BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. karakteristik responden, kualitas website, kepuasan pengguna, uji validitas dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Model Summary. Adjusted R Square. a. Predictors: (Constant), LNLOKASI, Suku Bunga, LNPENDAPATAN, LNUANGMUKA. ANOVA b

BAB IV HASIL PENELITIAN. meminta ijin ke MTs Darul Falah Bendiljati Kulon dengan memberikan surat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kriteria Laki-laki dan Perempuan usia 18 hingga 30 tahun yang bekerja yang pernah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menguraikan sejauh mana kualitas website mempengaruhi kepuasan pengguna.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

Lampiran 1. ANGKET KUESIONER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Lampiran 1. : Bila Saudara sangat setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara tidak setuju dengan pernyataan

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner)

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

Transkripsi:

70 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Karakteristik Responden Penelitian Jumlah responden dalam penelitian ini 130 orang guru dari lima sekolah, yaitu SMA Negeri 57 Jakarta, SMA Negeri 65 Jakarta, SMA Negeri 85 Jakarta, SMA Negeri 101 Jakarta, dan SMA Negeri 112 Jakarta. Tabel 5.1 Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik Kriteria Jumlah Relatif (%) Jenis Kelamin Laki-laki 44 33.85 Perempuan 86 66.15 Jumlah 130 100 Usia (tahun) Lama Bekerja (tahun) 25 35 22 17,00 36 45 48 37.00 > 45 60 46.00 Jumlah 130 100 10 15 20 15.40 16 20 38 29.20 > 20 42 55.4 Jumlah 130 100 Tingkat Pendidikan S-1 108 83.00 S-2 22 17.00 Jumlah 130 100 Status Kepegawaian PNS 95 73 Non-PNS 35 27 Jumlah 130 100 Sumber : Data primer setelah diolah Dari tabel 5.1 karakteristik responden penelitian dihitung berdasarkan kuesioner yang dianalisis dalam penelitian.ini. Karakteristik responden pada penelitian ini dapat diketahui berdasarkan jenis kelamin, usia, lama bekerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. 70

71 Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 66.18 % perempuan dan 33.85 % laki-laki. Artinya responden atau sampel dalam penelitian ini sebagian besar kaum laki-laki. Berdasarkan usia, terdapat yang berusia 25 sampai dengan 35 tahun sebanyak 17.00 %, yang berusia 36 sampai dengan 45 tahun sebanyak 37.00 % dan yang berusia 46 tahun ke atas sebanyak 46.00 %. Hal ini menggambarkan bahwa rata-rata guru yang mengajar di SMA Negeri Rayon 08 Jakarta Barat dari segi usia guru sudah sangat berpengalaman dan layak menjadi sampel dalam penelitian ini. Masa kerja yaitu 10 sampai dengan 15 tahun sebesar 15.4 %, 16 sampai dengan 20 tahun sebesar 29.20 % dan di atas 20 tahun sebesar 55.4 %. Hal ini menggambarkan bahwa guru sudah berpengalaman dalam mengajar dan mendidik, dengan demikian diharapkan hasil yang dicapai lebih baik dan maksimal. Tingkat Pendidkan sarjana (S1) sebear 83.00 %, dan pasca sarjana (S2) sebesar 17 %. Menggambarkan bahwa rata-rata guru yang mengajar di SMA Negeri Rayon 08 Jakarta Barat sudah memenuhi persyaratan bahwa guru yang mengajar di SMA harus minimal berpendidikan S1. Sedangkan jika dilihat dari status kepegawaian terdapat 73 % pegawai negeri sipil (PNS) dan 27 % non pegawai negeri sipil (Non-PNS). Diharapkan dengan status pegawai negeri sipil guru dapat melaksanan tugas dan kewajibannya dengan baik, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

72 5.1.2. Karakteristik Variabel Penelitian Berikut ini disajikan tabel variabel, dimensi, dan indikator penelitian implementasi kurikulum 2013, lingkungan kerja, dan kinerja guru. Tabel 5.2 Jumlah Item Kuesioner Penelitian No. Variabel Variabel Dimensi Indikator 1 Implementasi Kurikulum 2013 (X 1 ) 1 4 15 2 Lngkungan Kerja (X 2 ) 1 2 22 3 Kinerja Guru (Y) 1 4 19 Total 3 10 56 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 5.2 dari tiga variabel penelitian terdapat 56 item pernyataan. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 135 paket di lima sekolah, tiap sekolah dibagikan paket kuesioner sesuai dengan proposi jumlah sampel. Dari 135 paket kuesioner yang disebarkan, ternyata yang kembali sebanyak 130 paket, maka peneliti hanya melakukan analisis berdasarkan kuesioner yang masuk saja. 5.1.3. Analisis Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian variabel implementasi kurikulum 2013, lingkungan kerja dan kinerja guru berdasarkan nilai mean ditunjukkan dalam tabel 5.3, sebagai berikut:

73 Tabel 5.3 Analisis Rata-Rata Mean Variabel dan Dimensi Berdasarkan Angket/Kuesioner Variabel Dimensi Implementasi Karakteristik Kurikulum Kurikulum 2013 2013 (X 1_1 ) (X 1 ) Kegiatan Pembelajaran (X 1_2 ) Penilaian dan Evaluasi (X 1_3 ) Lingkungan Lingkungan Fisik Kerja (X 2 ) (X 2_1 ) Lingkungan Non Fisik (X 2_2 ) Kinerja Guru Kepribadian Guru (Y) (Y 1 ) Kemampuan Berkomunikasi (Y 2 ) Kegiatan Belajar Mengajar (Y 3 ) Etos Kerja (Y 4 ) Sumber data: Lampiran 6, hal. 140 Mean Rata-Rata Tertinggi 4.03 4.40 4.13 4.33 4.38 4.38 4.19 4.35 4.06 4.59 4.12 4.35 4.39 4.22 4.02 4.42 4.22 4.44 Rata-rata Variabel 4.14 4.22 4.10 Berdasarkan tabel 5.3, dapat diinterpretasikan bahwa pernyataan responden untuk variabel implementasi kurikulum 2013 menghasilkan nilai ratarata mean sebesar 4.14, artinya secara umum guru menyatakan setuju dengan implementasi kurikulum 2013, seperti pada aspek karakteristik kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan model penilaian dan evaluasi yang terdapat pada kurikulum 2013. Apresiasi tertinggi pada dimensi penilaian dan evaluasi dengan rata-rata mean 4.38, artinya setuju jika kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh.

74 Pada variabel lingkungan kerja menghasilkan nilai rata-rata mean sebesar 4.22, artinya secara umum guru setuju jika faktor lingkungan kerja baik fisik ataupun non fisik dapat mempengaruhi kinerja guru. Apresiasi guru tertinggi pada dimensi lingkungan fisik sebesar 4.19, artinya guru setuju bahwa lingkungan fisik lebih berpengaruh terhadap kinerja guru dibanding lingkungan non fisik. Untuk memperoleh hasil yang baik kepala sekolah harus memperhatikan kebersihan tempat kerja, lingkungan kerja terawat, nyaman, kelengkapan sarana dan prasarana, kelengkapan LCD di setiap kelas, dan menggunakan sistem penilaian online. Sedangkan indikator tertinggi sebesar 4.59 terdapat pada dimensi lingkungan non fisik, artinya guru setuju bahwa untuk mendapat hasil yang baik, kepala sekolah harus memperhatikan bawahannya. Sedangkan pada variabel kinerja guru, nilai rata-rata mean sebesar 4.10, artinya secara umum guru menyatakan kemampuannya sangat tinggi dalam hal kepribadian, kemampuan berkomunikasi, kegiatan belajar mengajar, dan etos kerja. Pernyataan tertinggi pada dimensi kemampuan berkomunikasi sebesar 4.39, artinya guru menyatakan kemampuannya tinggi dalam berkomunikasi dalam menyampaikan pendapat dan laporan, menyampaikan ide-ide pengembangan sekolah, dan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti. Sedangkan indikator tertinggi sebesar 4.44, terdapat pada dimensi etos kerja, artinya guru dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang ditetapkan.

