HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) MUSTIKA DIANA NPM 12080006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017
RELATIONSHIP WITH LEARNING MOTIVATION ABILITY TO WRITE POETRY CLASS X SMA STATE 16 PADANG By Mustika Diana 1, Indriani Nisja 2,Ria Satini 3. 1) Students STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT This research is motivated by the lack of ability to write poetry class X SMA Negeri 16 Padang. Problems found are as follows. First, the ability to write poetry in schools is still relatively low. Second, many students assume that writing is a boring thing. Third, difficult students in developing his ideas in writing poetry, and students do not have a high imagination in writing poetry that ultimately resulted in the lack of student motivation in learning to write poetry. Fourth, the ability to write poetry students are not the same. This study aims to determine the relationship of learning motivation and the ability to write poetry class X SMA Negeri 16 Padang. This research is a quantitative correlation method. The population in this study were students of class X SMA 16 Padang registered the academic year 2016/2017 as many as 283 people. The sampling technique used is Proposive sampling, that the sampling is based on certain considerations. Sample of this research is class X5 totaling 31 people. This research data is the score of the statement of a questionnaire completed by the student and scores from the ability to write a poem that was written by the students. The results obtained as follows. First, the level of motivation of students of class X SMA 16 Padang is quite (C) with an average value of 60.90 is in the range of 56-65%. Second, the ability to write poetry class X SMA Negeri 16 Padang classified more than enough (LDC) with an average value of 75.63 is in the range of 66-75%. Third, there is no significant relationship between learning motivation and the ability to write poetry class X SMA Negeri 16 Padang at significant level of 0.05 with degrees of freedom n-1 (31-1 = 30) at 0.79 to 1.96 Ztabel or Zhitung 0.38 <1.96. Thus, it can be concluded in this study while H0 rejected H1 accepted. Keywords: relationships, motivation to learn, the ability to write poetry
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG Oleh Mustika Diana, Indriani Nisja 2, Ria Satini 3 1) Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Satra Indonesia 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut ini. Pertama, kemampuan menulis puisi di sekolah masih tergolong rendah. Kedua, banyak siswa beranggapan bahwa menulis merupakan suatu hal yang membosankan. Ketiga, siswa sulit dalam mengembangkan idenya dalam menulis puisi, serta siswa tidak memiliki imajinasi yang tinggi dalam menulis puisi yang pada akhirnya mengakibatkan tidak adanya motivasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Keempat, kemampuan menulis puisi siswa tidaklah sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang yang terdaftar tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 283 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Proposive Sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X5 yang berjumlah 31 orang. Data penelitian ini adalah skor dari pernyataan angket yang diisi oleh siswa dan skor dari hasil kemampuan menulis puisi yang telah ditulis oleh siswa. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut. Pertama, tingkat motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang tergolong cukup (C) dengan nilai rata-rata 60,90 berada pada rentangan 56-65%. Kedua, tingkat kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan nilai rata-rata 75,63 berada pada rentangan 66-75%. Ketiga, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan n-1 (31-1=30) sebesar 0,79 dengan Ztabel 1,96 atau Zhitung 0,38 < 1,96. Jadi, dapat disimpulkan dalam penelitian ini H1 ditolak sedangkan H0 diterima. Kata kunci: hubungan, motivasi belajar, kemampuan menulis puisi
PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Keempat aspek tersebut yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut, tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Keterampilan menulis merupakan keterampilan dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, pengalaman, dan pendapat dengan benar yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Apabila siswa terampil dalam menulis, maka akan membantu dalam proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Seseorang dikatakan terampil dalam menulis apabila tulisan yang dihasilkan didukung dengan pengetahuan kebahasaan seperti tata bahasa, kosa kata, diksi, dan ejaan yang benar. Keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara alami, tetapi harus melalui latihan dan praktik secara terus-menerus. Begitu juga dengan menulis puisi, di dalam menulis puisi seseorang harus terampil dalam menuangkan dan mengembangkan idenya serta imajinasinya dalam bentuk tulisan. Hal yang perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi siswa dalam kemampuan menulis siswa adalah menciptakan suasana belajar yang dapat menarik motivasi siswa untuk belajar. Melalui pembelajaran keterampilan menulis, siswa diarahkan untuk terampil berkomunikasi secara tertulis. Keterampilan berkomunikasi secara tertulis dapat diwujudkan dengan melakukan kegiatan menulis ke dalam berbagai jenis tulisan, diantaranya menulis puisi. Memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan atau ingin melakukan sesuatu. Motivasi menjadi faktor yang berpengaruh untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan. Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motivasi yang kuat akan menumbuhkan gairah, semangat, dan perasaan senang untuk belajar. Seseorang akan menampakkan minat, perhatian, konsentrasi penuh, ketekunan tinggi, serta berorientasi pada prestasi tanpa mengenal perasaan bosan apabila ia mempunyai motivasi belajar. Motivasi tidak timbul secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat adanya partisipasi, pengalaman, dan kebiasaan pada waktu belajar. Pembelajaran menulis puisi terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), yang diajarkan pada kelas X semester 1 dengan Standar Kompetensi (SK) 8 dengan Kompetensi Dasar (KD) 8.2 yang berbunyi menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 16 Padang yang bernama Mardelita, S.Pd pada tanggal 8 Agustus 2016, diperoleh beberapa permasalahan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis puisi di sekolah masih tergolong rendah. Kedua, banyak siswa yang beranggapan bahwa menulis puisi merupakan suatu hal yang membosankan. Ketiga, siswa juga sulit untuk mengembangkan idenya dalam menulis puisi, serta siswa tidak memiliki imajinasi yang tinggi dalam menulis puisi, yang pada akhirnya mengakibatkan tidak adanya motivasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Keempat, Kemampuan menulis puisi yang dimiliki siswa tidaklah sama. Kelima, siswa malu ketika disuruh untuk tampil ke depan kelas. Selanjutnya, wawancara juga dilakukan dengan dua orang siswa SMA Negeri 16 Padang yang bernama Anggie Meifriyan Pratama dan Zara Jeannica Suharizal, pada tanggal 8 Agustus 2016 diperoleh beberapa permasalahan sebagai berikut. Pertama, pembelajaran menulis puisi dianggap membosankan. Kedua, siswa kesulitan dalam mengembangkan katakata dan menuangkan idenya saat menulis puisi serta siswa tidak memiliki imajinasi yang
tinggi dalam menulis puisi. Berdasarkan keadaan tersebut, penelitian ini perlu untuk dilakukan. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan kemampuan menulis puisi siswa, selain itu ingin mengetahui hubungan motivasi belajar dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk Pertama, mendeskripsikan motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Ketiga, mendeskripsikan hubungan motivasi belajar siswa dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Waluyo (1987: 28) menyatakan puisi terdiri atas dua unsur pokok yakni struktur fisik dan struktur batin. Unsur batin terdiri atas: tema, nada, perasaan, dan amanat. Unsur fisik terdiri atas: diksi, pengimajian (citraan), kata konkret, bahasa figuratif (majas), versifikasi dan tipografi puisi. Majas terdiri atas lambang dan kiasan, sedangkan versifikasi terdiri atas rima, ritma, dan metrum. Pada penelitian ini yang akan dibahas ada tiga dari unsur fisik yaitu diksi, bahasa figuratif (majas), dan citraan. Pertama, diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan padat untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu. Kedua, bahasa figuratif (majas) bahasa yang dipergunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung dalam mengungkapkan makna. Ketiga, citraan kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Menurut Freud (dalam Sardiman 2010: 83), seseorang