BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DISKRIPSI REKSA DANA. mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan di masa depan. Menurut Undang Undang No. 8 tentang Pasar Modal,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009.

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Perkembangan Reksadana Syariah. Reksa Dana Syariah (Rp. Miliar) (%) NAB. Pasar Uang 901,38 0,38% Saham

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi.

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 Maret 2012

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Reksa dana mungkin merupakan sebuah kata yang asing untuk sebagian

BAB I PENDAHULUAN. harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi yang demikian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

BAB I PENDAHULUAN. maka hal yang perlu dilakukan oleh calon investor adalah menilai kinerja

EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY

ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

Perkembangan Reksadana Syariah Sept REKSA DANA SYARIAH. Per September 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA

Perkembangan Reksadana Syariah Jan feb. Jumlah Reksadana Syariah REKSA DANA SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ashmore Dana Progresif Nusantara Dec-15

Islamic Wealth Management

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul REKSA DANA SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Perkembangan suatu pasar tentu saja

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 September Jumlah Reksa Dana Syariah

Gambar 1.1. Grafik IHSG periode

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr REKSA DANA SYARIAH.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan mereka memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut terbatas. Manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan yang memadai sebagai kebutuhan primer. Manusia juga membutuhkan pendidikan dan fasilitas kesehatan sebagai kebutuhan sekunder. Ada kalanya kemampuan manusia memenuhi kebutuhannya terbatas. Untuk itulah dibutuhkan perencanaan investasi, sehingga saat kemampuan tidak sanggup memenuhi kebutuhan, ada cadangan dana yang dapat digunakan. Menurut Bodie et al., (2011) investasi adalah kegiatan mengorbankan kebutuhan saat ini dalam bentuk uang atau sumber daya lain dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Contohnya seseorang membeli sejumlah saham untuk mengantisipasi kenaikan harga saham (capital gain) dan aliran dana dalam bentuk dividen di masa depan. Kegiatan belajar atau kuliah pun termasuk investasi. Seseorang mengorbankan waktunya di saat ini untuk belajar dengan harapan bisa mendapat pekerjaan dengan gaji dan karir yang lebih baik saat lulus kelak. Pasar modal atau bursa efek adalah salah satu tempat berinvestasi terbaik saat ini. Produk utama pasar modal (lazim disebut sekuritas atau efek) ada 2, yaitu saham (stocks) dan obligasi (bonds). Selain kedua produk tersebut, investor dan calon investor di pasar modal juga dapat menemukan instrumen investasi lain, seperti ETF (Exchange Traded

Fund), waran, efek beragun aset (EBA), atau rights. Pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX). Salah satu produk turunan pasar modal adalah reksa dana. Reksa dana adalah kumpulan dana investor yang dialokasikan untuk membeli instrumen investasi, seperti efek saham, efek obligasi, atau sertifikat deposito. Menurut Pratomo dan Nugraha (2009), reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi yang telah mendapat ijin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Di awal-awal pembentukannya, reksa dana bertujuan sebagai wadah investasi masyarakat yang kurang mampu berinvestasi langsung di pasar modal atau sebagai produk pengenalan terhadap investor pemula. Diharapkan dengan berinvestasi di reksa dana sebelum masuk ke pasar modal, investor dapat memahami risiko dan manfaat yang menyertai suatu kegiatan investasi. Secara sederhana, reksa dana adalah investasi secara kolektif. Sejumlah investor bersama-sama sepakat untuk menempatkan dananya di sejumlah instrumen investasi tertentu sehingga membentuk portofolio investasi. Jumlah setoran dana kolektif tergantung kemampuan dan kemauan investor, dengan jumlah minimal sesuai kesepakatan bersama. Supaya mudah dihitung, dana investor dihitung dalam bentuk unit penyertaan. Tiap unit penyertaan memiliki harga yang terus berubah sesuai dengan kinerja portofolio atau reksa dana. Di Indonesia, saat portofolio reksa dana baru dibuat, biasanya nilai per unit penyertaan dihargai Rp 1.000,00. Selanjutnya nilai reksa dana bisa naik atau turun (Wardani et al, 2015).