75 5.1.4. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Jika r htung lebih besar dari r tabel maka instrumen pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total dan dinyatakan valid. Tetapi jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen pernyataan tidak berkolrelasi signifikan terhadap skor total dan dinyatakan tidak valid. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Instrumen dpat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dri r tabel atau r kritis product momment. 5.1.4.1 Variabel Implementasi Kurikulum 2013 Hasil uji validitas dan reliabelitas implementasi kurikulum 2013 ditunjukkan dalam tabel 5.4, sebagai berikut: Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Implementasi Kurikulum 2013 Reliabilitas Validitas No Cronbach's Alpha if Item Deleted r hitung r tabel r tabel Ket r hitung sig. 0.05, n=130 sig. 0.05, n=130 Ket 1.277**.112 Valid.632.112 Reliabel 2.302**.112 Valid.660.112 Reliabel 3.437**.112 Valid.618.112 Reliabel 4.636**.112 Valid.578.112 Reliabel 5.568**.112 Valid.591.112 Reliabel 6.636**.112 Valid.578.112 Reliabel 7.568**.112 Valid.591.112 Reliabel 8.242**.112 Valid.634.112 Reliabel 9.229**.112 Valid.639.112 Reliabel 10.244**.112 Valid.637.112 Reliabel

Lanjutan tabel. 5.4... 76 Reliabilitas Validitas No Cronbach's Alpha if Item Deleted r hitung r tabel r tabel Ket r hitung sig. 0.05, n=130 sig. 0.05, n=130 Ket 11.409**.112 Valid.618.112 Reliabel 12.410**.112 Valid.617.112 Reliabel 13.329**.112 Valid.629.112 Reliabel 14.324**.112 Valid.628.112 Reliabel 15.291**.112 Valid.633.112 Reliabel Sumber data: Lampiran 2, hal. 114 Berdasarkan data yang ditunjukkan dalam tabel 5.4, masing-masing nilai korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan taraf signifikansi 0.05 didapat r tabel sebesar 0.112. Karena item 1 sampai dengan 15 nilainya lebih besar dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen tersebut valid. Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tingggi. Butir yang mempunyai validitas tertinggi pada variabel implementasi kurikulum 2013 adalah butir item nomor 4 dan 7, yaitu pernyataan pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 sangat tinggi, dan pernyataan dalam pelaksanaan di kelas guru harus memperhatikan kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4. Tabel 5.5 Reliabilitas Statistik Cronbach Alpha Cronbach's Alpha Reliability Statistics N of Items.637 15 Sumber data: Lampiran 2, hal. 114

77 Dari hasil analisis reliabilitas pada tabel 5.5 didapat nilai rata-rata alpha sebesar 0.637. Sedangkan nilai r kritis pada signifikansi 0.05 dengan jumlah data 130 didapat sebesar 0.112. Karena nilainya lebih dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel. 5.1.4.2 Variabel Lingkungan Kerja Hasil uji validitas dan reliabelitas lingkungan kerja ditunjukkan dalam tabel 5.6, sebagai berikut: Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Lingungan Kerja Reliabilitas Validitas No Cronbach's Alpha if Item Deleted r hitung r tabel r tabel Ket r hitung sig. 0.05, n=130 sig. 0.05, n=130 Ket 1.203*.112 Valid.763.112 Reliabel 2.204*.112 Valid.764.112 Reliabel 3.263**.112 Valid.777.112 Reliabel 4.434**.112 Valid.755.112 Reliabel 5.661**.112 Valid.736.112 Reliabel 6.566**.112 Valid.739.112 Reliabel 7.661**.112 Valid.736.112 Reliabel 8.566**.112 Valid.739.112 Reliabel 9.181*.112 Valid.764.112 Reliabel 10-0.009.112 - - - - 11.344**.112 Valid.755.112 Reliabel 12.366**.112 Valid.750.112 Reliabel 13.451**.112 Valid.749.112 Reliabel 14.459**.112 Valid.749.112 Reliabel 15 0.039.112 - - - - 16.442**.112 Valid.755.112 Reliabel 17.357**.112 Valid.756.112 Reliabel 18.325**.112 Valid.754.112 Reliabel 19.337**.112 Valid.753.112 Reliabel 20.361**.112 Valid.736.112 Reliabel 21.351**.112 Valid.763.112 Reliabel 22.661**.112 Valid.764.112 Reliabel Sumber data: Lampiran 2, hal. 116

