PENENTUAN KADAR BESI (Fe) DAN KESADAHAN (CaCO 3 ) PADA AIR SUMUR DI JALAN BARU KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON
|
|
- Handoko Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bimafika, 2015, 6, PENENTUAN KADAR BESI (Fe) DAN KESADAHAN (CaCO 3 ) PADA AIR SUMUR DI JALAN BARU KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON Alwi Smith 1 1 Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Diterima ; diterbitkan ABSTRACT Water is a natural resource that God gave to the survival of living beings, one water molecule consists of one atom O, and two H atoms are joined by covalent bonds. The aim of this study was to determine the iron content ( Fe ) and hardness ( CaCO 3 ) in water wells on the new road districts Sirimau Ambon city. The sample used in this study is that there are water wells in a new way by taking three different water sources. Technical analysis of iron ( Fe ) using atomic absorption spectrophotometry (AAS ), and the technical hardness using the titration method Complexometry. The results of the identification done by using SSA iron and hardness using the titration analysis, shows at well I 0,0721mg / L iron and hardness of 198 mgl, as well as the results of II mg / L of iron and 61 mg / L hardness and the results of the third well of mg / L iron and hardness 53 mg / L. Keywords : iron levels, hardness, water wells PENDAHULUAN Air adalah kekayaan alam yang dikaruniakan Tuhan untuk kelangsungan mahkluk hidup di muka bumi ini, bila di bandingkan dengan luas bumi secara keseluruhan dua pertiganya adalah lautan. Air sangat berguna sebagai sumber kehidupan dan fungsinya tidak akan tergantikan oleh senyawa apapun. Pentingnya air bagi kehidupan di tandai dengan berat tubuh manusia tersusun oleh air, dimana tubuh orang dewasa terdiri dari % air, sedangkan anak-anak terdiri dari 65 %, dan bayi 80 % (Nafsiati; 2009). Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air, mulai kegunaan air di dalam tubuh berguna sebagai sumber transportasi zat-zat makanan yang semuanya dalam bentuk pelarut air. Adapun air yang baik untuk di konsumsi sesuai peraturan pemerintah dengan Undang-Undang Nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ Mengharuskan air harus bebas dari zat kimia dan mikroorganisme. Syarat penyediaan air bersih yang layak untuk di konsumsi oleh masyarakat harus memenuhi kuantitas dan kualitas, dengan syarat-syarat sebagai berikut, air harus bersih dan tidak keruh (tidak berwarna), tidak berasa, tidak berbau, suhu antara C, tidak meninggalkan endapan, tidak mengandung bahan kimia terutama yang mengandung racun, ph air berkisar 6,5-8,5, air dengan ph rendah akan terasa asam, sedangkan ph nya tinggi terasa pahit (Achmad; 2009). Air memang merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia, akan tetapi air yang dibutuhkan manusia adalah air yang bersih (air yang bebas dari zat kimia dan mikroorganisme). Meskipun ion mineralmineral seperti kalsium, magnesium, besi dan mangan diperlukan oleh tubuh kita, tetapi yang dibutuhkan tubuh manusia dalam jumlah sedikit. Air yang mengandung banyak ion-ion mineral (sadah) tidak baik untuk dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih, karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal dan hati. METODE PENELITIAN Sampel diambil dari tiga air sumur yang berbeda, yaitu yang berada di Jalan Baru 754
