BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis pun semakin meningkat. Dan untuk menghadapi persaingan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT PERTAMINA GAS JAKARTA

2.1. Visi dan Misi...11

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

4.3.2 Penelitian Lapangan Observasi Wawancara Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Analisis data...

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB IV ANALISIS DATA

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Utama dari Penelitian

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang

BAB II KAJIAN LITERATUR

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, analisis SWOT, analisa BCG. Universitas Kristen Maranatha

Universitas Bina Nusantara PEMETAAN STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU) PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DI PT. MAHA KERAMINDO PERKASA

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

RINGKASAN EKSEKUTIF E. GUMBIRA SA ID & SETIADI DJOHAR.

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Mengenal Balanced Scorecard

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Menghitung Bobot dan Skor Menggunakan Nilai Rata-Rata Jumlah

BAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

I. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM. MODUL 2 PERUMUSAN DAN PERENCANAAN STRATEGI (Dengan Pendekatan Balance Scorecard)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2003 / 2004

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat membantu individu maupun perusahaan agar arus informasi berjalan cepat, tepat

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE KAJIAN

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

Transkripsi:

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang berlokasi di Gedung Oil Centre 1 st floor, Jalan M.H. Thamrin No.55, Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang proses bisnis internal perusahaan, kinerja personel Sumber Daya Manusia (SDM), serta hambatan-hambatan yang mungkin muncul. 3.1.2 Batasan Masalah Skripsi ini membatasi ruang lingkup pembahasan, diantaranya : 1. Data yang digunakan untuk mendukung penelitian adalah data laporan keuangan, kontrak kinerja perusahaan dan demografi pekerja tahun 2011. 2. Perancangan Balanced Scorecard di PT Pertamina Gas hanya dilakukan pada tingkat unit kerja (departemen) Sumber Daya Manusia. 3.2 Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu merupakan studi yang dilakukan untuk memberikan sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari

37 perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya, yang membantu untuk memahami karakteristik sebuah kelompok dalam situasi tertentu, memikirkan secara sistematis mengenai berbagai aspek dalam situasi tertentu, memberikan gagasan untuk penyelidikan dan penelitian lebih lanjut dan atau membuat keputusan tertentu yang sederhana (Sekaran, p158-169). Jenis dari penelitian deskriptif ini adalah studi kasus (case study). Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersifat umum. Berikut langkah-langkah pokok dalam meneliti kasus, diantaranya: 1. Rumuskan tujuan penelitian. 2. Tentukan unit-unit studi, sifat-sifat mana yang akan diteliti dan hubungkan apa yang akan dikaji serta proses-proses apa yang akan menuntun penelitian. 3. Tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit dan teknik pengumpulan data mana yang digunakan. Sumber-sumber data apa yang tersedia 4. Kumpulkan data. 5. Organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisis untuk membuat interpretasi serta generalisasi. 6. Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasil penelitian.

38 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu : 1) Observasi Teknik ini menuntut adanya pengamatan baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Observasi dilakukan di perusahaan dengan melihat kondisi kinerja dan strategi yang telah berlaku di perusahaan, serta kekuatan dan kelemahan perusahaan, maupun dari eksternal perusahaan yaitu peluang dan ancaman industri perusahaan. 2) Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara dilakukan pada manajer pengelolaan SDM perusahaan dan staf internal perusahaan lainnya mengenai data-data yang diperlukan baik kuantitatif maupun kualitatif. 3.4 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan jenisnya, data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi : 1) Data kualitatif Merupakan data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data, misalnya wawancara, analisis laporan kinerja perusahaan dan observasi. Data kualitatif yang didapat berupa profil perusahaan, struktur organisasi, demografi

39 pekerja, dan pelanggan perusahaan, lingkup usaha bisnis. 2) Data kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika. Data kuantitatif yang didapat berupa jumlah laba penjualan, pendapatan penjualan, jumlah pekerja, jumlah perekrutan pekerja, learning days, anggaran biaya operasi departemen, pekerja aktif pada tahun 2011, market share perusahaan, tingkat absensi, serta target yang ingin dicapai setiap KPI (Key Performance Indicator). Berikut ini adalah beberapa rumusan perhitungan kuantitatif: a) Realisasi Anggaran Operasi Departemen b) Learning Days (LD) c) Tindak Lanjut temuan Audit Internal & Eksternal d) Customer Focus

