KATA PENGANTAR. Surabaya, 24 Februari Penulis. Asiditas dan Alkalinitas Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PRATIKUM KIMIA LINGKUNGAN ASIDITAS

K I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

8. ASIDI-ALKALINITAS

Penentuan parameter kualitas air secara kimiawi. oleh: Yulfiperius

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

PENENTUAN KUALITAS AIR

Penentuan Kesadahan Dalam Air


TUGAS MAKALAH KIMIA AMAMI O L E H : KELOMPOK II HENDRI IGOR SAHULOKA ( ) RASDY YUDHARMAWAN ( ) SRI MEGAWATI (

PENGAMBILAN SAMPEL AIR


BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN Manfaat Terhadap Masyarakat

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN PERCOBAAN 2 ASIDI ALKALINITAS

Metodologi Penelitian

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

Pupuk dolomit SNI

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ph SEDERHANA ( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan ) Oleh Ferdy Ardiansyah

DASAR-DASAR ILMU TANAH

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

DASAR-DASAR ILMU TANAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Manajemen Kualitas Air

TESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

DEFINISI ASIDITAS. Istilah yang mungkin terkait dengan Asiditas : Asam ph Skala Depresi Gertiatrik Minnesota Multiphasic Personality Inventory Log

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

BAB II LANDASAN TEORI

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

HASIL DAN PEMBAHASAN

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

ASAM, BASA, DAN GARAM

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

PENENTUAN KADAR BESI (Fe) DAN KESADAHAN (CaCO 3 ) PADA AIR SUMUR DI JALAN BARU KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON

Metodologi Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

BAB 3 METODELOGI PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Cara menggunakan ph meter digital

SEMINAR TUGAS AKHIR PENYISIHAN KESADAHAN DENGAN PROSES KRISTALISASI DALAM REAKTOR TERFLUIDISASI DENGAN MEDIA PASIR OLEH: MYRNA CEICILLIA

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

II. PRINSIP Elektroda gelas yang mempunyai kemampuan untuk mengukur konsentrasi H + dalam air secara potensio meter.

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Asiditas dan Alkalinitas. Makalah ini merupakan salah satu nilai bagi kelompok kami dalam mata kuliah Kimia Lingkungan 2. Kami berharap makalah kami dapat memberi informasi bagi dosen kami maupun pembaca lainnya untuk mengetahui informasi tentang Asiditas dan Alkalinitas Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun, karna kami yakin dengan mengetahui keinginan para pembaca yang sebenarnya akan membantu kami memberikan yang terbaik. Surabaya, 24 Februari 2015 Penulis Asiditas dan Alkalinitas Page 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 3 1.2 RUMUSAN MASALAH 3 1.3 TUJUAN 3 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN ASIDITAS DAN ALKALINITAS 4 2.2 PRINSIP 5 BAB 3 PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 7 3.2 SARAN 7 DAFTAR PUSTAKA 8 Asiditas dan Alkalinitas Page 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masih kurangnya pemahaman tentang Asiditas dan Alkalinitas oleh masyarakat. 1.2 RUMUSAN MASALAH Apakah yang dimaksud dan Apa kegunaan Dari Asiditas dan Alkalinitas? 1.3 TUJUAN Memahami definisi serta Kegunaan dari alkanilitas dan Asiditas Asiditas dan Alkalinitas Page 3

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN ASIDITAS DAN ALKALINITAS Alkalinitas adalah kapasitas air yang digunakan untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan ph larutan. Alkalinitas terdiri dari ion-ion bikarbonat (HCO 3- ), karbonat (CO 3- ) dan hidroksida (OH - ) yang merupakan buffer terhadap pengaruh pengasaman. Alkalinitas diperlukan untuk mencegah terjadinya fluktuasi ph yang besar, selain itu juga merupakan sumber CO 2 untuk proses fotosintesis fitoplankton. Nilai alkalinitas akan menurun jika aktifitas fotosintesis naik, sedangkan ketersediaan CO 2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis tidak memadai. Sumber alkalinitas air tambak berasal dari proses difusi CO 2 di udara ke dalam air, proses dekomposisi atau perombakan bahan organik oleh bakteri yang menghasilkan CO 2, juga secara kimiawi dapat dilakukan dengan pengapuran secara merata di seluruh dasar tambak atau permukaan air.jenis kapur yang biasa digunakan adalah CaCO 3 (kalsium karbonat), CaMg(CO 3 ) 2 (dolomit), CaO (kalsium oksida), atau Ca(OH) 2 (kalsium hidroksida). Alkalinitas dinyatakan dalam mg CaCO 3 /liter air (ppm) Alkalinitas memiliki peran dalam menentukan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan alga dan kehidupan air lainnya, hal ini dikarenakan : a) Pengaruh sistem buffer dari alkalinitas; b) Alkalinitas berfungsi sebagai reservoir (penampung) untuk karbon organik. Sehingga alkalinitas berfungsi senagai tolak ukur dalam faktor kesuburan air. Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir kemasamaan dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikan ph. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (CaCO 3 ). Air dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air dengan kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas sedang. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas 20 ppm. Asiditas dan Alkalinitas Page 4

Alkalinitas diukur dengan cara titrasi dengan asam yang distandarisasi sampai titik akhir methyl orange (MO) pada sekitar ph 4.3 dan dicerminkan sebagai mg/l sebagai CaCO 3. Sebagian besar air beralkalinitas tinggi juga mempunyai ph alkalin (ph >7) dan konsentrasi TDS yang tinggi 2.2 PRINSIP Menentukan alkalinitas air sungai dengan metode titrasi asam-basa yaitu dengan menitrasi sampel yang telah ditambahkan kepada indikator phenolphtalain atau metil merah dengan asam kuat, seperti asam sulfat atau asam klorida, lalu asam kuat yang digunakan untuk titrasi akan menetralkan zat-zat alkaliniti yang merupakan zat basa hingga titik akhir titrasi (ph 8,3 4,5), dan zat-zat alkaliniti tersebut dinyatakan sebagai mg/l CaCO 3. Dan reaksi yg dihasilkan adalah: (pada ph 8,3) OH - + H + H 2 O CO 3 2- + H + HCO 3 - HCO 3 - + H + H 2 O + CO 2 (pada ph 4,5) Analisa Prosedur Sampel sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan 5 tetes indikator metil merah untuk mengetahui titik akhir titrasi yang diketahui dengan perubahan warna larutan. Penambahan indikator ini menyebabkan perubahan warna larutan menjadi oranye. Pemilihan indikator metil merah adalah karena ph akhir titrasi adalah 4,3 4,5 dimana indikator metil merah bekerja pada kisaran ph tersebut yaitu 4,4 6,2. Selanjutnya dilakukan titrasi dengan larutan asam standar yaitu larutan H 2 SO 4 0,02 N hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Volume titrasi dicatat dan dihitung alkalinitas air sungai bagian hulu sebagai mg/l CaCO 3. Prosedur yang sama dilakukan untuk sampel air pada titik 2 dan titik 3. Sampel yang digunakan tidak boleh encer karena air yg encer mempunyai alkalinitas yang berbeda. Dan juga, pemanasan juga dilarang karena dapat mengurangi kadar karbondioksida yang terlarut sehingga alkalinitasnya akan berkurang. Penyulingan pun tidak diperbolehkan karena kandungan karbondioksida, ion karbonat, dan ion bikarbonat dalam air akan hilang. Setelah pengambilan sampel, sampel disimpan dalam botol kaca kemudian disimpan dalam cool box pada temperatur 1-5 o C, namun tidak boleh disimpan terlalu lama Asiditas dan Alkalinitas Page 5

dikarenakan ganggang dan bakteri dapat mengurangi atau menambah kadar karbondioksida, sehingga paling lambat sampel disimpan selama 6 jam. Analisa Hasil Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menetralkan tambahan asam tanpa 2- menurunkan ph larutan. Alkalinitas dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO 3 ), bikarbonat (HCO 3- ), hidroksida (OH - 3-3- 4- ), serta borat (BO 3 ), fosfat (PO 4 ), silikat (SiO 4 ), dan lain sebagainya. Dalam air alam, alkalinitas sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat, tapi juga disebabkan adanya karbonat dan hidroksida. Sabun atau lumpur dapat mempengaruhi elektroda dan memperlambat respon pada ph meter, sehingga titrasi dilakukan perlahan untuk memberikan waktu yang cukup bagi keseimbangan ph pada elektroda. Suatu sampel yang terbuka terhadap udara, maka CO 2 akan memberikan pengaruh terhadap alkalinitas. Ion karbonat atau bikarbonat atau karbondioksida yang terlarut akan mencari keseimbangan baru akibat karbondioksida di udara yang masuk atau karbondioksida yang keluar lewat permukaan air tersebut. Efek perubahan baru terlihat setelah kurang lebih setengah jam. Selain itu, hal-hal yang dapat memperluas permukaan air, seperti pengocokan, pengadukan, dan penyaringan, dapat mempercepat perubahan tersebut, sehingga titrasi harus dilakukan secepatnya. Pengambilan sampel air sungai dari DAS brantas untuk analisis alkalinitas dilakukan di tiga lokasi yaitu di hulu DAS brantas (karangploso), daerah perkotaan (Soekarno-Hatta), dan hilir DAS brantas (Gadang). Masing-masing lokasi, dilakukan pengambilan sampel di tiga titik, yaitu permukaan di tepi sungai, permukaan di tengah sungai, dan di tengah sungai dengan kedalaman 0,5 meter. Dari ketiga titik pengambilan sampel, diperoleh alkalinitas yang berbeda-beda, untuk alkalinitas air sungai yang diambil dari bagian permukaan tepi sungai adalah 97,582 mg/l CaCO 3, untuk alkalinitas air sungai yang diambil dari permukaan di tengah sungai adalah 88,528 mg/l CaCO 3, dan untuk air sungai yang diambil dari tengah sungai dengan kedalaman 0,5 meter adalah 88,528 mg/l CaCO 3. Sehingga diperoleh rata-rata alkalinitas air sungai bagian hulu adalah 91,546 mg/l CaCO 3. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa alkalinitas DAS Brantas bagian perkotaan berada dalam tingkat alkalinitas sedang karena alkalinitasnya kurang dari 100 ppm. Sehingga air DAS brantas cocok dialirkan untuk air irigasi maupun untuk keperluan rumah tangga seperti air minum, dan mencuci dengan memberikan perlakuan khusus. BAB 3 Asiditas dan Alkalinitas Page 6

PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Alkalinitas dan Asiditas berperan dalam penentuan untuk air sungai yang layak pada setiap sungai di daerah. Sehingga alkalinitas berfungsi senagai tolak ukur dalam faktor kesuburan air,dan apabila keadaan alkalinitas kualitasnya berada di bawah 100 ppm, maka air sungai tersebut cocok untuk digunakan / dialirkan untuk keperluan irigasi, air minum dan aktifitas rumah tangga, namun dengan perlakuan yang khusus. 3.2 SARAN Sebaiknya kita lebih memahami tentang kegunaan dan manfaat dari asididitas dan alkalinitas dikarenakan, semakin berkembangnya zaman maka kebutuhan air juga semakin tinggi. sehingga penggunaan alkalinitas dan asiditas berfungsi sebagai tolak ukur dalam sumber kelayakan air. DAFTAR PUSTAKA Asiditas dan Alkalinitas Page 7

Dewi. A., 2007, Pencemaran air, diakses dari http://www.scribd.com/doc/14144746/pencemaran-air, diakses pada tanggal 19 Mei 2010 Efendi. E., 2007, Penyuluhan Pola Budidaya Sistem Intensif di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, diakses dari http://www.docstoc.com/docs/downloaddoc.aspx/?doc_id=10627406, diakses pada tanggal 19 Mei 2010 Hidayat, A. 2009, Asiditas dan Alkalinitas, diakses dari http://environmentalua.blogspot.com/2009/04/asiditas-danalkalinitas.html, diakses pada 19 Mei 2010 Jatilaksono, M., 2009, Alkalinitas dan Kesadahan, http://jlcome.blogspot.com/2009/06/kesadahan.html, diakses pada tanggal 19 Mei 2010 Asiditas dan Alkalinitas Page 8