PENGARUH MINAT BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR, SUASANA BELAJAR DAN PEMBERIAN REWARD GURU TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PADANG Tri Fenny Irma Gusti 1, Stevani 2, Wati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat trifenny94@gmail.com ABSTRACT This study aims to analyze: interest in learning, readiness of learning, learning atmosphere, and giving teachers reward on the activity of students in economic learning class XI IPS SMA Negeri 5 Padang. The results showed that: 1) for parents education there is a significant influence between the interest of learning on student activeness, this is proved by the value of regression coefficient (X1) 0,575, significant value 0,000 <0,05, while the low level of education is shown the value of regression coefficient (X1) 0,353, significant value 0,004 <0,05. 2) for high parental education there is influence of readiness study to student activeness this is proved by value of regression coefficient (X2) 0,423, significant value 0,001 <0,05, while low level of education coefficient of regresi (X2) 0,452, significant value 0,008 < 0.05. 3) for high parent education there is influence of learning atmosphere to student activity, this is proved by regression coefficient value (X3) 0,260, significant value 0,016 <0,05, while low education value of regression coefficient (X3) 0,327, significant value 0,004 < 0.05. 4) for high parental education there is influence of teacher reward to student activeness, this is proved by value of regression coefficient (X4) 0,424, significant value 0,008 <0,05, whereas low level of education coefficient of regresi (X4) 0,475, significant value 0.003 <0.05. 5) for high parental education there is influence of learning interest, readiness study, learning atmosphere, and giving of teacher reward together to student activeness, this is proved by where level of higher education value Fhitung 120,932> Ftable 2,46 and significant value 0,000 <α = 0, 05 Keywoards: Learning Interests, Readiness Learning, Learning Atmosphere, Teacher Reward PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapan pun di dunia terdapat pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha bersama
untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar yang di selenggarakan pada semua jenjang pendidikan mulai dari taman kanakkanak, tingkat dasar, tingkat menengah pertama, tingkat menengah atas dan perguruan tinggi. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku siswa sehingga siswa mampu mengimplementasikan potensi-potensi yang ada pada dirinya dalam kehidupan. Di dalam pendidikan sekolah keaktifan siswa adalah segala kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang optimal sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Menurut Slameto (2013:54) terdapat dua faktor yang mempengaruhi keaktifan siswa yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, berupa suasana belajar, pemberian reward guru, interaksi dengan guru. Sedangkan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, berupa intelegensi siswa, minat belajar, sikap siswa, dan kesiapan belajar Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 28 Januari 2017, penulis mendapatkan data keaktifan siswa dari segi fisik dalam pembelajaran ekonomi semester 1 kelas XI IPS Tabel1. Persentase Keaktifan Siswa dari Segi Fisik dalam Pembelajaran Ekonomi Semester 1 Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Padang Tahun Ajaran 2016/2017 Kelas Jumlah Siswa (orang) Bertanya Keaktifan Siswa Menjawab Siswa % Siswa % XI IPS 1 31 8 22,80 5 16,12 XI IPS 2 32 6 18,75 3 9,37 XI IPS 3 31 8 25,80 6 19,35 XI IPS 4 32 7 21,87 5 16,12 XI IPS 5 21 4 19,04 4 19,04 Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dari segi fisik masih tergolong rendah. Dilihat dari segi menjawab pertanyaan dalam forum diskusi, jumlah yang menjawab kurang dari 50% dari banyak siswa. Sedangkan dari segi bertanya dalam forum diskusi, jumlah siswa yang bertanya kurang dari 50% dari banyak siswa. Faktor lain yang diduga mempengaruhi keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi adalah minat belajar. Menurut William James dalam Usman (2009:27) minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Minat ini timbul apabila siswa tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya. Selain minat belajar, faktor lain yang diduga mempengaruhi keaktifan siswa adalah kesiapan belajar. Menurut Slameto (2013:113) kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk member respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan diri siswa sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat menentukan kesuksesan siswa dalam belajar, sehingga akan mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar siswa. Selain kesiapan belajar, faktor lain yang diduga mempengaruhi keaktifan siswa adalah suasana belajar. Hadiyanto (2004:47) menyatakan bahwa suasana belajar adalah kualitas lingkungan kelas yang terus- menerus dialami oleh guru yang mempengaruhi interaksi siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Suasana belajar yang gaduh atau ramai akan menganggu siswa lain yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain suasana belajar, faktor lain yang mempengaruhi keaktifan siswa adalah pemberian reward guru. Sardiman (2003:92) reward adalah sesuatu yang mampu menumbuhkan motivasi dalam kegiatan di sekolah. Dengan kurangnya pemberian reward guru pada siswa dapat mengakibatkan