Dana yang terkumpul dan membentuk portofolio itu dikelola oleh sebuah perusahaan yang disebut Manajer Investasi (MI). Manajer Investasi inilah yang menentukan aturan main penempatan dana yang disebut sebagai kebijakan investasi. Untuk menghindari keluhan investor, kebijakan investasi ini ditentukan di awal. Dengan demikian, investor sudah tahu ke mana saja MI akan menempatkan dana mereka dan berapa besar porsi untuk masing-masing jenis instrumen investasi. Kemudian, MI memilih secara spesifik efek atau produk finansial untuk tiap jenis instrumen yang telah ditentukan tersebut. Misalnya untuk portofolio yang direncanakan akan berisi saham, MI akan memilih saham apa saja yang layak dibeli. Kumpulan instrumen investasi inilah yang disebut sebagai aset dasar reksa dana (Wardani et al, 2015). Atas jasa pengelolaan dana tersebut, MI mendapatkan komisi. Selain itu ada biaya-biaya lain, misalnya biaya pada saat pembelian unit penyertaan (subscription fee), biaya saat pencairan unit penyertaan (redemption fee), dan biaya bank kustodian. Bank kustodian berfungsi menghindari risiko MI menggelapkan dana atau mengklaim seluruh dana investor. Seluruh dana kas suatu portofolio reksa dana disimpan oleh bank kustodian, dan MI tidak bisa sembarang menarik dana reksa dana dari bank kustodian tanpa surat kuasa dari pemegang unit penyertaan (Wardani et al, 2015). Keuntungan berinvestasi di reksa dana adalah nominal pembelian awalnya bisa di bawah Rp 500.000,00. Jika investor memilih membeli reksa dana di agen penjual bank, investor bisa membeli reksa dana mulai Rp 200.000,00 dengan biaya pembelian (subscription fee) 0.5%. Jika investor memutuskan membeli di situs resmi Manajer Investasi atau di agen penjual online reksa dana, investor dapat bertransaksi mulai nominal Rp 50.000,00 dengan biaya pembelian 0%.

Sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat (27), reksa dana hanya diperbolehkan berinvestasi di efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali reksa dana pasar uang yang 90% portofolionya dialokasikan di sertifikat deposito. Reksa dana di Indonesia biasanya berisi saham (reksa dana saham), obligasi (reksa dana pendapatan tetap), campuran saham dengan obligasi (reksa dana campuran), atau sertifikat deposito (reksa dana pasar uang). Reksa dana dengan underlying portfolio EBA atau REIT sudah ditawarkan oleh sejumlah Manajer Investasi, tapi hanya pada reksa dana penyertaan terbatas yang ditawarkan kepada maksimal 49 investor saja. Bursa Efek Indonesia sebelum 2009 kurang aktif, volume transaksi sahamnya tidak sampai Rp 1 Triliun per hari. Transaksi obligasi di bursa terkadang hanya bernilai puluhan miliar. Investor yang ingin memiliki obligasi lebih suka bertransaksi di luar bursa (over the counter). Kondisi ini secara tidak langsung mempengaruhi NAB (nilai aktiva bersih) reksa dana. Nilai NAB sulit naik sehingga investor kurang tertarik membeli instrumen investasi ini. Akibatnya jumlah investor reksa dana sulit ditingkatkan. Periode 2009-2014, likuiditas Bursa Efek Indonesia ikut naik. Jika sebelum 2009 volume transaksi hanya di kisaran Rp 80-225 milyar per hari, maka antara 2009-2014 volume transaksi berkisar antara RP 1-8 triliun per hari. Likuiditas ini sangat menguntungkan investor jangka pendek, karena dengan meningkatnya likuiditas meningkat pula volatilitas saham. Investor bisa trading saham atau obligasi harian (daily trading) atau mingguan (swing trading). Investor yang sanggup bermain saham-saham blue chip dengan kapitalisasi pasar besar, seperti ASII (Astra International), HMSP (HM

Sampoerna), GGRM (Gudang Garam), BBCA (Bank Central Asia) atau BUMI (Bumi Resources) bisa meraih laba hingga 10% dalam sehari (IDX Statistics 2013). Tabel 1.1 Pertumbuhan NAB Reksa Dana Indonesia 2003-2014 Tahun Total NAB 2003 53,969,869,681,516.30 2004 87,532,612,773,907.50 2005 28,385,380,192,847.40 2006 50,869,192,576,389.80 2007 91,153,774,240,971.70 2008 73,259,964,417,955.20 2009 109,959,523,922,678.00 2010 139,096,653,052,739.00 2011 163,124,028,249,957.00 2012 182,567,875,953,169.00 2013 185,206,340,958,430.00 2014 228,351,520,669,959.00 Keterangan : data disarikan dari http://aria.bapepam.go.id/reksadana Kenaikan bursa saham juga berdampak terhadap kenaikan nilai aktiva bersih reksa dana. Reksa dana (yang merupakan kumpulan dana masyarakat yang diinvestasikan ke pasar modal) di Indonesia membukukan keuntungan terus menerus dari tahun ke tahun. Dari tahun 2003 hingga 2014 total nilai aktiva bersih (NAB) seluruh reksa dana Indonesia naik rata-rata 24% per tahun. Beberapa manajer investasi internasional, seperti Manulife, pun tertarik menjadi Manajer Investasi di Indonesia. Sejumlah Manajer Investasi lokal pun bermunculan, seperti : Mandiri Investment Management dan Lautandhana Investment Management. Jika melihat data dari tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa nilai dana kelolaan Manajer Investasi reksa dana terus meningkat, walau sempat menurun di tahun 2005 dan 2008. Dari tahun 2003 hingga 2014, dana kelolaan naik lebih dari empat kali lipat, dari Rp 53

Trilyun di tahun 2003 menjadi Rp 228 Trilyun di 2014. Rata-rata kenaikan dana kelolaan antara 2003-2014 sebesar 24% per tahun. Keuntungan berinvestasi di reksa dana antara lain: pengelolaan investasi yang profesional oleh Manajer Investasi yang sudah berpengalaman, administrasi investasi yang dilakukan oleh bank kustodian, kemudahan akses kepada instrumen-instrumen investasi yang sulit dilakukan sendiri, kemudahan atas diversifikasi investasi yang sulit dilakukan sendiri karena keterbatasan dana, hasil investasi reksa dana bukan merupakan objek pajak, tingginya likuiditas karena unit penyertaan (satuan investasi bagi reksa dana) dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui Manajer Investasi, dan dana investasi yang dibutuhkan relatif kecil. Reksa dana merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang paling mudah dan murah. Reksa dana dianggap mudah karena bisa dibeli lewat supermarket reksa dana (IPOTFund atau Bareksa), perbankan, atau lewat Manajer Investasi langsung. Murah karena menghemat waktu investor, dapat dibeli dengan nilai Rp 200.000,00 dan mudah ditukar dengan uang kas (likuid). Suatu reksa dana juga sudah membentuk portofolio sehingga risiko tiap efek di dalam reksa dana (underlying portofolio) sudah terdiversifikasi. Reksa dana adalah jenis instrumen investasi yang dapat digunakan calon investor atau investor pemula untuk berinvestasi di pasar modal. Menurut Siegel (2014), horizon investasi yang sesuai adalah jangka panjang di atas 10 tahun. Tujuan investasi jangka panjang yang dianjurkan bagi investor adalah investasi untuk kebutuhan biaya pensiun, untuk membayar biaya pendidikan anak, atau investasi untuk membeli rumah tinggal. Instrumen investasi yang cocok untuk jangka waktu di atas 10 tahun antara lain: saham, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.

Bogle (2010) menyarankan investor untuk berinvestasi di reksa dana campuran komposisi 60% saham dan 40% obligasi jika berinvestasi dalam horizon waktu 10 20 tahun. Tapi jika investor tersebut masih berusia di bawah 35 tahun dan kemungkinan baru akan pensiun 30 sampai 40 tahun lagi, ia menyarankan untuk berinvestasi di reksa dana campuran dengan komposisi 80% saham dan 20% obligasi untuk mengakumulasi kekayaan. Bogle (2010) menyarankan investor pemula yang berusia antara 20-30 tahun untuk berinvestasi di instrumen investasi saham, karena investor dengan usia ini lebih toleran terhadap risiko dan kurang terpengaruh fluktuasi pasar saham. Siegel (2014) menyarankan investor untuk berinvestasi di saham bila jangka waktunya di atas sepuluh tahun. Untuk jangka waktu di atas sepuluh tahun, saham kurang berisiko dibanding obligasi, karena dalam jangka panjang investor obligasi menghadapi risiko ketidak pastian inflasi. Jika investor memilih memegang portofolio saham dibanding portofolio obligasi selama satu tahun, ada 61% kemungkinan kinerja saham lebih baik dibanding obligasi. Bila investor memilih memegang portofolio sahamnya selama sepuluh tahun, ada 78,2% kemungkinan kinerja portofolio saham lebih baik dibanding portofolio obligasi. Standar deviasi yang menjadi ukuran risiko suatu instrumen investasi pada saham memang lebih besar dibanding standar deviasi obligasi, tapi dari penelitian yang dilakukannya dengan menggunakan data selama 1802 2012, standar deviasi saham semakin rendah seiring dengan panjangnya horizon waktu investasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham yang sudah beroperasi selama 12 tahun, sejak tahun 2003 hingga tahun 2014, untuk mengetahui reksa dana apa yang terbaik dari kategori reksa dana saham dan reksa

dana campuran. Diharapkan dengan mengetahui reksa dana apa sajakah yang menunjukkan kinerja terbaik tiap tahun dalam periode tersebut, peneliti dapat mengetahui reksa dana apa yang peringkatnya konsisten di peringkat teratas, sehingga dapat diperoleh informasi Manajer Investasi apa yang kinerjanya paling baik selama periode 2003-2014. 1.2 Rumusan Masalah Kinerja reksa dana dalam jangka panjang sulit dipertahankan secara konsisten. Suatu reksa dana yang kinerjanya bagus pada tahun lalu belum tentu juga akan bagus di tahun tahun selanjutnya. Reksa dana yang kinerjanya di bawah rata rata pada tahun lalu bisa saja kinerjanya membaik di tahun ini atau tahun tahun mendatang. Investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang (di atas 10 tahun) membutuhkan informasi reksa dana apa saja yang konsisten mempertahankan kinerjanya dalam jangka panjang. Jika reksa dana tersebut kinerjanya kurang baik di awal-awal operasinya, penelitian ini dapat menyediakan informasi apakah di tahun tahun selanjutnya reksa dana tersebut mampu memperbaiki kinerjanya atau tidak. Dengan mengetahui reksa dana yang kinerjanya selalu konsisten di peringkat teratas, investor dapat mengetahui Manajer Investasi yang terbukti berkinerja baik dalam jangka panjang. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu:

1) Bagaimana kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham selama Januari 2003 sampai dengan Desember 2014 saat diukur dengan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen? 2) Apakah terdapat konsistensi pada kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran selama periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2014 saat diukur dengan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran yang sudah beroperasi sejak bulan Januari 2003 hingga Desember 2014 dengan metode pengukuran kinerja : Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen. Hasil perhitungan analisis kinerja tersebut diperingkat untuk melihat konsistensi kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran saat diukur dengan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis. 1.5.1 Manfaat Akademis Manfaat akademis dari penelitian ini adalah memberikan tambahan wawasan ilmu makroekonomi dan moneter khususnya kepada civitas akademia Magister Manajemen FEB UGM,dan umumnya kepada seluruh civitas akademia UGM. 1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini ada dua, antara lain: 1) Menginformasikan Manajer Investasi mana saja yang mampu memberikan kinerja konsisten di atas rata-rata selama periode 2003 2014. 2) Bagi calon investor dan investor, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui reksa dana saham, reksa dana campuran, dan Manajer Investasi mana saja yang kinerjanya paling konsisten, sehingga mereka dapat memutuskan reksa dana apa yang paling sesuai dengan tujuan investasi mereka. 1.6 Ruang Lingkup Dan Batasan Penelitian Penelitian ini hanya mengukur kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran dalam kurun waktu Januari 2003 hingga Desember 2014. Penelitian ini hanya meneliti reksa dana saham dan reksa dana campuran dengan kriteria: aktif sejak tahun 2003, masih aktif (tidak ditutup) hingga 31 Desember 2014, bukan unitlink, berdenominasi rupiah, dan minimal memiliki 40% saham di portofolionya. Ada 12 reksa dana saham dan lima reksa dana campuran yang memenuhi kriteria di atas. Reksa dana- reksa dana saham tersebut adalah Trim Kapital, Schroeder Dana Prestasi, Panin Dana Maksima, Ciptadana Rencana Cerdas, BNP Paribas Pesona, Danareksa Mawar, BNP Paribas Ekuitas, Bahana Dana Infrastruktur, BNI Berkembang, dan Batavia Dana Saham. Lima reksa dana campuran yang memenuhi ketentuan di atas adalah Simas Satu, Sam Dana Berkembang, PNM Syariah, Danareksa Syariah Berimbang, dan Batavia Dana Dinamis.

1.7 Sistematika Penulisan Keseluruhan rangkaian penulisan tesis ini disusun berdasarkan sistematikan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisi uraian mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, serta sistematikan penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Penjelasan teori-teori yang berkaitan dengan rumusan permasalahan, pengertian reksa dana, jenis-jenis reksa dana, risiko berinvestasi di reksa dana, keuntungan berinvestasi di reksa dana, biaya dan pengelolaan reksa dana, kinerja jangka panjang reksa dana, dan evaluasi kinerja reksa dana. Bab III Metode Penelitian Uraian mengenai metode pengumpulan data dan analisis pengolahan data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham antara tahun 2003-2014. Bab V Simpulan dan Saran Rangkuman hasil analisis dan sejumlah saran untuk menjawab pertanyaan penelitian.