26 METODE PENELITIAN Desain Penelitan Desain yang digunakan dalam penelitian adalah cross-sectional study (Murti 1997). Pada contoh, peneliti melakukan pengamatan, pengukuran dalam satu waktu bersamaan dan dilakukan satu kali terhadap karakterisitik sosial ekonomi keluarga yang terdiri dari: Besar keluarga, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan data karakteristik anak terdiri dari: Usia anak, jenis kelamin. pengukuran potensi atlit, konsumsi pangan status kesehatan, sataus gizi serta aktivitas bermain usia 48-72 bulan. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat di kebun teh PTPN VIII Kabupaten Bandung yaitu kebun teh Malabar dan Purbasari. Tempat penelitian ini dipilih secara purporsive dengan mempertimbangkan luas wilayah, biaya penelitian dan waktu untuk mempermudah proses penelitian yang akan dilakukan. Waktu pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dimulai pada Maret 2008 dan bagian dari penelitian NHF dengan judul penelitian Peningkatan Ketahanan Keluarga dan Kualitas Pengasuhan Untuk Peningkatan Gizi Anak Usia Dini (Sunarti 2008). Populasi dan Contoh Populasi penelitian adalah seluruh rumah tangga keluarga wanita pemetik teh di kebun teh Malabar dan Purbasari PTPN VIII Bandung yang berjumlah 192 orang anak usia 0-72 bulan. Kerangka contoh dalam penelitian adalah anak keluarga wanita pemetik teh usia 48-72 bulan. Cara pengambilan contoh dalam penelitan ini dengan metode sensus, oleh karena jumlah populasi dalam penelitian terbatas sehingga digunakan seluruh populasi sebagai unit analisis yaitu berjumlah 51 orang anak usia 48-72 bulan (Singarimbun & Effendi, 1987), yang disajikan pada gambar 2.
27 Malabar N : 102 Purbasari N: 90 Malabar n : 30 Purbasari n : 21 n : 51 Gambar 2 Kerangkah pengambilan contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan metode wawancara, pengamatan pemeriksaan serta pengukuran. Data karakteristik keluarga terdiri dari: (Pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, besar keluarga dan pendapatan keluarga). Data karakteristik anak terdiri dari: (Usia anak, jenis kelamin). Data konsumsi pangan usia 48-72 diukur dengan menggunakan recall 24 jam selama 2 hari. Data status kesehatan diukur menggunakan kuesioner dan diwawancarai secara langsung orang tua contoh. Data haemoglobin (Hb) dengan cara pemeriksaan darah menggunakan metode sahli. Data aktivitas bermain anak diukur menggunakan kuesioner dengan cara pengamatan dan diwawancarai orang tua/pengasuh. Sedangkan data pengukuran status gizi terdiri dari ukuran antropometri yaitu BB/U, TB/U dan BB/TB. Pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise, tingkat ketelitian 0,1 cm dan berat badan dilakukan dengan penimbangan menggunakan timbangan digital Camry EB 710 merek Tanita pada tingkat ketelitian 0,1 kg. Data potensi atlit diukur dengan pendekatan pengukuran kesegaran jasmani Indonesia (TKJI 2005) khusus anak yang telah dimodifikasi yang terdiri dari: Daya tahan kardiovaskuler, kecepatan, daya tahan otot, kekuatan otot. Data sekunder meliputi profil daerah setempat. Data ini bersumber dari pemerintah setempat, tempat penitipan anak (TPA) dan posyandu di daerah tersebut.