Berdasarkan data yang ditunjukkan dalam tabel 5.6, masing-masing nilai korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan taraf signifikansi 0.05 didapat r tabel sebesar 0.112 dapat dilihat bahwa untuk item nomor 10 dan 15 nilainya kurang dari 0.112, maka dinyatakan butir instrumen tersebut tidak valid. Sedangkan pada item-item lainnya nilainnya lebih besar dari 0.112, maka dapat dinyatakan bahwa butir-butir instrumen tersebut valid. Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tingggi. Butir item yang yang mempunyai validitas tertinggi pada variabel ligkungan kerja adalah butir item nomor 5 dan 7, yaitu guru setuju dengan pernyataan Kelengkapan sarana kerja mendorong semangat kerja saya., dan Penggunaan LCD di setiap kelas memunculkan motivasi belajar siswa dan motivasi kerja guru. Tabel 5.7 Reliabilitas Statistik Cronbach Alpha 78 Cronbach's Alpha Reliability Statistics N of Items.762 20 Sumber data: Lampiran 2, hal. 116 Dari hasil analisis reliabilitas pada tabel 5.7 didapat nilai rata-rata alpha sebesar 0.762. Sedangkan nilai r kritis pada signifikansi 0.05 dengan jumlah data 130 didapat sebesar 0.112. Karena nilainya lebih dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

79 5.1.4.3 Variabel Kinerja Guru 5.8, sebagai berikut: Hasil uji validitas dan reliabelitas kinerja guru ditunjukkan dalam tabel Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru Reliabilitas Validitas No Cronbach's Alpha if Item Deleted r hitung r tabel r tabel Ket r hitung sig. 0.05, n=130 sig. 0.05, n=130 Ket 1.158.112 Valid.728.112 Reliabel 2.623**.112 Valid.690.112 Reliabel 3.418**.112 Valid.712.112 Reliabel 4.267**.112 Valid.722.112 Reliabel 5.246**.112 Valid.723.112 Reliabel 6.270**.112 Valid.725.112 Reliabel 7.210*.112 Valid.726.112 Reliabel 8.623**.112 Valid.690.112 Reliabel 9.418**.112 Valid.712.112 Reliabel 10.258**.112 Valid.723.112 Reliabel 11.245**.112 Valid.724.112 Reliabel 12.374**.112 Valid.715.112 Reliabel 13.327**.112 Valid.731.112 Reliabel 14.473**.112 Valid.708.112 Reliabel 15.519**.112 Valid.707.112 Reliabel 16.646**.112 Valid.690.112 Reliabel 17.519**.112 Valid.707.112 Reliabel 18.646**.112 Valid.690.112 Reliabel 19.270**.112 Valid.721.112 Reliabel Sumber data: Lampiran 2, hal. 117 Berdasarkan data yang ditunjukkan dalam tabel 5.8, masing-masing nilai korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan taraf signifikansi 0.05 didapat r tabel sebesar 0.112. Karena item 1 sampai dengan 19 nilainya lebih besar dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen tersebut valid.

Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tingggi. Butir item yang yang mempunyai validitas tertinggi pada variabel kinerja guru adalah butir item nomor 16 dan 18, yaitu pada pernyataan dalam hal kedisiplinan, guru patuh terhadap ketentuan yang berlaku dan hadir tepat waktu., dan dalam melaksanakan tugas, guru selalu melakukan inovasi dan kreatif (kemampuan dan kemauan untuk mengadakan pembaharuan melalui olah pikir). Tabel 5.9 Reliabilitas Statistik Cronbach Alpha 80 Cronbach's Alpha Reliability Statistics N of Items.724 19 Sumber data: Lampiran 2, hal. 117 Dari hasil analisis reliabilitas pada tabel 5.9 didapat nilai rata-rata alpha sebesar 0.724. Sedangkan nilai r kritis pada signifikansi 0.05 dengan jumlah data 130 didapat sebesar 0.112. Karena nilainya lebih besar dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel. 5.1.5. Hasil Uji Persyaratan Analisis 5.1.5.1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Data hasil uji normalitas ditunjukkan dalam tabel 5.10, sebagai berikut:

81 Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas Variabel Variabel Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Kinerja Guru.063 130.200 *.981 130.067 Implementasi Kurikulum 2013.060 130.200 *.986 130.211 Lingkungan Kerja.062 130.200 *.992 130.696 Sumber data: Lampiran 3, hal. 120 Berdasarkan data dalam Tabel 5.10 pada kolom Kolmogorof-Smirnov signifikansi untuk kinerja guru sebesar 0.200, implementasi kurikulum 2013 sebesar 0.200 dan lingkungan kerja sebesar 0.200. Ketiga variabel nilainya lebih besar dari 0.05, berarti data pada variabel kinerja guru, implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja berdistribusi normal. Sedangkan angka statistik kinerja guru, implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja masing-masing besarnya 0.063, 0.060 dan 0.062. Angka ini menunjukkan semakin kecil nilainya maka distribusi data semakin normal. Gambar 5.1 Grafik Normalitas Variabel

82 5.1.5.2. Hasil Uji Linearitas Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linear. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05. Pengujian linearitas terdiri dari dua bentuk, yaitu bentuk hubungan antara implementasi kurikulum 2013 terhadap kinerja guru, dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Data hasil uji linearitas ditunjukkan dalam tabel 5.11 dan 5.12, sebagai berikut: Tabel 5.11 Hasil Uji Linearitas Kinerja Guru dan Implementasi Kurikulum 2013 Kinerja Guru * Implementasi Kurikulum 2013 Between Groups Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 9.709 24.405 7.244.000 Linearity 8.511 1 8.511 152.398.000 Deviation from Linearity 1.199 23.052.933.556 Within Groups 5.864 105.056 Total 15.573 129 Sumber data: Lampiran 4, hal. 125

83 Berdasarkan data dalam tabel 5.11 kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi pada linearitas lebih kecil dari 0.05, yaitu antara variabel kinerja guru dan implementasi kurikulum 2013 sebesar 0.000. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai hubungan yang linear secara signifikan. Kinerja Guru * Lingkungan Kerja Between Groups Tabel 5.12 Hasil Uji Linearitas Kinerja Guru dan Lingkungan Kerja Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 8.982 29.310 4.700.000 Linearity 7.563 1 7.563 114.755.000 Deviation from Linearity 1.419 28.051.769.784 Within Groups 6.591 100.066 Total 15.573 129 Sumber data: Lampiran 4, hal. 127 Berdasarkan data dalam tabel 5.12 kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi pada linearitas lebih kecil dari 0.05, yaitu antara variabel kinerja guru dan lingkungan kerja sebesar 0.000. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai hubungan yang linear secara signifikan. 5.1.6. Hasil Uji Hipotesis 5.1.6.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja guru.

84 Hipotesis berbunyi: H 0 : Implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara bersama tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. H a : Implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara bersama berpengaruh terhadap kinerja guru Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F seperti pada tabel 5.13, sebagai berikut: Tabel 5.13 Hasil Uji Koefisien Regresi (Uji F) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.546 2 4.773 100.586.000 a Residual 6.027 127.047 Total 15.573 129 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Implementasi Kurikulum 2013 b. Dependent Variable: Kinerja Guru Sumber data: Lampiran 5, hal. 128 Dari hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 100.586. Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel F, dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 130 maka hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3.914. Karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara berama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru. Penerimaan hipótesis ini juga dikuatkan dengan nilai signifikansi yang besarnya 0,000 berada di bawah stándar 0.05, berarti ada pengaruh secara signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan implementasi kurikulum 2013 dan

lingkungan kerja secara berama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru. 5.1.6.2 Analisis Korelasi Ganda (R) dan Determinasi (R 2 ) Analisis korelasi ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan secara serentak antara variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja dengan kinerja guru. Nilai R berkisar antara 0 sampai dengan 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi korelasi (Sugiyono, 2007), yaitu: 0.00 0.199 : sangat rendah 0.20 0.399 : rendah 0.40 0.599 : sedang 0.60 0.799 : kuat 0.80 1.000 : sangat kuat Analisis determinasi (R 2 ) dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara serentak terhadap variabel kinerja guru. Hasil analisis korelasi ganda pada output model summary disajikan pada tabel 5.14, sebagai berikut: Tabel 5.14 Hasil Analisis Korelasi Ganda (R) dan Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.783 a.613.607.21784 Sumber data: Lampiran 5, hal. 128 Berdasarkan tabel 5.14 diperoleh angka R sebesar 0.783, hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja dengan kinerja guru. 85