2 Kecamatan Sirimau Kota Ambon, dimana pengambilan sampel dari tiga titik sumber air yang berbeda dengan jarak 100 meter untuk setiap sumur. Analisa besi (Fe) Analisis kadar besi yang terkandung dalam air sumur dengan menggunakan AAS, yaitu dengan cara sebagai berikut: 1. Memipet sampel sebanyak 50 ml ke dalam Erlenmeyer 250 ml, sambil disaring dengan menggunakan kertas saring 0,45 mm. 2. Memipet 10 ml sampel yang sudah disaring tersebut dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Dan menganalisa sampel kedalam AAS. Selanjutnya hasil dari AAS dianalisis dengan menggunakan persamaan A = a.b.c Keterangan A = Absorbsi a = Tetapan absorptifitas (Jika kosentrasinya larutan yang diukur dalam ppm) b = Koefisien regresi (slope) c = Kosentrasi larutan yang diukur Analisa Kesadahan (CaCO 3 ) 1. Memipet sampel sebanyak 50 ml dengan menggunakan labu ukur 100 ml. masingmasing satu sampel tiga kali pengulangan. 2. Menambahkan 2 ml larutan buffer ph 10 ke dalam setiap sampel. 3. Tambahkan indikator EBT sebanyak 0,05 gram sehingga larutan berwarna merah muda (violet). 4. Langsung menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai berwarna biru tua. Selanjutnya untuk mengetahui kesadahan air berdasarkan titrasi yang dilkukan, dapat ditentukan dengan persamaan berikut: Kadar kesadahan = Keterangan : = Volume larutan EDTA yang terpakai (mg/l) = Volume sampel yang digunakan (ml) F = Faktor pengenceran (setiap 1 ml penambahan larutan EDTA mengandung 1,0008 mg CaCO 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian kadar besi dan kesadahan pada tiga sumber air sumur yang ada di Jalan Baru Kecamatan Sirimau kota Ambon. Tabel 1 Hasil analisa kadar besi dan kesadahan pada sumur I,II, dan III Sumur Kadar besi Kesadahan (mg/l) (Mg/L) I 0, II 0, III 0, Besi dan kesadahan merupakan salah satu parameter persyaratan air bersih yang di atur pemerintah dengan undang undang Nomor 492/ MEKES/ PER/ IV/ 2010, dimana ketetapan yang masih dapat di mengkonsumsi sebesar 0,3-1 mg/l unsur besi dan 500 mg/l kesadahan. Pada dasarnya hasil penelitian ini menyatakan zat besi terlarut dan kesadahan pada air yang ada di jalan baru kecamatan sirimau kota Ambon, masih dapat di konsumsi oleh masyarakat sekitar karena masih memenuhi ketetapan yang di atur oleh pemerintah. Akan tetapi dari hasil penelitian yang didapat dari ketiga sumur yang jaraknya saling berdekatan namun mempunyai nilai yang berbeda-beda, hal ini karena di pengaruhi oleh faktor lingkungan yang terjadi di sekitar sumur, baik itu dari dalam (alam) 755
3 maupun faktor lingkungan luar. Berikut pembahasan dari hasil penelitian ini. Selain unsur logam (Fe, Mn, Al) yang terdapat di dalam air tanah, terdapat juga unsur mineral seperti ion kalsium (Ca +2 ) dan magnesium (Mg +2 ) yang apabila terdapat di dalam air dengan jumlah berlebih akan mengakibatkan air mengandung sadah, kesadahan pada air adalah salah satu sifat kimia yang tersusun dari banyak ion mineral (Bintoro; 2008). Berdasarkan pada tabel 4.1 penelitian kadar besi yang hasilnya paling tinggi terdapat pada sumur II = 0,4232 mg/l yang terletek di RT.11/ RW. 004, kadar zat besi terlarut ini lebih tinggi dari dua sumur lainnya seperti pada sumur I 0,0716 mg/l dan sumur III 0,2547 mg/l). Tingginya nilai zat besi pada sumur I ini karena didekat sumber air sumur