0 PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA AWAL DILIHAT DARI LIFE POSITION DI JORONG PADANG BUNGUR KECAMATAN KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh: RARA NINGRUM NPM: 11060262 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
1 Personality Profiles Seen from the Early Adolescent Life Position in Padang Bungur Village Kecamatan Koto Besar at Dharmasraya Districts By: Rara Ningrum * Dr. Helma, M.Pd ** Gusneli. S.S., M.Pd ** *Student ** lecturers Guidance and Counseling Study Program, STKIP PGRI Sumatera Barat Email: Raraningrum272@yahoo.co.id ABSTRACK The background of this research is the early adolescence are disturbing public. This research aimed to describe the personality of early adolescence based life position (1) I m ok-you re ok. (2) I m okyou re not ok. (3) I m not ok-you re ok. (4) I m not ok-you re not ok. This research was quantitative descriptive. The population amounting 47 people. A technique used in the sampling is total sampling technique. The instrument that used in this research was a questionnaire. While the analysis of data was percentage teqhnique. The result of this research revealed that: the personality of early adolescence based life position (1) I m ok-you re ok in very high category. (2) I m ok-you re not ok in very high category. (3) I m not ok-you re ok in quite high category. (4) I m not ok-you re not ok in very low category. Recommended to:the early adolescence, positive thinking that presence in the family and society is important. Guidance and counseling program, as inputs in order to prepare candidates for counselor who has knowledge of life position held by adolescence. Researchers Furthermore, the guidelines for the conduct of relevant research related to personality problem. Keywords: personality, early adolescence, life position. Pendahuluan Masa remaja adalah masa penuh dinamika, terutama pada fase remaja awal. Hal ini disebabkan pada fase remaja awal berlangsung bersamaan dengan masa pubertas atau masa perubahan fisik dari masa anakanak menuju dewasa. Perubahan tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan dalam fase remaja awal ini. Masa remaja merupakan salah satu periode dalam rentangan kehidupan manusia dan periode dimana individu meninggalkan masa anak-anaknya dan mulai memasuki masa dewasa. Oleh karena itu periode remaja dapat dikatakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa sehingga pada masa ini individu mengalami banyak tantangan perkembangannya, baik dari dalam diri maupun luar diri. Tantangan dalam diri seperti perubahan fisik yang sangat menonjol yang memerlukan penyesuaian agar tidak timbul kesulitan bagi remaja itu sendiri. Tantangan dari lingkungan, misalnya perlakuan orang tua dan orang dewasa lainnya yang tidak konsisten atau mendua (ambigius) kadang-kadang memperlakukan remaja sebagai anak-anak dan pada saat lain menuntut remaja itu bertingkah laku sebagai orang dewasa (Prayitno, 2006: 6) Kepribadian remaja meliputi semua ciri-ciri dan kemampuan yang dapat diukur, temperamennya dan kecenderungankecenderungannya baik emosional maupun pola-pola tingkah lakunya yang diukur oleh standar-standar masyarakat dimana ia hidup. Perkembangan identitas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: iklim keluarga, tokoh idola, peluang pengembangan diri. Apabila remaja dapat memperoleh pemahaman yang baik tentang aspek-aspek 1
2 pokok identitas dirinya seperti fisik, kemampuan intelektual, emosi, sikap, dan nilai-nilai, maka dia akan siap untuk berfungsi dalam pergaulan yang sehat baik dengan teman sebaya, keluarga maupun masyarakat dewasa tanpa dibebani kecemasan dan frustasi. Sobur (2009: 313) menyebutkan banyak faktor yang berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang misalnya dalam hubungan pengaruh-mempengaruhi, terlihat bahwa anak dalam perkembangan dirinya memperlihatkan sifat-sifat yang tertuju pada lingkungan. Lingkungan juga berubah dan memperlihatkan proses perubahan. Selanjutnya Hurlock (1992: 235) menjelaskan bahwa teman sebaya juga mempengaruhi pola kepribadan remaja, dan konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang dirinya dan ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok. Sutton-Smith, 1973 (Prayitno, 2005: 125) menjelaskan bahwa orang tua yang memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang, memuaskan dorongan ingin tahu, memberikan kesempatan untuk mencoba, tidak suka menyalahkan, suka membesarkan hati atau menghargai usaha anak, maka anak akan menampilkan tingkah laku yang berkeyakinan diri, berani dan penyayang kepada anak kecil dari umurnya. Berbeda dengan anak yang diperlakukan dengan cara kasar, kejam, dicaci, dikutuk, disalahkan atau dicela, anak cenderung menjadi penakut, pemalu merasa bodoh dan berkeyakinan diri rendah. Sehubungan dengan hal tersebut Hutagalung (2007: 5) mengemukakan: Kepribadian pada diri seseorang secara umum dapatlah dinyatakan tercermin melalui: (1) Sikap, adalah kecenderungan seseorang melihat sesuatu secara mental yang mengarah pada perilaku yang ditujukan pada orang lain, ide, obyek, dan kelompok tertentu, (2) Perilaku, merupakan cerminan dari sikap seseorang, (3) Tutur Bahasa, menggunakan bahasa dengan tutur bahasa yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Menurut Harris, 1984 (Suri, 2000: 62) ada empat posisi dasar yang menentukan kehidupan seseorang, yaitu: 1. I m not ok-you re ok Posisi ini secara umum menunjukkan bahwa dalam diri seseorang ia merasakan lebih rendah daripada orang lain. 2. I m not ok-you re not ok Keadaan ini lebih parah dan sangat berbahaya daripada posisi pertama di atas, dan dipilih sebagai posisi psikologis. 