BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan metode eksperimen. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada setiap siklus terdiri dari persiapan, pelaksanaan, pantauan dan evaluasi, serta

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian pada penelitian tindakan kelas ini mencakup hasil observasi kegiatan guru yang didasarkan pada materi perubahan dan sesuai dengan metode eksperimen. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. 4.1.1 4.1.2 Siklus I Kegiatan penelitian siklus I terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan Pelaksanaan perencanaan pada PTK diawali dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan (RPP) yang terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemberian solusi/ tindakan dan pelaksanaan tindak lanjut. Selain persiapan RPP, peneliti juga mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, soal-soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, skor penilaian pada setiap soal, dan media pembelajaran untuk memudahkan pembelajaran. Guru juga mempersiapkan kelompok-kelompok diskusi. Guru membentuk 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Guru juga menata ruang 28

29 kelas yang disesuaikan dengan luas dan kondisi kelas sehingga pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menarik. b. Pelaksanaan Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada hari Jum at 16 November 2012 di kelas IV SDN 1 Duwanga Kec. Bongomeme Kab. Gorontalo. Materi yang diberikan pada siklus I ini adalah materi sifat-sifat dengan menggunakan metode eksperimen. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahapan yakni tahap pendahuluan, tahap kegiatan inti dan tahap penutup. Tahap pendahuluan adalah tahap awal pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa. Kemudian guru memeriksa alat tulis menulis dan lain-lain pendukung pembelajaran. Setelah itu guru kemudian menyampaikan apersepsi. Anak-anak, coba kalian sebutkan benda-benda padat di dalam kelas ini! dengan riuhnya siswa menjawab pertanyaan guru. Kelas menjadi gaduh, kemudian guru kembali mengkondusifkan kelas dan meminta siswa untuk tenang. Guru menunjuk siswa untuk memberikan contoh benda-benda padat di kelas. meja, kursi, buku, polpen, pinsil jawab siswa tersebut. Guru kemudian memberikan penghargaan untuk menarik perhatian siswa. Guru bertanya lagi, siapa diantara kalian yang tahu sifat-sifat benda yang telah disebutkan tadi? Siswa diam. Coba kamu! (sambil menunjuk siswa yang duduk di bangku depan). Guru memberikan salah satu sifat benda untuk merangsang pemikiran siswa. Salah satu sifat dari meja adalah bentuknya tetap. Ada tambahan yang lain?. Mulai siswa mengangkat tangan untuk menjawab. Guru memberikan penghargaan

30 kepada siswa tersebut. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu. Pada tahap kegiatan inti guru membimbing siswa membentuk kelompok sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Pembentukan kelompok dilakukan secara heterogen. Kemudian guru menjelaskan kembali macam-macam perubahan dan menjelaskan materi tentang sifat-sifat secara umum. Setelah itu guru memerintahkan kepada setiap kelompok untuk menyiapkan pensil dan sehelai kertas di atas meja. Kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan. Kemudian guru memerintahkan siswa untuk meremas kertas dan bertanya kepada setiap kelompok untuk bertanya, apakah terjadi perubahan bentuk. Guru kemudian membagikan LKS kepada setiap kelompok dan memerintahkan kepada seluruh kelompok untuk melaksanakan percobaan. Guru menjelaskan tahapan-tahapan dalam percobaan dan membimbing setiap kelompok yang kesulitan. Setiap kelompok melaksanakan percobaan seperti yang diperintahkan guru. Kemudian guru memerintahkan setiap kelompok untuk melaporkan hasil percobaan di depan kelas. Guru memberikan tepuk tangan kepada setiap kelompok yang maju dan melaporkan hasil percobaannya. Pada kegiatan penutup mengulas kembali materi secara singkat dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesimpulan. Siswa memberikan kesimpulan kemudian guru menambahkan dan melengkapi kesimpulan siswa. Kemudian guru mengadakan evaluasi pembelajaran pada pertemuan tersebut. Hasil tes evaluasi siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

31 Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I Ketuntasan No Nama Siswa L/P Nilai Ya Tidak 1 Geflin Suleman L 60.00 2 Raflin Ibrahim L 72.22 3 Sofyan Walangadi L 61.11 4 Meldi Walangadi L 50.00 5 Danda Dukalang L 61.11 6 Prasetyo Zakaria L 94.44 7 Alvin Husain L 80.00 8 Suleman Mahmud L 61.11 9 Saswita Uno P 70.00 10 Sri Windiati Djafar P 91.11 11 Iin Djailani P 72.22 12 Dian Mahmud P 70.00 13 Tasya Umar P 58.89 14 Ulfa Umar P 100.00 15 Nurdianti Walangadi P 83.33 16 Melti Latif P 70.00 17 Revalinda Sun'a P 54.44 18 Alin Walangadi P 83.33 19 Ranti Hipi P 64.44 20 Riyanti Pama P 41.11 Jumlah 1398.86 Rata-Rata 69.94 Jumlah Siswa yang tuntas 11 9 Ketuntasan Siswa (%) 55.00% 45.00% Rata-rata Kelas 69.94 Daya Serap Klasikal 69.94%

32 Dari Tabel 4.1 hasil belajar siswa dapat dilihat data sebagai berikut: 1) Sebanyak 11 orang siswa dari 20 orang siswa memperoleh nilai 70 ke atas (55,00%) dan sebanyak 9 orang siswa (45,00%) memperoleh nilai 69 ke bawah. 2) Rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 69,94 3) Daya serap klasikal yang diperoleh sebesar 69,94% Jika kita membandingkan hasil yang diperoleh dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka hasil yang telah dicapai pada siklus I ini belum mencapai target yang diinginkan pada indikator kinerja. Dapat kita lihat berdasarkan rentang nilai, jumlah siswa yang paling banyak terdapat pada rentang nilai 0-69 sekitar 45% dan yang terendah pada rentang nilai masing-masing antara 80-89 dan 90-100 dengan jumlah siswa masing-masing rentang sebesar 15,00%. c. Pengamatan Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I Pengamatan dilakukan oleh observer yang dipilih oleh peneliti yang didasarkan pada pengalamannya dalam dunia pendidikan. Pada penelitian ini peneliti memilih teman sejawatnya untuk menjadi observer. Peneliti sendiri bertindak sebagai guru yang akan melakukan tindakan penelitian di kelas. Pengamatan secara umum dibagi atas dua bagian utama yaitu: 1) Pengamatan terhadap kegiatan guru Observer melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru yang didasarkan pada format penilaian yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Format tersebut kemudian menjadi pegangan observer selama pembelajaran

33 berlangsung. Hasil observasi kegiatan guru siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Hasil observasi kegiatan guru siklus I No Aspek Yang Diamati 1 Apersepsi dan motivasi 2 Guru memberikan perhatian kepada peningkatan kemampuan siswa memahami materi sifat-sifat 3 Memotivasi anak untuk dapat menjelaskan sifat-sifat 4 Menggali pengetahuan awal anak tentang konsep sifat-sifat 5 Mengarahkan perhatian anak pada pentingnya memahami sifat-sifat 6 Membimbing siswa melakukan analisis terhadap sifat-sifat 7 Membimbing anak agar tekun dalam memahami sifat-sifat 8 Guru menggunakan tipe pertanyaan yang bervariasi mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami sifat-sifat 9 Guru memberikan penguatan positif terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam memahami sifat-sifat 10 Guru memberikan tugas kepada siswa dalam membuat simpulan tentang materi sifat-sifat 11 Memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat membuat simpulan tentang materi sifat-sifat 12 Memberikan penegasan konsep tentang manfaat-manfaat sifat-sifat Kriteria Penelitian B C K TB Jumlah 8 3 1 0 Persentase 66.67% 25.00% 8.33% 0.00%

34 Dari Tabel 4.2 dapat diperoleh data sebagai berikut: a) Dari 12 aspek yang diteliti sebanyak 8 aspek (66,67%) yang memperoleh nilai dengan kriteria baik (B), b) Dari 12 aspek yang diteliti sebanyak 3 aspek (25,00%) yang memperoleh nilai dengan kriteria cukup (C), dan c) Dari 12 aspek yang diteliti sebanyak 1 aspek (8,33%) yang memperoleh nilai dengan kriteria kurang (K). Jumlah aspek yang memperoleh nilai dengan kriteria baik (B) sebanyak 8 aspek (66,67%). Perolehan persentase yang diperoleh belum mencapai hasil yang ditetapkan pada indikator kinerja yakni sebanyak 85% hasil observasi kegiatan guru memperoleh nilai dengan kriteria baik (B). 2) Pengamatan terhadap kegiatan siswa Selain mengamati kegiatan guru, observer juga mengamati kegiatan siswa selama pelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil observasi kegiatan siswa siklus I No 1 2 3 Aspek Yang Diamati Memahami materi sifat-sifat Menjelaskan sifat-sifat Memahami pentingnya memahami sifat-sifat wujud zat Kriteria Penelitian B C K TB

35 No 4 5 6 Aspek Yang Diamati Mampu melakukan aktivitas yang sifatnya memahami sifat-sifat Aktif dalam proses diskusi tentang materi sifat-sifat Mampu mengidentifikasi sifat-sifat Kriteria Penelitian B C K TB 7 Membuat simpulan dari materi sifat-sifat Jumlah 3 4 0 0 Persentase 42.86% 57.14% 0.00% 0.00% Keterangan: B : Baik C : Cukup K : Kurang TB : Tidak Baik Dari Tabel 4.4, Hasil yang diperoleh dapat dijabarkan sebagai berikut. a) Dari 7 aspek yang diamati, sebanyak 3 aspek (42,86%) yang memperoleh nilai dengan kriteria baik (B), dan b) Sebanyak 4 aspek (57,14%) yang memperoleh nilai dengan kriteria cukup (C). Hasil observasi kegiatan siswa yang diperoleh khususnya pada nilai dengan kriteria baik (B) belum mencukupi standar yang ditetapkan berdasarkan indikator kinerja yakni sebanyak 85% dari jumlah aspek pada kegiatan siswa memperoleh nilai dengan kriteria baik (B).

36 d. Refleksi Pelaksanaan kegiatan refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran selesai. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan observer. Hasil refleksi yang dilakukan menghasilkan temuan-temuan pada kegiatan guru dan siswa. Hasil temuan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Temuan terhadap kegiatan guru siklus I Pada kegiatan awal pembelajaran guru telah mempelihatkan penguasaan yang baik baik dalam menyampaikan motivasi, apersepsi maupun tujuan pembelajaran, Pada kegiatan eksplorasi, guru masih kurang dalam menggali pengetahuan awal anak tentang konsep sifat-sifat. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru belum mampu mengidentifikasi informasi tentang pengetahuan awal siswa, Guru belum mampu menarik dan mengarahkan perhatian siswa terhadap pentingnya memahami sifat-sifat terhadap dirinya dalam pengalaman-pengalaman yang dia hadapi, Guru masih belum mampu membimbing siswa secara optimal dan efektif dalam melakukan analisis terhadap sifat-sifat, dan Guru belum menggunakan tipe pertanyaan yang bervariasi dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami sifat-sifat.

37 2) Temuan terhadap kegiatan siswa siklus I Sebagian besar siswa masih belum mampu dalam menjelaskan sifatsifat, Siswa belum memahami pentingnya memahami sifat-sifat, Sebagian besar siswa belum dapat melakukan aktivitas yang sifatnya memahami sifat-sifat, Sebagian siswa belum dapat membuat simpulan dari materi sifat-sifat, dan Hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang ditetapkan pada indikator keberhasilan. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, peneliti bersama-sama dengan observer kemudian sepakat untuk melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya dengan alasan baik hasil belajar siswa maupun hasil observasi kegiatan guru dan siswa semuanya belum mencapai target yang telah ditetapkan sesuai dengan indikator kinerja. Peneliti dan observer juga membuat langkah-langkah perbaikan terhadap kegiatan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Langkah-langkah perbaikan sebagai berikut. Guru hendaknya harus lebih baik lagi dalam menggali informasi tentang pengetahuan awal siswa. Penggalian informasi yang dilakukan hendaknya dibuat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan seputar pengalaman siswa,

38 Mampu menarik perhatian siswa dan berupaya untuk mengarahkan perhatian siswa pada pentingnya memahami sifat-sifat bagi perkembangan dan daya pikir mereka, Membantu siswa dalam melakukan analisis terhadap hasil yang telah mereka peroleh dan mengembangan pengetahuan tersebut, Guru harus mampu membimbing dan menguasai kelas. Melakukan monitoring pada setiap kelompok dan membantu siswa yang kesulitan dalam memahami sifat-sifat, Guru harus mampu menarik perhatian siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi dan menggunakan teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan berdasarkan kompetensi dasar guru, dan Membantu siswa dalam membuat kesimpulan dari pembelajaran atau percobaan yang telah dilakukan. 4.1.3 Siklus II Setelah siklus I belum berhasil dilaksanakan, peneliti bersama dengan pengamat melanjutkan penelitian pada siklus II. Secara umum tahapan-tahapan siklus II sama dengan tahapan pada siklus I yakni terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II terdiri dari persiapan perangkat pembelajaran seperti RPP, soal-soal evaluasi, penskoran, format observasi kegiatan guru dan siswa, LKS, media pembelajaran, dan sumber belajar. Selain itu guru juga menyiapkan

39 kelompok diskusi. Kelompok pada siklus II sama dengan kelompok pada siklus I. kemudian guru juga menata ruang kelas untuk mengkondusifkan dan menambah semangat belajar siswa. Selain itu, pada siklus II ini juga diatur strategi pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I yang nantinya akan diterapkan pada tahap pelaksanaan pembelajaran. b. Pelaksanaan Kegiatan siklus II dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 23 November 2012. Materi yang diberikan pada siklus II ini adalah menyangkut sifat-sifat khususnya pada zat gas dengan menggunakan metode eksperimen. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahap yakni tahap pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan guru masuk ke ruang kelas dengan mengucapkan salam. Kemudian guru mengecek alat-alat perlengkapan kelas dan kebersihan kelas. Kelas bersih dan perlengkapan belajar mengajar lengkap. Kemudian guru memerintahkan ketua kelas untuk memimpin doa. Seluruh siswa berdoa. Kemudian guru bertanya kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan apersepsi dan motivasi. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Hari ini kita akan melihat sifat-sifat gas. Sekarang kalian duduk berkelompok sesuai dengan kelompok kalian sebelumnya. Guru memerintahkan siswa untuk kembali duduk berkelompok dan membagikan LKS kepada masingmasing kelompok. Kemudian guru menjelaskan tahapan demi tahapan pelaksanaan

40 kegiatan percobaan yang akan mereka lakukan. Guru memberikan penjelasan tentang betapa pentingnya mempelajari dan memahami sifat-sifat. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. Kemudian guru memerintahkan siswa untuk memulai percobaan. Sambil setiap siswa melakukan percobaan, guru memonitoring kelas dan membimbing setiap kelompok yang kesulitan. Setelah melaksanakan diskusi, guru memerintahkan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas secara berkelompok. guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada kelompok yang baik presentasinya untuk memotivasi siswa lain. Pada kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran pada siklus II. Seorang siswa menyimpulkan dan guru memberikan tepuk tangan kepada siswa tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menambahkan. Kemudian guru menambah dan melengkapi kesimpulan. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi dari pembelajaran pada hari itu. Hasil tes evaluasi siswa pada siklus II ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Siswa SIklus II No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan Ya Tidak 1 Geflin Suleman L 80.00 2 Raflin Ibrahim L 90.00

