GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SMP Raisya Andhira Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the effect of the use of cooperative learning model two stay two stray towards the skill level essay writing exposition class VIII SMP Negeri 9 Padang. This type of research is quantitative research with experimental method. The design of this study one group pretest and posttest design. Total population of 224 students. The sample in this research is class student of SMP Negeri 9 Padang VIII.1 by the number of 31 students were determined using purposive sampling technique. In this research there are two variables, namely (1) exposition essay writing skills of students before using cooperative learning model type of two stay two stray and (2) exposition essay writing skills of students after using cooperative learning model type of two stay two stray. The instrument used in this study tests the performance. This research data result score skill tests exposition essay writing class VIII SMP Negeri 9 Padang before and after using cooperative learning model type of two stay two stray. The results of this study based on the t-test, the alternative hypothesis (H_1) received the 95% significance level and degrees of freedom (df) = (N_1 + n_2) -2 because ttable <thitung (1.67 <8.19). In other words, the writing skills essay exposition eighth grade students of SMP Negeri 9 Padang after using cooperative learning model type of two stay two stray better than writing skills essay exposition eighth grade students of SMP Negeri 9 Padang before using cooperative learning model type of two stay two stray. Thus, cooperative learning model two stay two stray can be applied in teaching essay writing skills exposition. Keywords: influence, cooperative, two stay two stray, essay exposition. ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitumenganalisis pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terhadap tingkat keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan penelitian ini One Group Pretest and Posttest Design. Jumlah populasi 224 siswa dengan sampel 31 siswa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu (1) keterampilan menulis karangan eksposisi siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dan (2) keterampilan menulis karangan eksposisi siswa sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan instrumen tes unjuk kerja.data penelitian ini skor hasil tes keterampilan menulis karangan eksposisi sebelumdan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.hasil penelitian ini berdasarkan uji-t, hipotesis alternatif (H 1 ) diterima pada taraf signifikan 95% dan derajat kebebasan (dk) = (n 1 + n 2 ) 2 karena t tabel < t hitung (1,67<8,19). Dengan kata lain, keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dibandingkan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan eksposisi. Kata kunci: pengaruh, kooperatif, two stay two stray, karangan eksposisi. terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 24

2 PENDAHULUAN perasaan yang dituangkan dalam bentuk Pembelajaran bahasa Indonesia tulisan. diselenggarakan untuk meningkatkan Salah satu keterampilan menulis yang keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik menuntut siswa untuk menuangkan ide dan lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran gagasannya yaitu keterampilan menulis bahasa Indonesia juga bertujuan untuk karangan eksposisi. Keterampilan menulis meningkatkan kemampuan berpikir dan karangan eksposisi merupakan salah satu bernalar serta memperluas wawasan. keterampilan menulis yang berfungsi untuk Pembelajaran bahasa Indonesia lebih mengembangkan kemampuan berpikir siswa diarahkan agar siswa terampil menggunakan dalam menjelaskan atau memaparkan suatu bahasa Indonesia secara baik dan benar. Salah informasi (petunjuk) secara logis dan satu aspek pembelajaran bahasa Indonesia sistematis. Oleh sebab itu, agar informasi yang dapat dilakukan untuk melatih (petunjuk) tersampaikan dengan baik, keterampilan siswa dalam berbahasa adalah keterampilan menulis karangan eksposisi perlu dengan menulis. dikuasai oleh siswa. Menulis merupakan kegiatan untuk Keterampilan menulis karangan menyatakan pikiran dan perasaan dalam eksposisi diajarkan pada siswa kelas VIII bentuk tulisan yang diharapkan dapat semester I di Sekolah Menengah Pertama dipahami oleh pembaca. Selain itu, menulis (SMP). Hal