SIGNAL & SPECTRUM O L E H : G U TA M A I N D R A. Rangkaian Elektrik Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Darpublic Nopember 2013

Signal Models {Rangkaian Elektrik} By: Gutama Indra Gandha, M.Eng Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

Modulasi Sudut / Modulasi Eksponensial

Untai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.

Deret Fourier. Slide: Tri Harsono PENS ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya:

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik

Analisis Sinusoida. Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Spektrum dan Domain Sinyal

Deret Fourier untuk Sinyal Periodik

DERET FOURIER. 1. Pendahuluan

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

PENDAHULUAN. Kardiawarman, Ph.D. Modul 7 Fisika Terapan 1

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor

KONSEP SINYAL. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani February EL2032 Sinyal dan Sistem

BAB 5 SIMULASI INVERTER PWM LIMA-FASA

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Simulasi Pengukuran Daya Listrik Sistem 1 Fasa menggunakan LabVIEW

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Aplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

GETARAN DAN GELOMBANG

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 4 Modulasi Frekuensi

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

TEGANGAN EFFECTIVE (RMS), PEAK DAN PEAK-TO-PEAK

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

Daya Rangkaian AC [2]

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal

INTERFERENSI GELOMBANG

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

Arus & Tegangan bolak balik(ac)

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 3 Modulasi Amplitudo

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta mampu menganalisis rangkaian listrik arus bolak balik I fasa dan 3 fasa.

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

Fungsi dan Sinyal. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Komunikasi Data Kuliah 3 Transmisi Data

BAB IV DERET FOURIER

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

BAB IV Pengujian. Gambar 4.1 Skema pengujian perangkat keras

TEKNIK MODULASI AMPLITUDO (AM) DAN MODULASI FREKUENSI (FM).

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA

OPTIMISASI Minimisasi Rugi-rugi Daya pada Saluran

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi

s(t) = C (2.39) } (2.42) atau, dengan menempatkan + )(2.44)

λ = = 1.grafik simpangan waktu dan grafik simpangan-posisi ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Terminolog1 (1) Transmitter Penerima Media. Media guide. Media unguide. e.g. twisted pair, serat optik. e.g. udara, air, hampa udara

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

Daya Rangkaian AC [1]

1. Alat Ukur Arus dan Tegangan

2. Sinyal Waktu-Diskret dan Sistemnya

BAHAN AJAR MATA PELAJARAN FISIKA Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

Refleksi dan Transmisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DERET FOURIER UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN FUNGSI GELOMBANG SINUSOIDAL ARUS AC PADA OSILOSKOP

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG MEKANIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu berbanding lurus dengan tegangan setiap waktu [3]. Beban linear ini mematuhi

V. M O D U L A S I. Gbr.V-1: Tiga sinyal sinusoidal yang berbeda. Sinyal 1 Sinyal 3. sinyal 2 t

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

Oleh: Sudaryatno Sudirham. BAB 1 Sinyal onsinus Pada Rangkaian Linier

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan

I. Voltage Source Inverter (VSI) II. Metode PWM. A. Six-Step VSI B. Pulse-Width Modulated VSI. A. Sinusoidal PWM

REPRESENTASI ISYARAT ISYARAT FOURIER

Pengukuran dengan Osiloskop dan Generator Sapu

Analog to Digital Converter (ADC)

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Analisis Ajeg dari Sinusoidal

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 1 Sinyal Deterministik

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

Perilaku Kesalahan Puncak Spektrum Akibat Penggunaan Fungsi Jendela Kotak, Hanning, dan Flattop pada Sinyal Sinus Waktu Kontinu

Transkripsi:

SIGNAL & SPECTRUM O L E H : G U TA M A I N D R A Rangkaian Elektrik Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik 2017

TUJUAN PERKULIAHAN Memahami berbagai pernyataan gelombang sinyal Memahami konsep harmonisa Memahami sinyal periodic yang dipandang sebagai suatu spectrum

PERNYATAAN GELOMBANG SINYAL Gelombang periodic dan aperiodik Sinyal kausal dan non kausal Nilai sesaat Amplitudo Nilai puncak ke puncak (V pp ) Nilai puncak Nilai rata-rata Nilai efektik

