BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kelas ini melalui deskripsi benda dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II SDN 2 Molinggapoto di laksanakan dalam dua siklus. Pelaksanaan tindakan siklus I di laksanakan Tanggal 02-05 2012, dengan jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar berjumlah 30 siswa sedangkan siklus 2 di laksanakan pada Tanggal 10-05-2012 yang di ikuti oleh 30 siswa, dengan alokasi waktu masing-masing siklus 2 jam pelajaran (2x35 menit). 1.1.1 Observasi Awal 1. Tahap Perencanaan Pada pelaksanaan penelitian tidakan kelas maka peneliti terlebih dahulu mempersiapkan perangkat yang akan digunakan dalam pembelajaran diantaranya, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nilai yang sesuai dengan rubrik penilaian dan media pembelajaran yang sesuai. 2. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diawali dengan observasi awal yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 April 2012. Pada observasi awal tersebut siswa diminta untuk mendeskripsikan hewan. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil observasi awal dapat diketahui dari sebagian besar siswa atau hanya berjumlah 7 orang atau 23% dari hasil penelitian yang mencapai 7,5 keatas sedangkan sisanya belum mencapai ketuntasan belajar. 27
Tabel 1 Pedoman Penilaian mendeskripsikan kategori Bahasa lisan digunakan, lafal dan intonasi Isi pembicaraan, hubungan isi topic dan kualiatas isi Tingkatan 3 2 1 Terdapat sejumlah kesalahan dalam lafal dan intonasi suara kurang tepat Terdapat beberapa kesalahan (Kurang dari lima) dalam lafal dan intonasi suara sudah tepat tepat Sebagian besar hasil deskripsi di kembangkan dan di ekspresikan dengan jelas, mudah bagi pendengar untuk memahami isi cerita Beberapa hasil deskripsi di kembangkan dan diekspresikan dengan jelas. Agak mudah bagi pendengar untuk memahami isi cerita Terdapat banyak kesalahan dalam lafal dan intonasi suara belum tepat Hasil deskripsi tidak dikembangkan secara jelas, tidak mudah bagi pendengar untuk memahami isi cerita. Urutan dan struktur bahasa Tehnik dan penampilan, gerak, mimic dan volume suara 4.1.2 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan siklus 1 Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Sebagian besar kalimat disusun dengan baik, rincian sebagian besar diletakkan sesuai dengan uraian. gerak, mimic, sudah tepat volume suara sudah jelas dan terdengar jelas 1. Tahap Perencanaan Beberapa kalimat disusun denagn baik, beberapa rinciaan tidak di letakkan sesuai urutan gerak, mimik kurang tepat dan volume suara kurang jelas Kalimat tidak tersusun dengan baik, rincian tidak di letakkan sesuai urutan Gerak, mimic, belum tepat dan volume tidak jelas 28
Pada tahap perencanaan ini penulis bersama supervisor melakukan diskusi untuk merancang pelaksanaan tindakan dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara melalui deskripsi benda. Hal-hal yang dilaksanakan bersama supervisor antara lain: a. Menyiapkan materi pelajaran yang akan di gunakan b. Menyusun instrument penelitian berupa lembar pengamatan kegiatan guru dan siswa serta tes unjuk kerja. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan Tindakan mengacu pada rencana pembelajaran yang di susun sebelumnya dengan langkah-langkah: a. Memberikan contoh cara mendeskripsi benda yang baik b. Siswa diberikan tugas untuk mengamati obyek yang menarik di lingkungannya c. Memberikan stimulus dan penguatan pada siswa d. Menggalakkan latihan yang serasi. 3. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi a. Hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran Pengamatan di lakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berbicara melalui deskripsi benda. Adapun format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek, baik dari pra 29
pembelajaran sampai dengan penutup. Lembar pengamatan tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan atau kompotensi guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. Untuk jelasnya terlihat pada table 2 terlampir Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus 1 pada table 2, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksnakan penu;is belum memenuhi target yang di harapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang dicapai kriteria baik sebanyak 15 aspek dengan prosentase 63% sedangkan kriteria cukup 9 aspek dengan prosentase 37% yang kesemuanya itu adalah aspek yang berhubungan dengan 30
komptensi guru, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan pada siklus 2. b. Hasil belajar siswa Aspek kemampuan siswa yang harus dicapai berupa kemampuan berbicara melalui deskripsi benda, pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas II SDN 2 Molinggapoto yang ditekankan pada hal-hal sebagai berikut : (1). Bahasa Lisan Lafal dan intonasi (2). Isi pembicaraan hubungan isi topik dan kualitas isi (3). Urutan struktur bahasa (4). Tehnik dan penampilan gerak mimik, dan volume suara. Pada siklus 1 penulis memperoleh data hasil belajar siswa yang masih berbeda-beda. Untuk melihat hasil yang diperoleh pada siklus 1, maka penulis bersama supervisor telah menganalisis hasil belajar siswa berupa kemampuan berbicara mendeskripsikan benda yang dilakukan melalui tes unjuk kerja, analisis tentang hasil belajar siswa dapat dilhat pada table 3 pada lampiran Berdasarkan indikator keberhasilan yang harus dicapai berupa meningkatkan kemampuan berbicara melalui deskripsi benda dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebesar 100% (30 Siswa). Maka Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 16 siswa yang mampu (53 %). Sedangkan 14 siswa atau 47 % yang belum mampu dan masih memerlukan tindakan pada siklus 2 karena rata-rata nilai yang diperoleh dibawah dari 65 dengan skala penilaian 100. 4.Refleksi 31
Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksnakan bersama supervisor menunjukkan belum tercapainya ketuntasan belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh karena masih terdapatnya 9 aspek kegiatan belajar mengajar yang prosentasenya masih termasuk kriteria cukup, sehingga masih perlu dilakukan perbaikan, hal ini terlihat dari lembar observasi pengamatan kegitan belajar mengajar yang menyangkut kompotensi guru berupa kurangnya pemantauan kemajuan belajar siswa, penggunaan bahasa lisan yang kurang jelas, kurang memanfaatkan papan tulis, respon terhadap siswa kurang. Namun perubahan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kemampuan siswa berbicara melalui deskripsi benda, karena siswa cenderung menyenangi hal-hal yang nyata yang mereka lihat. 1.1.3 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus 2 merupakan tindak lanjut dari siklus 1 yang berdasarkan pada hasil refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan kegiatan siklus 2. 1. Tahap perencanaan Pada tahap ini, penulis menyusun rancangan kegiatan perbaikan untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui siswa selama pembelajaran pada siklus 1 32
2. Tahap Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini sama seperti pada siklus 1, namun lebih menitikberatkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus 1 terutama dari segi kemampuan siswa berbicara melalui deskripsi benda 3. Tahap pemantauan dan evaluasi a. Hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran Setelah melalui perbaikan dan penyempurnaan perencanaan berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus 1 maka dari hasil pengamatan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah menunjukkan hasil yang baik. Dari 24 aspek yang diamati pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang mencapai ktriteria baik pada siklus 1 63%, pada siklus 2 mencapai 91,67%, sedangkan criteria cukup pada siklus 1 mencapai 37 % sedangkan pada siklus 2 menjadi 8,33% hal ini terlihat pada table terlampir: 33
Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus 2 pada tabel tersebut tampaklah pengelolaan yang dilaksanakan penulis telah memenuhi target yang diharapkan. Dari 24 aspek pengamatan pembelajaran pada siklus 1 yang mencapai criteria cukup 9 aspek atau 37%, sedangkan pada siklus 2 aspek yang mencapai criteria baik 21 aspek atau 88% dan kriteria cukup 3 aspek atau 12% sehingga peningkatan 6 aspek atau 25% a. Hasil belajar siswa Pada siklus 2 ini siswa diberi tugas kembali untuk melatih kemampuan berbicara siswa melalui deskripsi benda. Tugas yang diberikan telah divariasikan dan sedikit ada perbedaan dengan siklus sebelumya. Aspek penilaian kemampuan berbicara lebih ditekankan pada isi pembicaraan hubungan isi dan topik, karena hal ini menjadi salah satu perhatian utama pada siklus sebelumnya setelah melalui refleksi, masih terdapat beberapa orang siswa yang belum menguasai kategori kemampuan berbicara tersebut. Hasil belajar siswa pada siklus 2 terdapat pada table terlampir 34
Memperhatikan nilai hasil belajar siswa pada table 6 tersebut, siswa yang memperoleh nilai 65 keatas sebanyak 26 siswa atau sekitar 87% sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 65 sebanyak 4 siswa atau sekitar 13% dari jumlah siswa sebanyak 30 siswa sedangkan hasil capaian sebesar 87% 4.Refleksi Berdasarkan hasil refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan pada siklus 2, baik pengamatan kegiatan pembelajaran maupun hasil belajar siswa sebagaimana telah diuraikan pada tahap pemantauan dan evaluasi, ternyata mengalami peningkatan. Dari setiap indikator penentu keberhasilan kemampuan berbicara siswa melalui benda menunjukkan hasil yang baik. Prosentasi capaian jumlah siswa yang memperoleh ketuntasan 65 keatas meningkat 53% menjadi 87% dari jumlah 30 orang. 1.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kemampuan berbicara siswa kelas II melalui 35
mendeskripsikan benda di SDN 2 Molinggapoto telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Setelah dilakukan analisis terhadap data hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa pada siklus 1 di peroleh data : 1. Pada siklus 1 siswa yang memperoleh nilai di atas 65 sebanyak 16 siswa dengan prosentase 53% dari jumlah siswa sebanyak 30 siswa 2. Hasil balik pengamatan supervisor dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 mencapai kriteria baik 63% Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 1 siswa yang memperoleh nilai dibawah (KKM 65) sebanyak 14 siswa dengan prosentase sebesar 47% dari jumlah 30 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase capaian belum memenuhi target berdasarkan indikator kinerja dari jumlah siswa sebayak 30 orang. Untuk mengatasi hal tersebut penulis telah menempuh langkah-langkah: 1. Penulis memvariasikan materi yang ditampilkan melalui pengamatan langsung 2. Penulis lebih memfokuskan pada jenis kesalahan yang dibuat siswa untuk diperbaiki antala lain bahasa lisan, lafal dan intonasi, isi pembicaraan hubungan isi topik dan kualitas isi, tehnik penampilan gerak, mimik dan volume suara. 3. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, penulis berusaha menciptakan kondisi belajar yang kondusif. 36
4. Mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan memperhatikan komponen-komponen kegiatan belajar mengajar yang masih memerlukan perbaikan. Langkah-langkah ini di upayakan semaksimal mungkin agar dapat mengatasi kelemahan-kelemahan pada siklus berikutnya : Pada siklus 2 hasil dari penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya perubahan, baik dari informasi balikan yang dipantau supervisor hasil dalam pengajaran serta yang diuji melalui tes unjuk kerja,. Hal ini terlihat pada data berikut : 1. Siswa yang memperoleh nilai di atas 65 sebanyak 26 siswa dengan prosentase sebesar 87% dari jumlah siswa 30orang. 2. Siswa yang memperoleh nilai di bawah 65 sebanyak 4 prosentase 13% siswa 3. Hasil balik pengamatan supervisor dalam kegiatan belajar mengajar mencapai criteria baik 88%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus 2 sebesar 53% dari pada siklus 1 menjadi 87 % pada siklus 2, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai target sebesar 13 %. Hasil berbicara siswa tersebut melebihi target capaian indicator kinerja 75 dari jumlah siswa sebanyak 30 siswa dengan rata-rata KKM 65. Melihat data tentang hasil belajar siswa observasi, siklus 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa melalui deskripsi benda dapat meningkatkan kemampuan 37
siswa dalam berbicara, hal ini terlihat pada observasi awal, bahwa jumlah siswa yang telah memiliki kemampuan berbicara hanya mencapai 23%. Setelah diadakan refleksi dan perbaikann pembelajaran pada siklus 1, jumlah siswa yang memiliki kemampuan meningkat menjadi 53 %. Setelah diadakan refleksi dan perbaikann kembali pembelajaran pada siklus 2, jumlah siswa yang memiliki kemampuan berbicara mendeskripsikan benda meningkat menjadi 87 %. Dengan pengertian siklus 1 dan siklus 2 mencapai peningkatan 75 % dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas ini terbukti dan dapat diterima. 38