PERBANDINGAN PENGGUNAAN ASAS MUATAN MATERI ANTARA UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1997 DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA Tesis Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Disusun Oleh: MOCHAMAD ZAZID NPM: 322011011 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014
1
PERBANDINGAN MUATAN MATERI ANTARA UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1997 DENGAN UNDANG - UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA Tesis Oleh : MOCHAMAD ZAZID NIM : 32 2011 011 Telah Disetujui Untuk Diuji Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Pembimbing Pembimbing Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH., M.S M.Haryanto, SH.,MH 2
MOTTO Pemenang : dapat bersyukur saat kecewa, dapat tersenyum ketika luka, dapat bangkit ketika jatuh ( MARIO TEGUH ) Sukses tidak akan datang kepada mereka yang menunggu, hanya tidak melakukan apa apa, tetapi bagi mereka yang selalu berusaha mewijudkan mimpinya Empaty terhadap orang yang terkena musibah dapat kita diwujudkan dengan cara bagaimana seandainya kita yang diposisikan seperti orang yang terkena musibah ( PENULIS ) 3
KATA PENGANTAR Penulis tertarik untuk menulis Perbandingan penggunaan asas muatan materi antara Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, adalah berawal ketika dari pengamatan penulis terhadap perkembangan Undang undang Narkotika di Indonesia. Hal ini di khususkan pada perubahan Undang Undang Nomor 22 tahun 1997 ke Undang Undang Nomor 35 tahun 2009. Berdasar pada hal itu, maka penulis melakukan penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran kepada Pemerintah Indonesia untuk lebih memperhatikan dan memperbaiki Undang Undang Narkotika. Hal ini sangat diperlukan karena Narkotika merupakan zat atau bahan yang bermanfaat di suatu bidang pengobatan, pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Tetapi pada sisi lain menimbulkan kerugian sistematis apabila disalahgunakan oleh masyarakat tanpa pengendalian dan pengawasan oleh pemerintah. Pengaturan terhadap penyalahgunaan narkoba telah dilakukan dengan berbagai cara oleh berbagai Negara termasuk Indonesia dalam bentuk preemtif maupun represif dengan melibatkan seluruh elemen penegak hukum dan masyarakat. Di sisi lain penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh untuk memperoleh Gelar Magister Hukum (S-2), konsentrasi Hukum Pidana pada Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Dengan selesainya tesis ini, penulis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada : 4
1. Alloh Subhanahu Wataala, karena atas ijinnya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan tesis ini. 2. Bapak Dr. Tri Budiono, SH.M.Hum, selaku Kepala Program Studi Magister Ilmu Hukum UKSW Salatiga. 3. Bapak Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH, MSi, selaku Dosen Pembimbing dan mengampu mata kuliah pada Program Pasca Sarjana MIH UKSW. 4. Bapak M. Hariyanto, SH, MH, selaku Dosen Pembimbing pada Program Pasca Sarjana MIH UKSW. 5. Dr. Maya Indah, SH, M.Hum, selaku Dosen penguji dan mengampu mata kuliah pada Program Pasca Sarjana MIH UKSW. 6. Istriku tercinta Tanty Zazid, yang selalu setia dan telah memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan studi ini. 7. Anak anakku tersayang Dhyto Zazid dan Kenzie Zazid yang selalu mengharapkan kesuksesan ayahandanya. 8. Bapak Kapolres Salatiga beserta staff, yang telah memberikan ijin kepada Penulis dalam menempuh studi di Program Studi MIH UKSW. Akir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah Indonesia, dan mohon kritikan yang bersifat membangun dari para pembaca untuk perbaikan tesis ini. Salatiga, Maret 2014 Penulis 5
ABSTRAKSI Perangkat perundang-undangan tindak pidana khusus tentang Narkotika di Indonesia tumbuh sesuai kebutuhan dan perkembangan praktek tindak pidana narkotika itu sendiri. Di mulai dengan terbitnya Undang Undang Nomor 9 tahun 1976, diperbaiki dalam Undang Undang Nomor 22 tahun 1997 dan terakir dikembangkan dalam Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika menjadi sangat menarik semenjak ditetapkannya Undang Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa perbandingan muatan materi antara Undang Undang Nomor 22 tahun 1997 dengan Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Pendekatan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan penalaran deduktif melalui kegiatan deskripsi, sistematisasi, analisis, interprestasi, dan menilai hukum positif digunakan dalam perbandingan muatan materi Undang Undang Narkotika Nomor 22 tahun 1997 dengan muatan materi Undang Undang Narkotika Nomor 35 tahun 2009. Hasil penelitian menunjukan bahwa dibandingkan dengan Undang Undang Nomor 22 tahun 1997, muatan materi Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 lebih tegas mengatur tindak pidana khusus tentang Narkotika sesuai kebutuhan perangkat undang undang yang mampu menghadapi perkembangan kondisi nasional dan transnasional, modus operandi penyalahgunaan narkotika menggunakan tehnologi canggih yang semakin berkembang pesat dan jaringan organisasi criminal yang luas lintas Negara, sehingga korban penyalahguna narkotika dari kalangan anak muda semakin luas dan semakin membahayakan kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. 6
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN MOTTO KATA PENGANTAR... ABSTRAK. DAFTAR ISI.... BAB I PENDAHULUAN.. A. Latar Belakang.. B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian.. D. Manfaat Penelitian... E. Keaslian Penelitian.. F. Metodologi Penelitian.. 1. Jenis Penelitian.. 2. Pendekatan Penelitian 3. Tehnik Pengumpulan Data dan Sumber Penelitian... 4. Metode Analisis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. A. Teori Tentang Hukum.. B. Teori Tentang Pidana C. Asas asas Pembuatan Hukum D. Teori Tujuan Hukum Gustav Radbruch BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG NARKOTIKA UU NO 22 TAHUN 1997 DENGAN UU NO 35 TAHUN 2009.. A. Undang-Undang Narkotika Berkembang, tidak lengkap dan tidak Selalu Jelas.. B. Narkotika Sebagai Tindak Pidana Khusus.. C. Undang-undang Khusus Narkotika No 22 tahun 1997 dan No 35 tahun 2009 Bersifat Dinamis D. Perbandingan Hukum Materil Dalam Undang-Undang Narkotika No 22/1997 dengan No 35/2009. 1. Kontektualisasi amar pertimbangan hokum.. 2. Pengembangan ketentuan umum 3. Meningkatkan golongan bahan Narkotika dan Pembatasan Penggunaannya. i ii iii 1 1 11 11 12 12 13 13 14 16 18 19 19 24 29 38 44 45 46 47 48 48 50 52 7
4. Asas asas berlakunya tindak pidana narkotika... 5. Perluasan tempat kejadian perkara 6. Pembatasan Penyimpanan, Rehabilitasi dan Pengobatan Narkotika.. 7. Ketentuan pidana antara UU No. 22 Tahun 1997 dengan UU No. 35 Tahun 2009.... a. Jumlah pasal mengandung pidana... b. Ancaman pidana... c. Sanksi tambahan...... d. Jenis kesalahan.... e. Ancaman pemidanaan. f. Sistem kumulatif. g. Persamaan hukuman terhadap delik percobaan dan delik selesai. h. Ancaman hukuman bagi orang tua pelaku/korban dan masyarakat... i. Rehabilitasi.. BAB IV PENUTUP.. A. Kesimpulan B. Saran.. 52 61 63 67 69 70 70 70 72 72 74 75 78 79 79 81 DAFTAR PUSTAKA... 8