41 No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan Ya Tidak 3 Sofyan Walangadi L 75.71 4 Meldi Walangadi L 60.00 5 Danda Dukalang L 80.00 6 Prasetyo Zakaria L 85.71 7 Alvin Husain L 90.00 8 Suleman Mahmud L 80.00 9 Saswita Uno P 75.71 10 Sri Windiati Djafar P 100.00 11 Iin Djailani P 85.71 12 Dian Mahmud P 100.00 13 Tasya Umar P 85.71 14 Ulfa Umar P 92.86 15 Nurdianti Walangadi P 85.71 16 Melti Latif P 75.71 17 Revalinda Sun'a P 60.00 18 Alin Walangadi P 92.86 19 Ranti Hipi P 80.00 20 Riyanti Pama P 64.29 Jumlah 1639.98 Rata-Rata 82.00 Jumlah Siswa yang tuntas 17 3 Ketuntasan Siswa (%) 85.00% 15.00% Rata-rata Kelas 82.00 Daya Serap Klasikal 82.00% Dari Tabel 4.4 di atas kita memperoleh data siswa sebagai berikut. 1) Dari 20 orang siswa yang diteliti, sebanyak 17 orang siswa (85,00%) memperoleh nilai 70 ke atas (KKM = 70) dan dianggap tuntas, 2) Dari 20 orang siswa, sebanyak 3 orang siswa (15,00%) memperoleh nilai 69 ke bawah dan dianggap tindak tuntas, dan

42 3) Rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 82,00 dengan daya serap klasikal sebesar 82,00%. Jika kita membandingkan hasil yang diperoleh pada siklus II ini dengan indikator kinerja yang ada, maka baik itu dari segi jumlah siswa maupun daya serap klasikal telah mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun jika kita membandingkan antara hasil yang diperoleh pada siklus II dengan siklus I, maka kita akan melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. c. Pengamatan Seperti pada siklus I, pada siklus II observer melakukan pengamatan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa sebagai berikut. 1) Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Hasil observasi kegiatan guru siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan guru Siklus II No Aspek Yang Diamati 1 Apersepsi dan motivasi 2 Guru memberikan perhatian kepada peningkatan kemampuan siswa memahami materi sifat-sifat 3 Memotivasi anak untuk dapat menjelaskan sifat-sifat wujud zat Kriteria Penelitian B C K TB

43 No Aspek Yang Diamati 4 Menggali pengetahuan awal anak tentang konsep sifatsifat 5 Mengarahkan perhatian anak pada pentingnya memahami sifat-sifat 6 Membimbing siswa melakukan analisis terhadap sifat-sifat 7 Membimbing anak agar tekun dalam memahami sifat-sifat 8 Guru menggunakan tipe pertanyaan yang bervariasi mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami sifatsifat 9 Guru memberikan penguatan positif terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam memahami sifat-sifat wujud zat 10 Guru memberikan tugas kepada siswa dalam membuat simpulan tentang materi sifatsifat 11 Memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat membuat simpulan tentang materi sifat-sifat 12 Memberikan penegasan konsep tentang manfaatmanfaat sifat-sifat Kriteria Penelitian B C K TB Jumlah 11 1 0 0 Persentase 91.67% 8.33% 0.00% 0.00% Dari Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat data-data sebagai berikut.

44 a) Dari 12 aspek yang diamati, sebanyak 11 aspek (91,67%) memperoleh nilai dengan kriteria baik (B), dan b) Sebanyak 1 aspek (8,33%) memperoleh nilai dengan kriteria cukup (C) yang mana guru masih belum mampu mengarahkan perhatian anak pada pentingnya memahami sifat-sifat Dari perolehan nilai di atas, maka hasil kegiatan guru telah memenuhi target yang telah ditetapkan yakni sekitar 91,67%, sementara target yang diinginkan pada indikator kinerja sebesar 85%. Adapun jika kita membandingkan antara kegiatan guru siklus II dengan kegiatan guru siklus I maka kita akan melihat adanya peningkatan aktivitas guru yang sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki guru. Peningkatan yang terjadi sebesar 25,00%. 2) Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Selain melakukan kegiatan observasi pada siklus I, observer juga melakukan kegiatan observasi/pengamatan terhadap kegiatan siswa khususnya pada penguasan siswa terhadap materi yang diberikan. Hasil observasi kegiatan siswa pada pelaksanaan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6.

45 Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 Aspek Yang Diamati Memahami materi sifat-sifat Menjelaskan sifat-sifat Memahami pentingnya memahami sifat-sifat wujud zat Mampu melakukan aktivitas yang sifatnya memahami sifat-sifat Aktif dalam proses diskusi tentang materi sifat-sifat Mampu mengidentifikasi sifat-sifat Kriteria Penelitian B C K TB Membuat simpulan dari materi sifat-sifat Jumlah 6 1 0 0 Persentase 85.71% 14.29% 0.00% 0.00% Dari Tabel 4.6 di atas dapat diperoleh data-data sebagai berikut. a) Dari 7 aspek yang diamati, sebanyak 6 aspek (85,71%) yang memperoleh nilai dengan kriteria baik (B), dan b) Sebanyak 1 aspek (14,29%) yang memperoleh nilai dengan kriteria penilaian cukup (C). nilai cukup disebabkan karena sebagian siswa belum mampu melakukan aktivitas yang bertujuan untuk memahami sifat-sifat.

46 Dari data a) dan b) dapat kita lihat hasil. Jika kita sesuaikan dengan indikator kinerja, maka kegiatan siswa pada siklus II ini telah mencapai standar yang ditetapkan yakni sekitar 85% untuk kegiatan siswa. d. Refleksi. Kegiatan refleksi siklus II sama seperti siklus I yakni dengan mengadakan musyawarah antara peneliti dan pengamat. Hasil musyawarah antara peneliti dan pengamat menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut. Pada siklus II ini guru telah melaksanakan hampir semua kegiatan berdasarkan aspek yang diamati. Mulai dari awal pelaksanaan, kegiatan inti, maupun pada penutup, hanya saja guru masih kurang mampu dalam membimbing dan mengarahkan perhatian siswa pada pentingnya memahami sifat-sifat. Adapun untuk aspek-aspek yang pada siklus I masih kurang, berdasarkan rekomendasi pelaksanaan pada siklus I, maka guru kemudian melaksanakannya pada siklus II. Sehingga kegiatan guru siklus II semakin baik dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus I. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase pencapaian kegiatan guru yang mana pada siklus I persentase pencapaian guru pada aspek baik sekitar 66,67% dan meningkat pada siklus II mencapai 91,67% dengan selisih 25%. Pada hasil observasi kegiatan siswa di siklus II telah baik sekali dan telah mencapai target yang diinginkan. Hanya saja sebagian siswa masih belum melakukan aktivitas ilmiah yang bertujuan untuk memahami sifat-sifat. Hasil yang diperoleh siswa pada siklus II telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dan

47 meningkat dibandingkan dengan siklus I. Persentase pencapaian kegiatan siswa siklus I sebesar 42,86% dan pada siklus II sebesar 85,71% dengan selisih peningkatan 42,86%. Untuk hasil belajar siswa juga telah mancapai target yang diinginkan berdasarkan indikator kinerja yakni minimal 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai minimal 70 atau daya serap klasikal 70%. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II yaitu sebanyak 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai rata-rata 82,00 dengan daya serap klasikal 82% Berdasarkan temuan-temuan di atas, peneliti dan pengamat mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan metode eksperimen telah berhasil dan tidak perlu untuk melanjutkan penelitian ke siklus yang selanjutnya. 4.2 Pembahasan Setelah dilakukan deskripsi terhadap hasil penelitian, kemudian dilakukan pembahasan penelitian untuk menganalisis dan menyimpulkan data-data yang diperoleh pada hasil penelitian. Kegiatan PTK pada pembelajaran IPA menerapkan metode eksperimen dan memiliki dua indikator kinerja yakni minimal 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai 70 atau daya serap klasikal 70% dan minimal 85% aktivitas guru dan siswa mencapai nilai dengan kriteria baik, maka pembelajaran dapat dikatakan tuntas.

48 4.2.1 Perencanaan Pembelajaran pada Tindakan Siklus I dan Siklus II Berdasarkan observasi awal peneliti di SDN 1 Duwanga khususnya pada kelas IV SD, hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat pada T.P 2010/2011 dan 2011/2012 masing-masing sebesar 65 dan 68. Selain itu pelaksanaan pembelajaran kurang menarik, maka peneliti melakukan perencanaan untuk melakukan penelitian dan mengawali penelitian dengan menyiapkan RPP. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan metode yang akan diterapkan yakni metode eksperiman. RPP yang disusun terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tindak lanjut. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian karena siswa akan lebih mudah memahami materi yang diberikan guru dengan cara langsung mempraktekkan teori yang telah diberikan. 4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran pada Tindakan Siklus I dan Siklus II Pelaksanaan tindakan penelitian dilaksanakan sebanyak dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan peneliti di kelas IV SDN 1 Duwanga Kec. Bongomeme, penelitian yang dilakukan mampu memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran terutama pada siklus II. Sifat kerja sama dan keberanian untuk mengemukakan suatu pendapat mulai muncul dari diri siswa. Selain itu, sikap kritis dan ilmiah mulai tertanam dalam diri siswa yang pada akhirnya akan mudah diterapkan oleh mereka dalam kehidupannya sehari-hari.

49 Selain itu terjadi juga peningkatan pada kegiatan/ aktivitas guru dalam pembelajaran. Guru terlihat lebih mudah memahami siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran. Guru dapat menguasai kelas dan mampu mengkondusifkan kelas. 4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Aspek Siklus I Siklus II Tuntas 55.00% 85.00% Tidak Tuntas 45.00% 15.00% Rata-rata Kelas 69.94 82 Daya Serap Klasikal 69.94% 82.00% Adapun penjelasan point per point sebagai berikut. a. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebesar 55,00% sedangkan pada siklus II yang tuntas sebesar 85%. Terjadi peningkatan dengan selisih 30% dari jumlah siswa. Diagram perbandingan ketuntasan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 4.1.

Jumlah Siswa (%) 50 Perbandingan Ketuntasan Siklus I dan Siklus II 100.00% 85.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 55.00% 45.00% 15.00% Tuntas Tidak Tuntas 0.00% Siklus I Siklus II Pertemuan Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Ketuntasan Siklus I dan Siklus II b. Pada siklus I rata-rata kelas sebesar 69,94 dan pada siklus II sebesar 82. Terjadi peningkatan dengan selisih sebesar 12,06. Perbandingan rata-rata siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 4.8 c. Pada siklus I daya serap klasikal memiliki nilai pencapaian persentase sebesar 69,94% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 82% dengan selisih peningkatan sebesar 12,06%

51 Perbandingan Rata-rata Kelas Siklus I dan Siklus II 85 80 75 70 Rata-rata Kelas 65 60 Siklus I Siklus II Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Rata-rata Siklus I dan Siklus II Oleh karena itu dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan salah satu metode yang dapat dan cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi jika digunakan metode eksperimen, maka hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat wujud zat di kelas IV SDN 1 Duwanga Kec. Bongomeme Kab. Gorontalo akan meningkat dapat diterima dan teruji kebenarannya.