BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, progres pekerjaan elektrikal pada bulan Maret - May 2017 (pada masa kerja praktik), telah men

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Fire Extinguisher. Samisse Hydrant Hydrant

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III PERHITUNGAN PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN 3.1 PERHITUNGAN JUMLAH HIDRAN, SPRINKLER DAN PEMADAM

ANALISA SISTEM PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SAND FILTER DAN KARBON FILTER SERTA PENDISTRIBUSIAN AIR DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DI GEDUNG PT.STRA GRAPHIA TBK

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan masalah

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

Tabel 4.12: Total Kebutuhan Air Bersih pada Level Basement Dua Tabel 4.13: Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing pada Level Basement

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

PROFIL INFRASTRUKTUR PERALATAN PADA GEDUNG PUSAT KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK

SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (SUMBER : SLIDE PROFIL ORGANISASI PII )

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI

BAB III PERENCANAAN HYDRANT

SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII )

INTI BANGUNAN. Pertemuan 14: 7 Desember 2009

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. listrik dengan kualitas yang baik. Agar kontinyuitas pelayanan energi listrik

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

PENGENALAN OBYEK RANCANG PENJELASAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

PERANCANGAN SISTEM PLAMBING AIR BERSIH GEDUNG FAVE HOTEL PADANG DESIGN OF PLUMBING WATER SUPPLY AT FAVE HOTEL PADANG

SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

Perhitungan volume standar dan teknik

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA


BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Evaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI...

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Transkripsi:

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Lingkup Pekerjaan MECHANICAL & ELECTRICAL Waktu melaksanakan kerja praktek dimulai dari tanggal 07 Maret 2016 dan berakhir pada tanggal 07 Mei 2016. Jadwal kerja praktek adalah hari senin sampai dengan jumat dari jam 09.00 sampai 18.00 WIB. Kegiatan harian dimulai dengan pengarahan oleh pembimbing lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengenalan spesifikasi Ketentuan Teknis Bahan dan Peralatan yang digunakan pada proyek, kemudian mencocokkan bahan dan peralatan sesuai gambar pada soft drawing dengan proyek lapangan. Lingkup pekerjaan yang dilakukan terdapat pada bagianmechanical, Electrical dan Plumbing. 4.1.1. Pihak Yang Menangani Pada Laporan Kerja Praktek ini tinjauan khusus yang diamati adalah Mechanical Electrical dan Plumbing, proyek Wang Residece.PT. PP (Persero) Tbk. PT. PP (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang menangani semua proses pekerjaan mechanical electrical dan plumbing di lapangan. Sehingga tanggung jawab terhadap pengerjaan tersebut berada di tangan perusahaan ini. 4.1.2. Instalasi Mekanikal dan Elektrikal 1. Sistem plumbing Air bersih Air kotor Air hujan 2. Sistem mekanikal Sistem kebakaran 3. Sistem elektrikal Listrik Komunikasi dan Sound System. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 45

4.1.3. Skema Instalasi Proyek Dibawah ini saya mencoba menggambarkan instalasi mekanikal & elektrikal pada proyek Wang Residence. Gambar 12.Instalasi Mekanikal dan Elektrikal Sumber : Data Proyek Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 46

4.2. Jenis-Jenis Pekerjaan Mekanikan dan Elektrikal Gambar instalasi atau gambar jaringan adalah gambar yang memuat rencana sistim atau jaringan utilitas (MEP) dalam sebuahbangunan. Yang dimaksud dengan mechanical electricaldan plumbing (utilitas) adalah berbagai elemenatau sistim yang berfungsi menunjang fungsi bangunan. Yang termasuk dalam bagian utilitas antara lain : Mechanical (Instalasi sprinkler, hidrant). Electrical (Instalasi listrik, instalasi stop kontak, instalasi electrical sound system, Telpon, dan genset). Plumbing (Instalasi air bersih, air kotor dan air hujan). Dalam pembangunan proyek Wang Residence ini, pekerjaan mechanical meliputi sebagai berikut: 4.2.1. Instalasi sprinkler dan hidrant (pipa pemadam kebakaran) Instalasi sprinkler berfungsi sebagai jalur untuk pendistribusian air yang paling baik apabila saat terjadi kebakaran didalam gedung. Karena instalasi sprinkler dilengkapi dengan pemakaian alat heat detector, yang berfungsi apabila terjadi kebakaran heat detector tersebut langsung menyemburkan air kedalam ruangan yang terjadi kebakaran. Instalasi Hidrant berfungsi sebagai jalur untuk pendistribusian air, apabila saat terjadi kebakaran didalam gedung. Karena instalasi Hidrant dilengkapi dengan Box Hidrant dan selang elastis yang berfungsi untuk memancarkan air dari dalam pipa hidrant, dan di gerakan secara manual yang disemprotkan pada area kebakaran didalam gedung. Gambar 13. Box Hydrant Sumber ; Data pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 47

4.2.1.1. Uraian system proses Wet Riser System: Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap Dry Riser System: Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alarm memerintahkannya. 4.2.1.2. Uraian system proses kerja sprinkler Pipa mechanical ini berfungsi untuk jalur instalasi sprinkler, hydrant. Pipa sprinkler berwana merah seperti di tunjukan pada gambar. Gambar 14. Pekerjaan Pipa Sprinkler Proses penyuplai air untuk sprinkler dan hidrant dari ground water tank (GWT) yang terletak di bawah basement, kemudian di alirkan ke 3 pompa (Jockey Pump, Electric Pump, &Diesel Pump). Setelah dari pompa kemudian didistribusikan kedalam gedung melalui pipapipa sprinkler. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 48

4.3. Pompa kebakaran terdiri dari Jockey Pump, Electric Pump, &Diesel Pump Gambar 15. Pompa Kebakaran Sumber : Google.com Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. Jika tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah) maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey berhenti. (Jockey pump bekerja hanya pada kebakaran ringan) Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik, kemudian pompa Elektikal secara otomatis akan bekerja. Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistem, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan. a. Apabila kebakaran terlalu besar dan menyebabkan listrik padam, maka yang akan bekerja adalah pompa Diesel. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 49

b. Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah Start otomatis dan Mati secara Manual. c. Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka dan segera membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan memberi indikasi pada flow switch yang terpasang pada setiap cabang & dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan alarm pada lantai bersangkutan.pekerjaan Elektrikal Dalam pembangunan proyekwang Residence ini, yang Electrical hanya meliputi sebagai berikut: saya amati pekerjaan 4.4. Instalasi Penyaluran listrik Penyaluran tegangan listrik Wang Residence, dialirkan dari gardu distribusi PLN, kemudian dialirkan ke panel utama.mvdp (Medium Voltage Distribution Panel), perlengkapam sistem kelistrikan tegangan menengah untuk mensuplai daya dari PLN. Daya listrik dari MVDP kemudian didistribusikan ke Step Down Transformer/ Trafo untuk menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah. Trafo terhubung unit panel utana tegangan rendah atau Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP). Daya listrik kemudian didistribusikan ke panel distribusi untuk mendistribusikan daya listrik sesuai kebutuhan, ke panel kontrol dan ke mesin-mesin penunjang produksi. Sumber energi listrik dari selain PLN berasal dari genset. Genset menyuplai daya listrik cadangan yang dapat bekerja apabila daya listrik utama dari PLN terputus. Genset terhubung dan dikontrol dengan panel kontrol genset (PKG). Dari PKG kemudian daya listrik didistribusikan ke Step Up Transformer/ Trafo. Daya listrik kemudian didistribusikan ke MVDP. Daya listrik dari MVDP kemudian didistribusikan ke Step Down Transformer/Trafo untuk menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah. Trafo terhubung unit panel utana tegangan rendah atau Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP). Daya listrik kemudian didistribusikan ke panel distribusi untuk mendistribusikan daya listrik sesuai kebutuhan, ke panel kontrol dan ke mesin-mesin penunjang produksi. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 50

Gambar 16. Penyaluran Listrik Gambar di atas merupakan instalasi penyaluran listrik, penyaluran listrik tersebut menggunakan kabel tapi pada instalasi ini kabel terdapat didalam pipa keci agar instalasi lintrik tersebut lebih aman dan mencegak kerusakan pada kabel instalasi listrik tersebut. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 51

4.4.1. Kabel instalasi (electrical dan electronic) Kabel instalasi ini berfungsi untuk mengalirkan aliran listik, untuk penerangan, dll. Konduit dengan pengait warna merah adalah untuk Fire Alarm, warna biru adalah pekerjaan telekomunikasi, warna kuning adalah Sound System, warna hitam adalah MATV, warna abuabu adalah CCTV, warna hijau adalah Acces Control & Video Phone, dan warna putih adalah Elektrikal. Gambar 17. Kabel instalasi (electrical dan electronic) Kabel instalasi Fire Alarm Kabel instalasi fire alarm menggunakan klam jepit yang berwarna merah, fire alarm itu sendiri berguna sebagai pengingat apabila terjadi kebakaran sehingga dengan adanya fire alarm ini dapat memberikan suatu peringatan apabila terjadi bahaya kebakaran. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 52

Gambar 18. Instalasi kabel Fire Alarm Kabel Instalasi Komunikasi dan Sound Sistem Kabelinstalasi komunikasi menggunakan klam jepit berwarna biru sedangkan untuk instalasi Sound system mengunakan instalasi kabel dengan menggunakan klam jepit berwarna kuning kedua instalasi ini terdapat pada pekerjaan instalasi pada proyek Wang Residence. Gambar 19. Instalasi Kabel Komunikasi dan Sound Sistem Sumber :Data Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 53

Kabel Instalasi MATV dan CCTV Kabel instalasi MATV menggunakan klam jepit berwarna hitamsedangkan untuk instalasi CCTV mengunakan instalasi kabel dengan menggunakan klam jepit berwarna Abu-Abu instalasi ini berguna sebagai perekam keadaan pada suatu ruangan, kabel instalasi initerdapat pada pekerjaan instalasi pada proyek Wang Residence. Gambar 20. Instalasi kabel MATV dan CCTV 4.4.2. Box M.K. Box m.k. ini berfungsi sebagai tempat untuk pemasangan saklar/stop kontak pada dinding.adalah gambar lubang untuk pemasangan stop kontak. Gambar 21. Box M.k Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 54

4.4.3. Stop Kontak Sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia Gambar 22. Stop Kontak 4.4.4. Klem Penggantung Klem penggantung ini berfungsi sebagai penggantung pipa plumbing, agar pipa tersebut menjadi tidak bergerak atau tidak goyang sepanjang proses pipa itu bekerja. Gambar 23. Klam Penggantung Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 55

4.4.5. Try Elektrikal Tray yaitu tempat meletakan kabel-kabel berisolasis dan mengalirkan arus listrik.nampan kabel digunakan sebagai alternatif kabel terbuka atau sistem saluran listrik, dan biasanya digunakan untuk manajemen kabel dalam konstruksi komersial dan industri. Mereka terutama berguna dalam situasi di mana perubahan ke sistem kabelyang diantisipasi, karena kabel baru dapat diinstal dengan meletakkan merekadalam baki, bukan menarik mereka melalui pipa. gambar 24. Tray Elektrikal. 4.5. Pekerjaan plumbing Dalam pembangunan proyek Wang Residence, yang saya amati pekerjaan Plumbing hanya meliputi sebagai berikut: Instalasi air bersih Instalasi air kotor Instalasi air hujan (roof drain) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 56

4.5.1. Instalasi air bersih Sistem penyediaan dan distribusi air bersih. Grund water tank (GWT) Roof tank Sumber air bersih bisa didapat dari PDAM dimasukan kedalam bak air bersih, sedangkan sumber air yang berasal dari Deep Well dimasukan kedalam Water Treatment Plant untuk diolah. Air yang berada di Water Treatment Plant kemudian ditransfer ke GWT. Dari GWT air dialirkan ke Header atau pipa pengumpul lalu ditransfer ke Roof Tank, dari Roof Tank air dialirkan ke tiap lantai. Distribusi air bersih pada tiga lantai teratas menggunakan booster pump, sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi. Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan 1 (satu) hari pemakaian air. Gambar 25. Skema Instalasi Air Bersih Sumber : Data Proyek Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 57

4.5.2. Instalasi air kotor Sistem Pembuangan Air Buangan, merupakan sistem instalasi untuk mengalirkan air buangan dari lantai paling atas yang berasal dari peralatan saniter.sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan perletakannya: 1. Sistem pembuangan gedung, yaitu sistem pembuangan yang berada didalam gedung, pipapinya terletak didalam shaft-shaft plumbing air kotor. 2. Sistem pembuangan luar, yaitu sistem yang berada diluar gedung, disebut juga riol gedung. Sebelum air buangan dari peralatan saniter maupun dari buangan dapur dibuang ke saluran umum / kota maka harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan Sewage Treatment Plant (STP), sehingga memenuhi ambang baku yang dipersyaratkan. Setelah pembuangan air kotor di Sewage Treatment Plant (STP) kemudian baru dialirkan ke roil kota. Gambar 26. Skema Instalasi Air Kotor Sumber : Data Proyek Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 58

4.5.2.1. Air Bersih Air bersih yaitu air untuk Toilet dan Pantry. Pipa air bersih berwarna biru. Kebutuhan air bersih diambil langsung dari instalasi air bersih PDAM dengan menggunakan pemipaan. Sebagai cadangann dipakailah sumur dalam dan Air hujan ditampung dalam Collection Tank (Raw Water Tank) yang kemudian melalui pengolahan (WTP) ditampung dalam Clean Water Tank. Clean Water Tank ini digunakan untuk persediaan air bersih selama satu hari pemakaian. Untuk sistem air bersih supplay ke tanki atas menggunakan pompa Transfer sedangkan supplay ke masing-masing lantai secara grafitasi dan menggunakan pompa Booster. Gambar 27. Pipa air Bersih Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 59

4.5.2.2. Air Kotor. Air kotoran yaitu pembungan air limbah dari closet dan urinal lavatory sedangkan air kotor yaitu pembuangan air limbah dari wastafel,shower, dan Floor Drain ke Sewage Pit. Dar Sewage Pit air limbah dipompakan ke Sewage Treatment Plant. Untuk lokasi toilet yang memungkinkan air limbah secara grafitasi maka pengaliran air limbah secara grafitasi. Berikut penjelasan alat-alat yang dipakai pada sistem air kotoran dan air kotor : Gambar 28. Pipa Air Kotor 4.5.2.3. Instalasi air hujan (roof drain) System pembuangan air hujan dari roof drain dialirkan melalui pipa-pipa tegak yang kemudian dialirkan ke bak kontrol. Setelah dari bak kontrol langsung dialirkan keriol kota. Dan sistem pembuangan air hujan yang ada dialirkan ke pipa tegak, kemudian dialirkan ke bak kontrol. Setelah dari bak kontrol langsung dialirkan keriol kota. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 60

Gambar 29. Pipa Air Hujan 4.6. SUMP PIT (Submersible Sump Pump) Sump Pit merupakan sebuah lubang yang dirancang untuk penampungan limbah kotor. Sump Pit terletak pada lantai 2 basement Boutique office. Sump Pit dilengkapi dengan pompa pit yang dirancang untukmenyedot cairan limbah dari sump pit tidak meluber. Gambar 30. Sump Pit Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 61

4.7. Ground Water Tank Ground Water Tank merupakan tempat penampungan air yang berada dibawah tanah. Mekanisme pekerjaannya yaitu sumber air dari sumur pompa/ PDAM di pompa keatas, kemudian disimpan di ground water tank (GWT), lalu dari GWT akan dipompa kembali menuju water tank pada atap baru diedarkan ke saluran- salura air di bawahnya. Gambar 31. Groun Water Tank 4.8. STP (Sewage Treatment Plant) STP (Sewage Treatment Plant) adalah suatu sistem pengolahan limbah kotor dan limbah padat. Tujuan dari pengolahan limbah tersebut agar limbah tidak mengandung zat pencemar lingkungan, sehingga layak buang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Gambar 32. STP Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62