BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM. Saya selalu hadir tepat waktu ketika pelajaran Tarikh Islam di mulai. 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel yang diambil sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 17 siswa kelas 5A dan 17 siswa kelas 5B. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas adalah model pembelajaran picture and picture dengan model pembelajaran examples non examples dan variabel terikat adalah hasil belajar siswa dan motivasi belajar. Sebelum dimulainya perlakuan pada kedua kelas SD Kalibeji 01 diadakan pretest guna mengetahui keadaan awal atau pengetahuan awal siswa tentang meteri Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kedua kelas menunjukkan keadaan yang homogeny (data berdistribusi normal dan memiliki variasi tidak berbeda secara signifikan). Sehingga pada kelas eksperimen dapat diberi perlakuan menggunakan model picture and picture, sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan dengan model examples non examples. Setelah kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan kemudian pada akhir pertemuan diberikan postest. 4.2 Analisis Data 4.2.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan gambaran umum (deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya. Analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai minimal, nilai maksimal, mean, dan standar deviasi. Data yang akan di analisis berupa skor hasil belajar IPS dari hasil prettest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini analisis deskriptif skor hasil belajar yang diolah menggunakan SPSS 16,00. 45

46 Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Pretest Hasil Belajar IPS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimu m Maximum Mean Std. Deviation Pretest_kelas_kontrol 17 48 72 60.71 6.962 Pretest_kelas_eksperimen 17 64 80 72.71 5.145 Valid N (listwise) 17 Berdasarkan Tabel: 4.1 olah data hasil belajar IPS menggunakan bantuan SPSS 16,0 for window dapat menunjukkan jumlah responden (N) pada kelas eksperimen sebanyak 17 siswa mempunyai skor minimum 72 sedangkan skor maksimum 80. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 72,71 dengan standar deviasi adalah 5,145. Jumlah responden (N) pada kelas kontrol sebanyak 17 siswa mempunyai skor minimum 48 sedangkan skor maksimum 64 dengan nilai ratarata kelas kontrol sebesar 60,71 dengan standar deviasi adalah 6,962. Hasil pengolahan SPSS 16,0 for window diatas dapat memperjelas gambaran pretest hasil belajar IPS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Postest Hasil Belajar IPS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Postest_kontrol 17 56 76 68.47 5.636 Postest_eksperimen 17 80 100 91.06 5.573 Valid N (listwise) 17 Berdasarkan Tabel: 4.2 olah data hasil belajar IPS menggunakan bantuan SPSS 16,0 for window dapat menunjukkan jumlah responden (N) pada kelas eksperimen sebanyak 17 siswa mempunyai skor minimum 80 sedangkan skor maksimum 100. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 91,06 dengan standar deviasi adalah 5,573. Jumlah responden (N) pada kelas kontrol sebanyak 17 siswa

47 mempunyai skor minimum 56 sedangkan skor maksimum 76 dengan nilai ratarata kelas kontrol sebesar 68,47 dengan standar deviasi adalah 5,636. Hasil pengolahan SPSS 16,0 for window diatas dapat memperjelas gambaran postest hasil belajar IPS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation skor_motivasi_kontrol 17 71 91 82.88 5.667 skor_motivasi_eksperimen 17 80 95 87.71 5.059 Valid N (listwise) 17 Berdasarkan Tabel: 4.3 olah data angket motivasi belajar siswa menggunakan bantuan SPSS 16,0 for window dapat menunjukkan jumlah responden (N) pada kelas eksperimen sebanyak 17 siswa mempunyai skor minimum 80 sedangkan skor maksimum 95. Skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 87,71 dengan standar deviasi adalah 5,059. Jumlah responden (N) pada kelas kontrol sebanyak 17 siswa mempunyai skor minimum 71 sedangkan skor maksimum 91 dengan skor rata-rata kelas kontrol sebesar 82,88 dengan standar deviasi adalah 5,667. Hasil pengolahan SPSS 16,0 for window diatas dapat memperjelas gambaran motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kondisi awal, kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dilakukan scoring pada angket, yaitu sebagai berikut: Skor tertinggi : 4 x 25 = 100 Skor terendah : 1 x 25 = 25 Jarak interval = Jarak interval = Berdasarkan perhitungan diketahui banyaknya kelas ada 4 dengan panjang interval 19, kemudian disusun tabel distribusi frekuensinya seperti yang terlihat pada Tabel 4.4 berikut ini.

48 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Kelas Eksperimen SDN Kalibeji 01 No Kategori Motivasi Belajar Skor Frekuensi Persentase % 1. Sangat Tinggi 85 100 11 64,70 % 2. Tinggi 65 84 6 35,30 % 3. Rendah 45 64 0 0 % 4. Sangat Rendah 25 44 0 0 % Jumlah 17 100 % Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 11 siswa (64,70 %), sedangkan siswa dengan motivasi belajar tinggi ada 6 siswa (35,30 %) dan tidak ada siswa dengan motivasi belajar rendah maupun sangat rendah. Dari hasil tabel di atas maka dari angket motivasi siswa kelas eksperimen sangat tinggi untuk termotivasi mengikuti pembelajaran IPS. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Kelas Kontrol SDN Kalibeji 01 No Kategori Motivasi Skor Frekuensi Persentase % Belajar 1. Sangat Tinggi 85 100 9 52,95 % 2. Tinggi 65 84 8 47,05 % 3. Rendah 45 64 0 0 % 4. Sangat Rendah 25 44 0 0 % Jumlah 17 100 % Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 9 siswa (52,95 %), sedangkan siswa dengan motivasi belajar tinggi ada 8 siswa (47,05 %) sedangkan motivasi belajar rendah maupun sangat rendah tidak ada. Dari hasil tabel di atas maka dari ngaket motivasi siswa kelas kontrol sangat tinggi untuk termotivasi mengikuti pembelajaran IPS. 4.2.2 Uji Normalitas Uji normalitas pretest-posttset dilakukan dengan menggunakan One- Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Dari uji normalitas data pretest dan posttest kelompok eksperimen yaitu signifikansi data pretest sebesar 0,200 maka data berdistribusi

49 normal karena taraf signifikansi 0,200 > 0,05. Sedangkan signifikansi posttestnya adalah 0,200 lebih besar dari 0,05 maka posttest kelompok eksperimen berdistribusi normal. Uji normalitas pretest kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,200 yang berarti lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan normal. Setelah uji normalitas pretest selanjutnya adalah uji normalitas posttest. Dari hasil penghitungan normalitas posttest dapat diketahui signifikansinya sebesar 0,190 maka dapat dikatakan normal. Berikut adalah output penghitungan yang diperoleh. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest Hasil Belajar IPS Kelas Kontrol dan Eksperimen Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk NILAI KELAS KELAS EKSPERIMEN Statistic df Sig. Statistic Df Sig..151 17.200 *.923 17.169 KELAS KONTROL.129 17.200 *.962 17.669 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest Hasil Belajar IPS Kelas Kontrol dan eksperimen Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk NILAI KELAS KELAS EKSPERIMEN Statistic df Sig. Statistic Df Sig..155 17.200 *.953 17.507 KELAS KONTROL.173 17.190.932 17.234 a. Lilliefors Significance Correction * This is a lower bound of the true significanc 4.2.3 Uji Homogenitas Uji homogenitas nilai posttest merupakan syarat jika akan dilakukan uji-t. untuk menghitung uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

50 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest Hasil Belajar IPS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances NILAI Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.394 1 32.246 Dari data hasil pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji homogenitas, dapat dilihat pada table Test Of Homogeneity Of Variances nilai signifikan adalah 0,246>0,05 maka H 0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen). Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Postest Hasil Belajar IPS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig..005 1 32.943 Dari data hasil postest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji homogenitas, dapat dilihat pada table Test Of Homogeneity Of Variances nilai signifikan adalah 0,943>0,05 maka H 0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen). 4.2.4 Uji Hipotesis Perhitungan uji hipotesis atau uji beda dengan bantuan SPSS 16,0 menggunakan Independen Sampel t-tes bertujuan untuk melihat perbedaan ratarata hasil belajar IPS antara kelompok kontrol menggunakan model examples non examples dan kelompok eksperimen menggunakan Model pembelajaran picture and picture. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini:

51 Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Hipotesis Motivasi Belajar Siswa Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2- Mean Differenc Std. Error Differenc Interval of the Difference F Sig. T df tailed) e e Lower Upper SKOR Equal varia nces assu med.000.994 2.618 32.013 4.824 1.842 1.071 8.576 Equal varia nces not assu med 2.618 31.597.013 4.824 1.842 1.069 8.578 Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan perhitungan uji beda ratarata motivasi belajar siswa antara kelompok eksperimen yaitu kelas 5A SD Negeri Kalibeji 01 dengan menggunakan model pictures and pictures sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas 5B SD Negeri Kalibeji 01 dengan menggunakan dan model examples non examples. Dapat dilihat pada tabel Group Statistics kolom mean bahwa kelompok eksperimen memiliki rata-rata 87,71 sedangkan kelompok kontrol memiliki rata-rata 82,88 maka dapat diartikan rata-rata skor motivasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata skor motivasi belajar siswa kelompok kontrol. Pada tabel Independent sample test bahwa signifikan pada kolom Levene's Test for Equality of Variances yaitu 0,994 > 0,05 artinya kedua kelompok memiliki varian yang sama, maka diterima karena sig

52 > 0,05 kemudian pada tabel Independent Samples Test pada barisequal variances assumed didapatkan nilai signifikan 0,013. Jika pada rumusan hipotesis : sig > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sedangkan : sig < 0,05 maka terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika nilai signifikan 0,013 < 0,05 artinya terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berarti diterima dan ditolak. Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji Hipotesis Hasil Belajar IPS Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Differenc Std. Error Differenc Difference F Sig. t df tailed) e e Lower Upper Nilai Equal varian ces assum.005.943 11.750 32.000 22.58824 1.92237 18.672 50 26.50397 ed Equal varian ces not 11.750 31.996.000 22.58824 1.92237 18.672 48 26.50399 assum ed

53 Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan perhitungan uji beda ratarata antara kelompok eksperimen yaitu kelas 5A SD Negeri Kalibeji 01 dengan menggunakan model pictures and pictures sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas 5B SD Negeri Kalibeji 01 dengan menggunakan dan model examples non examples. Dapat dilihat pada tabel Group Statistics kolom mean bahwa kelompok eksperimen memiliki rata-rata 91,05 sedangkan kelompok kontrol memiliki ratarata 68,47 maka dapat diartikan rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelompok kontrol. Pada tabel Independent sample test bahwa signifikan pada kolom Levene's Test for Equality of Variances yaitu 0,943 > 0,05 artinya kedua kelompok memiliki varian yang sama, maka diterima karena sig > 0,05 kemudian pada tabel Independent Samples Test pada barisequal variances assumed didapatkan nilai signifikan 0,000. Jika pada rumusan hipotesis : sig > 0,05 maka tidak terdapat hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sedangkan : sig < 0,05 maka terdapat perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika nilai signifikan 0,000 < 0,05 artinya terdapat perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berarti diterima dan ditolak. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol dilaksanakan pada kelas 5A di SD Negeri Kalibeji 01 dengan menggunakan model picture and picture, sedangkan kelas kontrol dilaksanakan pada kelas 5B SD Negeri Kalibeji 01 dengan model pembelajaran examples non examples. Penelitian ini mencari apakah ada efektifitas model pembelajaran picture and picture dengan model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar dan motivasi belajar. Pelaksanaan penelitian pada kelas 5A di SD Negeri Kalibeji 01 menggunakan model picture and picture pada mata pelajaran IPS, materi yang dipelajari Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pembelajaran pada kelas ekperimen ini sudah sesuai dengan RPP dengan pembelajaran yang baik oleh guru. Proses pembelajaran berlangsung lebih

54 efekstif, terlihat saat siswa mengikuti pelajaran dengan serius. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture diawali dengan penjelasan materi secara singkat. Kemudian membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok dibagikan gambar-gambar acak yang berkaitan dengan materi. Guru membantu siswa untuk mengurutkan sebuah gambar peristiwa proklamasi dengan memfasilitasi siswa menyediakan beberapa sumber untuk melaksanakan eksperimen. Setelah itu penyajian hasil karya siswa dipresentasikan kedepan dan ditanya mengenai alasan memilih urutan gambar tersebut, kemudian pada tahap akhir guru mengevaluasi proses pengurutan gambar, melakukan refleksi dan kesimpulan. Kendala dalam pembelajaran menggunakan model ini adalah saat pembagian kelompok, siswa tidak terbiasa berkelompok saat pelajaran dan saat pembagian gambar siswa saling berebut, karena ini hal yang sangat baru, namun siswa sangat tertarik dengan adanya model pembelajaran seperti ini. Penelitian di kelas kontrol dilaksanakan pada kelas kelas 5B SD Negeri Kalibeji 01 menggunakan model examples non example, materi yang dipelajari Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pembelajaran pada kelas kontrol ini sudah sesuai dengan RPP dengan pembelajaran yang baik oleh guru. Proses pembelajaran berlangsung efekstif, terlihat saat siswa mengikuti pelajaran dengan serius. Pada pembelajaran ini siswa secara berkelompok menganalisis gambar yang diberikan oleh guru yang disebut Lembar Kerja Siswa (LKS) lalu dipresentasikan. Kendala dalam pembelajaran ini siswa terlihat siswa kekurang waktu saat mengerjakan diskusi karena siswa dituntut untuk berpikir kritis saat menganalisis gambar. Setelah dilakukan penelitian pada kelas 5A dan 5B SD Negeri Kalibeji 01 diperoleh data yang menunjukkan bahwa hasil belajar IPS pada kelas eksperimen dengan menggunakan Model pembelajaran picture and picture, lebih baik dari pada hasil belajar IPS pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran examples non examples. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya bukti data dari hasil pengolahan hasil belajar siswa setelah dilakukan posttest. Hasil belajar siswa kelas 5A pada kelas eksperimen dengan menggunakan Model pembelajaran

55 picture and picture lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa kelas 5B pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran examples non examples. Hasil nilai rata-rata postest kelas eksperimen yang dilakukan di kelas 5A SD Negeri Kalibeji 01 pada mata pelajaran IPS memperoleh 91,05 sedangkan ratarata nilai postest dari kelas kontrol yang dilakukan di kelas 5B SD Negeri Kalibeji 01 pada mata pelajaran IPS memperoleh 68,47. Perbedaan rata-rata pada kedua kelas tersebut adalah 22,58. Berdasarkan hasil uji-t hasil belajar IPS, dapat diketahui bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Taraf signifikan 0,000 yang < 0,05, yang berarti bahwa perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu model pembelajaran picture and picture terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 5A SD Negeri Kalibeji 01 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas yang signifikan dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar IPS kelas V SD Negeri Kalibeji 01 semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016. Sedangkan hasil uji-t motivasi belajar siswa, dapat diketahui motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Taraf signifikan 0,013 yang < 0,05, yang berarti bahwa perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu model pembelajaran picture and picture terhadap motivasi belajar siswa siswa kelas 5A SD Negeri Kalibeji 01 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas yang signifikan dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan model pembelajaran examples non examples terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalibeji 01 semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan diatas maka penelitian yang penulis lakukan telah menghasilkan perubahan yang baik pada pembelajaran IPS kelas V SD model pembelajaran picture and picture dengan model pembelajaran examples non examples, karena pada penelitian ini siswa telah melakukan tahap-tahap dalam model pembelajaran picture and picture dengan model pembelajaran examples non examples dengan baik. Seperti dalam teori

56 yang penulis kaji yaitu menurut Hamdani (2011: 89) model pembelajaran picture and picture adalah suatu pembelajaran yang mengguanakan gambar dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sedangkan Suyatno (2009: 73) menyatakan bahwa, examples non examples merupakan model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau table sesuai materi bahan ajar dan kompetensi. Sajian gambar ditempel atau memakai OHP/LCD, dengan petunjuk guru siswa mencermati gambar, lalu diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, persentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi., sehingga pada saat siswa melakukan tes evaluasi mereka masih mengingat semua materi yang sudah mereka pelajari dan hasil belajar mereka akan meningkat. Perbandingan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian yang terdahulu yaitu, jika penelitian yang terdahulu hanya menggunakan model Pembelajaran Picture and Picture dalam IPS saja. Salah satunya seperti penelitain yang dilakukan oleh Pema Hendri (2013) dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Siswa Kelas V SD Negeri Sembaturagung 01 Pati Semester I/ 2013-2014.Pada penelitian yang penulis lakukan ini tidak hanya menggunakan model picture and picture namun penulis menggunakan model pembelajaran examples non examples untuk perbandingan efektivitas. Kedua model ini ini sangat cocok digunakan pada pembelajaran IPS. Namun, model picture and picture yang lebih efektif digunakan daripada model examples non examples pada pelajaran IPS. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran picture and picture lebih efektif digunakan pada kelas 5A SD Negeri Kalibeji 01 dibandingkan dengan penggunaan model examples non examples pada kelas 5B SD Negeri Kalibeji 01. Dibuktikan bahwa hasil signifikansi pada posttest kedua kelas tersebut yaitu 0,000 < 0,05. Dibuktikan pula dengan signifikan hasil motivasi belajar 0,013 < 0,05. Peningkatan motivasi belajar siswa juga terjadi pada kedua model tersebut, pada kelas kontrol diperoleh

57 52,95% memiliki motivasi belajar sangat tinggi dan 47,05 % memiliki motivasi belajar tinggi, sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh 64,70% memiliki skor motivasi belajar sangat tinggi dan 35,30% memiliki skor motivasi belajar tinggi. Keunggulan pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture dengan model pembelajaran examples non examples yaitu dalam model ini menjadikan pembelajaran menarik karena dibantu dengan adanya seperti permainan gambar yang diurutkan menjadi urutan yang logis, sehingga siswa tidak bosan hanya mendengarkan penjelasan guru.