4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU SOSIAL: TEORI PERTUKARAN BLAU

Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis

Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D.

Fenomenologi: Dunia Apa Adanya Realitas Sosial Trilogi Realitas Berger-Luckmann

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

Pengantar tentang Perilaku Sosial (Social Behaviourism) Akar intelektual. Teori Pertukaran Sosial Homans

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

Fenomenologi I: Etnometodologi Garfingkel

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

Pengantar FS Akar Teoritiknya dalam Sosiologi Klasik Asumsi Dasar Fungsionalisme-Struktural Fungsionalisme Parsons

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

BAB II TEORI KONFLIK RALF DAHRENDORF. dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan

Dimensi Subjektif - Objektif

MENGKAJI TEORI SOSIOLOGI MODERN: TEORI JARINGAN. Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah: Metode Penelitian Sosial. Dosen Pengampu : Drs. Prijana, M.

Summary Materi Kuliah Teori Sosiologi Kontmeporer

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB II KONFLIK DALAM KACAMATA RALF DAHRENDORF. keterlibatan konflik yang di dalamnya terdapat waktu, tenaga, dana, dan

HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1

Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

VII KONFLIK DAN INTEGRASI

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat,

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memungkinkan terjadinya integritas sosial, merupakan hubungan-hubungan yang

BAB II SEJARAH, TOKOH DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI

RALF DAHRENDORF ( )

akibatnya fenomena seperti ini menjadi hal yang berdampak sistemik. Tawuran pelajar yang

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM PARADIGMA TEORI SOSIAL. dengan; atau berselisih dengan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia konflik

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

BAB V. Kesimpulan. A. Pengantar. B. Karakter Patronase di Alun-Alun Kidul Yogyakarta

TINJAUAN MATA KULIAH...

II. PENDEKATAN TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORI

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

TEORI KONFLIK SOSIOLOGI KLASIK DAN MODERN M. Wahid Nur Tualeka

Teori Sosial. (Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

Pengembangan Budaya memiliki empat Konteks: 2. Melestarikan dan menghargai budaya

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial

KEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. menentukan. Strategi utama yang harus dilakukan oleh pedagang waralaba Tela-Tela

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan

Hubungan Industrial. Perselisihan Kerja; Bentuk-Bentuk Konflik; dan Demo Serikat Pekerja. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan

BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990, hlm. 301

BAB II KERANGKA TEORETIK

BAB II TEORI KONFLIK SOSIAL DALAM PERSPEKTIF KARL MARX

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL TEORI KONFLIK STRUKTURAL DAN TEORI KEKUASAAN. Untuk dapat melihat dengan jelas alur tulisan ini, maka penulis mencoba untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sedangkan Slamet Riyadi menyatakan bahwa pembangunan adalah suatu

Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

BAB II TINJAUAN TEORI

Kelompok 3 : 1. Anggraini Widjanarti ( ) 2. Annisa Utami ( ) 3. Maria Gracia Deita ( Y)

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3

BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku

BAB V PENUTUP. motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun. Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VI PENUTUP. Meskipun perpustakaan oleh masyarakat secara umum disadari sebagai

METODOLOGI PENELITIAN

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

BAB II KAJIAN TEORI. 1 penelitian sosiologi.blogspot.com /2013/03/kajian-sosiologi.perpolisian-masyarakat.html

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

WANITA DAN STRUKTUR SOSIAL ( Suatu Analisa Tentang Peran Ganda Wanita Indonesia) Dra. LINA SUDARWATI

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

BAB V KESIMPULAN Identitas Nasional dalam Imajinasi Kurikulum kurikulum Konstruksi tersebut melakukan the making process dalam

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

Transkripsi:

Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Fungsionalisme Versus Konflik Teori Konflik Analitis (Non-Marxist) Perbedaan Teori Konflik Marxist dan Non- Marxist Warisan Weber Warisan Simmel Ralf Dahrendorf Lewis Coser Randall Collins 1

Masyarakat relatif statis yang mengarah kepada keseimbangan (equilibrium) Setiap elemen dalam masyarakat saling terintegrasi dan berkontribusi terciptanya Stabilitas Masyarakat terikat oleh norma, nilai dan moralitas umum Fungsionalisme Masyarakat selalau bergerak (dinamis) dan mengarah kepada perubahan Setiap elemen dalam masyarakat terpisah dan berkontribusi pada dis integrasi dan perubahan Keteraturan sebagai wujud dominasi dan paksaan oleh kelompok atas kepada kelompok bawah Konflik Kohesi dari berbagi nilai untuk mempertahankan masyarakat Sistem sosial dibentuk oleh kerjasama sukarela dan atau kesepakatan masingmasing anggota Peran kekuasaan (dominasi) untuk mempertahankan masyarakat Masyarakat (sistem) dibentuk secara paksa, kerjasama dan kesepakatan tercipta karena adanya paksaan Fungsionalisme Konflik 2

Penekanan bahwa Perspektif Konflik sebagai central pengembangan obyektif / ilmiah Sosiologi Dimotori oleh 3 tokoh utama: Ralf Dahrendorf Lewis Coser Randall Collins Teori Konflik Analitis merujukkan pemikiranya tidak saja kepada Marx, tapi juga Weber dan Simmel Ilmu sosial dan aksi politik tidak terpisah dan keterikatan antara Fakta dan Nilai Stratifikasi masyarakat terdiri dari satu dimensi saja dan terdiri hanya dua kelas: Atas-Bawah Keyakinan adanya masyarakat tanpa kelas, egaliter Marxist Pemisahan antara fakta dan nilai adalah sangat penting, untuk menjamin obyektifitas dan netralitas Stratifikasi masyarakat terdiri dari multi dimensi dan kompleksitas susunannya Konflik sebagai keniscayaan dan komponen penting dalam masyarakat Non Marxist/Analitis 3

Ide dasar bahwa semua aktifitas individu dilandasi kepentingan pribadi Kepentingan pribadi ini berkait erat dengan tujuan hidup pribadi, nilai/norma dalam masyarakat serta berbagai aspek materi (Kekayaan dll) Kepentingan ini berkait erat dengan Kekuasaan yang dibutuhkan untuk memenuhinya (serta caranya) Kajian tentang kekuasaan dan relasi aktor dalam kekuasaan menjadi penting (Ingat teori Otoritas Weber) Konsep Stratifikasi Sosial Weber yang lebih kompleks, tidak sekedar model berbasis Ekonomi Marx. Stratifikasi Weber dibangun berdasar berbagai aspek sosial seperti Agama, Politik dll Penekanan bahwa Asosiasi (integrasi) dan Konflik bukanlah fenomena yang terpisah, tapi saling berkaitan secara intim Artinya Masyarakat terintegrasi dalam beragai konflik Individu/kelompok yang saling tumpang tindih, sebuah kelompok atau individu bisa berkonflik dengan kelompok lain dalam satu konteks dan juga bisa bekerja sama dalam kontek lain Penekanan Simmel bahwa Tindakan Sosial melibatkan Konflik dan Harmoni, menjadi rujukan bahwa Konflik merupakan keniscayaan dalam dunia sosial 4

Masyarakat berkecenderungan untuk berkonflik agar perubahan sosial bisa terjadi Konflik merupakan kreasi individu yang penting dalam masyarakat Analisis Konflik: Kekuasaan terutama pada kemampuan untuk mengendalikan orang lain Kekuasaan: kemampuan memaksakan kemauan meskipun ditentang Otoritas: hak yang sah untuk dipatuhi Selanjutnya Dahrendorf menekankan analisis konflik otoritas: antara yang memiliki otoritas dan yang tidak memiliki (diatur) Otoritas bertempat pada posisi sosial tertentu (bukan orang) dan tersusun secara hirarkhis dalam Stratifikasi Sosial Setiap posisi (pekerjaan) membutuhkan kemampuan yang berbeda-beda (Mudah><Susah) Setiap posisi (pekerjaan) mendapatkan reward yang berbeda-beda pula (Tinggi><Rendah) Stratifikasi Sosial berdasarkan otoritas ini sangat kompleks dalam masyarakat: Seseorang bisa menempati posisi tinggi pada satu kelompok dan menempati posisi rendah di kelompok lain Dahrendorf menjelaskan bahwa Masyarakat tersusun oleh koordinasi secara imperative oleh berbagai kelompok (imperatively coordinated associations) Masyarakat terdiri dari berbagai kelompok dimana individu bisa memiliki berbagai posisi (otoritas) yang berbeda-beda dalam berbagai kelompok 5

Dalam bukunya: Class and Class Conflict in Industrial Society, Konflik sosial terjadi karena perbedaan otoritas yang dimiliki oleh anggota masyarakat Konflik ini bersifat dikhotomis: Mereka yang memiliki otoritas dan mereka yang tidak Konflik kelompok dipicu oleh kepentingan dan dilakukan oleh kelompok kepentingan Kepentingan dibagi dua: Kepentingan Laten: belum disadari oleh kelompok Kepentingan manifest: telah disadari dan diperjuangkan oleh kelompok Kelompok kepentingan juga dibagi dua: Kelompok Semu (Quasi): dimana individu belum menyadari kepentingan bersama Kelompok Kepentingan: individu menyadari kepentingan bersama dan berusaha memperjuangkannya Konflik sosial menyaratkan tiga faktor: Teknis: adanya pendiri dan nilai-nilai ideologis yang diperjuangkan Politik: kebebasan berkespresi dan berkserikat dalam sebuah negara Sosial: terbagi 3: 1) konsentrasi anggota; 2) Komunikasi antar anggota; dan 3) homogenitas anggota Aspek lain adalah kepentingan dan perubahannya menjadi kepentingan bersama dan lahirnya kelompok kepentingan 6

Disini ada dua konsep: Kekerasan konflik: penggunaan macam senjata Intensitas konflik: penggunaan sumber daya dan tingkat keterlibatan masing-masing kelompok Aspek lain adalah adanya aturan main (rules of the games) yang mengatur konflik Konflik Industrial: Konflik dalam perusahaan antara pemilik modal dengan buruh cenderung menurun. Karena tidak jelas aturannya setelah lahir birokrasi/manajemen (direktur, manajer) yang bukan pemiliki modal Konflik dalam Negara Cenderung tetap ada khususnya difasilitasi oleh sistem politik multi partai dsb Konflik dipahami sebagai sumber perubahan dan perkembangan masyarakat Konflik sosial merubah struktur sosial Pergantian posisi dominan (keseluruhan atau sebagian) Peleburan antara kelompok dominan dan terdominasi Konflik intense mengakibatkan perubahan radikal, apabila disertai kekerasan menjadi lebih cepat Analisis konflik: Hubungan antara konflik dan perubahan Hubungan antara konflik dengan status quo 7

Sidang Umum MPR sebagai bentuk mekanisme mengelola konflik perebutan kekuasaan secara damai dan saling menghormati Dalam bukunya: The functions of Social Conflict, ditekankan bahwa meskipun analisis konflik sangat penting dalam kajian masyarakat, aspek konsensus (keteraturan) masih lebih penting Konflik tidak saja mengarah kepada perubahan sosial tapi juga mempererat integrasi sosial Coser berusaha memahami berbagai segi positif dari konflik selain dampak perubahan sosialnya bagi keberlangsungan suatu masyarakat 8

Mengikuti Simmel, konflik terjadi pada level interaksi sosial antar individu (yang kemudian berkembang di level struktural) Konflik diawali atau terjadi ketika ada hubungan yang intens antar individu atau kelompok Dua tipe konflik: Realistik: Konflik digunakan untuk mendapatkan atau memenuhi kepentingan tertentu Non-Realistik: Konflik hanya sebagai media melepas ketegangan (mencari kambing hitam) Coser: konflik mengarah ke perubahan Sosial Tapi konflik juga bisa positif bagi kelompok Konsekuensi Positif konflik meliputi: 1) menetapkan karakter (anggota) kelompok; 2) menetapkan identitas kelompok; 3) mempertahankan stabilitas; dan 4) meningkatkan kohesi (kerekatan) masyarakat Konflik Eksternal Berperan dalam menetapkan identitas kelompok Menetapkan batas-batas kelompok: dengan memperkuat kesadaran, rasa keberbedaan dan identitas Konflik Internal Mengaktifkan berbagai individu/kelompok pasif menjadi aktif Mencipta ruang negosiasi dan saling memahami antara anggota kelompok (kohesi) 9

Mengarahkan analisis konflik struktural (Makro) pada level individual (Mikro) Interaksi Sosial: tersusun dalam sistem stratifikasi dan organisasi sosial tertentu Interaksi sosial juga berkait erat dengan kepentingan (kekayaan, status, kekuasaan dll) masing-masing individu, dimana perilakunya mencerminkannya Konflik sosial berpusat pada perebutan dan pertemuan kepentingan tersebut, yang disertai dengan paksaan (kekerasan) dari yang berkuasa kepada yang dikuasai Stratifikasi Sosial meliputi: kekayaan, politik, karir/pekerjaan, keluarga, kelompok asosiasi, komunitas, gaya hidup, agama dsb Artinya Stratifikasi Sosial tidak diciptakan oleh satu faktor tunggal: Ekonomi seperti Marx Analisis Stratifikasi Sosial Collins diarahkan pada ranah individual: posisi dalam stratifikasi mempengaruhi emosi, cara berpikir, gaya hidup, kebiasaan, juga kepentingan Berbagai dampak dari stratifikasi ini mendorong terjadinya konflik sosial 10

Interaksi Sosial: individu adalah sosial (berhubungan dengan orang lain) namun juga mudah terlibat dalam konflik Konflik dalam stratifikasi ini digambarkan dalam 3 prinsip utama: Individu: hidup dalam dunia yang terkonstruksi secara subyektif Beberapa orang memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi konstruksi dunia subyektif individu Beberapa orang berusaha mempengaruhi konstruksi subyektif tersebut Perbedaan posisi dalam stratifikasi (kekuasaan dan kontrol) menjadi pusat lahirnya konflik Stratifikasi oleh tingkat Pendidikan Pendidikan menjadi modal sosial-budaya-politik untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan Stratifikasi oleh perbedaan jender Beberapa pekerjaan hanya bisa atau cocok dilakukan oleh jenis kelamin tertentu (laki-laki) Stratifikasi oleh perbedaan umur Prioritas diberikan kepada kelompok umur tertentu (lebih tua) Stratifikasi sosial dalam Organisasi Organisasi menjadi satu contoh praktek stratifikasi sosial yang riil dan konflik antar individu di dalamnya 11

Johnson, D.P., 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jilid 2. Jakarta Gramedia Poloma, M. 1993. Teori Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Ritzer, G. dan Goodman, D.J., 2004. Socioogical Theory. Edisi ke-6. New York: McGraw-Hill Wallace, R.A. dan Wolf, A., 1980. Contemporary Sociological Theory: Continuing the Classical Tradition. Englewood: Prentice Hall 12