MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 132/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015 [Pasal 13] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Donny Tri Istiqamah 2. Radian Syam 3. Andhika Dwi Cahyanto ACARA Perbaikan Permohonan (II) Selasa, 23 Desember 2014, Pukul 13.36 13.43 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Patrialis Akbar (Ketua) 2) Ahmad Fadlil Sumadi (Anggota) 3) Muhammad Alim (Anggota) Yunita Rhamadani Panitera Pengganti
Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Donny Tri Istiqamah 2. Andhika Dwi Cahyanto
SIDANG DIBUKA PUKUL 13.36 WIB 1. KETUA: PATRIALIS AKBAR Sidang Perkara Nomor 132/PUU-XII/2014 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Silakan, Pemohon. Hari ini adalah permohonan perbaikan. Perbaikan dari permohonan Saudara, jelaskan secara singkat dan padat, ya. Inti persoalannya saja. Silakan. 2. PEMOHON: DONNY TRI ISTIQAMAH Terima kasih, Yang Mulia. Kebetulan saat ini yang hadir saya Donny Tri Istiqamah dan sebelah kanan saya Andhika Dwi Cahyanto. Sebagaimana yang telah pada sidang pendahuluan, atas saran dan masukan dari Majelis, ada lima hal substantif yang kami perbaiki dalam permohonan kami. Yang pertama, sebagaimana yang disampaikan oleh Majelis tentang legal standing. Bahwa posisi kami sebagai Advokat, ketika kami mengajukan sebagai Pemohon langsung, dikaitkan dengan penggunaan subsidi BBM, yang menurut di dalam dalil kami lebih menguntungkan kelas menengah ke atas, sementara kami Advokat juga bagian penikmat, terpaksa dengan menyesal, kami mengubah legal standing kami dengan kemudian, kami berdiskusi dengan kelompok tani. Kebetulan kami dekat dengan beberapa, yaitu di Jember. Kami sudah ketemu dengan kami sudah sharing dengan Paguyuban Petani Perjuangan Mbah Ungu di Jember itu. Rata-rata petani Jenggawah, yang mereka pada akhirnya setuju untuk maju sebagai Pemohon dan menguasakan kepada kami. Sehingga, perubahan legal standing, yaitu yang awalnya kami sebagai Pemohon langsung, kami berubah menjadi Kuasa Pemohon, Pemohonnya adalah badan hukum, yaitu Paguyuban Petani Perjuangan Mbah Ungu. Sudah ditetapkan dengan akta notaris sejak tahun 2008. Kemudian yang kedua, tentang kekurangan bukti-bukti. Ada ada dua tam bukti tambahan. Yang paling pokok untuk di yang dalam pokok perkara, yang pertama tentang dalil kami yang menyebutkan bahwa penggunaan subsidi BBM sebagian besar melonjaknya subsidi BBM karena peningkatan populasi jumlah kendaraan bermotor. Yang pada awalnya kami lalai, tidak menyertakan alat bukti, sudah kami ambil dari Badan Pusat Statistik tentang perkembangan kendaraan bermotor di Indonesia dari tahun 1987 sampai tahun 2013.
Kemudian, yang keempat, ada tambahan bukti. Sebenarnya kami ingin menyertakan alat bukti tambahan APBN dari tahun 2005 sampai tahun 2013. Karena di dalil kami juga kami memperbandingkan perkembangan subsidi, lonjakan kenaikan subsidi dari tahun 2000 sampai tahun 2013. Cuma karena keterdesakan waktu, maka kami memberi kebetulan ada satu bukti, yaitu sebuah buku yang sudah ditulis oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk APBN kesejahteraan, yang bukunya berjudul Rancangan APBN Alternatif Tahun Anggaran 2013 Menuju Anggaran Konstitusional. Nah, di sana ada salah satu subbab yang ternyata di sana juga telah melakukan analisis terhadap perkembangan anggaran subsidi BBM subsidi secara global, termasuk sussidi BBM dari tahun 2005 sampai 2013. Jadi, kajian per APBN per tahun. Kemudian, tentang saran dari Majelis untuk memperkuat apa dasar hukum atau apa apa alasan mendasar, kenapa subsidi BBM harus dibatasi 10% dari anggaran total belanja? Kami nanti kemungkinan di di dalam permohonan kami kurang tidak terlalu detail. Cuma pada prinsipnya, pendekatan 10% itu didasarkan pada pertimbangan bahwa persentase tersebut akan membuat belanja negara menjadi stabil, mengingat kebutuhan alokasi anggaran di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur ekonomi saat ini sangat besar. Mengenai perbandingan penggunaan anggaran untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang dibutuhkan anggaran begitu besar, kami nanti minta meminta untuk menghadirkan saksi dan ahli kalau bisa untuk membedah APBN tentang pengalokasian anggaran per masing-masing sektor tersebut. Sehingga, nanti akan diketahui bahwa memang kalau dengan pembatasan 10% ini, maka anggaran sektor ini, a, b, c, bisa terpenuhi. Kemudian, yang terakhir tentang petitum. Sebagaimana saran Majelis karena terjadi apa ada dobel ada dobel yang bersifat kabur, di satu sisi minta pembatalan pasal, satu sisi minta konstitusional bersyarat, kami memilih konstitusional bersyarat. Sehingga, petitum pada poin 2 sebelumnya tentang pembatalan pasal Pasal 16 Pasal 13, kami ubah menjadi meminta Pasal 13 bersifat konstitusional bersyarat. Kemudian, juga yang terakhir. Ada ada saran dari Majelis, tolong untuk dipertegas karena Pasal 13 itu ada ayat (1) sampai ayat (6). Karena yang kami setelah kami analisis lagi, memang lebih pas kepada ayat (6). Karena di ayat (6) itulah y ang menyatakan secara nyata-nyata bahwa subsidi BBM diatur lebih lanjut dengan peraturan presiden perinciannya. Nah, sehingga pada ayat (6) itulah kami kami fokusnya pada kepada itu, Majelis. Untuk sementara itu perbaikan yang bisa kami lakukan selama 14 hari ini. Terima kasih.
3. KETUA: PATRIALIS AKBAR Baik, ya. Jadi, sesuai dengan agenda kita. Karena memang perbaikan permohonan dan Saudara sudah sampaikan, kami tentu tidak memberikan komentar lagi terhadap perubahan atau perbaikan permohonan Saudara, ya. Termasuk subjek Pemohonnya diganti. Di berdasarkan laporan dari Panitera bahwa Saudara melampirkan bukti P-1 sampai dengan P-5, betul, ya? Jadi alat buktinya kita sahkan dulu, ya. KETUK PALU 1X Jadi, kami akan melaporkan kepada Rapat Permusyawaratan Hakim terhadap permohonan Saudara, silakan nanti Saudara menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari Panitera. Cukup? Dengan demikian, persidangan ini selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 13.43 WIB Jakarta, 23 Desember 2014 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004 Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.