BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 < 60 Tidak Tuntas 9 56,25 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menyesuaikan alokasi waktu pembelajaran IPA kelas 4 semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian adalah siswa SD Negeri Sidorejo Lor 06 dan siswa kelas 4 secara khusus dengan jumlah keseluruhan ada 22 siswa yang terdiri dari 10 orang perempuan dan 12 orang laki-laki. 4.2. Pelaksanaan Tiap Siklus 4.2.1. Pra Siklus Data kondisi awal dalam penelitian ini diperoleh dari observasi melalui wawancara bersama guru IPA kelas 4 SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran untuk mengetahui tingkat kreatifitas siswa dalam belajar dan untuk hasil belajar siswa diperoleh dari data nilai ulangan harian siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA. Kreatifitas Belajar Siswa Didapatkan bahwa tingkat kreatifitas siswa pada kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan (pra siklus) masih rendah, data tersesut didapat dari wawancara mengenai kreatifitas siswa saat pembelajaran IPA bersama guru kelas 4 sesuai dengan kriteria kreatifitas yang telah ditentukan oleh peneliti. 46

47 Hasil perolehan skor dianalisis dengan menggunakan analisis rentang jumlah skor = skor 1+ skor 2+ skor 3+ skor 4. Adapun kriteria rentang jumlah skor sebagai berikut: 1 8 : kreatifitas rendah 9 16 : kreatifitas cukup 17 24 : kreatifitas baik 25 32 : kreatifitas sangat baik Penyajian perhitungan dalam bentuk persentase yaitu: P = x 100% Keterangan: P = Persentase = Jumlah frekuensi yang muncul Jumlah total skor Adapun perolehan tingkat kreatifitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1 Kreatifitas Belajar Siswa IPA Kelas 4 Pra Siklus Jumlah Skor Kreatifitas Siswa Total skor 8 8 Dari data tabel diatas, disimpulkan bahwa pada pra siklus pada tingkat kreatifitas siswa diperoleh skor 8 masuk dalam kriteria 1 8 yaitu kreatifitas siswa masih rendah dengan tingkat persentase kreatifitas siswa 28,13%.

48 Analisis Hasil Belajar Siswa Didapat juga hasil belajar siswa pada kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan (pra siklus) masih rendah dilihat dari nilai ulangan harian siswa masih ada beberapa siswa yang belum tuntas dalam belajar. Berdasarkan hasil pelaksanaan pra siklus terhadap hasil belajar siswa diperoleh data seperti berikut. Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Pra Siklus Materi Ajar Gaya (KKM 70) Jumlah Kriteria Hasil Belajar Nilai Hasil Belajar siswa Tuntas Tidak Tuntas Maksimal Minimal 22 13 9 85 55 Berdasarkan data di atas terlihat bahwa sebelum dilakukannya tindakan pada pra siklus siswa yang tidak tuntas yaitu mendapat nilai di bawah KKM dari jumlah siswa 22 orang yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa dan siswa yang tuntas yaitu mendapat nilai sesuai KKM dan diatas KKM sebanyak 13 siswa, dengan nilai maksimal 85 dan nilai minimal 55. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikan data dalam bentuk daftar atau tabel yang akan menggunakan rentang dari nilai hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena cara guru dalam mengajar IPA masih menggunakan model konvensional, dimana metode ceramah masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran. Juga karena kurangnya memanfaatkan sumber pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik yang berakibat siswa bosan, tidak kreatif, kurang memperhatikan pelajaran, dan malas mengerjakan tugas yang diberikan guru pada saat pembelajaran berlangsung.

49 Menurut Subana (2000:39) untuk mencari rentang nilai terlebih dahulu harus mengetahui banyaknya kelas dan interval kelas yang akan digunakan dengan cara berikut ini: K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K = banyaknya kelas n = banyaknya data (frekuensi) 3,3 = bilangan konstan P = R K Keterangan: P = panjang kelas (interval kelas) R = rentang/jangkauan (nilai maksimal - nilai minimal) K = banyaknya kelas Maka untuk penelitian ini didapatkan banyaknya kelas dan interval kelas adalah sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log n (jumlah siswa) K = 1 + 3,3 log 22 K = 1 + 3,3 (1,3424) K = 1 + 4,43 K = 5,43 (dibulatkan menjadi 5) Jadi, banyaknya kelas adalah 5 P = P = 6 Jadi, interval kelas adalah 6 Dari data diatas, maka disajikan rentang nilai hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga pada pra siklus dalam daftar atau tabel sebagai berikut.