tersebut dituangkan dalam Standar berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak Kompetensi (SK) ke-4, yaitu langsung. Dalam kegiatan menulis, siswa Mengungkapkan informasi dalam bentuk dituntut terampil dalam menuangkan gagasan laporan, surat dinas, dan petunjuk dan dan pikirannya ke dalam bentuk paragraf yang Kompetensi Dasar (KD) 4.3, yaitu Menulis padu. Pada hakikatnya, menulis bukan hanya petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan sekadar aktivitas fisik tetapi juga ekspresi diri yang tepat dan menggunakan bahasa yang yang menuntut latihan yang teratur. Menulis efektif. menuntut seseorang mampu dalam menyusun Sehubungan dengan itu, persoalan pikiran dan perasaan dengan menggunakan menulis karangan eksposisi masih menjadi pilihan kata yang tepat sehingga menjadi kendala bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 kalimat yang baik sesuai dengan kaidah tata Padang. Menurut pemaparan salah seorang bahasa. guru bidang studi bahasa Indonesia yang Dalam menulis dibutuhkan suatu mengajar di kelas VIII SMP Negeri 9 Padang keterampilan. Keterampilan menulis tidak yaitu Ibu Noverilan, M.Pd., permasalahan hanya dikuasai melalui teori, tetapi juga dalam pembelajaran keterampilan menulis melalui latihan dan praktik yang teratur karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP sehingga menghasilkan tulisan yang baik. Negeri 9 Padang sebagai berikut. Keterampilan menulis membutuhkan Pertama, siswa masih kesulitan dalam penguasaan unsur kebahasaan dan unsur menuangkan informasi (apa, mengapa, kapan, nonkebahasaan yang akan menjadi karangan. dan bagaimana) yang ada dalam pikirannya ke Keterampilan menulis biasanya dikaitkan dalam bentuk kalimat yang baik serta jelas dan dengan pembelajaran mengarang. Melalui singkat. Hal tersebut disebabkan siswa belum pembelajaran keterampilan menulis dan terlatih dalam menulis sehingga siswa pembelajaran mengarang dalam pembelajaran kesulitan dalam menyusun kata-kata menjadi bahasa Indonesia dapat membiasakan siswa kalimat yang baik. Selain itu, hal tersebut juga untuk menerapkan pengetahuan kebahasaan disebabkan siswa tidak terbiasa seperti kosakata, gaya bahasa, diksi, dan menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan penyusunan kalimat. Selain itu, pembelajaran sehingga informasi yang terdapat dalam keterampilan menulis dan pembelajaran karangan yang ditulis siswa seringkali tidak mengarang dapat juga melatih keterampilan lengkap. siswa dalam mengungkapkan dan Kedua, siswa kesulitan dalam mengekspresikan pendapat, pemikiran, menyusun urutan informasi tersebut secara terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 25

3 logis dan sistematis. Hal ini disebabkan tersebut dirumuskan berdasarkan ciri-ciri kurangnya kebiasaan siswa dalam menulis petunjuk melakukan sesuatu yang merupakan khususnya menulis karangan eksposisi bagian dari ciri-ciri eksposisi yang merujuk sehingga karangan eksposisi (petunjuk) yang pendapat Semi (2007). Pertama, memberi ditulis siswa seringkali tidak berurutan secara informasi (apa, mengapa, kapan, dan logis. Dalam hal ini banyak bagian petunjuk bagaimana) secara jelas dan singkat. Kedua, yang tertinggal atau tidak ditulis siswa berurutan secara logis dan sistematis. Ketiga, sehingga karangan eksposisi (petunjuk) yang menggunakan kalimat efektif. Keempat, ditulis siswa tidak rinci. Selain itu, siswa juga menerapkan EYD yang tepat dalam penulisan seringkali tidak sistematis dalam menuliskan karangan eksposisi. informasi sehingga petunjuk pada karangan Oleh karena itu, salah satu cara yang eksposisi siswa sulit dipahami pembaca. dilakukan untuk memecahkan permasalahan Ketiga, kalimat yang ditulis siswa menulis karangan eksposisi ini adalah dengan seringkali tidak efektif. Siswa menulis apa saja menggunakan pembelajaran kooperatif tipe yang ada dalam pikiran mereka sehingga tidak two stay two stray. Menurut Lie (2014:61 tersusun secara baik dan benar sehingga sulit 62), model pembelajaran kooperatif tipe two dipahami. Hal tersebut disebabkan kurangnya stay two stray merupakan model pembelajaran latihan siswa dalam menulis sehingga siswa yang memberi kesempatan kepada kelompok tidak terlatih mengungkapkan kalimat yang untuk membagikan hasil dan informasi dengan baik dalam bahasa tulis. Selanjutnya, siswa kelompok lain. Model pembelajaran kooperatif juga belum mampu dalam menerapkan Ejaan tipe two stay two stray ini digunakan dengan Yang Disempurnakan (EYD) yang benar teknik dua tinggal dua tamu. Sejalan dengan dalam tulisan eksposisi (petunjuk) yang itu, lebih rincinya Istarani (2012: ) ditulisnya. Hal tersebut disebabkan kurangnya mengungkapkan bahwa metode two stay two pengetahuan siswa mengenai EYD sehingga stray (dua tinggal dua tamu) merupakan siswa belum mampu menerapkannya dalam metode pembelajaran yang terdiri atas empat tulisan mereka. Selain itu, kesalahan dalam orang dalam satu kelompok. Setiap anggota penerapan EYD tersebut juga disebabkan kelompok saling bekerja sama untuk kurangnya kebiasaan siswa dalam menulis mendiskusikan tiap masalah yang diberikan sehingga siswa tidak terbiasa menerapkan guru. Setelah itu, dua orang pergi untuk EYD dalam tulisan mereka. berdiskusi dengan kelompok lain dan dua Keempat, kurangnya motivasi siswa orang yang tinggal berdiskusi dengan dua dalam menulis karangan disebabkan menulis orang yang datang. Selanjutnya masih menjadi hal yang membosankan bagi mempresentasikan hasil diskusi. siswa. Selain itu, siswa juga mengganggap Istarani (2012:201) menyatakan bahwa keterampilan menulis merupakan pelajaran pembelajaran kooperatif tipe two stay two yang sulit karena siswa seringkali terkendala stray memiliki kelebihan sebagai berikut. dalam mengungkapkan gagasan dan pikiran Pertama, meningkatkan kerja sama, baik di mereka ke dalam kalimat yang baik. Hal dalam kelompok maupun di luar kelompok tersebut disebabkan penggunaan model dalam proses belajar mengajar. Kedua, pembelajaran yang digunakan guru masih meningkatkan kemampuan siswa dalam belum mampu memotivasi siswa untuk memberikan informasi kepada kelompok lain menulis khususnya karangan eksposisi (hasil dan begitu juga sebaliknya ketika siswa wawancara di SMP Negeri 9 Padang tanggal 8 kembali pada kelompoknya masing-masing. Agustus 2015). Ketiga, meningkatkan kemampuan siswa Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam menyatukan ide dan gagasannya digunakan teori Semi (2007) sebagai landasan terhadap materi yang dibahasnya, baik dalam pembahasan karangan eksposisi sekaligus kelompok maupun ketika menyampaikannya penilaian keterampilan menulis karangan pada siswa yang di luar kelompoknya. eksposisi dalam penelitian ini. Penilaian Keempat, menambah keberanian siswa dalam dirumuskan dalam empat indikator. Indikator menyampaikan bahan ajar pada temannya. terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 26

4 Kelima, melatih siswa untuk berbagi terutama keterampilan menulis sebelum dan sesudah berbagi ilmu pengetahuan yang didapatnya di menggunakan pembelajaran kooperatif tipe dalam kelompok. Keenam, pembelajaran akan two stay two stray. Skor tersebut diperoleh dari tidak membosankan sebab antara siswa selalu tes keterampilan menulis karangan eksposisi berinteraksi, baik di dalam kelompok maupun siswa kelas VIII SMP Negeri 9Padang. Hasil di luar kelompok. Ketujuh, melatih tes keterampilan menulis karangan eksposisi kemandirian siswa dalam belajar. siswa dianalisis dengan menggunakan teknik Menurut Isjoni (2010:42), model statistik. Hal ini sesuai dengan pendapat pembelajaran kooperatif tipe two stay two Sugiyono (2010:13) yang mengemukakan stray dibangun melalui kegiatan berdiskusi bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian berempat. Kemudian dua orang bertamu ke yang data penelitian berupa angka-angka dan dua kelompok lainnya untuk menemukan dan analisis menggunakan statistik. mendiskusikan informasi yang akan ditulis Metode penelitian yang digunakan dalam karangan eksposisi. Dua orang lainnya dalam penelitian ini adalah metode tetap tinggal dalam kelompok dan menerima eksperimen. Metode penelitian eksperimen tamu dari kelompok lain untuk memberikan adalah kegiatan yang dirancang dan hal-hal yang ia temukan dari diskusi bersama dilaksanakan oleh peneliti untuk kelompok awal dan mencatat hal baru yang mengumpulkan bukti-bukti yang ada tidak ditemukan dari kelompok awal yang hubungannya dengan hipotesis. Jenis diberikan oleh tamu. Setelah itu, dua orang eksperimen ini adalah quasi eksperimen dari kelompok yang bertamu kembali ke (eksperimen semu). Menurut Suryabrata kelompok awal untuk mendiskusikan kembali (2006:92), eksperimen semu bertujuan untuk hal-hal yang telah didapatkan dari kelompok memperoleh informasi yang merupakan lain. Selanjutnya, beberapa kelompok perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh mempresentasikan hasil diskusi mereka di dengan eksperimen yang sebenarnya dalam depan kelas. keadaan yang tidak memungkinkan untuk Model pembelajaran kooperatif tipe mengontrol dan memanipulasi semua variabel two stay two stray merupakan salah satu yang relevan. Rancangan atau desain bentuk model pembelajaran yang penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menyenangkan dengan dilakukan secara adalah One Group Pretest-Posttest Design. berkelompok lalu berbagi dengan kelompok Menurut Suryabrata (2006:101), dalam lainnya agar siswa saling bertukar informasi rancangan penelitian One Group Pretestsehingga pengetahuan dan wawasan siswa Posttest Design digunakan satu kelompok dapat berkembang. Model pembelajaran ini subjek. melatih peran dan tanggung jawab siswa, baik Populasi dalam penelitian ini adalah saat ada di kelompoknya maupun saat bertamu siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padangyang pada kelompok lain. Dengan model terdaftar tahun pelajaran 2015/2016 yang pembelajaran ini pengetahuan dan wawasan terdiri atas tujuh kelas dengan jumlah 225 siswa dapat berkembang dengan cara siswa. Mengingat jumlah populasi dalam berdiskusi dengan kelompok lainnya. penelitian ini lebih dari 100, perlu adanya Berdasarkan uraian tersebut, tujuan teknik penarikan sampel penelitian dengan penelitian ini adalah untuk menjelaskan teknik purposive sampling. Menurut Arikunto pengaruh penerapan model pembelajaran (2006:139) purposive sampling adalah suatu kooperatif tipe two stay two stray terhadap cara pengambilan sampel berdasarkan pada keterampilan menulis karangan eksposisi pertimbangan atau tujuan tertentu, serta siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang. berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. METODOLOGI PENELITIAN Pengambilan sampel berdasarkan pada dua Jenis penelitian ini adalah penelitian alasan. Pertama, berdasarkan rekomendasi kuantitatif. Penelitian ini dikatakan penelitian dari guru yang mengajar di kelas VIII SMP kuantitatif karena data yang diolah berupa skor Negeri 9 Padang yaitu ibu Noverilan, M.Pd. terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 27

5 Kedua, berdasarkan standar deviasi, kelas ini untuk melihat pengaruh penggunaan model merupakan kelas yang paling homogen dari pembelajaran kooperatif tipe two stay two tujuh kelas di SMP Negeri 9 Padang. strayterhadap hasil belajar menulis karangan Berdasarkan alasan-alasan tersebut sampel eksposisi siswa. Ketujuh, menyimpulkan hasil penelitian adalah siswa kelas VIII-1. analisis data dan pembahasan. Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan eksposisi HASIL DAN PEMBAHASAN siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang 1. Keterampilan Menulis Karangan sebelum menerapkan model pembelajaran Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri kooperatif tipe two stay two straydan 9Padang sebelum Menggunakan Model keterampilan menulis karangan eksposisi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang Stay Two Stray sesudah menerapkan model pembelajaran Keterampilan menulis karangan eksposisi kooperatif tipe two stay two stray. Data siswa kelas VIII SMP Negeri 9 penelitian ini adalah skor hasil keterampilan Padangsebelum menggunkan model menulis karangan eksposisi dengan pembelajaran kooperatif tipe two stay two menggunakan pembelajaran kooperatif tipe stray dapat digambarkan sebagai berikut. two stay two straypada siswa kelas VIII SMP Pertama, siswa yang memperoleh nilai Negeri 9 Padang. keterampilan menulis karangan eksposisi Instrumen yang digunakan dalam dengan kualifikasi baik berjumlah 8 orang penelitian ini adalah tes unjuk kerja, yaitu tes (25,81%). Kedua, siswa yang memperoleh keterampilan menulis karangan eksposisi. Tes nilai keterampilan menulis karangan eksposisi keterampilan menulis karangan eksposisi dengan kualifikasi lebih dari cukup berjumlah diberikan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 14 orang (45,16%). Ketiga, siswa yang 9 Padang disusun berdasarkan indikator yang memperoleh nilai keterampilan menulis digunakan. Sebelum dijadikan instrumen karangan eksposisi dengan kualifikasi cukup penelitian, tes terlebih dahulu diuji validitas berjumlah 7 orang (22,58%). Keempat, siswa isinya dengan cara mendiskusikan instrumen yang memperoleh nilai keterampilan menulis dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia karangan eksposisi dengan hampir cukup kelas VIII