Abstrak ABSTRAK PT. Berdikari Metal and Engineering merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam komponen sepeda motor secara kontinu, yang kemudian disalurkan kepada customernya, terutama pada Astra Honda Motor. Tata letak awal pada perusahaan tersebut belum memperhatikan urutan proses, sehingga terjadi aliran material yang kurang teratur yang menyebabkan jarak perpindahan material yang cukup jauh. Jarak yang cukup jauh ini menyebabkan waktu perpindahan material menjadi lama. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan salah satu cara yaitu membentuk tata letak usulan melalui pendekatan Group Technology. Dengan pendekatan tersebut diperoleh sel-sel manufaktur yang didapatkan dengan metode Rank Order Clustering. Tujuan penerapan metode ini yaitu membentuk kelompok komponen dan mesin ke dalam sel-sel manufaktur yang didasarkan pada proses produksi setiap komponen, yang pada akhirnya dapat membuat aliran material menjadi lebih teratur, sehingga menghemat jarak serta ongkos material handling. Algoritma ini dikembangkan oleh King pada tahun 1980. Metode tersebut akan menghasilkan suatu tata letak usulan di PT. Berdikari, dimana sel yang terbentuk dari tata letak usulan tersebut ada 3 buah sel manufaktur. Setiap sel memiliki kelompok komponen dan kelompok mesin yang berbeda-beda. Sel 1 terdiri dari mesin coiler P160T, coiler P110T, P110T, P80T, P35T, dan mesin bor, dengan komponen di dalamnya terdiri dari Bracket Engine 4 no 1, Bracket Engine 3 no 1, Bracket Stop Switch no 1, Rivet Round no 1, Main Stand 2 no 1, Bracket Engine 4 no 2, Bracket Engine 3 no 2, Bracket Stop Switch no 2, Rivet Round no 2, Main Stand 2 no 2, Join Rod Brake, Pedal All/ R, Pedal All/ L, dan Stang Pedal. Sel 2 terdiri dari mesin heading, mesin cutting, dan mesin threat, dengan komponen di dalamnya terdiri dari Guide no 1, Guide no 2, dan Rod. Sel 3 terdiri dari mesin mig welding, mesin spot welding, dan mesin gerinda, dengan komponen di dalamnya terdiri dari Bracket Engine NO 1, Bracket Engine NO 2, Rod Brake, dan Pedal Gear Change. Dari hasil sel yang telah terbentuk itu aliran material akan menjadi lebih terfokus di dalam sel dan lebih teratur. Jarak perpindahan material pun menjadi lebih kecil, yang pada awalnya sebesar 1355,3 m/ hari menjadi 1032,25 m/ hari, sehingga didapatkan penghematan jarak sebesar 265 m/ hari atau sebesar 19.55%. Ongkos material handling juga mengalami penghematan, yang pada awalnya sebesar Rp.2.122.423/ tahun menjadi Rp. 1.616.504/ tahun, sehingga penghematannya sebesar Rp. 505.919/ tahun. Selain itu manfaat lain yang bisa diperoleh yaitu adanya penghematan waktu, sehingga bisa dikonversikan ke dalam penambahan produk semua komponen, dan akan meningkatkan profit untuk semua komponen sebesar Rp. 15.225/ hari atau setara dengan Rp. 4.567.500/ tahun. Sedangkan ongkos relayout yang dibutuhkan sebesar Rp. 21.400.000. Jadi payback period untuk ongkos relayout tersebut selama 4.21 tahun. iv
Daftar Isi DAFTAR ISI halaman ABSTRAK....iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR...xv DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB 1 PENDAHULUAN...1-1 1.1. Latar Belakang Masalah..1-1 1.2. Identifikasi Masalah.1-2 1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi...1-3 1.4. Perumusan Masalah.1-3 1.5. Maksud dan Tujuan Pengamatan....1-4 1.6. Sistematika Penulisan..1-4 Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA........2-1 2.1 Perancangan Tata Letak Pabrik......2-1 2.2 Pengertian Sistem Manufaktur......2-1 2.3 Tujuan Perancangan Tata Letak Pabrik......2-2 2.4 Jenis-Jenis Layout......2-3 2.5 Definisi Group Technology...2-6 2.6 Keterbatasan dan Kelebihan GT...2-7 2.7 Metode-Metode Dasar dalam Group Technology...2-9 2.8 Karakteristik Metode-Metode Group Technology...2-11 2.8.1 Metode Rank Order Clustering...2-11 2.8.2 Metode Bond Energy Algorithm...2-14 2.8.3 Metode Rank Order Clustering 2...2-19 2.8.4 Metode Direct Clustering Algorithm...2-21 viii
Daftar Isi 2.9 Metode-Metode Perhitungan Jarak...2-23 2.9.1 Metode Euclidean...2-23 2.9.2 Metode Squared Euclidean...2-24 2.9.3 Metode Rectilinear...2-24 2.9.4 Metode Tchebychev...2-25 2.9.5 Metode Aisle Distance...2-25 2.9.6 Metode Adjacency...2-25 2.9.7 Metode Shortest Path...2-26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.......3-1 3.1 Penelitian Pendahuluan...3-1 3.2 Latar Belakang Masalah...3-4 3.3 Identifikasi Masalah......3-4 3.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi...3-5 3.5 Perumusan Masalah...3-5 3.6 Tujuan Pengamatan...3-5 3.7 Sistematika Penulisan......3-6 3.8 Pengumpulan Data...3-7 3.9 Pengolahan Data...3-8 3.9.1 Penyusunan matriks awal mesin-komponen...3-9 3.9.2 Pembentukan sel manufaktur dengan ROC...3-9 3.9.3 Penyusunan matriks akhir ROC...3-10 3.9.4 Perhitungan Routing Sheet...3-10 3.9.5 Perhitungan kebutuhan mesin setiap sel yang terbentuk...3-10 3.9.6 Perhitungan frekuensi perpindahan material...3-10 3.9.7 Perhitungan jarak perpindahan material tata letak awal...3-11 3.9.8 Perhitungan From to Chart (FTC) setiap sel.3-11 3.9.9 Perhitungan FTC Inflow & Outflow dan skala prioritas tiap sel...3-11 3.9.10 Pembentukan ARD dan AAD Usulan tiap sel 3-12 3.9.11 Perhitungan From to Chart (FTC) seluruh sel 3-12 ix
Daftar Isi 3.9.12 Perhitungan FTC Inflow & Outflow dan skala prioritas seluruh sel...3-12 3.9.13 Pembentukan ARD dan AAD usulan seluruh sel.3-12 3.9.14 Perhitungan jarak perpindahan material tata letak usulan 3-13 3.9.15 Perbandingan jarak layout awal dengan usulan 3-13 3.10 Analisa......3-13 3.10 Kesimpulan dan Saran...3-14 BAB 4 PENGUMPULAN DATA.....4-1 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan....4-1 4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan......4-2 4.3 Data Jenis Komponen......4-6 4.4 Data Jenis Mesin, Jumlah dan Dimensi...4-7 4.5 Layout Awal......4-8 4.6 Data Urutan Proses...4-9 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS.....5-1 5.1 Pengolahan Data....5-1 5.1.1 Penyusunan matriks awal mesin-komponen...5-1 5.1.2 Pembentukan sel manufaktur dengan ROC...5-2 5.1.3 Perhitungan performansi tata letak usulan...5-12 5.1.4 Perhitungan Routing Sheet...5-14 5.1.5 Perhitungan kebutuhan mesin tata letak awal...5-21 5.1.6 Perhitungan kebutuhan mesin setiap sel...5-22 5.1.7 Perbandingan jumlah mesin antara by process dengan by GT...5-23 5.1.8 Penentuan frekuensi perpindahan layout awal...5-24 5.1.9 Perhitungan jarak tata letak awal...5-30 5.1.10 Perhitungan FTC setiap sel...5-34 5.1.10.1 Perhitungan FTC sel 1...5-34 x
Daftar Isi 5.1.10.2 Perhitungan FTC sel 2...5-38 5.1.10.3 Perhitungan FTC sel 3...5-40 5.1.11 Perhitungan FTC keseluruhan sel...5-43 5.1.12 Pembentukan AAD usulan tiap sel...5-47 5.1.12.1 Pembentukan AAD sel 1...5-47 5.1.12.2 Pembentukan AAD sel 2...5-47 5.1.12.3 Pembentukan AAD sel 3...5-48 5.1.13 Pembentukan tata letak usulan...5-48 5.1.14 Perhitungan jarak tata letak usulan...5-50 5.2 Analisis...5-52 5.2.1 Analisis matriks awal dengan matriks baru...5-52 5.2.2 Analisis pengelompokan mesin-komponen yang terbentuk 5-52 5.2.3 Analisis performansi tata letak usulan...5-54 5.2.4 Analisis perbandingan jumlah mesin antara layout by process dengan layout by GT.. 5-55 5.2.5 Analisis pergerakan inter sel...5-56 5.2.6 Analisis manfaat tata letak usulan...5-56 5.2.7 Analisis Relayout...5-66 5.2.7.1 Penghematan ongkos material handling...5-66 5.2.7.2 Penghematan waktu transport material handling..5-70 Bab 6 Kesimpulan dan Saran......6-1 6.1 Kesimpulan.... 6-1 6.2 Saran.......6-3 DAFTAR PUSTAKA...xvii LAMPIRAN 1...L1-1 LAMPIRAN 2...L2-1 LAMPIRAN 3...L3-1 LAMPIRAN 4...L4-1 LAMPIRAN 5...L5-1 xi
Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman 2.1 Jenis-Jenis Layout 2-3 2.2 Fixed Layout 2-4 2.3 Product Layout 2-5 2.4 Process Layout 2-5 2.5 GT Layout 2-6 2.6 Jarak Euclidean 2-24 2.7 Jarak Aisle Distance 2-25 3.1 Metodologi Penelitian 3-2 3.2 Flowchart khusus pengolahan data 3-8 4.1 Struktur Organisasi PT. Berdikari 4-2 4.2 Tata Letak Awal PT. Berdikari 4-8 5.1 Matriks Akhir Mesin-Komponen 5-11 5.2 Perhitungan Jarak 5-30 5.3 ARD Inflow Sel 1 5-36 5.4 ARD Outflow Sel 1 5-37 5.5 ARD Inflow Sel 2 5-39 5.6 ARD Outflow Sel 2 5-40 5.7 ARD Inflow Sel 3 5-42 5.8 ARD Outflow Sel 3 5-42 5.9 ARD Inflow Keseluruhan Sel 5-45 5.10 ARD Outflow Keseluruhan Sel 5-46 5.11 AAD Usulan Sel 1 5-47 5.12 AAD Usulan Sel 2 5-47 5.13 AAD Usulan Sel 3 5-48 5.14 Tata Letak Usulan 5-49 5.15 Aliran Material Bracket Engine NO 1 pada layout awal 5-58 5.16 Aliran Material Bracket Engine NO 1 pada layout usulan 5-59 5.17 Aliran Material Bracket Engine NO 2 pada layout awal 5-60 5.18 Aliran Material Bracket Engine NO 2 pada layout usulan 5-61 5.19 Aliran Material Rod Brake pada layout awal 5-62 5.20 Aliran Material Rod Brake pada layout usulan 5-63 5.21 Aliran Material Pedal Gear Change layout awal 5-64 5.22 Aliran Material Pedal Gear Change layout usulan 5-65 xv
Daftar Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman 4.1 Jenis Komponen dan Jumlah Produksi 4-6 4.2 Jenis, Jumlah, dan Dimensi Mesin 4-7 4.3 Urutan Proses Produksi 4-9 5.1 Matriks Awal Mesin-Komponen 5-3 5.2 Langkah 1 ROC 5-4 5.3 Hasil Matriks Langkah 1 5-5 5.4 Langkah 2 ROC 5-6 5.5 Hasil Matriks Langkah 2 5-6 5.6 Langkah 3 ROC 5-7 5.7 Hasil Matriks Langkah 3 5-8 5.8 Langkah 4 ROC 5-9 5.9 Hasil Matriks Langkah 4 5-9 5.10 Langkah 5 ROC dan hasil akhir Langkah 5 5-10 5.11 Routing Sheet Bracket Engine 4 No 1 5-14 5.12 Routing Sheet Bracket Engine 3 No 1 5-14 5.13 Routing Sheet Bracket Stop Switch No 1 5-15 5.14 Routing Sheet Main Stand 2 No 1 5-15 5.15 Routing Sheet Rivet Round No 1 5-15 5.16 Routing Sheet Guide No 1 5-15 5.17 Routing Sheet Bracket Engine NO 1 5-16 5.18 Routing Sheet Bracket Engine 4 No 2 5-16 5.19 Routing Sheet Bracket Engine 3 No 2 5-16 5.20 Routing Sheet Bracket Stop Switch No 2 5-17 5.21 Routing Sheet Main Stand 2 No 2 5-17 5.22 Routing Sheet Rivet Round No 2 5-17 5.23 Routing Sheet Guide No 2 5-17 5.24 Routing Sheet Bracket Engine NO 2 5-18 5.25 Routing Sheet Rod 5-18 5.26 Routing Sheet Join Rod Brake 5-18 xii
Daftar Tabel Tabel Judul Halaman 5.27 Routing Sheet Rod Brake 5-19 5.28 Routing Sheet Pedal All/ R 5-19 5.29 Routing Sheet Pedal All/ L 5-19 5.30 Routing Sheet Stang 5-20 5.31 Routing Sheet Pedal Gear Change 5-20 5.32 Kebutuhan Mesin Tata Letak Awal 5-21 5.33 Kebutuhan Mesin di Sel 1 5-22 5.34 Kebutuhan Mesin di Sel 2 5-22 5.35 Kebutuhan Mesin di Sel 3 5-23 5.36 Perbandingan kebutuhan mesin layout by process dengan 5-23 by GT 5.37 Frekuensi perpindahan material 5-26 5.38 Perubahan volume atau berat 5-29 5.39 Jarak tata letak awal 5-32 5.40 From to Chart Sel 1 5-34 5.41 Koefisien Inflow From to Chart Sel 1 5-35 5.42 Koefisien Outflow From to Chart Sel 1 5-35 5.43 Skala Prioritas Inflow Sel 1 5-36 5.44 Skala Prioritas Outflow Sel 1 5 37 5.45 From to Chart Sel 2 5 38 5.46 Koefisien Inflow From to Chart Sel 2 5 38 5.47 Koefisien Outflow From to Chart Sel 2 5 38 5.48 Skala Prioritas Inflow Sel 2 5 39 5.49 Skala Prioritas Outflow Sel 2 5 39 5.50 From to Chart Sel 3 5 40 5.51 Koefisien Inflow From to Chart Sel 3 5 41 5.52 Koefisien Outflow From to Chart Sel 3 5 41 5.53 Skala Prioritas Inflow Sel 3 5 41 5.54 Skala Prioritas Outflow Sel 3 5 42 5.55 From to Chart Keseluruhan Sel 5 43 5.56 Koefisien Inflow From to Chart Keseluruhan Sel 5-44 5.57 Koefisien Outflow From to Chart Keseluruhan Sel 5 44 5.58 Skala Prioritas Inflow Keseluruhan Sel 5-45 5.69 Skala Prioritas Outflow Keseluruhan Sel 5 46 5.60 Jarak Tata Letak Usulan 5-50 xiii
Daftar Tabel Tabel Judul Halaman 5.61 Perbandingan kebutuhan mesin layout by process dengan by GT 5-52 5.62 Penghematan jarak 5-57 5.63 Perhitungan konversi OMH tata letak awal 5-64 5.64 Perhitungan konversi OMH tata letak usulan 5-66 5.65 Faktor Penyesuaian 5-69 5.66 Faktor Kelonggaran 5-69 5.67 Perhitungan Ws, Wn, Wb 5-70 5.68 Wb rata-rata perpindahan alat MH per meter 5-71 5.69 Ongkos Relayout 5-74 xiv
Daftar Lampiran DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Halaman 1 Peta Proses Operasi (PPO) L1-1 2 Jarak Tata Letak Awal L2-1 3 Jarak Tata Letak Usulan L3-1 4 Aliran Material L4-1 5 Waktu Transport alat Material Handling per meter L5-1 6 Perhitungan Penghematan Waktu Transport dan Penambahan Produk L6-1 xvi