Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Transkripsi

1 43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Merangkai alat Pengelasan Digerinda permukaan yang kasar Pengecatan b a

2 44 Lampiran 1. (Lanjutan) b a Pengujian alat a Pengukuran parameter Data Analisis data Selesai

3 45 Lampiran 2. Data pengamatan pengupasan kopi Ulangan Berat biji kopi dikupas (kg) Waktu pengupasan (jam) Berat biji kopi Terkupas (kg) Berat biji kopi rusak (kg) Berat biji kopi tidak terkupas (kg) Berat biji kopi hilang (kg) Berat kulit tanduk (kg) I 1 0,040 0,724 0,11 0,04 0,007 0,226 II 1 0,027 0,710 0,07 0,07 0,009 0,205 III 1 0,036 0,720 0,10 0,05 0,007 0,220 Total 3 0,103 2,154 0,28 0,16 0,023 0,651 Rataan 1 0,034 0,718 0,09 0,053 0,007 0,217 Kapasitas pengupasan Berat biji kopi yang dikupas = Waktu yang dibutuhkan 1 kg = 0,034 jam (kg/jam) = 29,411 kg/jam Pers.Kerus.Hasil Kupasan berat biji kopi terkupas yang rusak = berat biji kopi terkupas = 0,09 kg 0,718 kg 100% 100% = 12,534% Berat biji kopi yang tidak terkupas Pers.Bj.Kopi Tidak Terkupas = Berat biji kopi awal 100% 0,053 kg = 100% 1 kg = 5,3% Pers.Biji Kopi hilang Berat biji kopi hilang = 100% Berat biji kopi awal 0,007 kg = 100% 1 kg = 0,7%

4 46 Lampiran 3. Biaya pemakaian alat Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp Jam kerja = 7 jam/hari 5. Produksi/hari = 205,877 kg/hari 6. Biaya operator = Rp /jam 7. Biaya listrik = Rp 1154,062/jam 8. Biaya perbaikan = Rp 29,65/ jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp /tahun 10. Jam kerja alat per tahun = 2058 jam/tahun asumsi 294 hari efektif berdasarkan tahun 2015)

5 47 Lampiran 4. Biaya produksi Perhitungan biaya produksi a. Biaya Tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun k(p-s) (Rp) (A/F, 7.5%, n) (F/P, 7.5%, n-1) D t Nilai Mesin Tiap Akhir Tahun (Rp) Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%) I = i(p)(n+1) 2n = (9,5%)Rp (5+1) 2(5) = Rp /tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D (Rp) I(Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P-S) x jam 1,2%(Rp Rp ) = 2058 jam = Rp 29,65/jam

6 48 Lampiran 4. (Lanjutan) 2. Biaya listrik Motor listrik 1 HP Biaya listrik Biaya listrik 3. Biaya operator Biaya operator = kw Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = kw x Rp 1.547/kWh = Rp 1154,062/jam c. Biaya Pengupasan Kulit Tanduk Kopi Biaya pokok = [ BT x + BTT] C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun = Rp /jam = Rp ,712/jam Tahun BT X BTT (Rp/jam) C BP (Rp/kg) (Rp/tahun) (jam/tahun) (jam/kg) , , , , , , , , , ,888

7 49 Lampiran 5. Break even point Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Keterangan : S = sales variabel (produksi) (Kg) S = FC + P SP VC FC = fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp) P = profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas. SP = selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp) VC = Biaya tidak tetap (VC) variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp) Penerimaan setiap produksi (SP) = Rp ,712/jam (1 jam = 29,411 kg) = Rp 380,256/kg = Rp 700/kg SP-VC = Rp 319,744 Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun) , , , , ,963

8 50 Lampiran 6. Net present value Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi. Keterangan : PWB = present worth of benefit PWC = present worth of cost NPV = PWB PWC Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu: NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan Investasi = Rp Nilai akhir = Rp Suku bunga bank = Rp 7.5% Suku bunga coba-coba = Rp 10% Umur alat Pendapatan Pembiayaan = 5 tahun = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp ,6/tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan 1 400,033 29, , ,118 29, , ,284 29, , ,538 29, , ,888 29, ,27

9 51 Lampiran 6. (Lanjutan) Cash in Flow 7.5% 1. Pendapatan = Pendapatan (P/A, 7.5%,5) = Rp , = Rp ,1 2. Nilai akhir = Nilai akhir (P/F, 7.5%,5) Jumlah CIF = Rp ,1 = Rp = Rp Investasi = Rp Pembiayaan = Pembiayaan (P/F, 7.5%,n) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 7.5%, n) Pembiayaan (Rp) , , , , , , , , , ,3 Total ,12 Jumlah COF = Rp Rp ,12 NPV 7.5% = Rp ,1 = CIF COF = Rp ,1 Rp ,1 = Rp Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

10 52 Lampiran 7. Internal rate of return Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. IRR = q% + X X - Y (q% - p%) (positif dan positif) Keterangan : p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X Y = NPV awal pada p = NPV awal pada q Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5% Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10% Cash in Flow 10% 1. Pendapatan = Pendapatan (P/A, 10%,5) = Rp , = Rp ,8 2. Nilai akhir = Nilai akhir (P/F, 10%,5) = Rp = Rp ,5 Jumlah CIF = Rp ,8 + Rp ,5 = Rp ,3 Cash out flow 10 % 1. Investasi = Rp Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)

11 53 Lampiran 7. (Lanjutan) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 10%, n) Pembiayaan (Rp) , , , , , , , , , ,36 Total ,8 Jumlah COF = Rp ,8 = Rp ,8 NPV 10 % = Rp ,3- Rp ,8 = Rp ,5 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: X IRR = q% + (q% - p%) X - Y Rp = 10% + Rp Rp (10% - 7.5%) = 10% + ( ,5 %) = 46,47 %

12 54 Lampiran 8. Perhitungan panjang sabuk V dimana: L = Panjang efektif sabuk (mm) L = 2C + 1,57(D + d) + (D d) 4C C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm) D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm) d = Diameter luar efektif roda transmisi yang kecil (mm) L = 2C + 1,57(D + d) + (D d)2 4C L = 2(460) + 1,57(152,4 +50,8) + (152,4-50,8) 4(460) L =1244,634 mm L = 49 inci

13 55 Lampiran 9. Revolusi per menit (RPM) pada silinder pengupas Dik : D1 = 2inci D2 = 6 inci S1 = 1400 rpm Dit : S2 =...? Formulasi : S1D1 = S2 D rpm 2 inci = S2 6 inci S2 = 467 rpm

14 56 Lampiran 10. Perhitungan daya 1. Gaya a. Gaya pada rotor Massa rotor Ulir miring panjang = 126,94 mm lebar = 16 mm tinggi = 13 mm Volume = 26403,52 mm = ,12 mm 3 Ulir lurus panjang = 510 mm lebar = 16 mm tinggi = 13 mm Volume = mm 3 3 = mm 3 Volume total ulir = ,12 mm 3 Massa rotor tanpa ulir jari-jari rotor = 35 mm panjang rotor = 710 mm Volume rotor = πr 2 t = 3,14 35 mm mm = mm 3 Volume total = ,12 mm mm 3 = ,12 mm 3 = , m 3 m = ρ v = 7874 kg/m , m 3 = 25,25 kg

15 57 Gaya pada rotor F = m g = 25,25 kg 9,8 m/s 2 = 247,45 N b. Gaya pada bahan panjang = 10 mm lebar = 6,5 mm tinggi = 4,5 mm Volume bahan = p l t = 10 mm 6,5 mm 4,5 mm = 292,5 mm 3 = 292, m 3 volume rotor penuh = πr 2 t = 3,14 48 mm mm = ,6 mm m 3 Volume slot = ,6 mm m , m 3 = , m 3 Jumlah biji dalam slot = , m 3 292, m 3 = 6594 biji Massa biji dalam slot = 6594 biji 0, kg = 1,081 kg (kapasitas penuh) F = m g = 1,081 kg 9,8 m/s 2 = 10,593 N F total = 247,45 N + 10,593 = 258,043 N

16 58 2. Kecepatan sudut kec. putaran rotor = 467 rpm jari-jari rotor ω 3. Daya F R ω P Pd Pd Pd = 48 mm = 2πn , = 60 = 48,879 rad/s = 258,043 N = 0,048 m = 48,879 rad/s = F V = 258,043 N (48,879 rad/s 0,048 m) = 605,418 Watt = 0,605 kw = fc P (KW) = KW = KW HP Berdasarkan perhitungan daya di atas, maka digunakan motor listrik 1 HP.

17 59 Lampiran 11. Spesifikasi alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis Dimensi Panjang : 82,8 cm Lebar : 45,12 cm Tinggi : 79,56 cm Silinder pengepres Diameter : 4,8 cm Panjang : 71 cm Kapasitas efektif : 29,411 kg/jam Persentase biji hilang : 0,7% Bahan Silinder Pengupas : Besi Tabung Pengupasan : Besi Rangka : Besi Siku Tenaga Motor listrik : 1 HP Transisi Puli motor listrik : 2 inch Puli Silinder pengupas : 6 inch V-belt motor listrik - silinder pengupas : A-24

18 60 Lampiran 12. Gambar hasil pengupasan biji kopi HS Biji kopi terkupas

19 61 Lampiran 12. (Lanjutan) Biji kopi tidak terkupas

20 62 Lampiran 12. (Lanjutan) Kulit tanduk kopi

21 63 Lampiran 12. (Lanjutan) Biji kopi pecah

22 64 Lampiran 13. Gambar alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis Tampak depan Tampak belakang

23 65 Lampiran 13. (Lanjutan) Tampak samping kanan Tampak samping kiri

24 66 Lampiran 13. (Lanjutan) Tampak atas

25 67 Lampiran 14. Gambar teknik alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis Skala 1:1

26 68 Lampiran 14. (Lanjutan) Skala 1:1

27 69 Lampiran 14. (Lanjutan) Skala 1:1

28 70 Lampiran 14. (Lanjutan) Skala 1:1

29 71 Lampiran 14. (Lanjutan) Skala 1:1