40 e) Revenue per karyawan f) Laba operasi per karyawan Berdasarkan sumbernya, data yang didapat dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi : 1) Data primer Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara. Data primer yang didapat berupa jumlah laba penjualan, customer focus, jumlah perekrutan pekerja baru, tingkat absensi 2) Data sekunder Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram, yang digunakan oleh seorang peneliti untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder yang didapat berupa demografi pekerja, sejarah perusahaan, market share, dan data pesaing perusahaan. 3.5 Metode analisis Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Balanced Scorecard. Balanced Scorecard sebagai alat perumusan strategi dengan kerangka Balanced Scorecard, meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

41 3.5.1 Analisis Lingkungan Makro Dalam menentukan strategi diperlukan analisis untuk mendapatkan gambaran dan bukti-bukti dari hasil analisa tersebut, bukti-bukti tersebut bisa berupa data, ataupun dari berbagai sumber yang telah tervalidasi, prediksi dan asumsi. Tahap ini bertujuan untuk menilai kondisi lingkungan makro yang meliputi kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi, kekuatan sosial juga untuk menilai lingkungan industri yang meliputi ancaman pendatang baru dalam industri, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, dampak produk substitusi, dan persaingan dalam industri. Oleh karena itu, dilakukan analisa lingkungan eksternal industri dengan menggunakan analisis Porter s five forces. Gambar 3.1 Porter s five forces strategy model 3.5.2 Analisis SWOT menggunakan matriks SWOT Didasarkan pada logika, tahap ini dilakukan untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat

42 meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Gambar 3.2 Analisis SWOT Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model kuantitatif perumusan strategi. Matriks yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Tabel 3.1 Matriks SWOT

43 3.5.3 Penentuan Visi, Misi, Nilai Dasar dan Tujuan Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang hendak diwujudkan, sedangkan misi organisasi hanya menjelaskan lingkup bisnis yang dijalankan oleh organisasi dan tidak menggambarkan peluang yang akan diraih di masa depan. 3.5.4 Proses Pemilihan Strategi Proses penentuan strategi dalam kerangka Balanced Scorecard pada prinsipnya sama dengan formulasi strategi dalam analisis SWOT yaitu berdasarkan analisis internal dan eksternal yang disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan organisasi kemudian dianalisis dengan menggunakan beberapa alat analisis yaitu matriks SWOT. Gambar 3.3 Proses Pemilihan Strategi

44 3.5.5 Menyusun Sasaran strategis Sasaran strategis adalah penjabaran dari visi, misi, tujuan dan nilai-nilai yang dijabarkan dalam empat perspektif Balanced Scorecard, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan disertai dengan ukuran target dan inisiatif. Gambar 3.4 Sasaran strategis berdasarkan BSC Dalam Balanced Scorecard, sasaran strategis tersebut dipetakan ke dalam mapping strategy untuk memudahkan melihat keterkaitan antara perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Gambar 3.5 Contoh peta strategi perusahaan

45 Peta strategi adalah suatu paparan megenai keterkaitan antara sejumlah sasaran strategis, dalam bentuk hubungan sebab-akibat, yang menjelaskan perjalanan strategi organisasi. Untuk sasaran strategi adalah suatu pernyataan yang ringkas dan padat yang menjelaskan apa yang harus sebaik-baiknya dilakukan oleh perusahaan, dalam rangka eksekusi strategi. Setiap sasaran strategis memberikan kontribusi untuk mendukung tercapainya sasaran strategis di dalam perspektif yang sama maupun perspektif yang berbeda. Sedangkan Key Performance Indicator (KPI) adalah indikator atau ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja terhadap sasaran strategis yang telah ditentukan. Setelah peta strategi, sasaran strategi, dan KPI dirancang, maka perusahaan menentukan target-target untuk setiap indikatornya. Dalam hal ini perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis serta perspektif pelanggan, perusahaan menentukan baseline target atas pencapaian tahun sebelumnya 3.5.6 Menyusun inisiatif strategi Pada tahap ini disusun target, program kerja serta anggaran untuk mewujudkan kondisi masa depan yang diinginkan. Hal ini dirumuskan dengan membuat suatu pernyataan kualitatif berupa langkah besar yang akan dilaksanakan serta membatu dalam pencapaian target.

46 3.5.7 Penentuan sistem penilaian Menyusun strategic objective dalam 4 perspektif Balanced Scorecard Menentukan hubungan sebab akibat masing-masing strategic objective (strategic map) Menentukan KPI 1. Menentukan tingkat kepentingan masingmasing strategic objective dalam 4 perspektif 2. Scoring system Gambar 3.6 Diagram alir sistem penilaian Sumber : Hasil Analisis Penelitian dan studi literatur 3.5.8 Evaluasi Balanced Scorecard Cara menghitung total skor Balanced Scorecard dari penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap, yaitu : 1. Mengukur Bobot Indikator dan Kinerja masing-masing indikator Tabel 3.2 Ilustrasi pengukuran bobot indikator Perspektif KPI Target Realisasi Keuangan Bobot =25% Proses Bisnis Internal Bobot = 20% - ROE - Indeks kepuasan stakeholder 4% 65% 15% 70% Bobot Indikator (x) 0.45 0.55 Kinerja (%) (y) 0.27 0.93 (x). (y) 0.12 0.52

47 Pelanggan Bobot = 30% Pembelajaran dan pertumbuhan Bobot = 25% Total = 100% Dari ilustrasi diatas menunjukkan bahwa, jumlah bobot untuk keempat perspektif harus mencapai 100%, dimana nilai pembobotan tergantung dari tingkat kepentingan masing-masing perspektif penelitian. Setelah itu, persentase target dan realisasi dapat diorganisir dari data sekunder maupun hasil perhitungan data. Bobot indikator untuk setiap perspektif harus berjumlah 1, dan pembobotannya pun harus disertai pertimbangan kepentingan, serta diskusi dengan pihak internal perusahaan agar dapat terukur secara jelas. Kemudian dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya. 2. Mengukur total skor kinerja Setelah dilakukan pengukuran total skor kinerja, maka dilakukan pemilihan kriteria kinerja berdasarkan tabel kriteria total skor kinerja. Dengan rumusan sebagai berikut: Total skor kinerja Balanced Scorecard dapat menilai kinerja perusahaan dan menggolongkan kondisi perusahaan berdasarkan data yang telah diolah. Hasil dari perhitungan diatas, dapat dikategorikan sesuai tabel di bawah ini.

48 Tabel 3.3 Kriteria total skor kinerja Keterangan Total Skor (TS) Kriteria Sangat Sehat AAA 95 AA 80 < TS < 95 A 65 < TS < 80 Kurang Sehat BBB 50 < TS < 65 BB 40 < TS < 50 B 30 < TS < 40 Tidak Sehat CCC 20 < TS < 30 CC 10 < TS < 20 C TS > 10 Sumber : Rangkuti, 2011 Tabel diatas menunjukkan kategori penilaian kinerja perusahaan, dimana jika suatu perusahaan memiliki total skor (TS) 65 sampai dengan 95 maka kinerja perusahaan dapat digolongkan dalam kondisi Sangat Sehat dengan level kategori A, AA, dan AAA. Jika suatu perusahaan memiliki total skor (TS) 30 sampai dengan 64, maka kinerja perusahaan dapat digolongkan dalam kondisi Kurang Sehat dengan level kategori BBB, BB, dan B. Jika suatu perusahaan memiliki total skor (TS) 29 sampai dengan (TS) > 10, maka kinerja perusahaan dapat digolongkan dalam kondisi Tidak Sehat dengan level kategori CCC, CC, dan C. 3.6 Proses Pemecahan Masalah Gambar di bawah ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam pemecahan masalah. Langkah awal dimulai dengan observasi, yaitu penelitian awal yang berlangsung di departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas

49 (Pertagas), lalu dilanjutkan dengan langkah kedua dengan menganalisis lingkungan makro perusahaan menggunakan Porter s Five forces strategy yang mencakup ancaman pendatang baru (new entrants), pemasok (suppliers), produk pengganti (substitute products), pelanggan (customers), dan persaingan antar usaha (competitive rivalry). Langkah ketiga melakukan analisis SWOT atas kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman perusahaan yang kemudian akan diformulasikan menggunakan matriks SWOT untuk merumuskan strategi alternatif serta posisi perusahaan berdasarkan persaingan bisnis. Langkah berikutnya yaitu penentuan visi, misi dan nilai dasar perusahaan yang kemudian dilanjutkan untuk pemilihan strategi. Setelah itu disusunlah sasaransasaran strategis departemen sumber daya manusia Pertagas, yang kemudian diilustrasikan menggunakan peta strategi agar mudah dipahami dan alurnya terlihat jelas. Langkah selanjutnya membuat inisiatif strategi yang dapat mendukung perusahaan dalam pencapaian targetnya. Setelah itu dilakukan penilaian dengan menentukan bobot masing-masing perspektif dan bobot indikator yang dilakukan menggunakan brainstorming, serta diskusi bersama pihak internal perusahaan. Hasil dari penilaian tersebut dianalisa dan dikategorikan berdasarkan studi literatur untuk mendapatkan gambaran penilaian kinerja departemen Sumber Daya Manusia PT Pertamina Gas pada tahun 2011.

Gambar 3.7 Proses Pemecahan Masalah 50