siswa kurang aktif dalam pembelajaran. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Arikunto (2010:3) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang untuk menyelidiki keadaan, kondisi yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sedangkan menurut Arikunto (2010:39) penelitian asosiatif adalah penelitian asosiatif adalah penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis pengaruh minat belajar, kesiapan belajar, suasana belajar, dan pemberian reward guru terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Padang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16-17 April 2017. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas XI IPS yang terdiri dari 147 orang. Dari 147 orang yang menjadi sampel sebanyak 105 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi. Kesalahan 5 % karena populasi berstrata. Maka, sampelnya juga berstrata berdasarkan tingkatantingkatan tertentu seperti tingkatan tertinggi, tingkatan sedang/ baik dan tingkatan terendah. Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval peneliaian untuk setiap jawaban responden 1-5. Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba penelitian. Uji coba ini dimaksud untuk mengetahui validitas dan relialibilitas angket. Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto, 2010:168). Pernyataan dikatakan valid jika corrected item-total correlation -0,361. Menurut Nunnally dalam Ghozali (2011:38) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,70. Untuk mengukur reliabelitas dari suatu instrument dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai Cronbach Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis pertama diketahui Untuk pendidikan orang tua tinggi, minat belajar diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 5,236 lebih besar dari nilai t tabel 2,00. H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya apabila minat belajar meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar 0,575 satuan. Untuk pendidikan orang tua rendah, minat belajar diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 3,068 lebih besar dari nilai t tabel 2,03. H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya apabila minat belajar meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar 0,353 satuan. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kedua diketahui Untuk pendidikan orang tua tinggi, kesiapan belajar diperoleh hasil nilai nilai t hitung sebesar 3,369 lebih besar dari nilai t tabel 2,00. H 0 ditolak danh a diterima. Artinya apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar 0,423 satuan. Untuk pendidikan orang tua rendah, kesiapan belajar diperolah hasil nilai nilai t hitung sebesar 2,836 lebih besar dari nilai t tabel 2,03. H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar 0,452 satuan. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis ketiga diketahui Untuk pendidikan orang tua tinggi, suasana belajar diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 2,487 lebih besar dari
nilai t tabel 2,00. H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya apabila suasana belajar meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar 0,260 satuan. Untuk pendidikan orang tua rendah, suasana belajar diperoleh hasil nilai nilai t hitung sebesar 3,047 lebih besar dari nilai t tabel 2,03. Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila suasana belajar meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar 0,327 satuan. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis keempat diketahui Untuk pendidikan orang tua tinggi, pemberian reward guru diperoleh hasil nilai nilai t hitung sebesar 2,722 lebih besar dari nilai t tabel 2,00. H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya apabila pemberian reward meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar 0,424 satuan. Untuk pendidikan orang tua rendah, pemberian reward guru diperoleh hasil nilai karena nilai t hitung sebesar 3,189 lebih besar dari nilai t tabel 2,03. H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya apabila pemberian reward meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar 0,475 satuan. KESIMPULAN Berdasarkan permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Minat belajar berpengaruh signifikan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Padang. 2. Kesiapan belajar berpengaruh signfikan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Padang. 3. Suasana belajar berpengaruh signfikan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi
kelas XI IPS SMA Negeri 5 Padang. 4. Pemberian reward guru berpengaruh signifikan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Padang. 5. Minat belajar, kesiapan belajar, suasana belajar, pemberian reward guru berpengaruh signifikan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Darso. (2011). Kesiapan Belajar Siswa dan Interaksi Belajar mengajar Terhadap Prestasi Belajar Invotec, VII (2), 145-160. Ghozali, Imam. (2011). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadiyanto. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rodaskarya. Muijs, Daniel. (2008). Effective Teaching. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Pidarta. (2007). Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Tarmidi. (2006). Iklim Kelas dan Prestasi Belajar. Medan: USU Repository. Sardiman. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo. Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta. Usman, Moh.Uzer. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Zaeni, Hisyam. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD