50 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Merangkai alat Mengelas alat Menggerinda permukaan alat yang kasar Mengecat alat b a
51 Lampiran 1. (Lanjutan) b a Menguji alat tidak Layak? Ya Mengukur parameter Data Menganalisa data Selesai
52 Lampiran 2. Perhitungan daya motor listrik P = Fv P = (mg)(ωr) dimana: P = daya (HP) F = gaya (N) v = kecepatan linear (m/s) m = massa (kg) g = gravitasi (9,8 m/s 2 ) ω = kecepatan sudut (rad/s) r = jari-jari (m) n = putaran (rpm) Diketahui: 4,15 cm. Jumlah beban maksimum 5 kg, putaran 3600 rpm, dan jari-jari rotor ω= 2ππππ 60 ω= 2xx3,14xx3600 60 ω = 376,8 rad/s
53 Lampiran 2. (Lanjutan) Jadi, P = (5 kg x 9,8 m/s 2 ) (376,8 rad/s x 0,0415 m) P = 49N x 15,6372 m/s P = 766,22 Nm/s P = 766,22 W Lampiran 2. (Lanjutan) 0,76622 KW P = 0,746 P = 1,027 HP Berdasarkan perhitungan daya yang bekerja pada alat pemipil jagung maka motor listrik yang digunakan pada penelitian ini adalah motor listrik yang memiliki daya 1 HP.
54 Lampiran 3. Kapasitas efektif alat Percobaan Berat Bahan (Kg) Waktu Pemipilan (detik) Berat Biji Jagung yang Dipipil (Kg) Berat Tongkol (Kg) Berat Jagung yang Hilang I 5 164 4.05 0.90 0.05 II 5 151 4.15 0.80 0.05 III 5 152 4.10 0.85 0.05 Rataan 5 155.67 4.10 0.85 0.05 Kapasitas Alat = Rataan Berat Jagung yang dikupas Waktu 5 kg = 155,67 detik = 0,0321 kg/detik x 3600 = 115,632 kg/jam
55 Lampiran 4. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 3.000.000 2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp. 300.000 4. Jam kerja = 7 jam/hari 5. Produksi/hari = 809,42 kg/hari 6. Biaya operator = Rp. 48565,20/hari 7. Biaya listrik = Rp. 123,58/jam 8. Biaya perbaikan = Rp. 324/jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp. 144.000/tahun 10. Jam kerja alat per tahun = 2100 jam/tahun ( asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2014) 2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) D t 0 - - - - 1 2.700.000 1 1 2.700.000 2 2.700.000 0,4854 1,0600 1.389.214,80 3 2.700.000 0,3141 1,1236 952.891,45 4 2.700.000 0,2286 1,1910 735.109,02 5 2.700.000 0,1774 1,2625 604.712,25
56 Lampiran 4. (Lanjutan) 2. Bunga modal dan asuransi (I) Bunga modal pada bulan Agustus 6% dan Asuransi 2% I = i(p)(n+1) 2n = (8%)Rp. 3.000.000 (5+1) 2(5) = Rp. 144.000/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun 1 2.700.000 144.000 2.844.000 2 1.389.214,80 144.000 1.533.214,80 3 952.891,45 144.000 1.096.891,45 4 735.109,02 144.000 879.109,02 5 604.712,25 144.000 748.712,25 b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P S) 100 2. Biaya operator 1,2%(Rp.5.100.000 Rp.510.000) = 100 jam = Rp. 324/jam Upah operator memipil jagung 100 kg sebesar Rp. 6000. Sehingga diperoleh biaya operator Jumlah produksi per hari = 809,42 kg.
57 Lampiran 4. (Lanjutan) Biaya operator per hari Jumlah produksi = 50 kg x Rp. 6000 809,42 kg = x Rp. 6000 100 kg = Rp. 48565,20/hari = Rp. 6937,89/jam 3. Biaya listrik Motor penggerak 1 HP = 0,75 KW Biaya Listrik = 0,75 KW Rp. 708/KWH = Rp. 531/jam Total biaya tidak tetap = Rp. 7.792,89/jam c. Biaya pemipilan jagung Biaya pokok = [ BT x + BTT]C Tahun BT (Rp/tahun) x (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg) 1 2.844.000 2100 7.792,89 0,0086 78,855 2 1.533.214,80 2100 7.792,89 0,0086 73,474 3 1.096.891,45 2100 7.792,89 0,0086 71,683 4 879.109,02 2100 7.792,89 0,0086 70,789 5 748.712,25 2100 7.792,89 0,0086 70,254
58 Lampiran 5. Break even point Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. F N = (R V) Biaya tetap (F) tahun ke- 5 = Rp. 748.712,25/tahun = Rp. 779,91/jam (1 tahun = 960 jam) = Rp.6,74/kg (1 jam = 115,631 kg) Biaya tidak tetap (V) = Rp. 7.792,89/jam (1 jam = 115,632 kg) = Rp. 67,39/kg Penerimaan setiap produksi (R) = Rp.200/kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan) Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengupas jagung sebanyak : F N = (R V) Rp.748.712,25/tahun = (Rp.200/kg Rp.67,39/kg ) = 5.645,97 kg/tahun
59 Lampiran 6. Net present value Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF 0 Investasi = Rp. 3.000.000 Nilai akhir = Rp. 300.000 Suku bunga bank = 6% Suku bunga coba-coba = 8% Umur alat = 5 tahun Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 48.720.000/tahun Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun Kap. Alat Tahun BP (Rp/kg) (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan 1 78,855 116 2100 19.209.069 2 73,474 116 2100 17.898.283,80 3 71,683 116 2100 17.461.960,45 4 70,789 116 2100 17.244.178,02 5 70,254 116 2100 17.113.781,25
60 Lampiran 6. (Lanjutan) Cash in Flow 6% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%,5) = Rp. 48.720.000 x 4,2124 = Rp. 205.228.128 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6%,5) = Rp. 300.000 x 0,7473 = Rp. 224.190 Jumlah CIF = Rp. 205.452.318 Cash out Flow 6% 1. Investasi = Rp. 3.000.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp) 1 19.209.069,00 0,9434 18.121.835,69 2 17.898.283,80 0,89 15.929.472,58 3 17.461.960,45 0,8396 14.661.062,00 4 17.244.178,02 0,7921 13.659.113,41 5 17.113.781,25 0,7473 12.789.128,73 Total 75.160.612,41
61 Lampiran 6. (Lanjutan) Jumlah COF = Rp. 3.000.000 + Rp. 71.556.558,80 = Rp.78.160.612,41 NPV 6% = CIF COF = Rp. 205.452.318 Rp.78.160.612,41 = Rp. 127.291.705,59 Jadi besarnya NPV 6% adalah = Rp. 127.291.705,59 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
62 Lampiran 7. Internal rate of return Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut : XX IRR = p% + x (q% - p%) (positif dan negatif) XX+YY dan XX IRR = q% + x (q% - p%) (positif dan positif) XX YY Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6% Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 8%
63 Lampiran 7. (Lanjutan) Cash in Flow 8% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 8%,5) = Rp. 48.720.000 x 3,9927 = Rp. 194.524.344 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%,5) = Rp. 300.000 x 0,6806 = Rp. 204.180 Jumlah CIF = Rp. 194.728.524 Cash out Flow8% 1. Investasi = Rp. 3.000.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 8%,5) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp) 1 19.209.069,00 0,9259 17.785.676,99 2 17.898.283,80 0,8573 15.344.198,70 3 17.461.960,45 0,7938 13.861.304,21 4 17.244.178,02 0,735 12.674.470,84 5 17.113.781,25 0,6806 11.647.639,52 Total 71.313.290,26
64 Lampiran 7. (Lanjutan) Jumlah COF = Rp. 3.000.000 + Rp. 71.313.290,26 = Rp. 74.313.290,26 NPV 8% = CIF COF = Rp. 194.728.524 Rp. 74.313.290,26 = Rp. 120.415.233,74 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: XX IRR = q% + x (q% - p%) XX YY 127.291.705,59 = 8% + x (8% - 6%) 127.291.705,59 120.415.233, = 45,02 %
65 Lampiran 8. Spesifikasi alat Total Panjang Lebar Tinggi : 47,9 cm : 29,2 cm : 71,8 cm Lubang Pemasukan Diameter Tinggi : 10,1 cm : 5 cm Mata Pisau Pemipil Diameter Tinggi : 8,3 cm : 4,2 cm Penyangga Panjang Lebar Tinggi : 65 cm : 65 cm : 83 cm Pulley Pulley rotor : 12 inchi Pulley motor : 3 inchi V-belt Diameter : 61 inchi (A-61) Tenaga Motor listrik : 1 HP
66 Lampiran 9. Gambar teknik Tampak atas Tampak isometri Keterangan : 1. Penutup 2. Saluran pengeluaran 3. V-belt 4. Motor listrik Tampak depan Tampak samping Skala 1 : 20
67 Lampiran 9. (Lanjutan) RANGKA ALAT Tampak atas Tampak isometri Tampak depan Tampak samping Skala 1 : 20
68 Lampiran 9. (Lanjutan) MATA PISAU PEMIPIL Tampak atas Tampak isometri Tampak depan Tampak samping Skala 1 : 20
69 Lampiran 10. Gambar buah jagung Jagung sebelum dipipil Biji jagung setelah dipipil Tongkol jagung setelah dipipil
70 Lampiran 11. Alat pemipil jagung Tampak depan Tampak samping Tampak atas