METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data"

Transkripsi

1 METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data sekunder kota Medan memiliki 15 Kelurahan yang memiliki kelompok nelayan. Adapun pemilihan kelurahan berdasarkan kelompok nelayan penangkap ikan dan pengolah ikan, maka terpilih kelurahan yang akan menjadi daerah penelitian yaitu kelurahan Nelayan Indah. Metode Penentuan Sampel Sampel dalam penelitian adalah anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan di kelurahan Nelayan Indah. Penentuan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling, Yaitu Sampel diambil secara acak sederhana atas jumlah populasi yang ada disetiap daerah penelitian pada kelurahan Nelayan Indah di kecamatan Medan Labuhan. Sampel adalah anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan pengolah ikan. Untuk mengetahui nama kelompok dan jumlah anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini:

2 Tabel 2. Nama Kelompok dan Jumlah Anggota Kelompok Nelayan Penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan. No Kelompok Nelayan Penangkap Ikan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan Nama Kelompok Jumlah Anggota ( Orang) Nama Kelompok Jumalah Anggota (Orang) 1 Bina Nelayan 37 Wanita Tani 15 2 Anak Nelayan Rawai 10 Ikan Kakap 15 3 Keluarga Nelayan 15 Muda Mitra 10 Bahari 4 Nelayan Karya Pembangunan 24 Deli makmur 10 5 Bahari Mandiri 10 Nelayan Mandiri 10 Maju Jaya 6 Bahagia 15 Nelayan Mandiri 10 Maju Bersama 7 Nelayan Pesisir Jaring Gembung 15 Maju Bersama 10 8 Nelayan Mandiri 18 9 Tani dan Nelayan Mandiri Nelayan Lestari KUB Nelayan Jaring Mandiri Nelayan Pukat Layang 10 Sumber: Dinas Pertanian Dan Kelautan,2009 Sampel kelompok nelayan dipilih berdasarkan jumlah anggota rata-rata atau yang mendekati jumlah rata-rata. Berdasarkan Tabel 2 terdapat kelompok nelayan penangkap ikan yaitu kelompok Bina Nelayan dengan jumlah anggota 37 orang dengan demikian kelompok Bina Nelayan dijadikan sebagai sampel kelompok nelayan penangkap ikan. Sementara kelompok nelayan pengolah ikan yaitu kelompok Maju Bersama, Deli Makmur, Ikan Kakap, dengan Jumlah anggota 35 orang dijadikan sebagai sampel kelompok nelayan pengolah ikan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 60 orang dan masing-masing kelompok diambil secara acak yakni sebesar 30 orang untuk anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan 30 orang untuk anggota kelompok nelayan pengolah ikan. Hal ini sesuia dengan teori Bailey yang mengatakan

3 bahwa untuk penentuan yang menggunakan analisa statistik ukuran responden paling rendah minimal adalah 30 orang (Hasan 2002). Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara peneliti langsung dengan anggota kelompok nelayan penangkapan ikan dan pengolahan ikan yang menjadi sampel dalam penelitian ini melalui alat bantu berupa daftar pertanyaan dengan (kuistioner) yang disusun peneliti. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari dinas Pertanian dan Kelautan kota Medan, Kantor kecamatan Medan Labuhan, dan kantor lurah Nelayan Indah. Metode Analisis Data - Hipotesis 1 dan 3 dianalisis dengan metode deskriptf yaitu dengan melihat data perkembangan kelompok nelayan penangkap ikan dan pengolah ikan (jumlah anggota kelompok nelayan, alat dan mesin yang digunakan, dan kegiatan pelatihan) selama 5 tahun terakhir dan dengan melihat struktur organisasi apakah ada perbedaan yang mendasar dari kedua organisasi kelompok nelayan penangkap ikan dan kalompok nelayan pengolah. - Hipotesis 2, 4, 5, dan 6 dianalisis dengan metode deskriptif dan metode uji Independent Sample T Test. Independen Sample T Test ini digunakan untuk menguji apakah terdapat atau tidak terdapat perbedaan dari 2 kelompok yaitu kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis ini dengan memberikan pertanyaan