PERIODIK DAN APERIODIK Suatu gelombang dinyatakan periodic jika gelombang tersebut selalu berulang setiap selang waktu tertentu. Jadi jika v(t) adalah sebuah gelombang periodic, maka v(t + T 0 ) untuk semua nilai t dengan T 0 adalah periode (waktu ang diperlukan untuk membentuk satu gelombang). Sinyal aperiodic adalah sinyal yg tidak periodik. Gambar 1 : Sinyal aperiodik Gambar 2 : Sinyal periodik

CONTOH SINYAL PERIODIK DAN TIDAK PERIODIK v a t = sin(2π4t) (sinyal periodik) v b t = 10e t 2 (sinyal aperiodik) v c t = sin 2π 10e t 2 aperidik) t (sinyal Periodic_aperiodik.m Note : Sinyal eksponensial adalah sinyal yang tidak periodik (aperiodic)

SINYAL KAUSAL DAN NON-KAUSAL Sinyal kausal adalah sinyal yang bernilai nol sebelum saat Ts tertentu atau dengan kata lain sinyal yang bernilai nol untuk semua waktu negatif (-t). Sinyal non kausal adalah sinyal yang bernilai tidak nol untuk semua waktu negatif (- t). Sinyal anti kausal adalah sinyal yang bernilai 0 untuk semua t yang bernilai positif. Sinyal Kausal Sinyal non-kausal Sinyal anti-kausal Jika sebuah fungsi sinyal dikalikan dengan sinyal anak tangga (step) maka akan didapatkan hasil berupa sinyal kausal. Pada kenyataannya sebuah sinyal non-kausal tidak mungkin untuk dibuat, terkecuali dimimplementasikan dengan menggunakan memory yang menyimpan keadaan pada saat t < 0

NILAI SESAAT Nilai amplitudo gelombang v t, i(t) ataupun p(t)pada suatu saat t tertentu disebut nilai sesaat dari bentuk gelombang itu. Misalkan : Jika diketahui sebuah fungsi arus i t = 2sin(2π3t), tentukan nilai pada saat t = 2! i 2 = 2 sin 2π3.2 i 2 = 1.22 Nilai sesaat i pada saat t = 2 adalah 1.22

AMPLITUDO Pada umumnya amplitudo gelombang berubah terhadap waktu diantara dua nilai ekstrem yaitu amplitudo maksimum (V max ) dan amplitudo minimum(v min ) V max V min

VPP (NILAI AMPLITUDE PUNCAK KE PUNCAK) Nilai amplitudo puncak-ke-puncak menyatakan fluktuasi total dari amplitudo dan didefinisikan sebagai: V max V pp = V max V min Nilai puncak V p adalah nilai absolut dari amplitudo V p = Max V max, V min V min

NILAI RATA-RATA Nilai rata- secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut ini: V avg = 1 T t 0 t 0 +T v x dx Untuk sinyal periodik selang waktu T sama dengan T 0 Sinyal rata-rata juga digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah sinyal terdapat komponen konstan atau komponen yg tidak berubah terhadap waktu. Komponen konstan ini disebut juga komponen searah dari sinyal.

NILAI EFEKTIF (NILAI RMS) Nilai efektif (rms) menunjukkan nilai rata-rata daya yang dibawa oleh sinyal. Misalkan: sebuah resistor diberikan tegangan v(t), maka nilai daya dapat dihitung dengan menggunakan: p t = 1 R v(t) 2 Daya rata rata dirumuskan dengan : P avg = 1 T P avg = 1 R t 0 +T t 0 Sehingga : 1 T t 0 p(t) dt t 0 +T v(t) 2 dt 1 t 0 +T T t0 V rms = v(t) 2 dt 1 T t 0 +T t o Adalah nilai rata-rata dari kuadrat gelombang Akar dari besaran nilai rata rata kuadrat gelombang disebut dengan nilai rms atau nilai efektif. v(t) 2 dt Sehingga untuk mencari daya ratarata dapat dengan mudah hanya menggunakan : P avg = 1 R V rms 2

CONTOH KASUS V p = 6V; V pp = 6V ; T = 3 2 V avg = 1 6dt + 3 0 V avg = 4V 2 3 0dt = 1 3. 12 + 0 = 4V Tentukan nilai : 1. Tegangan puncak (V p ) 2. Tegangan puncak-puncak (V pp ) 3. Tegangan rata rata V avg 4. Tegangan efektif (V rms ) V rms = 1 6 3 2 dt + 0 V rms = 4.9V 2 2 3 0 2 dt = 1. 72 + 0 = 4.9 V 3

