BAB V PENUTUP Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut: 5.1. Simpulan 5.1.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat didentifikasi penyebab terjadinya inefisiensi transportasi dan logistik untuk produk berumur pendek yaitu; kendala keterlambatan untuk penanganan pengiriman barang. Kendala keterlambatan yang ditemui pada saat pengiriman komoditi adalah barang rusak karena menunggu lama atau barang busuk karena jadwal pesawat terlambat keterlambatan 1-3 jam. Sedangkan kendala menggunakan pesawat juga ada, biasanya terjadi saat pengiriman sayuran atau buah dengan kadar air yang cukup tinggi, sayuran akan layu atau menimbulkan bau busuk, sehingga saat sampai ditujuan terjadi penurunan kualitas. Sedangkan kendala keterlambatan pada trucking dikarenakan kondisi jalanan yang macet, rusak atau terjadi kendala teknis kendaraan seperti kerusakan kendaraan dengan waktu hampir satu hari. Pihak ekspedisi mempunyai jadwal keberangkatan yang harus diinfokan ke pengelola maskapai maksimal satu hari sebelum keberangkatan. Namun, tak jarang pihak maskapai menolak barang yang sudah terdaftarkan dengan alasan keterbatasan bagasi penumpang, sehingga barang harus dipindahkan ke jadwal berikutnya. Bahkan, jika barang tersebut bersifat darurat, dapat dibawa 82
menggunakan truk menuju Solo, baru diterbangkan ke Jakarta. Kendala yang diakibatkan oleh petugas ground handling juga pernah terjadi, barang yang seharusnya diangkut dengan kebutuhan khusus tidak dilaksanakan. Kendala teknis juga terjadi, jika perusahaan tidak mendapatkan kuota kargo, telat dalam pendaftaran kargo, atau terjadi kerusakan kemasan sehingga perlu dilakukan perbaikan kemasan sesuai syarat pengiriman pesawat terbang. Kendala lain adalah karyawan yang menyalahi prosedur kerja dan konsumen yang memberi keterangan informasi kurang jelas sehingga penanganan barang akan salah, terjadi kerusakan saat terjadi kemacetan panjang dijalan raya atau terjadi kerusakan mesin, 5.1.2. Hasil analisis diketahui klasifikasi penyebab inefisiensi untuk produk berumur pendek yaitu; kelebihan kapasitas, keterlambatan, kadar air produk, prioritas bagasi penumpang, prosedur kerja, kerusakan kendaraan, kualitas kerja ground handling, keterangan informasi dari konsumen, kerusakan kemasan dan kondisi jalanan. Bahwa alternatif yang telah dilakukan perusahaan dalam metode penanganan untuk efisiensi dalam pengiriman produk untuk produk berumur pendek adalah: a. Perusahaan dapat menggunakan jasa kargo pesawat, tetapi efisensi ditentukan oleh calon konsumen yang menginginkan jenis pengangkutan sesuai kebutuhan. Untuk tujuan Yogyakarta Jakarta, lebih efisien menggunakan jalur darat, sementara luar Jawa lebih efisien menggunakan armada pesawat terbang. 83
b. Efisensi juga dapat dilakukan pada pengepakan. Rata-rata perusahaan tidak menggunakan teknologi berpendingin pada saat pengepakan komoditi dan pada saat pengiriman komoditi. Tidak ada teknologi dalam pengepakan kecuali timbangan dengan elektik yang sudah terkonveksi dengan harga. Untuk efisiensi teknologi, ada perusahaan yang menggunakan teknologi berpendingin pada saat pengepakan komoditi. Pendingin dipakai saat komoditi berisi hewan hidup, tetapi untuk pengiriman jenis ini sangat jarang. tetapi untuk pengangkutan berkebutuhan khusus perusahaan menyediakan dengan harga yang cukup mahal dan membutuhkan dokumen pendukung seperti balai karantina,dan bea cukai c. Untuk efisiensi waktu moda transportasi, perusahaan melakukan pengiriman barang dan menerima kedatangan dengan tepat waktu lewat jalur darat (adanya kepastian angkutan barang), yaitu jalur Selatan, Purwokerto, Bandung, Jakarta, Lampung. Perusahaan tidak menggunakan jalur khusus dalam pengiriman komoditi untuk efisiensi pengiriman dengan biaya (ongkos sekali kirim) perjalanan. Terkait efisiensi biaya moda transportasi, biaya perusahaan kargo hanya pada biaya angkut trucking rata-rata berbiaya murah per Kg ditambah dengan pajak 10%, sedangkan jika menggunakan air freight perusahaan membayar biaya angkut rata-rata lebih tinggi per Kg ditambah dengan pajak 10% dan biaya simpan di gudang rata-rata berbiaya tidak mahal. 5.1.3. Hasil analisis menunjukkan bahwa langkah alternatif untuk mereduksi permasalahan dalam penanganan pengiriman produk berumur pendek adalah perusahaan melakukan optimasi cost supply dengan meminimalkan biaya 84
transportasi. Pengiriman barang ini dilakukan dengan cara pengumpulan barang dan dilakukan pengiriman dalam satu pengiriman sehingga terjadi penghematan biaya transportasi darat dan tenaga kerja. Optimalisasi berupa pengangkutan barang dalam jumlah yang banyak dan melakukan optimalisasi karyawan. Optimalisasi juga dapat dengan mengubah ukuran kemasan barang konsumen, sehingga mengurangi besarnya biaya yang ditanggung. Optimalisasi cost supply juga dapat dengan meminimalkan biaya transportasi dapat dilakukan dengan cara apa mengatur jadwal pengiriman sehingga mengurangi cost pada karyawan dan cost lain dengan fokus pada pengiriman pada pagi atau sore hari. Kemudian dengan mengubah ukuran kemasan konsumen, pada kemasan yang terlalu besar atau memiliki masa yang kurang tetapi ukuran yang besar. 5.2. Keterbatasan Keterbatasan inefisiensi transportasi dan logistik pada produk berumur pendek adalah perusahaan kargo di Yogyakarta masih belum dapat melakukan pengiriman barang yang berjenis homogen. Muatan kargo harus segera penuh terlebih dahulu tentunya dengan berbagai macam barang kemudian kargo akan segera berangkat. Hal ini untuk efisiensi biaya dan produk berumur pendek harus segera terangkut. Dampak dari keberadaan barang lain yang heterogen dapat merusak kondisi barang lain. Meskipun masalah ini masih dapat ditanggulangi, bila terdapat barang yang rusak, maka dapat melakukan klaim untuk beberapa barang asuransi yang dibebankan oleh forwarder dan dapat juga dijual kembali dengan harga 85
murah oleh para forwarder atau dijual ke lingkungan karyawan-karyawan saja. Akan tetapi, jika pengiriman barang dapat diupayakan berjenis homogen, maka kerusakan produk lain yang dapat mengakibatkan inefisiensi dapat dicegah atau diminimalisir. 5.3. Implikasi Manajerial Berkaitan dengan hasil penelitian, maka dapat diberikan saran implikasi manajerial yang belum pernah dilakukan oleh pihak perusahaan atau kargo kepada pihak perusahaan dan kargo untuk: 1. Manajemen perusahaan kargo di Yogyakarta dapat melakukan kerja sama dengan perusahaan kargo lain dalam hal memaksimalkan pengiriman barang bersama-sama dengan tujuan yang sama dengan waktu aktual. Hal yang paling mendasar dalam pengelolaan logistik khususnya pangan segar adalah membangun kerjasama berbasis kepercayaan, kepastian angkutan barang dengan diadakan perjanjian dari forwarder dan pelanggan dengan penjadwalan keberangkatan yang tetap, adanya sistem kontraktual dengan sesama forwarder, di samping empat area penting lainnya seperti menghasilkan produk berkualitas, sistem pendistribusian, dan logistik yang efektif, penciptaan dan berbagi nilai di antara anggota rantai pasok. 2. Bagian penanganan perusahaan dan kargo di Yogyakarta dapat melakukan pengemasan barang yang memiliki standar keamanan yang baik dengan desain yang lebih aman, praktis, hemat ruang dan bobot, dan rapi. Dengan demikian, maka efisiensi problema moda transportasi dan logistik 86
untuk produk berumur pendek akan dapat lebih maksimal dan lebih efisien. 87