PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan memerlukan energi dari alam. Makhluk hidup memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

SILABUS. 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Liaison Interpreting No kode : IG 463 Jumlah SKS : 2 SKS

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JPBA FPBS UPI

HANDOUT. Maka Kuliah : Terjemah 2

JENIS DAN MAKNA TERJEMAHAN (DITINJAU DARI KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA)

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB I PENDAHULUAN. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

LIAISON INTERPRETING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam

SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP)

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

PENERJEMAHAN NURSERY RHYMES (Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Semester VIII Tahun Akademik 2013/2014 Universitas Slamet Riyadi)

AN ANALYSIS OF TRANSLATION METHODS USED IN THE INDONESIAN SUBTITLES OF THE CROODS MOVIE THESIS BY FIRNANTIA LARA LESTARI NIM

ANALISIS METODE TERJEMAHAN NASKAH PIDATO KENEGARAAN DARI BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS: PERSPEKTIF TEORI PETER NEWMARK

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGAJARAN PENERJEMAHAN DI BIDANG BUDAYA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA TERHADAP PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

REFERENCES. K., Gita Yuliani. Eds. Sembilan Pembawa Cincin: Bagian Pertama The Lord of. the Rings. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Print.

ANALISIS HASIL MESIN TERJEMAHAN DALAM PENGAJARAN PENERJEMAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembelajaran bahasa asing. Terjemahan semantik atau semantic

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

PENTINGNYA PENGETAHUAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BAGI PENERJEMAH

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

METODOLOGI PENELITIAN (PS602)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

Perangkat Pembelajaran Mata Kuliah P e n g a n t a r S a s t r a (Kelas A dan B)

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TELAAH IHWAL KARAKTERISTIK PENERJEMAHAN NAS KEAGAMAAN *) Oleh Syihabuddin PPs Universitas Pendidikan Indonesia

ANALIS DATA PENELITIAN KUALITATIF

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

Penelitian Kualitatif (Latar Belakang, Definisi, dan Perdedaannya)

KRITIK TERJEMAHAN: SEBUAH PENGANTAR PENDEK

PENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance Wamafma

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari sebuah bahasa, termasuk bahasa Jerman, pembelajar

Journal Polingua Scientific Journal of Linguistic, Literature and Education

SILABUS. Terjemah I AR404. Prof. Dr. Syihabuddin M. Zaka Al Farisi, S.Pd

Bayu Dewa Murti Universitas Sebelas Maret

Pendekatan Fungsional di Dalam Penerjemahan Oleh Masduki Dosen Sastra Inggris Universitas Trunojoyo

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

CODE SWITCHING USED BY LECTURERS IN THE STUDY PROGRAM OF ENGLISH LITERATURE OF UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNDERGRADUATE THESIS

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK Muhammad Aprianto Budie Nugroho Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kuningan, Indonesia Emai: muh.apriantobn@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan bagaimana mahasiswa menggunakan metode penerjemahan Setia ( Faithful) dalam menerjemahkan karya sastra berupa cerita pendek berjudul Blunder karya Anton Chekov dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dalam mengumpulkan data dan menganalisis data yang didapat dari hasil terjemahan Inggris-Indonesia dari mahasiswa tingkat tiga. Penulis menggunakan teori-teori penerjemahan dari Newmark dalam menganalisa metode apa yang digunakan oleh para mahasiswa dan Baker untuk menganalisis kesetaraan dalam penerjemahan. Berdasarkan hasil analisa dari hasil penterjemahan yang di lakukan oleh mahasiswa bisa di ambil sebuah kesimpulan bahwa hampir semua mahasiswa menggunakan metode Faithful dalam menenerjemahkan cerita pendek tersebut. Metode penerjemahan Faithful sering digunakan oleh mahasiswa, karena mahasiswa mencoba menerjemahkan secara persis makna kontekstual dari bahasa sumber. Selain itu ditemukan kesetaraan dalam penerjemahan yang dilakukan oleh para mahasiswa yaitu persamaan gramatikal. Kata kunci : Metode Penerjemahan, Karya sastra, cerita pendek, kesetaraan gramatikal PENDAHULUAN Penerjemahan adalah sebuah aktifitas ketika seseorang (penerjemahan) mentransfer makna dari teks bahasa sumber kedalam bahasa target secara akurat. Akurasi sangat dibutuhkan dalam proses penerjemahan sehingga menghasilkan sebuah penerjemahan yang baik. Catford (1960:20) didalam bukunya menyatakan bahwa mengganti sebuah materi teks dari sebuah bahasa ke dalam materi teks yang setara dalam aturan baku bahasa lain. Seorang penerjemah harus berhati-hati dalam setiap kata yang digunakan ketika menerjemahkan, karena akan berpengaruh dalam kesetaraan makna hasil penerjemahan dari bahasa sumber kedalam bahasa target. Penelitian ini bertujuan bagaimana mahasiswa menggunakan metode penerjemahan Setia (Faithful) dalam menerjemahkan karya sastra berupa cerita

