BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurang lebih 3 km. SD Negeri Jebengsari terletak diujung utara Desa Salaman. SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Madrasah. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Madrasah. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan materi perkalian bilangan. Adapun langkah-langkah mengajar yaitu mulai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Banu Hasyim Sidoarjo. Adapun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Sujek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga tahun ajaran 2015/2016. Dengan jumlah siswa 39 terdiri dari 21 perempuan dan 18 laki-laki. Adapun data yang diperoleh dari guru mengenai hasil ulangan harian mata pelajaran matematika adalah sebagai berikut. Dari 39 siswa 10 siswa atau 25,64 % yang tuntas diatas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70, sedangkan 29 siswa atau 74,35 % masih belum tuntas atau berada dibawah KKM < 70. Dibawah ini disajikan tabel menegenai hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Belajar PraSiklus Nilai Jumlah siswa Presentase Keterangan 70 10 25,64% Tuntas < 70 29 74,36% Tidak Tuntas Jumlah 39 100% Rata-rata 61,41 KKM 70 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa hasil belajar siswa pada tahap prasiklus memiliki kecenderungan Tidak Tuntas. 28

29 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Presentase 74,34% Nilai 25,64% Tidak Tuntas Tuntas Diagram 4.1 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Prasiklus 4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Dalam siklus 1 penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : 4.2.1 Perencanaan Tindakan Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan perencanaan tindakan berupa mengidentifikasi masalah, mengobservasi, mewawancarai guru kelas, dan mencari solusi dari masalah tersebut. Setelah itu peneliti menentukan indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Kemudian peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan materi lambang bilangan romawi. Dan selanjutnya peneliti membuat media dan alat peraga yang akan digunakan saat mengajar pada siklus 1. Alat yang digunakan diantaranya adalah : Buku, Pulpen dan Penggaris. Media yang digunakan adalah jam dinding yang bertuliskan lambang bilangan romawi. Selain media dan alat peraga peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan digunakan selama proses model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

30 4.2.2 Tindakan a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 April 2016. Rincian kegiatan pada pertemuan pertama siklus 1 adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengajak siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai kemudian mengucapkan salam, dan mengecek keghadiran siswa, setelah itu guru dan siswa melakukan apersepsi sebelum pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyebutkan benda-benda yang ada di sekitar kelas, selanjutnya guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan di capai. 2. Kegiatan Inti Guru membentuk siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk satu kelompok. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa apakah kalian pernah belajar tentang lambang bilangan romawi dan apa itu lambang bilangan romawi. Kemudian guru menjelaskan lambang bilangan romawi dengan bantuan jam dinding yang memiliki lambang romawi. guru memberikan contoh soal dan meminta beberapa siswa untuk menjelakan ke depan untuk teman-temannya. Setelah itu guru memberi tugas untuk setiap kelompoknya dan meminta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban setiap kelompok. Selanjutnya guru dan siswa melakukan tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari hari ini, kemudian guru memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari.

31 3. Penutup Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang apa yang dipelajari hari ini, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar, memberikan tindak lanjut dan menutup pelajaran dengan doa. b. Pertemuan Kedua Pertemuan pertama pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin, 4 April 2016. Rincian kegiatan pada pertemuan pertama siklus 1 adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengajak siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai, setelah itu guru menanyakan kabar siswa, mengecek kehadiran siswa, kemudian guru bertanya tentang pelajaran yang telah di pelajari pada pertemuan sebelumnya kemudian guru menyampaikan materi dan tujuan Pembelajaran yang akan di capai. 2. Kegiatan Inti Guru membentuk siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk satu kelompok. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa apakah kalian masih ingat dengan pelajaran minggu lalu. Kemudian guru menjelaskan lambang bilangan romawi dengan bantuan jam dinding yang memiliki lambang romawi. Guru memberikan contoh soal dan meminta beberapa siswa untuk menjelakan ke depan untuk temantemannya. Setelah itu guru memberi tugas untuk setiap kelompoknya dan meminta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban setiap kelompok. Selanjutnya guru dan siswa melakukan tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari hari ini, kemudian guru memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari.

32 3. Penutup Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang apa yang dipelajari hari ini, memberikan soal evalasi, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar, memberikan tindak lanjut dan menutup pelajaran dengan doa. 4.2.3 Hasil Observasi Pada pelaksanaan siklus 1 ini peneliti melibatkan guru kelas untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus 1. Observasi ini menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan dari hasil observasi pada pertemuan siklus 1 ini proses pembelajaran yang dilaksanakan masih kurang, seperti 1). Penggunaan media kurang maksimal, 2). Sebelum melaksanakan kerja kelompok anak-anak harus dijelaskan teknik atau prosedur kerjanya sehingga dalam kerja kelompok masih banyak siswa yang belum bisa bekerja didalam kelompoknya sendiri. 3). Guru juga belum menumbuhkah rasa antusiasme siswa di dalam belajar. Tabel 4.2 Hasil Observer Guru dan Siswa Siklus 1 Hasil Observer Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Hasil Observer Guru 2, 48 3.27 Hasil Observer 2, 05 3, 05 Siswa Jumlah 453 502 Rata-rata 2, 26 2, 51 Dari pertimbangan hasil observasi tersebut, maka pelaksanaan siklus 1 tersebut belum berhasil sepenuhnya kemudian akan dilaksanakan pada siklus II.

33 4.2.4 Hasil Tindakan Siklus I Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus 1 Kategori Jumlah siswa Presentase Keterangan 70 26 66,67% Tuntas < 70 13 33,33% Tidak Tuntas Jumlah 39 100% Rata-rata 72,4 KKM 70 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa hasil belajar siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa atau 66,67% dan siswa tidak tuntas atau dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70 sebanyak 13 siswa atau 33,33%. Hal ini menunjukan bahwa hasil pembelajaran siklus I mengalami peningkatan dari prasiklus yang sebelumnya siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau 25,64% dan siswa tidak tuntas atau dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70 sebanyak 29 siswa atau 74,36%. Walaupun hasil belajar siklus 1 mengalami peningkatan dari prasiklus, namun belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan 80%. 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Presentase 33,33% Nilai 66,67% Tidak Tuntas Tuntas Diagram 4.2 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1

34 Berdasarkan grafik 4.2 Nampak bahwa presentase hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu sebesar 66,67% siswa berada di atas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70, sedangkan sebesar 33,33% siswa masih berada dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70. Hasil belajar siklus 1 belum mencapai indikator keberhasilan 80% siswa berada di bawah KKM 70. 4.2.5 Refleksi Siklus I Pada kegiatan siklus 1 siswa sudah antusias mengikuti proses pembelajarandan penggunaan medianya juga sudah baik, tetapi masih kurang maksimal. dan pada pembelajran siklus 1 keaktifan siswa sudah mulai tumbuh dan hubungan antara guru dan siswa juga sudah cukup baik, namun masih perlu di tingkatkan lagi. Tahap refleksi ini digunakan oleh peneliti dan observer untuk menganalisis hasil tindakan yang digunakan baik berupa hambatan, kelebihan dan kelemahan yang dialami selama proses pembelajaran siklus 1, kemudian menemukan solusi dan perbaikan di siklus berikutnya. Pada siklus 1 terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki di antaranya : 1). Penggunaan media kurang maksimal, 2). Sebelum melaksanakan kerja kelompok anak-anak harus dijelaskan teknik atau prosedur kerjanya sehingga dalam kerja kelompok masih banyak siswa yang belum bisa bekerja didalam kelompoknya sendiri. 3). Guru juga belum menumbuhkah rasa antusiasme siswa di dalam belajar, 4). Melihat dari siklus 1 yang masih berada dibawah indikator keberhasilan 80%, peneliti perlu melakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II. 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dilakukan sebagai upaya perbaikan dari siklus 1 dengan melihat kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pembelajaran pada siklus 1. Dalam siklus II ini dilakukan dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut. 4.3.1 Perencanaan Siklus II Perencanaan perbaikan dilakukan peneliti dan guru berdasarkan refleksi siklus 1. Perbaikan dilakukan dengan merevisi kesalahan dan

35 kekurangan pada siklus 1. kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II sebagai berikut : 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II dua kali pertemuan. 2. Menyiapkan alat dan bahan ajar sesuai dengan materi yang diajarkan 3. menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan selama proses Pembelajaran, berupa lembar observasi guru dan observasi siswa. 4.3.2 Tindakan a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 April 2016. Rincian kegiatan pada pertemuan pertama siklus II adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengajak siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai kemudian mengucapkan salam, dan mengecek keghadiran siswa, setelah itu guru dan siswa melakukan apersepsi sebelum pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyebutkan benda-benda yang ada di sekitar kelas, selanjutnya guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan di capai. 2. Kegiatan Inti Guru membentuk siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk satu kelompok. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa bagaimanakah cara mengubah bilangan cacah menjadi bilangan romawi dan sebaliknya. kemudian guru menjelaskan lambang bilangan romawi dengan bantuan jam dinding yang memiliki lambang romawi. Guru memberikan contoh soal dan meminta beberapa siswa untuk menjelakan ke depan untuk teman-temannya. setelah itu guru memberi tugas

36 untuk setiap kelompoknya dan meminta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban setiap kelompok. Selanjutnya guru dan siswa melakukan tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari hari ini, kemudian guru memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari. 3. Penutup Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang apa yang dipelajari hari ini, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar, memberikan tindak lanjut dan menutup pelajaran dengan doa. c. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 April 2016. Rincian kegiatan pada pertemuan kedua siklus III adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengajak siswa berdoa sebelum Pembelajaran dimulai, setelah itu guru menanyakan kabar siswa, mengecek kehadiran siswa, kemudian guru bertanya tentang pelajaran yang telah di pelajari pada pertemuan sebelumnya kemudian guru menyampaikan materi dan tujuan Pembelajaran yang akan di capai. 2. Kegiatan Inti Guru membentuk siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk satu kelompok. selanjutnya guru bertanya kepada siswa apakah kalian masih ingat dengan pelajaran minggu lalu. kemudian guru menjelaskan lambang bilangan romawi dengan bantuan jam dinding yang memiliki lambang romawi. guru memberikan contoh soal dan meminta beberapa siswa untuk

37 menjelakan ke depan untuk teman-temannya. setelah itu guru memberi tugas untuk setiap kelompoknya dan meminta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban setiap kelompok. selanjutnya guru dan siswa melakukan Tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari hari ini, kemudian guru memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari. 3. Penutup Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang apa yang dipelajari hari ini, memberikan soal evalasi, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar, memberikan tindak lanjut dan menutup pelajaran dengan doa. 4.3.3 Hasil Observasi Pada pelaksanaan siklus II ini, peneliti masih melibatkan guru kelas untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II. Observasi ini menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Berdasarkan dari hasil observasi proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah baik, hanya waktunya yang dimaksimalkan (tidak terlalu cepat), penggunaan media sudah baik, siswa sudah bekerja sama dengan baik di dalam kelompok, rasa semangat dan antusisme siswa juga sudah terlihat pada siklus kedua ini. Sehingga dapat dikatakan siklus kedua ini lebih baik dari siklus yang sebelumnya. Tabel 4.4 Hasil Observer Guru dan Siswa Siklus II Hasil Observer Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Hasil Observer Guru 3,55 3.95 Hasil Observer Siswa 3,35 3, 96 Jumlah 345 791 Rata-rata 3, 45 3,95

38 Dari tabel 4.4 nampak bahwa hasil observasi guru dan siswa sudah meningkat dari siklus II dengan nilai rata-rata pertemuan pertama sebesar 3,45 dan nilai rata-rata pertemuan kedua sebesar 3,95. 4.3.4 Hasil Tindakan Siklus II Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II Kategori Jumlah siswa Presentase Keterangan 70 38 97,43% Tuntas < 70 1 2,57% Tidak Tuntas Jumlah 39 100% Rata-rata 61,53 KKM 70 Dari tabel 4.5 jumlah siswa yang tuntas pada siklus II berada diatas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70 sebanyak 38 siswa atau 97,43%, sedangkan siswa yang belum tuntas berada dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70 sebanyak 1 siswa atau 2,57%. 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Presentase 2,57% Nilai 97,43% Tidak Tuntas Tuntas Diagram4.3 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