28 Tabel 7 Jenis, cara dan alat pengumpulan data. Jenis Data Cara Pengumpulan Alat Karakteristik keluarga dan anak. Konsumsi pangan anak. Status kesehatan anak :Diare dan ISPA. Haemoglobin (Hb). Aktivitas bermain anak. Status Gizi dengan antropometri; BB/TB. Potensi atlit. Wawancara orang tua contoh menggunakan kuesioner. Wawancara orang tua contoh dan recall 24 jam Wawancara oranga tua contoh menggunakan kuesioner. Analisis Sahli. Wawancara pada ibu serta pengamatan terhadap aktivitas bermain anak. Mengukur dan mencatat berat badan dan tinggi badan anak usia 36-60 bulan. Kecepatan gerak fisik, daya tahan otot, kekuatan, otot dan daya tahan kardiovaskuler. Daftar recall 24 jam. Tabung sahli Pipet sahli HCL 0,1% Timbangan Camry EB 710 Tanita. Microtoise. Arloji/Stop Watch. Alat menggantung. Matras. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dalam penelitian dengan cara dilakukan pengkodean, entri data, edeting. Selanjutnya ditabulasi dalam satu tabel untuk memudahkan dan mencegah terjadi kesalahan dalam mengolah data. Data karakteristik keluarga yang terdiri dari: Lama mengikuti pendidikan formal menjadi lima kategorik yaitu 0-2 tahun, 3-5 tahun, 6-8 tahun, 9-11 tahun dan 12 tahun. Data pekerjaan bapak/suami terdiri dari 7 kategorik terdiri dari : (Tidak bekerja, petani, pedagang, buru tani, buru non tani, PNS/ABRI/PORLI dan Pelayanan Jasa). Besar keluarga berdasarkan kriteria BPS (2001) keluarga kecil jika anggota keluarga 4 orang, keluarga sedang dengan jumlah anggota keluarga 5-7 orang dan keluarga besar dengan jumlah anggota lebih dari 7 orang. Pendapatan keluarga dikategorikan berdasarkan indikator lokal yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung yang dibagi menjadi dua kategorik yaitu miskin Rp.144.000 dan tidak miskin Rp. 144.000. Data karakteristik anak (usia, jenis kelamin) dalam bentuk kelompok dan dikategorikan. Data-data
29 tersebut dianalisis secara deskriptif mengunakan komputer program microsoct office exel 2003. Data konsumsi pangan anak diperoleh dari hasil recall 24 jam selama 2 hari. Data ini kemudian dikonversikan ke dalam bentuk jumlah zat gizi, dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan atau DKBM (Hardinsyah dan Briawan 1990). Konsumsi pangan dalam penelitian ini adalah konsumsi zat gizi energi, protein, vitamin A dan besi (Fe) per individu. Selanjutnya data konsumsi zat gizi aktual tersebut dibandingkan dengan angka kecukupan gizi (AKG) per individu (WNPG 2004). Data konsumsi pangan yang digunakan untuk melakukan pengujian statistik dalam penelitian yaitu zat gizi energi dan protein. Data status kesehatan anak terdiri dari penyakit menular yaitu diare dan ISPA yang diderita anak satu bulan terakhir dan saat penelitian. Riwayat penyakit anak dengan melihat frekuensi sakit anak tersebut dalam satu bulan terakhir. Data status kesehatan anak diolah menggunakan komputer program SPSS versi 13. Data status kesehatan usia 48-72 bulan dikategorikan menjadi tiga kelompok disajikan pada tabel 8. Tabel 8 Satus kesehatan anak satu bulan terakhir berdasarkan frekuensi sakit. Kategori Frekuensi sakit Tidak pernah sakit Pernah sakit Sering sakit 0 1-2 3 Penilaian status gizi dengan pendekatan Antropometri yaitu BB/TB untuk mengukur status gizi. Data tersebut diolah menggunakan program nutri survey WHO 2005 dan SPSS versi 13. Status gizi tersebut dibagi menjadi 4 kelompok disajikan pada tabel 9. Tabel 9 Status gizi anak usia 48-72 bulan berdasarkan BB/TB. Kategori Nilai Z-score Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Sumber: WHO (2005) <-3-3 s/d-2-2 s/d 2 >2
30 Status biokimia dengan pengukuran haemoglobin (Hb) pada anak dianalisis dengan metode sahli. Hemoglobin darah anak dikategorikan berdasarkan pada standar WHO (2001) yaitu usia 48-59 bulan dengan kadar haemoglobin (Hb) 110g/l dan usia 60-72 bulan dengan kadar haemoglobin (Hb) 115g/l. Pengukuran aktivitas bermain usia 48-72 menggunakan 10 item pertanyaan dan pengamatan terhadap aktivitas bermain. Setiap jawaban ya di berikan skor 1 dan jawaban tidak diberikan skor 0 serta dikelompokkan menjadi lima kategori untuk menilai aktivitas bermain contoh. Data aktivitas bermain diolah menggunakan komputer program microsoct office exel 2003 dan SPSS versi 13. Aktivitas bermain anak usia 48-72 bulan dikelompokkan seperti disajikan pada tabel 10. Tabel 10 Aktivitas bermain usia 48-72 bulan. Kategori Sangat baik Baik Sedang Kurang Sangat kurang Skor 9-10 7-8 5-6 3-4 1-2 Pengukuran potensi atlit usia 48-72 bulan, menggunakan standar pengukuran kesegaran jasmani khusus untuk anak yang telah dimodifikasi yaitu mengukur ketahanan kardiovasluler dengan pengujian lari jarak menengah dari 600 meter. Pengujian kecepatan gerakan fisik dengan lari cepat 100 meter. Pengujian otot lengan dan bahu dengan cara menggantung siku tekuk selama 60 detik. Menguji ketahanan dan kekuatan otot perut dengan cara gerakan baring duduk (si-up) serta mengukur tenaga eksplosif dengan cara lompat tegak. Standar yang dimodifikasi atas dasar pertimbangan hasil uji fisik pada 5 orang anak usia 48-72 bulan di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga tidak mampuh menempuh jarak 600 meter dan menggantung dengan siku tekuk. Sedangkan pada tes lari 100 meter, sit-up dan lompat tegak dapat dilakukan dengan baik. Ukuran standar yang digunakan dan dimodifikasi disajikan pada tabel 11.
31 Tabel 11 Ukuran standar dan dimodifikasi dalam pengukuran potensi atlit. Nama gerakan Standar Modifikasi Lari cepat Menggantung Sit-Up Lompat tegak Lari jarak menengah 100 meter Siku tekuk (60) detik Sit-Up (60) Lompat tegak 600 meter Tidak dimodifikasi Tanpa siku tekuk (60) detik Tidak dimodifikasi Tidak dimodifikasi 300 meter Sebelum melakukan penilaian potensi atlit, contoh lebih dahulu diajarkan gerakan-gerakan dasar yang akan dilakukan sehingga hasil pengukuran dilakukan benar-benar dicapai. Hasil pengukuran dikonversikan ke dalam metode perhitungan potensi kesegaran khusus anak. Potensi atlit usia 48-72 bulan dibagi menjadi lima kategori disajikan pada tabel 12. Tabel 12 Standar penilaian potensi atlit usia 48-72 bulan. Potensi atlit Skor Sangat kurang Kurang Sedang Baik Sangat baik Sumber : Pusegjas (2005). 5-9 10-13 14-17 18-21 22-25 Definisi Operasional 1. Karakterisitik keluarga adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing keluarga seperti umur orang tua, umur anak, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan jumlah anggota keluarga. 2. Besar keluarga adalah banyaknya individu yang tinggal/ menetap bersama dalam satu rumah/keluarga dan hidup dari penghasilan yang sama. yaitu keluarga kecil jika anggota keluarga 4 orang, keluarga sedang dengan jumlah anggota keluarga 5-7 orang dan keluarga besar dengan jumlah anggota lebih dari >7 orang BPS (2001). 3. Pendapatan keluarga adalah jumlah seluruh penghasilan yang diperoleh oleh seluruh anggota keluarga dari status pekerjaan dan sumberdaya yang dimiliki.
32 yang dibagi menjadi 2 kategorik yaitu miskin < Rp.144.000 dan tidak miskin Rp. 144.000. 4. Pendidikan orang tua adalah lama waktu yang digunakan dalam mengikuti pendidikan formal di sekolah. 5. Konsumsi pangan adalah nilai dari zat gizi energi, potein, vitamin A, dan besi (Fe) dari jenis pangan yang dikonsumsi anak usia 48-72-72 bulan diperoleh melalui recall 2 x 24 jam, dibandingkan dengan angka kecukupan rata-rata per individu. 6. Status kesehantan adalah riwayat penyakit yang pernah di derita meliputi diare dan ISPA pada saat satu bulan yang lalu dan saat penelitian berlangsung. 7. Diare adalah keadaan dimana frekuensi buang air besar (tinja) lebih sering dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari dan disertai dengan perubahan konsistensi dan bentuk tinja dan kadang kadang disertai dengan darah atau lendir. 8. Infeksi saluran pernafasa adalah penyakit menular yang tranmisinya melalui udara yang ditandai dengan gejala panas atau flu, batuk sesak nafas dan kadang-kadang disertai dengan kejang atau hilang kesadaran. 9. Haemogobin (Hb) adalah cairan merah dalam darah berfungsi mengangkut oksigen yang disebarkan ke seluruh tubuh. 10. Aktivitas bermain adalah aktivitas permainan usia 48-72 bulan melibatkan kombinasi organ fisik yang merangsang pertumbuhan. 11. Staus gizi adalah keadaan gizi usia 48-72 bulan secara atropometri dengan menggunakan indeks BB/TB. 12. Potensi Atlit adalah kompentensi gerakan fisik yang berhubungan kesegaran jasmani yaitu: Kecepatan, daya tahan otot, kekuatan otot dan daya tahan kardiovaskuler.