50 Tabel 4.3 Rentang Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Pra Siklus Jumlah Rentang Nilai Siswa Persentase Ketuntasan 63 5 31,82% Tidak Tuntas 64 69 4 13,63% Tidak Tuntas 70 75 6 27,73% Tuntas 76 81 5 27,73% Tuntas 82 2 9,09% Tuntas Persentase Siswa Tuntas 64,55% Persentase Siswa Tidak Tuntas 45,45% Nilai Rata-Rata Kelas 69,76 KKM IPA Kelas IV adalah 70 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar pra siklus siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 sebanyak 5 siswa yang mandapat nilai 63 dengan persentase 31,82%, sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 64 69 dengan persentase 13,63%, sebanyak 6 siswa mendapat nilai 70 75 dengan persentase 27,73%, sebanyak 5 siswa mendapat nilai 76 81 dengan persentase 27,73%, dan sebanyak 2 siswa mendapat nilai 82 dengan persentase 9,09%. Selain itu, dapat dilihat juga pada tabel, nilai rata-rata pada pra siklus adalah 69,76. Untuk lebih jelasnya data nilai hasil belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram seperti tampak pada gambar 1 di bawah ini.

Jumlah Siswa 51 6 5 4 3 2 1 0 63 64 69 70 75 76 81 82 Rentang Nilai Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Pra Siklus 4.2.2. Pelaksanaan Siklus I Setelah memperoleh data dari pra siklus baik proses belajar maupun hasil belajar siswa, maka peneliti melanjutkan dengan melakukan perencanaan penelitian pada siklus I. a. Perencanaan Dalam kegiatan perencanaan pada siklus I ini terdiri dari 2 kali pertemuan yaitu pertemuan 1, dan pertemuan 2. Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum melakukan penelitian dengan mengajar pada pertemuan pertama, peneliti menyiapkan perlengkapan untuk mengajar antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan alat peraga yang diperlukan untuk menunjang kegiatan model pembelajaran Group Investigation (GI), Lembar Kerja dan Lembar Observasi yang sudah didiskusikan bersama guru kelas 4.

52 Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: b. Pelaksanaan Pertemuan I Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajarkan dikelas dengan berpedoman pada yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh peneliti. Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada pelajaran IPA materi Energi Panas, dan Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 14 Maret 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) dengan materi pelajaran sumber energi panas. 1) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal yang telah dilaksanakan yaitu pertama guru membuka pelajaran dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab bersama siswa seputar energi panas yang kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru menjelaskan mengenai sumber energi panas dan kemudian bertanya jawab bersama siswa apa saja contoh dari sumber energi panas. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok heterogen dan menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok, guru memanggil masingmasing ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat materi tugas yang berbeda dari kelompok lain, kemudian masing-masing kelompok membahas materi sumber-sumber energi panas yang berisi penemuan. Setelah diskusi selesai, salah satu anggota perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan presentasi didepan kelas

53 dan kelompok lain dapat memberikan tanggapan. Selanjutnya guru memberikan penjelasan singkat dan kesimpula seputar materi dan tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada yang kurang mengerti atau kurang jelas mengenai materi sumber-sumber energi panas. 3) Kegiatan Akhir Pada akhir pelajaran siswa bersama guru merangkum pelajaran yang telah dilaksanakan dan guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar. Pertemuan II Pada siklus I pertemuan II pelaksanaan, tindakan dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajarkan dikelas dengan berpedoman pada yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh peneliti. Tindakan pada siklus I pertemuan II dilaksanakan pada pelajaran IPA materi Macam-Macam Perpindahan Sumber Energi Panas, dan dilaksanakan Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Maret 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) dengan materi pelajaran macam-macam perpindahan energi pana. 1) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal yang telah dilaksanakan yaitu pertama guru membuka pelajaran dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab bersama siswa seputar panas yang berpindah yang kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru menjelaskan mengenai perpindahan energi panas dan kemudian bertanya jawab bersama siswa apa

54 saja contoh nyata dari perpindahan energi panas dan macammacam perpindahan energi panas. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok heterogen dan menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok, guru memanggil masingmasing ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat materi tugas yang berbeda dari kelompok lain, kemudian masing-masing kelompok membahas materi macam-macam perpindahan energi panas yang berisi penemuan. Setelah diskusi selesai, salah satu anggota perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan presentasi didepan kelas dan kelompok lain dapat memberikan tanggapan. Selanjutnya guru memberikan penjelasan singkat dan kesimpula seputar materi dan tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada yang kurang mengerti atau kurang jelas mengenai materi macam-macam perpindahan energi panas 3) Kegiatan Akhir Pada akhir pelajaran siswa bersama guru merangkum pelajaran yang telah dilaksanakan dan guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar. Kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa setelah melakukan proses pembelajaran mengenai Energi Panas. c. Pengamatan/Observasi Kreatifitas Belajar Siswa Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka. Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengetahui tingkat kreatifitas belajar siswa selama proses belajar berlangsung. Adapun perolehan skor dan persentase kreatifitas belajar siswa yang mengacu pada perhitungan seperti di bawah ini.

55 Hasil perolehan skor dianalisis dengan menggunakan analisis rentang jumlah skor = skor 1+ skor 2+ skor 3+ skor 4. Adapun kriteria rentang jumlah skor sebagai berikut: 1 8 : kreatifitas rendah 9 16 : kreatifitas cukup 17 24 : kreatifitas baik 25 32 : kreatifitas sangat baik Penyajian perhitungan dalam bentuk persentase yaitu: P = x 100% Keterangan: P = Persentase = Jumlah frekuensi yang muncul Jumlah total skor Maka perolehan hasil pengamatan pada kreatifitas siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Kreatifitas Belajar Siswa IPA Kelas 4 Siklus I Siklus I No Kreatifitas Pertemuan I Pertemuan II Jumlah Skor Kreatifitas 1 16 22 Siswa 2 Total skor 19 Dari data tabel diatas, disimpulkan bahwa pada pertemuan I menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) yang

56 diterapkan oleh guru dan dilakukan observasi pada siswa, memperoleh jumlah skor 16 masuk dalam kriteria 9 16 yaitu kreatifitas siswa cukup, dengan persentase tingkat kreatifitas 50%. hal ini dikarenakan guru belum terbiasa menggunakan model Group Investigation (GI), guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model Group Investigation (GI) tetapi belum maksimal dan siswa masih belum terbiasa dan pada saat diskusi ada beberapa siswa yang tidak aktif melakukan investigasi. Untuk pengamatan kreatifitas siswa pada pertemuan II yang dilakukan observer sesuai dengan data pada tabel diatas, memperoleh jumlah skor 22 masuk dalam kriteria 17 24 yaitu kreatifitas siswa baik, dengan persentase tingkat kreatifitas 68,75%. Terlihat adanya peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II, hal ini dikarenakan guru telah menggunakan model Group Investigation (GI) secara maksimal dan siswa sudah mulai memahami pembelajaran menggunakan model Group Investigation (GI) sehingga siswa tidak merasa canggung lagi dan pada saat pelaksanaan diskusi semua siswa sudah aktif membantu sesama teman dalam kelompok. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terhadap hasil belajar siswa diperoleh data nilai siswa sebagai berikut. Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Siklus I Materi Ajar Energi Panas (KKM 70) Jumlah Kriteria Hasil Belajar Nilai Hasil Belajar siswa Tuntas Tidak Tuntas Maksimal Minimal 22 15 5 95 55

57 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa setelah dilakukannya tindakan pada siklus I pembelajaran dengan menggunakan Group Investigation (GI), siswa yang tidak tuntas yaitu mendapat nilai di bawah KKM dari jumlah siswa 22 orang yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa dan siswa yang tuntas yaitu mendapat nilai sesuai KKM dan diatas KKM sebanyak 15 siswa, dengan nilai maksimal 95 dan nilai minimal 55. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikan data dalam bentuk daftar atau tabel yang akan menggunakan rentang dari nilai hasil belajar siswa. Menurut Subana (2000:39) untuk mencari rentang nilai terlebih dahulu harus mengetahui banyaknya kelas dan interval kelas yang akan digunakan dengan cara berikut ini: K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K = banyaknya kelas n = banyaknya data (frekuensi) 3,3 = bilangan konstan P = R K Keterangan: P = panjang kelas (interval kelas) R = rentang/jangkauan (nilai maksimal - nilai minimal) K = banyaknya kelas Maka untuk penelitian ini didapatkan banyaknya kelas dan interval kelas adalah sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log n (jumlah siswa) K = 1 + 3,3 log 22

58 K = 1 + 3,3 (1,3424) K = 1 + 4,43 K = 5,43 (dibulatkan menjadi 5) Jadi, banyaknya kelas adalah 5 P = P = 8 Jadi, interval kelas adalah 8 Dari data diatas, maka disajikan rentang nilai hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga pada pra siklus dalan daftar atau tabel sebagai berikut. Tabel 4.6 Rentang Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Siklus I Jumlah Rentang Nilai Siswa Persentase Ketuntasan 61 3 13,64% Tidak Tuntas 62 69 2 9,09% Tidak Tuntas 70 77 12 54,54% Tuntas 78 85 3 13,64% Tuntas 86 2 9,09% Tuntas Persentase Siswa Tuntas 77,27% Persentase SiswaTidak Tuntas 22,73% Nilai Rata-Rata Kelas 73,81 KKM IPA Kelas IV adalah 70 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siklus I siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 sebanyak 3 siswa yang mandapat nilai 61 dengan presentase 13,64%, sebanyak 2 siswa yang mendapat nilai 62 69 dengan persentase 9,09%, sebanyak 12 siswa mendapat nilai 70 77 dengan persentase 54,54%, sebanyak 3 siswa mendapat nilai 78 85

Jumlah Siswa 59 dengan persentase 13,64%, dan sebanyak 2 siswa mendapat nilai 86 dengan persentase 9,09%. Dengan persentase keberhasilan atau ketuntasan hasil belajar 77,27%. Walaupun sudah terjadi kenaikan, namun hasil tersebut belum optimal karena target keberhasilan ketuntasan siswa harus mencapai 95%. Selain itu, dapat dilihat juga pada tabel, nilai rata-rata pada siklus I adalah 73,81. Untuk lebih jelasnya data nilai hasil belajar siswa pada tabel 4.4 dapat dibuat diagram seperti tampak pada gambar 2 di bawah ini. 12 10 8 6 4 2 0 61 62-69 70-77 78-85 86 Rentang Nilai d. Refleksi Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Siklus I 1. Penerapan pembelajaran tipe Group Investigation oleh guru Berdasarkan hasil temuan pada penggunaan model pembelajaran tipe Group Investigation oleh guru pada siklus I pertemuan I terdapat kekurangan guru dalam proses pembelajaran yaitu guru tidak melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, untuk yang lainnya sudah cukup. Selanjutnya

60 dalam pertemuan II terdapat kekurangan guru dalam proses pembelajaran yaitu guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kreatifitas siswa Berdasakan hasil observasi tingkat kreatifitas siswa pada siklus I selama proses pembelajaran dari pertemuan I dan pertemuan II, diperoleh tingkat kreatifitas yang semula masuk dalam kriteria 1 8 yaitu tingkat kreatifitas siswa asih rendah kreatifitas siswa meningkat dengan masuk dalam kriteria 17 24 yaitu bahwa tingkat kreatifitas siswa baik. 3. Hasil belajar siswa Selain itu juga, berdasarkan evaluasi hasil tes yang diperoleh di siklus I pada pertemuan II menunjukkan adanya peningkatan juga. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang semula pada pra siklus 69,76 meningkat menjadi 73,81 dan nilai ketuntasan siswa dari pra siklus yang hanya 64,55% menjadi 77,27%. e. Tindak lanjut Dari hasil observasi, dapat diketahui bahwa penggunaan pembelajaran tipe Group Investigation oleh guru dari cukup baik pada pertemuan I dan baik pada pertemuan II, tingkat kreatifitas belajar siswa sudah baik, dan hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan. Kekurangan yang ada pada penerapan pembelajaran tipe Group Investigation oleh guru, kreatifitas belajar dan hasil belajar siswa pada siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajar siklus II dan kelebihan yang ada akan dipertahankan. 4.2.3. Pelaksanaan Siklus II Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi, kemudian diperoleh data dari siklus I mengenai hasil belajar siswa dan tingkat kreatifitas siswa, maka peneliti melanjutkan dengan melakukan perencanaan penelitian pada siklus II. a. Perencanaan

61 Dalam kegiatan perencanaan pada siklus II ini terdiri dari 2 kali pertemuan yaitu pertemuan 1, dan pertemuan 2. Setelah diperoleh informasi pada siklus I, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum melakukan penelitian dengan mengajar pada pertemuan pertama, peneliti menyiapkan perlengkapan untuk mengajar antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan alat peraga yang diperlukan untuk menunjang kegiatan model pembelajaran Group Investigation (GI), Lembar Kerja dan Lembar Observasi yang sudah didiskusikan bersama guru kelas 4. Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: b. Pelaksanaan Pertemuan I Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajar dikelas dengan berpedoman pada yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh peneliti. Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada pelajaran IPA materi Energi Bunyi, dan Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 21 Maret 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) dengan materi pelajaran sumber energi bunyi. 1) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal yang telah dilaksanakan yaitu pertama guru membuka pelajaran dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab bersama siswa seputar bunyi yang dihasilkan dari benda yang bergetar, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti

62 Pada kegiatan inti, guru menjelaskan mengenai sumber energi bunyi dan kemudian bbunyi. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok heterogen dan menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok, guru memanggil masingmasing ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat materi tugas yang berbeda dari kelompok lain, kemudian masing-masing kelompok membahas materi sumber-sumber energi bunyi yang berisi penemuan. Setelah diskusi selesai, salah satu anggota perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan presentasi didepan kelas dan kelompok lain dapat memberikan tanggapan. Selanjutnya guru memberikan penjelasan singkat dan kesimpula seputar materi dan tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada yang kurang mengerti atau kurang jelas mengenai materi sumber-sumber energi bunyi. 3) Kegiatan Akhir Pada akhir pelajaran siswa bersama guru merangkum pelajaran yang telah dilaksanakan dan guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar. Pertemuan II Pada siklus II pertemuan II, pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajarkan dikelas dengan berpedoman pada yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh peneliti. Tindakan pada siklus II pertemuan II dilaksanakan pada pelajaran IPA materi Macam-Macam Perambatan Bunyi, dan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). 1) Kegiatan Awal

63 Pada kegiatan awal yang telah dilaksanakan yaitu pertama guru membuka pelajaran dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab bersama siswa seputar bunyi yang dapat didengar oleh telinga dikarenakan adanya perambatan bunyi, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru menjelaskan mengenai perambatan pada bunyi dan kemudian bertanya jawab bersama siswa apa saja contoh nyata dari perambatan bunyi dan macammacam perambatan pada bunyi. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok heterogen dan menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok, guru memanggil masingmasing ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat materi tugas yang berbeda dari kelompok lain, kemudian masing-masing kelompok membahas materi macam-macam perpindahan energi panas yang berisi penemuan. Setelah diskusi selesai, salah satu anggota perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan presentasi didepan kelas dan kelompok lain dapat memberikan tanggapan. Selanjutnya guru memberikan penjelasan singkat dan kesimpula seputar materi dan tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada yang kurang mengerti atau kurang jelas mengenai materi macam-macam perambatan bunyi. 3) Kegiatan Akhir Pada akhir pelajaran siswa bersama guru merangkum pelajaran yang telah. Kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui sejauh mana

64 pemahaman siswa setelah melakukan proses pembelajaran dari pertemuan I dan pertemuan II mengenai Energi Bunyi. c. Pengamatan/Observasi Kreatifitas Belajar Siswa Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka. Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengetahui tingkat kreatifitas belajar siswa selama proses belajar berlangsung. Adapun perolehan skor dan persentase kreatifitas belajar siswa yang mengacu pada perhitungan seperti di bawah ini. Hasil perolehan skor dianalisis dengan menggunakan analisis rentang jumlah skor = skor 1+ skor 2+ skor 3+ skor 4. Adapun kriteria rentang jumlah skor sebagai berikut: 1 8 : kreatifitas rendah 9 16 : kreatifitas cukup 17 24 : kreatifitas baik 25 32 : kreatifitas sangat baik Penyajian perhitungan dalam bentuk persentase yaitu: P = x 100% Keterangan: P = Persentase = Jumlah frekuensi yang muncul Jumlah total skor Maka perolehan hasil pengamatan pada kreatifitas siswa dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

65 Tabel 4.7 Kreatifitas Belajar Siswa IPA Kelas 4 Siklus II Siklus II No Kreatifitas Pertemuan I Pertemuan II Jumlah Skor Kreatifitas 1 24 30 Siswa 2 Total skor 27 Dari data tabel diatas, disimpulkan bahwa pada peremuan I menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) yang diterapkan oleh guru dan dilakukan observasi pada siswa, memperoleh jumlah skor 24 masuk dalam kriteria 17 24 yaitu kreatifitas siswa baik dengan persentase tingkat kreatifitas 75%. hal ini dikarenakan guru sudah mulai terbiasa dan bisa menggunakan model Group Investigation (GI) dan siswa sudah mulai terbiasa dan pada saat diskusi siswa mulai terbiasa aktif dalam kelompok dan melakukan investigasi. Untuk pengamatan kreatifitas siswa pada pertemuan II yang dilakukan observer sesuai dengan data pada tabel diatas, memperoleh jumlah skor 30 masuk dalam kriteria 25 32 yaitu kreatifitas sangat baik, dengan persentase tingkat kreatifitas 93,75%. Terlihat adanya peningkatan pesat dari pertemuan I ke pertemuan II, hal ini dikarenakan guru telah menggunakan model Group Investigation (GI) secara maksimal dan siswa sudah memahami pembelajaran menggunakan model Group Investigation (GI) sehingga siswa sudah tidak canggung lagi dan pada saat pelaksanaan diskusi kelompok, semua siswa dalam kelompok dapat saling membantu bekerja sama dengan membagi bagianbagian pada masing-masing siswa dalam berdiskusi dengan ada yang praktek kemudian siswa lain mengamati dan yang lain memberikan tanggapan.

66 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus II terhadap hasil belajar siswa diperoleh data nilai siswa sebagai berikut. Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Siklus II Materi Ajar Energi Panas (KKM 70) Jumlah Kriteria Hasil Belajar Nilai Hasil Belajar siswa Tuntas Tidak Tuntas Maksimal Minimal 22 21 1 100 65 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa setelah dilakukan lagi tindakan pada siklus II dengan menggunakan model seperti siklus I dengan materi yang berbeda, siswa yang tidak tuntas yaitu mendapat nilai di bawah KKM dari jumlah siswa 22 orang yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa dan siswa yang tuntas yaitu mendapat nilai sesuai KKM dan diatas KKM sebanyak 21 siswa, dengan nilai maksimal 100 dan nilai minimal 65. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikan data dalam bentuk daftar atau tabel yang akan menggunakan rentang dari nilai hasil belajar siswa. Menurut Subana (2000:39) untuk mencari rentang nilai terlebih dahulu harus mengetahui banyaknya kelas dan interval kelas yang akan digunakan dengan cara berikut ini: K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K = banyaknya kelas n = banyaknya data (frekuensi) 3,3 = bilangan konstan P = R K

67 Keterangan: P R K = panjang kelas (interval kelas) = rentang/jangkauan (nilai maksimal - nilai minimal) = banyaknya kelas Maka untuk penelitian ini didapatkan banyaknya kelas dan interval kelas adalah sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log n (jumlah siswa) K = 1 + 3,3 log 22 K = 1 + 3,3 (1,3424) K = 1 + 4,43 K = 5,43 (dibulatkan menjadi 5) Jadi, banyaknya kelas adalah 5 P = P = 8 Jadi, interval kelas adalah 8 Dari data diatas, maka disajikan rentang hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga pada siklus II dalam daftar atau tabel sebagai berikut. Tabel 4.9 Rentang Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Siklus II Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase Ketuntasan 61 1 4,54% Tidak Tuntas 62-69 0 - Tidak Tuntas 70-77 9 40,91% Tuntas 78-85 9 40,91% Tuntas 86 3 13,64% Tuntas Persentase Siswa Tuntas 95,46% Persentase SiswaTidak Tuntas 4,54% Nilai Rata-Rata Kelas 79,09 KKM IPA Kelas IV adalah 70

Jumlah Siswa 68 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siklus II siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06, sebanyak 1 siswa yang mandapat nilai 61 dengan persentase 4,54%, tidak ada siswa yang mendapat nilai 62 69, sebanyak 9 siswa mendapat nilai 70 77 dengan persentase 40,91%, sebanyak 9 siswa mendapat nilai 78 85 dengan persentase 40,91%, dan sebanyak 3 siswa mendapat nilai 86 dengan persentase 13,64%. Dengan persentase keberhasilan atau ketuntasan hasil belajar 95,46% yang sudah mencapai target yang ditetapkan oleh peneliti. Selain itu, dapat dilihat juga pada tabel, nilai rata-rata pada siklus II adalah 79,09. Untuk lebih jelasnya data nilai hasil belajar siswa pada diagram di bawah ini. 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 61 62-69 70-77 78-85 86 Rentang Nilai Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siswa IPA Kelas 4 Siklus II d. Refleksi 1. Penerapan pembelajaran tipe Group Investigation oleh guru Berdasarkan hasil observasi penerapan pembelajaran tipe Group Investigation oleh guru pada siklus II diperoleh hasil penerapan yang dilakukan oleh guru sangat baik karena hampir

69 semua indikator telah terlaksana dan hanya ada 1 indikator yang baik. 2. Kreatifitas belajar Berdasakan hasil observasi tingkat kreatifitas siswa pada siklus II selama proses pembelajaran dari pertemuan I dan pertemuan II, diperoleh tingkat kreatifitas yang semula masuk dalam kriteria 17 24 yaitu tingkat kreatifitas siswa yang baik meningkat dengan masuk dalam kriteria 25 32 yaitu tingkat kreatifitas siswa sangat baik. 3. Hasil belajar Selain itu juga, berdasarkan evaluasi hasil tes yang diperoleh di siklus I pada pertemuan II menunjukkan adanya peningkatan juga. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang semula pada siklus I 73,81 meningkat menjadi 79,31 pada siklus II dan persentase ketuntasan siswa dari siklus I yang hanya 77,27% menjadi 95,46% yang mana telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang peneliti tetapkan yaitu tuntas tuntas, jika 95% siswa mendapat nilai sesuai KKM 70 pada siklus II. Pada siklus II mayoritas siswa sudah dapat mencapai nilai sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan dan hanya ada 1 siswa yang masih di bawah KKM dikarenakan siswa tersebut mengalami gangguan dalam belajar yaitu kurang fokus dalam belajar. e. Tindak lanjut Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru kelas 4 yang bersangkutan, maka guru dapat membuat hasil dari siklus II sebagai bahan acuan bagi guru kelas 4 dalam merancang rencana pembelajaran selanjutnya agar lebih baik lagi pada pertemuan materi yang berbeda.

70 4.2.4. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Berikut ini dapat dilihat tabel hasil belajar siswa sebelum tindakan (pra siklus), siklus I dan siklus II serta rekapitulasi perbandingan hasil belajar dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Indikator Hasil Hasil Belajar siswa Keterangan Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Rata-rata 69,76 73,81 79,09 Rata-rata kelas meningkat KKM 90% 70 64,55% 70 77,27% 70 95,46 70 KKM tercapai Jumlah siswa yang tuntas 13 17 21 22 siswa secara keseluruhan Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II No Nilai Jumlah Siswa Persen (%) Jumlah Siswa Persen (%) Jumlah Siswa Persen (%) 1 Tuntas 13 59,09 17 77,27 21 95,46 2 Tidak Tuntas 9 40,91 5 22,73 1 4,54 Jumlah 22 100 22 100 22 100 Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan hasil belajar siswa dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II, terlihat bahwa adanya peningkatan jumlah siswa untuk hasil belajar yang masuk dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70) dalam mata pelajaran IPA. Untuk klasifikasi Tuntas, pada Pra Siklus terdapat 13 siswa yang mendapat nilai tuntas, sedangkan pada Siklus I terdapat 17 siswa yang mendapat

Jumlah Siswa 71 nilai tuntas dan pada Siklus II terdapat 21 siswa yang mendapat nilai tuntas. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Pada klasifikasi tidak tuntas, pada Pra Siklus terdapat 9 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas, sedangkan pada Siklus I terdapat 5 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas dan pada Siklus II terdapat 1 siswa yang mendapat nilai taidak tuntas. Dari data jumlah siswa yang mendapat nilai tidak tuntas dari pra siklus, siklus I dan siklus II, terlihat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat mengurangi jumlah siswa yang mendapat nilai tidak tuntas dalam artian hampir keseluruhan siswa mendapat nilai tuntas. Untuk lebih jelasnya perolehan hasil belajar dapat dilihat pada gambar berikut. 25 20 15 10 5 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas 13 17 21 Tidak Tuntas 9 5 1 Gambar 4.4 Grafik Perolehan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Pada Tabel 4.5 dan grafik 4 menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4.

72 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi pada pra siklus yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga, ditemukan bahwa hasil belajar IPA siswa dapat dikatakan rendah, hal ini terbukti dari 22 siswa kelas 4 terdapat 12 siswa tuntas dengan persentase 64,55% dan 10 siswa belum tuntas dengan persentase 45,45%. Meskipun hampir sebagian siswa tuntas, tetapi rata-rata kelas yang didapat hanya sebesar 69,76 karena jumlah siswa yang tuntas tidak begitu jauh banyaknya dari jumlah siswa yang tidak tuntas dari nilai KKM yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena cara guru dalam mengajar hampir sebagian menggunakan metode konvensional atau ceramah sehingga lebih berpusat pada guru dan kurang memperhatikan siswa dan kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa pasif mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Proses pembelajaran sebelum adanya tindakan siswa lebih cenderung mendengarkan ceramah dari guru dan siswa tidak terlibat secara langsung dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran terkesan kurang berkualitas dalam memperlihatkan sisi kreatif siswa. Adanya perbandingan antara siswa tuntas dan siswa belum tuntas dikarenakan 12 siswa yang tuntas sudah mencapai ketuntasan mampu menangkap materi yang disajikan oleh guru meskipun dengan metode yang sederhana yaitu konvensional. Akan tetapi untuk 10 siswa yang belum tuntas karena ketidakmampuan dan belum bisa menerima materi yang disajikan oleh guru hanya dengan menggunakan metode konvensional, sehingga guru perlu untuk memperhatikan akan kelemahan dari siswa yang mendapat nilai tidak tuntas dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh siswa dan siswa dapat lebih cepat tanggap akan materi pembelajaran. Sesuai dengan teori H. Isjoni yang mengatakan bahwa pembelajaran Group Investiagation (GI) ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri, melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan memberi peluang kepada siswa untuk lebih

73 mempertajam gagasan. Oleh karena itu sangat tepat digunakan dalam proses pembelajaran IPA SD karena siswa dapat memperoleh pengalaman belajar secara aktif, mampu berpikir secara mandiri dan dapat membantu siswa untuk lebih mempertajam gagasan yang diperolehnya dalam kegiatan pembelajaran. Teori di atas juga sama dengan yang peneliti terapkan pada saat melaksanakan tindakan di kelas 4 SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Siswa tidak lagi terlihat pasif tetapi siswa dapat terlibat langsung dalam proses belajar dalam kegiatan berkelompok untuk menyelidiki dan pembuktian sesuatu yang diberikan oleh guru. Akhirnya hal tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga. Kreatifitas Belajar Siswa Peningkatan kreatifitas siswa pada mata pelajaran IPA didapatkan dari perolehan hasil observasi kreatifitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam kegiatan berkelompok pada siklus I dan siklus II yaitu: Tabel 4.12 Distribusi Kreatifitas Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II No Kreatifitas Siklus I Siklus II Pra Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Siklus I II I II 1 Jumlah Skor Kreatifitas Siswa 8 16 22 24 30 2 Total skor 8 19 27

74 Hasil Belajar Siswa Selain itu juga, dengan adanya peningkatan kreatifitas siswa pada mata pelajaran IPA, maka didapat perolehan nilai dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II sebagai berikut. 1. Siklus I Siklus I dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada pokok bahasan energi panas diperoleh siswa yang mencapai KKM yaitu 70 sebanyak 17 siswa atau 77,27% dan 5 siswa atau 22,73% yang mendapat nilai di bawah dari KKM. Adapun nilai rata-rata siswa adalah 73,81 dengan nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 55. 2. Siklus II Siklus II dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada pokok bahasan energi bunyi diperoleh siswa yang mencapai KKM yaitu 70 sebanyak 21 siswa atau 95,46% dan 1 siswa atau 4,54% yang mendapat nilai di bawah dari KKM. Adapun nilai rata-rata siswa adalah 79,09 dengan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Berdasarkan pembahasan di atas, maka didapatkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan kreatifitas siswa kelas 4 mata pelajaran IPA Semester II pada pokok bahasan energi panas dan melalui peningkatan kreatifitas siswa maka hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPA Semester II pada pokok bahasan energi bunyi juga mengalami peningkatan.