PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL Nofita Rahayu 1, Upit Yulianti DN 2, Ricci Gemarni Tatalia 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI SumateraBarat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Nofitarahayu13@gmail.com ABSTRACT This research of background by the following is. First, students have not been able to write a persuasion paragraph in accordance with the correct writing criteria. Second, students find it difficult to develop ideas or ideas. Third, the media used has not been effective and does not vary. Fourth, students find it difficult to start the first sentence when writing. This research aim to describe the effect of using photo media on the writing ability paragraphs persuasion of the students class X SMA Negeri 1 Pancung Soal. This type of research is quantitative research using experimental methods with design of one group pretest-posttest design. Based on the findings, it was concluded the following the use of the learning photo media has an effect on the ability to write paragraph persuasionof the students class X SMA Negeri 1 Pancung Soal. It can be seen from the t-test results it was concluded that the alternative hypothesis (H1) is accepted at significance level of 95% with df (degree of freedom) = n-1 t calculated > t table (4,55> 1,70). Keywords: the effect, photo media, writing, and paragraph persuasion PENDAHULUAN Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di sekolah. Hal ini dikarenakan mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian mata pelajaran bahasa Indonesia memegang peranan penting bagi siswa. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah menuntut penguasaan empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu dari keempat aspek keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai siswa adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis adalah aspek berbahasa yang bersifat
produktif. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran, pengalaman, dan pendapat dengan benar. Dengan menulis, seseorang dapat berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bertatap muka dengan orang lain, dan dapat menyampaikan sesuatu melalui tulisan. Salah satu jenis keterampilan menulis yang dituntut di sekolah adalah kemampuan menulis paragraf persuasi. Kemampuan menulis paragraf persuasi terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas X semester dua. Hal ini tercantum dalam Standar Kompetensi (SK) ke-12, Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato. Selanjutnya, dijabarkan kembali lebih rinci pada Kompetensi Dasar (KD) ke 12.2, Menulis gagasan untuk menyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif. Persuasi merupakan tulisan yang tujuannnya mengajak dan mempengaruhi pembaca untuk mengikuti keinginan penulis. Untuk menghasilkan paragraf persuasi yang baik, seorang penulis harus paham dengan penulisan paragraf persuasi yang benar, berdasarkan ciri-ciri paragraf persuasi yang semestinya. Hal itu didukung dengan kemampuan mengajak, mengungkapkan data dan fakta, mempunyai kalimat yang logis dan dapat dipercaya dalam bentuk sebuah paragraf persuasi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah seorang guru bahasa Indonesia, yaitu Ridar Artati, S.Pd., di SMA Negeri 1 Pancung Soal, ditemukan beberapa kendala pembelajaran keterampilan menulis, khususnya menulis paragraf persuasi. Pertama, siswa belum mampu menulis paragraf persuasi sesuai dengan kriteria penulisan yang benar. Hal ini disebabkan kurangnya minat siswa dalam menulis paragraf persuasi. Kedua, siswa sulit untuk mengembangkan ide atau gagasan. Hal ini disebabkan siswa tidak memiliki gambaran permasalahan
yang akan mereka tulis. Ketiga, media yang digunakan dalam pembelajaran belum efektif dan tidak bervariasi. Hal ini disebabkan guru hanya menggunakan contoh seadanya saja, seperti contoh yang ada dilingkungan sekitar siswa. Keempat, siswa masih bingung dengan apa yang harus mereka tulis. Hal ini disebabkan guru hanya menggunakan LKS dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak termotivasi dalam menulis paragraf persuasi. Wawancara juga dilakukan dengan salah seorang siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pancung Soal. Ditemukan beberapa masalah yang dihadapi siswa dalam menulis paragraf persuasi sebagai berikut. Pertama, siswa sulit memulai kalimat pertama saat menulis, ini disebabkan oleh siswa kurang termotivasi untuk menulis paragraf persuasi. Kedua, guru saat mengajar belum menggunakan media yang menarik minat siswa, sehingga membosankan. Ketiga, contoh yang diberikan oleh guru masih kurang. Hal ini karena guru hanya memberikan contoh yang ada pada lembar kerja siswa (LKS) saja. Berdasarkan permasalahan yang ada, salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah pemilihan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan menulis paragraf persuasi adalah media foto. Media foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat memvisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diperlihatkan lebih mendekati kenyataan melalui foto yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh anak-anak akan sama. Foto ini dapat mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di tempat yang lain dapat dilihat oleh orang yang berada jauh dari tempat kejadian dalam bentuk setelah kejadian itu berlalu. Foto yang ditampilkan dapat berfungsi menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.
Melalui media foto siswa telah memiliki gambaran konkrit berupa foto yang kemudian akan dituliskan ke dalam bentuk paragraf persuasi. Hal ini memberikan kemudahan kepada siswa untuk mengemukakan ide secara tertulis. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan media foto terhadap kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:7), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yaitu konkrit, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2012:72) metode penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest- Posttest Design. Menurut Sugiyono (2012:74), One Group Pretest- Posttest Design ini menggunakan satu kelompok subjek. Dalam rancangan One Group Pretest- Posttest Design pada mulanya dilakukan pretest tanpa diberikan perlakuan, kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan media foto, setelah itu dilakukan posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:85). Sampel pada penelitian ini yaitu kelas X.5 dengan jumlah 31 siswa. Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media foto dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis paragraf persuasi. Data dalam penelitian ini ada dua.
Pertama, skor dari hasil tes awal (pretest) menulis paragraf persuasi sebelum menggunakan media foto. Kedua, skor dari hasil tes akhir (posttest) menulis paragraf persuasi sesudah menggunakan media foto. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja berupa menulis paragraf persuasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertama, pengumpulan data kelompok pretest dilakukan dengan cara berikut: (1) siswa diberikan materi tentang paragraf persuasi, (2) siswa menulis paragraf persuasi dengan tema Katakan tidak pada Narkoba berdasarkan indikator penilaian yaitu terdapat ajakan, terdapat data dan fakta, kalimatnya logis, dapat dipercaya, (3) setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpulkan kemudian diperiksa sesuai indikator. Kedua, Treatment atau perlakuan dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) guru mengajak siswa bertanya jawab tentang paragraf persuasi, (2) guru memperlihatkan media foto kepada siswa, (3) guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi foto tersebut, (4) guru menugaskan siswa untuk menulis paragraf persuasi dengan bantuan media foto, (5) siswa menulis paragraf persuasi dengan tema Menjaga Kebersihan Lingkungan di Masyarakat, (6) siswa menulis paragraf persuasi sesuai dengan indikator penilaian, (7) guru memberikan evaluasi. Ketiga, Posttest (tes akhir) dengan langkahlangkah sebagai berikut (1) guru menugaskan siswa menulis paragraf persuasi dengan tema Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMA Negeri 1 Pancung Soal, (2) setelah selesai mengerjakan tes, hasil tulisan siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai indikator. Teknik analisis data yang digunakan yaitu berikut ini. Pertama, membaca hasil paragraf persuasi yang ditulis siswa. Kedua, memeriksa paragraf persuasi yang ditulis siswa berdasarkan indikator yang dinilai dan menceklis setiap aspek yang diteliti yaitu, terdapat ajakan, terdapat data dan fakta sebagai pendukung, kalimatnya logis dan dapat dipercaya. Ketiga, menentukan skor terhadap tulisan
paragraf persuasi siswa sesuai dengan indikator penilaian. Keempat, mengolah skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase merujuk pada Purwanto (2010:102). Kelima, nilai dimasukkan ke dalam distribusi frekuensi. Keenam, menentukan nilai paragraf persuasi siswa. Ketujuh, hasil perhitungan dengan rumus tersebut dikonversikan ke skala yang digunakan yaitu skala 10. Kedelapan, membuat histogram. Kesembilan, melakukan uji normalitas dan homogenitas data merujuk pada Sudjana (2005:466). Kesepuluh, melakukan pengujian hipotesis untuk uji-t merujuk pada Arikunto (2010:125). Kesebelas, melakukan pembahasan. Kedua belas, menyimpulkan hasil penelitian dan merumuskan saran. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pancung Soal. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14, 16, 18 Februari 2017. Hasil penelitian dan pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini. 1. Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi sebelum Menggunakan Media Foto Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal (Pretest) Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis paragraf persuasi sebelum menggunakan media foto siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal untuk keseluruhan indikator sebesar 55,11 berada pada rentangan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sebelum kualifikasi lebih dari cukup (LdC)) berjumlah 7 orang (22,58%). Kedua, kualifikasi cukup (C) berjumlah 10 orang (32,26%). Ketiga, siswa yang hampir cukup (HC) berjumlah 10 orang (32,26%). Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang (K) berjumlah 1 orang (3,23%). Kelima, siswa yang kurang sekali (KS) berjumlah 3
orang (9,68%). Kemampuan menulis paragraf persuasi untuk masingmasing indikator adalah sebagai berikut ini. Pertama, untuk indikator 1 (Terdapat Ajakan), diperoleh nilai paragraf persuasi sebelum sebesar 45,16 berada pada rentangan 36-45% dengan kualifikasi kurang (K). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sebelum kualifikasi sempurna (S) berjumlah 1 orang (3,23%). Kedua, siswa yang lebih dari cukup (LdC) berjumlah 9 orang (29,03%). Ketiga, siswa yang kurang sekali (KS) berjumlah 21 orang (67,74%). Kedua, untuk indikator 2 (Terdapat Data dan Fakta), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis paragraf persuasi sebelum sebesar 50,54 berada pada rentangan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sebelum kualifikasi sempurna (S) berjumlah 3 orang (9,68%). Kedua, siswa yang lebih dari cukup (LdC) berjumlah 10 orang (32,26%). Ketiga, siswa yang kurang sekali (KS) berjumlah 18 orang (58,06%). Ketiga, untuk indikator 3 (Kalimatnya Logis), diperoleh nilai paragraf persuasi sebelum sebesar 62,37 berada pada rentangan 56-62% dengan kualifikasi cukup (C). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sebelum
kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berjumlah 27 orang (87,10%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali (KS) berjumlah 4 orang (12,90%). Keempat, untuk indikator 4 (Dapat dipercaya), diperoleh nilai paragraf persuasi sebelum sebesar 62,37 berada pada rentangan 56-62% dengan kualifikasi cukup (C). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sebelum kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berjumlah 27 orang (87,10%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali (KS) berjumlah 4 orang (12,90%). 2. Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi sesudah Menggunakan Media Foto Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal (Posttest) Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis paragraf persuasi sesudah menggunakan media foto siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal untuk keseluruhan indikator sebesar 70,16 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sesudah kualifikasi baik sekali (BS) berjumlah 5 orang (16,13%). Kedua, kualifikasi baik (B) berjumlah 6 orang (19,35%). Ketiga, siswa yang lebih dari cukup (LdC) berjumlah 9 orang (29,04%). Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 6 orang (19,35%). Kelima, siswa yang hampir cukup (HC) berjumlah 4 orang (12,90%). Siswa yang kurang (K) berjumlah 1 (3,23%). Kemampuan menulis paragraf persuasi untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut ini.
Pertama, untuk indikator 1 (Terdapat Ajakan), diperoleh nilai paragraf persuasi sesudah sebesar 49,46 berada berada pada rentangan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sesudah menggunakan media foto siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berjumlah 15 orang (48,39%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali (KS) berjumlah 16 orang (51,61%). Kedua, untuk indikator 2 (Terdapat Data dan Fakta), diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis paragraf persuasi sesudah sebesar 78,49 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sesudah kualifikasi sempurna (S) berjumlah 17 orang (54,84%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berjumlah 8 orang (25,81%). Ketiga, kualifikasi kurang sekali (KS) berjumlah 6 orang (19,35%). Ketiga, untuk indikator 3 (Kalimatnya Logis), diperoleh nilai paragraf persuasi sesudah sebesar 76,34 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sesudah kualifikasi sempurna (S) berjumlah 11 orang (35,49%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berjumlah 18 orang (58,06%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai
dengan kualifikasi kurang sekali (KS) berjumlah 2 orang (6,45%). Keempat, untuk indikator 4 (Dapat dipercaya), diperoleh nilai paragraf persuasi sesudah sebesar 76,34 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis paragraf persuasi sesudah kualifikasi sempurna (S) berjumlah 11 orang (35,49%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berjumlah 18 orang (58,06%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali (KS) berjumlah 2 orang (6,45%). 3. Pengaruh Penggunaan Media Foto terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal Merujuk pada pendapat Atmazaki (2007:95) yang mengemukakan ciri-ciri paragraf persuasi dapat disimpulkan beberapa indikator untuk menulis paragraf persuasi. Pertama,paragraf persuasi harus ada ajakan untuk memperjelas paragraf persuasi.kedua, harus terdapat data danfakta yang diungkapkan agar memperjelasparagraf persuasi tersebut.ketiga, kemampuan menggunakan kalimat yang logis. Keempat, tulisan persuasi harus dapat dipercaya. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal kelompok pretest memperoleh nilai rata-rata 55,11 berada pada tingkat penguasaan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC). Sedangkan kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas kelompok posttest memperoleh nilai rata-rata 70,16 berada pada tingkat penguasaan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC). Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas
sebelum menggunakan media foto lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal sesudah menggunakan media foto. Jadi, penggunaan media foto berhasil diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi siswa kelas. Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H 1 ) diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk = n 1 karena t hitung > t tabel (4,55 > 1,70). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media foto dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal membantu siswa agar lebih mudah dalam menemukan ide yang bagus sehingga menjadikan tulisannya menarik. Siswa juga akan termotivasi dalam menulis dan dapat mengembangkan kemampuan siswa dengan mengingat isi pelajaran yang berkenaan dengan foto-foto tersebut. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini. Pertama, kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal sebelum menggunakan media foto memperoleh nilai rata-rata 55,11 berada pada tingkat penguasaan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC). Kedua, kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas sesudah menggunakan media foto memperoleh nilai rata-rata 70,16 berada pada tingkat penguasaan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC). Ketiga, penggunaan media foto memiliki pengaruh terhadap kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji-t yang disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H 1 ) diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk = n 1 karena t hitung > t tabel (4,55 > 1,70). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto, M Ngalim. 2010. Prinsipprinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.