INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

Transkripsi

1 (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 VISI : Menjadi Rumah Sakit yang Bermutu Internasional dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian MISI : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang profesional, akuntabel yang berorientasi pada kastemer untuk menuju pelayanan kesehatan berstandar internasional TUGAS : Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan penyelenggaraan upaya rujukan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan FUNGSI : a. Penyelenggaraan b. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik c. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan d. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan e. Penyelenggaraan Usaha Pendidikan dan Pelatihan f. Pelaksanaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya g. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan h. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur dan/atau Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya

2 TUJUAN : 1 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo 2 Meningkatkan mutu pendidikan/pelatihan untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo 3 Meningkatkan mutu penelitian kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Soetomo 4 Meningkatkan tingkat kemandirian di RSUD Dr.Soetomo SASARAN : 1 Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit 2 Meningkatnya mutu pendidikan/pelatihan di rumah sakit 3 Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit 4 Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit

3 KINERJA 1 Meningkatnya mutu 1) Indeks Kepuasan (FoxSo) + (F1xS1) + (F2xS2) + (F3xS3) Hasil Survey pelayanan rumah sakit Masyarakat (IKM) + (F4xS4) + (F5xS5) x 100% (%) ( Fx5 ) IKM ini ukuran yang paling sering digunakan karena dilakukan melalui survei pelanggan. IKM ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit Litbang 2) Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Jaringan Hidup Jumlah Produk Jaringan yang dipenuhi x 100% Jumlah Permintaan Produk Jaringan Indikator ini menggambarkan kinerja pelayanan dari salah satu produk unggulan di RSUD Dr.Soetomo. Kepala Instalasi Bank Jaringan 3) Prosentase Pasien di Gawat Darurat yang dilayani < 5 menit Jumlah Pasien yang dilayani < 5 menit x 100% Jumlah seluruh pasien di Gawat Darurat Indikator kinerja ini menggambarkan respon time pelayanan di Gawat Darurat sesuai dengan SPM

4 KINERJA 4) Bed Occupancy Rate Jumlah Hari Perawatan (BOR) Tempat Tidur x Satuan Hari x 100% 5) Average Length of Stay (ALOS) BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur. Lama Dirawat Jumlah Pasien Keluar Hidup Mati x hari Yaitu rata-rata lama rawatan seorang pasien. Indikator ini menggambarkan rerata hari pasien di rawat di rumah sakit 6) Bed Turn Over (BTO) Jumlah Pasien Keluar Hidup Mati x kali Tempat Tidur Yaitu frekwensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini menggambarkan tingkat efesiensi pemakaian tempat tidur dan idealnya rerata kali/tempat tidur/tahun.

5 KINERJA 7) Turn Over Internal (Jumlah Tempat Tidur x Satuan Hari)- (TOI) Hari Perawatan x hari Jumlah Pasien Keluar Hidup Mati Menggambarkan rerata hari tempat tidur ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat efesiensi dari pada penggunaan tempat tidur. 8) Net Date Rate (NDR) Jumkah Pasien Mati > 48 Jam x ) Prosentase Capaian Indikator SPM yang memenuhi target Jumlah Pasien Keluar Hidup Mati Indikator NDR ini dinilai sensitif karena kematian pasien lebih dari 2x24 jam setelah dirawat di rumah sakit,merupakan hasil resultan dari kinerja program kegiatan mutu pelayanan, ketersediaan SDM, ketersediaan peralatan yang memadai, kualitas pelayanan penunjang medik, ketersediaan obat dan ketersediaan biaya operasional dan pemeliharaan Jumlah Indikator SPM yang memenuhi target x 100% Jumlah Indikator SPM Indikator ini menggambarkan berapa indikator SPM yang capaiannya memenuhi target yang ditetapkan oleh RSUD Dr.Soetomo

6 KINERJA 10) Prosentase Elemen Jumlah Elemen JCI yang JCI yang memenuhi standar memenuhi standar x 100% Jumlah Elemen JCI Indikator ini untuk mengetahui mutu RS berstandar Internasional Litbang & Ketua PARS 2 Meningkatnya mutu pendidikan/pelatihan di rumah sakit 11) Prosentase Peserta Didik PPDS I yang dilatih dan lulus 12) Prosentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr.Soetomo Jumlah Peserta Didik PPDS I yang lulus pelatihan x 100% Jumlah Seluruh Peserta Didik PPDS I yang mengikuti pelatihan di RSUD Dr.Soetomo Indikator ini menggambarkan mutu pendidikan PPDS I yang ada di RSUD Dr.Soetomo Jumlah Tenaga Kesehatan di luar RSDS yang mengikuti pelatihan di RSDS x 100% Jumlah Tenaga Kesehatan di luar RSDS yang mendaftar Indikator ini menggambarkan capaian dari kinerja pelatihan yang diadakan di RSUD Dr.Soetomo untu tenaga kesehatan di luar RSUD Dr.Soetomo Diklat Diklat

7 KINERJA 3 Meningkatnya mutu 13) Prosentase Jumlah penelitian uji klinik yang penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) lulus kelayakan etik Jumlah penelitian uji klinik x 100% 4 Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan 14) Cost Recovery Ratio (CRR) Suatu persyaratan yang harus dimiliki setiap peneliti yang akan melakukan penelitian di rumah sakit yaitu kelayakan etik (ethical Clearance) Jumlah Pendapatan x 100% Belanja Operasional Indikator ini menggambarkan kemampuan rumah sakit membiayai seluruh biaya operasional dari pendapatan fungsional rumah sakit. Litbang Kepala Bagian Keuangan