Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Bulan Oktober 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 SEBESAR 102,57

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 105,26

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 103,21

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 SEBESAR 102,90

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 101,64

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2015


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016 TURUN -0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2016

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

Transkripsi:

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 No. 69/10/33/Th.XI, 2 Oktober 2017 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah bulan September 2017 sebesar 102,56. Indeks harga yang diterima petani (It) sebesar130,92. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 127,65 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) sebesar 108,79 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah bulan September 2017 mengalami kenaikan 1,01 persen, yaitu dari posisi 101,53 menjadi 102,56. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan sebesar 0,87 persen, dari posisi 129,78 pada bulan Agustus menjadi 130,92 pada bulan September 2017. Sedangkan Ib mengalami penurunan sebesar 0,13 persen, dari posisi 127,82 pada bulan Agustus menjadi 127,65 pada bulan September 2017. Dari lima sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 2,39 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 1,90 persen dan sub sektor Perikanan naik sebesar 1,11 persen. Sedangkan dua sub sektor lainnya mengalami penurunan indeks yaitu : sub sektor Hortikultura turun 0,20 persen dan sub sektor Peternakan turun sebesar 0,22 persen. Secara umum, indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan indeks sebesar 0,87 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu dari posisi 129,78 menjadi 130,92. Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan It pada tiga sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 2,12 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 1,86 persen dan sub sektor Perikanan naik sebesar 0,88 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor Hortikultura turun 0,47 persen dan sub sektor Peternakan turun sebesar 0,11 persen. Indeks harga yang dibayar petani pada bulan September 2017 mengalami penurunan sebesar 0,13 persen bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2017 yaitu dari posisi 127,82 menjadi 127,65. Penurunan itu dipengaruhi oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,40 persen. Sedangkan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen atau dari posisi 108,21 menjadi 108,79 dibanding NTUP bulan sebelumnya. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan atau terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,40 persen. Deflasi terjadi disebabkan penurunan pada kelompok Bahan Makanan sebesar 0,96 persen, kelompok Sandang sebesar 0,04 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,01 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi turun sebesar 0,05 persen. Sedangkan kelompok harga yang mengalami kenaikan terjadi pada kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,00 persen, kelompok Perumahan sebesar 0,12 persen,, kelompok Kesehatan sebesar 0,08 persen, Dari 33 provinsi di Indonesia, perubahan NTP September terhadap NTP Agustus 2017 ternyata sangat beragam. Kenaikan indeks NTP terjadi di 24 provinsi, sedangkan 9 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sumsel yaitu sebesar 2,16 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Babel yaitu sebesar 0,95 persen. Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 1

1. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Gambar 1 NTP Jawa Tengah Agust-Sept 2017 (2012 = 100) Gambar 2 Perubahan NTP Jawa Tengah per Subsektor Agust-Sept 2017(2012 = 100) 102.80 102.40 102.00 101.60 101.20 100.80 100.40 100.00 99.60 99.20 98.80 98.40 98.00 97.60 97.20 96.80 96.40 96.00 101.53 Agustus September 102.56 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Jawa Tengah pada bulan September 2017, NTP Jawa Tengah mengalami kenaikan indeks 1,01 persen dibanding NTP Agustus 2017 yaitu dari posisi 101,53 menjadi 102,56. Besarnya indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding dengan perubahan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani. Kenaikan NTP pada bulan September 2017 juga disebabkan oleh kenaikan pada tiga sub sektor yaitu NTP sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 2,39 persen, NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,90 persen dan NTP sub sektor Perikanan naik sebesar 1,11 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yaitu : sub sektor Hortikultura turun sebesar 0,20 persen dan sub sektor Peternakan turun sebesar 0,22 persen. Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 2

126.75 125.89 131.53 129.62 139.68 125.76 129.44 130.92 130.76 142.27 2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) 145.00 140.00 135.00 130.00 125.00 120.00 115.00 Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada September 2017, secara umum It mengalami kenaikan indeks yang cukup signifikan sebesar 0,87 persen dibandingkan dengan It Agustus 2017 yaitu: dari 129,78 menjadi 130,92. Kenaikan Gambar 3 Indeks Yang Diterima Petani Jawa Tengah per Subsektor dan Perubahannya Agust-Sept 2017 (2012 = 100) Agustus September TP Horti TPR Ternak Ikan It dipengaruhi oleh kenaikan It pada tiga sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 2,12 persen,, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,86 persen dan sub sektor Perikanan naik sebesar 0,88 persen. Sedangkan sub sektor Hortikutura dan sub sektor Peternakan mengalami penurunan indeks yaitu turun masing-masing sebesar 0,47 persen dan 0,11 persen. 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada September 2017, Ib tercatat turun sebesar 0,13 persen bila dibandingkan Agustus 2017, yaitu dari 127,82 menjadi 127,65. Penurunan Ib terjadi pada empat sub sektor penyusun NTP yaitu: Ib sub sektor Tanaman Pangan turun 0.15 0.10 0.05 0.00-0.05-0.10-0.15-0.20-0.25-0.30 Gambar 4 Perubahan Indeks Yang Dibayar Petani Jawa Tengah per sub sektor Agust-Sept 2017 (2012 = 100) TP Horti TPR Ternak Ikan -0.05-0.26-0.26 0.11-0.22 0,26 persen, Ib sub sektor Hortikultura turun 0,26 persen, Ib sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,05 persen dan Ib sub sektor Perikanan turun 0,22 persen. Sedangkan kenaikan Ib terjadi pada Ib sub sektor Peternakan naik sebesar 0,11 persen. Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 3

4. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor a. Sub sekt or Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan September 2017 NTPP mengalami kenaikan indeks sebesar 2,39 persen. Kenaikan NTPP disebabkan karena kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 2,12 persen, lebih tinggi dibandingkan Tabel 1 NTP Subsektor Tanaman Pangan Jawa Tengah dan Perubahannya Agust-Sept 2017 (2012 = 100) No Rincian Agust'17 Sept'17 (2) (1) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 126.75 129.44 2.12 1. Padi 116.03 119.63 3.10 2. Palawija 155.44 155.70 0.17 II. Indeks Dibayar Petani 131.01 130.68-0.26 1. Konsumsi Rumah Tangga 133.08 132.48-0.45 2. BPPBM 125.62 125.96 0.27 III. Nilai Tukar Petani 96.75 99.05 2.39 penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,26 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,45 persen. Sementara Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Tabel 2 NTP Subsektor Hortikultura Jawa Tengah dan Perubahannya Agust-Sept 2017 (2012 = 100) No Rincian Agust'17 Sept'17 (1) (2) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 131.53 130.92-0.47 1. Sayur-sayuran 113.94 111.45-2.18 2. Buah-buahan 153.25 154.81 1.02 3. Tanaman Obat 126.42 127.30 0.70 II. Indeks Dibayar Petani 129.24 128.90-0.26 1. Konsumsi Rumah Tangga 133.64 133.09-0.41 2. BPPBM 118.82 118.97 0.13 III. Nilai Tukar Petani 101.78 101.57-0.20 Nilai Tukar Petani subsektor Hortikultura (NTPH) pada September 2017 dilaporkan terjadi penurunan indeks sebesar 0,20 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,47 persen, lebih tinggi dibanding penurunan indeks yang dibayar petani, dimana Ib mengalami penurunan sebesar 0,26 persen. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok sayursayuran turun sebesar 2,18 persen. Sedangkan kelompok buah-buahan mengalami kenaikan sebesar 1,02 persen dan kelompok tanaman obat naik sebesar 0,70 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh penurunan indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,41 persen. Sedangkan untuk indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,13 persen. Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 4