SPEKTRUM SINYAL Suatu sinyal dapat dinyatakan sebagai suatu spektrum yang menunjukan perilaku sinyal sebagai fungsi frekuensi. Suatu sinyal dapat dipandang dari kawasan waktu dalam bentuk gelombang (fungsi waktu) atau suatu sinyal dapat dipandang dari kawasan frekuensi dalam bentuk spectrum. Suatu sinyal periodik dapat diuraikan menjadi jumlah dari beberapa komponen sinus, dengan amplitudo, sudut fasa, dan frekuensi yang berlainan. Dalam penguraian sinyal, sinyal akan terdiri dari komponen-komponen sinyal yang berupa komponen searah (nilai rata-rata dari sinyal), komponen sinus dengan frekuensi dasar f 0, dan komponen sinus dengan frekuensi harmonisa nf 0

FREKUENSI HARMONISA Frekuensi harmonisa adalah nilai frekuensi yang merupakan perkalian frekuensi dasar f 0 dengan bilangan bulat n. Frekuensi f 0 disebut sebagai frekuensi dasar karena frekuensi ini yang menentukan periode sinyal T 0 = 1 f 0 Frekuensi harmonisa dimulai dari harmonisa kedua (2f 0 ) harmonisa ketiga (3f 0 ) dan seterusnya. Harmonisa ke n mempunyai frekuensi nf 0

CONTOH SINYAL HARMONISA Diketahui sebuah sinyal sinus seperti dibawah ini: v t = 3 cos 2πf 0 t f 0 = 3hz k = 1 (komponen searah) Dimana 7 sinyal digunakan untuk mengharmonisa sinyal dasar adalah : v t = 3 cos 2π(nf 0 )t 7 n=1 3 cos 2π(nf 0 )t Jadi persamaan dari sinyal harmonisa tersebut adalah : harmonisa.m v t = 1 + 3 cos 2πf 0 t + 7 n=1 3 cos 2π(nf 0 )t

CONTOH KASUS Diketahui sebuah sinyal yang terharmonisa, dipenuhi oleh persamaan berikut ini: v t = 10 + 40 cos 2πf 0 t + 20 sin 2π(2f 0 )t 10cos(2π(4f 0 )t) Untuk melihat spectrum dari sinyal tersebut maka harus disamakan bentuk persamaannya dengan bentuk standar v t = A cos(2πft + ) Dengan menggunakan identitas trigonometri : sin x = cos x 90 cos x = cos x + 180 v t = 10 + 40 cos 2πf 0 t + 20 cos 2π2f 0 t 90 + 10cos(2π4f 0 t + 180 ) Frekuensi 0 f 0 2f 0 4f 0 Amplitudo 10 40 20 10 Sudut fase - 0-90 180

BENTUK SPEKTRUM

IMPLEMENTASI PENGURAIAN SINYAL Penguraian sinyal menjadi penjumlahan harmonisa-harmonisanya dapat diperluas untuk semua bentuk sinyal gelombang periodik. (bahkan untuk gelombang persegi!! Bagaimana bisa?) Selama sinyal gelombang yang akan direkontruksi adalah sinyal yang periodik maka sinyal tersebut dapat dibentuk dari penjumlahan harmonisa sinus. v t = 10 sin 2πft + 10 3 sin 2π3ft + 10 5 10 sin 2π5ft + + sin 2π21ft 21 harmonisa_persegi.m

BENTUK SPEKTRUM Frekuensi f 0 3f 0 5f 0 7f 0 9f 0 11f 0 13f 0 15f 0 17f 0 19f 0 21f 0 23f 0 25f 0 27f 0 Amplitudo 10 3.3 2 1.42 1.1 0.9 0.76 0.66 0.58 0.52 0.47 0.43 0.4 0.37 Sudut fase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Note : Selisih antara frekuensi tertinggi dengan frekuensi terendah disebut dengan lebar pita (band width)

REKONSTRUKSI GELOMBANG PERSEGI Penguraian suatu sinyal periodik menjadi suatu spektrum sinyal tidak lain adalah pernyataan fungsi periodik kedalam deret Fourier. f t = a 0 + a n cos 2πnf 0 t + b n sin(2πnf 0 t) harmonisa_persegi.m NEXT DERET FOURIER