SMP Negeri 9 PadangNoverilan, berjumlah 2 orang (6,45%). M.Pd. Berdasarkan hasil diskusi mengenai Berdasarkan hasil analisis data, dapat instrumen tersebut, guru mata pelajaran bahasa diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan Indonesia kelas VIII SMP Negeri 9 Padang menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII mengatakan bahwa tes tersebut sudah layak SMP Negeri 9 Padangsebelum menggunakan diberikan kepada siswa. model pembelajaran kooperatif tipe two stay Setelah data terkumpul, langkah two stray adalah sebesar 67,21 berada pada selanjutnya adalah menganalisis data kualifikasi lebih dari cukup. Nilai rata-rata penelitian melalui tahap-tahap berikut ini. tersebut berada di bawah Kriteria Ketuntasan Pertama, mengubah skor menjadi nilai. Minimal (KKM), yakni 80. Jadi rata-rata nilai Kedua, menafsirkan keterampilan menulis keterampilan menulis karangan eksposisi karangan eksposisi siswa berdasarkan rata-rata siswa sebelum menggunakan model hitung dan KKM, yaitu 80. Ketiga, pembelajaran kooperatif tipe two stay two mengklasifikasikan nilai keterampilan menulis stray masih berada di bawah KKM. karangan eksposisi siswa sebelum dan sesudah Dalam tes keterampilan menulis menggunakan model pembelajaran kooperatif karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP tipe two stay two stray baik secara umum Negeri 9 Padang terdapat tiga indikator yang maupun per indikator berdasarkan skala 10. dinilai. Dari ketiga indikator tersebut, indikator Keempat, membuat diagram hasil belajar tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator menulis karangan eksposisi siswa. Kelima, 2 (mengungkapkan urutan secara logis dan melakukan uji normalitas dan homogenitas sistematis dengan nilai rata-rata 79,03 berada data. Keenam, melakukan pengujian hipotesis pada kualifikasi baik. Berdasarkan rata-rata terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 28

6 tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian tipe two stay two stray dapat digambarkan besar siswa menulis karangan eksposisi belum sebagai berikut. Pertama, siswa yang berurutan secara logis dan sistematis. memperoleh nilai keterampilan menulis Maksudnya, siswa sudah mampu menuliskan karangan eksposisi dengan kualifikasi urutan yang akan ditulis dalam karangan sempurna berjumlah 2 orang (6,45%). Kedua, eksposisi hanya saja tulisan siswa seringkali siswa yang memperoleh nilai keterampilan tidak dapat dipahami karena tidak logis serta menulis karangan eksposisi dengan kualifikasi tidak tersusun secara benar. baik sekali berjumlah 14 orang (45,16%). Sementara itu, untuk penguasaan Ketiga, siswa yang memperoleh nilai keterampilan menulis karangan eksposisi keterampilan menulis karangan eksposisi siswa sebelum menggunakan model dengan kualifikasi baik berjumlah 12 orang pembelajaran kooperatif tipe two stay two (38,71%). Keempat, siswa yang memperoleh stray paling rendah adalah indikator 3 nilai keterampilan menulis karangan eksposisi (menggunakan kalimat efektif) dengan nilai dengan lebih dari cukup berjumlah 3 orang rata-rata 59,14 berada pada kualifikasi cukup. (9,86%). Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan belum terlatih mengungkapkan kalimat yang menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII baik dalam bahasa tulis. Siswa menuliskan apa SMP Negeri 9 Padangsesudah menggunakan saja yang ada dalam pikiran mereka tanpa model pembelajaran kooperatif tipe two stay menyusunnya terlebih dahulu sehingga two stray adalah sebesar 86,20 berada pada tulisannya menjadi tidak efektif dan sulit kualifikasi baik sekali. Nilai rata-rata tersebut dimengerti. Nilai keterampilan menulis berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal karangan eksposisi siswa VIII SMP Negeri 9 (KKM), yakni 80. Jadi rata-rata nilai Padangsebelum menggunakan model keterampilan menulis karangan eksposisi pembelajaran kooperatif tipe two stay two siswa sesudah menggunakan model stray tersebut menunjukkan bahwa siswa pembelajaran kooperatif tipe two stay two masih perlu meningkatkan keterampilan straysudah berada di atas KKM. menulis karangan eksposisi, khususnya dalam Dalam tes keterampilan menulis hal penggunaan kalimat efektif. karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Berdasarkan pembahasan tersebut, Negeri 9 Padang terdapat tiga indikator yang dapat disimpulkan bahwa nilai keterampilan dinilai. Dari ketiga indikator tersebut, indikator menulis karanganeksposisi siswa kelas VIII tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator SMP Negeri 9 Padangsebelum menggunakan 1 (memberikan informasi apa, mengapa, model pembelajaran kooperatif tipe two stay kapan, dan bagaimana secara jelas dan singkat two stray masih belum mencapai Kriteria dengan nilai rata-rata 91,94 berada pada Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 80. Oleh kualifikasi baik sekali. Berdasarkan rata-rata sebab itu, keterampilan menulis karangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 sudah mampu memberikan informasi yang Padang perlu ditingkatkan lagi agar siswa lengkap pada karangan eksposisi yang terampil dalam menulis, khusunya menulis ditulisnya. Informasi yang sebelumnya ditulis karangan eksposisi. hanya sebatas apa, setelah menggunakan model kooperatif tipe two stay two stray sudah dapat dikembangkan siswa menjadi bagaimana, kapan, dan mengapa sehingga informasi menjadi lebih lengkap. Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat 2. Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padangsesudah menggunkan model pembelajaran kooperatif disimpulkan bahwa nilai keterampilan menulis karanganeksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padangsesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 29

7 straysudah mencapai Kriteria Ketuntasan strayyang dilihat dari indikator memberikan Minimal (KKM), yaitu 80. Oleh sebab itu, informasi (apa, mengapa, kapan, dan keterampilan menulis karangan eksposisi bagaimana), mengungkapkan urutan secara siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang dengan logis dan sistematis, dan menggunakan kalimat menerapkan model pembelajaran kooperatif efektif, (2) siswa kelas VIII SMP Negeri 9 tipe two stay two stray perlu dipertahankan, Padang sudah terampil menulis karangan dan sebaiknya ditingkatan lagi agar siswa eksposisi sesudah menggunakan model semakin terampil dalam menulis, khususnya pembelajaran kooperatif tipe two stay two menulis karangan eksposisi. strayyang dilihat dari indikator memberikan 3. Pengaruh Penggunaan Model informasi (apa, mengapa, kapan, dan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two bagaimana), menjelaskan urutasn secara logis Stay Two Strayterhadap Keterampilan dan sistematis, dan menggunakan kalimat Menulis Karangan Eksposisi Siswa efektif. Adanya perubahan ini dibuktikan Kelas VIII SMP Negeri 9 Padang dengan nilai rata-rata keterampilan menulis Ditinjau dari hasil tes keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP karangan eksposisi siswa, penggunaan model Negeri 9 Padang sesudah menggunakan model kooperatif tipe two stay two stray berpengaruh pembelajaran kooperatif tipe two stay two terhadap keterampilan menulis karangan straylebih tinggi daripada sebelum eksposisi siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari menggunakan model pembelajaran kooperatif hasil keterampilan menulis karangan eksposisi tipe two stay two stray. Dengan demikian, sesudah menggunakan model pembelajaran dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (posttest) kooperatif tipe two stay two straysangat lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum berpengaruh terhadap keterampilan menulis menggunakan menggunakan model karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP pembelajaran kooperatif tipe two stay two Negeri 9 Padang. stray (pretest). Hal ini terbukti dari hasil Selanjutnya, keterampilan menulis penelitian yang menunjukkan bahwa karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP keterampilan menulis karangan eksposisi Negeri 9 Padang sebelum menggunakan model siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang pembelajaran kooperatif tipe two stay two sesudah menggunakan model pembelajaran straysedang karena berada pada kualifikasi kooperatif tipe two stay two strayberada pada lebih dari cukup (LdC) dengan nilai rata-rata kualifikasi Baik Sekali (BS) dengan nilai ratarata 67,21. Rendahnya nilai yang diperoleh siswa 86,20. Keterampilan menulis karangan ini diakibatkan karena siswa belum terbiasa eksposisi sebelum menggunakan model menulis karangan eksposisi berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe two stay two informasi (apa, mengapa, kapan, dan straysiswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang bagaimana), mengungkapkan urutan secara berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup logis dan sistematis, dan menggunakan kalimat (LdC) dengan nilai rata-rata 67,21. Demikian efektif tanpa adanya bantuan model juga, dengan uji hipotesis yang dilakukan pembelajaran lain yaitu model pembelajaran t tabel < t hitung (1,67<8,19)pada taraf signifikan kooperatif tipe two stay two stray. Model 95%. pembelajaran ini menerapkan pembelajaran Berdasarkan hasil analisis diperoleh yang menuntut siswa aktif dalam bekerja sama gambaran tentang keterampilan menulis dan menyenangkan dengan penempatan karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP pembagian kerja yang jelas sehingga membuat Negeri 9 Padang sebelum dan sesudah semua siswa semangat dalam belajar. menggunakan model pembelajaran kooperatif Berdasarkan uraian tersebut, tipe two stay two stray. Gambaran tersebut disimpulkan bahwa guru sangat berperan yaitu (1) siswa kelas VIII SMP Negeri 9 penting dalam merencanakan, melaksanakan, Padang belum terampil menulis karangan mengevaluasi, dan memberikan variasi model eksposisi sebelum menggunakan model pembelajaran kepada siswa agar siwa tidak pembelajaran kooperatif tipe two stay two cepat bosan dalam belajar, khususnya menulis terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 30

8 karangan eksposisi. Salah satu upaya tersebut berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two straydalam pembelajaran keterampilan menulis karangan eksposisi. Model ini dapat membantu siswa mengembangkan daya pikirnya untuk menulis sebuah karangan eksposisi karena informasi yang sudah dicari oleh siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sebelumnya dapat membantu dalam memudahkan siswa menuangkan gagasan sehingga siswa dapat menulis sebuah karangan eksposisi dengan tepat. Hasil tes sesudah perlakuan siswa SMP Negeri 9 Padang, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memperoleh rata-rata 86,20 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil tes sebelum perlakuan yang memperoleh rata-rata 67,21. Maka secara umum model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two strayterhadap keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai keterampilan menulis karangan eksposisi sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two straysiswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang hanya berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) dengan nilai rata-rata 67,21. Sementara itu, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas VIII SMP Negeri 9 Padang untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 80. Jika KKM tersebut dibandingkan dengan rata-rata keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray belum memenuhi KKM. Sementara itu, keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) dengan nilai rata-rata 86,20. Jika dibandingkan dengan KKM, disimpulkan bahwa rata-rata keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray belum memenuhi KKM. Dengan demikian, berdasarkan uji t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terhadap keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang karena t tabel < t hitung (1,67 <8,19). Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dalam pelaksanaan pembelajaran menunjukkan suasana yang menyenangkan dan tidak monoton. Saat proses pembelajaran, siswa terlihat antusias, bersemangat, aktif, dan serius. Hal ini disebabkan dalam model ini siswa dituntut bekerja sama dalam kelompok awal dan juga dua kelompok lain sehingga siswa memiliki banyak bahan untuk menulis karangan eksposisi sehingga pembelajaran menjadi berbeda dan menyenangkan. Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian, diajukan saran-saran sebagai berikut. Pertama, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kedua, disarankan kepada siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang untuk selalu giat dalam menulis terutama menulis karangan eksposisi. Hal ini disebabkan menulis dapat melatih berpikir logis sehingga menjadikan siswa bersangkutan lebih berani mengungkapkan ide atau gagasannya melalui tulisan. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini. REFERENSI Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 31

9 Isjoni Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta Istarani Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Lie, Anita Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press. terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa SMP 32