PerBedaan TariF RIIL dengan TariF INA-CBG S Pasien Jkn rawat inap TYPHOID FEVER di rsud kabupaten sukoharjo TriWulan i TaHun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan yang

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

SELISIH LAMA RAWAT INAP PASIEN JAMKESMAS DIABETES MELLITUS TIPE 2 ANTARA RILL DAN PAKET INA-CBG

HUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DIABETES MELITUS DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan program Indonesia Case Based Groups (INA-CBG) sejak

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

PASIEN JAMKESMAS DIABETES MELITUS RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui. jaminan kesehatan. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

SKRIPSI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. khususnya mengenai jaminan social (Depkes RI, 2004). Penyempurna dari. bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TinJauan PenYeBaB keterlambatan klaim Jaminan kesehatan nasional (Jkn) Pasien rawat Jalandi rumah sakit PanTi WaluYO surakarta

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan

EVALUASI IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DITINJAU DARI DATA WAREHOUSE TARIP RUMAH SAKIT DAN TARIP INDONESIAN-CASE BASED GROUPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PERBEDAAN TARIF RIIL DENGAN TARIF PAKET INA-CBG PADA PEMBAYARAN KLAIM JAMKESMAS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Ng et al (2014) dengan judul Cost of illness

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Alumni S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan UDINUS Staf Pengajar Fakultas Kesehatan UDINUS

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF DI RUANG FILING RSUD DR.MOEWARDI

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

PENGARUH KODE TINDAKAN MEDIS OPERATIF DAN NON MEDIS OPERATIF PADA DIAGNOSIS APPENDICITIS, FRAKTUR EKSTREMITAS, KATARAK

LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN PRODI

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

PENGARUH PENERAPAN SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA CLINICAL PATHWAY KASUS TYPHOID TRIWULAN I TAHUN 2016 DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

PERBANDINGAN BIAYA RIIL DENGAN TARIF PAKET INA-CBG S DAN ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA PASIEN DIABETES MELITUS

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Pasien BPJS Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Periode Januari - Maret 2014

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebijakan Pembiayaan untuk pelayanan Dialisis di FKRTL dalam era JKN. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Jakarta, 08 April 2017

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

ANALISIS BIAYA SATUAN PADA PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TESIS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN BEBAN KERJA CODER DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN ICD-10 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

ABSTRAK TATALAKSANA FARMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIANJUR

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ABSTRAK TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN HOSPITAL DOTS LINKAGE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL KOTA BANDUNG TAHUN 2012 DALAM UPAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS PARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan

Basirun 1), Eti Rimawati 2), Lily Kresnowati 2) 1) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS 2) Dosen Fakultas Kesehatan UDINUS.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Chang, William. (2014). Metodologi penulisan ilmiah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

BAB III METODE PENELITIAN

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 1 Januari Jaminan Kesehatan Nasional ialah asuransi

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

LAELA MIFTAHUL JANNAH

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-170.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Faktor-Faktor Penyebab Pengembalian Berkas Persyaratan Klaim BPJS Pasien Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 2 No 1 Januari 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. secara berkelanjutan, adil dan merata menjangkau seluruh rakyat.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBEDAAN TARIF RIIL DENGAN TARIF PAKET INA- CBG PADA PEMBAYARAN KLAIM JAMKESMAS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO

Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Lama Di RSUD H. DAMANHURI BARABAI Tahun 2013

Transkripsi:

PerBedaan TariF RIIL dengan TariF INA-CBG S Pasien Jkn rawat inap TYPHOID FEVER di rsud kabupaten sukoharjo TriWulan i TaHun 2014 septiana retno arimbi 1, antik Pujihastuti 2, Bambang Widjokongko 3 mahasiswa apikes mitra Husada karanganyar 1, dosen apikes mitra Husada karanganyar 2, 3 septianaretnoarimbi@rocketmail.com 1, att2a2000@yahoo.com 2 ABSTRACT Hospital Sukoharjo BPJS Health care package is based on a prospective payment in the form of casemix hospital where the primary diagnosis to be a reference to calculate the service charge. Typhoid fever was ranked number 1 on the top 10 disease hospitalizations in the irst quarter of 2014 Sukoharjo Hospital. In a preliminary survey of the 10 documents patient medical records JKN class inpatient claim 3 which has been calculated there is a difference between the actual cost of real rates with rates INA-CBG s. This research is analytic retrospective study design. Sampling technique in this study Saturated sampling. Large sample of 94 medical records document that has been calculated claims. Instrument in this study using observation and interview guidelines guidelines, the data collected by the method of observation and interview methods, data processing techniques of data collection, editing, classiication, and presentation of data entering the data, and then analyzed by Statistics Descriptive and bivariate. The results showed an average difference of real rates with INA-CBG s rate of patients hospitalized with typhoid fever JKN class 3 is USD 2.63413 million. The results obtained by the Wilcoxon test p = 0.000 (<0.05), so H0 is rejected and there is a difference between real rates with INA-CBG s rates JKN class 3 patients hospitalized with typhoid fever in the irst quarter of 2014 Sukoharjo hospitals, the difference in the fare difference supported by the Long treatment, diagnosis codes, medical services and drugs given rates. The rates real hospital based Bylaw No. 1 of 2009, article 13 and rates INA-CBG s based Permenkes number 69 in 2013 So you should maintain consistency in the delivery of patient care to the diagnosis of typhoid fever in accordance with the rates INA-CBG s that balance between rates favorable for both sides as well as the minimum service standards (SPM) on the management of patients with a diagnosis of typhoid fever, especially SPM longer cared about, the use of drugs, and the provision of medical services that are expected to cost between rates do not signiican differ much. Keyword : Difference rates, Real Rates, INA-CBG s Rates, Typhoid Fever Bibliography: 17 (2000-2013) abstrak RSUD Kabupaten Sukoharjo Pelayanan BPJS Kesehatan berdasarkan pembayaran paket prospektif rumah sakit dalam bentuk casemix dimana diagnosis utama menjadi acuan untuk menghitung biaya pelayanan. Typhoid fever menduduki peringkat nomor 1 pada 10 besar penyakit rawat inap triwulan I tahun 2014 di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Pada survey pendahuluan terhadap 10 dokumen rekam medis pasien JKN rawat inap kelas 3 yang telah dihitung klaimnya terdapat selisih biaya actual antara tarif riil dengan tarif INA-CBG s. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian retrospektif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini secara Sampling Jenuh. Besar sampel sebanyak 94 dokumen rekam medis yang telah dihitung klaimnya. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman obeservasi dan pedoman wawancara, cara pengumpulan data dengan metode observasi 105

dan metode wawancara, teknik pengolahan data yaitu pengumpulan data, editing, klasiikasi, memasukkan data dan penyajian data, kemudian dianalisis secara Statistic Deskriptif dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan rata-rata tarif riil dengan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 adalah Rp 2.634.130. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,000 (< 0,05), sehingga H 0 ditolak dan terdapat perbedaan antara tarif riil dengan tarif INA-CBG s pasien JKN kelas 3 rawat inap typhoid fever triwulan I tahun 2014 di RSUD Kabupaten Sukoharjo, selisih perbedaan tarif tersebut didukung dengan adanya Lama dirawat, kode diagnosis, jasa medis dan tarif obat yang diberikan. Besaran tarif riil rumah sakit berdasarkan Perda nomor 1 tahun 2009 pasal 13 dan tarif INA-CBG s berdasarkan Permenkes nomor 69 tahun 2013. Maka sebaiknya menjaga konsistensi dalam pemberian pelayanan pasien diagnosis typhoid fever yang sesuai dengan tarif INA-CBG s sehingga keseimbangan antara tarif riil dengan tarif ina-cbg s menguntungkan untuk kedua belah pihak serta adanya standar pelayanan minimal (SPM) tentang penanganan pasien dengan diagnosis typhoid fever, khususnya SPM tentang lama dirawat, penggunaan jenis obat, dan pemberian jasa medis sehingga diharapkan selisih antar tarif riil dengan tarif INA-CBG s tidak terlalu signiikan. Kata Kunci: Perbedaan Tarif, Tarif Riil, Tarif INA-CBG s, Typhoid fever Kapustakaan: 17 (2000-2013) PendaHuluan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Pelayanan BPJS Kesehatan yang berlaku di RSUD Kabupaten Sukoharjo telah dijalankan berdasarkan sistem pembayaran paket prospektif rumah sakit dalam bentuk casemix dimana diagnosis utama menjadi acuan untuk menghitung biaya pelayanan. Penentuan pembiayaan rumah sakit dibedakan antara tarif riil dan tarif paket INA-CBG s (Indonesian Case Base Groups). Pembiayaan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap berdasarkan grouper tarif paket INA-CBG s sedangkan untuk tarif riil rumah sakit berdasarkan peraturan daerah setempat. Berdasarkan laporan Menteri Kesehatan tahun 2010 Typhoid fever berada diurutan ketiga daftar 10 besar penyakit rawat inap rumah sakit, sedangkan di RSUD Kabupaten Sukoharjo pada Triwulan I tahun 2014 typhoid fever berada pada urutan pertama daftar 10 besar penyakit rawat inap, untuk kasus pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 yaitu sebanyak 94 kasus. Survei pendahuluan yang dilakukan pada 10 dokumen rekam medis pasien JKN typhoid fever kelas 3 yang sudah dihitung klaimnya dapat dilihat adanya selisih biaya aktual antara tarif riil dengan tarif INA-CBG s. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengambil judul Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif INA-CBG s Pasien JKN Rawat Inap Typhoid fever di RSUD Kabupaten Sukoharjo Triwulan I Tahun 2014. metode Jenis penelitian ini adalah analitik adalah penelitian yang membandingkan antara tarif riil dengan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo triwulan I tahun 2014 dengan rancangan penelitian retrospektif. Sampel penelitian ini yaitu sampling jenuh adalah 106 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014

teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiyono. 2013) Sampel yang digunakan adalah keseluruhan populasi yaitu 94 dokumen rekam medis pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 yang sudah dihitung klaimnya di RSUD Kabupaten Sukoharjo Triwulan I Tahun 2014. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi yaitu dokumen rekam medis pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo Triwulan I Tahun 2014 dan pedoman wawancara yaitu berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada petugas koding dalam penentuan tarif riil dan tarif INA-CBG s pasien JKN rawatb inap dengan diagnosis typhoid fever. Sedangkan cara pengumpulan data dengan metode observasi dan metode wawancara. Observasi dilakukan dengan untuk mendapatkan data sekunder berupa data tarif riil dengan tarif INA-CBG s sedangkan metode wawancara digunakan untuk mendapatkan data primer berupa penentuan besaran tarif riil dengan tarif INA-CBG s pada dokumen rekam medis pasien JKN rawat inap typhoid fever di RSUD Kabupaten Sukoharjo Triwulan I Tahun 2014. Analisis data penelitian menggunakan analisis statistik deskriptive dan bivariat untuk mengetahui perbedaan antara tarif riil dengan tarif inacbg s pasien JKN rawat inap typhoid fever di RSUD kabupaten sukoharjo triwulan I tahun 2014. Hasil 1. Besaran Tarif Riil dan Tarif INA-CBG s Pasien Jkn rawat inap Typhoid fever kelas 3 di rsud kabupaten sukoharjo Triwulan i Tahun 2014 Tabel 4.1 data Tarif Riil dan Tarif INA-CBG s Pasien Jkn rawat inap Typhoid fever kelas 3 di rsud kabupaten sukoharjo Triwulan i Tahun 2014 Tarif Besaran Biaya kelas 3 Tarif Riil Rp 575.578 Tarif INA-CBG s Rp 3.209.708 Selisih Rp 2.634.130 Sumber data: hasil pengolahan data pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 triwulan I tahun 2014 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan besaran biaya tarif riil pasien JKN rawat inap typhoid fever CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 adalah Rp 3.209.708, Dari data tarif riil dan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 didapat selisih sebanyak Rp 2.634.130. 2. Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif INA-CBG s Pasien Jkn rawat inap Typhoid fever kelas 3 di rsud kabupaten sukoharjo Triwulan i Tahun 2014 a. Distribusi Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif INA-CBG s Pasien JKN Rawat Inap Typhoid fever Kelas 3 Triwulan I Tahun 2014 Tabel 4.2 distribusi Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif INA-CBG s Pasien Jkn rawat inap Typhoid Fever kelas 3 Triwulan i Tahun 2014 untuk kelas 3 adalah Rp 575.578 dan Tarif INA- sistem Tarif descriptive Tarif no Tarif riil inastatistic CBG s 1 Minimum 255.744 3.051. 914 2 Maximum 1.858.225 4.497. 3 Mean 575. 4 Std. Deviation 578,5 304.856, 738 3.209. 801 979 5 Sampel (N) 94 94 708,5 350.670, selisih 1.602. 481 1.445. 824 2.634. 130 45.814, 178 Sumber data : hasil pengolahan data pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 triwulan I tahun 2014 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 94 data tarif riil dan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 triwulan I tahun 2014 terdapat selisih perbedaan rata-rata (mean) tarif riil dengan tarif INA-CBG s sebanyak Rp 2.634.130. Selain itu terdapat selisih perbedaan 107

minimum tarif riil dengan tarif INA-CBG s yaitu sebanyak Rp 1.602.481 dan selisih perbedaan maximum tarif riil dengan tarif INA-CBG s yaitu Rp 1.445.824. b. Uji Normalitas (kolmogorov smirnov test) Tarif Riil dengan Tarif INA-CBG s Pasien JKN Rawat Inap Typhoid fever Triwulan I Tahun 2014 Tabel 4.3One-sample kolmogorov-smirnov Test trf_rill trf_inac bgs N 94 94 Normal Mean 575578.5 320970 Parameters a Most Extreme Differences Kolmogorov- Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Std. Deviation 304856. 801 8.5 350670. 979 Absolute.189.509 Positive.189.509 Negative -.138 -.342 1.837 4.931.002.000 Sumber data : hasil pengolahan data Statistical Product and Service Solution (SPSS) triwulan I tahun 2014 Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal maka digunakan uji Kolmogorov Smirnov dan didapatkan hasil bahwa pada tarif riil probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed)) atau nilai p = 0,002 dan pada tarif INA-CBG s probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed)) atau nilai p = 0,000. Dari kedua hasil tersebut diketahui bahwa probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed)) atau nilai p < 0,05 maka data tarif riil dan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 berdistribusi tidak norma c. Uji Hipotesis (Wilcoxon) Tarif Riil dengan Tarif INA-CBG s Pasien JKN Rawat Inap Typhoid fever Kelas 3 Triwulan I Tahun 2014 Tabel 4.4 Test statistics b Z trf_inacbgs - trf_rill -8.419 a Asymp. Sig. (2-tailed).000 Sumber data : hasil pengolahan data Statistical Product and Service Solution (SPSS) triwulan I tahun 2014 Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed)) atau nilai p = 0,000 maka nilai p < 0,05 (Ho ditolak), sehingga terdapat perbedaan antara tarif riil dengan tarif INA- CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo Triwulan I Tahun 2014. PemBaHasan Berdasarkan análisis statistik terdapat perbedaan antara tarif riil dengan tarif INA-CBG s pada pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo (p = 0.000). Selain itu, juga terdapat perbedaan rata-rata (mean) tarif riil dengan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 sebanyak Rp 2.634.130. Selisih biaya rata-rata antara tarif riil dengan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo didukung oleh lama dirawat, kode diagnosis, jasa medis, dan tarif obat yang digunakan oleh pasien. Hasil ini didukung juga oleh penelitian Musarovah (2012) yang membuktikan bahwa perbedaan rata- rata tarif riil dengan tarif paket jamkesmas diperoleh nilai p = 0,007 (< 0,05), sehingga H 0 ditolak dan terdapat perbedaan antara tarif riil dengan tarif paket jamkesmas pasien diabetes mellitus triwulan Iv tahun 2011 di RSUD Dr. Moewardi. 108 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014

Dari aspek keuangan rumah sakit, jelas terlihat bahwa semakin lama pasien dirawat juga akan berpengaruh terhadap jasa medis, sehingga akan memperbesar biaya tarif pelayanan yang dikeluarkan oleh pasien atau pihak yang bertanggung jawab terhadap pasien. Tarif riil rumah sakit untuk jasa medis diberikan berbeda-beda sesuai dengan kelas perawatan seperti jasa pelayanan yang meliputi pengobatan, rehabilitasi medik,kebidanan dan asuhan keperawatan, gigi dan mulut, konsultasi, visite dokter maupun jasa sarana seperti fasilitas rumah sakit, obat-obatan dan bahan alat kesehatan habis pakai. Hal ini sudah ditentukan dalam peraturan daerah Nomor 1 tahun 2009 pasal 13. Sedangkan untuk tarif INA-CBG s, jasa medis ditentukan berdasarkan atas paket layanan yang didasarkan kepada pengelompokkan diagnosis penyakit dan tindakan. Pemberlakuan klaim di RSUD Kabupaten Sukoharjo hanya dilakukan 1 x klaim pelayanan yang dipengaruhi oleh lama dirawat suatu pasien, sehingga akan mempengaruhi besaran tarif riil rumah sakit yang mengakibatkan kerugian oleh pihak rumah sakit. Akan tetapi, pada diagnosis tertentu rumah sakit akan mendapatkan keuntungan sehingga ada sistem keseimbangan pembiayaan yang akan menutupi kerugian dari diagnosis lainnya. Hal ini sesuai dengan PerMenKes Nomor 69 tahun 2013 tentang standar tarif pelayanan kesehatan pada fasilitas tingkat pertama dan fasilitas tingkat lanjutan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan nasional dan didukung oleh penelitian Sendika Trias Naitasari, Eni Mahawati, (2012) yang membuktikan bahwa Nilai LOS riil > LOS INA-CBG s berakibat pada inancial rumah sakit. Namun demikian, hasil penelitian ini tidak relevan dengan Sudra (2010) yang menyebutkan bahwa dari aspek medis semakin panjang lama perawatan maka kualitas kerja medis di rumah sakit tersebut kurang baik atau sebaliknya jika lama perawatan pendek, kualitas kerja medis semakin baik. Selain itu, perbedaan tarif riil dengan tarif INA- CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever di RSUD Kabupaten Sukoharjo didukung dengan adanya penetapan kode diagnosis yang sesuai dengan tingkat keparahan pada masing-masing diagnosis. Dalam grouper INA-CBG s, typhoid fever termaksud dalam kategori penyakit infeksi bakteri dan parasit lainnya yang tingkat keparahan atau severity level terbagi menjadi ringan, sedang dan berat, sehingga akan mempengaruhi pembiayaan tarif pelayanan pada masing-masing kategori tingkat keparahan untuk pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 sedangkan pada kasus typhoid fever di RSUD Kabupaten Sukoharjo kategori severity level/tingkat keparahan yang sering terjadi adalah kategori ringan (I). Pada grouper INA-CBG s penetapan diagnosis dengan tingkat keparahan atau severity level yang sedang dan berat akan mempengaruhi pembiayaan tarif pelayanan. Akan tetapi, apabila diagnosis sekunder masih dalam severity level ringan atau masih tergolong diagnosis utama tidak mempengaruhi pembiayaan tarif pelayanan. Berdasarkan Hal ini sesuai dengan PerMenKes Nomor 69 tahun 2013 tentang standar tarif pelayanan kesehatan pada fasilitas tingkat pertama dan fasilitas tingkat lanjutan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan nasional. Perbedaan tarif riil dengan tarif INA-CBG s pasien JKN rawat inap typhoid fever di RSUD Kabupaten Sukoharjo juga didukung dengan tarif obat yang digunakan pasein selama perawatan. Semakin lama pasien dirawat, maka kebutuhan obat yang digunakan akan semakin meningkat. Meningkatnya tarif obat juga dipengaruhi oleh kelompok umur pasien, kerena dengan berbedanya umur pasien maka dosis obat yang digunakan juga akan berbeda, sehingga akan mempengaruhi besaran tarif biaya yang dikeluarkan. Tarif riil obat di RSUD Kabupaten Sukoharjo kecenderungan menggunakan obat paten untuk pasien membuat biaya tarif riil menjadi lebih tinggi. Sedangkan pada tarif paket INA-CBG s untuk pelayanan obat diwajibkan menggunakan obat generik. Hal ini sesuai dengan Peraturan Keputusan Menteri 109

Kesehatan Nomor Hk.2.02/ Menkes/068/I/2010 tentang kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan pemerintah. simpulan 1. Besaran Tarif Riil Pasien JKN Rawat Inap Typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo berdasarkan peraturan daerah nomor 1 tahun 2009 pasal 13 sedangkan untuk Tarif INA-CBG s Pasien JKN Rawat Inap Typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2013. 2. Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif INA-CBG s Pasien JKN Rawat Inap Typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo Triwulan I Tahun 2014 rata-rata (mean) adalah Rp 2.634.130. Nilai p pada tarif riil dan tarif ina-cbg s = 0,000 maka terdapat perbedaan antara tarif riil dengan tarif inacbg s pasien JKN rawat inap typhoid fever kelas 3 di RSUD Kabupaten Sukoharjo Triwulan I tahun 2014. Selisih biaya tarif tersebut didukung oleh lama dirawat, kode diagnosis, jasa medis dan tarif obat. daftar PusTaka Bastian I. 2010. Akutansi Kesehatan. Jakarta : Erlangga. Hal: 250-251 Hatta G. 2010. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan. Universitas Indonesia : Jakarta. Hal: 77-81 Departemen Kesehatan RI. 2007. PerMenKes RI Nomor 1165/MENKES/AK/X/ 2007. Pola Tarif Rumah Sakit. www.ppjk.depkes.go.id. Diunduh tanggal 18 Maret 2014. 2008. PerMenKes RI No.269/MENKES/PER/III/ 2008. Rekam Medis Menteri Kesehatan Indonesia : Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2011. PerMenKes Nomor 903/MENKES/PER/v/ 2011. Pedoman pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat: Jakarta. www.ppjk.depkes.go id. Diunduh tanggal 18 Maret 2014. 2013. PerMenKes Nomor 69 tahun 2013. Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan : Jakarta. www.ppjk.depkes. go. id. Diunduh tanggal 18 Maret 2014. 2013. PerMenKes Nomor 71 tahun 2013 Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional : Jakarta www. ppjk.depkes.go.id. Diunduh tanggal 17 Mei 2014 Notoatmodjo S. 2010 Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal: 21, 24-27, 115, 120, 131-145.. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal: 172-178. Mansjoer A dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Klinik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 421-425 Musarovah. 2012. Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif Paket Jamkesmas Pasien R a w a t Inap Diabetes Mellitus di RSUD Dr.Moewardi Triwulan I Tahun 2011. (Karya Tulis Ilmiah). Karanganyar: APIKES Mitra Husada. Naitasari ST dan Mahawati E. 2012. Analisis Lama Perawatan (LOS) Partus caesarea pada PAsien Jamkesmas Rawat Inap Berdasarkan Ina-cbg s di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Tahun 2010. Dalam Rimawati E (ed). Prosiding 110 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014

Forum Informatika Kesehatan Indonesia. Semarang 22-24 April 2013. Semarang: Universitas Dian Nusantara. Sudra RI. 2010. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal: 45 46. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta. Hal: 124, 207-208. 2004. UU Nomor 40 tahun 2004. Sistem Jaminan Sosial Nasional: Jakarta. www.ppjk.depkes.go.id. Diunduh tanggal 22 April 2014. 2011. UU Nomor 24 tahun 2011. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial : Jakarta www.ppjk.depkes.go.id. Diunduh tanggal 18 Maret 2014 Undang-Undang RI. 2004. UU Nomor 29 tahun 2004. Praktik kedokteran: Jakarta www.ppjk. depkes. go.id. Diunduh tanggal 22 April 2014 111