PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM: 11060107 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2015
Peran Guru dan Orangtua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini di TK Harapan Ayah Bunda Kalumbuk Padang By: *Student ** lecturers Fitria Elvina * Dr. Yarmis Syukur, M.Pd., Kons ** Rila Rahma Mulyani, M.Psi., Psi ** Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research is motivated by the lack of involvement of the role from teachers and parents in developing the creativity of early childhood. Seen that teachers are less than the maximum in giving lessons and parents only meet the necessary of children in playing and often follow what is desired by the them. This research was conducted in Harapan Ayah Bunda kingdergarten Kalumbuk Padang. The purpose of this study was to describe about 1) the teacher's role in developing the creativity of early childhood, 2) the role of parents in developing the creativity of early childhood.this research is quantitative descriptive. The study population was all teachers who teach and all parents of early childhood in Harapan Ayah Bunda kingdergarten Kalumbuk Padang. The sampling technique was done by total sampling. The number of samples in this study were4 teachers and 30 parents. Data were obtained through a questionnaire. The data was processed using techniques percentage. Results of research and data analysis wereobtained the following results: 1) the teacher's role in developing the creativity of early childhoodwere in good criteria, 2) the role of parents in developing the creativity of early childhood were in good enough criterion. Based on this study recommended to teachers and parents to know more in their role in developing the creativity of early childhood so that they can develop their potential well. Keyword: teachers, parents, early childhood s and creativity Pendahuluan Pendidikan merupakan hal yang harus dijalani oleh setiap individu dalam rangka menambah wawasan, pengetahuan dan untuk membentuk kepribadian sehingga mampu menjadi manusia yang berkualitas yang berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan dasar yang ditempuh pertama kali yaitu pendidikan anak usia dini. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada usia dini fantasi atau imajinasi setiap anak telah muncul sejak usia dini, dan akan berkembang dalam rentang usia tiga sampai enam tahun (Mulyasa, 2012:91). Dalam rentang usia tiga sampai enam tahun ini anak sudah dapat menciptakan sesuatu sesuai imajinasinya melalui benda-benda yang ada disekelilingnya. Kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan memperkaya imajinasinya itu merupakan salah satu kreativitas yang dimiliki. Kreativitas anak dapat dilihat dari kesehariannya dalam bermain. Susanto (2011:113) berpendapat kreativitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya. Sementara itu Supriadi, 2001 (Susanto, 2011:114) mengutarakan kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Berdasarkan beberapa defenisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan seseorang
untuk menghasilkan sesuatu yang baru baik itu berupa gagasan maupun karya nyata yang berbeda dengan sudah ada sebelumnya dan menerapkannya dalam pemecahan masalah dengan metode-metode baru. Setiap anak manusia yang dilahirkan ke dunia telah dilengkapi dengan berbagai potensi, termasuk potensi kreatif. Meskipun demikian, berbagai potensi tersebut tidak akan berkembang dengan sendirinya, melainkan harus didukung dengan lingkungan sekolah dan keluarga. Tercapainya perkembangan kreatitivitas yang optimal perlu melibatkan guru dan orangtua. Peran guru menurut Munandar, (2009:109) dilihar dari sikap guru dan falsafat mengajar: a. Sikap Guru Cara yang paling baik bagi guru untuk mengembangkan kreativitas anakadalah dengan mendorong motivasi instrinsik. Semua anak harus belajar semua bidang keterampilan di sekolah, dan banyak anak memperoleh keterampilan kreatif melalui model-model berfikir dan bekerja kreatif, tetapi sedikit sekali anak yang dapat mempertahankan motivasi instrinsik disekolah dengan sistem yang diterapkan. b. Falsafah Mengajar (prinsip mengajar) Falsafah mengajar yang mendorong kreativitas anak secara keseluruhan, adalah sebagai berikut: 1) Belajar merupakan hal yang penting dan menyenangkan. 2) Orangtua menghargai dan menyayangi anak sebagai pribadi yang unik. 3) Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif. 4) Anak perlu merasa nyaman dan dirangsang di dalam kelas. Sebaiknya anak tidak ada tekanan dan ketegangan. 5) Anak perlu mempunyai rasa memiliki dan kebanggaan di dalam kelas 6) Guru merupakan hal yang di senangi bukan untuk ditakuti. 7) Guru memang kompeten, tetapi tidak perlu sempurna. 8) Rasa kebebasan perlu dimiliki anak untuk mendiskusikan masalah secara terbuka baik kepada guru maupun teman sebaya. 9) Kerja sama selalu lebih daripada kompetisi. 10) Pengalaman belajar hendaknya dekat dengan pengalaman dari dunia nyata. Peran orangtua dalam menurut Amabile, 1989 (Munandar, 2009:92) sebagai berikut: a. Memberikan kebebasan untuk anak, artinya para orangtua harus bisa memberikan kepercayaan kepada anak dalam melakukan kegiatan sehari-harinya tanpa terlalu melindungi anak dari kemungkinan bahaya yang akan terjadi. Anak perlu mendapatkan kebebasan untuk mengembangkan kreativiatsnya. b. Respek/peduli dengan perkembangan anak, artinya menghargai anak sebagai individu yang unik, mempercayai kemampuan anak. Dengan demikian anak dapat anak dapat mengembangkan rasa percaya dirinya untuk melakukan hal yang baru. c. Kedekatan Emosional yang sedang (tidak berlebihan), artinya kreativiats anak, perlu adanya kedekatan emosional antara anak dengan orangtua. kedekatan emosional yang dibutuhkan anak seperlunya saja. Apabila terlalu terikat anak akan tergantung terhadap orangtua, jika terlalu jauh anak merasa tidak mendapatkan kasih dan sayang. d. Prestasi, bukan angka, artinya orangtua yang kreatif tidak menekankan kepada anak dengan standart angka yang tinggi atau nilai yang tinggi akan tetapi lebih mementing karya-karya yang berimajinasi tinggi serta kejujuran. e. Orangtua aktif dan mandiri dalam mendidik sosial anak, artinya setiap orangtua mempunyai minat yang
bervariasi baik dirumah maupun di luar rumah dan tidak menekankan perbedaan status sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan. f. Menghargai kreativitas, artinya mendorong anak untuk bisa melakukan hal-hal yang kreatif serta melengkapi fasilitas anak untuk berkarya. Berdasarkan hasil observasi yangtelah dilakukan oleh peneliti pada 09 Februari 2015 di TK Harapan Ayah Bunda Kalumbuk Padang, terlihat bahwa saat anak mengikuti proses pembelajaran, ada beberapa anak yang kurang memperhatikan apa-apa saja yang diminta oleh guru. Seperti saat proses pembelajaran menggambar anak hanya mencoret kertasnya beberapa bagian saja dan ketika belajar mewarnai anak hanya mewarnai gambar beberapa bagian saja dan ada juga beberapa anak yang sibuk dengan urusannya sendiri. Tidak hanya itu ketika proses belajar guru hanya melihat anak dari segi kognitifnya seperti lebih mementingkan hasil dari proses belajar, kurang memandirikan anak dalam belajar dan dalam menyelesaikan tugasnya. Guru lebih memperhatikan anak yang pintar dari pada yang tidak serta lebih mengutamakan anak yang penurut atau mau mengikuti semua kata guru. Sedangkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 09 Februari 2015 kepada beberapa orangtua, dapat diketahui bahwa orangtua memberikan fasilitas kepada anak dengan berbagai macam permainan dari pada fasilitas untuk belajar saat di rumah, tidak mengawasi aktivitas anak-anaknya dalam bermain tablet, playstation dan televisi ketika di rumah, Orangtua menganggap bahwa dengan memenuhi semua kebutuhan anak, ia merasa sudah menjadi orangtua yang sempurna bagi anak-anaknya. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: Peran guru dan orangtua Harapan Ayah Bunda Kalumbuk Padang. Metode Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian bulan September 2015. Tempat penelitian di TK Harapan Ayah Bunda. Alasan peneliti memilih sekolah ini karena masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini peneliti temukan di TK tersebut, selain itu peneliti melihat bahwa guru yang mengajar di TK tersebut berlatar belakang pendidikan guru anak usia dini. TK Harapan Ayah Bundaberdiri pada tahun 1989 dan diresmikan pada tahun 1990. TK tersebut didirikan oleh bapak Drs. Oen Syarif. TK Harapan Ayah Bunda berada di kompleks perumahan ASTEK Keluruhan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang. Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Yusuf (2007:83) penelitian deskriptif merupakan salah satu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:147). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, karena peneliti merujuk pada pendapat Arikunto (2006: 134) bahwa apabila populasi kurang dari 100 maka dapat semuanya dijadikan sampel, apabila populasinya lebih besar maka dapat diambil 10-15% atau 20-25%. Berhubung populasi penelitian 4 orang guru dan 30 pasang orangtua peserta didik, maka keseluruhan guru dan orangtua peserta didik dijadikan sampel.teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket. Hasil dan Pembahasan Secara umum hasil penelitian mengenai peran guru dan orangtua dalam usia dini, per indikator adalah sebagai berikut: 1. Peran guru Padang dilihat dari: a. Sikap guru Berdasarkan hasil pengolahan data yang peniliti lakukan, dapat diketahui peran guru dalam
dari sikap guru dengan persentase 50% berada pada kategori sangat baik sedangkan persentase 50% lagi berada pada kategori cukup b. Falsafah mengajar (prinsip mengajar) Hasil pengolahan data mengungkapkan bahwa peran guru Padang dilihat dari falsafah mengajar (prinsip mengajar) dengan persentase 50% berada pada kategori sangat baik dan pada kategori baik dengan persentase 50%. 2. Peran orangtua dalam usia dini di TK Harapan Ayah Bunda Kalumbuk Padang dilihat dari: a. Memberikan kebebasan dalam Hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa peran orangtua dalam dari memberikan kebebasan kreativitas dengan persentase 50% berada pada kategori cukup b. Respek/peduli dengan perkembangan anak Hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa peran orangtua dalam dari Respek/peduli dengan perkembangan anak dengan persentase 76.67% berada pada kategori cukup c. Kedekatan emosional yang sedang (tidak berlebihan) Hasil pengolahan data penelitian yang peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa peran orangtua Padang dilihat dari kedekatan emosioanal yang sedang (tidak berlebihan) berada kategori cukup baik dengan persentase 63,33%. d. Prestasi bukan angka Hasil pengolahan data penelitian yang peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa peran orangtua dalam dari prestasi bukan angka dengan persentase 50% berada pada kategori cukup baik e. Orangtua aktif dan mandiri dalam mendidik sosial anak Hasil pengolahan data penelitian yang peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa peran orangtua Padang dilihat dari orangtua aktif dan mandiri dalam mendidik sosial anak dengan persentase 63.34% berada pada kategori cukup f. Menghargai kreativitas Hasil pengolahan data penelitian yang peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa peran orangtua Padang dilihat dari menghargai kreativitas dengan persentase 63.33% berada pada kategori Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Peran guru dalam Bunda Kalumbuk Padang berada pada kategori baik dengan indikator sebagai berikut: a. Sikap guru dalam anak usia dini berada pada kategori b. Falsafah mengajar (prinsip mengajar) dalam anak usia dini berada pada kategori
2. Peran orangtua dalam Bunda Kalumbuk Padang berada pada kategori cukup baik dengan indikator sebagai berikut: a. Memberikan kebebasan kreativitas berada pada kategori cukup b. Respek/peduli dengan perkembangan anak berada pada kategori cukup c. Kedekatan emosional yang sedang berada pada kategori cukup d. Prestasi bukan angka berada pada kategori cukup e. Orangtua aktif dan mandiri dalam mendidik sosial anak berada pada kategori cukup f. Menghargai kreativitas berada pada kategori 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah TK, menyediakan fasilitas anak usia dini untuk berkarya dalam rangka, memberikan pelatihan-pelatihan atau seminar kepada guru TK untuk lebih memperluas pengetahuan, wawasan dan ketarampilan untuk. 2. Guru TK, agar guru lebih menambah lagi wawasan, pengetahuan dan keterampilannya melalui pelatihan yang telah disediakan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini untuk menjadikan anak yang kreatif sedangkan pada falsafah mengajar sudah berada pada kategori sangat baik agar guru mempertahankan kemampuannya dalam proses belajar mengajar. 3. Orangtua, agar orangtua dapat mempertahankan caranya dalam menghargai kreativitas anak dan orangtua lebih meningkatkan lagi dalam memberikan kebebasan pada anak saat bermain dan belajar, lebih peduli dengan perkembangan anak, menjaga hubungan secara emosional agar tidak berlebihan dan tidak terlalu jauh, tidak mementingkan angka tetapi lebih menghargai kemampuan yang dimiliki anak dan lebih pandai dalam mendidik anak di lingkungan sosialnya. 4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan program perkuliahan serta menghasilkan tenaga guru pembimbing di sekolah yang profesional dan memiliki wawasan yang luas dan pengalaman yang matang. Kepustakaan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Mulyasa. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Susanto, Ahmad.2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). 2008. Jakarta: Sinar Grafika. Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang : UNP Press