3. I m ok-you re not ok Menunjukkan adanya kecenderungan pada diri seseorang untuk menuntut orang lain, menyalahkan orang lain, mengkambinghitamkan orang lain, dan menuduh orang lain. 4. I m ok-you re ok Posisi ini merupakan posisi hidup yang sehat dan menunjukkan adanya keseimbangan pada diri seseorang dan bersifat konstruktif. Dari keempat posisi hidup yang mungkin dimiliki seseorang, posisi I m ok-you re ok lah yang sangat diharapkan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re ok. 2. Kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re not ok. 3. Kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re ok. 4. Kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re not ok. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Bapak Wali Nagari pada tanggal 3 Januari 2015 adanya permasalahan yang terjadi pada remaja yang meresahkan masyarakat, dimulai dari kekerasan, pencurian, remaja yang suka merokok, remaja yang berkata-kata kasar pada orang tua, kurang menghargai orang lain, remaja yang suka main gitar dan musik yang keras di malam hari, adanya remaja yang tidak mau mengakui kelebihan orang lain dan menganggap dirinya selalu benar, adanya remaja yang tidak memperdulikan tentang nilai-nilai agama, hal tersebut yang dilakukan
3 oleh remaja yang usianya masih menginjak fase remaja awal. Dari keempat posisi hidup di atas yang sangat diharapkan adalah i m okyou re ok tapi kenyataan yang terjadi pada remaja awal yang ada di Jorong Padang Bungur adanya remaja yang mengalami not ok. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dimana mendiskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi apa adanya (Yusuf, 2005: 83) Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang wajib mengungkapkan permasalahan yang aktual sebagaimana adanya secara sistematis, faktual dan akurat tentang profil kepribadian remaja awal dilihat dari life position kemudian memaknai fenomena yang terjadi sesungguhnya. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan 15 September 2015. Tempat penelitian ini adalah di Jorong Padang Bungur Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya. Alasan peneliti memilih tempat ini adalah karena masalah yang akan diteliti ditemukan di Jorong Padang Bungur Kecamatan Koto Besar. Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu remaja awal di Jorong Padang Bungur. Populasi dari penelitian ini sebanyak 47 remaja awal dan sampel penelitian adalah semua remaja awal yang ada di Jorong Padang Bungur. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Jenis data yang digunakan ialah jenis data interval. Menurut Riduwan (2010:85) data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain, dan mempunyai bobot yang sama. Jadi data yang di intervalkan dalam penelitian ini adalah remaja awal di Jorong Padang Bungur Kecamatan Koto Besar melalui penelitian. Sumber data yang dalam penelitian ini adalah dari mana data diperoleh atau didapatkan sejalan dengan pendapat Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari remaja awal yang menjadi sampel dan kaitannya dengan profil kepribadian remaja awal dilihat dari life position di Jorong Padang Bungur. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan melalui pengolahan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Memeriksa kelengkapan isi instrumen (angket) yang telah diterima dari sampel penelitian. b) Membuat tabel pengolahan data berdasarkan item pernyataan penelitian yang telah dijawab responden. c) Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan data ke tabel pengolahan. d) Mencari presentase untuk setiap data atau total skor pernyataan sabyek penelitian dengan rumus presentase yang dikemukakan oleh Yusuf (2007:224) sebagai berikut: F P 100 N Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi n = Jumlah sampel 100 = Bilangan tetap Hasil Penelitian dan Pembahasan Secara umum hasil penelitian mengenai profil kepribadian remaja awal dilihat dari life position di Jorong Padang Bungur Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya, dimana hasil penelitian secara indikator sebagai berikut: 1. Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re Ok. Berdasarkan hasil penelitian diketahui posisi hidup I m ok-you re ok berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 44,68%. Dengan demikian remaja awal yang memilih posisi hidup saya oke-kamu oke termasuk pada kategori sangat tinggi. Menunjukkan bahwa kepribadian remaja
4 awal dilihat dari life position berdasarkan posisi hidup i m ok-you re ok berada pada kategori sangat tinggi terungkap bahwa terdapat 5 remaja awal berada pada kategori sangat rendah, 10 remaja awal berada pada kategori rendah, 4 remaja awal berada pada kategori cukup tinggi, 7 remaja awal berada pada kategori tinggi, dan 21 remaja awal berada pada kategori sangat tinggi. Bagi remaja awal yang memiliki posisi hidup i m ok-you re yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi harus bisa mempertahankannya dan bagi remaja yang memiliki posisi hidup yang berada pada kategori cukup tinggi, rendah, dan sangat rendah harus bisa ditingkatkan agar bisa memandang dirinya dengan baik, dan juga memerlukan bantuan orang tua dan masyarakat sekitarnya agar memberikan perhatian dan kasih sayang kepada remaja sehingga posisi hidup i m ok-you re yang dimiliki remaja berada pada kategori rendah dan sangat rendah menjadi kategori sangat tinggi. Berdasarkan hal di atas, menurut Taufik (2012: 117-118) posisi i m okyou re ok adalah hubungan yang dilakukannya sedang berjalan dan meningkat kearah yang lebih baik sehingga dia merasa bahwa dia bebas berbuat apa saja sesuai dengan norma yang berlaku serta orang lain menurut perasaannya juga boleh berbuat seperti dia. 2. Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re not ok. Berdasarkan hasil penelitian diketahui posisi hidup i m ok-you re not ok berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 40,43%. Dengan demikian remaja awal yang memilih posisi hidup saya oke-kamu tidak oke termasuk pada kategori sangat tinggi. Menunjukkan life position di Jorong Padang Bungur Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya berdasarkan posisi hidup i m ok-you re not ok termasuk pada kategori sangat tinggi terungkap bahwa 4 remaja awal berada pada kategori sangat rendah, 13 remaja awal berada pada kategori rendah, 7 remaja awal berada pada kategori cukup tinggi, 4 remaja awal berada pada kategori tinggi, sedangkan 19 remaja awal berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re not ok berada pada kategori sangat tinggi berarti posisi hidup yang dimiliki oleh remaja tidak sesuai dengan yang diharapkan karena berada pada kategori sangat tinggi dan remaja yang memiliki posisi hidup ini diharapkan berada pada kategori sangat rendah, bagi remaja yang memiliki posisi hidup i m ok-you re not ok memerlukan bantuan dan bimbingan dari orangtua dan masyarakat sekitar agar berada pada kategori rendah. Berdasarkan hal diatas, menurut Taufik (2012: 118) posisi i m ok-you re not ok adalah orang yang selalu merasa bahwa apa saja yang dilakukan oleh orang lain selalu not ok dan dia merasa apapun yang dilakukannya selalu benar. Sedangkan menurut Harris (1987: 42) posisi i m okyou re not ok merupakan keputusan yang menyalamatkan hidupnya karena dia selalu berfikir bahwa mereka yang salah atau semuanya karena mereka. 3. Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re ok. Berdasarkan hasil penelitian diketahui posisi hidup i m not ok-you re ok berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase 59,57%. Dengan demikian remaja awal memiliki posisi hidup saya tidak oke-kamu oke termasuk pada kategori cukup tinggi. Menunjukkan bahwa kepribadian remaja awal berdasarkan posisi hidup i m not ok-you re ok termasuk pada kategori cukup tinggi terungkap bahwa dari 47 remaja awal, 5 remaja awal berada pada kategori sangat rendah, 12 remaja awal berada pada kategori rendah, 28 remaja awal berada pada kategori cukup tinggi, dan 2 remaja
5 awal berada pada kategori tinggi, sementara pada kategori sangat tinggi tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re ok berada pada kategori cukup tinggi berarti remaja banyak yang memiliki sikap rendah diri. Bagi remaja yang memiliki posisi hidup i m not okyou re ok yang berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, dan cukup tinggi agar bisa berubah menjadi kategori rendah dan sangat rendah karena remaja yang memiliki posisi hidup ini dia menganggap bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas dan hanya orang lain bisa melakukannya. Artinya remaja sangat tergantung pada orang lain dan dia tidak bisa tanpa bantuan orang lain, diharapkan agar orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih pada remaja sehingga remaja memiliki posisi hidup i m not ok-you re ok. Berdasarkan hal di atas, menurut Taufik (2012: 119) posisi i m not ok-you re ok adalah orang yang memilih posisi hidup ini pada dirinya ada perasaan takut, terancam, terhina, rendah diri dan dia juga menganggap bahwa dirinya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas tertentu sehingga dia merasa bahwa hanya orang lainlah yang bisa melakukan tugas tersebut. 4. Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re not ok. Berdasarkan hasil penelitian diketahui posisi hidup i m not ok-you re not ok berada pada kategori sangat rendah dengan persentase 55,32%. Dengan demikian remaja awal memiliki posisi hidup saya tidak oke-kamu tidak oke termasuk pada kategori sangat rendah. Menunjukkan bahwa kepribadian remaja awal berdasarkan posisi hidup i m not ok-you re not ok berada pada kategori sangat rendah terungkap bahwa dari 47 remaja awal, 26 remaja awal berada pada kategori sangat rendah, 9 remaja awal berada pada kategori rendah, 4 remaja awal berada pada kategori cukup tinggi, 8 remaja awal berada pada kategori tinggi, sementara pada kategori sangat tinggi tidak ada. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, dapat peneliti simpulkan life position di Jorong Padang Bungur Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya berdasarkan posisi hidup i m not ok-you re not ok termasuk pada kategori sangat rendah. Bagi remaja yang memiliki posisi hidup i m not ok-you re not ok yang berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, dan cukup tinggi adalah keadaan yang sangat parah, pada umumnya seseorang yang berada pada posisi ini disebabkan karena ia tidak memiliki kegairahan untuk hidup dan dia merasa dia tidak berdaya dan orang lainpun tidak memiliki kekuatan untuk membantunya diharapkan agar orang tua memperhatikan remaja dengan penuh kasih sayang, dan remaja yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah harus bisa mempertahankannya karena itulah yang sangat diharapkan. Berdasarkan hal di atas, menurut Taufik (2012: 119) posisi i m not okyou re not ok adalah orang yang berada pada posisi ini merasa bahwa dirinya sendiri tidak berdaya dan orang lain dirasakannya tidak berdaya atau dia merasa dirinya tidak berdaya dan orang lainpun juga tidak bisa membantunya. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai gambaran kepribadian remaja awal dilihat dari life position di Jorong Padang Bungur Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya. Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re ok berada pada kategori sangat tinggi. 2. Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re not ok berada pada kategori sangat tinggi.
6 3. Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re ok berada pada kategori cukup tinggi. 4. Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re not ok berada pada kategori sangat rendah. Jadi, profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re ok berada pada kategori sangat tinggi, Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m ok-you re not ok berada pada kategori sangat tinggi, Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re ok berada pada kategori cukup tinggi, dan Profil kepribadian remaja awal berdasarkan life position i m not ok-you re not ok berada pada kategori sangat rendah. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti ingin mengajukan saran kepada: 1. Orang tua Diharapkan kepada orang tua untuk lebih memperhatikan anaknya bagaimanapun keadaannya karena posisi hidup ini berkembang sejak bayi, saat dia menerima sentuhan dari ibunya. Setiap manusia membutuhkan sentuhan yang bersifat positif karena sentuhan yang bersifat positif akan menyenangkan bagi yang menerimanya dan diharapkan juga agar orang tua memberikan perhatian tanpa syarat, nakal atau tidak, pandai atau tidak, berprestasi atau tidak tetap saja dia anak yang disayanginya. Dengan demikian anak akan merasa dihargai dan berguna bagi orang tua nya sehingga anak akan memiliki posisi hidup yang baik. 2. Remaja Diharapkan pada remaja agar berfikir positif bahwa keberadaan dirinya di tengah-tengah keluarga dan masyarakat penting sehingga memiliki posisi hidup yang benar yang dapat diterima oleh orang lain yang ada dilingkungannya. 3. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka mempersiapkan calon guru BK yang memiliki WPKNS (Wawasan, Pengetahuan, Keterampilan, Nilai dan Sikap) serta terampil dalam membantu remaja untuk mengetahui posisi hidup yang dipilih oleh remaja sehingga mutu lulusan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling sebagai calon pendidik di Sekolah maupun di luar Sekolah meningkat. 4. Masyarakat Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan remaja dan membimbing remaja agar tidak melanggar aturan yang ada di Jorong Padang Bungur sehingga terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman, dan agar remaja memiliki posisi hidup yang baik sehingga terhindar dari perilaku menyimpang. 5. Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan penelitian yang relevan berkaitan dengan masalah kepribadian. Kepustakaan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Harris, Thomas. 1987. Saya Oke Kamu Oke. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E.B. 1992. Psikologi Perkembangan (Terjemahan oleh Istiwidayanti, Sujarwo dan Ridwan. Jakarta: Erlangga. Hutagalung, Inge. 2007. Pengembangan Kepribadian. Bekasi: Mancanan Jaya Cemerlang. Prayitno, Elida. 2005. Perkembangan Anak Usia Dini dan SD. Padang: Angkasa Raya. Prayitno, Elida. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: Angkasa Raya. Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.
7 Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Taufik. 2012. Model-Model Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang. Yusuf, A Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.