yang berjarak 10 meter dari sumur terdapat bengkel motor yang sudah lama beroperasi. Pencemaran yang terjadi akibat penumpukan limbah alat - alat motor (orderdir), yang sudah tidak terpakai lagi, penumpukan ini apabila di biarkan pada tempat yang lembab (terdapat udara), dan terkena air (air hujan/air buangan rumah tangga) maka dengan waktu yang cukup lama, akan berakibat terjadinya proses perkaratan (korosi), dimana perkaratan tersebut akan terbawa oleh air dan merembes masuk kedalam aliran air tanah (sumur), sehingga mengakibatkan air sumur II mengandung zat besi hingga berlebih Kadar zat besi yang terbesar selanjutnya pada penelitian ini, ada pada sumur III yaitu sebesar 0,2547 mg/l, pencemaran zat besi yang terjadi pada sumur ini, sama halnya dengan faktor pencemaran yang ada pada sumur II yaitu terjadinya proses perkaratan (korosi), unsur besi terlarut pada air selain berasal dari unsur alam, juga dapat dipengaruhi oleh kegiatan manusia, salah satunya kegiatan masyarakat yang ada disekiat sumur III, dimana salah satu lahan warga menggunakan lahannya sebagai tempat penyimpanan limbah becak, baik itu limbah yang masih digunakan, maupun yang sudah tidak dipergunakan lagi. Limbah becak yang mengandung unsur besi (rantai becak) akan terjadi proses perkaratan (korosi) apabila didiamkan pada tempat yang terbuka dan dengan waktu yang lama, maka korosi besi ini akan larut di dalam air. Sehingga kandungan besi terlarut di dalam air akan meningkat. 2 Fe + H 2 CO 3 2 FeCO H + 2 FeCO H 2 O 2 Fe (OH) H 2 CO 3 Kurangnya cahaya matahari yang masuk ke dalam air karena faktor sampah, dapat juga mempengaruhi temperatur udara yang masuk ke dalam air sedikit. sehingga suhu air akan naik dan mempengaruhi derajad kelarutan logam sehingga besi terlarut di dalam air akan lebih tinggi (Kartasapoetra; 2010). Kadar zat besi yang terkecil pada penelitian ini terdapat pada air sumur I sebesar 0,0716 mg/l, kandungan ini berasal dari dalam tanah (kerak bumi) yang terbentuk secara alami yang berdasarkan kedalaman lapisan tanah, dimana apabila kedalaman lapisan tanah dengan jarak meter, kadar besi terlarut yang terdapat dalam air berkisar 0,05-0,3 mg/l. Hal ini sesuai dengan jarak kedalam sumur-sumur yang ada dijalan baru, dimana kedalaman sumur I yaitu 10 meter dengan kadar besi (0,0716 mg/l) dan sumur ke II 15 meter dengan hasil (0,4232 mg/l) dan sumur III 12 meter (0,2547mg/L). Kandungan mineral (Ca 2+ dan Mg 2+ ) pada air tanah dapat berupa CaCO 3 dan MgCO 3 dalam jumlah banyak disebut air sadah (heard water), kesadahan sementara ini dapat dihilangkan melalui pemanasan (pendidihan) sehingga CaCO 3 dan MgCO 3 akan berada di dasar ketel pemanas, dalam bentuk endapan berikut reaksi kesadahan yang ada pada air (Giwangkara; 2008). Ca(HCO 3) 2 CO 2 (g) + H 2O (cair) + CaCO 3(endapan) Mg(HCO 3) 2 CO 2 (g) + H 2O (cair) + MgCO 3(endapan) Mineral mineral pada air selain berasal dari dalam tanah (lapisan tanah) seperti batu kapur dan dolomit, dapat juga berasal dari pencemaran lingkungan seperti terganggunya ph tanah, terjadinya hujan dengan waktu tertentu, dan pencemaran akibat kegiatan manusia. 756