86 Sedangkan nilai R Square pada tabel di atas sebesar 0.613. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru sebesar 61.3 %. Atau variasi variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja mampu mempengaruhi 61.3 % kinerja guru. Sedangkan sisanya sebesar 38.7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. 5.1.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja dengan variabel kinerja guru. Apakah masing-masing variabel independen berhubungan secara positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel kinerja guru, apabila nilai variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja mengalami kenaikan atau penurunan. Analisisnya berpedoman pada hasil olah data yang ditunjukkan dalam Tabel 5.15 Tabel. 5.15 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant).360.265 1.357.177 Implementasi Kurikulum 2013 t Sig..519.080.493 6.465.000 Lingkungan Kerja.378.081.356 4.672.000 Sumber data: Lampiran 5, hal. 129

87 Berdasarkan Tabel 5.15, dapat dideskripsikan Unstandardized Coefficients (B) parameter konstanta (a) = 0.360, koefisien kompetensi guru (b 1 ) = 0.519, dan koefisien etos kerja (b 2 ) = 0.378. Bila nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear berganda, maka: Y = 0.360 + 0.519 X 1 + 0.378 X 2 SE 0.265 0.080 0.081 t hitung 1.357 6.465 4.672 SC β - 0.493 0.356 P 0.177 0.000 0.000 Keterangan: Y : Kinerja Guru X 1 : Implementasi Kurikulum 2013 X 2 SE SC β P : Lingkungan Kerja : Standard Error : Standardized Coefficient (Beta) : Tingkat Signifikan Persamaan regresi linear di atas digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel kinerja guru apabila nilai variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja mengalami kenaikan atau penurunan. Prediksinya adalah sebagai berikut: 1) Konstanta sebesar 0.360 bermakna jika skor implementasi kurikulum 2013 (X 1 ) dan lingkungan kerja (X 2 ) sama dengan nol, maka skor kinerja guru sebesar 0.360.

88 2) Koefisien regresi variabel implementasi kurikulum 2013 sebesar 0.519, bermakna jika variabel lingkungan kerja nilainya tetap dan implementasi kurikulum 2013 mengalami kenaikan satu satuan, maka skor kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0.519. Koefisien implementasi kurikulum 2013 bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara implementasi kurikulum 2013 dengan kinerja guru. Semakin naik skor koefisien implementasi kurikulum 2013 maka semakin naik skor koefisien kinerja guru. 3) Koefisien regresi variabel lingkungan kerja sebesar 0.387, bermakna jika variabel implementasi kurikulum 2013 nilainya tetap dan lingkungan kerja mengalami kenaikan satu satuan, maka skor kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0.387. Koefisien lingkungan kerja bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara lingkungan kerja dengan kinerja guru. Semakin naik skor koefisien lingkungan kerja maka semakin naik skor koefisien kinerja guru. 5.1.6.4 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama berbunyi: H 0 : Secara parsial implementasi kurikulum 2013 tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. H a : Secara parsial implementasi kurikulum 2013 berpengaruh terhadap kinerja guru

89 Berdasarkan data dalam tabel 5.15. Dengan membagi bilangan b 1 dengan SE maka dihasilkan nilai t hitung sebesar 6.465. Sementara pada tabel t dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 130 menunjukkan nilai 1.657. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai tabel t, maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini membuktikan bahwa hipótesis pertama yang diajukan dapat diterima, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan implementasi kurikulum 2013 terhadap kinerja guru. Atau dapat diinterpretasikan bahwa koefisien regresi implementasi kurikulum 2013 mempunyai pengaruh positif. 5.1.6.5 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua berbunyi: H 0 : H a : Secara parsial lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Secara parsial lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru Berdasarkan data dalam tabel 5.15. Dengan membagi bilangan b 2 dengan SE maka dihasilkan nilai t hitung sebesar 4.672. Sementara pada tabel t dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 130 menunjukkan nilai 1.657. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini membuktikan bahwa hipótesis kedua yang diajukan dapat diterima, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja guru.

90 5.1.6.6 Matriks Korelasi Antar Dimensi Untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dimensi dari variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja dengan kinerja guru dengan dapat dianalisis dengan melihat korelasi atau hubungannya. Dalam tabel 5.16 ditunjukkan perbandingan tingkat kekuatan hubungan dan tingkat signifikansi koefisien korelasi antara dimensi dalam variabel. Tabel. 5.16 Matrik Korelasi Antar Dimensi Dalam Variabel Variabel Korelasi Kepribadian Guru Kinerja Guru (Y) Kemampuan Berkomunikasi KBM Etos Kerja 1. Implementasi Kurikulum 2013 (X 1 ) Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Karakteristik Pearson Correlation X 1_1.117.214 *.644 **.558 ** Kurikulum 2013 Sig. (2-tailed).186.014.000.000 Kegiatan Pearson Correlation X 1_1.338 **.417 **.538 **.753 ** Pembelajaran Sig. (2-tailed).000.000.000.000 Penilaian dan Evaluasi Pearson Correlation X 1_1.317 **.261 **.091.178 * Sig. (2-tailed).000.003.303.042 N 130 130 130 130 2. Lingkungan Kerja (X 2 ) Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Lingkungan Pearson Correlation X 1_1.278 **.437 **.759 **.877 ** Fisik Sig. (2-tailed).001.000.000.000 Lingkungan Non Pearson Correlation X 1_1.131.098.174 *.261 ** Fisik Sig. (2-tailed).137.269.048.003 Sumber data: Lampiran 7, hal. 135 Berdasarkan tabel. 5.16, dapat diinterpretasikan korelasi yang terjadi antar dimensi-dimensi dalam variabel implementasi kurikulum 2013 (X 1 ) dan lingkungan kerja (X 2 ) dengan dimensi-dimensi dalam variabel kinerja guru (Y) menunjukkan:

91 1) Dimensi karakteristik kurikulum 2013 berkorelasi kuat dengan dimensi kegiatan belajar mengajar, sebesar 0.644. Artinya kegiatan belajar mengajar dalam pelaksanaannya selama ini dipengaruhi oleh pemahaman guru tentang kurikulum tigkat satuan pendidikan, pengembangan kurikulum, dan sosialisasi implementasi kurikulum 2013. Aspek-aspek yang dapat dipengaruhi antara lain proses pembelajaran, kemampuan guru dalam mengaitkan materi dengan pengetahuan lain, kemampuan dalam menyampaikan materi yang sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa. 2) Dimensi kegiatan belajar mengajar berkorelasi sangat kuat dengan dimensi etos kerja, sebesar 0.753. Artinya dimensi etos kerja dalam pelaksanaannya selama ini dipengaruhi oleh pemahaman guru tentang kurikulum tigkat satuan pendidikan, pengembangan kurikulum, dan sosialisasi implementasi kurikulum 2013. Aspek-aspek yang dapat dipengaruhi antara lain proses pembelajaran, kemampuan guru dalam mengaitkan materi dengan pengetahuan lain, kemampuan dalam menyampaikan materi yang sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa. 3) Dimensi penilaian dan evaluasi berkorelasi rendah dengan dimensi kepribadian guru, sebesar 0.317. Artinya dimensi penilaian dan evaluasi masih dapat berpengaruh terhadap kepribadian guru. Aspek yang dipengaruhi pada dimansi kepribadian guru antara lain: aspek ketaatan dalam menjalankan ibadah, sikapnya menjadi rujukan dan teladan, dan dalam hal merespon kritik.

92 Dimensi yang lain berkorelasi di bawah 0.317 sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruhnya terhadap dimensi-dimensi dalam kinerja guru. 4) Dimensi lingkungan fisik berkorelasi sangat kuat dengan dimensi etos kerja guru, sebesar 0.877. Artinya dimensi lingkungan fisik berpengaruh sangat kuat terhadap etos kerja guru guru. Aspek yang dipengaruhi pada dimensi etos kerja guru antara lain: menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang diharapkan, mampu bekerja sama dalam kepanitiaan, patuh terhadap ketentuan yang berlaku, semangat, inovasi dan kreatif, dan mempunyai motivasi dalam berkarier. Lingkungan fisik juga berkorelasi sangat kuat terhadap kegiatan belajar mengajar guru, sebesar 0.759. Sedangkan antar dimensi yang lain nilainya lemah. 5) Dimensi lingkungan non fisik korelasinya sangat lemah dengan dimensidimensi dalam variabel kinerja guru. Yang tertinggi nilainya 0.261, yaitu antara dimensi lingkungan non fisik dengan etos kerja. 5.2 Pembahasan Penelitian 5.2.1. Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap Kinerja Guru Variabel implementasi kurikulum 2013 terdiri dari tiga dimensi, yaitu karakteristik kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran, dan penilaian dan evaluasi. Berdasarkan nilai mean pada angket atau kuesioner menunjukkan apresiasi guru tertinggi pada dimensi karakteristik kurikulum 2013. Artinya guru sangat setuju jika dalam implementasi kurikulum 2013 pihak sekolah wajib memiliki dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebagai pedoman melaksanakan

93 kurikulum 2013 di sekolah. Guru juga menyatakan selama ini pemahamannya tinggi terhadap kurikulum 2013 setelah mengikuti kegiatan sosialisasi implementasi kurikulum 2013. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, hipotesis yang menyatakan implementasi kurikulum 2013 berpengaruh terhadap kinerja guru dapat diterima. Karena t hitung bernilai positif, lebih besar dari nilai t tabel, dan signifikan, maka dapat dikatakan implementasi kurikulum 2013 berpengaruh positif dan signifikan terhaap kinerja guru. Berdasarkan matrik korelasi, dimensi kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam variabel implementasi kurikulum 2013 berkorelasi sangat kuat dengan dimensi etos kerja dalam variabel kinerja guru. Artinya indikator-indikator dalam dimensi kegiatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan etos kerja guru, antara lain: model pembelajaran inqury, pendekatan saintifik, kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi, berpusat pada peserta didik, penerapan berbagai strategi dan metode, penyusunan RPP dan silabus, serta memberikan penguatan dan umpan balik dalam proses pembelajaran di kelas. Sedangkan indikator-indikator dalam dimensi etos kerja yang dapat meningkat antara lain: guru dapat menyelesaikan tugas sesuai ketentuan dan jadwal yang ditetapkan, guru dapat bekerjasama dengan semua unsur, guru disiplin dan patuh serta hadir tepat waktu, semangat dan mentaati kaidah-kaidah dalam tugas, inovatif dan kreatif, serta mempunyai motivasi dalam bekerja.

94 5.2.2. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Variabel lingkungan kerja terdiri dari dua dimensi, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Berdasarkan nilai mean pada angket atau kuesioner menunjukkan apresiasi guru tertinggi pada dimensi lingkungan fisik. Artinya guru sangat setuju jika dalam lingkungan fisik pihak sekolah memperhatikan kebersihan tempat kerja, lingkungan kerja terawat, nyaman, kelengkapan sarana dan prasarana, kelengkapan LCD di setiap kelas, dan menggunakan sistem penilaian online. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, hipotesis yang menyatakan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru dapat diterima. Karena t hitung bernilai positif, lebih besar dari nilai t tabel, dan signifikan, maka dapat dikatakan lingkungan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhaap kinerja guru. Berdasarkan matrik korelasi, dimensi lingkungan fisik dalam variabel lingkungan kerja berkorelasi sangat kuat dengan dimensi etos kerja dalam variabel kinerja guru. Artinya indikator-indikator dalam dimensi lingkungan fisik yang dapat meningkatkan etos kerja guru, antara lain: kebersihan tempat kerja, lingkungan kerja terawat, nyaman, kelengkapan sarana dan prasarana, kelengkapan LCD di setiap kelas, dan menggunakan sistem penilaian online. Sedangkan indikator-indikator dalam dimensi etos kerja yang dapat meningkat antara lain: guru dapat menyelesaikan tugas sesuai ketentuan dan jadwal yang ditetapkan, guru dapat bekerjasama dengan semua unsur, guru disipli

dan patuh serta hadir tepat waktu, semangat dan mentaati kaidah-kaidah dalam tugas, inovatif dan kreatif, serta mempunyai motivasi dalam bekerja. 95 5.2.3. Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013 dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru dapat diterima. Karena F hitung bernilai positif, lebih besar dari nilai F tabel, dan signifikan, maka dapat dikatakan implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Nilai korelasi sebesar 0.783 menunjukkan terjadi hubungan yang kuat antara varibel implementasi kurikulum 2013 dan variabel lingkungan kerja dengan kinerja guru. Sedangkan nilai R Square sebesar 0.613, menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru sebesar 61.3 persen atau variasi variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja mampu mempengaruhi 61.3 persen kinerja guru. Sedangkan sisanya sebesar 38.7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian, yaitu mengetahui dan menjelaskan pengaruh implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru.