BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4. Kuisioner Penelitian Uji Normalitas Uji Reliabilitas Uji Hipotesa

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean

L 1 KUISIONER. Hormat saya, Windy Adiyatna

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

BAB 4 Analisis Hasil

BAB 4 HASIL PENELITIAN. responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 4 Analisis Hasil. Bab ini akan menjabarkan hasil penelitian dengan olahan data menggunakan SPSS for windows versi 17

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo, tepatnya sekolah ini beralamat di Jalan Raya Keboharan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 ANALISIS HASIL

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang

BAB V ANALISA DATA PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, DAYA TARIK IKLAN, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID SAMSUNG DI KOTA TANGERANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diamanatkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 6 tahun 2003 tentang

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

ANALISIS HUBUNGAN DAYA TARIK TAYANGAN REALITY COMPETITION SHOW MASTERCHEF INDONESIA DI RCTI TERHADAP MINAT MENONTON

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PDF Pro Trial. sebagai langkah berikutnya yang ditempuh adalah menyajikan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

Transkripsi:

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang 1.1 Penyajian data. 4.1.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Adapun gambaran karakterisitk responden yang dikemukakan disini adalah gambaran responden berdasarkan jenis kelamin dan usia. 4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, tampak bahwa responden tidak hanya berasal dari gender tertentu. Hal ini ditunjukan pada tabel 4. 2 berikut ini: Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase ( % ) Laki Laki Perempuan 11 19 36,66 63,33 Jumlah 30 100,00 Sumber: data primer, 2012 Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 19 (63,33%). Lebih banyaknya jumlah responden perempuan dibandingkan laki-laki menunjukkan bahwa perempuan lebih menyukai tayangan MasterChef Indonesia dibandingkan dengan laki laki. Hal ini dimungkinkan karena perempuan 47

lebih mempunyai kecenderungan untuk menyukai bidang memasak atau masakan itu sendiri. Selain itu tayangan bergenre reality show ini memberikan teknik memasak dan informasi informasi mengenai cara mengolah masakan menjadi lebih istimewa. Para pemirsanya juga dibawa untuk menikmati ketegangan demi ketegangan dalam setiap episode seperti layaknya menonton sebuah tayangan drama/ sinetron yang kebanyakan diminati oleh perempuan. 4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usianya, responden dalam penelitian ini adalah mereka yang tergolong remaja sampai dewasa. Tabel 4.2 berikut ini menunjukkan gambaran responden berdasarkan usianya : Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia Usia ( tahun ) Jumlah Prosentase (% ) 13-20 11 36,66 21-35 13 43,33 36-60 6 20,00 Jumlah 30 100,00 Sumber: data primer, 2012 Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa usia responden yang paling memiliki ketertarikan terhadap tayangan MasterChef Indonesia adalah usia 21-35 tahun. Namun bila dilihat pada tabel di atas, tayangan MasterChef Indonesia diminati dari usia remaja sampai usia dewasa. Yang bisa diinterpretasikan bahwa tayangan MasterChef Indonesia tidak hanya diperuntukkan untuk sebagian kalangan umur saja. Baik dari sisi kemasan, isi tayangan maupun informasi dan pengetahuan yang disampaikan bisa diminati oleh semua kalangan umur. Bila kita lihat dari para peserta tayangan 48

MasterChef Indonesia sendiri, mereka terdiri dari beragam umur yang berbeda. Hal tersebut bisa menjadi salah satu daya tarik tayangan MasterChef Indonesia untuk ditonton para pemirsanya dari kalangan usia manapun. 4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan pekerjaan, maka pekerjaan yang ada dibagi dalam 5 bidang yaitu : pelajar/mahasiswa, karyawan/karyawati, ibu rumah tangga, guru, wiraswasta. Tabel 4.3 berikut ini menunjukkan gambaran responden berdasarkan usianya : Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Prosentase (% ) Pelajar/mahasiswa 13 43,33 Karyawan/karyawati 6 20,00 Ibu rumah tangga 3 10,00 Guru 3 10,00 Wiraswasta 5 16,66 Jumlah 30 100,00 Sumber: data primer, 2012 Tabel diatas menunjukkan bahwa pelajar /mahasiswa memiliki ketertarikan terhadap tayangan MasterChef Indonesia. Hal ini berarti tayangan MasterChef Indonesia tidak hanya diminati oleh para ibu ibu yang suka memasak tetapi memiliki daya tarik yang luas. Para pelajar atau mahasiswa yang mempunyai hari libur di hari Sabtu dan Minggu, bisa menggunakan waktu luang mereka untuk menonton tayangan MasterChef Indonesia. Kebutuhan mereka untuk mengetahui informasi tayangan MasterChef Indonesia dikarenakan juga karena tayangan MasterChef 49

Indonesia menjadi tayangan reality show dalam bidang memasak yang baru dan pertama di Indonesia. MasterChef Indonesia juga memiliki kemampuan untuk membawa emosi para pemirsanya untuk terus mengikuti tayangan sampai seluruh episode tayangan MasterChef selesai. Setiap episodenya memiliki tantangan dan ketegangan yang berbeda, apalagi bila peserta tayangan MasterChef yang masih bertahan tinggal sedikit. Para pemirsa begitu antusias dan penasaran untuk menunggu episode berikutnya, tidak hanya untuk mendapat pengetahuan soal masakan tapi juga keinginan untuk mengetahui siapa peserta yang gugur, dan siapa yang berhasil lolos. Tayangan reality show seperti itulah yang bisa menjadi daya tarik kenapa pelajar ataupun mahasiswa memiliki daya tarik yang lebih tinggi dibanding yang lain. 4.1.2 Karakteristik Variabel Ada 2 variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel daya tarik dan variabel minat. Untuk menghitung frekuensi dari tiap variabel maka akan dilakukan penghitungan dengan cara total skor dibagi jumlah responden dan dibagi jumlah pertanyaan, seperti berikut : Frekuensi : Total skor Jumlah Responden(30) x jumlah pertanyaan(5) Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar daya tarik yang dimiliki oleh tiap variabel, maka diberi skala interval sebagai berikut : 1,00 1,75 : Sangat tidak Menarik 1,76 2,50 : Tidak Menarik 2,51 3,25 : Menarik 3,26 4,00 : Sangat Menarik 50

4.1.2.1 Variabel daya tarik Variabel daya tarik memiliki 5 indikator yaitu juri, peserta, tantangan, bintang tamu, masakan. Tiap tiap indikator yang ada, setelah diuji hasilnya valid dan reliabel. Adapun gambaran Variabel daya tarik dapat dilihat di tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4. 4 Gambaran Variabel Daya Tarik Indikator Total skor Rerata Kategori Juri 498 3,32 Sangat Menarik Peserta 492 3,28 Sangat Menarik Tantangan 500 3,33 Sangat Menarik Bintang Tamu 486 3,24 Menarik Masakan 482 3,21 Menarik Sumber: data primer, 2012 Berdasarkan Tabel 4.4. di atas terlihat bahwa semua Indikator pada variabel daya tarik tergolong dalam kategori menarik dan sangat menarik yang berarti tayangan MasterChef memang memiliki daya tarik untuk ditonton. Hal ini disebabkan karena tayangan MasterChef adalah tayangan reality show dalam bidang memasak dengan kemasan yang baru. Meskipun sebelumnya ada tayangan reality show yang berhubungan dengan memasak namun hanya dikhususkan untuk para ahli chef yang kemampuan memasaknya sudah hebat dan sebagian besar berusia dewasa. Sedangkan tayangan MasterChef diikuti oleh berbagai macam pekerjaan dan usia. Kemudian tantangan tantangan yang diberikan oleh MasterChef Indonesia juga jauh lebih menarik sehingga tidak hanya para peserta MasterChef Indonesia yang memiliki ketegangan tapi juga para pemirsanya. Selain itu tayangan ini 51

sudah diadakan lebih dari 20 negara, sehingga tayangan MasterChef memiliki daya tarik untuk ditonton. 4.1.2.2 Variabel Minat Variabel daya tarik memiliki 5 indikator yaitu ketertarikan tayangan, hobby,waktu luang, pengenalan produk, kebutuhan. Tiap tiap indikator yang ada, setelah diuji hasilnya valid dan reliabel. Adapun gambaran Variabel daya tarik dapat dilihat di tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4. 5 Gambaran Variabel Minat Indikator Total skor Rerata Kategori Ketertarikan Tayangan 493 3,28 Sangat Menarik Hobby 500 3,33 Sangat Menarik Waktu Luang 489 3,26 Sangat Menarik Pengenalan produk 474 3,16 Menarik Kebutuhan 450 3 Menarik Sumber: data primer, 2012 Berdasarkan Tabel 4.5. di atas terlihat bahwa semua Indikator pada variabel minat tergolong dalam kategori menarik dan sangat menarik. Yang berarti tayangan MasterChef memang memiliki daya tarik untuk menumbuhkan minat menonton. Hal ini dimungkinkan karena adanya waktu luang yang cukup dan tayangan MasterChef berada pada jam tayang di hari Sabtu dan Minggu, dimana hari dan jam tayang yang dipilih oleh tayangan MasterChef Indonesia sesuai dengan waktu luang yang dimiliki oleh banyak pemirsa. Pemilihan jam tayang yang tepat mternyata meningkatkan daya tarik para pemirsa untuk menonton, karena pada jam tayangan MasterChef adalah jam prime time, yang 52

dimana banyak orang memiliki waktu santai dan bisa digunakan untuk menonton televisi. MasterChef Indonesia juga menjawab kebutuhan dari pemirsa mengenai informasi tentang dunia memasak dan juga mampu meningkatkan kemampuan ataupun teknik dalam memasak, khususnya yang memiliki hobby memasak. 4.1.3 Uji Prasyarat Hipotesis Uji prasyarat hipotesis diperlukan, untuk mengetahui apakah analisis data untuk hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. 4.1.3.1 Normalitas Bertujuan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji Normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis pada uji Kologorov-Smirnov adalah sebagai berikut : Ho : Data mengikuti distribusi yang ditetapkan Ha : Data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan Dengan menggunakan program SPPS, Interpretasinya adalah jika signifikansi di bawah 0,05 maka data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal Jika signifikasi lebih dari 0, 05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang diuji dengan data normal baku, yang berarti data tersebut normal. Hasil uji Normalitas melalui program Statistical Packages for Social Science (SPSS), adalah sebagai berikut: 53

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Daya Tarik Minat Menonton Distribusi Kolmogorov-Smirnov Z 0,532 0,775 Normal Asymp. Sig ( 2 tailed ) 0,940 0,586 Normal Sumber : Output One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, 2012 Dari tabel di atas menunjukkan besarnya nilai signifikasi > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang diuji dengan data normal baku. Hal ini berarti variabel Daya Tarik dan Minat Menonton berdistribusi normal 4.1.3.2. Linearitas Bertujuan untuk mencari persamaan garis regresi variabel bebas x terhadap variabel terikat y. Berdasarkan gari regresi yang telah dibuat, selanjutnya diuji keberartian koefisien garis regresi serta linearitasnya. Uji linearitas antara variabel bebas x dan variabel terikat y menggunakan program SPSS. Hasil uji Linearitas melalui program Statistical Packages for Social Science (SPSS), adalah sebagai berikut: 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas Variabel P F LINIER Korelasi Hubungan Daya Tarik dengan Minat Menonton 0.000 42,505 Linier Sumber : Output Regression, 2012 Dari tabel di atas menunjukkan besarnya nilai F linear adalah 42,505 dengan probabilitas (P) sebesar 0,00 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tingkat penggunaan media dengan motif kepuasan media menunjukkan bahwa hubungan tersebut membentuk garis linier. 4.1.4 Uji Hipotesis Uji hipotesis yaitu pengujian data dan statistik unyuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus korelasi Rank-Order ( Spearman s Rho Rank-Order Correlation ) Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data untuk melihat hubungan antaravariabel sebenarnya dengan skala ordinal Dasar pengambilan keputusan, suatu hipotesis diterima atau ditolak adalah sebagai berikut : 1. Jika rhitung > r Tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 2. Jika rhitung < r Tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak 55

Atau dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka probabilitasnya, yaitu : 1. Jika Probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Jika Probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, Guilford menggunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut : 0,20 0,39 : hubungan rendah sekali 0,40 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,71 0,90 : hubungan yang tinggi >0,90 : hubungan yang sangat tinggi, kuat, dapat diandalkan ( Krisyantono, 2007 ) Dalam penelitian ini, hipotesis utama adalah sebagai berikut : Ho: Tidak terdapat hubungan daya tarik (Juri, Peserta, Tantangan, Bintang tamu, Masakan) yang signifikan antara tayangan MasterChef Indonesia terhadap minat (Ketertarikan Tayangan, Waktu Luang, Hobby, Pengenalan Produk, Kebutuhan) pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang H1 : Terdapat hubungan daya tarik (Juri, Peserta, Tantangan, Bintang tamu, Masakan) yang signifikan antara tayangan Master Chef Indonesia terhadap minat (Ketertarikan Tayangan, Waktu Luang, Hobby, Pengenalan Produk, Kebutuhan)pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang Sebelum melakukan Uji Hipotesis utama, maka akan dilakukan analisis hubungan dari setiap indikator dengan masing masing variable (daya tarik&minat). Hasil uji hipotesis detail adalah sebagai berikut : 56

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Spearman Detail 4.1.5. Pembahasan Tabel 4.1.5.1 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan ketertarikan tayangan korelasi Juri dan ketertarikan tayangan adalah 0,080, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,673. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,673 > 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator juri dan ketertarikan tayangan ditolak. 4.1.5.2 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan waktu luang korelasi Juri dan waktu luang adalah 0,057, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,765. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,765> 57

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator juri dan waktu luang ditolak 4.1.5.3 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan hobby korelasi Juri dan hobby adalah 0,164, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,765. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,387> 0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator juri dan hobby ditolak 4.1.5.4 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan pengenalan produk korelasi Juri dan pengenalan produk adalah 0,131, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,491. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,491> 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator juri dan pengenalan produk ditolak 4.1.5.5 Analisis hubungan daya tarik antara Juri dengan kebutuhan korelasi Juri dan kebutuhan adalah 0,074,sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,697. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,697> 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator juri dan kebutuhan ditolak. 4.1.5.6 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan ketertarikan tayangan korelasi Peserta dan ketertarikan tayangan adalah 0,471, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,009. Karena besarnya probabilitas > 0,05 58

(0,009 <0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator peserta dan ketertarikan tayangan diterima. 4.1.5.7 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan waktu luang. korelasi Peserta dan waktu luang adalah 0,676, sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,000 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator peserta dan waktu luang diterima. 4.1.5.8 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan hobby korelasi Peserta dan hobby adalah 0,519, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,003. Karena besarnya probabilitas < 0,005 (0,003 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator peserta dan hobby diterima. 4.1.5.9 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan pengenalan produk korelasi Peserta dan pengenalan produk adalah 0,648, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,000 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator peserta dan pengenalan produk diterima 4.1.5.10 Analisis hubungan daya tarik antara Peserta dengan kebutuhan korelasi Peserta dan kebutuhan adalah 0,568, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,001. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,001< 59

0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator peserta dan kebutuhan diterima. 4.1.5.11 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan ketertarikan tayangan korelasi Tantangan dan ketertarikan tayangan adalah 0,468, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,026. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,026< 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator tantangan dan ketertarikan tayangan diterima. 4.1.5.12 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan waktu luang korelasi Tantangan dan waktu luang adalah 0,328, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,077. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,077 > 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator tantangan dan waktu luang ditolak. 4.1.5.13 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan hobby korelasi Tantangan dan hobby adalah 0,020, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,020. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,020< 0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator tantangan dan hobby diterima. 60

4.1.5.14 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan pengenalan produk korelasi Tantangan dan pengenalan produk adalah 0,278, sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,137. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,137> 0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator tantangan dan pengenalan produk ditolak 4.1.5.15 Analisis hubungan daya tarik antara Tantangan dengan kebutuhan korelasi Tantangan dan kebutuhan adalah 0,367, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,046. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,046< 0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada ubungan antara indikator tantangan dan kebutuhan diterima. 4.1.5.16 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan ketertarikan tayangan korelasi Bintang tamu dan ketertarikan tayangan adalah 0,525, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,003. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,003< 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator bintang tamu dan ketertarikan tayangan diterima. 4.1.5.17 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan waktu luang korelasi Bintang tamu dan waktu luang adalah 0,654, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 61

(0,000< 0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator bintang tamu dan waktu luang diterima. 4.1.5.18 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan hobby korelasi Bintang tamu dan hobby adalah 0,717, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,000< 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator bintang tamu dan hobby diterima. 4.1.5.19 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan pengenalan produk korelasi Bintang tamu dan pengenalan produk adalah 0,607, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,000 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator bintang tamu dan pengenalan produk diterima. 4.1.5.20 Analisis hubungan daya tarik antara Bintang tamu dengan kebutuhan korelasi Bintang tamu dan kebutuhan adalah 0,619, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,000. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,000 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator bintang tamu dan kebutuhan diterima. 4.1.5.21 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan ketertarikan tayangan korelasi Masakan dan ketertarikan tayangan adalah 0,477, Sedangkan 62

besarnya probabilitas adalah 0,008. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,008 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator masakan dan ketertarikan tayangan diterima 4.1.5.22 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan waktu luang korelasi Masakan dan waktu luang adalah 0,362, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,050. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,050< 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator masakan dan waktu luang diterima. 4.1.5.23 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan hobby korelasi Masakan dan hobby adalah 0,195, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,765. Karena besarnya probabilitas > 0,05 (0,302 > 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan indikator masakan dan hobby ditolak 4.1.5.24 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan pengenalan produk korelasi Masakan dan pengenalan produk adalah 0,440, Sedangkan besarnya probabilitas adalah 0,015. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,015 < 0,05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator masakan dan pengenalan produk diterima. 4.1.5.25 Analisis hubungan daya tarik antara Masakan dengan kebutuhan korelasi Masakan dan kebutuhan adalah 0,406, Sedangkan besarnya 63

probabilitas adalah 0,026. Karena besarnya probabilitas < 0,05 (0,026< 0,005) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara indikator masakan dan kebutuhan diterima. Hasil Uji Hipotesis utama: Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Spearman Total Spearman's rho Day atarik MinatPenonton Sumber : Output Regression, 2012 Correlations Correlation Coef ficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coef ficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). Minat Day atarik Penonton 1, 000,655**.,000 30 30,655** 1, 000,000. 30 30 Dari tabel di atas menunjukkan besarnya nilai signifikasi Daya Tarik dengan Minat Menonton adalah 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang nyata antara Daya Tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan Minat Menonton Pemirsa di Perumahan Tanah Mas, Semarang. Sedangkan koefisien korelasinya adalah 0,655 yang menurut kekuatan derajat hubungan termasuk hubungan yang cukup berarti. 64

4.2 Analisa Data Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan daya tarik antara tayangan MasterChef Indonesia terhadap minat menonton para pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang. Dari hasil penelitian yang telah disajikan di bab IV, dapat kita lihat bahwa ada indikator yang mempunyai hubungan daya tarik dan ada yang tidak mempunyai hubungan daya tarik. Pembahasan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 4.2.1 Indikator yang tidak memiliki hubungan daya tarik Bisa dilihat pada bab sebelumnya, bahwa 5 pertanyaan untuk juri, probabilitasnya < 0,05 ( sehingga bisa dikatakan bahwa indikator Juri dalam tayangan MasterChef Indonesia secara keseluruhan dikatakan tidak memiliki hubungan daya tarik yang mempengaruhi minat menonton pemirsa di Perumahan Tanah Mas, Semarang. Dari pertanyaan yang telah disampaikan di kuisioner, salah satu alasan juri tidak memiliki hubungan daya tarik adalah juri yang dipilih belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Pemilihan juri akan berpengaruh terhadap daya tarik sebuah acara. Menurut Royan (2004) alasan yang menyebabkan selebriti sangat diminati oleh produsen untuk mengiklankan produknya karena pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik (kaum selebriti yang sedang populer) akan mendapat perhatian yang lebih besar disamping akan sangat mudah diingat. Sehingga bukan hanya produk yang diiklankan tapi juga sebuah acara yang diwakili oleh selebrity itu sendiri. Selebrity yang sedang populer membuat daya tarik tayangan lebih tinggi. Salah satu contohnya : Indonesian Idol, beberapa orang menonton Indonesian Idol karena penasaran dengan komentar para juri atau hari itu apa yang juri kenakan dan sebagainya.. 65

4.2.2 Indikator yang memiliki Hubungan daya tarik Berdasarkan hasil penelitian, bahwa sebagian besar indikator yang dimiliki oleh tayangan MasterChef Indonesia memiliki hubungan daya tarik terhadap minat menonton para pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang. Tayangan MasterChef memiliki kemampuan daya tarik untuk meningkatkan minat menonton (tantangan,peserta,dll), begitu juga minat menonton para pemirsa dijawab oleh tayangan MasterChef Indonesia (ketertarikan tayangan, waktu luang yang cukup, hobby memasak, pengenalan produk masakan, kebutuhan informasi mengenai masakan) Sehingga jika dikaitkan dengan teori yang digunakan, maka teori Uses and Gratification sangat relevan dalam penelitian ini. Terlihat dari hasil penelitian, bahwa semakin kebutuhan dan harapan mereka terjawab oleh tayangan MasterChef Indonesia maka semakin tinggi pula minat mereka untuk menonton tayangan MasterChef Indonesia. Dalam teori Uses and Gratification juga dikatakan bahwa pemirsalah yang aktif untuk memilih satu media dibanding yang lain. Mereka memilih isi media tertentu untuk kebutuhan pelarian, hiburan atau untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari hari. Yang intinya adalah bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial permirsa, sehingga media itulah yang dipilih. Kemudian bila kita kaitkan dengan teori komunikasi massa bahwa komunikasi massa Komunikasi massa mempunyai beberapa fungsi, salah satunya adalah sebagai tempat orang mendapatkan informasi. Mulai dari gaya hidup bahkan sampai informasi mengenai dunia memasak. Tayangan MasterChef, sebagai salah satu isi dari komunikasi massa, yaitu televisi menjadi salah satu jawaban sebagai tempat untuk mendapatkan informasi. Menurut hasil kuisioner, kebutuhan orang mengenai informasi masakan apa yang dibuat oleh para peserta, mengenai acara itu sendiri, juga informasi karena memiliki hobby membuat resep resep baru dan mempnyai 66

ketertarikan dengan dunia memasak yang pada akhirnya memunculkan daya tarik untuk menonton tayangan MasterChef Indonesia. Fungsi yang lain dari komunikasi massa adalah Identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial. Identitas pribadi adalah dimana seseorang berusaha menemukan model perilaku, dan mengidentifikasikan dirinya dengan nilai/hal yang didapat. Yang pada akhirnya juga menjawab salah satu kebutuhan yang disampaikan Maslow, yaitu untuk aktualisasi diri. Sedangkan integrasi dan inetraksi sosial adalah dimana sesorang mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki serta menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. Peserta yang mengikuti kontes tayangan memasak MasterChef Indonesia terdiri dari beragam jenis pekerjaan, umur, ras. Perbedaan inilah yang menjadi sangat menarik, karena mewakili sebagian karakteristik pemirsa yang menonton. Kesamaan karekteristik dengan salah satu peserta akan membuat para pemirsa bisa mengisi salah satu kebutuhannya untuk aktualisasi diri. Tidak hanya peserta, tapi bintang tamu, karena bintang tamu yang dihadirkan merupakan bintang tamu yang terkenal dan memiliki hobby ataupun ketertarikan didunia memasak. Menurut Kasali ( 1992 ), terdapat 3 kekuatan dari televisi sebagai media komunikasi massa, yaitu pesan komersial, dampak yang kuat dan mempengaruhi persepsi. Dikatakan bahwa kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya untuk menonton tayangan acara televisi daripada tidak sama sekali. Menurut hasil dari kuisioner, waktu luang yang dimiliki oleh para pemirsa di Perumahan Tanah Mas, Semarang menumbuhkan hubungan daya tarik untuk menonton tayangan MasterChef. Karena tayangan MasterChef mempunyai jam tayang yang sesuai dengan waktu luang yang dimiliki, dan tayangan MasterChef dikatakan memiliki daya tarik karena acaranya menarik dan mampu mengurangi rasa bosan dan membantu untuk menghibur diri. 67

Format acara dalam sebuah komunikasi massa pun beragam,tayangan MasterChef Indonesia adalah salah satu tayangan yang bergenre reality game show, dimana focus dari tayangan ini adalah para kontestan menjalani kontes dengan penuh tipu muslihat, sampai reaksi menang atau kalah. Sehingga tantangan tantangan yang diberikan kepada para kontestan MasterChef Indonesia menimbulkan daya tarik bagi para pemirsa unntuk mengetahui siapakah kontestan yang mampu menghadapi tantangan dan memenangkannya.beragam tantangan itulah yang juga menjadi salah satu daya tarik tayangan MasterChef Indonesia menjadi menarik. Menurut Effendy (2000:10) minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Sehingga setelah dibahas diatas mengenai indikator indikator yang memiliki daya tarik dalam tayangan MasterChef,diharapkan ada tindakan yang dikerjakan yaitu menonton MasterChef bahkan mengikuti tayangan ini sampai berakhir. Dan hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia terhadap minat menonton para pemirsanya cukup berarti, karena tayangan MasterChef (tantangan,peserta,bintang tamu dan masakan) memiliki kemampuan untuk mampu menumbuhkan minat. Juga para pemirsa memiliki ketertarikan tayangan, waktu luang yang cukup, hobby memasak, pengenalan produk masakan, kebutuhan informasi mengenai masakan yang dijawab oleh tayangan MasterChef Indonesia. Jika kita kaitkan dengan kajian teori komunikasi, maka dari hasil penelitian ini bisa kita lihat bahwa program tayangan MasterChef Indonesia yang bisa dibilang sebagai program reality competition show berkajian kuliner yang bisa dibilang baru ternyata memiliki daya tarik dan mampu bersaing dengan berbagai macam program yang sudah lama diminati pemirsa, seperti sinetron,dll. Sehingga unsur kebaruan dalam suatu program acara 68

ternyata mampu menjadi daya tarik untuk acara tersebut ditonton atau diminati. 69