4 Berikut hasil kesadahan yang terdapat pada tiga sumber air sumur yang di ambil di sekitar jalan baru kota Ambon. Nilai kesadahan yang tinggi dari ketiga sumur tersebut, terdapat pada sumur I yaitu sebesar 198 mg/l, sumur ini memang paling banyak digunakan oleh masyarakat sekitar, dari pada kedua sumur lainnya (sumur II dan III) akan tetapi dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan sumur ini, tidak di lengkapi dengan aliran air buangan (selokan), karena selokan yang terdapat di sekitar sumur sangat dangkal, kecil dan tersumbat (banyak sampah), sehingga mengakibatkan sisa air buangan yang mengandung banyak bahan pencemaran, seperti limbah deterjen pada air cucian dan sisa air keperluan rumah tangga lainnya, akan tergenang di tanah dan sudah pasti genangan tersebut akan masuk kedalam lapisan tanah yang ada di dekat sumur. Limbah sabun juga dapat menyebabkan tingginya nilai kesadahan. Dimana sabun yang mengandung zat posfat akan bereaksi dengan kalium karbonat (CaCO 3 ) dalam air tanah yang bersifat basa (ph 7-8) maka akan membentuk Ca 5 (PO 4 ) 3 OH, berikut reaksi yang terjadi di dalam air (Gandasubrata; 1992). 3 HPO CaCO H 2O Ca 5(PO 4) 3OH + 5HCO 3 + OH Pencemaran kesadahan pada sumur II (61 mg/l) dan sumur III (53 mg/l) kesadahan ini merupakan pencemaran yang terbentuk karena bersumber dari dalam tanah, dimana kesadahan yang ada didalam tanah dengan jarak meter mengandung mineral kesadahan 50 sampai dengan 100 mg/l (Achmad;2004). Pernyataan ini sesuai dengan jarak kedalam air yang ada pada sumur II: 15 meter dan sumur III: 12meter. Tingginya nilai mineral-mineral di dalam air jika di lihat dari kedalaman sumur, apabila semakin dalam suatu aliran air tanah batu kapur yang terdapat di setiap lapisan tanah akan terbawa olah air hujan yang bersifat sedikit asam (CO 2 ) CaCO 3 (s) + CO 2 (g) + H 2 O (l) Ca (HCO 3 ) 2 Batu Kapur Air Hujan Kalium Hidrogen Kabrbonat Kesadahan yang terdapat pada air juga di pengaruhi oleh banyaknya jumlah batu kapur yang ada di setiap lapisan tanah. Kesadahan akibat adanya batu kapur karena besarnya debid aliran air hujan yang meresap kedalam tanah, maka batu kapur akan ikut terbawa oleh aliran air hujan dalam jumlah yang banyak juga. Semakin dalam suatu aliran air tanah, maka zat kapur pada air juga semakin tinggi (Fardiaz; 1992). Banyaknya zat kapur (kesadahan) yang terlarut dalam air, karena faktor cuaca, apabila terjadi musim panas yang berkepanjangan maka akan mengakibatkan penumpukkan miniral-mineral yang ada di dalam lapisan tanah, dan mineral ini akan banyak terbawa oleh aliran air yang tinggi apabila terjadi hujan yang terus-menerus, seperti yang terjadi di indonesia bagian timur khususnya kota Ambon KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian air sumur yang ada di jalan baru Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Kadar zat besi terlarut dan kesadahan pada tiga air sumur yang berbeda, dengan hasil sebagai berikut: sumur I : 0,0712 mg/l besi, dan 198 mg/l kesadahan. Pada sumur II : 0,4213 mg/l besi dan kesadahan 61 mg/l, dan pada sumur III : 0,2535 mg/l besi dan 53 mg/l kesadahan. Kadar zat besi terlarut dan kesadahan pada penelitian ini masih memenuhi peraturan pemerintah kesehatan Republik Indonesia, yang di atur dalam undang undang dengan nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010, bahwa persyaratan kualitas zat besi terlarut di dalam air sebesar 1 mg/l, dan kesadahan sebesar 500 mg/l. SARAN 1. Melihat pencemaran yang terjadi pada air sumur, perlu melakukan analisa tentang ph, karena apabila suatu ph tanah yang berada di dalam air kecil (asam) kandungan besi yang terlarut pada air tinggi, begitu sebaliknya, apabila suatu ph air besar (basa) tingkat kesadahan air tinggi. 757
5 2. Perlu melakukan analisa karbon dioksida pada air, karena analisa ini, dapat mengetahui seberapa besar air tersebut melarutkan logam-logam dan mineralmineral yang terdapat di dalam air tanah sehingga air menjadi korosif. DAFTAR PUSTAKA [1]. Alamsyah Sujana, Alat Penjernihan Air Untuk Rumah Tangga, Jakarta; Kawan Pustaka. [2]. Asep Suryana, Kimia Analitik, Jakarta; Universitas Terbuka. [3]. Bintaro, Penentuan Kesadahan Sementara dan Kesadahan Permanen, dari [4]. Gandabrata, Kimia Tanah, Jakarta; Bumi Aksara. [5]. Giwangkara. E, Penentuan Kadar Kesadahan Air Dengan Metode Titrasi EDTA, di Akses 29/ 9/ 2006, dari [6]. Harmit, Analisis Kuantitatif Bahan Baku dan Sedian Fermentasi FMIPA, Jakarta; Universitas Indonesia [7]. Kemas Ali Hanafia, Biologi Tanah dan Ekologi, Jakarta; PT. Raja Grafinda. [8]. Kartasapoetra, Konservasi Tanah dan Air, Jakarta; Rineka Cipta. [9]. Khopkar S.M, Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakatra; Universitas Indonesia. [10]. Mulyono Ham, Kamus Kimia, Bandung; Bumi Aksara. [11]. Mulyoni Ham, Pembuatan Reagen Kimia, Bandung; Bumi Aksara [12]. Rukaesih Achmad, Kimia Lingkungan, Jakarta; Erlangga. [13]. Rini Nafsiati, Konsep Dasar Kimia, Malang; Universitas Negeri Malang [14]. Srikandi Fardiaz, Polusi Udara dan Air, Bogor; Kansius. [15]. Siti Darsiati, Kimia Analitik II, Jakarta; Universitas Terbuka. [16]. Sumar Hendayana, Metode Pemisahan Kimia, Bandung; Remaja Kasda [17]. Peraturan Pemerintah KEPMEN no. 02/ MENKHL/I /1998. Penggunaan air Bersih. Jakarta. [18]. Peraturan Pemerintah Nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ Persyaratan Air Bersih. Jakarta. 758
Penentuan Kesadahan Dalam Air
Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk
Lebih terperinciAnalisa Klorida Analisa Kesadahan
Analisa Klorida Analisa Kesadahan Latar Belakang Tropis basah Air bersih Air kotor limbah Pencegahan yang serius Agar tidak berdampak buruk bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup Air tercemar 1 Prinsip
Lebih terperinciANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK
ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR Oleh : MARTINA : AK.011.046 A. PENGERTIAN AIR senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya karena fungsinya
Lebih terperinciANALISIS KADAR KESADAHAN TOTAL PADA AIR SUMUR DI PADUKUHAN BANDUNG PLAYEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA
ANALISIS KADAR KESADAHAN TOTAL PADA AIR SUMUR DI PADUKUHAN BANDUNG PLAYEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA Dian Wuri Astuti *1, Siti Fatimah 1, Sawlenitami Anie 1 1 Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Penentuan Kesadahan Total dalam Air Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M 7 50 ml 6 ml 9 50 ml 14.6 ml 11 50 ml 5.8 ml Kelompok Vol. Sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, baik itu kehidupan manusia maupun kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Air adalah merupakan bahan yang sangat vital
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Surabaya, 24 Februari Penulis. Asiditas dan Alkalinitas Page 1
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Asiditas dan Alkalinitas.
Lebih terperinciBAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi KMnO 4 terhadap H 2 C 2 O 4 0.1 N Kelompok Vol. H 2 C 2 O 4 Vol. KMnO 4 7 10 ml 10.3 ml 8 10 ml 10.8 ml 9 10 ml 10.4 ml 10 10
Lebih terperinci12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN
Air adalah salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan Definisi Water Treatment (Pengolahan Air) Suatu proses/bentuk pengolahan
Lebih terperinciANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU
ISSN 2085-0050 ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU Subardi Bali, Abu Hanifah Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau e-mail:
Lebih terperinciKESADAHAN DAN WATER SOFTENER
KESADAHAN DAN WATER SOFTENER Bambang Sugiarto Jurusan Teknik Kimia FTI UPN Veteran Jogjakarta Jln. SWK 104 Lingkar Utara Condong catur Jogjakarta 55283 Hp 08156897539 ZAT PENGOTOR (IMPURITIES) Zat-zat
Lebih terperinciK I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas
K I M I A A I R A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas Asiditas/ alkalinitas Berbeda dengan ph, tetapi ph bisa menjadi indikasi Pertahanan air terhadap pengasaman dan pembasaan (buffer) Parameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup. Air yang dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih,
Lebih terperinci: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan
AIR Sumber Air 1. Air laut 2. Air tawar a. Air hujan b. Air permukaan Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti - Peptisida - Herbisida - Limbah industry
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Kerja Penelitian Pelaksanaan penelitian di PDAM Kota Surakarta dilaksanakan mulai tanggal 17 Februari 2010 sampai dengan tanggal 27 Februari 2010 3.2. Metode
Lebih terperinciPENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION
PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION 1. Latar Belakang Kesadahan didefinisikan sebagai kemampuan air dalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pengerakan pada pemanas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur penting dalam kehidupan. Hampir seluruh kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari adanya unsur air ini. Sumber utama air yang mendukung kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan hidupnya. Air yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,
Lebih terperinciWATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra
WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra Air adalah salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan 2.3 JENIS-JENIS IMPURITAS
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciPENENTUAN KUALITAS AIR
PENENTUAN KUALITAS AIR Analisis air Mengetahui sifat fisik dan Kimia air Air minum Rumah tangga pertanian industri Jenis zat yang dianalisis berlainan (pemilihan parameter yang tepat) Kendala analisis
Lebih terperinciGRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) NAMA : KARMILA (H311 09 289) FEBRIANTI R LANGAN (H311 10 279) KELOMPOK : VI (ENAM) HARI / TANGGAL : JUMAT / 22 MARET
Lebih terperinciANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO Hasrianti 1, Nurasia 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 hasriantychemyst@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan unsur penting dalam kehidupan. Hampir seluruh kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari adanya unsur air. Sumber utama air yang mendukung kehidupan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Percobaan Percobaan proses demineralisasi untuk menghilangkan ionion positif dan negatif air PDAM laboratorium TPA menggunakan tangki penukar ion dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, air untuk mandi dan mencuci, air untuk pengairan
Lebih terperinciLampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat
Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48 Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri Selasa, 10 Mei 2014 Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA 1112016200062 Kelompok : Ma wah shofwah Millah hanifah Savira aulia Widya fitriani PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air Air merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah dan merupakan kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan. Air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun
Lebih terperinciPenurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-78 Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber-Sumber Air Sumber-sumber air bisa dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu: 1. Air atmosfer Air atmesfer adalah air hujan. Dalam keadaan murni, sangat bersih namun keadaan
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT Pertamina EP adalah anak perusahaan dari PT Pertamina (PESERO) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi minyak bumi. Salah satu lokasi dari
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengamatan Tabel 2. Hasil Pengamatan Karbon Aktif tanpa Penambahan Zeolit Volume Volume t V1 ph V2 buffer EBT (menit) (ml) (ml) (tetes) (tetes) awal Sesudah Kesadahan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.
BAB 3 METODE PERCOBAAN Pada analisis yang dilakukan terhadap penentuan kadar dari beberapa parameter pada limbah cair pengolahan kelapa sawit menggunakan beberapa perbedaan alat dan metode, adapun beberapa
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu senyawa yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Pada dasarnya air memegang peranan penting dalam proses fotosintesis, respirasi maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu komponen pembentuk lingkungan sehingga tersedianya air yang berkualitas mengindikasikan lingkungan yang baik. Bagi manusia, air berperan dalam
Lebih terperinciPEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3
PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3 Triastuti Sulistyaningsih, Warlan Sugiyo, Sri Mantini Rahayu Sedyawati
Lebih terperinci12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR. Ca Mg
Air adalah salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan Penjernihan air adalah proses menghilangkan/mengurangi kandungan/campuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah materi esensial di dalam kehidupan dan merupakkan substansi kimia dengan rumus kimia HH2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting bagi makhluk hidup. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama 3 sampai 6 bulan namun tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Sebanyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber-Sumber Air Sumber-sumber air bisa dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu: 1. Air atmosfer Air atmesfer adalah air hujan. Dalam keadaan murni, sangat bersih namun keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber pendapatan, juga memiliki sisi negatif yaitu berupa limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciBAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON
BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian air a. Pengertian air minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 8) b. Pengertian air bersih Air bersih
Lebih terperinciINFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (97-102)
INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (97-102) STUDI KASUS : PELUNAKKAN AIR MENGGUNAKAN PENUKAR KATION AMBERLITE IR 120 Abubakar Tuhuloula Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Unlam Jl. A. Yani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4-16 mei tahun Lokasi
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4-16 mei tahun 2013. Lokasi pengambilan sampel sumber air minum ini di Lingkungan 1 Kelurahan Buliide
Lebih terperinciUJI KESADAHAN AIR TANAH DI DAERAH SEKITAR PANTAI KECAMATAN REMBANG PROPINSI JAWA TENGAH
J. Sains Dasar (2012) 1(1) 33-38 UJI KESADAHAN AIR TANAH DI DAERAH SEKITAR PANTAI KECAMATAN REMBANG PROPINSI JAWA TENGAH Sulistyani, Sunarto & Annisa Fillaeli Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,
Lebih terperinciSOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.
NAMA : KELAS : NO : SOAL PENCEMARAN AIR Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. 1. Perhatika pernyataan di bawah ini : i. Perubahan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Ade Sinaga Tujuan Praktikum : Teori 1. Mengetahui pembuatan
Lebih terperinciSOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA
SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA NAMA : KELAS : SOAL PENCEMARAN AIR NO : Pilihlah salah satu jawaban
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian grafik dilakukan berdasarkan variabel konsentrasi terhadap kedalaman dan disajikan untuk
Lebih terperinciTESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH
TESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH Oleh: Oktavina G. LP. Manulangga 330 8201 014 Latar Belakang dan Permasalahan Mata air Namosain di Kota Kupang memiliki tingkat kesadahan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non equivalent control
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat alat yang digunakan ; a. Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ), Type Buck Scientific seri 205 b. Lampu katoda Zn dan Cu c. Lampu katoda Fe dan
Lebih terperinciBab III. Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1. Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian potensi pemanfatan limbah las karbid dalam proses karbonatasi mineral sebagai alternatif
Lebih terperinciII. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR
II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR Air baku yang digunakan umumnya mengandung bermacam-macam senyawa pengotor seperti padatan tersuspensi, padatan terlarut, dan gas-gas. Penggunaan air tersebut secara langsung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Air Keberadaan air di bumi merupakan suatu proses alam yang berlanjut dan berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal dengan siklus hidrologi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian air secara umum Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan digunakan.air murni adalah air yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau, yang terdiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Tanah Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis. a. Air Tanah
Lebih terperinciTINGKAT KESADAHAN AIR SUMUR DI SEKITAR PEGUNUNGAN KAPUR PUGER SKRIPSI
TINGKAT KESADAHAN AIR SUMUR DI SEKITAR PEGUNUNGAN KAPUR PUGER SKRIPSI Oleh Eka Prasetyaningsih NIM 091810301023 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 TINGKAT
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 Titrasi Permanganometri Selasa, 6 Mei 2014 Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050 Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah Huda Rahmawati Aida Nadia Rizky Harry Setiawan. PROGRAM
Lebih terperinciPENELITIAN PENDAHULUAN KUALITAS AIR TANAH DI BANJAR SUWUNG BATAN KENDAL, KELURAHAN SESETAN, KOTA DENPASAR
PENELITIAN PENDAHULUAN KUALITAS AIR TANAH DI BANJAR SUWUNG BATAN KENDAL, KELURAHAN SESETAN, KOTA DENPASAR INTRODUCTION RESEARCH GROUND WATER QUALITY IN BR. SUWUNG BATAN KENDAL, SESETAN, DENPASAR CITY DESAK
Lebih terperinci( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di
3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest
Lebih terperinciBAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex
BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat - Buret 25 ml pyrex - Pipet ukur 10 ml pyrex - Gelas ukur 100 ml pyrex - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex - Labu ukur 100 & 1000 ml pyrex - Botol aquades
Lebih terperinciPENURUNAN KESADAHAN DENGAN PENDIDIHAN PADA AIR SUMUR GALI DI DESA SIDOKUMPUL, KECAMATAN BUNGAH, GRESIK ABSTRACT
PENURUNAN KESADAHAN DENGAN PENDIDIHAN PADA AIR SUMUR GALI DI DESA SIDOKUMPUL, KECAMATAN BUNGAH, GRESIK E. Agustian Yazid *), Ardiansyah Faizal Afda u *) Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik ABSTRACT
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM V PEMERIKSAAN KESADAHAN PADA SAMPEL AIR SUMUR GALI DI JALAN SAHABAT 1
LAPORAN PRAKTIKUM V PEMERIKSAAN KESADAHAN PADA SAMPEL AIR SUMUR GALI DI JALAN SAHABAT 1 NAMA : ANDI MUH. ARFAH SAPUTRA SAMAD NIM : K 111 08 856 KELOMPOK : VIII (DELAPAN) JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS
Lebih terperinciKESADAHAN AIR. ADINDA DWI AYU D. RASYIDMUAMMAR FAWWAZ S.Farm.,M.Si.,Apt
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia tidak akan bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun
Lebih terperinciMATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia Kelas X semester 1 SKKD STANDAR KOMPETENSI Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi. KOMPETENSI DASAR Mengelompokkan sifat materi Mengelompokkan perubahan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: Tahap pertama adalah pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA Selasa, 1 April 2014 EKA NOVIANA NINDI ASTUTY 1112016200016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Lebih terperinciPENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI
PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI Yusuf Syetiawan, Sugianto, Riad Syech Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciPPM PELATIHAN PENJERNIHAN AIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DESA BOKOHARJO
PPM Kelompok PELATIHAN PENJERNIHAN AIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DESA BOKOHARJO OLEH: SUGIHARYANTO, M.Si. ANIK WIDIASTUTI, M.Pd. TAAT WULANDARI, M.Pd. SUPARDI, M.Pd. SATRIYO WIBOWO,
Lebih terperinci2. WATER TREATMENT 2.1 PENDAHULUAN
. WATER TREATMENT.1 PENDAHULUAN Air adalah salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan. Sebagaimana diketahui bahwa bumi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbolehkan adalah 500 mg/l. Hasil pemeriksaan sampel di Balai Besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sehat harus memenuhi beberapa persyaratan supaya aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan penyakit. Persyaratan air sehat yaitu persyaratan fisik, persyaratan biologis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni dengan rancangan eksperimental random atau disebut juga randomized pretest-posttest control group
Lebih terperinciACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :
Lebih terperinciPENGAMBILAN SAMPEL AIR
PENGAMBILAN SAMPEL AIR A. Pemeriksaan : Pengambilan Sampel Air B. Tujuan :Untuk memperoleh sampel air guna pemeriksaan parameter lapangan C. Metode : Langsung D. Prinsip : Sungai dengan debit kurang dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang
BAB II TINJAUAN PUSATAKA 2.1 Air 2.1.1 Air Bersih Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang dinamakan siklus hidrologi. Air yang berada di permukaan menguap ke langit, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah senyawa H2O yang merupakan bagian paling penting dalam kehidupan dan manusia tidak dapat dipisahkan dengan air. Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50
Lebih terperinciNASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur)
1 NASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur) Mahyudin², Burhan Barid³, Nursetiawan 4 ABSTRAK Air
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik sludge 4.1.1. Sludge TPA Bantar Gebang Sludge TPA Bantar Gebang memiliki kadar C yang cukup tinggi yaitu sebesar 10.92% dengan kadar abu sebesar 61.5%.
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum yakni tentang analisis penyebaran logam berat tembaga pada air tanah dan aliran sungai di sekitar industri kerajinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )
LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinci