RENCANA STRATEGIS RSUD DR. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA (RENJA) RSUD Dr. HARYOTO LUMAJANG TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi) 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

G U B E R N U R J A M B I

DRAFT RENJA SKPD RSUD BLAMBANGAN KAB. BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN Rancangan Renja RSUD Blambangan TA. 2017

Pemerintah Kota Tangerang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Ambarawa

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

RSUD dr. SOEDONO MADIUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS RSUD DR.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. Soedono Madiun tahun

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2016 RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: Definisi lain tentang rumah sakit, seperti dalam Undang-Undang Nomor

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

Rencana Kerja Tahun 2014 (Revisi) 1

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

RENCANA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 201 6

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

KATA PENGANTAR. Blitar, 19 Juni 2017 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARDI WALUYO KOTA BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

KATA PENGANTAR. Malang, Pebruari Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya, MM, Sp.KG NIP

LAPORAN KINERJA RS JIWA SAMBANG LIHUM 2015

Laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) RS JWA MENUR PROVinsi JATIM TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) RSUD Dr. SLAMET KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

1. Persentase peningkatan pasien rawat inap : BOR LOS TOI BTO Penunjang Medis : Laboratorium Radiologi Fisioterapi 68,20 3,31 1,57 74,07

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

KATA PENGANTAR. Mojokerto, Januari 2017 Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RSUD CIBINONG KABUPATEN BOGOR TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, masyarakat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu

Transkripsi:

RENCANA STRATEGIS RSUD DR. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 2019 REVISI KEDUA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. HARYOTO Jl. Basuki Rahmat No. 5 Telp. (0334) 881666 Fax 887383 L U M A J A N G 67311 0

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. HARYOTO JALAN BASUKI RAHMAT NO. 5 TELP (0334) 881666 FAX (0334) 887383 Email : rsdharyoto@yahoo.co.id LUMAJANG 67311 KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG NOMOR : 188.45/51/427.77/2017 TENTANG REVIEW RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 (REVISI KEDUA) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG DIREKTUR RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menyelaraskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah dengan tugas dan fungsi RSUD dr. Haryoto, maka dilakukan penyempurnaan / review terhadap Rencana Strategis RSUD dr. Haryoto Tahun 2015 2019; b. Bahwa Review atas Rencana Strategis Tahun 2015-2019 sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD dr. Haryoto; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. Undang-Undang No 17/2003 tentang Keuangan Negara. 3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Undang-Undang No 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 5. Undang-Undang No 58/2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 6. Undang-undang RI No. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. 7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 8. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 9. Peraturan Presiden Nonor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 10. Permendagri No 13 Tahun 2006 dan No 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 11. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 12. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 44 Tahn 2017 tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2015 2019

Memperhatikan : Catatan Pembinaan oleh Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur atas Implementasi SAKIP RSUD dr. Haryoto, Tanggal 11 September 2017 Menetapkan : MEMUTUSKAN KESATU : Memberlakukan Rencana Strategis RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang Tahun 2015 2019 (Revisi Kedua) KEDUA : Rencana Strategis seperti pada diktum KESATU meliputi penyempurnaan tujuan, sasaran, dan indikatornya sebagai berikut: Sebelum Review / Pembinaan Tujuan Sasaran Indikator Terbangunnya Meningkatnya - Prosentase perolehan citra positif pemanfaatan pasien baru (customer RSUD Dr. rumah sakit acquisition) Haryoto di - Prosentase perolehan pasien lama (loyalitas mata customer) masyarakat - Jumlah kunjungan pasien Lumajang dan rawat jalan sekitarnya - Jumlah kunjungan IGD - Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani - Prosentase jumlah rujukan pasien maskin yang ditangani - Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan - Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani - Cakupan kunjungan bayi - Cakupan balita gizi buruk Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit Meningkatnya kualitas tempat layanan Meningkatnya kualitas layanan mendapat perawatan - Jumlah TT (yang tersedia) - BOR - BTO - TOI - ALOS - GDR - Kematian pasien di IGD 8 jam - Peresepan obat sesuai formularium - Kejadian pulang sebelum pasien sembuh - NDR - Waktu tunggu operasi elektif - Kejadian kematian di meja operasi - Kejadian infeksi nosokomial pelayanan intensif

Terwujudnya peningkatan komitmen dan profesionalitas SDM serta sarana dan prasarana Terwujudnya peningkatan likuiditas dan kemandirian keuangan Meningkatnya kinerja SPM Meningkatnya kesinambungan proses organisasi Meningkatnya komitmen dan profesionlaitas SDM Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana Rumah Sakit Meningkatnya kemandirian keuangan Meningkatnya likuiditas - Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium - Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat - Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet - Prosentase pencapaian Jumlah SPM - Kelengkapan pengisian jabatan sesuai persyaratan jabatan dalam struktur organisasi - Adanya perencanaan pengembangan SDM - Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi - Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan - Kelengkapan pelaporan akuntabilitas kinerja - Prosentaase tingkat kehadiran - Pemberian pelayanan kegawat daruratan bersertifikat (ATLS/ BTLS/BCLS/PPDG/GELS) yang masih berlaku - Dokter spesialis pemberi pelayanan di poliklinik spesialis - Pemberi pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten - Adanya anggota PPI yang terlatih - Petugas keamanan bersertifikat pengamanan - Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun - Ketersediaan pelayanan ambulance dan mobil jenazah - Ketersediaan linen - Ketepatan waktu pemeliharaan alat sesuai jadwal pemeliharaan - Ketepatan waktu kalibrasi alat - Ketersediaan APD di setiap instalasi / unit kerja pelayanan - Sales Growth Rate (SGR) - Cost Rescovery Rate (CRR) - Prosentase Tingkat kemandirian - Collection period (waktu pengumpulan piutang) - Current ratio - Cash Ratio - Rasio Solvabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan manusia sehingga tuntutan akan pelayanan kesehatan yang optimal oleh masyarakat sangat tinggi.dalam upaya merespon tuntutan tersebut, RSUD Dr. Haryoto berusaha memberikan pelayanan terbaik, terjangkau, dan profesional, sehingga memuaskan masyarakat serta RSUD Dr. Haryoto sendiri. RSUD Dr. Haryoto Kabupaten lumajang telah berdiri sejak tahun 1948, merupakan rumah sakit kelas B Non Pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Lumajang. Jangkauan pelayanan RSUD Dr. Haryoto meliputi Lumajang hingga perbatasan Jember dan Probolinggo. RSUD Dr. Haryoto telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/308/427.12/2009 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD) Rumah Sakit Daerah Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang.Hal ini bertujuan agar RSUD Dr. Haryoto dapat menerapkan pengelolaan yang lebih profesional dan ala bisnis yang diharapkan dapat menjadi lebih responsif dan agresif dalam menghadapi tuntutan masyarakat dengan memberikan pelayanan prima yang efektif dan efisien namun tetap dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Rencana Strategis Bisnis RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang merupakan penjabaran secara rinci visi dan misi Rumah Sakit yang mempertimbangkan analisa lingkungan strategis dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Lumajang tahun 2015 2019 1.2. LANDASAN HUKUM 1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4) Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2009 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 1

6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 7) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit; 8) Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang (Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2013 Nomor 13 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 69). 9) Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/308/427.12/2009 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Rumah Sakit Daerah Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang.. 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud a. Sebagai arahan dalam pembangunan RSUD Dr. Haryoto menjadi rumah sakit pilihan pertama bagi masyarakat Lumajang dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. b. Sebagai indikator kinerja bagi pihak manajemen Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas dan fungsinya 2. Tujuan Tercapainya persepsi yang sama dalam menyusun kebijakan-kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang sehingga produk kebijakan dapat dijadikan pedoman bagi seluruh unit kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud Dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan Bab II Gambaran Pelayanan 2.1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya 2.3. Kinerja Pelayanan 2.4. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan 3.2. Telaahan Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah 3.3. Telaahan RPJMD

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Bab IV Tujuan, Sasaran, Strategi, Dan Kebijakan 4.1. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah 4.2. Strategi Dan Kebijakan Bab V Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD Dr. Haryoto merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah bidang pelayanan kesehatan perorangan yang mempunyai tugas melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dengan mengedepankan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian, dan pengembangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, RSUD Dr. Haryoto menyelenggarakan fungsi: 1) Pelayanan medis ; 2) Pelayanan penunjang medis dan non medis ; 3) Pelayanan asuhan keperawatan ; 4) Pelayanan rujukan ; 5) Pelakasanaan pendidikan dan pelatihan ; 6) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan ; 7) Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan dan pengelolaan keuangan. Organisasi RSUD Dr. Haryoto diatur sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 13 tahun 2013 sebagai berikut: 1) Direktur 2) Wakil Direktur Medis dan Keperawatan a) Kepala Bidang Medis - Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis - Kepala Sub Bidang Penunjang Medis - Kepala Sub Bidang Rekam Medis b) Kepala Bidang Keperawatan - Kepala Sub Bidang Pelayanan Keperawatan - Kepala Sub Bidang Mutu Pelayanan Keperawatan c) Instalasi 3) Wakil Direktur Umum dan Keuangan a) Kepala Bagian Umum - Kepala Sub Bagian Tata Usaha - Kepala Sub Bagian Rumah Tangga - Kepala Sub Bagian Kepegawaian b) Kepala Bagian Keuangan - Kepala Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan - Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi - Kepala Sub Bagian Pengelolaan Pendapatan c) Kepala Bagian Perencanaan Pengembangan - Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

- Kepala Sub Bagian Pengolah Data Elektronik - Kepala Sub Bagian Diklat dan Penelitian 5) Instalasi 6) Kelompok Jabatan Fungsional 7) Komite-Komite 8) Satuan Pengawas Internal 9) Dewan Pengawas Organisasi RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 13 tahun 2013 adalah sebagai berikut DIREKTUR DEWAN PENGAWAS KOMI TE- KOMI TE WADIR MEDIS & KEPERAWATAN WADIR UMUM & KEUANGAN S PI BIDANG MEDIS BIDANG KEPERAWA TAN BAGIAN UMUM BAGIAN KEUANGA N BAGIAN RENBANG SUB BIDANG PELAYAN AN MEDIS SUB BIDANG PELAYANAN KEPERAWA TAN SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN ANGGARA N & PERBEND AHA RAAN SUB BAGIAN PERENCA NAN & EVALUASI SUB BIDANG PELAYAN AN PENUNJA NG SUB BIDANG MUTU YANKEP SUB BAGIAN RUMAH TANGGA SUB BAGIAN AKUNTAN SI & VERIFIKA SI SUB BAGIAN PENGOLA H DATA ELEKTRO NIK SUB BIDANG REKAM MEDIS SUB BAGIAN KEPEGAWAI AN SUB BAGIAN PENGELO LAAN PENDAPA TAN SUB BAGIAN DIKLAT &PENELITIAN INSTALASI K J F INSTALASI K J F

2.2. SUMBER DAYA a. Sumber Daya Manusia Jumlah tenaga yang dimiliki RSUD Dr. Haryoto sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut: No. Jenis Ketenagaan Jumlah SDM Status Ketenagaan PNS Non PNS A. Tenaga Medik Dasar 17 14 3 1. Dokter Umum 15 12 3 2. Dokter Gigi 2 2 0 B. Tenaga Medik Spesialis Dasar 9 6 3 1. Dokter Spesialis Bedah 1 1 0 2. Dokter Spesialis Anak 2 2 0 3. Dokter Spesialis Obgyn 4 1 3 4. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 2 0 C. Tenaga Medik Sub Spesialis Dasar 0 0 0 1. Dokter Sub Spesialis Bedah 0 0 0 2. Dokter Sub Spesialis Penyakit Dalam 0 0 0 3. Dokter Sub Spesialis Anak 0 0 0 4. Dokter Sub Spesialis Obgyn 0 0 0 D. Tenaga Spesialis Penunjang Medik 7 7 0 1. Dokter Spesialis Anestesiologi 2 2 0 2. Dokter Spesialis Radiologi 2 2 0 3. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1 1 0 4. Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1 0 5. Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1 1 0 E. Tenaga Medik Spesialis Lain 8 5 3 1. Dokter Spesialis Mata 1 0 1 2. Dokter Spesialis THT 1 1 0 3. Dokter Spesialis Syaraf 1 0 1 4. Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah 0 0 0 5. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1 0 1 6. Dokter Spesialis Jiwa 0 0 0 7. Dokter Spesialis Paru 3 3 0 8. Dokter Spesialis Orthopedik 1 1 0 9. Dokter Spesialis Urologi 0 0 0 10. Dokter Spesialis Bedah Syaraf 0 0 0 11. Dokter Spesialis Bedah Plastik 0 0 0 12. Dokter Spesialis Forensik 0 0 0 13. Dokter Sub Spesialis Lainnya F. Tenaga Medik Spesialis Gigi Mulut 1. Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 1 1 0 0 0 0

No. Jenis Ketenagaan Jumlah Status Ketenagaan SDM PNS Non PNS 2. Dokter Gigi Spesialis Konservasi/Endodonsi 0 0 0 3. Dokter Gigi Spesialis Periodonti 1 1 0 4. Dokter Gigi Spesialis Orthodonti 0 0 0 5. Dokter Gigi Spesialis Prosthodonti 0 0 0 6. Dokter Gigi Spesialis Pedodonsi 0 0 0 7. Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut 0 0 0 G. Tenaga Paramedis dan Tenaga Kesehatan Lain 407 234 173 1. SPK 4 4 0 2. D1 Perawat 2 0 2 3. D3 Perawat 240 126 114 4. S1 Perawat 27 20 7 5. S2 Perawat 0 0 0 6. D3 Bidan 32 24 8 7. S1 Bidan 0 0 0 8. Apoteker 9 4 5 9. D1 Gizi 0 0 0 10. D3 Gizi 3 3 0 11. S1 Gizi 4 2 2 12. D3 Anestesi 0 0 0 13. D3 Rekam Medik 12 10 2 14. D3 Teknik Lingkungan 4 4 0 15. D3 Teknik Medik 3 2 1 16. D3 Farmasi 21 9 12 17. D3 Analis Kesehatan 17 6 11 18. D3 Radiologi 8 7 1 19. D3 Fisioterapi 2 2 0 20. Tenaga Kesehatan Lain 18 10 8 21. Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 1 0 22. Sarjana Psikologi 0 0 0 H. Tenaga Non Medis & Lainnya 285 129 156 Total Keseluruhan 734 396 338 Jumlah Tenaga Standar sesuai PMK Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit dibandingkan jumlah ketersediaan tenaga di RSUD Dr. Haryoto tahun 2016 adalah sebagai berikut: No Jenis Tenaga Standart 1 Pelayanan medik dasar 2 4 Pelayanan medik spesialis dasar 1. Sp. Penyakit Dalam 12 Dokter Umum & 3 Dokter Gigi Masing-mansing minimal 3 Dokter Spesialis Jumlah SDM Yang Tersedia 15 Dokter Umum & 2 Dokter Gigi 9 orang dokter spesialis: 1. 2 orang Sp. PD 2. 2 orang Sp. A 3. 1 orang Sp. B 4. 4 orang Sp. OG

No Jenis Tenaga Standart 2. Sp. Kesehatan Anak 3. Sp. Bedah 4. Sp. Obgyn 3 12 Pelayanan medik spesialis lain, 1. Sp. Mata 2. Sp. THT 3. Sp. Syaraf 4. Sp. Jantung 5. Sp. KK 6. Sp. Ked Jiwa 7. Sp. Paru 8. Sp. Orthopedi 9. Sp. Urologi 10. Sp. Bedah Syaraf 11. Sp. Bedah Plastik 12. Sp. Ked Forensik 4 13 Pelayanan medis sub spesialis 1. Sub Sp. PD 2. Sub Sp.A 3. Sub Sp. Bedah 4. Sub Sp. Obgyn 5 Pelayanan medik spesialis penunjang, 1. Sp. Anestesi 2. Sp. Radiologi 3. Sp. Rehab Medik 4. Sp. Patologi Klinik 6 Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut masing-masing minimal 1 dokter spesialis (8 dari 12 spesialis) masing-masing minimal 1 dokter spesialis (2 dari 4 sub spesialis dasar) masing-masing minimal 2 dokter spesialis (dari 4 pelayanan spesialis) Masing-masing 1 dokter gigi spesialis (3 dari 7 yan spes) 7 Tenaga farmasi 13 apoteker dibantu paling sedikit 20 tenaga teknis kefarmasian 8 Tenaga keperawatan Sama dengan jumlah tempat tidur pada instalasi rawat inap (283 orang tenaga keperawatan0 Jumlah SDM Yang Tersedia 8 orang dokter spesialis dari 6 Yanmed Spesialis lain: 1. 1 org Sp. Mata 2. 1 org Sp. THT 3. 1 org Sp. Syaraf 4. ------ Sp. Jantung 5. 1 org Sp. KK 6. ------ Sp. Ked Jiwa 7. 3 org Sp. Paru 8. 1 org Sp. Orthopedi 9. ------ Sp. Urologi 10. ------ Sp. Bedah Syaraf 11. ------ Sp. Bedah Plastik 12. ------ Sp. Ked Forensik Tidak ada 3 orang dokter dari 3 pelayanan spesialis (masingmasing 1 dokter): 1. 2 org Sp. Anestesi 2. 2 org Sp. Radiologi 3. 1 org Sp. Rehab Medik 4. 1 org Sp. Patologi Klinik 5. 1 org Sp. Patologi Anatomi 1 dokter gigi spesialis Periodonti 9 Apoteker dibantu 21 tenaga teknis kefarmasian 273 perawat dan 32 bidan Pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Haryoto tahun 2016 dijalankan oleh 17 orang tenaga medik dasar, 26 orang tenaga medik spesialis, 407 orang tenaga paramedis dan tenaga kesehatan lain, serta 285 orang tenaga non medis yang di dalamnya termasuk Direksi serta pejabat struktural. Jumlah seluruh karyawan pada tahun 2016 adalah 734 orang yang terdiri atas 396 orang (53,95%) tenaga PNS, dan 338 orang (46,05%) tenaga non PNS. Sumber daya manuasia yang dimiliki RSUD dr. Haryoto masih belum sepenuhnya memenuhi yang diamanakan dalam PMK Nomor 56 tahun 2014. Optimalisasi kinerja dilakukan melalui pembinaan maupun pendidikan dan latihan serta rekrutmen SDM sesuai kebutuhan

b. Sarana dan Prasarana Kapasitas tempat tidur ruang rawat inap RSUD dr. Haryoto adalah pada tahun 2016 adalah 283 TT dengan rincian sebagai berikut: No Nama Ruang VIP Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah 1 Alamanda 12 - - - 12 2 Aster - 32 - - 32 3 Asparaga - 22 - - 22 4 Asoka - - 33-33 5 Bougenvile - 8 3 28 39 6 Neonatus - - 20-20 7 Melati - - - 39 39 8 Kenanga - - 4 40 44 9 Teratai - 4 4 15 23 10 ICU - 10 - - 10 11 HCU - 9 - - 9 Total 12 85 64 122 283 Dari 283 tempat tidur rawat inap di RSUD Dr. Haryoto Lumajang 43,11% diantaranya merupakan tempat tidur kelas III, serta terdapat 6,71% ruang intensif yang terdiri atas 10 TT ICU dan 9 TT HCU. Hal ini telah sesuai dengan PMK Nomor 56 Tahun 2014 yang mengamanahkan bahwa ruang intensif di rumah sakit adalah 5% dari total kapasitas tempat tidur. Tahun 2016 RSUD dr. Haryoto membangun gedung untuk ruang perawatan kelas VIP dengan kapasitas 33 tempat tidur yang direncanakan mulai beroperasi pada akhir tahun 2017. RSUD dr. Haryoto memiliki 10 unit ambulance, 8 diantaranya dimanfaatkan untuk Ambulan Transportasi dan Ambulan Jenazah, sedangkan 2 lainnya dalam kondisi rusak berat. Sarana dan prasarana lainnya yang dimiliki RSUD Dr. Haryoto ialah: 1) Bangunan / ruang gawat darurat 2) Bangunan / ruang rawat jalan 3) Bangunan / ruang rawat inap (283 TT) 4) Bangunan / ruang bedah 5) Bangunan / ruang rawat intensif 6) Bangunan / ruang isolasi 7) Bangunan / ruang radiologi 8) Bangunan / ruang laboratorium klinik 9) Bangunan / ruang farmasi 10) Bangunan / ruang gizi 11) Bangunan / ruang rehabilitasi medis 12) Bangunan / ruang pemeliharaan sarana prasarana

13) Bangunan / ruang pengelolaan limbah 14) Bangunan / ruang laundry 15) Bangunan / ruang pemulasaraan jenazah 16) Bangunan / ruang administrasi 17) Bangunan / ruang gudang 18) Bangunan / ruang sanitasi 19) Ambulan 20) Ruang Komite Medis 21) Ruang PKRS 22) Ruang Pertemuan 23) Sistem Informasi Rumah Sakit 24) Listrik 25) Air 26) Gas Medis 27) Limbah cair 28) Limbah padat 29) Penanganan kebakaran 30) Perangkat komunikasi 24 jam 2.3. KINERJA PELAYANAN Tahun 2017 merupakan tahun ke-3 dalam Rencana Strategis 2015 2019. Adapun capaian kinerja pelayanan dan keuangan 2 (dua) tahun terakhir adalah sebagai berikut Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2016 Kinerja Capaian Kinerja Capaian BOR 75 % 74,51% 99,34% 70,40% 93,86% Menurun BTO 50 kali 76,59 kali 46,82% 70,74 kali 58,52% Meningkat TOI 1 hari 1,19 hari 119% 0,51 hari 51,00% Menurun ALOS 3 hari 3,32 hari 110,6% 3,45 hari 115% Meningkat GDR 40 72,92 17,70% 74,03 14,93% Menurun NDR 24 21,95 108,54% 22,53 106,13% Menurun SGR 7 % (0,29%) (4,14)% 25,78 % 368,28% Meningkat CRR 100 % 89,27% 89,27% 93,26 % 93,26% Meningkat Tingkat kemandirian 80 % 69,14% 86,43% 69,40 % 86,75% Meningkat Ket 1) BOR Bed Occupancy Rate (BOR) menggambarkan tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Pada tahun 2016, RSUD dr. Haryoto menambah kapasitas tempat tidurnya yang semula 229 tempat tidur (TT) menjadi 283 TT. Tingkat pemanfaatan tempat tidur RSUD dr. Haryoto tahun 2016 sebesar 70,40% belum mencapai target 2016 maupun target jangka menengah (Tahun 2019), relatif

menurun dibanding BOR tahun 2015 namun masih dalam angka ideal menurut Kementerian Kesehatan yakni 60 85%. Terdapat ruang-ruang perawatan yang masih dalam pemeliharaan / perbaikan pada tahun 2016 sehingga kapasitas TT belum dapat dimanfaatkan seluruhnya secara optimal oleh masyarakat. 2) BTO Bed Turn Over (BTO) merupakan rerata jumlah pasien yang menggunakan setiap tempat tidur dalam periode tertentu. Idealnya dalam satu tahun satu tempat tidur rata-rata dipakai 40 50 kali. BTO RSUD dr. Haryoto pada tahun 2015 adalah 76,6%, masih jauh dari angka ideal, dan akan ditingkatkan secara bertahap sehingga di akhir tahun perencanaan jangka menengah (2019) akan dicapai BTO ideal. BTO RSUD Dr. Haryoto tahun 2016 mencapai 70,74 kali per tahun, lebih mendekati angka ideal dibandingkan tahun 2015 dan telah memenuhi target capaian 2016. Tingginya BTO berkaitan dengan ALOS dan BOR. Kendati BOR RSUD dr. Haryoto relatif rendah, namun dengan pendeknya hari perawatan (ALOS) maka satu tempat tidur dapat dipakai oleh lebih banyak pasien. 3) TOI Turn Over Interval menunjukkan rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur tidak ditempati pasien. Hari kosong ini terjadi antara saat tempat tidur yang ditinggalkan oleh seorang pasien sampai digunakan lagi oleh pasien selanjutnya. Nilai idealnya 1 3 hari. TOI RSUD dr. Haryoto tahun 2016 masih di luar angka ideal, yakni 0,51 hari atau hanya tersedia kurang lebih 12 jam waktu tempat tidur kosong. Angka tersebut menurun dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 1,19 hari dan belum memenuhi target tahun 2016 yakni 1 hari. Rendahnya angka TOI akan menyebabkan peningkatan risiko infeksi yang ditularkan di rumah sakit (infeksi nosokomial) 4) ALOS Average Length of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama hari rawat pasien di rumah sakit. Idealnya, pasien dirawat selama 6 9 hari di rumah sakit (Depkes, 2005). ALOS RSUD Dr. Haryoto tahun 2016 adalah 3,45 hari, relatif meningkat dibanding ALOS tahun sebelumnya dan lebih pendek dibandingkan ALOS ideal. Variabel yang mempengaruhi ALOS diantaranya: - Jenis penyakit (akut/kronis) - Kondisi pasien saat dirawat (ada komplikasi / tidak) - Tingkat kegawatan saat datang - Ada tidaknya infeksi nosokomial - Mutu pelayanan rumah sakit - Ketersediaan alat kedokteran

- Kualitas pelayanan penunjang medis - Ketersediaan obat dan bahan farmasi - Ketersediaan biaya operasional dan pemeliharaan. 5) GDR Angka kematian kasar (Gross Death Rate) merupakan angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar rumah sakit. GDR tahun 2015 adalah 72,92, masih jauh dari angka ideal, dan akan ditingkatkan secara bertahap sehingga di akhir tahun perencanaan jangka menengah (2019) akan dicapai GDR ideal. GDR RSUD dr. Haryoto tahun 2016 menunjukkan angka 74,03 per mil, angka kematian ini lebih tinggi dibanding tahun 2015 dan masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar 40. Secara eksternal RSUD dr. Haryoto tidak dapat mengendalikan capaian GDR mengingat RSUD dr. Haryoto adalah rumah sakit rujukan di Kabupaten Lumajang sehingga kondisi pasien yang dirujuk tergantung dari kondisi sebelum mendapat perawatan di rumah sakit. RSUD Dr. Haryoto terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk menekan angka kematian. 6) NDR Angka kematian bersih (Net Death Rate/NDR) menunjukkan angka kematian pasien setelah dirawat lebih dari 48 jam di rumah sakit, NDR RSUD dr. Haryoto tahun 2016 mencapai 22,53 permil pasien, angka kematian ini lebih tinggi 0,58 permil pasien dari tahun 2015 yang menunjuk angka 21,95 permil pasien. 7) SGR Pendapatan rumah sakit yang sempat menurun sebesar 0,29% di tahun 2015 (Rp. 75.161.647.002,-) ditargetkan mampu meningkat 7% pada 2016. Pendapatan RSUD dr. Haryoto tahun 2016 mencapai Rp. 94.540.534.269,- sehingga SGR RSUD dr. Haryoto menunjukkan peningkatan pendapatan melampaui target, yakni sebesar 25,78%. 8) CRR Pada 2016, RSUD dr. Haryoto mampu menutup biaya operasional dengan penerimaan retribusi pasien sebesar 93,26%, hal ini melebihi target 90% maupun capaian tahun sebelumnya yakni 89,27%. 9) Tingkat Kemandirian Tingkat kemandirian menggambarkan kemampuan rumah sakit membiayai seluruh belanja dari pendapatan. Tingkat kemadirian rumah sakit pada 2016 adalah sebesar 69,40%, belum memenuhi target yakni 80% dan relatif meningkat dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 69,14%. Kondisi keuangan rumah sakit cukup memadai karena ditunjang dari subsidi pemerntah khususnya biaya

investasi yang dipenuhi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakai (DBHCHT). Bila disandingkan dengan target jangka menengah, terdapat 3 (indikator) yang telah memenuhi target dan masih ada 6 (enam) indikator yang perlu ditingkatkan. Indikator yang telah memenuhi target jangka menengah yaitu ALOS, NDR, dan SGR. Sedangkan indikator yang perlu ditingkatkan agar kinerjanya mampu mencapai target jangka menengah yaitu: BOR, BTO, TOI, GDR, CRR, dan Tingkat Kemandirian. Anggaran RSUD dr. Haryoto sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut: No Uraian Anggaran Realisasi % 1 Pendapatan 80.000.000.000 94.540.534.269 118,18 2 Belanja 153.070.678.214 136.221.185.230 88,99 2.1 Belanja Tidak Langsung 23.357.140.943 23.005.461.165 98,49 2.2 Belanja Langsung 129.713.537.271 113.215.724.065 87,28 2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN Dinamika perkembangan internal maupun eksternal akan sangat berperan dalam penyusunan rencana strategis RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang dalam lima tahun mendatang. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang menjadi pertimbangan langkah strategi RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang dijabarkan sebagai berikut: 1) Kekuatan (Strengh) Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing organisasi dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh organisasi. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi di pasar. Kekuatan RSUD dr. Haryoto adalah: 1. Sebagai rumah sakit rujukan untuk daerah Lumajang dan sekitarnya, 2. Memiliki produk layanan yang beragam dengan tarif terjangkau 3. Memiliki produk layanan VIP dengan daya saing cukup tinggi 4. Memiliki SOP di seluruh produk layanan 5. Memiliki dokter spesialis (organik) lebih lengkap, perawat mahir di berbagai bidang 6. Memiliki Komite Medis dan Komite Keperawatan sebagai fungsi kontrol pelayanan RS 7. Memiliki hubungan kerjasama dengan lembaga akademis 8. Peningkatan mutu manajemen RS PPK-BLUD dengan SIM RS 9. Memiliki dukungan kuat dari pemerintah Kabupaten Lumajang

10. Pengendalian keuangan sentral billing system menggunakan teknologi informasi SIM RS 11. Adanya kerjasama dengan BPJS dan lembaga penjamin lain 12. Lokasi strategis, mudah diakses, bangunan gedung yang lebih besar didukung oleh sarana dan prasarana yang lebih lengkap 13. Memiliki fasilitas penunjang pelayanan medis yang lebih lengkap dapat diakses 24 jam 14. Dilengkapi gedung dan peralatan hemodialisa 15. Dilengkapi CT-Scan 2) Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja organisasi. Keterbatasan tersebut dapat perupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, dan keterampilan pemasaran yang merupakan sumber kelemahan organisasi. Kelemahan RSUD dr. Haryoto yaitu: 1. Proporsi perawat dan pasien masih kurang 2. Tenaga IT untuk pengembangan SIM RS masih terbatas 3. Komitmen SDM terhadap RS mulai melemah 4. Resistensi terhadap perkembangan teknologi masih tinggi 5. Instrumen penilaian kinerja karyawan masih belum memadai 6. Implementasi perawatan saranan dan prasarana belum optimal 7. Manajemen aset dan persediaan sudah dilakukan tapi belum optimal. 3) Peluang (Opportunity) Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan bagi organisasi. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Peluang bagi RSUD dr. Haryoto adalah: 1. Perkembangan sosial budaya membuat kebutuhan dan harapan masyarakat semakin berkembang 2. Adanya undang-undang dan peraturan pemerintah yang terkait 3. Kebijakan subsidi pemerintah untuk rumah sakit berdampak dangat positif terhadap peran dan fungsi rumah sakit dalam membantu masyarakat kurang mampu dengan BLUD 4. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mempermudah akses informasi 5. Perkembangan teknologi kesehatan / kedokteran menunjang peningkatan mutu layanan rumah sakit 6. Pelaksanaan program pemerintah dalam Jaminan Kesehatan Nasional.

4) Tantangan (Threat) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan bagi organisasi. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi saat ini atau bagi posisi yang diinginkan organisasi. Anacaman bagi RSUD dr. Haryoto meliputi: 1. Status sebagai rumah sakit pemerintah dituntut untuk tetap terjangkau (murah) dengan layanan yang bermutu 2. Peningkatan jumlah pesaing dalam pelayanan 3. Kebijakan pemerintah tentang SDM/PNS membuat alokasi formasi yang terbatas dari segi jumlah maupun keahlian 4. Berlakunya afta dan pasar bebas membuat par apemodal baik dalam negeri maupun luar negeri semakin mudah mengembangkan bisnis perumahsakitan kesehatan 5. Teknologi peralatan kesehatan membuthkan biaya besar untuk pengadaan dan perawatannya Berdasarkan capaian Renstra RSUD Dr. Haryoto 2 tahun terakhir, tantangan yang dihadapi rumah sakit adalah mengoptimalkan sumber daya guna mencapai kinerja pelayanan yang ideal serta menekan angka kematian yang terjadi di rumah sakit. Pengembangan pelayanan dititikberatkan pada pembangunan kapasitas sumber daya manusia, serta pemenuhan sarana-prasarana rumah sakit kelas B non pendidikan sesuai amanah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara upaya pelayanan kesehatan, permasalahan yang dihadapi oleh RSUD Dr. Haryoto adalah sebagai berikut: 1. Sumber daya manusia yang dimiliki masih belum memadai, baik dari segi kuantitas maupun kualitas SDM terhadap pemberian pelayanan. 2. Proses bisnis internal yang masih memerlukan upaya penguatan karena masih belum optimalnya kegiatan perencanaan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi pada RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang. 3. Persaingan pasar penyedia pelayanan kesehatan semakin kompetitif sehingga perlu diimbangi dengan peningkatan ragam maupun kualitas pelayanan rumah sakit. 4. Kenaikan harga alat dan bahan kesehatan serta tingginya harga dan biaya pemeriharaan alat kesehatan / kedokteran mempengaruhi biaya operasional pelayanan rumah sakit dan kemampuan rumah sakit menyediakan saranaprasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH Visi Pemerintah Kabupaten Lumajang adalah Terwujudnya masyarakat lumajang yang sejahtera dan bermartabat.secara filosofis Visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya yaitu: - Terwujudnya, terkandung didalamnya terciptanya, semangat, peran serta upaya untuk menjadikan Lumajang yangsejahtera dan bermartabat; - Masyarakat Lumajang, nilai kebersamaan dalam kehidupan menjadikan hal penting dalam membangun dan mengembangkan kehidupan yang didukung dengan pengelolaan dengan segala potensi dan sumber daya dalam sistem Pemerintahan di wilayah Kabupaten Lumajang; - Sejahtera, adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang terpenuhi kebutuhan lahir dan batin; - Bermartabat, adalah merupakan suatu nilai tertinggi dalam kehidupan secara lahiriah dan batiniah. Sendi-sendi moral dalam kehidupan telah menjadi nilai luhur dalam bermasyarakat, bernegara dan berbangsa RSUD Dr. Haryoto berperan dalam mewujudkan Misi Meningkatkan kualitas sumber daya manusaia yang agamis, cerdas, inovatif dan bermoral melalui peningkatan kualitas layanan pendidikan, kesehatan, dan pembinaan keagamaan, khususnya dalam tujuan meningkatkan aksesibilitas dan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran strategis meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

3.3. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Persaingan usaha di bidang perumahsakitan akan semakit ketat, bukan sekedar mengenai jumlah pelaku usaha, namun juga tentang kemajuan teknologi, kualitas SDM, hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk memperebutkan pasar potensial. Dengan begitu ketatnya persaingan yang akan terjadi membuat rumah sakit dituntut harus dapat memanjakan pelanggan agar dapat dipilih sebagai tempat pencarian pelayanan kesehatannya. Tuntutan tersebut harus dapat dijawab dengan melakukan perbaikan mutu pelayanan rumah sakit secara terus menerus. Beberapa isu strategis yang berpengaruh dalam perkembangan RSUD Dr. Haryoto yaitu: 1. Kebijakan pemerintah tentang harga BBM, tarif dasar listrik, kebijakan investasi, tentu akan sangat mempengaruhi perkembangan perekonomian dan kondisi masyarakat di kabupaten Lumajang serta mempengaruhi kebutuhan biaya operasional kesehatan di RSUD Dr. Haryoto. 2. Diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga seluruh masyarakat akan lebih memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan. 3. Akreditasi JCI (Joint Commission International) sebagai standar pelayanan perumahsakitan yang menuntut rumah sakit untuk terus berbenah dan menjadi pemberi pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dengan menjawab isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara kualitatif maupun kuantitatif, spesifik, mudah dicapai, rasional dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun. Untuk mewujudkan misi Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia yang agamis, cerdas, kreatif, inovatif, dan bermoral melalui peningkatan kualitas layanan pendidikan, kesehatan dan pembinaan keagamaan, maka RSUD dr. Haryoto menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam 5 tahun ke depan yaitu Meningkatkan layanan kesehatan di RSUD dr. Haryoto dengan indikator tujuan Prosentase elemen akreditasi yang memenuhi standar akreditasi nasional. Tujuan tersebut selaras dengan sasaran yang melekat pada Misi I RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2015 2019 yang berbunyi: meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Sasaran Rencana Strategis RSUD Dr. Haryoto Tahun 2015 2019 adalah Meningkatnya kualitas layanan dan manajemen rumah sakit dengan indikator sasaran: 1) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 2) Prosentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target 3) Cost Recovery Rate (CRR) Target atas tujuan dan sasaran RSUD dr. Haryoto tahun 2015 2019 disajikan dalam tabel Matrik Rencana Kinerja (Lampiran 2). 4.2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN Untuk kurun waktu 2015 2019, RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang harus menetapkan strategi dan arah kebijakan yang akan dikembangkan sebagai langkah taktis dan efektif untuk menjamin hasil yang maksimal. Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya yang akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi. Strategi dan kebijakan dalam kurun waktu 2015 2019 adalah sebagai berikut: 1. Perbaikan / penguatan internal organisasi, melalui: - Pendidikan dan pelatihan karyawan serta capacity building - Monitoring dan pembinaan dalam Morning Report maupun apel pagi 2. Peningkatan kualitas dan diversifikasi (pengembangan produk baru) pelayanan guna membangun pasar potensial, melalui:

- Green and Clean Hospital (Rumah sakit yang bersih dan hijau sehingga nyaman bagi pasien, keluarga, dan pengunjung) - Layanan Rumah Sakit Ramah Anak - Layanan Holikopter (Pelayanan kesehatan holistik, terpadu, dan komprehensif) - Pengembangan instalasi rawat inap kelas VIP - Pengembangan instalasi rawat jalan (Klinik Psikiatri, Klinik Tumbuh Kembang, Klinik Anastesi) - Pengembangan instalasi penunjang (CSSD dan Radiologi) - Pengembangan layanan Rekam Medis

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah, RSUD dr. Haryoto menyelenggarakan program/kegiatan yang bersumber dana BLUD maupun non BLUD (Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, dsb) yaitu: 1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD a. Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD b. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan BLUD (DBHCHT) 2. Program Pengadaaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana RS / RSJ/ RS Paru / RS Mata (DAK) a. Penyediaan Sarana, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Rujukan 3. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT) a. Kegiatan Penyediaan / Pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan Penyakit Lainnya melalui Penyediaan Alat Kedokteran b. Kegiatan Pembangunan / Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan, Saluran Air Limbah, Sanitasi, dan Air bersih c. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas Perawatan Kesehatan bagi Penderita Akibat dampak Asap Rokok *) 4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat (DBHCHT) *) a. Kegiatan Peningkatan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan *) *) Pada tahun 2017, nomenklatur tersebut sudah tidak digunakan lagi. Adapun rincian rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif disajikan dalam Tabel Lampiran 3.

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja RSUD dr. Haryoto yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat digambarkan sebagai berikut: No Indikator Satuan 1 Indikator Tujuan Prosentase elemen akreditasi yang memenuhi standar akreditasi nasional Indikator Sasaran Kondisi awal Target capaian 2015 2016 2017 2018 2019 % n/a n/a 70 75 80 1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) - 73,94 80,41 80,00 82,50 85,00 2 Prosentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target % 85,87 73,91 80,00 90,00 100,00 3 Cost Recovery Rate (CRR) % 89,27 93,26 95,00 97,00 100,00

RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG MATRIK REVIU RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 VISI RPJMD : Terwujudnya masyarakat Lumajang yang sejahtera dan bermartabat MISI RPJMD Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang agamis, cerdas, inovatif, dan bermoral melalui peningkatan kualitas layanan pendidikan, : kesehatan, dan pembinaan keagamaan TUJUAN RPJMD : Meningkatkan aksesibilitas dan derajat kesehatan masyarakat INDIKATOR TUJUAN RPJMD : Indeks Kesehatan SASARAN RPJMD : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat INDIKATOR SASARAN RPJMD : Angka Harapan Hidup 1 Meningkatkan layanan kesehatan di RSUD dr. Haryoto TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM 1 Prosentase elemen 1 Meningkatnya 1 Indeks Kepuasan 1 Perbaikan dan akreditasi yang kualitas layanan dan Masyarakat (IKM) penguatan internal memenuhi standar manajemen rumah organisasi akreditasi nasional sakit 2 Prosentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target 3 Cost Recovery Rate (CRR) 2 Peningkatan kualitas dan diversifikasi pelayanan 1 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 2 Pembinaan Lingkunan Sosial (DBHCHT) 3 Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru, RS Mata (DAK)

RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA KINERJA TAHUN 2015-2019 TUJUAN DAN SASARAN REALISASI TAHUN TARGET TAHUN FORMULA INDIKATOR SATUAN URAIAN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019 KETERANGAN Tujuan 1 Meningkatkan layanan kesehatan di RSUD dr. Haryoto 1 Prosentase elemen akreditasi yang memenuhi standar akreditasi nasional (Jumlah elemen akreditasi yang memenuhi standar / jumlah seluruh elemen akreditasi) x 100 % Menggambarkan tingkat kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit yang telah memenuhi standar pelayanan RS tingkat nasional % n/a n/a 70 75 80 Sasaran 1 Meningkatnya kualitas layanan dan manajemen rumah sakit 1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai rata-rata IKM rumah sakit - 73,94 80,41 80,00 82,50 85,00 Menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit yang diterimanya 2 Prosentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target (Jumlah indikator SPM RS yang mencapai target / Jumlah seluruh indikator SPM) x 100% Menggambarkan kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas % 85,87 73,91 80,00 90,00 100,00 3 Cost Recovery Rate (CRR) (Pendapatan operasional RS / Belanja operasional RS) x 100% Menggambarkan tingkat kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan operasional % 89,27 93,26 95,00 97,00 100,00

RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF TAHUN 2015-2019 No. Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) & Kegiatan (output) Satuan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit 2015 2016 2017 2018 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD Target Rp Target Rp Rp Target Rp Target Rp Target Rp Keja SKPD Penang gung Jawab Lokasi 1 2 3 4 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD BOR % 74,51 65.449.051.929 70,40 70,00 72,00 107.500.000.000 75,00 75,00 110.000.000.000 100.846.362.536 108.720.460.400 110.000.000.000 BTO kali 76,59 70,74 70,00 60,00 50,00 50,00 TOI hari 1,19 0,51 1,00 1,00 1,00 1,00 ALOS hari 3,32 3,45 3,00 3,00 3,00 3,00 GDR 79,20 74,03 <65 <50 <40 <40 NDR 21,95 22,53 <24 <24 <24 <24 1.1 Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD 1.2 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan BLUD (DBHCHT) 2 Program Pengadaaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana RS / RSJ/ RS Paru / RS Mata (DAK) 2.1 Penyediaan Sarana, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Rujukan Jumlah kunjungan pasien yang terlayani Jumlah peningkatan sarana / prasarana Prosentase pemenuha n sarana prasarana termasuk alat kedokteran rs Jumlah sarana prasarana / alat kedokteran kunjunga n 112.942 65.449.051.929 118.915 100.846.362.536 120.000 105.000.000.000 120.000 107.500.000.000 125.000 110.000.000.000 125.000 110.000.000.000 - - - - 2 paket 3.720.460.400 - - - - - - % 100,00 3.565.911.600 100,00 2.927.222.856 - - - - - - - - paket 1,00 3.565.911.600 1,00 2.927.222.856 - - - - - - - -

3 Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT) 3.1 Kegiatan Penyediaan / Pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan Penyakit Lainnya melalui Penyediaan Alat Kedokteran 3.2 Kegiatan Pembangunan / Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan, Saluran Air Limbah, Sanitasi, dan Air bersih 3.3 Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas Perawatan Kesehatan bagi Penderita Akibat dampak Asap Rokok 4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat (DBHCHT) 4.1 Kegiatan Peningkatan dan Penanggulanga n Masalah Kesehatan Prosentase pemenuha n sarana prasarana termasuk alat kedokteran rs Jumlah sarana prasarana / alat kedokteran Jumlas sarana / prasarana Jumlah sarana prasarana / alat kedokteran Prosentase pemenuha n sarana prasarana termasuk alat kedokteran rs Jumlah sarana prasarana / alat kedokteran % - - 100,00 9.442.138.673 100,00 7.279.539.600 100,00 11.000.000.000 100,00 11.000.000.000 100,00 11.000.000.000 paket - - 1,00 6.429.036.627 1,00 6.165.596.700 1,00 11.000.000.000 1,00 11.000.000.000 1,00 11.000.000.000 paket 1,00 1.113.942.900 - - - - - - - - 1,00 3.013.102.046 % 100,00 4.642.949.800 paket 1,00 4.642.949.800 JUMLAH 73.657.913.329 113.215.724.065 116.000.000.000 118.500.000.000 121.000.000.000 121.000.000.000

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang TUJUAN : Meningkatkan layanan kesehatan di RSUD dr. Haryoto TUGAS : Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dengan mengedepankan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian, dan pengembangan FUNGSI : 1) Pelayanan medis ; 2) Pelayanan penunjang medis dan non medis ; 3) Pelayanan asuhan keperawatan ; 4) Pelayanan rujukan ; 5) Pelakasanaan pendidikan dan pelatihan ; 6) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan ; 7) Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan dan pengelolaan keuangan KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB Meningkatnya kualitas layanan dan manajemen rumah sakit Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai rata-rata IKM Rumah Sakit Menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit yang diterimanya (berdasarkan Permenpan Nomor 16 Tahun 2014) Laporan Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Bagian Umum

KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB Prosentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target Jumlah indikator SPM RS yang mencapai target x100% Jumlah seluruh indikator SPM Menggambarkan kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas Laporan Tahunan Bagian Perencanaan Pengembangan Cost Recovery Rate (CRR) Pendapatan operasional RS x100% Belanja operasional RS Menggambarkan tingkat kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan operasional Laporan Keuangan Bagian Keuangan