yang memiliki motivasi akan terlihat disetiap kegiatan yang mereka lakukan, adapun motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (1) Tekun menghadapi tugas (bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai); (2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa); (3)Adanya usaha mencapai tujuan; (4) Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah; (5) Tidak cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif); (6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu); (7) Lebih senang bekerja mandiri; (8) Senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X 1 - X 9 SMA Negeri 16 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017, berjumlah 283 orang siswa yang tersebar di dalam sembilan kelas. Data motivasi belajar penulis kumpulkan pada tanggal 18 Oktober 2016 dan data kemampuan menulis puisi penulis kumpulkan ada tanggal 25 Oktober 2016. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah Proposive Sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Arikunto (2006:134) menyatakan apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Apabila subjek lebih dari 100 diambil 10-15% atau 20-25%. Oleh karena itu, sampel penelitian ini diambil sebanyak 31 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah motivasi belajar dengan indikator (1) tekun menghadapi tugas (bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai); (2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa); (3) adanya usaha untuk mencapai tujuan; (4) mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah; (5) tidak cepat merasa bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja,
sehingga kurang kreatif); (6) dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu); (7) lebih senang bekerja mandiri; (8) senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal. Variabel terikatnya adalah kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang Selatan dengan indikator sesuai pendapat Waluyo (1987: 72), yaitu (a) diksi; (b) bahasa figuratif (majas); (c) citraan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket dan tes. Tes yang dimaksud yaitu tes unjuk kerja dengan menugaskan siswa untuk menulis sebuah puisi yang digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Khusus untuk mengetahui motivasi belajar siswa, sebelum tes diberikan secara menyeluruh terlebih dahulu diadakan uji coba instrumen di kelas X 6 di luar sampel penelitian sebanyak 31 siswa, angket yang di uji cobakan sebanyak 50 butir. Data yang terkumpul, dianalisis melalui tahap-tahap, sebagai berikut. Pertama, memeriksa jawaban angket motivasi belajar siswa dan membaca hasil puisi yang ditulis oleh siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Kedua, memberikan skor sesuai dengan jenis instrumen dalam penelitian ini yaitu untuk angket motivasi belajar digunakan skala likert dengan alternatif jawaban selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), jarang (JR), dan tidak pernah (TP) dengan penskoran 5,4,3,2,1. Ketiga, memeriksa hasil tulisan siswa sesuai dengan aspek yang dinilai yaitu diksi, bahasa figuratif (majas), dan citraan. Keempat, mengubah skor dari angket motivasi belajar dan skor tes kemampuan menulis puisi menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Kelima, mengelompokkan nilai motivasi belajar dan nilai kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang berdasarkan konversi skala 10. Keenam, mencari nilai ratarata hitung (mean). Ketujuh, membuatkan histogram motivasi belajar dan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Kedelapan, melakukan uji persyaratan analisis. Kedelapan, mengkorelasikan nilai penguasaan kosakata siswa dengan nilai kemampuan membaca cepat siswa dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, akan tetapi jika salah satu data tidak berdistribusi normal maka rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi Spearman Rank. Kesembilan, melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan. Kesepuluh, menganalisis, membahas, dan menyimpulkan hasil analisis data dengan cara mendeskripsikan hubungan antara motivasi belajar dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan temuan penilaian, diketahui bahwa secara keseluruhan, motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 dibagi menjadi delapan indikator yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, adanya usaha mencapai tujuan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, tidak cepat merasa bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, lebih senang bekerja mandiri, dan senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal. Sedangkan, kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang dibagi menjadi tiga indikator yaitu diksi, bahasa figuratif (majas), dan citraan. Pemerolehan skor motivasi belajar siswa secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, skor 141 diperoleh oleh 2 orang siswa (6,45%). Kedua, 125 diperoleh oleh 2 orang siswa (6,45%). Ketiga, skor 120 diperoleh oleh 3 orang siswa (9,68%). Keempat, skor 117 diperoleh oleh 1 orang siswa (3,22%). Kelima, skor 115 diperoleh oleh 2 orang siswa (6,45%). Keenam, skor 114 diperoleh oleh 4 orang siswa (12,90%). Ketujuh, skor 111 diperoleh oleh 1 orang siswa (3,22%). Kedelapan, skor 107 diperoleh oleh 2 orang siswa
(6,45%). Kesembilan, skor 106 diperoleh oleh 3 orang siswa (96,68%). Kesepuluh, skor 102 diperoleh oleh 5 orang siswa (16,13%). Kesebelas, skor 93 diperoleh oleh 1 orang siswa (3,22%). Keduabelas, skor 92 diperoleh oleh 2 orang siswa (6,45%). Ketigabelas, skor 91 diperoleh oleh 3 orang siswa (96,68%). Selanjutnya, Pemerolehan data kemampuan menulis puisi siswa secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, untuk indikator 1 (diksi) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 24 orang (77,42%). Kedua, untuk indikator 1 (diksi) siswa yang menperoleh skor 2 berjumlah 7 orang (22,58%). Ketiga, untuk indikator 2 (bahasa figuratif atau majas) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 8 orang siswa (25,80%). Keempat, untuk indikator 2 (bahasa figuratif atau majas) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 23 orang siswa (74,19%). Kelima, untuk indikator 3 (citraan) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 23 orang siswa (74,19%). Keenam, untuk indikator 3 (citraan) siswa yang memperoleh 2 berjumlah 8 orang siswa (25,81%). Langkah yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, menganalisis motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Kedua, menganalisis kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. Ketiga, menghubungkan motivasi belajar dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. 1. Penguasaan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Padang Secara Keseluruhan Secara keseluruhan, motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang dibagi menjadi 8 indikator yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, adanya usaha mencapai tujuan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, tidak cepat merasa bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, lebih senang bekerja mandiri, dan senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal. Pertama, indikator 1 tekun menghadapi tugas berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi hampir cukup (HC). Kedua, indikator 2 ulet meghadapi kesulitan berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi hampir cukup (HC). Ketiga, indikator 3 adanya usaha mencapai tujuan berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi kurang sekali (KS). Keempat, indikator 4 menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi kurang sekali (KS). Kelima, indikator 5 tidak cepat merasa bosan pada tugastugas yang rutin berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi buruk (BR). Keenam, indikator 6 dapat mempertahankan pendapatnya berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi buruk sekali (BRS). Ketujuh, indikator 7 lebih senang bekerja mandiri berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi buruk (BR). Kedelapan, indikator 8 senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi cukup (C). Jadi dapat disimpulkan, secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis data per indikator motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang berada pada kualifikasi cukup (C). Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat diketahui bahwa penguasaan motivasi belajar siswa dikelompokkan 10 katergori yaitu, sempurna (S), baik sekalai (BS), baik (B), lebih dari cukup (LDC), cukup (C), hampir cukup (HC), kurang (K), dan kurang sekali (KS), buruk (B), dan buruk sekali (BRS). Indikator dengan skor terbanyak terdapat pada indikator 8 (senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan skor siswa yang berada pada kualifikasi cukup (C).
Tabel 1 Pengklasifikasian Nilai Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Padang Secara Keseluruhan No Rentangan Nilai Kualifikasi Frekuensi Persentase (%) 1 96-100% Sempurna 0 0 2 86-95% Baik sekali 0 0 3 76-85% Baik 2 6,45 4 66-75% Lebih dari cukup 5 16,13 5 56-65% Cukup 18 58,06 6 46-55% Hampir cukup 6 19,35 7 36-45% Kurang 0 0 8 26-35% Kurang sekali 0 0 9 16-25% Buruk 0 0 10 0-15% Buruk sekali 0 0 Jumlah 31 100% Jika dideskripsikan dalam bentuk histogram, maka penyajian data tersebut adalah sebagai berikut. 20 15 10 Frekuensi 5 0 Frekuensi Gambar 1: Histogram Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Padang Secara Keseluruhan 2. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Padang Secara Keseluruhan Dari hasil penelitian dan analisis data dapat diketahui bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang dikelompokkan menjadi 10 kategori. Kategori
tersebut meliputi sempurna (S), baik sekali (BS), baik (B), lebih dari cukup (LDC), cukup (C), hampir cukup (HC), kurang (K), dan kurang sekali (KS), buruk (B), dan buruk sekali (BRS). Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang secara keseluruhan berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Kemampuan menulis puisi siswa dinilai berdasarkan tiga indikator, yaitu berdasarkan diksi, bahasa figuratif (majas), dan citraan. Pertama, untuk indikator 1 (diksi) berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi baik sekali (BS). Kedua, untuk indikator 2 (bahasa figuratif) berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi kurang (K). Ketiga, untuk indikator 3 (citraan) berdasarkan analisis data berada pada kualifikasi baik sekali (BS). Setiap indikator diberi skor 3 untuk skor tertinggi dan skor 1 untuk skor terendah. Tabel 2 Pengklasifikasian Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Padang Secara Keseluruhan No Rentangan Nilai Kualifikasi Frekuensi Persentase (%) 1 96-100% Sempurna 0 0 2 86-95% Baik sekali 6 19,35 3 76-85% Baik 14 45,16 4 66-75% Lebih dari cukup 10 32,26 5 56-65% Cukup 0 0 6 46-55% Hampir cukup 1 3,22 7 36-45% Kurang 0 0 8 26-35% Kurang sekali 0 0 9 16-25% Buruk 0 0 10 0-15% Buruk sekali 0 0 Jumlah 31 100% Jika dideskripsikan dalam bentuk histogram maka penyajian data tersebut adalah sebagai berikut.
15 Frekuensi 10 5 0 Frekuensi Gambar 2: Histogram Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Padang 3. Hubungan Motivasi Belajar dengan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Padang Dari hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata data motivasi belajar sebesar 60,90 dan data kemampuan menulis puisi sebesar 75,63. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel, kedua data tersebut dikorelasikan dengan rumus Spearman Rank. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rs sebesar 0,068. Setelah nilai rs diperoleh, dilakukan uji zhitung. Nilai rs dimasukkan ke dalam rumus Sperman Rank dan diperoleh hasil 0,38. Kriteria pengujian hipotesis adalah diterima > dengan dk = n-1. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai adalah 0,38 pada taraf signifikan 95%, dengan 1,96. Dengan kata lain, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penganalisisan data, maka diambil tiga kesimpulan sebagai berikut. Pertama, motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang berada pada kualifikasi cukup dengan nilai rata-rata hitung 60,90 dan berada pada rentangan 56-65% pada skala 10. Delapan indikator motivasi belajar yang diujikan, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator 8, yaitu senang mencari dan memecahkan masalah atau soal-soal dengan nilai rata-rata 64,70 berada pada kualifikasi cukup dan berada pada rentangan 56-65%. Kedua, kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai rata-rata hitung 75,63 dan berada pada rentangan 66-75%. Nilai tertinggi terletak pada indikator 3, yaitu citraan, berada pada kualifikasi baik sekali dengan nilai rata-rata yaitu 91,40 dan berada pada rentangan 86-95%. Ketiga, hasil pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 16 Padang pada taraf signifikan t 0,05 dengan derajat kebebasan n-1 (31-1 =30). Dengan demikian H 1 ditolak sedangkan H 0 diterima karena hasil pengujian membuktikan bahwa z hitung lebih kecil dari z tabel yaitu 0,38 < 1,96.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat disarankan dua hal sebagai berikut. Pertama, bagi siswa SMA Negeri 16 Padang sebagai bahan masukan dalam meningkatkan motivasi belajar kemampuan menulis puisi. Kedua, bagi guru bahasa Indonesia SMA Negeri 16 Padang sebagai bahan masukan dalam mengajarkan keterampilan menulis puisi dan lebih mengupayakan meningkatan motivasi belajar siswa agar siswa tersebut gemar dalam menulis khususnya menulis puisi. DAFTAR RUJUKAN Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sardiman A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.