Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Transkripsi

1 Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Merangkai alat Mengelas alat Menggerinda permukaan alat yang kasar Mengecat alat b a 42

2 43 b a Menguji alat tidak Layak? Ya Mengukur parameter Data Menganalisa data Data: 1. Waktu giling 2. Biji hilang 3. Analisis ekonomi Selesai

3 Lampiran 2. Kapasitas efektif alat Komoditi Ulangan Berat Bahan (Kg) Waktu Penggilingan (Menit) Kapasitas Efektif Alat (Kg/Jam) I 0,25 2,70 5,55 Kopi Robusta II 0,25 3,05 4,92 III IV V 0,25 0,25 0,25 3,12 3,01 3,13 4,80 4,99 4,79 Rataan 0,25 3,00 5,00 1. Kapasitas alat Kapasitas alat = Berat Waktu kopi digiling (kg) penggilingan (Jam) = 0,25 kg = 3,00 menit 0,25 kg = 5,00 kg/jam 0,05 jam 44

4 Lampiran 3. Persentase Biji Hilang Komoditi Ulangan Berat Bahan (Kg) Biji Hilang (Kg) Biji Hilang (%) I 0,25 0, Kopi Robusta II 0,25 0,0023 0,92 III IV V 0,25 0,25 0,25 0,0027 0,0027 0,0037 1,08 1,08 1,48 Rataan 0,25 0, , Persentase biji hilang = Berat kopi yang hilang (kg) Berat total kopi (kg) x 100% = 0,00278 kg 0,25 kg x 100% = 1,112 % 45

5 Lampiran 4. Analisis ekonomi I. Unsur produksi 1. Biaya Pembuatan Alat (P) = Rp Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = 10 % dari P = Rp Jam kerja = 8 jam/hari 5. Produksi/hari = 40 kg/jam 6. Biaya operator = Rp / hari (1 jam = Rp.5000) 7. Biaya perbaikan = Rp. 10,84 / jam 8. Bunga modal dan asuransi = Rp / tahun 9. Biaya sewa gedung = 1 % dari P = Rp / tahun 10. Pajak = 2 % dari P = Rp / tahun 12. jam kerja alat per tahun = 2400 jam / tahun (asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2013) II. Perhitungan biaya produksi 1. Biaya Tetap (BT) 1. Biaya penyusutan dapat dihitung dengan Persamaan (3). yaitu : D = (P-S)/n = ( )/5 = Rp /tahun 2. Bunga modal dan asuransi Bunga modal pada bulan Maret 16 % dan Asuransi 2 % 46

6 47 Berdasarkan Persamaan (4). besarnya biaya bunga modal dan asuransi i( P)( n + 1) dapat dihitung sebagai berikut I = 2n = 18% ( )(5 + 1) 2 x5 = Rp / tahun 3. Biaya sewa gedung Sewa gedung = 1 %. P = 1% x = Rp / tahun 4. Pajak Pajak = 2 %. P = 2% x = Rp / tahun Total Biaya Tetap (BT) = Rp / tahun 1. Biaya Tidak Tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Berdasarkan Persamaan (5). besarnya biaya reparasi = = 1,2%( P S) 1000 jam 1,2%( ) 2400 jam = Rp. 10,84 / jam 2. Biaya listrik Motor listrik 0,201HP = 0,15 kw Biaya listrik = 0,15 kw x Rp. 275,00/kWH = Rp. 41,25/jam

7 Biaya operator Biaya operator Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp / jam = Rp ,09/jam Biaya penggilingan kopi robusta berdasarkan Persamaan (2), besarnya biaya pokok BT = + BTT C x Rp = + Rp.5.052,09 / jam 0,2 jam / kg 2400 jam = Rp ,25/kg.

8 Lampiran 5. Break even point Berdasarkan persamaan (3) besarnya break even point dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut : Biaya tetap (F) kopi robusta = Rp /tahun (1 tahun = 2400 jam) = Rp / 2400 jam = Rp. 319,19 / jam (1 jam = 5 Kg kopi) = Rp. 319,19 / 5 Kg = Rp. 63,83 / Kg Biaya tidak tetap (V) kopi robusta= Rp ,09 / jam (1 jam = 5 Kg) = Rp ,09 / 5 Kg = Rp ,41 / Kg Penerimaan dari tiap kg produksi = (20% x (F+V)) + (F+V) = (20% x (Rp. 63,83/Kg + Rp.1.010,41/Kg)) + (Rp. 63,83/Kg + Rp.1.010,41/Kg)) = (Rp. 214,848) + (Rp ,24 /Kg) = Rp ,088/Kg Penerimaan dari tiap kg penggilingan kopi robusta adalah Rp ,088/Kg sebanyak : Alat ini akan mencapai Break even point jika alat telah menggiling kopi 49

9 50 F N = ( R V ) N = N = Rp / Tahun ( Rp.1.289,088/ Kg Rp.1.010,41/ Kg) Rp / Tahun Rp.278,678 / Kg N = 2.748,91 kg/tahun Alat ini akan mencapai Break even point jika alat telah menggiling : BEP kopi robusta = 2.748,91 kg/tahun

10 Lampiran 6. Net present value Berdasarkan persamaan (2) nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: CIF COF 0 Investasi : Rp ,00 Pendapatan : Rp /tahun Nilai akhir : Rp ,00 Pembiayaan : Rp /tahun Keuntungan yang diharapkan : Rp. 16% Keuntungan yang diprediksi : Rp. 20% Umur alat : 5 tahun Cash in flow 16% 1. Penerimaan : pendapatan x (P/A, 16%, 5) : Rp /tahun x 3,2743 : Rp ,06 / tahun 2. Nilai akhir : nilai akhir x (P/F, 16%, 5) : Rp ,00 x 0,4761 : Rp ,49 Jumlah CIF : Rp ,55 / tahun Cash out flow 16% Investasi : Rp ,00 1. Pembiayaan : pembiayaan x (P/A, 16%, 5) : Rp /tahun x 3,

11 52 40 : Rp ,3/ tahun Jumlah COF NPV 16 % : Rp ,3 / tahun : CIF COF : Rp ,55 Rp ,3 Cash inflow 20% : Rp ,25 / tahun 1. Penerimaan : pendapatan x (P/A, 20%, 5) : Rp / tahun x 2,9906 : Rp ,87 2. Nilai akhir : nilai akhir x (P/F, 20%, 5) : Rp ,00 x 0,4019 : Rp ,71 Jumlah CIF : Rp ,58 Cash outflow 20% Investasi : Rp ,00 1. Pembiayaan : pembiayaan x (P/A, 20%, 5) : Rp x 2,9906 : Rp ,6 Jumlah COF : Rp ,6 NPV 20% : CIF COF : Rp ,58 Rp ,6 : Rp ,98 NPV 16% adalah Rp. Rp ,25 / tahun untuk komoditi kopi robusta NPV 20% adalah Rp ,98 / tahun untuk komoditi kopi robusta

12 53 Jadi, nilai NPV dari alat ini 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Lampiran 7. Internal rate of return X X Y IRR = q% + ( q% p% ) IRR Rp ,25 = 20% + (20%-16%) Rp ,25 Rp ,98 IRR = 52,81% Internal rate of return (IRR) untuk komoditi kopi robusta = 52,81%

13 Lampiran 8. Spesifikasi alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill Dimensi Panjang : 19 cm Lebar : 11 cm Tinggi : 36 cm Rotator (piringan berputar) Diameter : 6 cm Tebal : 1,3 cm Terdiri : 60 buah mata giling berupa gerigi rapat dan ulir. Stator (piringan statis) Diameter : 6 cm Tebal : 0,8 cm Terdiri : 60 buah mata giling berupa gerigi rapat Hopper Dimensi Atas Tinggi : 11 cm Diameter : 10,4 cm Dimensi Bawah Tinggi : 1 cm Diameter : 3,5 cm Kapasitas efektif Kopi robusta : 5,00 kg/jam Persentase biji hilang Kopi robusta : 1,112 % 54

14 Lampiran 9. Tabel suku bunga Tabel 6. Tingkat suku bunga dengan hubungan P/F Tahun Tingkat suku bunga 15% 16% 17% 20% 1 0,8696 0,8621 0,8547 0, ,7561 0,7432 0,7305 0, ,6575 0,6407 0,6244 0, ,5718 0,55,23 0,5337 0, ,4972 0,4761 0,4561 0, ,4323 0,4103 0,3898 0, Tabel 7. Tingkat suku bunga dengan hubungan P/A Tahun Tingkat suku bunga P/A 15% 16% 17% 20% 1 0,8696 0,8621 0,8547 0, ,6257 1,5852 1,5852 1, ,2832 2,2459 2,2096 2, ,855 2,7982 2,7432 2, ,3552 3,2743 3,1993 2, ,7845 3,6847 3,5892 3,

15 Lampiran 10. Sifat fisik biji dari dua varietas kopi Tabel 8. Sifat fisik biji dari dua varietas kopi Parameter Fisika Kopi Robusta Kopi Arabika Kerapatan (kg/m 3 ) 628,7-683,3 612,0-678,0 Kalor jenis (J/kg K) 4005, , ,927 Konduktivitas termal (W/m 0,1161-0,1324 0,1044-0,1384 K) Difusivitas termal (m 2 /s) (4,228-5,122) 10-8 (4,609-6,368) 10-8 Kadar air (%) 1,266-2,531 1,316-2,632 Viskositas (p) ,0119 0,0111-0,0121 ph 5,48-7,29 5,53-6,81 Sumber : Lilis, Skripsi : Kasus Fisika Pangan Dua Jenis Kopi (Coffea Sp) Yang Diukur Beberapa Sifat Diukur. IPB - Jurusan Fisika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Bogor 56

16 Lampiran 11. Perhitungan daya Dik : d = 0,06 m n = 2100 rpm m = 3,3 kg t = 1 detik (diasumsikan konstan 1 detik) Dit : P =? Jawab : 2 π d n m 60 P = t 3,14 0,06m 2100rpm 3,3kg 60 P = 1 P = 143, 48 watt P = 143,48watt 0, HP P = 0, 19 HP Sementara dipasaran yang tersedia daya 150 watt, bila dikonversikan ke horse power maka nilainya yaitu : P = 150 watt P = 150 watt 0, HP P = 0, 20 HP Karena tidak tersedianya motor dengan daya 0,19 HP maka digunakan motor dengan daya yang mendekati nilai tersebut yaitu 0,20 HP. 2 57

17 Lampiran 12. Gambar alat Gambar 2. Tampak depan Gambar 3. Tampak samping Gambar 4. stator 58

18 Gambar 5. Rotator 1 Gambar 6. Rotator 2 Gambar 7. Rotator 3 59

19 Lampiran 13. Gambar proses penelitian Gambar 8. Alat bekerja Gambar 9. Biji kopi sebelum digiling Gambar 10. Biji kopi setelah digiling 60

20 61 Gambar 11. Biji yang hilang

21 Lampiran 14. Gambar jenis-jenis grinder Gambar 12. Blade grinder Gambar 13. Conical burr grinder Gambar 14. Flat burr grinder 62

22 Lampiran 15. Gambar Teknik Tampak Depan 63

23 Lampiran 16. Gambar Teknik Tampak Samping 64

24 Lampiran 17. Gambar Teknik Hopper 65

25 Lampiran 18. Gambar Teknik Rotator 66

26 Lampiran 19. Gambar Teknik Stator 67

27 Lampiran 20. Gambar Teknik Kerangka Alat 68