RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL (Design Of Flat Burr Type Coffee Bean Grinder Mill) Samuel Haposan Napitupulu 1*), Saipul Bahri Daulay 1, Adian Rindang 1 1) Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan *) sulastripanggabean@yahoo.co.id Diterima 20 Oktober 2013/ Disetujui 27 November 2013 ABSTRAK Milling was done to refine food materials to be powder with a certain sieve size in order to be more easily processed into other products. The purpose of coffee beans milling was to refine the beans into coffee powder with a certain sieve size in order to be easily brewed and gives the more optimal sensation of taste and aroma. This research was aimed to design, make, and evaluate the flat burr mill type of bean grinder on robusta cofee bean. The bean quality evaluated was the effective capacity of grinder mill, lost bean persentage, and economical analysis. The results showed the effective capacity of flatt burr type grinder was 5,00 kg/hr and the lost bean persentage was 1,112%. Based on economical analysis, the cost of robusta coffee bean milling was Rp.1.074,25/kg, break even point 2.748,9 kg/year, net present value (NPV) 16% was Rp.6.147,25,NPV 20% was Rp ,98, and Internal Rate of Return (IRR) was 52.81%. Keywords : Coffee, flat burr mill, grinder, rotor, stator. PENDAHULUAN Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempati peringkat keempat terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi. Di era perdagangan bebas, komoditas kopi sebagai bahan baku utama industri kopi bubuk, menjadi penentu daya saing di pasar ekspor maupun dalam negeri. Dengan teknik budidaya dan penerapan teknologi yang baik dan sesuai maka bisa dihasilkan mutu produk (bubuk kopi) yang bagus dan sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam meningkatkan mutu produk kopi hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai penanganan pasca panen. Diperlukan usahausaha perbaikan, diantaranya melalui penanganan atau penerapan teknologi pasca panen yang praktis yang bertujuan untuk mempertahankan, meningkatkan mutu, menekan tingkat kehilangan secara kuantitaif dan kualitatif serta praktis dan murah. Salah satu komponen yang menentukan penanganan teknologi pasca panen tersebut adalah dengan menggunakan alat-alat pasca panen, misalnya alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill. Pada dewasa ini biji kopi yang telah disangrai akan dihaluskan dengan alat penghalus ( grinder) sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan kehalusan tertentu agar mudah diseduh dan memberikan sensasi rasa dan aroma yang lebih optimal. Mesin penghalus yang digunakan adalah mesin penghalus menggunakan tipe burr mill. Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010), mesin ini mempunyai dua buah piringan (terbuat dari baja), yang satu berputar (rotor) dan yang lainnya dian (stator). Mekanisme penghalusan terjadi dengan adanya gaya geseran antara permukaan biji kopi sangrai dengan permukaan piringan dan sesama biji kopi sangrai. Proses gesekan yang sangat intensif akan menyebabkan timbul panans dibagian silindernya dan akan menyebabkan aroma kopi bubuk berkurang. Untuk menghindari hal tersebut, maka mesin penghalus ( grinder) sebaiknya dihentikan dan didiamkan sejenak. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat dan menguji alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill. 114

2 BAHAN DAN METODE Bahan-bahan yang digunakan adalah air, biji kopi robusta yang telah disangrai, plat besi, baut, mur, baja campuran, motor listrik, kabel, cat, thinner. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin las, mesin bubut, mesin bor, mesin gerinda, gergaji besi, martil, kikir, obeng, meteran, kalkulator, stopwatch, komputer. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan rancangan secara umum yaitu pendekatan rancangan fungsional dan struktural. Rancangan fungsional menyangkut dari segi fungsi atau kegunaan dari setiap elemen atau komponen penyusun alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill terhadap komoditas biji kopi robusta sedangkan rancangan secara struktural menyangkut bagaimana alat ini dibuat dengan memperhitungkan faktor gaya yang bekerja pada bahan dan alat. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu tahapan pertama adalah penelitian pendahuluan berupa studi litelatur dan perancangan alat. Tahap kedua adalah penelitian utama berupa proses perakitan dan pengujian alat. Daya untuk memutar rotor dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : dimana: m = massa rotor (kg) n = putaran rotor (rpm) t = waktu untuk mencapai konstan (diasumsikan 1 detik) d = diameter rotor (Widiantara,2010). Parameter Penelitian Kapasitas Efektif Alat Pengukuran kapasitas alat dilakukan dengan membagi berat bahan yang digiling terhadap waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penggilingan. Kapasitas alat = Persentase Biji Hilang Persentase biji hilang ditandai dengan biji yang tidak tergiling, atau terbuang dan ukuran yang lebih besar. Persentase= Biaya Produksi Perhitungan biaya produksi untuk menghasilkan bubuk kopi dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap, atau lebih dikenal dengan biaya pokok. BP = biaya produksi BT = biaya tetap BTT = biaya tidak tetap X = total jam kerja pertahun (jam/tahun) C = kapasitas alat (jam/satuan produksi) Biaya Tetap Biaya penyusutan metode garis lurus, dengan rumus yang digunakan adalah : D = biaya penyusutan (Rp/tahun) P = nilai awal alat atau mesin (Rp) S = nilai akhir alsin (10 % dari P) (Rp) n = umur ekonomi (tahun) (Darun, 2002). Biaya Tidak Tetap Biaya tidak tetap terdiri dari biaya listrik, biaya reperasi, biaya perawatan, biaya operator, biaya pajak. Break Even Point Untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. F N R V Dimana : N =jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (kg) F = biaya tetap pertahun (Rp) 115

3 R =penerimaan dari tiap unit produksi (Rp) V = biaya titdak tetap per produksi (Kg) (Waldiyono, 2008). Net Present Value Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. n ( Bt Ct) NPV t 0 1 i t B = manfaat penerimaan tiap tahun C = manfaat biaya yang dikelurkan tiap tahun t = tahun kegiatan usaha i = tingkat diskon yang berlaku. Dengan kriteria : NPV > 0, berarti usaha menguntungkan dan layak dijalankan. NPV < 0, berarti usaha tidak layak untuk dijalankan dan dikembangkan. NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan (Prawirokusumo, 1990). Internal Rate of Return Kriteria layak atau tidak layak lagi suatu usaha tani bila IRR lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku pada saat usaha tani itu diusahakan. X IRR q% q% p% X Y q% = suku bunga bank paling atraktif p% = suku bunga coba-coba X = NPV awal p Y = NPV pada q (Purba, 1997). HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan Alat Tahap awal yang dilakukan adalah perancangan alat. Alat terlebih dahulu dirancang bentuknya, ditentukan ukuran dan digambar sampai berupa alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill yang diharapkan. Bahan pembuatan alat dipilih dengan baik karena dapat mempengaruhi kinerja alat yang dirancang. Bahan yang telah tersedia diukur dan dilakukan pemotongan berdasarkan ukuran yang sudah ditentukan dengan menggunakan gergaji ataupun gerinda. Bahan yang telah dipotong, kemudian dirakit dengan menggunakan mesin las, baut dan mur. Kemudian dilakukan pekerjaan menggerinda permukaan yang kasar agar terlihat lebih rapi dan bagus. Tahap akhir adalah pengecatan yang berguna untuk menjaga daya tahan alat agar lebih lama dan lebih menarik dilihat. Selain itu, dengan melakukan pengecatan akan menambah daya jual alat. Proses Penggilingan Penggilingan dilakukan untuk menghaluskan bahan pangan menjadi bubuk dengan tingkat kehalusan tertentu agar lebih mudah diolah menjadi produk lain. Biji kopi sangrai dihaluskan dengan tujuan untuk memperoleh butiran kopi dengan kehalusan tertentu agar mudah diseduh dan memberikan sensasi rasa serta aroma yang lebih optimal. Menurut Anggara dan Marini (2011), proses penggilingan biji kopi merupakan salah satu penentu kualitas produknya. Penggilingan biji kopi bertujuan untuk memperluas permukaan biji kopi. Dengan demikian, proses ekstraksinya menjadi lebih efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan cita rasa, aroma dan penampilan yang baik. Kapasitas Efektif Alat Alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill menggunakan motor listrik dengan spesifikasi alat, daya : 0,2 HP, tegangan : 220V / 150 Watt, putaran motor listrik : 2100 rpm. Dimensi alat, panjang : 19 cm, lebar : 11cm dan tinggi : 36 cm. Pada rotor diameter piringan penggiling sebesar 6 cm dan tebal 1,3 cm sedangkan pada stator diameter piringan penggiling 6 cm dan tebal 0,8 cm. Dimensi hopper bagian atas berdiameter 10,4 cm dan tinggi 11 cm, bagian bawah berdiameter 3,5 cm dan tinggi 1 cm. Bila dibandingkan dengan mesin penggiling lain yaitu mesin penggiling multifucer yang memiliki kapasitas untuk biji kopi robusta 16,39 kg/jam, dimensi alat, panjang : 55cm, lebar : 13cm dan tinggi : 62cm serta menggunakan motor listrik dengan daya 1,5 HP. Pada rotor diameter piringan penggiling sebesar 14 cm dan tebal 1 cm sedangkan pada stator diameter piringan penggiling 13 cm dan tebal 1 cm serta dimensi hopper bagian atas dengan diameter 18 cm dan tinggi 17 cm. Maka kapasitas, dimensi dan daya alat flat burr mill ini 116

4 masih dikategorikan lebih rendah dibandingkan dengan penggiling multifucer (Sembiring, 2012). Kapasitas efektif suatu alat menunjukkan produktivitas alat selama pengoperasian tiap satuan waktu. Dalam hal ini kapasitas efektif alat diukur dengan membagi banyaknya bahan yang digiling pada alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill terhadap waktu yang dibutuhkan selama pengoperasian alat, data dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data kapasitas kerja alat Ulangan Berat Bahan (kg) Waktu Penggilingan (menit) Kapasitas Efektif Alat (kg/jam) I 0,25 2,70 5,55 II 0,25 3,05 4,92 III 0,25 3,12 4,80 IV 0,25 3,01 4,99 V 0,25 3,13 4,79 Rataan 0,25 3,00 5,00 Tabel 1 menunjukkan perolehan kapasitas efektif rata-rata alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill sebesar 5,00 kg/jam untuk kopi robusta. Hasil tersebut didapat dari penelitian yang dilakukan dengan menggiling bahan sebanyak lima kali ulangan, dengan setiap ulangan perlakuan menggunakan bahan seberat 0,25 kg. Hasil pengujian menunjukkan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menggiling kopi robusta seberat 0,25 kg adalah sebesar 3,00 menit dan pada komoditi kopi robusta memiliki kerapatan 628,7-683,3 kg/m 3. Dari hasil penelitian diperoleh hubungan antara kapasitas efektif alat dengan lamanya waktu penggilingan, bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penggilingan maka kapasitas efektif alat semakin menurun. Hal ini diduga terjadi karena alat yang terus menerus digunakan mengalami peningkatan suhu khususnya pada bagian rotor dan stator sehingga mempengaruhi proses penggilingan kopi dan mengakibatkan bubuk kopi yang digiling mengalami pelengketan disekitar bagian rotor dan stator sehingga bubuk kopi yang digiling tersebut sebagian terperangkap pada bagian rotor dan stator, hal ini lah yang mengakibatkan lamanya waktu penggilingan selesai. Persentase Biji Hilang Biji hilang ditandai dengan biji yang tidak tergiling, atau terbuang dan ukuran yang lebih besar atau yang tidak lolos dilubang pengeluaran. Pengukuran persentasi biji yang hilang dilakukan dengan pengamatan secara visual dari hasil penggilingan. Setelah penggilingan dilakukan pemisahan atau penyortiran biji yang hilang secara mekanis yang ditandai dengan biji yang tidak tergiling, atau terbuang dan ukuran yang lebih besar atau tidak lolos dilubang pengeluaran. Persentase biji hilang diperoleh dengan membandingkan antara berat biji hilang dengan berat masukan awal bahan yang dinyatakan dalam persen, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data persentase biji hilang Ulangan Berat Bahan (kg) Biji Hilang (kg) Biji Hilang (%) I 0, II 0,25 0,0023 0,92 III 0,25 0,0027 1,08 IV 0,25 0,0022 1,08 V 0,25 0,0037 1,48 Rataan 0,25 0, ,112 Tabel 2 menunjukkan perolehan data persentase rata-rata biji kopi robusta hilang adalah sebesar 1,112 %. Hasil tersebut didapat dari penelitian yang dilakukan dengan menggiling bahan sebanyak lima kali ulangan, dengan setiap ulangan perlakuan menggunakan bahan seberat 0,25 kg. Pada ulangan kelima merupakan ulangan dengan persentase biji hilang terbesar, yaitu 1,48 % sedangkan pada ulangan kedua merupakan ulangan dengan persentase biji hilang terkecil, yaitu 0,92 %. 117

5 Adapun biji yang hilang ini diduga disebabkan oleh saluran pengeluaran dan ruang pada mata giling yang terlalu kecil serta rapatnya jarak rotor dan stator sehingga mengakibatkan sulitnya bahan hasil gilingan keluar atau tertinggalnya hasil gilingan disekitar lubang pengeluaran. Biji hilang ini juga dapat disebabkan oleh kelalaian operator yang kurang memperhatikan kebersihan pada mata giling dan saluran pengeluaran berupa sisa sisa biji hilang yang sebelumnya terdapat pada mata giling dan saluran pengeluaran pada saat setelah pemakaian. Analisis Ekonomi Biaya Pemakaian Alat Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Harga bahan baku biji kopi robusta yang sudah disangrai Rp /kg dan berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, alat ini akan mencapai nilai break even point pada nilai 2.748,91 kg/tahun untuk komoditi kopi robusta. Hal ini mengandung arti bahwa alat ini akan mencapai keadaan titik impas apabila telah menggiling kopi sebanyak 2.748,91 kg dalam 1 tahun. Dari analisis biaya, diperoleh biaya penggilingan dengan alat ini sebesar Rp ,25/kg untuk komoditi kopi robusta, yang merupakan hasil perhitungan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap terhadap kapasitas alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill. Untuk biaya tetap sebesar Rp ,00/tahun dan biaya tidak tetap sebesar Rp.5.052,09/jam. Berdasarkan nilai di atas dapat diketahui besarnya penerimaan dari tiap kg penggilingan kopi robusta sebesar Rp ,088/kg dengan kapasitas 5,00 kg/jam. Maka harga jual kopi robusta setelah penggilingan dengan alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill Rp /kg. Break Even Point Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, alat ini akan mencapai nilai break even point pada nilai 2.748,91 kg/tahun untuk komoditi kopi robusta. Hal ini berarti alat ini akan mencapai keadaan titik impas apabila telah menggiling kopi sebanyak 2.748,91 kg dalam 1 tahun. Net Present Value Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian maka dapat diketahui besarnya nilai Jadi besarnya NPV 16% adalah Rp ,25 untuk komoditi kopi robusta sedangkan NPV 20% adalah Rp ,98. Hal ini berarti usaha ini layak untuk dijalankan karena nilainya lebih besar atau sama dengan nol. Internal Rate Of Return Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian maka hasil yang didapat adalah sebesar 52,81% artinya usaha penggilingan kopi masih layak untuk dijalankan jika pengusaha melakukan peminjaman modal di bank pada suku bunga di bawah 52,81% atau dengan kata lain, usaha ini masih layak dijalankan apabila bunga pinjaman di bank tidak melebihi 52,81%. Jika bunga pinjaman di bank melebihi angka tersebut maka usaha ini tidak layak lagi diusahakan. Semakin tinggi bunga pinjaman di bank maka keuntungan yang diperoleh dari usaha ini semakin kecil. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kapasitas efektif rata-rata pada alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill ini sebesar 5,00 kg/jam untuk kopi robusta. 2. Persentase rata-rata biji kopi robusta yang hilang adalah sebesar 1,112 % 3. Analisis ekonomi pada alat penggiling kopi tipe flat burr mill ini yaitu biaya pokok yang harus dikeluarkan dalam menggiling kopi adalah sebesar Rp ,25/kg. 4. Nilai titik impas (BEP) sebanyak 2.748,91 kg/tahun untuk komoditi kopi robusta. 5. Net present value (NPV) 16% adalah Rp ,25 sedangkan NPV 20% adalah Rp ,98 untuk komoditi kopi robusta dan Internal rate of return alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill ini adalah sebesar 52,81 %. 6. Alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill ini lebih ekonomis pada komoditi kopi. Alat ini memiliki kapasitas alat 5,00 kg/jam, dan dimensi alat yang lumayan kecil sehingga mudah untuk dibawa, sedangkan penggiling multifucer memiliki kapasitas alat cukup tinggi 16,39 kg/jam dan dimensi alat yang cukup besar. Saran 1. Diharapkan ada penelitian lanjutan untuk mengetahui kapasitas kerja alat dan kesempurnaan alat penggiling biji kopi 118

6 tipe flat burr mill dengan menggunakan jenis maupun diameter rotor dan stator yang berbeda. 2. Perlu dilakukan pengujian mengenai kualitas produk hasil gilingan pada komoditi lainya. 3. Sebelum dan sesudah mengoperasikan alat, sebaiknya alat dibersihkan kembali khususnya dibagian mata giling untuk menjaga alat agar tetap terawat. DAFTAR PUSTAKA Anggara, A. dan S. Marini, Kopi Si Hitam Menguntungkan Budi Daya dan Pemasaran. Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta. Darun, Ekonomi Teknik. Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Prawirokusumo, S., Ilmu Usaha Tani. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Purba, R., Analisis Biaya dan Manfaat. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sembiring, D., Skripsi : Rancang Bangun Multifucer Tipe Disk Mill Pada Berbagai Komoditi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Tim Karya Tani mandiri, Pedoman Budi Daya Tanaman Kopi. Penerbit Nuansa Aulia, Bandung. Waldiyono, Ekonomi Teknik (Konsep Teori dan Aplikasi). Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Widiantara, T., Rancang Bangun Alat Pengiris Bawang Merah Dengan Pengiris Vertikal. Universitas Diponegoro, Semarang. [06 Juni 2013]. 119

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL SKRIPSI OLEH SAMUEL HAPOSAN NAPITUPULU PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 RANCANG BANGUN

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., ol.3 No. 2 Th. 205 MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL (Modification of Flat Burr Type Coffee Bean Grinder Mill) Arta Naomi Cristiana

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS (Design And Construction of Pulp Maker) Jerry Simanjuntak 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Achwil Putra Munir 1) 1) Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan LAMPIRAN Lampiran 1.Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan 52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang 50 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS RANCANG BANGUN AAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS (Design and construction of mechanical onion slicing machine) Anthoni umbantobing 1*, Saipul Bahri Daulay 1, dan Sulastri Panggabean 1 1 Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar 39 Lampiran 1. Flowchart pengerjaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat. 42 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dirancang bentuk alat Digambar dan ditentukan ukuran alat Dipilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan sesuai ukuran yang sudah ditentukan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan Mengukur bahan yang akan digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan. 43 Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian Mulai iii Menimbang Biji Kedelai Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan Digunakan Dihidupkan Alat Pembuat Sari Kedelai Dimasukkan Bahan Kedalam Alat Kondisi

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan 40 Lampiran 1.Flowchart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang akan dirangkai Merangkai

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS (Modification of Mechanical Coffee Pulper Equipment) William Putra Marbun 1,2, Achwil Putra Munir 1, Lukman Adlin Harahap 1 1Program Studi Keteknikan Pertanian,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai 47 b a Pengujian alat tidak Uji kelayakan ya Pengukuran parameter Analisis data selesai 48 Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak Kapasitas efektif alat menunjukkan produktivitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Email: zulnadiujeng@gmail.com ABSTRAK Dalam rangka mempertahankan usaha peternak ayam di Kabupaten

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max)

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max) RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max) (Design and Construction of Soyabean Milk Maker) Winanda Pardhanu 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Adian Rindang 1) 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.1 No. 4 Th. 2013 RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS (Design of Mechanical Coffee Pulper Equipment) Johannes Mikael Simanullang 1, Achwil

Lebih terperinci

UJI BEDA UKURAN MESH TERHADAP MUTU PADA ALAT PENGGILING MULTIFUCER

UJI BEDA UKURAN MESH TERHADAP MUTU PADA ALAT PENGGILING MULTIFUCER UJI BEDA UKURAN MESH TERHADAP MUTU PADA ALAT PENGGILING MULTIFUCER (Test of Different Mesh Size on the Quality of Coffee Bean In Multifucer Grinder) Johanes Panggabean 1, Ainun Rohanah 1, Adian Rindang

Lebih terperinci

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut Lampiran 1. Data Pemarutan Singkong Tabel 1. Data penelitian Ulangan Berat Bahan Waktu Bahan Terparut Bahan Tidak Terparut (Kg) (menit) (Kg) (Kg) I 10 16,46 8,6 0,7 II 10 16,02 9,2 0,4 III 10 16,52 9,1

Lebih terperinci

UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI

UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI (Test of Mechanical Roaster Rotary Type with Soybean Commodity) Syahnan Riady Nasution 1, Saipul Bahri Daulay 1 dan Lukman Adlin

Lebih terperinci

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan Lampiran 1.Flowchart penelitian Mulai Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan yang akan digunakan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong dan dihaluskan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut dan dikikir bahan yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS (Design and Construction of Mechanical Screw Potato Slicer) Saud Pangihutan 1,2, Ainun Rohanah 1, Saipul Bahri Daulay 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian,

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Observasi desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol pada literatur Penyusunan desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol Pemilihan bahan

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknik 4.1.1. Kebutuhan Daya Penggerak Kebutuhan daya penggerak dihitung untuk mengetahui terpenuhinya daya yang dibutuhkan oleh mesin dengan daya aktual pada motor

Lebih terperinci

UJI VARIASI KOMODITAS TERHADAP KAPASITAS ALAT PADA PENGGILING MULTIFUCER

UJI VARIASI KOMODITAS TERHADAP KAPASITAS ALAT PADA PENGGILING MULTIFUCER UJI VARIASI KOMODITAS TERHADAP KAPASITAS ALAT PADA PENGGILING MULTIFUCER SKRIPSI OLEH : FADLY ELSYAH PASARIBU PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 UJI VARIASI

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan 45 Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan Merangkai alat Pengelasan

Lebih terperinci

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Perancangan bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Pengukuran bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut, dan dikikir bahan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG

RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG (Design of Mechanical Corn Sheller Equipment) Hayado Tambunan 1,2), Achwil Putra Munir 1), Sumono 1) 1 Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl.

Lebih terperinci

Selesai. Merangkai alat

Selesai. Merangkai alat 32 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian Selesai Merancang bentuk alat Menggambar dan menetukan dimensi alat Memilih dan mengukur bahan yang akan digunakan Memotong, membubut dan mengikir bahan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 1 Th. 2015 RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN (Design Construction of Grains Chip Molder) Putri Chandra Ayu 1*, Saipul Bahri Daulay

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ANNISA FATIN AMRAN

SKRIPSI. Oleh: ANNISA FATIN AMRAN RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS SKRIPSI Oleh: ANNISA FATIN AMRAN 110308039 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 RANCANG BANGUN ALAT

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS BAWANG MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS BAWANG MEKANIS RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS BAWANG MEKANIS (Design of Mechanical Union Peeler Equipment) Arif Rizki Tanjung 1,2), Achwil Putra Munir 1), Sulastri Panggabean 1) 1 Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL

RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL (Design and Construction of Lemang Cook Vertical Type) Zultix Las Risanta 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Achwil Putra Munir 1) 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS (Design and Construction of Coffee Bean Huller) Annisa Fatin Amran 1,2), Achwil Putra Munir 1), Lukman Adlin Harahap 1) 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan 41 Lampiran 1. flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk Alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Persiapan bahan dan alat Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) 1 1) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Limau Manis, Pauh, Sumatera Barat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th. 2017 RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA (Design and Construction of Ripe Areca Nut Peeler) Imade Silaban 1,2, Achwil Putra Munir 1,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS (Modification of Mechanical Coconut Fiber Peeler) Annisa Purnamasari Damanik 1,2), Achwil Putra Munir 1), dan Lukman Adlin Harahap 1) 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT NANAS

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT NANAS Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 2 Th. 2015 RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT NANAS (Design of Pineapple Peeler Machine) Yuli Noersalim 1*), Achwil Putra Munir 1, Ainun Rohanah

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan Tabel 2. Data penelitian Ulangan Berat Kompos yang dicetak (gr) Waktu pencetakan (detik) Berat kompos yang rusak (gr) Hasil cetakan yang

Lebih terperinci

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016 RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS TEMPE (Design and Construction of Tempeh Slicer) Fauzan Luhfi 1*, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

UJI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

UJI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS UJI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS (Mechanical Coffee Pulper Equipment Test) Jonsion Purba 1, Saipul Bahri Daulay 1, Achwil Putra Munir 1 1 Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.)

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) Design and Construction of Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff.) Slicer Alvario Kesturi 1,2, Saipul Bahri Daulay 1, Lukman Adlin

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KUE BAWANG SKRIPSI ROBERT TIO HUTAGALUNG

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KUE BAWANG SKRIPSI ROBERT TIO HUTAGALUNG RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KUE BAWANG SKRIPSI Oleh: ROBERT TIO HUTAGALUNG 110308051 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III

Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Perlakuan Ulangan I II III Total Rataan P1T1 6.96 6.71 7.23 21 6.96 P1T2 7.01 6.96 7.06 21 7.01 P1T3 7.46 7.71 7.34 23 7.50 P2T1 7.64 7.77 6.96 22

Lebih terperinci

UJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT)

UJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT) UJI PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT) ( Test of Mechanical Desiccated Coconut) Agra Izwan 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Sumono 1) 1) Departemen Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

UJI ALAT PENGGILING TIPE FLAT BURR MILL PADA KOMODITAS BERAS MERAH

UJI ALAT PENGGILING TIPE FLAT BURR MILL PADA KOMODITAS BERAS MERAH UJI ALAT PENGGILING TIPE FLAT BURR MILL PADA KOMODITAS BERAS MERAH (Test of Flat Burr Mill Type Grinder In Red Rice Commodity) Margaretta Bukit 1*), Saipul Bahri Daulay 1), Adian Rindang 1) 1) ProgramStudiKeteknikanPertanian,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS SKRIPSI RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS SKRIPSI OLEH : ANTHONI LUMBANTOBING PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMARUT SINGKONG MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PEMARUT SINGKONG MEKANIS RANCANG BANGUN ALAT PEMARUT SINGKONG MEKANIS SKRIPSI Oleh : RAMA ADISTI 060308034 DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 RANCANG BANGUN ALAT PEMARUT SINGKONG

Lebih terperinci

RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH

RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH (Design and Construction of Liquid Soap Stirrer Made from Used Cooking Oil) Muhammad Imam Al Hakim 1,2, Ainun Rohanah 1, Lukman Adlin

Lebih terperinci

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator 48 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Menyiapkan alat dan bahan Mengambil data anthropometri 10 orang operator Mengambil data dimensi alat Menguji kapasitas efektif alat Menganalisis hasil

Lebih terperinci

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa Buletin 70 Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 70-74 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KULIT LADA TIPE PIRINGAN R. Bambang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah pembuatan alat yang dilaksanakan di bengkel las Citra Damai Kemiling

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) SKRIPSI RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) SKRIPSI OLEH : ALVARIO KESTURI 100308077 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 1

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roaster) Kopi dan Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roaster) Kopi dan Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roaster) Kopi dan Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler Alfarizqi Abdillah Mita 1, Ali Imron 2, Sryang Tera Sarena 3 Program Studi Teknik Desain dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS SKRIPSI RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS SKRIPSI OLEH : Jerry Simanjuntak PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 i ABSTRAK JERRY SIMANJUNTAK : Rancang Bangun

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT ARI KEDELAI DENGAN BLOWER

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT ARI KEDELAI DENGAN BLOWER MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT ARI KEDELAI DENGAN BLOWER (Modification of Soybean Skin Peeler With Blower) Lestari Andaluri 1,2, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI 2 SKALA SATUA TANGG 50 LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI 11 12 1 5 4 7 68 CM 6 9 10 8 8 10 CM 48 CM TAMPAK DEPAN 82 CM TAMPAK SAMPING FP USU P 36 51 LAMPIRAN 2. LANJUTAN GAMBAR TEKNIK ALAT

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MATA PISAU BERGERIGI PADA ALAT PENGIRIS

PENGGUNAAN MATA PISAU BERGERIGI PADA ALAT PENGIRIS PENGGUNAAN MATA PISAU BERGERIGI PADA ALAT PENGIRIS SKRIPSI OLEH REMON PURBA PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 PENGGUNAAN MATA PISAU BERGERIGI PADA ALAT

Lebih terperinci

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP III. METODOLOGI 5.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat selama tiga bulan dari Agustus sampai Oktober 2010. 5.2 ALAT DAN BAHAN Alat-alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGGERAK SECARA MANUAL UNTUK MEMUTAR ALAT PENCUCI BIJI KAKAO

PERANCANGAN ALAT PENGGERAK SECARA MANUAL UNTUK MEMUTAR ALAT PENCUCI BIJI KAKAO PERANCANGAN ALAT PENGGERAK SECARA MANUAL UNTUK MEMUTAR ALAT PENCUCI BIJI KAKAO SKRIPSI Oleh : JIMMI PUTRA TAMBA 070308043 DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG PELEPAH KELAPA SAWIT MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG PELEPAH KELAPA SAWIT MEKANIS RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG PELEPAH KELAPA SAWIT MEKANIS (Design of Oil Palm frond Mechanically Cutlery) Arsenius Ardinata Tarigan 1, Saipul Bahri Daulay 1, Achwil Putra Munir 1 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT NANAS SISTEM PRESS MANUAL

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT NANAS SISTEM PRESS MANUAL RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT NANAS SISTEM PRESS MANUAL (Design of Pineapple Peeler with Manual Press System) Nando Edi Pramono Lingga 1*, Achwil Putra Munir 1, Nazif Ichwan 1 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu LAMPIRAN 35 Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu 1. Pemanenan Kedelai* 2. Perontokan Biji Kedelai** 3. Pencucian Kedelai 4. Pengupasan Kulit Ari Kedelai 5. Kedelai Setelah Dicuci 6. Penggilingan Kedelai

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANIK INDUSTRI PROGRAM DIPLOMA-IV FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANIK INDUSTRI PROGRAM DIPLOMA-IV FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 KARYA AKHIR RANCANG ALAT UNTUK PENGOLAHAN BIJI KOPI DENGAN KAPASITAS 100KG/JAM MENJADI BUBUK/TEPUNG KOPI HAPOSAN LUMBANTORUAN 025202001 Karya Akhir Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan

TINJAUAN PUSTAKA. Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan TINJAUAN PUSTAKA Kopi Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstrasi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT)

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT) RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT) (Design of Mechanical Coconut Dryer Desiccated Coconut) Karten Malau 1*), Lukman Adlin Harahap 1, Achwil Putra Munir 1, Sumono 1 1 Program

Lebih terperinci

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI

MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI (Modification of Mechanical Coffee Roasters Equipment Rotary Type) Khoirul Ajmi Siregar 1,2, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KELAPA MUDA TIPE MANUAL

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KELAPA MUDA TIPE MANUAL RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KELAPA MUDA TIPE MANUAL SKRIPSI M. REZEKI MURAD MALDINI DAULAY 120308081 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017 RANCANG BANGUN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS. (Design of Coconut Milk Extractor with Screw Press System)

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS. (Design of Coconut Milk Extractor with Screw Press System) RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS (Design of Coconut Milk Extractor with Screw Press System) Febrina Medyanti Br Sinaga 1,2), Achwil Putra Munir 1), Saipul Bahri Daulay 1) 1) Program

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS SKRIPSI OLEH: FEBRINA MEDYANTI BR SINAGA 110308041 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 RANCANG BANGUN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K Lampiran 1. Data pengamatan kapasitas olah (kg/jam) Perlakuan Ulangan I II III Total Rataan N1K1 37.27 33.80 36.36 107 35.81 N2K1 47.43 48.58 41.96 138 45.99 N3K1 80.54 83.92 87.59 252 84.01 N1K2 8.57

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha

Lebih terperinci

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( ) SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME Angga Fajar S (240110060041) Latar Belakang Kacang Kedelai Edamame Proses Pengupasan Kulit Manual

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

UJI KECEPATAN PUTARAN OPTIMAL PADA ALAT PENYANGRAI KOPI TIPE ROTARI TERHADAP KUALITAS HASIL SANGRAI

UJI KECEPATAN PUTARAN OPTIMAL PADA ALAT PENYANGRAI KOPI TIPE ROTARI TERHADAP KUALITAS HASIL SANGRAI UJI KECEPATAN PUTARAN OPTIMAL PADA ALAT PENYANGRAI KOPI TIPE ROTARI TERHADAP KUALITAS HASIL SANGRAI (The Effect of RPM Coffee Roaster Machine on the Product Quality) Dedi Johanes Silaen 1, Achwil Putra

Lebih terperinci