Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA Sosialisasi LAM-PTKes Tahap II untuk Bidang Ilmu Keperawatan dan Tahap I untuk Bidang Ilmu Gizi (22 23 Mei 2015)

KERANGKA ACUAN KERJA Sosialisasi LAM-PTKes Tahap II untuk Bidang Ilmu Keperawatan dan Tahap I untuk Bidang Ilmu Gizi (22 23 Mei 2015)

bermuara pada budaya peningkatan mutu berkelanjutan (culture of continuous quality improvement).

KERANGKA ACUAN KERJA Sosialisasi LAM-PTKes Tahap I untuk Bidang Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (29 30 Mei 2015)

Gambar 1 : Continuous Quality Improvement pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

LAPORAN CAPAIAN TASK FORCE LEMBAGA AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN INDONESIA JAKARTA FEBRUARI 2012

bermuara pada budaya peningkatan mutu berkelanjutan (culture of continuous quality improvement).

SIMAK PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK ASSESOR

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Sebagai Lembaga Akreditasi Baru

SIMAK PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK)

SIMAK PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK VALIDATOR

SIMAK PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PT [Panduan Penggunaan SIMAK untuk Operator PS]

Persiapan Audiensi Task Force LAM-PTKes dengan Dirjen Dikti

Organisasi LAM-PTKes Jakarta, April 2015

SIMAK PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI

LAMPIRAN 10. (Halaman 1-41)

PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN LAM- PTKES

PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN LAM- PTKES

SIMAK PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK SEKRETARIAT

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

Organisasi LAM-PTKes Jakarta, Juli 2014

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

KERANGKA ACUAN KERJA SOSIALISASI LAM-PTKES UNTUK PROGRAM STUDI BIDANG ILMU KESEHATAN

TUGAS TIM INTI DALAM BALANCED SCORECARD (BSC) LAM-PTKes

Tabel 1. Penjabaran Langkah menjadi Kegiatan LAM-PTKes

Tim Penyunting : Desy Aryani Putri Ervienia Oryza Sativa Soedarmono Soejitno. Desain Cover oleh: Muhammad Caesar Abdullah

Pokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

Isu Strategis Komponen 1

4. ANALISIS PASAR LAM-PTKes

LAPORAN KEGIATAN LAM-PTKes Indonesia 4 th Implementation Review World Bank Mission

Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK-Nakes)

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pertemuan Task Force LAM : Pembahasan Permen LAM. Jakarta, 29 Maret 2012

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN INDONESIA (LAM-PTKes) Dr. Arum Atmawikarta, MPH

AKREDITASI BERSAMA LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN (LAM-PTKes)

AKREDITASI BERSAMA LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN (LAM-PTKes)

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan

I. PRASYARAT BUSINESS PLAN

Oleh Pengurus LAM-PTKes

TABEL 2. JADUAL KEGIATAN

Proposal Pameran 2 nd Annual Meeting LAM-PTKes 2018

STUDI KELAYAKAN. PENDIRIAN LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN (LAM-PTKes) BIDANG ILMU : KESEHATAN

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KLINIK AKREDITASI LAM-PTKes 2017

ANALISIS PASAR LAM-PTKes

Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011

Rencana Strategis LAM-PTKes Jakarta, Juli 2014

CATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

NASKAH AKADEMIK SISTEM AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEHATAN HEALTH PROFESSIONAL EDUCATION QUALITY PROJECT DIRECTORAT OF HIGHER EDUCATION

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012

Uji Kompetensi sebagai Exit Exam serta Penetapan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru FK TA 2014/2015

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/P/2014 TENTANG

CATATAN MONEV SOSIALISASI HASIL UJI COBA CBT NERS

LEMBAGA PENGEMBANGAN UJI KOMPETENSI (LPUK)

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230 /P/2014 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN INDONESIA

AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI

Informasi Registrasi Peserta Pertemuan Tahunan LAM-PTKes (IAAHEH Annual Meeting) 2016

HASIL DISKUSI TERKAIT KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Klinik Akreditasi LamptKes Sri Teguh Rahayu, M. Farm., Apt

PERCEPATAN PROSES FASILITASI AKREDITASI PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN DAN DIII KEBIDANAN: PENGISIAN INSTRUMEN AKREDITASI (BATCH 2)

Peningkatan Kinerja Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi yang Bermutu dan Berdaya Saing

Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan. Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan

PELATIHAN SISTEM PENJAMINAN MUTU DAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016 BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

RAPAT TINDAK LANJUT PENYUSUNAN STRATEGI PEMBINAAN INSTITUSI PENDIDIKAN PERAWAT VOKASI

LAMPIRAN 5. (Halaman 1-4)

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KELOLA BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

laporan Kemajuan BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT Pertemuan Resktruturisasi HPEQ SURABAYA, SEPETEMBER 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Health Professional Education Quality (HPEQ) Project

AGENDA KONSEP DASAR DAN KEBIJAKAN AKREDITASI BAN-PT

WORKSHOP PANEL EXPERT UKDGI GELOMBANG 2

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2017 TENTANG KONSIL TENAGA KESEHATAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tugas Per Unit Berdasarkan Organogram LAM-PTKes. 21 September 2012 Gedung Dikti lantai 3 Jakarta

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan. Civil Society

Bidang keuangan terbukti dengan transparansi dalam penganggaran, pengelolahan, penggunaan dan pengawasan keuangan. Dalam hal

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

CATATAN MONEV WORKSHOP SOSIALISASI TRY OUT CBT UJI KOMPETENSI NERS

LAMPIRAN 9. (Halaman 1-7)

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

VISI, MISI & NILAI PDGI

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5.

LAMPIRAN 4. (Halaman 1-8)

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL STANDARD SETTING KEDOKTERAN GIGI

Pedoman Asesor LAM-PTKes Indonesia

LAPORAN BULANAN PERTAMA

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

PEMBENTUKAN LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI (LAM) PROFESI KESEHATAN

BAB 2 IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM

TASK FORCE LEMBAGA AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN INDONESIA JAKARTA DESEMBER

Transkripsi:

Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes Waktu : 14 Desember 2011 pukul 10.30 13.30 WIB Tempat : Gedung Dikti Kemdikbud Lantai 3, Jakarta Pimpinan Rapat : Illah Sailah (Direktur Pembelajaran & Kemahasiswaan, Manajer Proyek HPEQ) Peserta Rapat : 1. Bambang Irawan : AFDOKGI 2. Zaura K Anggraeni : PDGI 3. Ema Rachmawati : AIPTKMI 4. Dedi Supratman : IAKMI 5. Ova Emilia : AIPKI 6. Laurensia : IBI 7. Ani Kusumastuti : AIPKIND 8. Elly Nurachmah : AIPNI 9. Hamam Hadi : AIPGI 10. Elly Wahyudin : APTFI 11. Noffendri : IAI 12. Minarto : PERSAGI 13. Ridwan R T : Kasubdit Pembelajaran Dit. Belmawa Dikti 14. Irawan Yusuf : Koordinator Komponen 1 Proyek HPEQ 15. Usman C Warsa : Ketua Task Force LAM-PTKes Indonesia 16. Riana Syarif : Sekretaris Task Force LAM-PTKes Indonesia 17. Emi Nurjasmi : Anggota Task Force LAM-PTKes Indonesia 18. Muhammad Hadi : Anggota Task Force LAM-PTKes Indonesia 19. Nurul Falah : Anggota Task Force LAM-PTKes Indonesia

POINT OF MEETING PERTEMUAN TASKFORCE LAM-PTKES INDONESIA DENGAN STAKEHOLDERS PROFESI TERKAIT KESEPAKATAN PENDIRIAN LAM-PTKES 1. ISU STRATEGIS Isu strategis yang dibahas pada pertemuan taskforce LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan) dengan stakeholders profesi saat ini adalah terkait konsensus untuk kesepakatan pendirian LAM-PTKes sebagai lembaga akreditasi mandiri yang akan melakukan akreditasi pada pendidikan tinggi kesehatan. Pendirian LAM-PTKes ini juga merupakan target KPI utama komponen 1 proyek HPEQ. Pertemuan strategis ini juga bertujuan untuk melaporkan perkembangan pendirian LAM yang telah dilakukan oleh taskforce, serta memberikan pemahaman komprehensif terkait konsep LAM-PTKes Indonesia yang meliputi fungsi LAM-PTKes, prinsip continuous quality improvement, struktur kepengurusan, dan independensi pendanaan LAM-PTKes. Disamping itu, penyelesaian standar-standar profesi dan instrumen akreditasi, aliansi strategis serta monitoring dan evaluasi kinerja LAM-PTKes juga diidentifikasi oleh stakeholders sebagai isu yang perlu segera ditindaklanjuti. Detail bahasan isu strategis beserta input dari peserta pertemuan dirumuskan dalam matriks bahasan isu sebagai berikut : ISU STRATEGIS BAHASAN INPUT Fungsi LAM apakah juga akan mengakreditasi institusi? Fungsi LAM_PTKes Indonesia Prinsip continuous quality improvement Input PDGI Perlu dilakukan sosialisasi pengembangan LAM-Indonesia kepada masyarakat luas Perlu ada intensifikasi untuk memperkuat komitmen kolegium KG spesialis Input AIPNI Landasan Continuous Quality Improvement dan 2 P a g e

Konsep LAM-PTKes Indonesia Quality Cascade sebaiknya dapat lebih tergambar dalam mekanisme operasional sistem akreditasi LAM-PTKes Indonesia Lesson learned LCME : asesor benar-benar independen dan tidak menjadi pembina Input Koordinator Komponen 1 Konsep implementasi CQI di LAM-PTKes Indonesia bisa berjalan baik bila external quality control dan internal quality culture diimplementasikan dengan baik Lesson learned LCME : - Mekanisme CQI : internal institusi dan LCME melakukan visitasi untuk mengawal kualitas - Asesor LCME adalah sebagian besar adalah dekan Perlu pembahasan lebih lanjut terkait penamaan struktur organisasi LAM-PTKes Indonesia Perlu ada staf khusus yang bertanggung jawab pada manajemen data LAM-PTKes Indonesia (terutama yang terkait data akreditasi) Struktur Kepengurusan Input IAKMI Fungsi Board of trustees sebaiknya dapat dielaborasi lebih dalam lagi, terutama terkait jumlah Board of Trustee (sebaiknya berjumlah ganjil, untuk mengantisipasi adanya voting) LAM-PTKes Indonesia terdiri dari 7 profesi yang didalamnya terdapat kolegium dan struktur yang dapat diberdayakan Organogram LAM-PTKes sebaiknya tercemin dalam AD/ART AD/ART LAM-PTKes Indonesia sebaiknya dapat seera dishare kepada profesi Input AIPNI Struktur organisasi : Istilah board of director sebaiknya diganti menjadi board of executive, karena direkturnya hanya 1 orang LAM-PTKes Indonesia diharapkan tidak hanya melakukan penilaian tetapi juga melakukan pembinaan akreditasi 3 P a g e

Input AIPKI Perlu follow up yang realistis dari hasil akreditasi yang dilakukan (tidak hanya sekedar penilaian) Input Ketua Taskforce Pembinaan oleh LAM-PTkes Indonesia dimaksudkan untuk pembinaan akreditasi (external quality control), bukan pembinaan pendidikan karena pembinaan internal difasilitasi melalui program SPMI Dikti Pembinaan Akreditasi Input AIPTKMI Pembinaan yang dilakukan oleh LAM-PTKes Indonesia sebaiknya dapat dibatasi, supaya burden tidak terlalu berat Sebaiknya dapat dibentuk LAM-PTKes Indonesia di tingkat wilayah untuk melakukan fungsi jejaring pembinaan (berbasis regionalisasi asosiasi institusi pendidikan) Input IAKMI Peran LAM-PTKes Indonesia sangat strategis ; jejaring untuk melakukan pembinaan perlu dipertimbangkan Input AIPKIND Perlu disusun mekanisme pembinaan dari LAM- PTKes Sebaiknya ada pihak yang melakukan nurturing secara tetap, sehingga pemantauan mutu institusi juga dapat lebih terkontrol Input APTFI Lesson learned APTFI : Pembinaan institusi pendidikan farmasi dilakukan dengan berbasis regionalisasi Rencana Implementasi Akreditasi LAM -PTKes Rencana Akreditasi Tahun 2012 Perlu disusun timeline yang jelas dalam implementasi akreditasi LAM-PTKes Target akreditasi LAM-PTKes Indonesia (prioritas tahun 2012) : prodi kedokteran dan kedokteran gigi Implikasi PP No.19 tahun 2005 : Jika institusi tidak terakreditasi, maka lulusannya tidak diakui 4 P a g e

LAM-PTKes Indonesia juga akan mengakreditasi prodi pendidikan dokter dan dokter gigi spesialis Perlu ditelaah lebih lanjut dengan berbasis pada tugas dan wewenang organisasi : MKKI meminta mandat untuk mengakreditasi institusi pendidikan dokter dan dokter gigi spesialis Input Koordinator Komponen 1 Saat ini terdapat sekitar 138 prodi spesialis yang harus diakreditasi Prodi dokter dan dokter spesialis yang direkomendasikan baik oleh kolegium, dan telah memenuhi syarat proses dan substansi menurut BAN-PT, akan direkomendasikan untuk diakui oleh Kemdikbud MKKI hanya melakukan evaluasi internal untuk mendukung akreditasi, tidak berwenang melakukan akreditasi Input IDI (disampaikan secara tertulis kepada koordinator komponen 1) Diharapkan LAM-PTKes Indonesia dapat memberikan rekomendasi untuk pembukaan program studi baru, untuk selanjutnya disampaikan kepada Dikti Input PDGI Perlu ada masa transisi akreditasi dari BAN PT ke LAM-PTKes Indonesia Perlu dilakukan sinkronisasi kewenangan untuk menyusun standar dan melakukan akreditasi Input IBI Mekanisme/strategi pembinaan terhadap prodi yang tidak terakreditasi harus dipersiapkan Input APTFI Filter penjaringan mutu di APTFI : Hanya institusi yang terakreditasi A dan B yang dapat membuka prodi profesi apoteker Standard Operational Procedure (SOP) akreditasi SOP untuk standar pelayanan akreditasi oleh LAM-PTKes Indonesia harap dipersiapkan Tata cara akreditasi perlu dituangkan dalam pedoman yang harus disosialisasikan kepada semua institusi 5 P a g e

Input AIPTKMI Perlu ada indikator proses, tata cara dan flow process untuk menstandardisasi proses akreditasi yang dilakukan oleh LAM-PTKes Indonesia Input AIPNI Taskforce LAM-PTKes Indonesia diharapkan dapat menyusun aturan kewajiban dan larangan bagi institusi sebagai acuan Kode etik akreditasi perlu disosialisasikan kepada semua institusi Asesor akreditasi Input Koordinator Komponen 1 Sudah ada SOP terkait rekrutmen dan pelatihan asesor serta ada kode etik asesor dalam melaksanakan akreditasi Dalam struktur LAM-PTKes Indonesia, direncanakan ada komite etik dan banding (terintegrasi) sebagai tim ad hoc Input AFDOKGI Perilaku asesor LAM-PTKes Indonesia diharapkan dapat sejalan dengan kode etik Input IAKMI Bantuan dari Pemerintah pada tahap awal pendirian LAM-PTKes Indonesia memang sangat diperlukan, terutama terkait pendanaan Pendanaan Akreditasi Input PERSAGI Pendanaan akreditasi sebaiknya tidak dari institusi, karena tidak dapat dimasukkan pada perencanaan dana institusi (terutama PTN) Input Ketua Task Force Untuk menjaga independensi, sebaiknya digunakan mekanisme kontrak dengan lembaga lain (dana dari pemerintah) Input APTFI Pendanaan akreditasi sebaiknya tidak dibebankan pada institusi 6 P a g e

Input AIPNI Borang akreditasi perawat (jenjang pendidikan ners dan DIII) sudah siap diujicobakan Persiapan Profesi Untuk Implementasi Akreditasi Aliansi Strategis Standar dan Instrumen Akreditasi Profesi Keterlibatan Stakeholders Penerapan standar - standar profesi harus segera dilaksanakan dan perlu disusun SOP serta FAQ dalam implementasi LAM-PTKes Indonesia Kerangka umum penyusunan instrumen akreditasi : Penyusunan standar pendidikan sosialisasi standar implementasi penjaminan mutu penyusunan instrumen akreditasi Input AIPGI AIPGI akan belajar dari profesi-profesi lain dalam hal penyusunan instrumen akreditasi Penyusunan instrumen akreditasi perlu mengacu pada standar-standar baru yang telah disusun oleh BSNP Penyusunan standar-standar, instrumen akreditasi, persiapan asesor untuk profesi gizi masih memerlukan fasilitasi dari proyek HPEQ Input PERSAGI Perlu ada harmonisasi dalam implementasi standar Input AIPTFI Dari 26 prodi profesi apoteker, sudah 14 prodi yang melakukan proses akreditasi Instrumen akreditasi untuk pendidikan apoteker sudah tersusun Input IDI (disampaikan secara tertulis kepada koordinator komponen 1) Perlu mempertimbangkan KKI dalam struktur organisasi LAM-PTKes Indonesia Input IAKMI Diharapkan tidak terjadi dominasi dari salah satu profesi saja Input AFDOKGI LAM-PTKes Indonesia sebaiknya melibatkan Lembaga Konsumen sebagai stakeholders, yang dapat memberikan feedback dari perspektif masyarakat 7 P a g e

Monitoring Dan Evaluasi Penjaminan Mutu dan Sustainability LAM-PTKes Input PDGI Perlu ada pihak yang mengawal aspek filosofi LAM- PTKes Indonesia, terutama terkait sustainability setelah proyek HPEQ berakhir Perlu ada external body yang dapat mengevaluasi kinerja LAM-PTKes Indonesia Input Ketua Taskforce Pihak yang mengawal aspek filosofis LAM-PTKes Indonesia adalah stakeholders (masyarakat profesi) Input BAN PT (disampaikan secara tertulis) Pertemuan dengan stakeholders diharapkan dapat dilakukan secara reguler, supaya dapat selalu update dengan perkembangan pendirian LAM-PTKes 2. Rangkuman Pembahasan A. Konsep LAM-PTKes Indonesia Perlu pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi LAM-PTKes Indonesia yaitu mengakreditasi program studi saja atau program studi dan/atau institusi pendidikan tinggi kesehatan Perlu dilakukan sosialisasi perkembangan pendirian LAM- PTKes Indonesia kepada masyarakat luas serta intensifikasi penguatan komitmen profesi terhadap LAM-PTKes Indonesia Implementasi CQI di LAM-PTKes Indonesia bisa berjalan baik bila external quality control dan internal quality culture diimplementasikan dengan baik oleh seluruh institusi Perlu penyesuaian organogram dan struktur organisasi LAM-PTKes Indonesia, sesuai dengan input dari stakeholders profesi AD/ART LAM-PTKes Indonesia sebaiknya dapat segera di-share kepada stakeholders profesi untuk mendapatkan input LAM-PTKes Indonesia tidak hanya melakukan penilaian tetapi juga melakukan pembinaan akreditasi (bukan pembinaan pendidikan, karena pembinaan pendidikan difasilitasi melalui program SPMI Dikti). Perlu disusun mekanisme pembinaan akreditasi yang terstruktur B. Rencana Implementasi Akreditasi LAM-PTKes Perlu disusun timeline yang jelas dalam implementasi akreditasi LAM-PTKes Implikasi PP No.19 tahun 2005 : Jika institusi tidak terakreditasi, maka lulusannya tidak diakui Target akreditasi LAM-PTKes Indonesia Tahun 2012 adalah prodi kedokteran dan kedokteran gigi, serta uji coba akreditasi prodi ners dan bidan LAM-PTKes Indonesia juga akan mengakreditasi prodi kedokteran dan kedokteran gigi spesialis Perlu segera disusun SOP standar pelayanan akreditasi oleh LAM-PTKes Indonesia 8 P a g e

Tata cara akreditasi dan kode etik asesor perlu dituangkan dalam pedoman yang harus disosialisasikan kepada semua institusi C. Persiapan Profesi untuk Implementasi akreditasi dan Aliansi Strategis Penerapan standar - standar profesi harus segera dilaksanakan dan perlu disusun SOP serta FAQ implementasi LAM-PTKes Indonesia Kerangka umum penyusunan instrumen akreditasi : Penyusunan standar pendidikan sosialisasi standar implementasi penjaminan mutu penyusunan instrumen akreditasi Penyusunan instrumen akreditasi perlu mengacu pada standar-standar baru yang telah disusun oleh BSNP Perlu ada harmonisasi dalam implementasi standar antara asosiasi institusi pendidikan dan organisasi profesi D. Aliansi Strategis dan Monitoring Evaluasi LAM-PTKes Indonesia sebaiknya melibatkan Lembaga Konsumen sebagai stakeholders, yang dapat memberikan feedback dari perspektif masyarakat Perlu ada pihak yang mengawal aspek filosofi LAM-PTKes Indonesia, terutama terkait sustainability setelah proyek HPEQ berakhir. Pihak yang dinilai paling eligible adalah stakeholders (masyarakat profesi) Perlu ada external body yang dapat mengevaluasi kinerja LAM-PTKes Indonesia Perlu dilakukan stakeholder meeting secara reguler untuk mensosialiasikan hasil kerja taskforce 3. Kesepakatan Pertemuan : Asosiasi Institusi Pendidikan dan Organisasi Profesi Tujuh Profesi Kesehatan yaitu AIPKI, IDI, AFDOKGI, PDGI, AIPNI, PPNI, AIPKIND, IBI, APTKMI, IAKMI, APTFI, IAI, AIPGI, PERSAGI menyepakati hal-hal terkait dengan Pendirian LAM-PTKes Indonesia sebagai berikut: Menyepakati bahwa pendirian Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda lagi Menyepakati berdirinya Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes Indonesia) Menyepakati bahwa akreditasi pada pendidikan tinggi kesehatan dilakukan oleh LAM-PTKes Indonesia 4. Rencana Tindak Lanjut : Pertemuan stakeholders lanjutan untuk menyepakati AD/ART dan tata cara implementasi LAM- PTKes Indonesia sekaligus menandatangani kesepakatan pendirian LAM-PTKes Indonesia pada tanggal 22 Desember 2011 pukul 13.00 16.00 WIB di Dikti Kemdikbud. 9 P a g e

Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes

Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes

Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes