Tabel 4.1 Tabel Integratif Gambaran Umum Partisipan

dokumen-dokumen yang mirip
5. ANALISIS HASIL DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Gambaran Karakteristik Partisipan Penelitian

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

4. HASIL DAN ANALISIS HASIL

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

5. ANALISIS HASIL DAN INTERPRETASI DATA

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab1.

5. HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Metode Penelitian

Pokok Bahasan. Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya)

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB IV HASIL PENELITIAN Kriteria Responden Penelitian. dahulu agar responden yang terpilih benar-benar mengenal organisasi

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

4. HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN. 4. A. Gambaran Umum Subjek Penelitian 4. A.1. Gambaran jenis kelamin subjek penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan, yang dimaksud. dengan guru honorer adalah pegawai non PNS Departemen Pendidikan Nasional

4. HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka:

BAB 4 HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Semangat Kerja pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

3. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Bab 4. Hasil Penelitian Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin. belajar dan self regulation yaitu siswa yang berjenis kelamin

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT.

4. A ALISIS HASIL PE ELITIA

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

BAB 4 HASIL DAN INTERPRETASI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

BAB 4 ANALISA HASIL. Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. dengan setting pembelajaran kooperatif dan ditinjau berdasarkan jenis

Skala dan Alat Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk

4. HASIL DAN INTERPRETASI HASIL

3. METODE PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah


BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Bulila Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. PKBM Jabal Rahmah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bersedia menjadi responden dalam penelitian ini: Tabel 4.1. Data Penyebaran Kuesioner. Kuesioner yang dibagikan

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

4. HASIL DAN INTERPRETASI HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun bab ini berisi identitas

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

4. HASIL DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 8 E. Keaslian Penelitian...

BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

Transkripsi:

4. HASIL DA A ALISIS PE ELITIA Dari sejumlah kuesioner yang disebarkan kepada partisipan-partisipan yang berdomisili di Jakarta, terkumpul 226 kuesioner. Tidak semua kuesioner layak untuk diolah. Terdapat 5 kuesioner yang tidak bisa diolah karena item dan data partisipan tidak diisi lengkap. Dengan demikian terdapat 221 kuesioner yang dipakai sebagai data mentah penelitian untuk diolah dan dianalisis. 4.1 Gambaran Umum Partisipan Tabel 4.1 Tabel Integratif Gambaran Umum Partisipan Kategori Frekuensi Persentase Tingkat pendidikan Strata 2 10 4,5 Strata 1 136 61,5 Diploma 3 55 24,9 SMEA 4 1,8 STM 1 0,4 SMA 15 6,8 Total 221 100 Status pernikahan Belum menikah 118 53,4 Menikah belum punya anak 25 11,3 Menikah dan punya anak 78 35,3 Total 221 100 Pindah kerja Tidak pernah (0) 59 26,7 Satu kali 63 28,5 Dua kali 41 18,5 Tiga kali 31 14 Empat kali 17 7,7 Lima kali 5 2,3 Enam kali 3 1,4 Tujuh kali 1 0,4 Total 221 100 Jenis Kelamin Pindah kerja Laki-laki 76 47 Perempuan 86 53 Total partisipan pindah kerja 162 100 Tidak pindah kerja Laki-laki 31 52,5 Perempuan 28 47,5 Total partisipan tdk pdh kerja 59 100 Total partisipan 221 100 Jenis Perusahaan Barang Pindah kerja 52 23,5 Tidak pindah kerja 22 9,9 Jasa Pindah kerja 110 49,8 Tidak pindah kerja 37 16,7 Total partisipan 221 100 36

37 Gambaran umum partisipan berisi karakteristik partisipan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah uraian gambaran umum partisipan penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, status, pendidikan terakhir dan banyaknya pindah kerja. 4.1.1 Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, partisipan laki-laki berjumlah 108 (49, 4 %) orang dan partisipan perempuan berjumlah 114 orang (51,6 %). Sementara partisipan yang mengalami pindah kerja sebanyak 162 orang (73,3 %) dengan distribusi perempuan yang mengalami pindah kerja sebanyak 86 orang (53 %) dan laki-laki sebanyak 76 orang (47 %). Sedangkan partisipan yang tidak pernah mengalami pindah kerja sebanyak 59 orang (26,7 %). Laki-laki yang tidak mengalami pindah kerja adalah 31 orang (52,54 %), lebih banyak dibandingkan partisipan berjenis kelamin perempuan yang terdiri atas 28 orang (47,46 %). 4.1.2 Usia Usia partisipan dalam penelitian ini memiliki rentang dari usia 25-40 tahun dengan modus usia adalah 25 tahun yaitu sebanyak 41 orang. Terdapat 20 orang partisipan yang berada pada batas akhir usia dalam penelitian ini yaitu 40 tahun. 4.1.3 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan partisipan penelitian ini beragam. Dapat dilihat dari tabel 4.1 bahwa partisipan penelitian ini bervariasi mulai dari tingkat SMA dan setara dengan SMA hingga Strata 2. Mayoritas partisipan memiliki tingkat pendidikan Strata 1 yaitu 136 orang (61,53 %), sementara itu partisipan yang memiliki tingkat pendidikan diploma (D-3) sebanyak 55 orang (24,93 %), SMA sejumlah 15 orang (6,8 %), SMEA sebanyak 4 orang (1,81 %), STM sebanyak 1 orang (0,41 %) dan partisipan yang telah memiliki pendidikan terakhir Strata 2 sebanyak 10 orang (4,52 %).

38 4.1.4 Status Pernikahan Status pernikahan yang dimiiki oleh partisipan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu, belum menikah, sudah menikah tapi belum memiliki anak, dan sudah menikah dan memiliki anak. Berdasar status pernikahan, mayoritas partisipan belum menikah yaitu sebanyak 118 orang (53,39%), sedangkan partisipan yang telah menikah namun belum memiliki anak berjumlah 25 orang (11,3 %). Partisipan yang telah menikah dan memiliki anak sebanyak 78 orang (35,3 %). 4.1.5 Banyaknya Pindah Kerja yang Dilakukan Pindah kerja yang dilakukan partisipan dalam penelitian ini memiliki rentang dari satu sampai tujuh kali dalam hidupnya. Partisipan memiliki rata-rata pindah kerja sebanyak 3 kali. Adapun alasan pindah kerja yang diberikan partisipan adalah gaji dan penawaran lebih baik yang ditawarkan oleh perusahaan lain. Selain itu, lingkungan kerja yang tidak mendukung dan atasan yang tidak kooperatif dan adil dalam pembagian kerja serta ikut pasangan pindah kota, dijadikan alasan lain yang cukup berpengaruh dalam keputusan partisipan untuk pindah kerja. 4.1.6 Jenis Perusahaan Peneliti membedakan jenis perusahaan partisipan dalam barang dan jasa. Partisipan yang bergerak dalam bidang jasa berjumlah 169 orang (76,4%) sedangkan partisipan yang bekerja dalam perusahaan barang sebanyak 52 orang (23,6 %). 4.2 Gambaran Perkembangan Karir Partisipan Setiap tahapan diwakili 8 item yang akan dijumlahkan dan akhirnya didapatkan skor pada tiap tahapan. Setelah itu, didapatkan rentang skor total empat tahapan tersebut adalah 96 165. Jika ditinjau dari tiap tahapannya, pada tahapan awal karir yaitu exploration skor partisipan terentang dari 25 45. Ratarata skor yang didapatkan adalah 37,41. Pada tahapan establishment, skor partisipan 34,67. Sedangkan skor partisipan pada tahapan maintenance adalah

39 37,3 dan pada tahapan akhir yaitu disengagement adalah 30,98. Interpretasi yang dapat diberikan pada rata-rata skor ini adalah partisipan penelitian yang mengalami pindah kerja memiliki fokus yang paling tinggi pada tahapan maintenance. Sementara itu, fokus sekunder jatuh pada tahapan exploration. Ratarata skor tiap tahapan dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.2 Tabel Mean Tahapan Karir Tahapan Mean skor Rentang Skor Exploration 36,89 13-46 Establishment 35,70 17-48 Maintenance 37,30 21-48 Disengagement 30,90 13-49 Jumlah partisipan yang berfokus pada awal tahapan adalah 24 orang (14,82 %) dan pada tahapan berikutnya yaitu establishment adalah 37 orang (22.83%). Partisipan penelitian yang memiliki fokus karir tinggi pada tahapan maintenance berjumlah 70 orang (43,2 %) dan partisipan yang berfokus pada tahapan disengagement adalah 11 orang (6,7 %). Dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Tabel Frekuensi pada Tiap Tahapan Karir Tahapan Frekuensi Persentase Exploration 24 orang 14,8 Establishment 37 orang 22,8 Maintenance 70 orang 43,2 Disengagement 11 orang 6,7 Total 162 orang 100

40 4.3 Perbedaan Tahapan Perkembangan Karir antara Dewasa Muda yang Mengalami Pindah Kerja dan Tidak Mengalami Pindah Kerja Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian dengan menggunakan teknik independent sample t-test, didapatkan hasil seperti yang terlihat di tabel berikut ini. Tabel 4.4 Tabel Perbedaan Mean Tahapan Karir Partisipan Tahapan Mean Perbedaan mean t Exploration -0,5184-0,507 0,002* pindah kerja 36,89 tidak pindah 34,29 Establishment 0,9694 1,211 0,725 pindah kerja 35,7 tidak pindah 34,7 Maintenance 0,2313 0,297 0,125 pindah kerja 37,3 tidak pindah 37,5 Disengagement -0,2983-0,319 0,876 pindah kerja 30,9 tidak pindah 30,7 *perbedaan mean signifikan pada l.o.s 0,05 Dari tabel diatas, bahwa terdapat perbedaan mean yang signifikan antara partisipan yang pindah kerja dengan yang tidak pindah kerja pada tahapan exploration. Diketahui bahwa nilai t yang didapat adalah sebesar 0, 507 dan signifikan pada l.o.s 0,05 (nilai p = 0,002). Ini berarti terdapat perbedaan mean skor pada tahapan exploration yang signifikan antara partisipan yang pindah kerja dan tidak pindah kerja. Pada tabel juga dapat dilihat bahwa mean skor partisipan yang pindah kerja lebih tinggi dibanding skor partisipan yang tidak pernah mengalami pindah kerja sama sekali. Artinya, partisipan yang mengalami pindah kerja lebih fokus pada tahapan exploration jika dibandingkan dengan partisipan yang tidak mengalami pindah kerja. t yang dimiliki pada tahapan establishment adalah 1,211, dan tidak signifikan pada l.o.s 0,05 (nilai p = 0,725). Ini berarti tidak terdapat perbedaan mean skor pada tahapan establishment yang signifikan antara partisipan yang pindah kerja dan tidak pindah kerja. Berdasarkan tabel diatas diketahui juga

41 bahwa nilai t pada tahapan maintenance yang didapat adalah sebesar 0,297 dan tidak signifikan pada l.o.s 0,05 (nilai p = 0,125). Ini berarti tidak terdapat perbedaan mean skor pada tahapan maintenance yang signifikan antara partisipan yang pindah kerja dan tidak pindah kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.4 bahwa mean kedua skor partisipan tidak jauh berbeda. Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa nilai t pada tahapan disengagement yang didapat adalah sebesar 0,319 dan tidak signifikan pada l.o.s 0,05 (nilai p = 0,876). Ini berarti tidak terdapat perbedaan mean skor pada tahapan disengagement yang signifikan antara partisipan yang pindah kerja dan tidak pindah kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.4 bahwa mean kedua skor partisipan tidak jauh berbeda. 4.4 Hasil Tambahan Penelitian Dalam penelitian ini juga didapatkan hasil tambahan. Hasil tambahan penelitian ini antara lain perbedaan mean tiap tahapan antara tingkat pendidikan, status pernikahan dan jenis kelamin dan jenis perusahaan. 4.4.1 Perbedaan Mean Tahapan Karir antara Tingkat Pendidikan Untuk mengetahui perbedaan mean skor setiap tahapan antara berbagai tingkat pendidikan yaitu SMU, SMK, STM, D3, S1, dan S2 maka digunakan perhitungan stastistik Anova satu arah. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Tabel Anova Perbedaan Mean Tahapan Karir Kategori Tingkat Pendidikan Tahapan F Exploration 1,304 0,399 Establishment 2,095 0,069 Maintenance 0,444 0,817 Disengagement 0,285 0,921 Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa tidak terdapat perbedaan mean yang signifikan antara tingkat pendidikan. F yang didapat pada tahapan exploration adalah 1,304 dan tidak signifikan pada l.o.s 0,05 (nilai p = 0,399). Ini

42 berarti tidak terdapat perbedaan mean skor tahapan exploration yang signifikan antara partisipan yang memiliki pendidikan terakhir SMU, SMK, STM, Diploma, Strata 1 dan Strata 2. Artinya skor exploration seseorang tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Begitu juga dengan tahapan karir berikutnya seperti establishment, maintenance dan disengagement yang tidak terdapat perbedaan mean yang signifikan pada tingkat pendidikan tertentu. Artinya skor tahapan karir seseorang tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. 4.4.2 Perbedaan Mean Tahapan Karir antara Status Pernikahan Untuk mengetahui perbedaan mean skor setiap tahapan antara berbagai status pernikahan yaitu, belum menikah, sudah menikah namun belum memiliki anak dan sudah menikah dan memiliki anak, maka digunakan perhitungan stastistik Anova satu arah. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.6 Tabel Anova Perbedaan Mean Tahapan Karir Kategori Status Pernikahan Tahapan F Exploration 0,932 0,396 Establishment 2,243 0,109 Maintenance 3,634 0,029* Disengagement 1,901 0,153 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai F yang signifikan berada pada tahapan maintenance yaitu sebesar 3,364 dan signifikan pada l.o.s 0,05 (nilai p = 0,029). Ini berarti terdapat perbedaan mean skor pada tahapan maintenance antara partisipan yang memiliki status pernikahan belum menikah, sudah menikah tetapi belum mempunyai anak dan menikah dan mempunyai anak. Untuk mengetahui status pernikahan mana yang paling berpengaruh terhadap tahapan maintenance maka dilakukan Post Hoc Analysis. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan Post Hoc terhadap status pernikahan.

43 Tabel 4.7 Tabel Post Hoc Perbedaan Mean Tahapan Maintenance Kategori Status Pernikahan Status pernikahan N Mean Belum Menikah 114 36,80702 Menikah blm punya anak 13 40,92308* Menikah punya anak 34 37,73529 Total 161 37,3354 *perbedaan mean signifikan pada l.o.s 0,05 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa status pernikahan yang paling berpengaruh terhadap skor maintenance adalah sudah menikah tetapi belum punya anak jika dibandingkan dengan status belum menikah atau menikah dan telah memiliki anak. Artinya, orang-orang yang telah menikah namun belum memiliki anak lebih fokus terhadap tahapan maintenance pada karirnya dibanding orang-orang yang belum menikah atau sudah menikah dan memiliki anak. 4.4.3 Perbedaan Mean Tahapan Karir antara Jenis Kelamin Untuk mengetahui perbedaan mean skor tahapan karir antara laki-laki dan perempuan, maka digunakan perhitungan statistik dengan teknik independent samples t-test. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.8 Tabel t Perbedaan Mean Tahapan Karir antara Jenis Kelamin Tahapan t Exploration 1,482 0,140 Establishment 1,193 0,234 Maintenance 0,812 0,418 Disengagement 1,881 0,061 Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa tidak terdapat perbedaan mean yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. 4.4.4 Perbedaan Mean Tahapan Karir antara Jenis Perusahaan Untuk mengetahui perbedaan mean skor tahapan karir antara pekerja yang bergerak dalam bidang jasa dan barang, maka digunakan perhitungan statistik

44 dengan teknik independent samples t-test. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.9 Tabel t Perbedaan Mean Tahapan Karir antara Jenis Perusahaan Tahapan t Exploration 0,393 0,695 Establishment 0,954 0,341 Maintenance 1,244 0,215 Disengagement 2,153 0,032* *perbedaan mean signifikan pada l.o.s 0,05 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai t yang signifikan berada pada tahapan disengagement yaitu sebesar 2,153 dan signifikan pada l.o.s 0,05 (nilai p = 0,032). Ini berarti terdapat perbedaan mean skor pada tahapan disengagement antara partisipan yang bekerja pada perusahaan barang dan jasa. Diketahui bahwa mean partisipan yang bekerja pada perusahaan barang lebih tinggi dibandingkan perusahaan jasa. Mean partisipan yang bekerja pada perusahaan barang adalah 32,14 sedangkan mean partisipan yang bekerja pada perusahaan jasa adalah 30,24. Artinya partisipan yang bekerja pada perusahaan barang memiliki fokus yang lebih tinggi pada tahapan karir disengagement dibandingkan dengan partisipan yang bekerja di perusahaan jasa.