BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SD Negeri 3 Kaloran. : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (experimental reserch). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki adanya Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadapa Kreativitas Belajar Berdasarkan Gender Siswa Kelas V Semester II di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011 /2012. Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan (treatmen) atau disebut kelompok eksperimen (exsperimental group) dan kelas kelompok pembanding yang disebut kelas kontrol (control group). 3.1.2 Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri Gugus Bendera Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung yang terdiri dari 8 SD, 1 SD inti dan 7 SD imbas. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2011/2012, yang bertempat di SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1. Pertimbangan pemilihan sekolah ini, bedasarkan pada kemudahan akses bagi penulis untuk mengadakan penelitian. Selain itu juga karena di SD tersebut belum pernah diadakan penelitian yang serupa. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara orang dengan orang lain atau antara satu objek dengan objek yang lain. Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2010: 132). Dalam penelitian ini terdapat 3 jenis variabel yaitu :

36 a. Variabel bebas (Variabel X 1 ) Variabel bebas ini sering disebut variabel independent atau variabel x adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan variabel bebas yaitu penggunaan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang memberikan pengalaman belajar secara langsung pada siswa dimana siswa diberi kesempatan untuk melakukan suatu percobaan, kemudian melakukan pengamatan pada percobaan yang dilakukan kemudian melaporkan hasil pengamatannya tersebut. Saat pembelajaran nantinya variabel x atau metode eksperimen ini berlaku sebagai suatu tindakan atau treatmen yang akan diberikan guru dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan pesawat sederhana, dengan tahapan sebagai berikut tahap persiapan, pelaksanaan (penyampaian masalah, tujuan, percobaan awal, pengamatan, hipotesis awal, verifikasi), tindak lanjut. Dimana nantinya sebelum diberi treatmen ini siswa terlebih dahulu akan diberi pretest untuk menguji pemahaman siswa sebelum pembelajaran. Baru setelah itu nantinya di dalam pembelajaran siswa akan diberi treatmen atau perlakuan dengan menggunakan metode eksperimen atau percobaan. b. Variabel terikat (Variabel Y) Variabel terikat ini sering disebuat variabel dependent atau variabel y adalah variabel yang keberadaannya tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat adalah kreativitas. Kreativitas adalah suatu aktivitas yang melibatkan kemampuan berpikir manusia secara unik yang menghasilkan suatu karya baru yang orisinil atau belum pernah ada sebelumnya. Variabel y ini nantinya sebagai acuan untuk melakukan penilaian berdasarkan hasil dari kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen. Unsur kreativitas yang akan dinilai yaitu fleksibel (keluwesan), orisinalitas, elaborasi, keterampilan memperinci, keterampilan menilai atau mengevaluasi.

37 c. Variabel moderator Variabel moderator yang sering disebut juga variabel independent ke dua, yang dimaksud dengan variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel moderator adalah gender. Gender adalah pembedaan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan bersifat sosial budaya yang didefinisikan berdasarkan ciri-ciri fisik secara biologis. Variabel ini dipilih oleh penulis karena dinilai memberi pengaruhi pada variabel bebas dan variabel terikat. Unsur yang ada dalam gender ini peran laki-laki dan perempuan secara biologis. 3.3 Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil subjek SD Negeri 3 Kaloran sebagai kelompok eksperimen. Kelas yang diteliti adalah kelas V. Jumlah siswanya sebanyak 15 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. 3.4 Desain penelitian Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah factorial design dimana terdapat 2 kelompok yaitu SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1. Setiap SD dipilih satu kelas yaitu kelas V dan dibagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu laki-laki dan perempuan, kemudian diberi pretest dengan bobot soal dan materi sama untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan treatmen atau perlakuan. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Setelah dilakukan pretest pada dua kelompok, antara kelompok konrol dan eksperimen diberi treatmen atau perlakuan yang berbeda. Kelompok kontol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1 dalam proses PBMnya menggunakan metode konvensional atau,metode yang

38 biasa digunakan oleh guru pada umumnya, sedangkan kelompok eksperimen yaitu SD Negeri 3 Kaloran dalam proses PBMnya menggunakan metode eksperimen atau percobaan dengan melihat kreativitas siswa laki-laki dan perempuan. Setelah kedua kelompok ini diberikan perlakuan yang berbeda, kemudian diberikan postest dengan bobot soal dan materi yang sama, pada akhir kegiatan dilakukan analisa terhadap kelompok kontrol dan eksperimen yang di dalamnya memuat siswa laki-laki dan perempuan, mana yang lebih memiliki kreativitas yang tinggi dengan perlakuan yang berbeda, apakah kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut. Keterangan: Tabel 3.1. Desain Penelitian Factorial Design R O 1 X Y1 O 2 R O 3 Y1 O 4 R O 5 X Y2 O 6 R O 7 Y2 O 8 Sugiyono(2010:76) R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random Y1 Y2 O 1 O 2 O 3 O 4 O 5 O 6 O 7 O 8 X : Variabel moderator jenis kelamin laki-laki : Variabel moderator jenis kelamin perempuan : Pretest untuk kelompok eksperimen : Postest untuk kelompok eksperimen : Pretest untuk kelompok kontrol : Postest untuk kelompok kontrol : Pretest untuk kelompok eksperimen : Postest untuk kelompok eksperimen : Pretest untuk kelompok kontrol : Postest untuk kelompok kontrol : Perlakuan (Treatmen) untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Negeri 3 Kaloran menggunakan metode eksperimen. Tahap-tahap kegiatan tindakan eksperimen yaitu:

39 a. Memilih subjek penelitian secara acak dari yaitu SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1. b. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen yaitu SD Negeri 3 Kaloran yang dikenai variabel perlakuan penggunaan metode pembelajaran eksperimen dengan melihat jenis kelamin dan kelompok kontrol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1 yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu cara konvensional dengan melihat jenis kelamin. c. Menyusun kisi-kisi instrumen (dalam lampiran) yang nantinya dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan instrument soal pretest pada kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri Kaloran 4. e. Menganalisis hasil pretest dikelas uji coba untuk menguji apakah instrumrn valid dan reliable. f. Memberikan soal pretest dengan bobot soal dan materi yang sama pada SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1. g. Menganalisis hasil soal pretest yang dilakukan di SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1 untuk mengetahui bahwa kedua SD tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. h. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan treatmen atau perlakuan yaitu metode eksperimen di kelas V SD Negeri 3 Kaloran, untuk SD Negeri Kalimanggis 1 dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menggunakan metode eksperimen) untuk melihat tingkat kreativitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPA berdasarkan pada gender. i. Melaksanakan postest pada SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1. j. Hitung perbedaan antara hasil pretest dan postest untuk masing-masing kelompok (pretest postest kelompok eksperimen SD Negeri 3 Kaloran), (pretest postest untuk kelompok kontrol SD Negeri Kalimanggis 1).

40 k. Bandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penggunaan metode eksperimen itu berpengaruh terhadap kreativitas belajar IPA berdasarkan gender lebih besar pada kelompok eksperimen yaitu SD Negeri 3 Kaloran atau kelompok kontrol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1. Jadi (pretest postest kelompok eksperimen SD Negeri 3 Kaloran), (pretest postest untuk kelompok kontrol SD Negeri Kalimanggis 1) dalam menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 17.0 (Statistical Product and Service Solution). l. Intrepetasi hasil perhitungan data Hasil perhitungan data nantinya akan digunakan untuk menarik kesimpulan apakah ada pengaruh penggunaan metode eksperimen terhadap kreativitas belajar berdasarkan gender. 3.5 Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Tes Kreativitas Menurut Munandar (2004:68) tes untuk mengukur kreativitas di Indonesia ialah tes kreativitas verbal, yang terdiri dari 5 subtes yang mengukur tingkat berpikir kreatif. a. Pretest Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa kelas V SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri 1 Kalimanggis, sebelum diberikan treatmen atau perlakuan. 1. Kisi-kisi pretest Sebelum soal pretest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Konsep dasar penyusunan pretes ini adalah unsur penilaian berpikir kreatif menurut Munandar. 2. Instrumen Pretest Instrumen pretest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Skor yang dipakai adalah skala penilaian. Semakain banyak jawaban yang ditunjukkan semakin tinggi nilainya. Hal ini menunjukkan makin tinggi kreativitasnya.

41 b. Postest Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa kelas V SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri 1 Kalimanggis, setelah diberikan treatmen atau perlakuan. 1. Kisi-kisi postest Sebelum soal postest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Konsep dasar penyusunan postes ini adalah unsur penilaian berpikir kreatif menurut Munandar yang disesaikan dengan pokok bahasan pesawat sederhana. 2. Instrumen Postest Soal postest diberikan seteleh pembelajaran dan sebelum pembelajaran terlebih dahulu diberi soal pretest sebanyak 5 soal kemampuan berpikir kreatif yang terdiri dari lima aspek yaitu fleksibel, orisinalitas, elaborasi, memperinci dan mengevaluasi. Instrumen postest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat disesuaikan dengan materi pesawat sederhana. Skor yang dipakai adalah skala penilaian. Semakain banyak jawaban yang ditunjukkan semakin tinggi nilainya. Hal ini menunjukkan makin tinggi kreativitasnya. Jumlah soal keseluruhan sebanyak 15 soal. Adapun kisi-kisinya sebagai berikut:

42 Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Test di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran Standar Kompetensi 5.Memahami hubungan antara gaya,gerak,energi serta fungsinya Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012 Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat Unsur Berpikir Kreatif 1. Fleksibel atau luwes 2. Orisinalitas 3. Elaborasi 4. Kemampuan Memperinci 5. Kemampuan nenilai atau mengevalua si No. Soal (2,5,12) (4,8,14) (1,9,11) (7,13) (3,6,10,15) b. Observasi Kegiatan Pembelajaran Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Instrumen obsevasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subjek yang diteliti. Adapun kisi-kisinya sebagai berikut: Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Observasi di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012 No Aspek Nomor soal 1. Pemberian stimulus-situmulus kepada siswa mengenai permasalahan yang diajukan 1 2. Persiapan alat dan pengaturan kelompok 2,3,4 3. Penggunaan metode eksperimen 5,6,7,8

43 Lanjutan Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Observasi di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012 No Aspek Nomor Soal 4. Penumbuhan partisipasi aktif siswa selama mengikuti percobaan 9,10 5. Pemberian motivasi kepada siswa dalam menemukan hasil percobaan 11,12,13 6. Pemberian evaluasi 14,15 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen 3.6.1.1 Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini variabel yang diukur dalam uji validitas adalah soal dengan rentang 1-10 yang nantinya akan diukur per butir soal. Uji validitas instrumen ini digunakan untuk variabel Y yaitu kreativitas belajar dengan 5 aspek berpikir kreatif (fleksibel, orisinalitas, eksplorasi, memperinci, evaluasi ). Instrumen dikatakan valid artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (Corrected Item Total Correlation). Menurut Azwar dalam Krisanti (2011) menyatakan suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,2. Hasil perhitungan validitas di SD Negeri 04 Kaloran sebagai SD uji coba, menggunakan SPSS 17.0 for Windows adalah sebagai berikut: Dari hasi validitas berdasarkan rentang koofisien validitas yaitu 0,2, menunjukkan bahwa dari 15 soal yang diuji cobakan ada dua soal yang tidak valid yaitu nomor 2 dan 7, dengan masing-masing koofisien validitasnya di bawah 0,2. Namun setelah dilakukan perbaikan dengan mengurangi 2 soal yang tidak valid maka hasilnya adalah sebagai berikut:

44 Tabel 3.4. Uji Validitas Instrumen Soal Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted soal1 43.31 13.564.367.862 soal3 43.23 14.026.413.855 soal4 43.23 13.692.512.849 soal5 43.08 14.410.418.854 soal6 43.23 12.859.770.833 soal8 43.31 13.731.468.852 soal9 43.54 13.436.553.846 soal10 43.31 13.231.613.842 soal11 43.23 13.192.665.840 soal12 43.54 12.603.589.845 soal13 43.69 14.231.399.855 soal14 43.31 12.897.712.836 soal15 43.08 14.577.358.857 Tabel 3.4 menunjukkan validitas instrumen setelah mengurangi 2 item soal yang tidak valid maka diperoleh hasil bahwa hanya ada 13 item soal yang valid yang kesemuannya memiliki koofisien valid 0,2. Berdasarkan penjelasan di atas maka ada 13 item soal yang akan digunakan dalam penelitian. 3.6.1.2 Uji Reliabilitas Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Dalam reliabilitas akan mengukur keseluruhan soal sebanyak 10 bukan dihitung perbutir soal. Variabel yang akan diukur yaitu variabel Y yaitu kreativitas yang akan memuat 5 aspek berpikir kreatif (fleksibel, orisinalitas, eksplorasi, memperinci, evaluasi ). Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada satu objek. Tabel 3.5 menunjukkan kriteria untuk menetukan

45 besarnya koofisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan Mellery dalam Krisanti (2011:47) sebagai berikut: Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Instrumen Kriteria Reliabilitas > 0,9 Sangat bagus > 0,8 Bagus > 0,7 Dapat diterima >0,6 Diragukan > 0,5 Jelek < 0,5 Tidak dapat diterima Hasil perhitungan reliabilitas di SD Negeri 04 Kaloran sebagai SD uji coba, menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil uji coba 15 item soal diperoleh Cronbach s Alpha sebesar 0,791 berdasarkan kriteria diatas menyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima. Setelah dikurangi item soal yang tidak reliabel maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.6. Uji Reliabilitas Instrumen Soal Cronbach's Alpha N of Items.858 13 Tabel 3.6 menunjukkan reliabilitas instruman setelah dikurangi item soal yang tidak reliabel maka diperoleh Cronbach s Alpha sebesar 0,858 dari 13 item yang reliabel, berdasarkan kriteria di atas dinyatakan memiliki reliabilitas bagus. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel. 3.6.2 Uji Normalitas Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil analisis menggunakan spss for windows versi 17.0. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ> 0.05.

46 Variabel yang akan diujikan pada uji normalitas adalah metode eksperimen, kreativitas yang akan memuat 5 aspek berpikir kreatif (fleksibel, orisinalitas, eksplorasi, memperinci, evaluasi ) yang tertuang dalam soal pretest. 3.6.3 Uji Homogenitas Varian Sampel Uji homogenitas varian sampel bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok yang menjadi sampel penelitian homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 17.0 (Stastistical Product and Servise Solution). Uji homogenitas ini menguji hasil dari pretest 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (SD Negeri 1 Kalimanggis) tanpa perlakuan dan kelompok eksperimen (SD Negeri 3 Kaloran) dengan perlakuan yaitu metode eksperimen. 3.6.4 Uji Hipotesis dengan Two Way ANOVA (Analysis of Variances) Analisis varian adalah suatu prosedur statistik untuk mengkaji apakah rata-rata hitung (mean) dari 3 populasi atau lebih sama atau tidak (Sugiharto, 2009:2). Dalam uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap populasi yang sedang dikaji. Data-data yang diperoleh dari sampel tersebut digunakan untuk menghitung statistik sampel. Distribusi sampling yang digunakan untuk mengambil keputusan statistik, yakni menolak atau menerima hipotesis nol (H0), adalah DISTRIBUSI F (F Distribution). Dalam uji anova diasumsikan bahwa semua populasi yang sedang dikaji memiliki keragaman atau varians (variance) sama tanpa mempertimbangkan apakah populasi-populasi tersebut memiliki rata-rata hitung (mean) sama atau berbeda. Ada 2 (dua) cara atau metode dalam mengestimasi nilai varians ini, yakni metode dalam kelompok (within method) dan metode antar-kelompok (between method). Metode dalam kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang sahih (valid) apakah hipotesis nol salah atau benar. Sementara

47 metode antar-kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang sahih (valid) hanya jika hipotesis nol benar. Langkah akhir dari uji ANOVA adalah menghitung rasio antara metode antar-kelompok (between method) sebagai numerator (faktor yang dibagi) dan metode dalam kelompok (within method) sebagai denominator (faktor pembagi). Jika hipotesis nol benar (diterima), rasio di atas berisikan dua hasil estimasi yang terpisah dari populasi yang memiliki varians sama dan, karenanya, berasal dari distribusi F. Namun demikian, jika rata-rata hitung (mean) populasi yang dikaji tidak sama, hasil estimasi dalam numerator akan mengembung sehingga rasionya akan menjadi sangat besar. Jelas bahwa rasio demikian, dengan membandingkannya dengan distribusi F, tidak berasal dari distribusi F, dan hipotesis nol akan ditolak.