4 atau kuesioner kepada responden dan memberikan skor pada setiap pilihan jawaban, yaitu: Tidak baik (a) : Bernilai 1 Kurang Baik (b) : Bernilai 2 Cukup Baik (c) : Bernilai 3 Baik (d) : Bernilai 4 Sangat baik (e) : Bernilai 5 Adapun rumus Independent Sampel T Test adalah sebagai berikut S= Dimana: s = simpangan baku s 1 = besar simpangan baku sampel 1 s 2 = besar simpangan baku sampel 2 n 1 = besar sampel 1 n 2 = besar sampel 2 Rumus statistik t (mean) t = Dimana: t = mean s = simpangan baku Rumusan Hipotesis n 1 = besar sampel 1 n 2 = besar sampel 2

5 H o : Tidak ada perbedaan (Karakteristik, Tujuan, Iklim dan Kekompakan, Pembinaan) yang signifikan antara anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan H 1 : Ada perbedaan (Karakteristik, Tujuan, Iklim dan Kekompakan, Pembinaan)yang signifikan antara anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan Pengambilan keputusan : H o diterima apabila t H o ditolak apabila atau < t (Suharjo Bambang, 2008)

6 Definisi dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan penelitian maka dibuat defenisi dan batasan operasional antara lain: Defenisi 1. Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. 2. Kelompok nelayan adalah kumpulan nelayan/ masyarakat yang berada dalam suatu wlayah atas dasar keserasian, kesamaan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan yang bergerak dalam bidang hasil laut. 3. Karakteristik nelayan adalah faktor-faktor yang dimiliki oleh setiap individu nelayan didaerah penelitian, yang meliputi: a. Umur adalah usia nelayan sampel pada saat penelitian dilaksanakan yang dinyatakan dalam tahun b. Tingkat pendidikan adalah jenjang formal terakhir yang telah ditempuh nelayan. c. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah keluarga( suami, istri, dan anak) yang dimiliki nelayan d. Pengalaman berorganisasi adalah pengalaman seorang nelayan dalam berorganisasi kelompok nelayan.

7 4. Kekompakan kelompok adalah rasa keterkaitan anggota kelompok usaha perikanan terhadap kelompoknya. 5. Struktur kelompok adalah pola-pola hubungan di antara berbagai posisi dalam suatu susunan kelompok. 6. Tujuan kelompok adalah suatu keadaan di masa mendatang yang ingin dicapai oleh anggota-anggota kelompok. 7. Iklim atau suasana kelompok adalah suasana yang terdapat dalam suatu kelompok, sebagai hasil dari berlangsungnya hubungn-hubungan interpersonal atau hubungan antar anggota kelompok. 8. Pembinaan anggota adalah Suatu pendidikan non formal atau penyuluhan yang diberikan kepada anggota kelompok nelayan untuk meningkatkan kretivitas sehingga anggota kelompok nelyan tau, mau, dan mampu melaksanakan teknologi dan inovasi perikanan demi perbaikan hidup anggota kelompok nelayan 9. Fungsi tugas kelompok seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok nelayan sesuai dengan fungsi masing-masing didalam kelompoknya 10. Tujuan kelompok adalah hasil akhir atau keadaan yang diinginkan oleh semua anggota kelompok usaha perikanan

8 Batasan Operasional 1. Lokasi penelitian adalah di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatn Medan Labuhan, Kota Medan 2. Waktu Penelitian adalah tahun Sampel penelitian adalah Anggota Kelompok nelayan penangkap ikan dan pengolah Ikan

9 DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Deskipsi Daerah Penelitian Kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan merupakan kelompok nelayan yang berada di kelurahan Nelayan indah kota madya Medan. Kota Medan secara geografis terletak di antara 2 27'-2 47' Lintang Utara dan 98 35'-98 44' Bujur Timur. Posisi Kota Medan ada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara dengan topografi miring ke arah Utara dan berada pada ketinggian tempat 2,5-37,5 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Kelurahan Nelayan Indah terletak di kecamatan Medan Labuhan kota Medan dengan luas wilayah 420 Ha, jumlah penduduk sebanyak jiwa, terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan dengan total kepala keluarga KK. Kelurahan Nelayan Indah berjarak hanya 6 Km dari ibukota Kecamatan, 60 Km dari ibukota Provinsi. Dari jarak tersebut dapat diasumsikan bahwa kelurahan ini sudah dapat menerima arus informasi dari luar daerah dengan cepat karena kelurahan ini sudah dekat dengan ibu kota provinsi dan transportasi menuju kelurahan tersebut sudah cukup baik, sehingga akan berpengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan kelurahan tersebut.

10 Batas-batas wilayah kelurahan Nelayan Indah sebagai daerah penelitian adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Sei Deli/ Kelurahan Belawan Bahari - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan sei mati - Sebelah Timur berbatasan dengan Palu Tiram/ Kelurahan Sei Pegatalan Deli Serdang - Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pekan Labuhan Keadaan Penduduk Penduduk Kelurahan Nelayan Indah berjumlah jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak KK. Berdasarkan jenis kelamin pria/wanita penduduk kelurahan Nelayan Indah terdiri dari 3934 orang pria dan 3780 orang wanita. Dengan distribusi penduduk menurut kelompok umur di Kelurahan Nelayan Indah tahun 2009 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Nelayan Indah Tahun No Kelomok umur (tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) , , , , ,96 6 > ,50 Total Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009 Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa penduduk kelurahan Nelayan Indah yang paling banyak adalah kelompok umur >19 tahun yaitu jiwa (32,50%) dan

11 penduduk yang paling sedikit jumlahnya adalah kelompok umur 4-6 tahun 560 jiwa (7,26%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penduduk kelurahan nelayan penduduknya sebagian besar tergolong usia produktif. Sebagai daerah pesisir, penduduk Kelurahan Nelayan Indah pada umumnya memiliki sumber mata pencaharian dari subsektor perikanan, baik sebagai nelayan, maupun sebagai pengolah hasil perikanan. Selain itu, sebagian penduduk memiliki mata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta, ABRI, Wiraswasta, dan lain-lain. Pada Tabel 4 berikut dapat dilihat distribusi penduduk Kelurahan Nelayan Indah berdasarkan mata pencaharian: Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kelurahan Nelayan Indah Tahun No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Pegawai Negri Sipil 40 1,09 2 ABRI 4 0,10 3 Pegawai Swasta 80 2,18 4 Wiraswasta/ Pedagang 228 6,22 5 Petani Pertukangan 43 1,17 7 Pensiunan 22 0,60 8 Nelayan ,63 Total Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa penduduk kelurahan Nelayan Indah umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan yaitu 88,63%. Sumber daya yang tersedia baik dari alam maupun manusia yang paling mendukung adalh subektor perikanan sehingga pekerjaan disektor ini yang paling petensial untuk dikembangkan.

12 Komposisi penduduk berdasarkan agama dan kepercayaan yang dianut penduduk kelurahaan Nelayan Indah dapat dilihat pada Tabel 5 Sebagai berikut: Tabel 5. Distribusi penduduk kelurahan Nelayan Indah Berdasarkan Agama dan Kepercayaan Yang Dianut Tahun No Agama Jumlah (Orang) Persentse(%) 1 Islam ,43 2 Kristen Protestan/ Khatolik 44 0,57 3 Hindu/Budha 0 0 Total Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009 Dari Tabel 5 ternyata penduduk kelurahan Nelayan Indah lebih banyak menganut agama islam yaitu (99,43%) jiwa, sedangkan sisanya menganut agama kristen protestan dan khatolik (0,57%) 44 jiwa. Penggunaan Lahan Luas Kelurahan Nelayan Indah 420 Ha, yang terbagi fungsinya menjadi areal pemukiman, tambak, hutan, perkuburan, jalan, bangunan, dan lain-lain. Keadaan luas dan jenis penggunaan lahan Kelurahan Nelayan Indah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6. Luas dan Jenis Penggunaan Lahan Kelurahan Nelayan Indah Tahun No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%) 1 Pemukiman 85 20,24 2 Tambak ,71 3 Hutan 92 21,90 4 Rawa-rawa 80 19,04 5 Perkuburan, jalan, bangunan, dan 12 2,86 lain-lain Total Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009

13 Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa penggunaan lahan untuk pemukiman sebanyak 85 Ha (20,24%), tambak 150 Ha (35,37%), dan untuk perkuburan, jalan, dan lainnya sebanyak 12 Ha (2,86), sedangkan sisanya merupakan areal hutan dan rawa-rawa. Sarana dan Prasarana Sarana dan parasarana di Kelurahan Nelayan Indah akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan pembangunan di Kelurahan tersebut. Semakin baik sarana dan prasarana yang ada maka dapat mempercepat laju perkembangan Kelurahan tersebut. Tabel 7. Sarana dan Prasarana Kelurahan Nelayan Indah Tahun No Uraian Jumlah 1 Sekolah dasar/ Madrasah Ibtidaiyah 3 2 SLTP/ Madrasah Tsanawiyah 1 3 SMK/ SMA 1 4 Musholla 5 5 Mesjid 2 6 Pustu( Puskesmas Pembantu) 1 7 Jembatan 1 8 Tempat Pendaratan Ikan (TPI) 1 Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009 Berdasarkan Tabel 7 ketersediaa sarana dan prasarana di kelurahan Nelayan Indah maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi baik di bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, transportasi, perekonomian maupun sosial budaya. Dengan sumber daya yang tersedia, maka masyarakat mampu mengolah dan memanfaatkan untuk hal yang berguna.

14 Karakteristik Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan. Sebagian besar anggota kelompok nelayan penangkap ikan adalah kaum pria dan kelompok nelayan pengolah ikan adalah kaum perempuan. Karakteristik anggota meliputi umur, tingkat pendidikan terakhir, jumlah tanggungan, dan masa keanggotaan. Untuk melihat persentase umur anggota kelompok nelayan di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini: Tabel 8. Distribusi Anggota Kelompok Nelayan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Kelompok Umur Tahun Jumlah Anggota Kelompok No Umur Nelayan (Orang) Jumlah Persentase (Tahun) Penangkap Pengolah (Orang) (%) Ikan Ikan , ,66 Jumlah (Orang) Sumber: Data diolah dari lampiran 2 dan 3 Dari Tabel 8 menunjukan bahwa range umur anggota kelompok nelayan terbesar berada pada kelompok tahun dengan persentase 73,33% sebanyak 44 orang. Sedangkan yang terkecil pada kelompok 0-20 tahun dengan persentase 10% sebanyak 6 orang. dibawah ini: Untuk melihat persentase pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 9

15 Tabel 9. Distribusi Anggota Kelompok Nelayan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tahun No Jumlah Anggota Kelompok Pendidikan Nelayan (Orang) Jumlah Persentase Terakhir Penangkap Pengolah (Orang) (%) (Tahun) Ikan Ikan 1 SD (6) ,33 2 SLTP (9) ,66 3 SMA (12) ,33 4 Sarjana (13) ,66 Jumlah (Orang) Sumber: Data diolah dari lampiran 2 dan 3 Dari Tabel 9 menujukkan bahwa pada pendidikan terakhir pada umumnya adalah SD yaitu sebanyak 35 orang atau 58,33%, sedangkan anggota kelompok nelayan dengan pendidikan terakhir sarjana menempati angka teredah yakni 1 orang atau 1,66% dari keseluruhan sampel. Untuk melihat persentase jumlah tanggungan keluarga dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini: Tabel 10. Distribusi Anggota Kelompok Nelayan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga Tahun No Jumlah Tanggungan Keluarga (Orang) Sumber: Data diolah dari lampiran 2 dan 3 Jumlah Anggota Kelompok Nelayan (Orang) Jumlah Penangkap Pengolah (Orang) Ikan Ikan Persentase (%) , ,33 Jumlah (Orang) Dari Tabel 10 menunjukan bahwa jumlah tanggungan keluarga anggota kelompok nelayan terbesar berada pada kelompok 0-4 orang dengan persentase 61,66% sebanyak 37 orang. Sedangkan yang terkecil pada kelompok 5-8 orang

16 dengan persentase 38,33% sebanyak 23 orang. Pada lampiran 2 angka 0 berarti anggota kelompok nelayan penangkap ikan belum menikah sehingga tidak ada tanggungan keluarga. dibawah ini: Untuk melihat persentase masa keanggotaan dapat dilihat pada Tabel 11 Tabel 11. Distribusi Anggota Kelompok Nelayan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Masa Keanggotaan Tahun No Masa Keanggotaan (Tahun) Sumber: Data diolah dari lampiran 2 dan 3 Dari Tabel 11 menunjukan bahwa masa keanggotaan anggota kelompok nelayan terbesar berada pada kelompok 4-7 tahun dengan persentase 53,33% sebanyak 32 orang. Sedangkan yang terkecil pada kelompok 8-10 tahun dengan persentase 3,33% sebanyak 2 orang. Jumlah Anggota Kelompok Nelayan (Orang) Jumlah Penangkap Pengolah (Orang) Ikan Ikan Persentase (%) , , ,33 Jumlah (Orang) Gambaran Umum Kelompok Nelayan Penangkap Ikan Dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan Kelompok Nelayan Penangkap Ikan (Kelompok Nelayan Bina Nelayan) dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan (Kelompok Nelayan Maju Bersama, Deli Makmur, dan Ikan Kakap). Kelompok Nelayan Penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolahan Ikan adalah binaan dari dinas perikanan. Kelompok Nelayan Penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan berada di Kelurahan

17 Nelayan Indah. Untuk lebih jelasnya gambaran umum Kelompok Nelayan Penangkap dan Kelompok Nelayan Pengolah dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah ini. Tabel 12. Gambaran Umum Kelompok Nelayan Penangkap Ikan. Kelompok Kelompok Nelayan Pengolah Ikan Nelayan No Indikator Penangkap Ikan Bina Nelayan Maju Bersama Deli Makmur Ikan Kakap 1 Tahun Berdiri (Tahun) 2 Jumlah Anggota (Orang) 3 Usia Anggota (Tahun) Sumber: Kelompok Nelayan Penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa Kelompok Nelayan Penangkap Ikan berdiri sejak tahun Hingga tahun 2010 kelompok Nelayan Penangkap Ikan beranggotakan 37 orang, dengan umur anggota nya tahun, dan seluruh anggotanya kaum laki-laki. Ketua dari Kelompok Nelayan Bina Nelayan adalah juragan kapal, juragan kapal meminjamkan kapalnya beserta alat tangkap dan minyak solar kepada nelayan, tapi setelah mendapatkan hasil laut para nelayan harus menjual ikan dan udang yang mereka dapat dari hasil tangkap kepada juragan kapal dengan harga ditentukan oleh juragan kapal. Para nelayan pergi kelaut mulai dari jam 5 pagi sampai jam 4 sore, tetapi jika cuaca buruk para nelayan tidak pergi kelaut, sehingga pendapatan nelayan tidak tetap karena berdasarkan cuaca dilaut. Pendapatan bersih nelayan yaitu hasil penjualan ikan dan udang kepada juragan kapal dikurangi dengan minyak solar yang dipakai nelayan.

18 Tabel 12 dapat diketahui bahwa kelompok nelayan maju Bersama telah berdiri sejak tahun 2005 dan kelompok nelayan Ikan kakap berdiri sejak tahun Beranggotakan 10 orang dengan umur anggota antara 21-49, dan kelompok nelayan Ikan kakap beranggotakan 15 orang dengan Umur anggotanya tahun. kelompok nelayan Maju Bersama dan kelompok nelayan Ikan Kakap mayoritas kaum perempuan (Ibu Rumah Tangga). Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok nelayan Maju Bersama dan kelompok nelayan Ikan Kakap adalah mengolah ikan lidah dan ikan gulama menjadi ikan asin dan ikan tawar, ikan lidah dan ikan gulama berukuran kecil. Berdirinya kelompok nelayan Maju Bersama dan kelompok nelayan Ikan Kakap sejak tahun 2005 dan tahun 2000 sampai tahun 2010 keseluruhan modal berasal dari ketua kelompok nelayan tersebut, Kelompok Nelayan Maju Bersama dan Kelompok Nelayan Ikan Kakap tidak menerima bantuan dari pemerintah sehingga anggota kelompok nelayan yang ikut membantu dalam proses produksi ikan asin dibayar Rp 800/ Kg. Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa kelompok nelayan Deli makmur telah berdiri sejak tahun 2006 Hingga tahun kelompok nelayan Deli Makmur beranggotakan 10 orang dengan umur anggotanya antara tahun,. kelompok nelayan Deli Makmur dan mayoritas kaum perempuan (Ibu Rumah Tangga). Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok nelayan Deli Makmur adalah Mengolah ikan, udang, cumi-cumi menjadi kerupuk. Keseluruhan modal Kelompok Nelayan Deli Makmur berasal dari ketua apabila anggota kelompok nelayan ikut membantu dalam proses produksi akan dibayar Rp ,00/ hari.

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GEOGRAFI 1. Letak Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, sekaligus sebagai pusat perdagangan dan jasa terbesar di propinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi 54 IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN IV.1. Deskripsi Umum Wilayah yang dijadikan objek penelitian adalah kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Muara Gembong berjarak

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Sumber data primer pada penelitian ini adalah masyarakat penerima bantuan langsung

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009 33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Sampel Penelitian ini dilakukan di Desa Namoriam dan Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penentuan daerah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan umum Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung terletak di wilayah yang strategis karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH. serta latarbelakang historisnya. Cerita sejarah baru dianggap benar jika pengungkapan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH. serta latarbelakang historisnya. Cerita sejarah baru dianggap benar jika pengungkapan BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NELAYAN INDAH 2.1 Sejarah Kelurahan Nelayan Indah Adapun faktor geografis dalam penulisan sejarah adalah merupakan suatu hal yang tidak boleh diabaikan. Sebab dengan melihat

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI A. Sejarah Singkat Kecamatan. Kecamatan Bandar Khalifah sebelum merdeka adalah merupakan bagian dari Kerajaan Padang. Pada masa kekuasaan Raja

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN.

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN. III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data diperoleh dari penelitian lapangan melalui wawancara langsung terhadap petugas Kelurahan Sukabumi Indah mengenai Pendistribusian RASKIN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak 65 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kampung Negeri Besar Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak tahun 1945. Terbentuknya Kampung Negeri Besar merupakan

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN digilib.uns.ac.id 40 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Bedono merupakan salah satu Desa di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak yang terletak pada posisi 6 0 54 38,6-6 0 55 54,4

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), karena Desa

III. METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), karena Desa III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), karena

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap, IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Cilacap Selatan berada dipusat kota Cilacap

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, 25 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Wilayah 1. Letak dan Luas Desa Buana Sakti Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Desa Buana

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi a. Letak Geografis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Gorontalo merupakan ibukota Provinsi Gorontalo. Secara geografis mempunyai luas 79,03 km 2 atau 0,65 persen dari luas Provinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data III. METODE PENELITIAN A. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan teori-teori yang mendukung rencana penulisan yang terkait.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas daripada luas daratannya. Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah lima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970

BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970 BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970 2.1 Letak Geografis Tanjung Leidong Tanjung Leidong terletak di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu yang luasnya sekitar 34,032km2

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nama Kelompok Nelayan penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan, Jumlah Anggota Kelompok Nelayan Tahun 2009

Lampiran 1. Nama Kelompok Nelayan penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan, Jumlah Anggota Kelompok Nelayan Tahun 2009 Lampiran 1. Nama Kelompok Nelayan penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan, Jumlah Anggota Kelompok Nelayan Tahun 2009 a. Kelompok Nelayan Penangkap Ikan No Nama Kelompok Nelayan Jumlah Anggota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Bekasi Secara administratif Kabupaten Bekasi termasuk salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Ba b 3 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 3.1. Kecamatan Kuala Kampar 3.1.1. Administrasi Kecamatan Kuala Kampar terbentang seluas 1.000,39 km 2. Secara administrasi wilayah Kecamatan Kuala Kampar berbatasan dengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 34 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1. Desa Karimunjawa 4.1.1. Kondisi Geografis Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) secara geografis terletak pada koordinat 5 0 40 39-5 0 55 00 LS dan 110 0 05 57-110

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4. V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Desa Cisaat terletak di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 125.625 Ha. Desa Cisaat berbatasan dengan Jalan Raya Cisaat di sebelah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan V. GAMBARAN UMUM 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan Tlanakan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pamekasan yang memiliki luas wilayah 48,10 Km 2 dan terletak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Kecamatan sungai beremas merupakan salah satu daerah di sebelah utara kabupaten pasaman barat dengan luas wilayah sekitar 440,48 km 2 atau 11,33 persen

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kelurahan Sumur Putri Kelurahan Sumur Putri merupakan salah satu kelurahan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Telukbetung Selatan Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1.Gambaran Lokasi Desa Pematang Pasir 4.1.1. Sejarah Desa Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun 1993. Sejarah perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 8 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah gugusan pulaupulau kecil yang terbentang dari teluk Jakarta sampai dengan Pulau Sibera. Luas total Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai. 36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN aa 16 a aa a 4.1 Keadaan Geografis dan Topografis Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107 52' 108 36' BT dan 6 15' 6 40' LS. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan 23 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografi dan Topografi Kecamatan Brondong merupakan daerah yang terletak di tepi pantai utara Jawa Timur. Brondong adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lamongan,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. permukaan laut, dan batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas Utara : Kabupaten Banyuasin

V. GAMBARAN UMUM. permukaan laut, dan batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas Utara : Kabupaten Banyuasin V. GAMBARAN UMUM 5.1 Keadaan Umum Kota Palembang Kota Palembang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis Kota Palembang terletak antara 2 52' - 3 5' Lintang Selatan dan 104 37'

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pesawaran Indah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15 BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Deskripsi Singkat Desa Pagar Jati merupakan bagian dari Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Desa Pagar Jati telah berdiri sejak tahun 1948 dan terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis 1. Letak Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Tampan Panam Pekanbaru.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT 4.1 Wilayah Kabupaten Lampung Barat dengan Ibukota Liwa terbentuk pada tanggal 24 September 1991 berdasarkan Undang-undang Nomor 06 tahun 1991. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kelurahan Nunhila memiliki 4 wilayah RW dan 17 wilayah RT, dengan

Lebih terperinci

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Kota Serang Kota Serang adalah ibukota Provinsi Banten yang berjarak kurang lebih 70 km dari Jakarta. Suhu udara rata-rata di Kota Serang pada tahun 2009

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Piyaman merupakan salah satu Desa dari total 14 Desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Desa Piyaman berjarak sekitar

Lebih terperinci

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Umum Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih untuk menjadi lokasi penelitian adalah Desa Dokan,

Lebih terperinci

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389 BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 94 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Geografis Kecamatan Teluk Betung Timur merupakan salah satu dari 20 kecamatan yang terdapat di Kota Bandar

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah responden yang memberikan jawaban melalui angket. Adapun yang menjadi responden

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Margosari Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu. Desa Margosari dibuka pada tahun 1953 berdasarkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari 54 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Pugung 1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah 18.540,56 Ha yang terdiri dari 27 pekon/desa, 1.897 Ha

Lebih terperinci

KUESIONER. Lampiran 1. Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan

KUESIONER. Lampiran 1. Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan Lampiran 1. KUESIONER Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan Nama : Rabiatun NIM : 097004004 Institusi : Mahasiswa Pascasarjana, Program Studi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Trimurti memiliki luas

Lebih terperinci

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Umum Lokasi 3.1.1 Tinjauan Detail Lokasi a. Keadaan Geografis Kota Tegal sebagai salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah yang terletak 109 o 08 sampai 109

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada di Pulau Sumatera, Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Daerah penelitian ditentukan secara secara sengaja (purposive sampling), yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Daerah penelitian ditentukan secara secara sengaja (purposive sampling), yaitu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara secara sengaja (purposive sampling), yaitu Desa Parbuluan I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikatakan Nawawi (1990:64) bahwa metode

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan

METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan 20 METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian adalah di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Penetapan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), suatu

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah

Lebih terperinci

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas

Lebih terperinci

BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN

BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN 2.1 Profil Daerah Penelitian Sub bab ini akan membahas beberapa subjek yang berkaitan dengan karakteristik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci