BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV % Tuntas % 3 Tidak tuntas % %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Pra Siklus Kondisi pra siklus sebelum dilakukan tindakan di SD Negeri Sidokumpul Kecamatan Guntur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran IPS sebelum diadakannya tindakan, menunjukkan bahwa guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Metode ceramah ini terjadi karena guru kelas yang seharusnya menyusun perencanaan sebelum melakukan kegiatan berlangsung, ternyata tidak dipersiapkan dengan baik. Seperti RPP, lembar evaluasi, alat peraga, dan perangkat pembelajaran lain yang diperlukan dalam proses pembelajaran. RPP yang guru gunakan ialah RPP yang dibuat oleh pihak sekolah yang berifat global. Dalam kegiatan pembelajaran guru belum pernah menggunakan metode, model serta pendekatan yang inovatif seperti pendekatan inkuiri, metode mind mapping, dan model think pair share. Kegiatan yang berlangsung hanya berpusat kepada guru, sementara siswa hanya sebagai pendengar saja. Akibatnya dalam proses belajar mengajar siswa tidak antusias untuk mengikuti kegiatan belajar dikelas. Kondisi pembelajaran yang berpusat pada guru seperti ini membuat siswa pasif terhadap pembelajaran sehingga siswa kesulitan mengembangkan potensinya yang berdampak pada hasil belajar siswa. Dalam kegiatan evaluasi, guru tidak pernah menggunakan lembar evaluasi yang dibuat sendiri. Yang guru gunakan biasanya adalah soal- soal dari buku paket ataupun LKS. Ketika kegiatan pembelajaran telah selesai, guru tidak pernah merefleksi mengenai kelebihan serta kekurangan dalam kegiatan pembelajaran untuk diperbaiki pada kegiatan belajar selanjutnya. Berdasarkan hasil evaluasi belajar pada KD 2.1 yaitu mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, dengan KKM 67 dari 27 siswa terdapat 11 siswa yang memenuhi KKM (41%). Sementara itu 16 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (59 %), dengan skor tertinggi 91 dan skor terendah 30. Selanjutnya peneliti dan guru kelas berdiskusi mengenai permasalahan yang ada, maka 49

50 peneliti dan guru mengambil kesimpulan untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran yaitu dengan penggunaan pendekatan inkuiri dengan metode mind mapping dan model think pair share. Nilai KKM juga ditingkatkan agar guru termotivasi untuk mencapai nilai KKM tersebut. KKM tersebut yaitu 90. Berikut adalah tabel distribusi ketuntasan hasil belajar pra siklus dengan KKM 90. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan hasil belajar pada pra siklus JUMLAH NO STANDAR KETUNTASAN PERSENTASE SISWA 1 90 Tuntas 4 15 % 2 < 90 Tidak Tuntas 23 Sumber : Data Sekunder JUMLAH 27 85 % 100 % Dari tabel 4.1 nampak bahwa siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPS kelas 5 SD N 02 Kupen Pringsurat Temanggung yang berjumlah 27 siswa sebanyak 4 siswa atau 15 % sedangkan 23 siswa atau 85% siswa tidak tuntas. Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat digambarkan diagram sebagai berikut : 15% 85% tuntas tidak tuntas Sumber : data sekunder Gambar 4.1 Diagram lingkaran distribusi ketuntasan hasil belajar pada pra siklus

51 4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Dalam pelaksanaan siklus I dengan KD 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : 4.2.1 Perencanaan a. Pertemuan I Pada tahap perencanaan, sebelum mengajar pada pertemuan pertama langkah-langkah yang dilakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) mengenai usaha- usaha tokoh untuk mempersiapkan kemerdekaan yang dilakukan 2 kali pertemuan. ( secara lengkap RPP disajikan dalam lampiran I ). Pendekatan Pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan inquri,dengan langkah pembelajaran siswa menyelesaikan suatu permasalahan dengan merumuskan masalah, hipotesis, mengklasifikasi data dan membuat kesimpulan. Selain menggunakan pendekatan inkuiri, dalam proses pembelajaran juga digunakan metode mind mapping serta model pembelajaran TPS. Untuk membuat mind mapping digunakan media kertas karton dan spidol warna warni agar lebih menarik. Dipersiapkan juga buku pembelajaran yang akan digunakan yaitu BSE pelajaran IPS. Saat proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan mengisi lembar observasi. ( Untuk lebih lengkapnya lembar observasi guru disajikan dalam lampiran 7 dan lembar observasi siswa disajikan dalam lampiran 8). Selain itu, guru juga menyiapkan rubrik penilaian unjuk kerja siswa yaitu rubrik kegiatan menyimak, rubrik kegiatan diskusi berpasangan dan rubrik kegiatan berkelompok. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II merupakan tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan pada pertemuan I. pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan pertemuan I, yaitu dengan mempersiapkan RPP (secara lengkap disajikan dalam lampiran 1).

52 Pendekatan Pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan inkuiri,dengan langkah siswa menyelesaikan suatu permasalahan dengan merumuskan masalah, hipotesis, mengklasifikasi data dan membuat kesimpulan. Selain menggunakan pendekatan inkuiri, dalam proses pembelajaran juga digunakan metode mind mapping serta model pembelajaran TPS. dengan metode mind mapping dan model TPS. Untuk membuat mind mapping digunakan media kertas karton dan spidol warna warni agar lebih menarik. Dipersiapkan pula buku penunjang dalam pembelajaran, yaitu BSE pelajaran IPS. Saat proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan mengisi lembar observsi. Untuk lebih lengkapnya lembar observasi siswa dan lembar observasi guru disajikan dalam lampiran 7 dan lampiran 8. Selain itu, guru juga menyiapkan rubrik penilaian unjuk kerja siswa yaitu rubrik kegiatan menyimak, rubrik kegiatan diakusi berpasangan dan rubrik kegiatn berkelompok. 4.2.2 Implementasi Tindakan dan Observasi 4.2.2.1 Implementasi Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada hari rabu dan kamis tanggal 13 dan 14 Maret 2013 bertempat di SD N Kupen 02 Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Masingmasing pertemuan berlangsung selama 70 menit ( 2 jam pelajaran ), secara bersama dilakukan observasi oleh observer mengenai kegiatan aktifitas siswa dan juga aktifitas guru. a. Pertemuan I Kegiatan awal dimulai dengan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu kemerdekaan serta bertanya jawab mengenai isi dari lagu tersebut dan mengkaitkannya dengan materi pembelajaran yang akan dilakukan. Apersepsi tersebut dilajutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti diawali dengan Siswa menyimak teks mengenai usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerekaan. Ketika siswa telah

53 selesai menyimak, siswa membentuk kelompok secara berpasangan untuk merumuskan suatu masalah yang telah diberikan guru dan membaginya (share) pada pasangan kelompok yang lain melalui membaca didepan kelas. Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 orang secara heterogen. Kelompok tersebut selanjutnya bertugas merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data serta mengklasifikasinya, dan membuat kesimpulan mengenai usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan yang disusun dalam sebuah laporan. Setelah kesimpulan telah dirumuskan, guru membagikan kertas karton untuk dibuat mind mapping. Mind mapping yang telah dibuat oleh setiap kelompok di pajang pada papan pajangan dan dikunjungi oleh kelompok- kelompok yang lainnya. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa dan memberikan refleksi pembelajaran. Laporan diskusi kelompok dikumpulkan oleh siswa kepada guru untuk dinilai. b. Pertemuan II Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini hampir sama dengan pertemuan pertama. Hanya berbeda pada materi pembelajaran, yaitu menghargai para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan. Pada kegiatan awal guru memulai apersepsi dengan menunjukkan kepada siswa salah satu gambar tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan( Ir. Soekarno), dan menanyakan siapa tokoh tersebut, apa yang dilakukan oleh tokoh tersebut, dan apakah jasa dari para tokoh harus dihargai. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan dipelajari yaitu menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan. Kemudian dilanjutkan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti siswa diberikan teks mengenai tokoh persiapan kemerdekaan. Siswa menyimak teks tersebut dan membentuk kelompok secara berpasangan untuk merumuskan suatu masalah yang telah

54 diberikan guru. Ketika rumusan masalah telah diselesaikan oleh keompok berpasangan tersebut, siswa membaginya ( share) dengan pasanganpasangan yang lain melalui membaca didepan kelas. Selanjutnya guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 orang secara heterogen. Kelompok tersebut selanjutnya merumuskan hipotesis, mengumpulkan data serta mengklasifikasinya, dan membuat kesimpulan mengenai penghargaan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan yang harus disusun pada laporan yang nantinya harus dikumpulkan kepada guru. Setelah kesimpulan telah dirumuskan, guru membagikan kertas karton untuk dibuat mind mapping dan di pajang pada papan pajangan dan dikunjungi oleh kelompok kelompok yang lainnya. Pada kegiatan akhir guru bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa dan memberikan refleksi pembelajaran. Laporan diskusi kelompok dikumpulkan oleh siswa kepada guru untuk dinilai. 4.2.2.2 Observasi Penelitian a. Pertemuan I Selama pelaksanaan pembelajaran pertemuan I pada siklus I, dilakukan pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa yang dilakukan observer. Instrumen pengamatan guru sejumlah 18 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup. Sementara pengamatan terhadap aktifitas siswa sejumlah 15 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup.( secara lengkap disajikan dalam lampiran 7 dan 8 ). Berdasarkan hasil pengamatan, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri dengan metode mind mapping dan model TPS. Hasil observasi pembelajaran siklus I pertemuan I, masih ada

55 beberapa aspek observasi kinerja guru dan siswa yang belum terlaksana secara optimal, seperti kesiapan siswa untuk belajar masih kurang, pengelolaan kelas yang kurang maksimal dengan penataan tempat duduk ketika berkelompok masih kurang rapi, dan masih terdapat beberapa siswa yang cenderung bergurau dengan temnnya ketika kegiatan pembelajaran. b. Pertemuan II Pada pertemuan II siklus I juga dilakukan pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa seperti halnya pertemuan I. Pengamatan dilakukan oleh observer. Instrumen pengamatan guru yang digunakan sama dengan pertemuan I sejumlah 18 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup. Sementara pengamatan terhadap aktifitas siswa sejumlah 15 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup.( secara lengkap disajikan dalam lampiran 7 dan 8 ). Berdasarkan hasil pengamatan, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri dengan metode mind mapping dan model TPS dengan baik. Hasil observasi pembelajaran siklus I pertemuan II, masih ada beberapa aspek observasi kinerja siswa yang belum terlaksana secara optimal, seperti dalam kegiatan kelompok siswa kurang berkomunikasi dengan teman satu kelompoknya disebabkan siswa belum terbiasa menggunakan pendekatan, metode dan model pembelajaran. 4.2.3 Refleksi Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I dilakukan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi pembelajaran IPS dengan penggunaan

56 pendekatan inkuiri, metode mind mapping dan model TPS bagi guru kelas dan siswa dan hasil observasi yang dilakukan oleh dua observer. Dari diskusi ini didapatkan bahwa penggunaan pendekatan inkuiri, metode mind mapping, dan model TPS merupakan strategi pembelajaran yang efektif. Terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dengan perbandingan sebelum diadakannya tindakan dari 15 % menjadi 70 % siswa tuntas setelah diadakan tindakan pada siklus I. Berikut merupakan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada kegiatan pembelajaran : a. Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer adalah Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran guru sudah mempersiapkan RPP dengan baik dengan indikator yang mengarah pada pengembangan berfikir tingkat tinggi. Pada kegiatan pembelajaran guru sudah melakukan apersepsi dan tujuan pembelajaran dengan baik. Guru sudah menunjukkan penguasaan materi dan dapat mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan. Iklim yang responsif sudah guru ciptakan dengan membimbing siswa dalam kegiatan merumuskan masalah, hipotesis, klasifikasi data, penyimpulan materi dan pembuatan mind mapping dengan sangat baik. Situasi kelas dapat guru kuasai dengan baik meski ada beberapa siswa yang bergurau dengan temannya. Alokasi waktu dapat dikelola oleh guru dengan baik. Sementara hasil dari lembar pengamatan siswa, pada kegiatan pra pembelajaran pada siklus ini kesiapan siswa untuk belajar masih kurang. Karena kegiatan ini dilakukan setelah istirahat, maka ketika guru memasuki kelas, terlihat beberapa siswa yang masih makan di dalam kelas. Namun ketika guru menyampaikan apersepsi, siswa berantusias dengan menyanyikan lagu kemerdekaan. Dalam penyampaian tujuan pembelajaran, siswapun berantusias untuk menyimaknya. Dalam kegiatan inti siswa berantusias menyimak materi serta merumuskan masalah secara berpasangan dan membaginya dengan membacakan didepan kelas. Dalam kegiatan merumuskan hipotesis, klasifikasi data, kesimpulan dan pembuatan mind

57 mapping yang dilakukan dengan berkelompok 4 siswa, siswa sangat berantusias dan bersemangat serta bekerjasama dalam mengerjakannya meski ada beberapa siswa yang bergurau sendiri disebabkan adaptasi siswa dalam penggunaan pendekatan, metode dan model pembelajaran yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh guru. Yang menjadi kelemahan pada siklus pertama dan pertemuan pertama ini diantaranya, kesiapan siswa untuk belajar masih kurang, penataan tempat duduk ketika berkelompok masih kurang rapi, dan masih terdapat beberapa siswa yang cenderung bergurau dengan temnnya ketika kegiatan pembelajaran. Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah mempersiapkan siswa untuk belajar dengan baik, penataan tempat duduk ketika berkelompok harus lebih rapi lagi, Keaktifan siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan, sehingga tidak ada siswa yangbergurau dengan temannya. a. Pertemuan II Pada pertemuan II dalam kegiatan pembelajaran guru sudah mempersiapkan RPP dengan baik dengan indikator yang mengarah pada pengembangan berfikir tingkat tinggi. Pada kegiatan pembelajaran guru sudah melakukan apersepsi dengan sangat baik, tujuan pembelajaran disampaikan oleh guru dengan baik. Guru sudah menunjukkan penguasaan materi dan dapat mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan. Iklim yang responsif sudah guru ciptakan dengan baik. Guru dapat membimbing siswa dalam kegiatan menyimak secara individual begitu pula dalam kegiatan merumuskan masalah, hipotesis, klasifikasi data, penyimpulan materi dan pembuatan mind mapping guru membimbing dengan sangat baik. Situasi kelas dapat guru kuasai dan kendalikan dengan baik. Alokasi

58 waktu dapat dikelola oleh guru dengan baik. Sementara hasil dari lembar pengamatan siswa, pada kegiatan pra pembelajaran pada siklus ini kesiapan siswa untuk belajar sudah baik. Ketika guru menyampaikan apersepsi, siswa berantusias dengan melakukan tanya jawab dan menanggapi apersepsi guru. Dalam penyampaian tujuan pembelajaran, siswa dapat menyimak dengan baik. Ketika kegiatan inti siswa berantusias menyimak materi dan saling menghargai antar teman untuk tidak mengganggu teman yang lainnya. Dalam kegiatan kelompok untuk merumuskan masalah secara berpasangan dan membaginya dengan membacakan didepan kelas, serta kegiatan merumuskan hipotesis, klasifikasi data, kesimpulan dan pembuatan mind mapping yang dilakukan dengan berkelompok 4 siswa, siswa sangat berantusias dan bersemangat serta bekerjasama dalam mengerjakannya. Yang menjadi kelemahan pada siklus pertama pertemuan kedua ini adalah, dalam kegiatan kelompok siswa kurang berkomunikasi dengan teman satu kelompoknya disebabkan siswa belum terbiasa menggunakan pendekatan, metode dan model pembelajaran. Dari kelemahan dalam pembelajaran pada siklus pertama, maka pada siklus selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer dan guru mengenai kelemahankelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah mempersiapkan siswa untuk belajar dengan baik agar tidak ada siswa yang makan dikelas, penataan tempat duduk ketika berkelompok harus lebih rapi lagi, Keaktifan siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan, sehingga tidak ada siswa yang bergurau dengan temannya dan lebih komunikatif dengan kelompoknya.

59 Hasil belajar siklus I Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yang berupa laporan diskusi kelompok yaitu pada siklus I ini skor tertinggi yang dicapai siswa telah meningkat menjadi 95,45, sedangkan skor terendah menjadi 77,66 dengan skor rata-rata 89,35. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 19 siswa ( 70 % ) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 8 siswa (30% ). Berikut ini tabel distribusi ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus I. NO Tabel 4.2 Distribusi ketuntasan hasil belajar pada siklus I STANDAR KETUNTASAN JUMLAH SISWA 1 90 Tuntas 19 2 < 90 Tidak Tuntas 8 Sumber : Data Primer JUMLAH 27 PERSENTASE 70% 30% 100 % Dari tabel 4.2 nampak bahwa siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPS siklus I dengan KKM 90 adalah 19 siswa atau 70 % dan 8 siswa atau 30 % tidak tuntas. Pada siklus I ini skor tertinggi adalah 95,45 dan terendah adalah 78,8. Pada siklus I ini terlihat belum 100 % siswa mengalami peningkatan belajarnya. Dari tabel tersebut, dapat digambarkan diagram lingkatan sebagai berikut :

60 30% tidak tuntas tuntas 70% Sumber : data primer Gambar 4.2 Diagram distribusi ketuntasan hasil belajar siklus I Persentase ini belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai sebanyak 100% dari seluruh siswa sehingga perlu dilakukan tindakan siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I maka keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada pembelajaran siklus I untuk di tingktkan pada siklus II adalah sebagai berikut : a. Kekuatan 1. Tersedia RPP, indikator pembelajaran mengarah pada pemngembangan berfikir tingkat tinggi yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengklasifikasi data, membuat kesimpulan, dan membuat mind mapping, kegiatan belajar menggambarkan pembelajaran siswa aktif dan kreatif. 2. Adanya apersepsi dan tujuan pembelajaran yang membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapat, serta kesimpulan dan penguatan. 3. Kegiatan pembelajaran dipantau dengan baik dengan pemberian nilai untuk unjuk kerja siswa dan nilai hasil akhir dengan laporan.

61 4. Siswa siap dan berantusias dalam kegiatan pembelajaran. 5. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan berantusias dalam kegiatan apersepsi. 6. Siswa dapat menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan membandingkan hasil diskusi yang di tempel pada papan pajangan dengan kelompok lain. 7. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. b. Kelemahan 1. Masih terdapat beberapa siswa yang makan didalam kelas ketika kegiatan pembelajaran akan dimulai. Sehingga direkomendasikan Guru lebih mempersiapkan siswa untuk belajar, sehingga siswa siap dengan kegiatan pembelajaran. 2. Masih terdapat beberapa siswa yang bergurau ketika kegiatan diskusi berlangsung. Sehingga direkomendasikan Semua siswa harus beraktifitas dalam kegiatan diskusi kelompok, sehingga tidak ada siswa yang bergurau ketika kegiatan diskusi berlangsung. 3. Perlu meningkatkan komunikasi siswa dalam berkelompok sehingga hasil belajar siswa lebih maksimal. 4.3 Depskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dengan KD 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mem-proklamasikan kemerdekaan Indonesia dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : 4.3.1 Perencanaan a. Pertemuan I Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam tahap ini adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) mengenai peristiwa proklamasi kemerdekaan yang dilakukan 2 kali pertemuan ( secara lengkap RPP disajikan dalam lampiran II ), menyiapkan lembar observasi mengenai aktivitas siswa dan guru yang diisi oleh observer ( untuk lebih lengkapnya lembar observasi guru disajikan dalam lampiran 7, lembar observasi

62 aktivitas siswa disajikan dalam lampiran8 ). Dalam RPP Pendekatan Pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan inkuiri,dengan langkah pembelajaran siswa menyelesaikan suatu permasalahan dengan merumuskan masalah, hipotesis, mengklasifikasi data dan membuat kesimpulan. Selain menggunakan pendekatan inkuiri, dalam proses pembelajaran juga digunakan metode mind mapping serta model pembelajaran TPS. Untuk membuat mind mapping digunakan media kertas karton dan spidol warna warni agar lebih menarik. Dipersiapkan juga buku pembelajaran yang akan digunakan yaitu BSE pelajaran IPS. Untuk penilaian guru juga menyiapkan rubrik penilaian unjuk kerja siswa yaitu rubrik kegiatan menyimak, rubrik kegiatan diskusi berpasangan dan rubrik kegiatan berkelompok.. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II merupakan tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan pada pertemuan I. pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan pertemuan I, yaitu dengan mempersiapkan RPP (secara lengkap disajikan dalam lampiran 2). Pendekatan Pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan inquri,dengan langkah siswa menyelesaikan suatu permasalahan dengan merumuskan masalah, hipotesis, mengklasifikasi data dan membuat kesimpulan. Selain menggunakan pendekatan inkuiri, dalam proses pembelajaran juga digunakan metode mind mapping serta model pembelajaran TPS. dengan metode mind mapping dan model TPS. Untuk membuat mind mapping digunakan media kertas karton dan spidol warna warni agar lebih menarik. Dipersiapkan pula buku penunjang dalam pembelajaran, yaitu BSE pelajaran IPS. Saat proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan mengisi lembar observsi. Untuk lebih lengkapnya lembar observasi siswa dan lembar observasi guru disajikan dalam lampiran 7 dan lampiran 8. Selain itu, guru juga menyiapkan rubrik penilaian unjuk kerja

63 siswa yaitu rubrik kegiatan menyimak, rubrik kegiatan diakusi berpasangan dan rubrik kegiatn berkelompok. 4.3.2 Implementasi Tindakan dan Observasi 4.3.2.1 Implementasi Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada hari rabu dan kamis tanggal 27 dan 28 Maret 2013 bertempat di SD N Kupen 02 Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Masingmasing pertemuan berlangsung selama 70 menit ( 2 jam pelajaran ), secara bersama dilakukan observasi oleh observer mengenai kegiatan aktifitas siswa dan juga aktifitas guru. a. Pertemuan I Siklus II pertemuan I ini dimulai dengan kegiatan awal yaitu apersepsi dengan Siswa dibagikan sebuah teks dan guru meminta untuk membacakannya. Guru menanyakan teks apa yang dibaca siswa? Guru menyampaikan bahwa hari ini siswa akan belajar mngenai peristiwa sekitar proklamasi. Apersepsi tersebut dilajutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti diawali dengan Siswa menyimak teks mengenai peristiwa sekitar proklamasi kemerekaan. Ketika kegiatan menyimak telah selesai dilaksanakan, siswa membentuk kelompok secara berpasangan untuk merumuskan suatu masalah yang telah diberikan guru dan membaginya (share) pada pasangan kelompok yang lain melalui membaca didepan kelas. Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 orang secara heterogen. Tugas dalam kelompok tersebut yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data serta mengklasifikasinya, dan membuat kesimpulan mengenai peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan yang disusun dalam sebuah laporan. Setiap kelompok dibagikan sebuah kertas karton untuk dibuat mind mapping berdasarkan pekerjaan kelompok tersebut. Mind mapping yang merupakan hasil catatan kreatif siswa tersebut dipajang pada papan pajangan yang dikunjungi oleh kelompok- kelompok lain.

64 Kelompok lain yang mengunjungi papan pajangan tersebut saling memberikan komentar mengenai kelebihan dan kekurangan mind mapping yang dibuat setiap kelompok. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa dan memberikan refleksi pembelajaran. Laporan diskusi kelompok dikumpulkan oleh siswa kepada guru untuk dinilai. b. Pertemuan II Kegiatan awal pada pertemuan II dimulai dengan apersepsi guru yang menunjukkan sebuah bendera dan menanyakan kepada siswa mengenai tokoh yang pertama kali menjahit bendera merah putih untuk dikibarkan saat proklamasi. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa hari ini siswa akan belajar mengenai tokoh- tokoh penting dalam peristiwa proklamasi dan bagaimana cara menghargainya. Kemudian dilanjutkan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti siswa diberikan teks mengenai tokoh proklamasi kemerdekaan. Teks tersebut disimak dan dipelajari oleh siswa. Siswa yang telah selesai menyimak teks, dibentuk kelompok secara berpasangan untuk merumuskan suatu masalah yang telah diberikan guru. Ketika rumusan masalah telah diselesaikan oleh keompok berpasangan tersebut, siswa membaginya (share) dengan pasangan- pasangan yang lain melalui membaca didepan kelas.kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 orang secara heterogen. Tugas untuk kelompok yang telah dibentuk tersebut adalah merumuskan kembali permasalahan yang diberikan guru, dan dilanjutkan dengan merumuskan hipotesis, mengumpulkan data serta mengklasifikasinya, dan membuat kesimpulan mengenai penghargaan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan yang harus disusun pada laporan. Setiap kelompok dibagikan kertas karton untuk dibuat mind mapping berdasarkan hasil dari laporan. Mind mapping tersebut setelah selesai dibuat berdasarkan waktu yang ditentukan, selanjutnya dipajang

65 pada papan pajangan dan dikunjungi oleh kelompok- kelompok yang lain. Pada kegiatan akhir guru bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa dan memberikan refleksi pembelajaran. Laporan diskusi kelompok dikumpulkan oleh siswa kepada guru untuk dinilai. 4.3.1.1 Observasi Penelitian a. Pertemuan I Kegiatan pembelajaran pada pertemuan I siklus II ini dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dengan siswa yang dilakukan oleh observer. Instrumen pengamatan aktivitas guru yang telah disediakan sejumlahi dari 18 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup. ( secara lengkap disajikan dalam lampiran 7 ) Sementara pengamatan terhadap aktifitas siswa sejumlah 15 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup.( secara lengkap disajikan dalam lampiran 8). Berdasarkan pengamatan, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri, metode mind mapping dan model think pair share. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II pertemuan I masih terdapat aspek kinerja siswa yang belum terlaksana secara optimal, seperti dalam kegiatan diskusi kelompok masih terdapat beberapa siswa yang tidak ikut mengerjakan secara maksimal. b. Pertemuan II Pada pertemuan II siklus II juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer. Lembar instrumen pengamatan aktivitas guru masih sama dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu sejumlah 18 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta

66 metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup. ( secara lengkap disajikan dalam lampiran 7 ) Begitu pula dengan instrumen pengamatan aktivitas siswa dengan jumlah 15 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup.( secara lengkap disajikan dalam lampiran 8). Dalam kegiatan pembelajaran pertemuan ini, guru telah melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri, metode mind mapping, serta model TPS, namun berdasarkan hasil observasi masih terdapat beberapa aspek kriteria siswa yang belum tercapai, antara lain masih terdapat siswa yang berjalan- jalan sendiri ketika proses diskusi kelompok dengan alasan meminjam alat tulis kepada kelompok lain. 4.3.3 Refleksi Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan pertama dan kedua dilakukan refleksi dalam benttuk diskusi atas segala kegiatan proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi pembelajaran IPS dengan penggunaan pendekatan inkuiri, metode mind mapping dan model Think Pair Share bagi guru kelas dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa penggunaan pendekatan inkuiri, metode mind mapping, dan model TPS merupakan strategi pembelajaran yang efektif. Dalam kegiatan pembelajaran siswa lebih berantusias dan bersemangat untuk memecahkan masalah serta berdiskusi bersama kelompoknya. Terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dengan perbandingan siklus I ketuntasan hasil belajar adalah 70 % meningkat menjadi 89 % setelah tindakan siklus II. Berikut merupakan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada kegiatan pembelajaran siklus II : a. Pertemuan I

67 Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran guru sudah mempersiapkan RPP dengan baik dengan indikator yang mengarah pada pengembangan berfikir tingkat tinggi. Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah melakukan apersepsi dan tujuan pembelajaran dengan baik. Penguasaan materi sudah dapat guru tunjukkan dengan baik serta dapat mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan. Guru dapat menciptakan Iklim yang responsif dengan sangat baik, sehingga siswa dapat merespon baik kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru sangat membimbing siswa dalam kegiatan merumuskan masalah, hipotesis, klasifikasi data, penyimpulan materi dan pembuatan mind mapping sehingga siswa dapat bekerjasama dengan maksimal. Situasi kelas dan alokasi waktu dapat dapat dikelola oleh guru dengan baik. Sementara hasil dari lembar pengamatan siswa, pada kegiatan awal pembelajaran pada siklus ini kesiapan siswa untuk belajar sangat baik. Ketika guru menyampaikan apersepsi, siswa berantusias dengan menanggapi apersepsi dari guru. Dalam penyampaian tujuan pembelajaran, siswapun berantusias untuk menyimaknya. Dalam kegiatan inti siswa secara mandiri dan tidak gaduh menyimak materi secara individual dengan baik. Secara kelompok berpasangan untuk merumuskan masalah dan membaginya dengan membacakan didepan kelas dapat siswa lakukan dengan baik. Selain itu, siswa sangat tekun dan berantusias dalam kegiatan merumuskan hipotesis, klasifikasi data, kesimpulan dan pembuatan mind mapping yang dilakukan dengan berkelompok 4 siswa. Yang menjadi kelemahan pada siklus kedua pertemuan pertama ini diantaranya, masih terdapat beberapa siswa yang tidak ikut bekerja kelompok secara maksimal dalam kegiatan berkelompok. Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer dan guru mengenai kelemahan selama pembelajaran.

68 b. Pertemuan II Pada pertemuan kedua kegiatan pembelajaran guru sudah mempersiapkan RPP dengan baik dengan indikator yang mengarah pada pengembangan berfikir tingkat tinggi. Pada kegiatan pembelajaran guru sudah melakukan apersepsi dengan baik., tujuan pembelajaran disampaikan oleh guru dengan baik. Guru sudah menunjukkan penguasaan materi dan dapat mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan. Iklim yang responsif sudah guru ciptakan dengan membimbing siswa dalam kegiatan merumuskan masalah, hipotesis, klasifikasi data, penyimpulan materi dan pembuatan mind mapping. Situasi kelas dapat guru kuasai dengan baik. Alokasi waktu dapat dikelola oleh guru dengan baik. Sementara hasil dari lembar pengamatan siswa, pada kegiatan pra pembelajaran pada siklus ini kesiapan siswa untuk belajar sudah baik. Ketika guru menyampaikan apersepsi, siswa berantusias dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan guru. Dalam penyampaian tujuan pembelajaran, siswapun berantusias untuk menyimaknya. Dalam kegiatan inti siswa berantusias menyimak materi serta merumuskan masalah secara berpasangan dan membaginya dengan membacakan didepan kelas. Dalam kegiatan merumuskan hipotesis, klasifikasi data, kesimpulan dan pembuatan mind mapping yang dilakukan dengan berkelompok 4 siswa, siswa sangat berantusias dan bersemangat serta bekerjasama dalam mengerjakannya. Yang menjadi kelemahan pada siklus kedua ini diantaranya, masih ada beberapa siswa yang berjalan- jalan sendiri ketika kegiatan berdiskusi dengan alasan meminjam alat tulis kepada kelompok lain. Dari kelemahan dalam pembelajaran pada siklus kedua, maka pada siklus selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah

69 meningkatkan tata tertib kelas dengan tidak boleh meminjam alat tulis kepada kelompok lain ketika kegiatan diskusi kelompok. Hasil belajar siklus II Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yang berupa laporan diskusi kelompok yaitu pada siklus II ini skor tertinggi yang dicapai siswa telah meningkat menjadi 96,80, sedangkan skor terendah menjadi 85,50 dengan skor rata-rata 93,17. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 24 siswa(89 %) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 3 siswa (11%) Berikut ini tabel distribusi ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus II. NO Tabel 4.3 Distribusi ketuntasan hasil belajar pada siklus II STANDAR KETUNTASAN JUMLAH SISWA 1 90 Tuntas 24 2 < 90 Tidak Tuntas 3 Sumber : Data Primer JUMLAH 27 PERSENTASE 89 % 11 % 100 % Dari tabel 4.3 nampak bahwa siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPS siklus II dengan KKM 90 adalah 24 siswa atau 89 % dan 3 siswa atau 11 % tidak tuntas. Pada siklus II ini skor tertinggi adalah 96,80 dan terendah adalah 85,50. Pada siklus II ini terlihat belum 100% siswa mengalami peningkatan belajarnya. Dari tabel tersebut, dapat digambarkan diagram lingkatan sebagai berikut :

70 11% tidak tuntas tuntas 89% Sumber : data primer Gambar 4.3 Diagram distribusi ketuntasan hasil belajar siklus II Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II maka keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada pembelajaran siklus II untuk di tingktkan pada siklus III adalah sebagai berikut : a. Kekuatan 1. Tersedia RPP, indikator pembelajaran mengarah pada pemngembangan berfikir tingkat tinggi yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengklasifikasi data, membuat kesimpulan serta membuat mind mapping, kegiatan belajar menggambarkan pembelajaran siswa aktif dan kreatif. 2. Adanya apersepsi dan tujuan pembelajaran yang membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapat, serta kesimpulan dan penguatan. 3. Kegiatan pembelajaran dipantau dengan baik dengan pemberian nilai untuk unjuk kerja siswa dan nilai hasil akhir dengan laporan. 4. Siswa siap dan berantusias dalam kegiatan pembelajaran. 5. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan berantusias dalam kegiatan apersepsi. 6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, berdiskusi dengan baik bersama kelompok masing- masing.

71 7. Siswa dapat menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan membandingkan hasil diskusi yang di tempel pada papan pajangan dengan kelompok lain. 8. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. b. Kelemahan 1. Masih terdapat beberapa siswa yang tidak beraktifitas maksimal dalam kegiatan diskusi kelompok. Sehingga direkomendasikan guru lebih mempertegas siswa untuk beraktifitas dalam kegiatan diskusi kelompok. Agar hasil belajar diskusi kelompok lebih maksimal pula. 2. Masih terdapat siswa yang bejalan- jalan sendiri ketika proses pembelajaran berlangsung dengan alasan meminjam alat tulis kepada kelompok lain. Sehingga direkomendasikan Guru harus meningkatkan tata tertib di kelas, agar siswa lebih tertib dalam proses pembelajaran. Agar semua siswa dapat berkonsentrasi secara penuh dan tidak ada yang merasa terganggu. 4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Pelaksanaan siklus III dengan KD 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : 4.4.1 Perencanaan a. Pertemuan I Pada tahap perencanaan siklus III pertemuan I, langkah-langkah yang dilakukan sama dengan langkah dalam siklus yang pertama dan kedua yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) mengenai usaha dalam mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan 2 kali pertemuan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah penggunaan pendekatan inquri dengan langkah pembelajaran siswa menyelesaikan suatu permasalahan dengan merumuskan masalah, hipotesis, mengklasifikasi data, dan membuat kesimpulan. Selain itu juga digunakan metode mind mapping dan model TPS ( untuk lebih lengkap RPP disajikan dalam lampiran 3). Untuk membuat mind mapping,

72 digunakan media kertas karton dan spidol berwarna- warni. Saat proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan mengisi lembar observasi. ( untuk lebih lengkapnya lembar observasi aktivitas guru disajikan dalam lampiran 7 dan lembar observasi aktivitas siswa disajikan dalam lampiran 8 ), persiapan lain yaitu guru mempersiapkan rubrik penilaian unjuk kerja siswa yang berupa rubrik kegiatan menyimak, rubrik kegiatan berdiskusi berpasangan, dan rubrik kegiatan berkelompok. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus III pertemuan II ini merupakan tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan pada siklus dan pertemuan sebelumnya. Dalam tahap perencanaan ini, yang dipersiapkan yaitu RPP dengan menggunakan pendekatan inkuiri, metode mind mapping, dan model think pair share. ( untuk lebih lengkapnya RPP disajikan dalam lampiran 3), lembar observasi aktivitas guru ( lampiran 7), lembar observasi aktivitas siswa ( lampiran 8), media kertas karton dan spidol berwarna- warni untuk dibuat mind mapping, dipersiapkan pula buku- buku yang menunjang yaitu BSE pelajaran IPS. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan penilaian proses yaitu penilaian unjuk kerja dengan mempersiapkan rubrik penilaian kegiatan menyimak, rubrik kegiatan diskusi berpasangan, dan rubrik kegiatan berkelompok. 4.4.2 Implementasi Tindakan dan Observasi 4.4.2.1 Implementasi Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada hari rabu dan kamis tanggal 10 dan 11 April 2013 bertempat di SD N Kupen 02 Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. a. Pertemuan I Kegiatan awal dimulai dengan apersepsi dengan kegiatan tanya jawab antara guru dengan siswa. Guru menanyakan apa yang akan siswa

73 lakukan jika ada negara asing datang menyerbu Indonesia dan ingin menjajah negara lagi, Apakah siswa akan tinggal diam. Dari pertanyaan guru tersebut dapat membangun pengetahuan awal siswa dan memotivasi siswa untuk menuju kegiatan inti pembelajaran. Apersepsi tersebut dilajutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti diawali dengan Siswa menyimak teks mengenai perjuangan dalam mempertahankan kemerekaan. Ketika siswa telah selesai menyimak, siswa membentuk kelompok secara berpasangan untuk merumuskan suatu masalah yang telah diberikan guru dan membaginya (share) pada pasangan kelompok yang lain melalui membaca didepan kelas. Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 orang secara heterogen. Kelompok tersebut selanjutnya berdiskusi untuk merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data serta mengklasifikasinya, dan membuat kesimpulan mengenai perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan yang kemudian disusun dalam sebuah laporan. Setiap kelompok dibagikan kertas karton oleh guru untuk dibuat mind mapping berdasarkan laporan yang dibuat bersama kelompok. Mind mapping yang telah dibuat oleh setiap kelompok di pajang pada papan pajangan dan dikunjungi oleh kelompokkelompok yang lainnya. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa dan memberikan refleksi pembelajaran. Laporan diskusi kelompok dikumpulkan oleh siswa kepada guru untuk dinilai. b. Pertemuan II kegiatan awal pada pertemuan II ini guru memulai apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu perjuangan yaitu halo- halo Bandung, dan terjadi tanya jawab mengenai isi dari lagu tesebut serta mengiingatkan siswa mengenai peristiwa atau pertempuran bandung lautan api dimana dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan tersebut para tokoh telah berjuang dan mempertaruhkan nyawanya hanya untuk

74 negara. Dari apersepsi tersebut siswa belajar mengenai bagaimana cara menghargai jasa para tokoh. Apersepsi tersebut kemudian dilanjutkan penyampaian tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti siswa diberikan teks mengenai tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Siswa menyimak teks tersebut dan membentuk kelompok secara berpasangan untuk merumuskan suatu masalah yang telah diberikan guru. Ketika rumusan masalah telah diselesaikan oleh kelompok berpasangan tersebut, siswa membaginya (share) dengan pasangan- pasangan yang lain melalui membaca didepan kelas. Selanjutnya guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 orang secara heterogen. Kelompok tersebut selanjutnya berdiskusi membuat rumusan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data serta mengklasifikasinya, dan membuat kesimpulan mengenai penghargaan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan yang harus disusun pada laporan yang nantinya harus dikumpulkan kepada guru. Setiap kelompok dibagikan kertas karton untuk membuat mind mapping dan dipajang pada papan pajangan serta dikunjungi oleh kelompok- kelompok lainnya. Pada kegiatan akhir guru bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa dan memberikan refleksi pembelajaran. Laporan diskusi kelompok dikumpulkan oleh siswa kepada guru untuk dinilai. 4.4.2.2 Observasi Penelitian a. Pertemuan I Pelaksanaan pembelajaran pertemuan I pada siklus III, dilakukan pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa yang dilakukan observer. Instrumen pengamatan guru sejumlah 18 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup. Sementara pengamatan terhadap aktifitas siswa sejumlah 15

75 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup.( secara lengkap disajikan dalam lampiran 7 dan 8 ). Berdasarkan hasil pengamatan, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri dengan metode mind mapping dan model TPS. b. Pertemuan II Observasi/ pengamatan terhadap aktifitas guru dan aktifitas siswa pada siklus III ini yaitu melalui lembar pengamatan yang telah dilaksanakan. Observasi atau pengamatan tersebut dilakukan oleh observer dengan instrumen pengamatan guru sejumlah 18 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup.(secara lengkap disajikan dalam lampiran 7 ). Sementara pengamatan terhadap aktifitas siswa sejumlah 15 item yang terdiri dari pra pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penggunaan pendekatan, model serta metode pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar, serta penutup.( lampiran 8). Berdasarkan hasil pengamatan, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri dengan metode mind mapping dan model TPS. 4.4.3 Refleksi Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus III dilakukan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi pembelajaran IPS dengan penggunaan pendekatan inkuiri, metode mind mapping dan model TPS bagi guru kelas dan siswa dan hasil observasi yang dilakukan oleh dua observer. Dari diskusi ini didapatkan bahwa penggunaan pendekatan inkuiri, metode

76 mind mapping, dan model TPS merupakan strategi pembelajaran yang efektif. Terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dengan perbandingan pada siklus II dari 89 % meningkat menjadi 100 % siswa tuntas setelah diadakan tindakan pada siklus I. Berikut merupakan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada kegiatan pembelajaran : a. Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran RPP sudah guru persiapkan dengan baik. Dalam RPP tersebut indikator mengarah pada pengembangan berfikir tingkat tinggi. Kegiatan awal pembelajaran dapat guru lakukan dengan sangat baik. Dalam kegiatan tersebut apersepsi disampaikan guru dengan jelas dan baik, begitupula dengan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran guru sudah dapat menunjukkan penguasaan materi dengan sangat baik. Materi pembelajaran dapat guru kaitkan dengan realitas kehidupan serta mata pelajaran lain. Guru dapat menciptakan Iklim yang responsif dengan sangat baik, sehingga siswa dapat merespon baik kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru sangat membimbing siswa dalam kegiatan merumuskan masalah berpasangan serta merumuskan hipotesis, mengklasifikasi data, menyimpulkan materi dan pembuatan mind mapping sehingga siswa dapat bekerjasama dengan maksimal. Alokasi waktu yang direncanakan dalam RPP sudah guru kelola dengan sangat baik. Situasi kelaspun dapat guru kendalikan. Sementara pengamatan pada lembar pengamatan siswa yaitu, pada kegiatan awal pembelajaran siklus ini siswa sudah sangat siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ketika guru menyampaikan apersepsi dengan tanya jawab, siswa berantusias menjawab pertanyaan dari guru.bukan hanya dalam kegiatan apersepsi saja, melainkan ketika guru menyampaikan yujuan pembelajaran siswa menyimak dengan sangat baik. Dalam kegiatan inti siswa secara mandiri menyimak materi dengan baik dan tidak gaduh serta mengganggu konentrasi teman- teman yang lainnya. Dalam kegiatan kelompok berpasangan untuk merumuskan masalah dan membaginya dengan

77 membacakan didepan kelas dapat siswa lakukan dengan baikdan penuh antusias. Selain itu, siswa sangat tekun dan berantusias dalam kegiatan merumuskan hipotesis, klasifikasi data, kesimpulan dan pembuatan mind mapping yang dilakukan dengan berkelompok 4 siswa.dalam kegiatan tersebut siswa saling bekerja sama untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Tidak ada siswa yang bermain atau gaduh didalam kelas. Semua kelompok mengumpulkan hasil laporan dengan baik. b. Pertemuan II Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, pada pertemuan kedua siklus III ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan sangat baik sesuai dengan perencanaan dan hasil refleksi pada siklus sebelumnya yaitu perbaikan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ini, guru sudah mempersiapkan RPP dengan baik dengan indikator yang mengarah pada pengembangan berfikir tingkat tinggi. Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dengan baik. Bukan hanya apersepsi, guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik. Materi untuk kegiatan pembelajaran dapat guru kuasai dengan sangat baik. Materi pembelajaran tersebut dapat guru kaitkan dengan mata pelajaran lain serta dalam realitas kehidupan dengan sangat baik. Guru dapat menciptakan iklim yang responsif dengan sangat baik. Dalam kegiatan pembelajaran guru dapat membimbing siswa ketika siswa menyimak materi. Bukan hanya itu saja guru selalu membimbing siswa dalam kegiatan kelompok berpasangan maupun kegiatan kelompok dalam merumuskan hipotesis, mengklasifikasi data, menyimpulkan, sjuga membuat mind mapping. Bukan hanya satu kelompok atau kelompok tertentu yang guru bimbing, melainkan semua kelompok secara bergantian. Alokasi waktu berjalan dan dapat dikelola sesuai dengan rencana pembelajaran, dalam arti guru mengelola alokasi waktu dengan sangat baik. Situasi, dan kondisi kelas dapat guru kelola serta kendalikan dengan baik. Sementara hasil dari lembar pengamatan siswa yaitu, pada kegiatan pra pembelajaran siswa sangat berantusias dan siap untuk mengikuti kegiatan

78 pembelajaran. Apersepsi serta tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dapat siswa simak serta tanggapi dengan sangat baik. Memasuki kegiatan inti yaitu dengan kegiatan menyimak secara individual siswa dapat lakukan dengan baik tanpa gaduh dan mengganggu teman yang lain. Semua siswa menyimak materi dengan seksama dan sesuai alokasi waktu yang ditentukan. Dalam merumuskan masalah secara berpasangan dan membaginya dengan membacakan didepan kelas, siswa sangat berantusias. Bukan hanya itu saja, melainkan ketika kehiatan kelompok untuk merumuskan hipotesis, klasifikasi data, kesimpulan dan pembuatan mind mapping siswa bersama dengan kelompoknya saling membantu dan saling bekerjasama. Kegiatan tersebut siswa lakukan dengan sangat baik. Dalam mengunjungi papan pajangan, dapat siswa lakukan dengan rapi dan tidak gaduh. Laporan yang telah siswa susun bersama dengan kelompoknya, dapat siswa kumpulkan dengan baik. Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus III pada pertemuan pertama dan kedua dilakukan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi pembelajaran IPS dengan penggunaan pendekatan inkuiri, metode mind mapping dan model Think Pair Share bagi guru kelas dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa penggunaan pendekatan inkuiri, metode mind mapping, dan model TPS merupakan strategi pembelajaran yang efektif. Dalam kegiatan pembelajaran siswa lebih berantusias dan bersemangat untuk memecahkan masalah serta berdiskusi bersama kelompoknya. Terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dengan perbandingan siklus II ketuntasan hasil belajar adalah 89 % meningkat menjadi 100 % setelah tindakan siklus III. Dalam siklus III ini, kegiatan pembelajaran sudah berjalan sangat baik sesuai dengan perencanaan serta dengan kegiatan refleksi pada siklus- siklus sebelumnya. Indikator kerja dengan ketuntasan siswa telah tercapai yaitu 100 % dengan KKM 90.

79 Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yang berupa laporan diskusi kelompok yaitu pada siklus III ini skor tertinggi yang dicapai siswa telah meningkat menjadi 97,90, sedangkan skor terendah menjadi 90,60 dengan skor rata-rata 94,72. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 27 siswa (100 %) dan tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III maka keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada pembelajaran siklus III adalah sebagai berikut : a. Kekuatan 1. Tersedia RPP, indikator pembelajaran mengarah pada pemngembangan berfikir tingkat tinggi yaitu kegiatan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengklasifikasi data,membuat kesimpulan, dan membuat mind mapping, kegiatan belajar menggambarkan pembelajaran siswa aktif dan kreatif. 2. Adanya apersepsi dan tujuan pembelajaran yang membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapat, serta kesimpulan dan penguatan. 3. Kegiatan pembelajaran dipantau dengan baik dengan pemberian nilai untuk unjuk kerja siswa dan nilai hasil akhir dengan laporan. 4. Siswa siap dan berantusias dalam kegiatan pembelajaran. 5. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan berantusias dalam kegiatan apersepsi. 6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik, berdiskusi dengan baik bersama kelompok masing- masing dan saling memberikan masukan serta pendapat. 7. Siswa lebih terampil dalam membuat mind mapping dibandingkan pada pertemuan- pertemuan sebelumnya.

80 8. Siswa dapat menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan membandingkan hasil diskusi yang di tempel pada papan pajangan dengan kelompok lain. 9. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. b. Kelemahan 1. Masih terdapat beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sekelompoknya tentang hal yang tidak terkait dengan pelajaran. 4.5 Hasil Penelitian Hasil tindakan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan pendekatan Inkuiri dengan metode Mind Mapping dan model Think Pair Share pada mata pelajaran IPS standar kompetensi Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kompetensi dasar 2.2, 2.3, dan 2.4 siswa kelas 5 SD N 02 Kupen Pringsurat Temanggung pada semester 2 tahun ajaran 2012/ 2013. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Perbandingan ketuntasan hasil belajar IPS Pra Siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III Belajar Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tuntas 90 4 15% 19 70% 24 89% 27 100% Tuntas < 90 23 85% 8 30% 3 11% 0 0% Jumlah 27 100% 27 100% 27 100% 27 100% Sumber : data primer Dari tabel tersebut terlihat adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, pada pra siklus 85 % siswa tidak tuntas dan 15 % siswa tuntas, siklus I 30% siswa tidak tuntas dan 70 % siswa tuntas serta pada siklus II 11 % siswa tidak tuntas dan 89% siswa tuntas serta pada siklus III 0%

81 siswa tidak tuntas dan 100 % siswa tuntas. Berdasarkan tabel dapat digambarkan pada gambar diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar di bawah ini. 100% 80% 85% 70% 89% 100% 60% 40% 20% 0% 15% 30% 11% 0% Pra Siklus siklus I siklus II siklus III tidak tuntas tuntas Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada pembelajaran pra siklus, siklus I, siklus II, dan Siklus III. Selain pada tingkat ketuntasan hasil belajar yang meningkat perolehan skor maksimal juga meningkat yaitu pada pra siklus sebesar 91 pada siklus I menjadi 95,45 dan pada siklus II meningkat menjadi 96,80 serta siklus III juga lebih meningkat lagi menjadi 97,90. Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar grafik perbandingan skor maksimal berikut ini. skor Maksimal 100 98 96 94 92 90 88 86 96.8 97.9 95.45 91 Pra Siklus siklus I Siklus II siklus III Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Skor Maksimal pra siklus, Siklus I, Siklus II. Dan Siklus III.