pendek berjudul Blunder karya Anton Chekov. Terdapat beberapa metode penerjemahan didalam buku yang ditulis Newmark, metode-metode tersebut adalah: metode penerjemahan kata demi Kata (word-for-word), metode penerjemahan harfiah (literal), metode penerjemahan Setia (Faithful), metode penerjemahan semantik, metode penerjemahan Bebas (free), metode penerjemahan idiomatik, dan yang terakhir metode penerjemahan komunikatif. Dari hasil analisis penerjemahan yang dilakukan mahasiswa dalam menerjemahkan cerita pendek Blunder karya Anton Chekov dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia didominasi dengan penunjukan metode faithful. Menurut Bell dalam bukunya (1991:6) teks dalam bentuk bahasa yang berbeda mempunyai tingkat kesetaraan yang berbeda-beda, baik dalam tingkat presentasi (dalam kesetaraan kontek, semantik dan lexis-gramatikal) dan tingkat yang berbeda (kata demi kata, frasa demi frasa, kalimat demi kalimat). Terdapat tujuan baru telah ditetapkan dalam konsep kesetaraan (gramatikal, tekstual, kesetaraan pragmatik dan yang lainnya) yang membuat kemunculan berpengaruh dalam bidang ini. Newmark (1988: 46) menyatakan bahwa penerjemahan faithfull berupaya mereproduksi makna kontekstual secara tepat/persis dalam rangka bahasa yang orisinal dalam gramatikal bahasa sumber. Didalam penelitian ini selain mencari tahu bagaimana metode penerjemahan setia (faithful) digunakan, peneliti juga mencari tahu kesetaraan didalam penerjemahan yang dilakukan oleh para partisipan. Menurut Bell (1991:16) teks dalam berbagai bentuk bahasa dapat mencapai kesetaraan dalam tingkat yang berbeda (sebagian atau sepenuhnya), juga mengenai perberbedaan tingkat dalam bentuk presentasi (kesetaraan mengenai, semantik, gramatikal, leksikal, dll) dan perbedaan tingkatan (kata demi kata, frasa demi frasa, kalimat demi kalimat). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cerita pendek berjudul Blunder karya Anton Chekov sebagai materi penerjemahan. Menurut Klarer (2004: 20) cerita pendek adalah salah satu bentuk karya prosa/fiksi, berbeda dengan novel, cerita pendek mempunyai keterbatasan dalam panjang ceritanya, harus lebih sugestif, ketika novel bereksperimen dengan berbagai perspektif narasi, cerita pendek lebih fokus pada satu sudut pandang terkait dengan salah satu pandangan dari figur atau narator. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif menurut Creswell (2012) bahwa penelitian Kualitatif adalah proses pengelompokan berdasarkan pemahaman tradisi metode penelitian tertentu yang mengekspolrasi masalah sosial atau kemanusiaan. Peneliti membangun sebuah gambaran komplek, holistik,

menganalisis kata-kata, melaporkan gambaran detail informasi-informasi dan mengadakan penelitian dalam setting yang natural. Yvone Darlington dan Dorothy Scott (2003: 3) juga menambahkan, penelitian Kualitatif adalah bagaimana peneliti membangun pertanyaan penelitian, bagaimana para peneliti melakukan tugasnya melalui berbagai hambatan berupa hambatan ethika maupun politik dalam bidangnya, secara sistematis mengumpulkan data yang sesuai, serta menganalisis secara kaku dan lalu disebarluaskan hasil temuan dan pengaruh-pengaruhnya dalam penelitian. Desain Deskriptif adalah penelitian dimana peneliti melakukan penelitian dengan menyampaikan penelitian melalui cara deskriptif. Penelitian deskriptif di desain agar peneliti bisa mendeskripsikan atau mempresentasikan gambaran dari sebuah fenomena yang sedang diteliti. Dari deskripsi diatas, peneliti menyediakan detail dari sebuah kejadian, kondisi atau situasi, dan yang terakhir peneliti menarik sebuah kesimpulan berdasarkan data yang telah dianalisis. Dengan menggunakan desain penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan fakta-fakta mengenai objek dari penelitiannya, yaitu penggunaan metode penerjemahan setia (faithful) oleh mahasiswa semester enam dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kuningan. Di dalam penelitian ini peneliti engambil lima sukarelawan dari mahasiswa tingkat tiga semester enam, karena pada semester tersebut mahasiswa telah mendapatkan cukup pengetahuan mengenai dasar-dasar ilmu kesusastraan, dan telah diajarkan teori-teori dasar penerjemahan, dan berbagai ilmu pendukung lainnya seperti semantik, dan pragamatik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis data-data dari hasil terjemahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menerjemahkan karya sastra, berupa cerita pendek berjudul Blunder karya Anton Chekov. Bisa disimpulkan bahwa penerjemah atau para mahasiswa mayoritas menggunakan metode penerjemahan setia (Faithful). Peter Newmark dalam bukunya menjelaskan bahwa metode penerjemahan Setia (Faithful) adalah sebuah metode penerjemahan yang berusaha mereproduksi makna kontekstual secara tepat sesuai dengan makna dari bahasa sumber-nya, sesuai deng konstruksi dari struktur gramatikal dari bahasa sumber-nya, penerjemah berusaha menerjemahkan makna dari bahasa sumber untuk menerjemahkan maksud dari sipenulis. Dalam penerjemahan cerita pendek berjudul Blunder, penerjemah menggunakan beberapa metode penerjemahan, dan para penerjemah atau para mahasiswa dominan menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Hal

tersebut bisa dilihat dari beberapa kalimat yang diterjemahkan oleh para mahasiswa, antara lain; Bsu : And you write like a spider! : Dan kau menulis seperti seekor laba-laba! Contoh penerjemahan diatas diambil dari partisipan 1 yang bisa dijadikan bukti bahwa penerjemah/mahasiswa menggunakan metode penerjemahan setia. Penerjemah menerjemahkan Bahasa Sumber ke dalam Bahasa Target secara setia, penerjemah menerjemahkan kata and dengan dan, you dengan kau, like dengan seperti, a dengan seekor, serta spider dengan laba-laba. Di dalam terjemahan tersebut partisipan 1 juga menggunakan metode penerjemahan setia menerjemahkan kalimat lain yaitu; Bsu: And what a queer man you are! : Dan sungguh betapa anehnya kau ini! Contoh kalimat tersebut diambil dari hasil penerjemahan partisipan 1, dari hasil penerjemahan kalimat tersebut bisa menjadi bukti bahwa partisipan tersebut menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Partisipan 1 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful) dalam menerjemahkan Bahasa Sumber ke dalam Bahasa Target, contohnya adalah ketika partisipan 1 menerjemahkan what a queer dengan sungguh betapa anehnya, dan hal tersebut sesuai dengan cerita yang terdapat dalam cerita pendek tersebut. Selain partisipan 1, di dalam penelitian ini partisipan 2 juga menggunakan metode penerjemahan setia (faithful), hal tersebut bisa dilihat dari hasil terjemahan dibawah ini; Bsu : You are not Nekrassov.. : Kamu bukan Nekrassov Contoh kalimat diatas adalah hasil terjemahan yang dilakukan oleh partisipan 2. Dari contoh diatas bisa disimpulkan bahwa partisipan 2 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful) dalam menerjemahkan Bahasa Sumber (Bsu) kedalam Bahasa Targe (). Penggunaan metode penerjemahan setia (faithful) bisa dilihat ketika partisipan 2 menerjemahkan you dengan kamu, dan are not dengan bukan. Maka dari hasil penerjemahan tersebut bisa disimpulkan bahwa partisipan 2 juga menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). : Shchupkin's mouth fell open with amazement and alarm. : Mulut Shchumpkin seperti terbuka dengan kekaguman dan alarm.

Contoh kalimat diatas adalah hasil terjemahan oleh partisipan 2, dan dari hasil terjemahan tersebut bisa dilihat bahwa partisipan 2 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Hal tersebut bisa dilihat dari partisipan 2 menerjemahkan Schupkin s mouth fell open dengan mulut schupkin seperti terbuka, dan with amazement and alarm dengan dengan kekaguman dan alarm. Selain sering digunakan oleh partisipan 2, dari hasil analisis penerjemahan yang dilakukan oleh partisipan 3 juga bisa disimpulkan bahwa partisipan 3 juga menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Hal tersebut bisa dilihat dari contoh dibawah ini; : You are an idiot! : Kamu adalah Seorang idiot! Kalimat diatas adalah hasil terjemahan yang dilakukan oleh partisipan 3, dan dari hasil terjemahan tersebut bisa dilihat bahwa partisipan 3 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Penggunaan metode penerjemahan setia (faithful) bisa dilihat dari bagaimana partisipan 3 menerjemahkan you dengan kamu, are dengan adalah, an dengan seorang, dan idiot dengan idiot. Selain dari hasil penerjemahan diatas, penggunaan metode penerjemahan setia oleh partisipan 3 bisa dilihat dari hasil penerjemahan partisipan 3 seperti dibawah ini; : It would draw a tear from a stone! : Itu akan mengeluarkan air mata dari sebuah batu! Dari contoh penerjemahan diatas bisa dilihat bahwa partisipan 3 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful) dalam menerjemahkan cerita pendek. Hal tersebut bisa dilihat dengan bagaimana partisipan 3 menerjemahkan kalimat diatas dengan; it diterjemahkan dengan itu, would dengan akan, draw dengan mengeluarkan tear dengan air mata, from a stone dengan dari sebuah batu. Selain digunakan oleh partisipan 3, metode penerjemahan setia (faithful) juga digunakan oleh partisipan 4, hal tersebut bisa dilihat dengan hasil terjemahan dari partisipan 4 dibawah ini. : We ll catch him.. : Kita akan tangkap dia. Dari hasil penerjemahan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa metode penerjemahan setia (faithful) digunakan oleh partisipan 4 dalam menerjemahkan cerita pendek tersebut. Hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana partisipan 4

menerjemahkan we ll dengan kami akan, dan cacth him dengan tangkap dia. Selain contoh diatas, partisipan 4 juga menggunakan metode penerjemahan setia (faithful) dalam menerjemahkan kalimat lain seperti contoh dibawah ini; : You hit one on the head with a ruler : Kamu pukul satu di kepala dengan sebuah mistar Kalimat diatas adalah hasil penerjemahan yang dilakukan oleh partisipan 4. dari hasil penerjemahan diatas bisa dilihat bahwa partisipan 4 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Hal tersebut bisa dilihat dengan bagaimana partisipan 4 menerjemahkan you dengan kamu, hit dengan pukul, one dengan satu, on the head dengan di kepala, with a ruler dengan dengan sebuah mistar. Selain partisipan 4 yang menggunakan metode penerjemahan, partisipan 5 juga menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). : "And -- and I bless you, too," : Dan dan aku memberkati kamu juga. Di dalam hasil penerjemahan yang dilakukan oleh partisipan 5 bisa dilihat bahwa partisipan 5 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana partisipan 5 menerjemahkan and dengan dan, I bless you, too dengan aku memberkatimu juga. Dari penerjemahan diatas, maka bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa partisipan 5 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Di dalam hasil penerjemahan lain, partisipan 5 juga menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). : take down the ikon, Peplove whispered in fluster : turunkan gambar suci itu Peplove berbisik dengan kebingungan Di dalam hasil penerjemahan yang dilakukan oleh partisipan 5 bisa dilihat bahwa partisipan 5 menggunakan metode penerjemahan setia (faithful). Hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana partisipan 5 menerjemahkan take down the ikon dengan turunkan gambar suci itu, Peplove whispered in a fluster dengan berbisik dengan bingung. Didalam penelitian ini ditemukan kesetaraan dalam hasil penerjemahan yang dilakukan oleh para partisipan. Hal tersebut berkaitan dengan metode penerjemahan yang digunakan oleh para partisipan, yang dominan dengan penggunaan metode penerjemahan setia (faithful). Kesetaraan yang ditemukan dalam hasil penerjemahan para partisipan adalah kesetaraan gramatikal, hal tersebut bisa dilihat dalam contoh penerjemahan yang dilakukan oleh partispan 3;

: It would draw a tear from a stone! : Itu akan mengeluarkan air mata dari sebuah batu! Dari contoh hasil penerjemahan diatas bisa dilihat kesetaraan gramatikal yang bisa dilihat bagaimana partisipan 3 menggunakan kata-kata dalam Bahasa Target () yang mempunyai kesetaraan gramatikal Bahasa Sumber baik dari struktur kalimat dan fungsi dari kata yang membentuk kalimat tersebut sehingga bentuknya tidak jauh beda dengan Bahasa Sumber (). Kesetaraan garamatikal tidak hanya ditemukan dalam hasil penerjemahan dari partisipan 3, tapi juga ditemukan pada hasil penerjemahan dari partisipan, 1, 2, 4 dan 5. Kesetaraan gramatikal terjadi karena penerjemah berusaha menerjemahkan Bahasa Target () kedalam Bahasa Sumber () sesuai dengan makna bahasa target dan berusaha sedekat mungkin baik secara makna maupun seca gramatikal. SIMPULAN Dari hasil penerjemahan yang dilakukan oleh lima partisipan yang merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kuningan, bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa dalam menerjemahkan karya sastra yang berupa cerita pendek berjudul Blunder karya Anton Chekov para mahasiswa atau partisipan menggunakan metode penerjemahan Setia (faithful). Hal tersebut terjadi karena mahasiswa berusaha untuk menerjemahkan cerita pendek tersebut berusaha untuk mempertahankan makna yang berasal dari Bahasa Sumber () kedalam Bahasa Target () hingga dalam struktur bahasa-nya tidak banyak perubahan baik dalam Bahasa Sumber maupun hasil terjemahannya dalam Bahasa Target. Hal tersebut terjadi dikarenakan para mahasiswa tidak terbiasa dalam menerjemahkan teks-teks dalam bentuk karya satra, cenderung sering berlatih menerjemahkan teksbook sehingga para partisipan cenderung menggunakan metode penerjemahan Setia (faithful) dalam setiap terjemahan mereka. Diharapkan input dari penelitian ini dapat memberikan masukan kepada para dosen maupun mahasiswa untuk banyak memberikan materi teks dari berbagai jenis genre yang berbeda sehingga kemampuan penerjemahan akan meningkat, dan akan memberikan pengalaman yang berharga dalam menerjemahkan teks dari berbagai genre. Penggunaan metode penerjemahan setia (faithful) berpengaruh kepada kesetaraan yang ada pada hasil penerjemahan, yaitu kesetaraan gramatikal. Kesetaraan gramatikal terdapat dalam hasil penerjemahan yang dilakukan oleh partisipan 1,2,3,4, dan 5 disebabkan karena para penerjemahan atau para partsipan ketika menerjemahkan Bahasa Sumber (Bsu) ke dalam Bahasa Target

() berusaha untuk tidak merubah baik susunan kata maupun makna yang terdapat dari Bahasa Sumber () ke dalam Bahasa Target. DAFTAR PUSTAKA Bell, Roger T. (1991). Translation and Translating: Theory and Practice. London: Longman. Catford, J. C. (1965). A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University Press. Creswell, J.W. (2012). Education Research, Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. 4th edition. Boston: Pearson Darlington, Yvonne and Dorothy Scott. (2002). Qualitative Research in Practice.Newsouth Wales: Allen and Unwin. Klarer, Mario. 1999. An Introduction to Literature Studies Second Edition. London: Routledge Newmark, Peter. (1988). A Textbook of Tranlation. London: Prentice Hall.