39 4.3.5 Refleksi Siklus II Pada kegiatan siklus II antusiasme dan keaktifan siswa sudah sangat baik, Penguasaan kelas juga sudah baik hal ini sesuai dengan hasil observasi seperti yang ditunjukan pada tabel 4.4. Hasil belajar siklus II menunjukan bahwa dari 39 siswa, sebanyak 38 siswa tuntas atau 97,43% berada diatas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa atau 2,57% berada dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70. Hasil siklus II menunjukan bahwa hasil belajar berada di atas indikator keberhasilan 80%, maka peneliti tidak perlu melanjutkan penelitian ke siklus selanjutnya, karena hasil belajar siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan. 4.4 Analisis Hasil Penelitian Berdasarkan hasil belajar prasiklus, dari 39 siswa sebanyak 10 siswa atau 25,64 % yang tuntas diatas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70, sedangkan 29 siswa atau 74,36 % masih belum tuntas atau berada dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70. Pada siklus 1 peneliti melakukan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebanyak dua kali pertemuan hasil belajar siswa meningkat dari 39 siswa, sebanyak 26 siswa atau 66,67% siswa yang berada diatas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70 dan 13 siswa atau 33,33% siswa yang belum mencapai KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70. Selanjutnya peneliti melakukan tindakan lanjut pada siklus II dan masih menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dari 39 siswa sebanyak 38 siswa tuntas atau 97,43% berada diatas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa atau 2,57% berada dibawak KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70. Berdasarkan hasil belajar diatas menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini :

40 Tabel 4.6 Tabel Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II f % f % f % Keterangan 70 10 25,64 66,67 26 % % 38 97,43% Tuntas < 70 29 74,36 33,33 13 % % 1 2,57% Tidak Tuntas Jumlah 39 100% 39 100% 39 100% Rata-rata KKM 70 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa perbandingan hasil belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada prasiklus siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau 25,64% dan siswa tidak tuntas atau dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70 sebanyak 29 siswa atau 74,36%. Siklus I siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa atau 66,67% dan siswa yang tidak tuntas atau dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70 sebanyak 13 siswa atau 33,33%, dan Siklus II siswa yang tuntas sebanyak 38 siswa atau 97,43% dan siswa yang tidak tuntas atau dibawah KKM dengan nilai lebih kecil sama dengan 70 sebanyak 1 siswa atau 2,57%.

41 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Presentase 97,43% 74,36% 66,67% 33,33% 25,64% 2,57% Prasiklus Siklus I Siklus II Tidak Tuntas Tuntas Diagram 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II 4.5 Pembahasan Berdasarkan hasil belajar matematika pada tahap prasiklus kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 21 perempuan dan 18 laki-laki. Dari guru diperoleh data hasil ulangan harian mata pelajaran matematika masih rendah. 10 siswa atau 25,64 % tuntas diatas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70, sedangkan 29 siswa atau 74,36 % masih belum tuntas atau berada dibawah KKM dengan nilai kurang dari 70. Selanjutnya peneliti melakukan tindakan meningkatkan hasil belajar metemetika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi lambang bilangan romawi dalam dua siklus. Dengan siklus I di peroleh data sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Hasil belajar dari siklus I dari 39 siswa sebanyak 26 siswa atau 66,67% siswa yang berada diatas KKM dengan nilai lebih besar sama dengan 70 dan 13 siswa atau 33,33% siswa yang belum mencapai KKM atau < 70. Karena hasil belajar siklus matematika siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, maka dilakukan tindakan pada siklus II dengan hasil belajar dari 39

42 siswa, sebanyak 38 siswa tuntas atau 97,43% berada diatas KKM 70, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa atau 2,57% berada dibawah KKM < 70. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil dari tindakan siklus II telah mencapai indikator keberhasilan 80%. Dengan demikian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016. Hasil penelitian yang di peroleh mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nina Noviana (2012) Dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Taems Achievement Divisions (STAD) Pada Materi Makhluk Hidup Kelas IV Penpen Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dan Purnomo Adi (2010) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas V SD Kalipucankulon 01 Jepara.