HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) AWIS KARNI NPM 10080347 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO Oleh Awis Karni 1, Indriani Nisja 2, Putri Dian Afrinda 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi karena siswa belum terampil dalam menulis teks cerpen. Masalah yang ditemui adalah pertama, siswa malas menulis teks cerpen. Kedua, siswa masih kesulitan dalam mengungkapkan ide atau isi pikrannya ke dalam bentuk tulisan.ketiga, tidak semua siswa terampil dalam menulis teks cerpen. Keempat, penguasaan gaya bahasa siswa masih kurang. Tujuan penelitian ini pertama, untuk mendeskripsikan penguasaan gaya bahasa siswa kelas VII SMP N 1 Rao. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1 Rao. Ketiga, mendeskripsikan hubungan penguasaan gaya bahasa terhadap keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1 Rao. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Instrumen yang dilakukan adalah tes objektif dan tes unjuk kerja. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap yaitu tes objektif dan tes unjuk kerja. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, gaya bahasa personifikasi tergolong baik (B) dengan rata-rata 84,28. Kedua, gaya bahasa ironi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata 74,28. Ketiga, gaya bahasa persamaan atau simile tergolong cukup (C) dengan rata-rata 63,66. Keempat, gaya bahasa metafora tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 87,14. Kelima, gaya bahasa hiperbola tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 89,28. Keenam, gaya bahasa litotes tergolong baik (B) dengan rata-rata 78,28. Sedangkan hasil penelitian keterampilan menulis teks cerpen sebagai berikut. (1) aspek orientasi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata 71,08. (2) aspek komplikasi tergolong kurang (K) dengan rata-rata 35,82. (3) aspek resolusi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata 74,97. (4) aspek gaya bahasa tergolong kurang (K) dengan rata-rata 38,57. Kata kunci: gaya bahasa, menulis teks cerpen.
RELATIONS STYLISTIC MASTERY OF THE SHORT STORY TEXT WRITING SKILLS OF STUDENT OF CLASS VII SMP N 1 RAO By Awis Karni 1, Indriani Nisja 2, Putri Dian Afrinda 3 1) Student STKIP PGRI West Sumatera 2) 3) Lectures Education Courses Language and Literature STKIP PGRI West Sumatera Indonesia ABSTRACT This research is motivated because the student is not skilled in writing short stories text. The first, problem encountered is the lazy student to write a short story text. Both, student still have difficultyin expressing his thoughts or ideas into written from. Third, not all students are skilled in writing short stories text. The fourth, student mastery of the language style of language is still lacking. The first aim of this study to describe the style of language mastery class VII SMP N 1 Rao. The second describes the text short story writing skills class VII SMP N 1 Rao. The third describes the relationship mastery of the language style of the text short story writing skills of student of class VII SMP N 1 Rao. Types of research is a quantitative study with a descriptive method. The instrument objective is to test and test performance. Data was collected in two stages, an objective test and test performance. Results of this study are as follows. First personification style of language is quite good (B) with an average of 84,28. Both stylistic irony classified more than enough (Lcd) with an average of 74,28. The third style is quite similiar or simile (C) with an average of 63,66. The fourth style is quite good metaphor once (BS) with an average of 87,14. Fifth stylistic hyperbole classified as excellent (BS) with an average of 89,28. Sixth style litotes classified as good (B) with an average of 78,28. While the research results of text short story writing skills as follows. (1) aspect orientation is lower than enough (Lcd) with an average of 71,08. (2) aspect of complications relatively less (K) with an average of 35,82. (3) aspects of classified resolution is more than enough (Lcd) with an average of 74,97. (4) aspects of language style classified as less (K) with an average of 38,57. Key Word: language style, text writing short stories.
A. PENDAHULUAN Pembelajaran menulis menuntut siswa berpikir untuk menuangkan gagasan secara tertulis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Aktivitas tersebut memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, dan mempertimbangkan secara kritis gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan. Pembelajaran keterampilan menulis dalam kurikulum 2013 salah satunya adalah teks cerita pendek. Keterampilan menulis teks cerpen dipelajari dalam kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Sekolah Menengah Pertama khususnya kelas VII. Hal ini sebagaimana terdapat dalam KI 4 dan KD 4.2. KI 4 berbunyi mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang di pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. KD 4.2 berbunyi menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplansi, dan cerpen sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan KI dan KD tersebut, keterampilan menulis teks cerpen merupakan salah satu materi yang wajib diajarkan kepada siswa. Berdasarkan pengamatan dan observasi pada tanggal 17 s/d 19 November 2014 dengan salah seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VII SMP N 1 Rao, Agustina, S.Pd., diperoleh informasi bahwa, sebagian siswa belum terampil dalam menulis teks cerpen. Berdasarkan wawancara, terdapat empat permasalahan terkait dengan keterampilan menulis cerpen siswa. Pertama, siswa malas menulis teks cerpen, hal ini kurangnya minat siswa dalam membaca ssatra, sehingga mereka kurang termotivasi dalam menulis teks cerpen. Kedua, siswa masih kesulitan dalam mengungkapkan ide atau isi pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Ketiga, tidak semua siswa terampil dalam menulis teks cerpen, hal ini disebabkan karena siswa belum terlatih dalam menulis teks cerpen terutama dalam menentukan unsur instrinsik, seperti penokohan, latar, dan gaya bahasa. Keempat, penguasaan gaya bahasa siswa masih kurang, karena siswa masih kurang dalam memahami dan menguasai gaya bahasa, dalam menulis teks cerpen siswa masih kesulitan menggunakan gaya abahasa. Berdasarkan permasalahan perlu dilakukan penelitian yang berjudul Hubungan penguasaan gaya bahasa terhadap keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1 Rao. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif pendekatan korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka (Arikunto, 2006:12). Menurut Sudjana (2010:52) metode deskriptif dengan pendekatan korelasi bertujuan mendeskripsikan, menganalisis, menginterpretasi data-data yang berupa angka kemudian menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Penelitian ini dilaksanakan pada, tanggal17 s/d 19 November 2014. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VII SMP N 1 Rao yang terdaftar pada tahun 2014/2015 sebanyak 224 orang yang terdiri dari 7 kelas yakni 35 sampel yang diambil secara proportional random sampling atau persentase secara acak. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (X) adalah penguasaan gaya bahasa siswa kelas VII SMP N 1 Rao, sedangkan variabel terikat (Y) adalah keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1 Rao. Data dalam penelitian ada dua, yaitu skor tes objektif mengenai penguasaan gaya bahasa dan skor tes unjuk kerja menulis teks cerpen. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010:203). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dan tes unjuk kerja. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tahap-tahap berikut ini. Pertama, data penguasaan gaya bahasa dikumpulkan dengan menggunakan tes objektif. Kedua, data keterampilan menulis teks cerpen dikumpulkan dengan menggunakan tes unjuk kerja.
C. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian untuk penguasaan gaya bahasa (1) gaya bahasa personifikasi tergolong baik (B) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 84,28, (2) gaya bahasa ironi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 74,28, (3) gaya bahasa persamaan atau simile tergolong cukup (C) dengan rata-rata 63,66, (4) gaya bahasa metafora tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 87,14, (5) gaya bahasa hiperbola tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 89,28, (6) gaya bahasa litotes tergolong baik (B) dengan rata-rata 78,28. Sedangkan hasil penelitian untuk keterampilan menulis teks cerpen (1) aspek orientasi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata 71,08, (2) aspek komplikasi tergolong kurang (K) dengan rata-rata 35,82, (3) aspek resolusi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata 74,97, (4) aspek penguasaan gaya bahasa tergolong kurang (K) dengan rata-rata 38,57. D. PEMBAHASAN 1. Penguasaan Gaya Bahasa Siswa Kelas VII SMP N 1 Rao Secara Umum Hasil penelitian untuk penguasaan gaya bahasa siswa kelas VII SMP N 1 Rao secara umum tergolong baik karena rata-rata hitung berada pada tingkat penguasaan baik 76-85% pada skala 10. Distribusi Frekuensi Penguasaan Gaya Bahasa Dilihat Secara Umum No Nilai Frekuensi FX 1 90 1 90 2 86,67 5 433,35 3 83,33 6 499,98 4 80 6 480 5 76,67 7 536,69 6 73,33 3 219,99 7 70 2 140 8 66,67 2 133,34 9 63,33 1 63,33 10 60 1 60 11 56,67 1 56,67 Jumlah 35 2713,35 M = = = 77,52 Pengklasifikasian Nilai Penguasaan Gaya Bahasa Secara Umum No Tingkat Penguasaan Nilai Ubahan Kualifikasi Frekuensi Persentase (%) 1 96-100% 10 Sempurna 0 0,00 2 86-95% 9 Baik sekali 6 17,14 3 76-85% 8 Baik 19 54,28 4 66-75% 7 Lebih dari cukup 7 20 5 56-65% 6 Cukup 3 8,57 6 46-55% 5 Hampir cukup 0 0,00 7 36-45% 4 Kurang 0 0,00 8 26-35% 3 Kurang sekali 0 0,00 9 16-25% 2 Buruk 0 0,00 10 0-15% 1 Buruk sekali 0 0,00 Jumlah 35 100
Jumlah Siswa 20 15 10 5 0 Baik Sekali (Bs) Baik (B) Lebih dari Cukup (Ldc) Cukup (C) Gambar 1. Histogram Penguasaan Gaya Bahasa Siswa Kelas VII SMP N 1 Rao Secara Umum Keterangan : Bs B Ldc C : Baik Sekali : Baik : Lebih dari Cukup : Cukup 2. Keterampilan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII SMP N 1 Rao Secara Umum Hasil penelitian keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII secara umum tergolong Hampir Cukup (HC) karena rata-rata hitung berada pada rentangan antara 46-55% pada skala 10. Distribusi Frekuensi Tingkat Keterampilan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII SMP N 1 Rao secara Umum No X F FX 1 75 1 75 2 66,6 5 333 3 58,3 17 991.1 4 50 7 350 5 42 2 84 6 33,3 3 99,9 Jumlah N = 35 1933 M = = = 55,22 Klasifikasi Tingkat Keterampilan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII SMP N 1 Rao Secara Umum No Klasifikasi Tingkat Nilai Frekuensi Persentase Penguasaan Ubahan 1 Istimewa 96-100% 10 0 0% 2 Baik Sekali 86-95% 9 0 0% 3 Baik 76-85% 8 0 0%
Jumlah Siswa 4 Lebih dari 66-75% 7 7 20% Cukup 5 Cukup 56-65% 6 17 48.57% 6 Hampir Cukup 46-55% 5 7 20% 7 Kurang 36-45% 4 2 5.71% 8 Kurang Sekali 26-35% 3 3 8,57% 9 Buruk 16-25% 2 0 0% 10 Buruk Sekali 0-15% 1 0 % Jumlah 35 100% 20 15 10 5 0 Lebih dari cukup (Ldc) Cukup (C) Hampir Cukup (Hc) Kurang (K) kurang sekali (Ks) Gambar 2. Histogram Keterampilan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII SMP N 1 Rao Secara Umum Keterangan : Ldc : Lebih dari cukup C : Buruk Hc : Hampir Cukup K : Kurang Ks : Kurang Sekali ` E. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Hubungan Penguasaan Gaya Bahasa Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII SMP N 1 Rao dapat diambil kesimpulan sebagai berkiut: (1) gaya bahasa personifikasi tergolong baik (B) dengan ratarata penguasaan siswa sebesar 84,28%, (2) gaya bahasa ironi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 74,28%, (3) gaya bahasa persamaan atau simile tergolong cukup (C) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 63,66%, (4) gaya bahasa metafora tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 87,14%, (5) gaya bahasa hiperbola tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 89,28%, (6) gaya bahasa litotes tergolong baik (B) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 78,28%. (1) aspek orientasi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 71,08%, (2) aspek komplikasi tergolong kurang (K) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 35,82%, (3) aspek resolusi tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 74,97%. (4) aspek gaya bahasa tergolong kurang (K) dengan rata-rata penguasaan siswa sebesar 38,57%. Sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian, disarankan hal-hal sebagai berikut. Pertama, guru bahasa indonesia SMP N 1 Rao diharapkan lebih meningkatkan penguasaan gaya bahasa dan keterampilan teks cerpen dengan cara lebih banyak memberi latihan. Kedua, diharapkan pihak
sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mengembangkan minat dan bakat siswa dalam menulis teks cerpen. Ketiga,siswa diharapkan agar lebih menyadari pentingnya penguasaan gaya bahasa dalam menulis, terutama menulis teks cerpen. Keempat, untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen. KEPUSTAKAAN Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto. Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2010. Tuntutan Penyusunan karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algesindo.