c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Tabel 3 NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan Perubahannya Agust-Sept 2017 (2012 = 100) No Rincian Agust'17 Sept'17 (2) (1) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 139.68 142.27 1.86 1. T PR 139.68 142.27 1.86 II. Indeks Dibayar Petani 128.82 128.76-0.05 1. Konsumsi Rumah Tangga 133.52 133.04-0.36 2. BPPBM 119.90 120.65 0.63 III. Nilai Tukar Petani 108.43 110.49 1.90 Pada September 2017 NTPR mengalami kenaikan indeks sebesar 1,90 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 1,86 persen, lebih tinggi dibanding penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,05 persen. Penurunan pada Ib terjadi karena turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,36 persen. Sedangkan untuk Biaya Produksi Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,63 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP sub sektor Peternakan pada bulan September 2017 dilaporkan mengalami penurunan sebesar 0,22 persen. Penurunan ini terjadi karena Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,11 persen dibandingkan dengan e. Subsektor Perikanan (NTN) Tabel 4 NTP Subsektor Peternakan Jawa Tengah dan Perubahannya Agust-Sept 2017 (2012 = 100) No Rincian Agust'17 Sept'17 (1) (2) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 125.89 125.76-0.11 1 T ernak Besar 132.91 133.14 0.18 2 T ernak Kecil 107.28 106.75-0.50 3 Unggas 127.27 126.27-0.79 4 Hasil Ternak 122.13 122.02-0.08 II. Indeks Dibayar Petani 122.08 122.21 0.11 1. Konsumsi Rumah Tangga 133.70 133.23-0.34 2. BPPBM 114.32 114.85 0.47 III. Nilai Tukar Petani 103.12 102.90-0.22 Indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 0,11 persen. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan oleh turunnya indeks harga 3 kelompok sub sektor Peternakan yaitu: kelompok Ternak Kecil turun sebesar 0,50 persen, kelompok Unggas turun sebesar 0,79 persen dan kelompok Hasil Ternak turun sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok Ternak Besar mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena naiknya Biaya Produksi Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami sebesar 0,47 persen. Sedangkan indeks Konsumsi Rumah Tangga mengalami penurunan sebesar 0,34 persen. Pada bulan September 2017, NTN mengalami kenaikan indeks sebesar 1,11 persen. Kenaikan indeks NTN ini disebabkan karena indeks yang diterima petani naik sebesar 0,88 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan Tabel 5 NTP Subsektor Perikanan Jawa Tengah dan Perubahannya Agust- Sept 2017 (2012 = 100) No Rincian Agust'17 Sept'17 (1) (2) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 129.62 130.76 0.88 1 T angkap 143.39 145.87 1.73 2 Budidaya 126.55 127.39 0.66 II. Indeks Dibayar Petani 126.12 125.84-0.22 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.62 133.90-0.53 2. BPPBM 114.85 115.14 0.25 III. Nilai Tukar Petani 102.78 103.91 1.11 indeks yang dibayar petani yang mengalami penurunan sebesar 0,22 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok Perikanan Tangkap yang naik 1,73 persen dan kelompok Perikanan Budidaya naik sebesar 0,66 persen. Penurunan pada Ib disebabkan karena turunnya IKRT sebesar 0,53 persen. Sedangkan BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen. Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 5

5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sub Sektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan Tabel 6 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, September 2017 (2012=100) Sub Sektor Agust'17 Sept'17 (1) (2) (3) (4) 1.Tanaman Pangan 100.90 102.76 1.84 2.Hortikultura 110.70 110.04-0.59 3. Tanaman Perkebunan R 116.49 117.92 1.22 4.Peternakan 110.12 109.50-0.57 5. Perikanan 112.86 113.57 0.62 a. Tangkap 124.59 126.74 1.73 b. Budidaya 110.24 110.63 0.35 Jawa Tengah 108.21 108.79 0.53 hanya produksi dengan biaya produksinya. Pada September 2017 terjadi kenaikan NTUP sebesar 0,53 persen dari posisi 108,21 menjadi 108,79. Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP pada tiga sub sektor yaitu sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,84 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,22 persen dan sub sektor Perikanan naik sebesar 0,62 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan adalah sub sektor Hortikultura turun 0,59 persen dan sub sektor Peternakan turun sebesar 0,57 persen. 6. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/ deflasi di wilayah perdesaan. Pada September 2017, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan atau terjadi deflasi sebesar 0,40 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya kelompok Tabel 7 IHK Perdesaan Jawa Tengah dan Perubahannya (%) Agust-Sept 2017 (2012 = 100) Rincian Agust'17 Sept'17 (1) (2) (3) (4) Konsumsi Rumah Tangga 133.48 132.94-0.40 a. Bahan Makanan 146.42 145.01-0.96 b. Makanan Jadi 127.71 127.72 0.00 c. Perumahan 128.88 129.04 0.12 d. Sandang 127.61 127.56-0.04 e. Kesehatan 120.21 120.31 0.08 f. Pendidikan, Rekreasi & 113.67 113.67-0.01 g. Transportasi dan Komun 122.06 122.00-0.05 Bahan Makanan sebesar 0,96 persen, kelompok Sandang turun sebesar 0,04 persen, kelompok Pendidikan, rekreasi dan Olahraga turun sebesar 0,01 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi turun sebesar 0,05 persen. Sedangkan kelompok harga yang mengalami kenaikan yaitu kelompok Makanan Jadi naik sebesar 0,00 persen, kelompok Perumahan naik sebesar 0,12 persen, kelompok Kesehatan naik sebesar 0,08 persen, Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 6

7. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP September terhadap NTP Agustus 2017 ternyata sangat beragam. Kenaikan nilai NTP terjadi di 24 provinsi, dan 9 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi September 2017 terjadi di Provinsi Sumsel yaitu sebesar 2,16 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi pada Provinsi Babel yaitu sebesar 0,95 persen. Tabel 8 NTP 33 Provinsi dan Persentase Perubahannya (%) Agustus-September 2017 (2012 = 100) No Provinsi Agust '17 Sept '17 thd Agust '17 (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 SUMSEL 94,38 96,41 2,16 2 KALBAR 95,79 97,22 1,50 3 SULBAR 106,07 107,57 1,41 4 KALTENG 97,25 98,54 1,32 5 JATENG 101,53 102,56 1,01 6 JATIM 105,40 106,37 0,92 7 MALUKU UTARA 100,73 101,65 0,91 8 BANTEN 99,83 100,69 0,85 9 BENGKULU 93,60 94,35 0,81 10 NTB 105,01 105,85 0,80 11 SULUT 92,26 92,99 0,79 12 NTT 102,33 103,00 0,66 13 JABAR 105,37 105,98 0,58 14 PAPUA BARAT 99,76 100,29 0,53 15 LAMPUNG 105,45 105,97 0,50 16 BALI 103,94 104,45 0,49 17 SULTENG 94,22 94,43 0,23 18 KALSEL 95,89 96,09 0,21 19 MALUKU 101,16 101,33 0,17 20 YOGYAKARTA 102,87 103,03 0,16 21 DKI 97,54 97,69 0,16 22 GORONTALO 105,37 105,48 0,10 23 SUMBAR 96,24 96,34 0,10 24 SULTRA 93,98 94,01 0,03 25 SUMUT 99,04 98,85-0,19 26 RIAU 101,90 101,70-0,20 27 NAD 94,47 94,18-0,31 28 KEPRI 96,91 96,55-0,37 29 JAMBI 100,28 99,89-0,40 30 PAPUA 94,17 93,75-0,44 31 KALTIM 96,61 96,17-0,46 32 SULSEL 100,72 100,02-0,70 33 BABEL 96,61 95,69-0,95 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 7

TABEL 9 NTP PER SUB SEKTOR JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS- SEPTEMBER 2017 Jawa Tengah Tanaman Pangan Hortikultura Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan Perub Perub Perub Perub Perub Perub Sept'17 thd Sept'17 thd Sept'17 thd Sept'17 thd Agust Rincian Agust '17 Sept '17 Agust '17 Sept '17 Sept'17 thd Agust '17 Sept '17 Agust '17 Sept '17 Sept '17 Sept'17 thd Agust '17 Sept '17 Agust17 (%) Agust17 (%) Agust17 (%) Agust17 (%) '17 Agust17 (%) Agust17 (%) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (1) I. Indeks Diterima Petani 126.75 129.44 2.12 131.53 130.92-0.47 139.68 142.27 1.86 125.89 125.76-0.11 129.62 130.76 0.88 129.78 130.92 0.87 II. Indeks Dibayar Petani 131.01 130.68-0.26 129.24 128.90-0.26 128.82 128.76-0.05 122.08 122.21 0.11 126.12 125.84-0.22 127.82 127.65-0.13 1. Konsumsi Rumah Tangga 133.08 132.48-0.45 133.64 133.09-0.41 133.52 133.04-0.36 133.70 133.23-0.34 134.62 133.90-0.53 133.48 132.94-0.40 a. Bahan Makanan 146.70 145.11-1.08 145.78 144.36-0.97 145.97 144.78-0.81 146.58 145.34-0.84 149.94 147.90-1.36 146.42 145.01-0.96 b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan T embakau 127.79 127.81 0.02 127.92 127.93 0.01 127.76 127.77 0.00 127.50 127.49-0.01 126.77 126.57-0.16 127.71 127.72 0.00 c. Perumahan 128.37 128.49 0.10 128.34 128.49 0.12 128.21 128.34 0.11 130.52 130.74 0.17 128.19 128.32 0.10 128.88 129.04 0.12 d. Sandang 126.69 126.63-0.05 127.84 127.79-0.04 128.69 128.64-0.04 128.05 128.02-0.03 126.10 126.07-0.03 127.61 127.56-0.04 e. Kesehatan 122.31 122.38 0.06 118.93 119.11 0.15 119.01 119.08 0.06 119.22 119.29 0.06 122.84 122.89 0.04 120.21 120.31 0.08 f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 113.43 113.42-0.01 114.10 114.09-0.01 112.60 112.58-0.02 113.89 113.89 0.00 117.30 117.27-0.03 113.67 113.67-0.01 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 8 g. Transportasi dan Komunikasi 119.70 119.65-0.04 123.20 123.17-0.03 121.96 121.87-0.08 122.53 122.46-0.05 137.03 137.03 0.00 122.06 122.00-0.05 2. BPPBM 125.62 125.96 0.27 118.82 118.97 0.13 119.90 120.65 0.63 114.32 114.85 0.47 114.85 115.14 0.25 119.93 120.34 0.34 a. Bibit 130.47 130.46-0.01 115.24 114.80-0.39 105.51 105.76 0.24 114.31 115.52 1.06 113.19 113.73 0.48 118.33 118.58 0.22 b. Pupuk dan Obat-obatan 112.13 112.28 0.13 113.41 113.97 0.49 109.71 111.07 1.23 110.28 110.34 0.05 113.77 113.87 0.09 111.61 112.02 0.37 c. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 124.57 124.58 0.01 123.79 123.72-0.05 112.62 112.67 0.05 115.02 115.67 0.57 117.31 117.31 0.00 119.84 120.00 0.14 d. T ransportasi 137.60 138.17 0.42 113.16 113.11-0.05 125.73 127.89 1.71 119.63 119.65 0.02 118.23 118.62 0.33 124.87 125.40 0.43 e. Penambahan Barang Modal 121.42 122.36 0.78 121.08 121.42 0.28 121.19 121.63 0.37 115.07 116.36 1.11 115.19 115.23 0.03 119.51 120.30 0.66 f. Upah Buruh 134.79 135.20 0.31 124.90 125.20 0.24 130.93 131.23 0.23 124.35 124.65 0.24 116.96 117.55 0.51 128.71 129.06 0.27 III. Nilai Tukar Petani 96.75 99.05 2.39 101.78 101.57-0.20 108.43 110.49 1.90 103.12 102.90-0.22 102.78 103.91 1.11 101.53 102.56 1.01 100.90 102.76 1.84 110.70 110.04-0.59 116.49 117.92 1.22 110.12 109.50-0.57 112.86 113.57 0.62 108.21 108.79 0.53 IV. Nilai Tukar Usaha Pertanian

B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH SEPTEMBER 2017 RATA-RATA HARGA GABAH DI TINGKAT PETANI GKG NAIK 8,41% DAN GKP NAIK 6,48% Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah pada September 2017 mencatat 108 observasi transaksi penjualan gabah di 18 kabupaten terpilih. Komposisi observasi gabah bulan ini didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen sebanyak 87 observasi (80,56%) diikuti kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 15 observasi (13,89%) dan kelompok gabah kualitas rendah sebanyak 6 observasi (5,56%). Di tingkat petani, harga Gabah tertinggi September 2017 tercatat Rp. 6.000,00 per kg berasal dari transaksi kelompok gabah kualitas GKG varietas IR 64 yang berasal dari Kecamatan Taman di Kabupaten Pemalang dan Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal. Sedangkan harga terendah di tingkat petani ditemukan seharga Rp. 4.150,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas rendah varietas Mentik di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Di tingkat petani, harga Gabah tertinggi September 2017 tercatat Rp. 6.000,00 per kg Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi September 2017 tercatat Rp. 6.090,00 per kg Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi September 2017 tercatat Rp. 6.090,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas GKG dengan varietas IR 64 berasal dari Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Harga terendah di tingkat penggilingan ditemuka pada kelompok gabah kualitas rendah varietas IR 64 di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang seharga Rp. 4.300,00 per kg. Rata-rata harga gabah kelompok GKG di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 8,41 persen dari 5.110,00/Kg pada Agustus menjadi Rp. 5.540,00/Kg pada September 2017. Jika dibandingkan bulan September 2016 naik 16,18 persen dari angka Rp. 4.768,57/Kg. Kelompok GKP juga mengalami kenaikan sebesar 6,48 persen dari Rp. 4.504,14/Kg pada Agustus menjadi Rp. 4.795,80/Kg pada September 2017 dan jika dibandingkan September 2016 dimana harga mencapai Rp. 4.268,38/Kg maka September 2017 mengalami kenaikan sebesar 12,36 persen. Pada September 2017, Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah berhasil mencatat sebanyak 108 observasi transaksi penjualan gabah di 18 kabupaten terpilih. Dari 108 transaksi penjualan gabah yang berhasil dicatat, komposisi jumlah observasi bulan ini masih didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen yaitu sebanyak 87 observasi (80,56%) diikuti kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 15 observasi (13,89%) dan kelompok gabah kualitas rendah sebanyak 6 observasi (5,56%). Tabel 9. Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan HPP Menurut Kelompok Kualitas September 2017 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 9

Dari 108 observasi transaksi harga penjualan gabah yang berhasil dikumpulkan selama September 2017, terbanyak berasal dari Kabupaten Kendal sebanyak 18 observasi (16,67%), Kabupaten Kebumen sebanyak 16 observasi (14,81%) diikuti Kabupaten Pati dan Sukoharjo masing-masing sebanyak 9 observasi (8,33%), Kabupaten Pati sebanyak 9 observasi (8,49%), Kabupaten Boyolali, Klaten, Grobogan dan Pemalang masing-masing sebanyak 6 observasi (5,66%) dan selebihnya 29,63 persen tersebar di 10 kabupaten lainnya. Dari sejumlah 102 pemantauan harga gabah kualitas GKG dan GKP yang berhasil diobservasi selama September 2017 belum ditemukan kasus harga di bawah HPP. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Observasi Harga Gabah di Bawah HPP Menurut Kelompok Kualitas, September 2017 1. Rata-rata Komponen Mutu Menurut Kelompok Rata-rata Kadar Air (KA) gabah di Jawa Tengah, pada September 2017 menunjukkan kadar air yang bervariatif dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata KA kelompok gabah kualitas GKG tercatat lebih rendah dibandingkan bulan Agustus yang tercatat sebesar 11,81 persen sedangkan bulan ini tercatat 11,55 persen. Namun rata-rata KA kelompok GKP mengalami kenaikan dari 16,17 persen pada Agustus menjadi 17,17 persen pada September 2017. Rata-Rata Kadar Hampa (KH) bulan September 2017 menunjukkan angka yang bervariatif pula. Kelompok gabah kualitas GKG menunjukkan penurunan kadar hampa dari 2,43 persen pada Agustus 2017 menjadi 2,36 pada September 2017. Adapun kelompok gabah kualitas GKP naik dari angka 5,38 persen pada Agustus menjadi 5,57 pada September 2017. Tabel 11 Rata-Rata Komponen Mutu Menurut Kelompok Kualitas Agustus - September 2017 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 10

2. Rata-rata Harga Gabah Menurut Kelompok Kualitas Rata-rata harga gabah GKG di tingkat petani pada September 2017 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 8,41 persen dari Rp. 5.110,00/Kg pada Agustus menjadi Rp. 5.540,00/Kg. Demikian pula jika dibandingkan bulan September 2016 mengalami kenaikan 16,18 persen yaitu dari harga Rp. 4.768,57/Kg. Gabah kualitas GKP bulan ini mengalami kenaikan sebesar 6,48 persen dari Rp. 4.504,14/Kg pada menjadi Rp. 4.795,80/Kg pada September 2017 dan jika dibandingkan dengan September 2016 dimana harga mencapai Rp. 4.268,38/Kg maka pada September 2017 mengalami kenaikan 12,36 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah kelompok GKG pada September 2017 juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 8,52 persen dari bulan Agustus yang tercatat Rp. 5.166,00/Kg menjadi Rp. 5.606,33/Kg, Sementara kelompok kualitas GKP mengalami kenaikan 6,31 persen dari Rp. 4.561,18/Kg pada Agustus menjadi Rp. 4.849,20/Kg pada September 2017. Adapun jika dibandingkan dengan September 2016 maka gabah kelompok GKG mengalami kenaikan 16,25 persen yaitu dari harga Rp. 4.822,86/Kg dan kelompok GKP naik 11,94 persen dari harga Rp. 4.332,11/Kg. Tabel 12 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas, Agustus September 2017 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017 11

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan. 6 - Semarang 50241 Website : www.jateng.bps.go.id BIDANG STATISTIK DISTRIBUSI Cq. Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang- Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.