PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN NOMOR : / / /2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI. Indikator Mutu RS. Amal Sehat Wonogiri terdiri atas 5 Indikator Mutu yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yaitu bertekad untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA INSTALASI GAWAT DARURAT

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

G U B E R N U R J A M B I

CAPAIAN INDIKATOR MUTU TH 2016 RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

BAB 1 PENDAHULUAN. paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian

Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS. Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP:

BAB 1 PENDAHULUAN. jaringannya (DinKes Jawa Timur, 2013). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA TIM PENYELENGGARA HCU RS BETHESDA LEMPUYANGWANGI YOGYAKARTA 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PEUREULAK BARAT

RSUD A.M. PARIKESIT PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN

INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional. Rumah sakit sebagai salah satu sistem pelayanan, rehabilitasi medik, dan pelayanan perawatan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi

PROGRAM KERJA INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2015 RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS JL. DANAU SUNTER UTARA, SUNTER PARADISE I, JAKARTA

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS MANIANGPAJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur. kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

Kepatuhan Dokter Mengisi Asesmen Medis Secara Lengkap Pada Pasien Yang Akan Melakukan Rawat Inap

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG

Program Peningkatan Mutu Klinis Dan Keselamatan Pasien1 KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS BANJARANGKAN 2

LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT 26 INDIKATOR MUTU PRIORITAS RS. ERNALDI BAHAR

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS PEKUNCEN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

NO INDIKATOR JUDUL TARGET

PROGRAM KERJA SUB KOMITE MUTU KEPERAWATAN RUMAH SAKIT LNG BADAK TAHUN 2016

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

Langkah-langkah Implementasi Bab - KPS KARS

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Hospital Public Training Schedule

BAB I PENDAHULUAN. sakit swasta di Surabaya yang menangani pelayanan dibidang obstetri dan

PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS PMKP RS PANTI NIRMALA. Laporan bulanan dan laporan tahunan direksi ke yayasan. Pemilik mengetahui

No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Jumlah alat yang dimiliki di UGD dalam rangka penyelamatan jiwa

Kamus Indikator. Mutu. RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Kode Dokumen: PMKP-8/014/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

REKAP DOKUMEN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Transkripsi:

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana. Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian, selama perjalanan ke rumah sakit, maupaun di rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Gawat Darurat perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien IGD RS Putri Surabaya khususnya. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan gawat darurat di IGD RS Putri Surabaya harus berdasarkan standar pelayanan Gawat Darurat RS Putri Surabaya. BAB II LATAR BELAKANG RSIA Putri merupakan rumah sakit khusus menangani pasien anak dan obgyn. Dimana pasien- pasien selain kategori obgyn dan anak, tidak bisa mendapatkan perawatan rawat inap di

RSIA Putri, sehingga akan kami rujuk ke rumah sakit umum. Sejak adanya Instalasi Gawat Darurat, rumah sakit harus memiliki minimal 1 tim penanggulangan bencana, untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana di sekitar rumah sakit. Program kerja tahun 2017 atas dasar asumsi pencapaian, cakupan pasien dan beberapa indikator mutu IGD sebagai berikut : No. CAPAIAN KEGIATAN TH 2014 TH 2015 TH 2016 TH 2016 (Bln Okt-Des Estimasi) Target Tahun 2016 % Kurang/ lebih Target Tahun 2017 1. Jumlah kasus bedah dan 305 367 576 s/d Okt 691 429 +88.28 % 785 non bedah Dari data di atas maka kunjungan pasien di IGD tahun 2016 mengalami peningkatan 88,28% dari tahun 2015 No. CAPAIAN KEGIATAN TH 2014 TH 2015 TH 2016 1. Jumlah Kasus True Emergency 36 55 107 2. Jumlah Kasus False Emergency 269 312 469 Dari data di atas maka dapat dihitung bahwa jumlah pasien True Emergency lebih sedikit dibandingkan denga pasien False Emergency BAB III TUJUAN 1. Umum Terselenggaranya pelayanan rumah sakit secara optimal dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD berbasis pada keselamatan pasien

2. Khusus a. Terjadinya peningkatan cakupan kunjungan pelayanan IGD b. Tercapainya indicator mutu IGD BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. KEGIATAN POKOK 1. Peningkatan mutu pelayanan mutu rumah sakit 2. Peningkatan professionalism SDM 3. Pengadaan sarana dan pra sarana yang memadai 4. Meningkatkan keselamatan dan keamanan pasien dan petugas (K3RS) 5. Pelaksanaan PPI 6. Kepuasan Pasien 2. RINCIAN KEGIATAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan Menyempurnakan SPO pelayanan Menganalisa dan mengevaluasi indikator mutu rawat inap anak 2. Meningkatkan professional SDM Melakukan pelatihan eksternal untuk profesi Mengikuti diklat keselamatan pasien,k3rs,ppi,pmkp,dll Pertemuan berkala membahas kasus yang terjadi. 3. Pengelolaan pengadaan alat Seleksi dan pengadaan peralatan

1. Pengadaan Defibrilator 2. Pengadaan timbangan bayi 3. Pengadaan otoscope 4. Pengadaan stethoscope dewasa Identifikasi dan inventarisasi peralatan Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi,tes,kalibrasi dan pemeliharaan Monitoring dan melaksanakan catatan kondisi peralatan, insiden yang harus dilaporkan, problem dan kegagalan-kegagalan Mendokumentasikan program pengelolaan Berkoordinasi dengan IPPRS untuk pemeliharaan alat 4. Meningkatkan keselamatan dan keamanan pasien dan petugas (K3RS) Meningkatkan kepatuhan untuk identifikasi pasien Meningkatkan kepatuhan pemakaian APD Pemisahan sampah medis dan non medis Kepatuhan penggunaan alat disposable 5. Pelaksanaan PPI. Kepatuhan cuci tangan dan penggunaan APD 100 % 6. Keselamatan Pasien Pemantauan kepatuhan pelaksanaan 6 sasaran keselamatan pasien Evaluasi dan pelaporan KTD,KNC,KPC dan sentinel Evaluasi pencapaian indikator sasaran keselamatan pasien 7. Kepuasan Pasien Indentifikasi kebutuhan pasien a. Pemberian informasi pada saat penerimaan pasien baru 1. Identifikasi pasien 2. Pelayanan pasien kurang dari 5 menit setelah pasien datang 3. Tata tertib rumah RS, sarana dan hak serta kewajiban pasien b. Melakukan survey kepuasan pasien 1. Menjaring informasi keinginan dan kepuasan pelanggan,dengan cara pemberian kuisioner pasien 2. Kolaborasi dengan marketing dalam pembuatan kuisoner

BAB V SASARAN 1. Pencapaian indikator klinis dan manajemen di rawat Inap sesuai standar a. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 100% b. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam c. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku (BLS/ PPGD/ GELS/ ATLS/ ACLS ) d. Ketersediaan tim penanggulangan bencana e. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat < 5 menit f. Kepuasan pelanggan >80% g. Kematian pasien <24 jam <dua perseribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam) h. Tidak adanya pasien yang harus membayar uang muka 2. Pencapaian target pasien pelayanan di IGD a. Cakupan pasien IGD meningkat menjadi 36% dibandingkan tahun 2016 BAB VI JADWAL KEGIATAN Di bawah ini skedul pelaksanaan kegiatan unit pelayanan IGD dengan program kerja tahun 2017

No. Jenis Kegiatan Tiap Hari Tiap Bulan Triwulan Tiap Tahun 1. Pemantauan Pelaksanaan sasaran keselamatan pasien 2. Pemantauan tindakan pencegahan infeksi 3. Peningkatan excellent service kepada pelanggan 4. Pemantauan respon time pelayanan 5. Sensus Harian IGD 6. Pemantauan kepatuhan pelaksanaan SPO 7 Penilaian kinerja petugas 8 Pembuatan program kerja 9 Kalibrasi alat medis BAB VII RENCANA ANGGARAN Rencana anggaran rutin unit IGD RSIA PUTRI Surabaya NO URAIAN JUMLAH SATUAN HARGA TOTAL SATUAN SATUAN 1 Tisu halus Buah 4 10.245 40.980

2 Tisu Hand Towel Buah 6 6.150 36.900 3 Buku Folio Buah 2 14.500 29.000 4 Ordner Buah 2 13.500 27.000 Folio 5 Tipe x Buah 1 4.500 4.500 6 Bollpoint Buah 10 1.028 10.280 7 Isi Staples Buah 2 1.850 3.700 8 Kertas Resep Bendel 5 7.500 37.500 9 Bayclin Botol 2 6.000 12.000 10 Amplop 90 BOX 2 15.500 31.000 TOTAL 232.860 Rencana Anggaran Tahunan N O IGD 1 URAIAN AED (Defibrilator) 2 Otoscope Timbangan 3 Bayi Stetoscope 4 Dewasa JML SATU AN 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah HARGA SATUAN 24.750.000 611.600 451.000 350.000 TOTAL TOTAL 24.750.000 611.600 451.000 350.000 26.126.600 ALASAN Belum memiliki Belum memiliki Belum memiliki Belum memiliki BAB VIII EVALUASI Evaluasi yang di lakukan unit IGD sebagai berikut : 1. Laporan cakupan kunjungan pelayanan IGD di akhir bulan 2. Laporan kegiatan di tiap akhir tahun program kerja 3. Laporan Kinerja dokter 4. Laporan Kinerja perawat 5. Laporan KTD, KNC, SENTINEL, Ke Tim Keselamatan Pasien

BAB IX PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Pencatatan dan Laporan Harian Unit IGD, terdiri dari : Laporan sensus harian pasien IGD Laporan pasien dalam perhari yang diketahui oleh direktur 2. Pencatatan dan Laporan Bulanan Laporan hasil pemantauan program peningkatan mutu/ indikator mutu 3. Pencatatan dan Laporan Tahunan Laporan program kerja tahun berikutnya Evaluasi program kerja dalam satu tahun

BAB X PENUTUP Dengan adanya program kerja unit pelayanan IGD RSIA PUTRI Surabaya di harapkan dapat menunjang jalannya pelayanan dan meningkatkan kunjungan pelayanan kesehatan di RSIA PUTRI Surabaya Surabaya, 22 November 2016 Mengetahui, dr. Deffy Lettyzia R Ka. Instalasi Gawat Darurat dr.herminiati HB,MARS Direktur RSIA Putri

STANDAR PELAYANAN MINIMAL INSTALASI GAWAT DARURAT Indikator : 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Standar : 100 % 2. Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat Standar : 24 Jam 3. Pemberi Pelayanan Gawat darurat bersertifikat yang masih berlaku Standar 100 % 4. Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana Standar : Tersedia 1 Tim 5. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat Standar : < 5 menit 6. Kepuasan Pelanggan Standar : 70 % 7. Kematian pasien 24 jam Standar : dua per seribu pasien ( pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam ) 8. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka Standar : 100%

URAIAN STANDAR MINIMAL INSTALASI GAWAT DARURAT 1. Kemampuan Menangani Life Saving Anak dan Dewasa Kemampuan menangani life saving di Gawat darurat Keselamatan Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan Pelayanan Gawat Darurat Life Saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan urutan Airway, Breath, Circulation Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif pasien yang mendapat pertolongan life saving di Gawat Darurat Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan penanganan life saving di Unit Gawat Darurat Rekam Medik di Gawat Darurat Standar 100 % Penanggung jawab pengumpulan data Kepala Instalasi Gawat Darurat 2. Jam Buka Pelayanan di Gawat Darurat Standar Penanggung jawab Pengumpulan data Jam buka pelayanan Gawat darurat Keterjangkauan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam di setiap Rumah Sakit Jam buka 24 jam adalah Gawat Darurat selalu siap memberikan pelayanan selama 24 jam penuh. Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif jam buka gawat darurat dalam satu bulan Jumlah hari dalam satu bulan Laporan Bulanan 24 Jam Kepala Instalasi Gawat Darurat 3. Pemberi Pelayanan Kegawat daruratan yang bersertifikat Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS Kompetensi teknis Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh

tenaga kompeten dalam bidang ke gawat daruratan Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang sudah memiliki sertifikat pelatihan BLS/PPGD/GELS/ALS Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah tenaga yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan Kepegawaian Standar 100 % Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit 4. Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana Ketersediaan tim penanggulanagan bencana Keselamatan dan efektifitas Kesiagaan rumah sakit untuk memberikan pelayanan penanggulangan bencana Tim penanggulangan bencana adalah tim yang dibentuk di rumah sakit dengan tujuan untuk penanggulangan akibat bencana yang mungkin terjadi sewaktu - waktu Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah Tim penanggulangan bencana yang ada di rumah sakit Tidak ada Instalasi gawat darurat Standar satu tim Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu 5. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat Keselamatan dan efektifitas Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah Kecepatan pasien dilayani sejak pasien datang sampai mendapat pelayanan dokter (menit) Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejakkedatanagan semua pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani dokter Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n = 50) Sample Standar 5 menit terlayani setelah pasien datang Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu

6. Kepuasan Pelanggan pada Pelayanan Gawat Darurat Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat Kenyamanan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu memberikan kepuasan pelanggan Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang di berikan Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien Gawat Darurat yang di survey Jumlah seluruh pasien Gawat Darurat yang di survey (minimal n = 50) Survey Standar 70 % Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu 7. Kematian Pasien 24 Jam di Instalasi Gawat darurat Kematian Pasien 24 jam di Gawat Darurat Efektifitas dan Keselamatan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat Kematian 24 jam adalah kematian yang terjadi dalam periode 24 jam sejak pasien datang Tiga bulan Tiga bulan Jumlah pasien yang meninggal dalam periode 24 jam sejak pasien datang Jumlah seluruh yang ditangani di Gawat Darurat Rekam Medik Standar 2 perseribu Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala Instalasi Gawat Darurat 8. Tidak Adanya Keharusan Untuk Membaya Uang Muka Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka Akses dan Keselamatan Terselenggaranya pelayanan yang mudah diakses dan mampu segera memberikan pertolongan pada pasien gawat darurat Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak rumah sakit sebagai jaminan terhadap pertolongan medis yang akan diberikan Tiga bulan Tiga bulan Jumlah pasien gawat darurat yang tidak membayar uang muka Jumlah seluruh pasien yang datang di Gawat Darurat Survei Standar 100 % Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala Instalasi Gawat Darurat