BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O O 3 O 4

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tales, Satu Gugus Depan yang beralamatkan di Kp. Ranca Tales Desa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Quasi Experimental. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek peneliti serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan. 3.1.2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola nonequivalent control group design (pretest-postest yang tidak ekuivalen). Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebaiknya diatur secara itensif sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari kedua kelompok ialah bahwa grup eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu, sedangkan grup kontrol diberikan treatment seperti keadaan biasanya. Adapun gambaran mengenai rancangan nonequivalent control group design (Sugiyono, 2008:116) sebagai berikut: Gambar 3.1 Rancangan Nonequivalent Control Group Design O1 X O2 O3 O4 26

27 Keterangan: O1 O2 X O3 O4 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen : Pemberian perlakuan : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol : Pengukuran kemampuan akhir kelompok kontrol 3.2. Variabel Penelitian Menurut (Sugiyono, 2009:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut antara lain: 3.2.1. Variabel Independen (bebas) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009:39). Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan media gambar. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan siswa berfikir sendiri, kemudian berfikir dengan teman sebelah (metode diskusi berpasangan) dan diskusi bersama dalam kelas yang diadakan oleh guru. Sedangkan, media gambar adalah perantara yang digunakan oleh pendidik kepada peserta didik untuk menyampaikan pesan, menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilusi ide yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi. Media gambar dimanfaatkan dalam pembelajaran menggunakan model Kooperatif tipe TPS langkah-langkahnya: a. Siswa menyimak materi pembelajaran, b. Siswa secara individu berfikir (Think) untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, c. Siswa berpasnagan (Pairs) untuk menjawab pertanyaan,

28 d. Siswa berbagi (Sharing) jawaban, e. Siswa (pasangan) lain memberikan tanggapan, f. Siswa melakukan penegasan terhadap materi yang telah dipelajari dengan bimbingan dari guru. 3.2.2. Variabel Dependen (terikat) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:38). Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar siswa. Setiap siswa yang menuntut ilmu harus memiliki konsentrasi dalam belajar. Konsentrasi dalam belajar adalah pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran tersebut. Tanpa konsentrasi siswa tidak akan bisa menguasai pelajarannya. Konsentrasi tidak ada atau akan berkurang bilamana tidak terdapat minat yang memadai dalam diri siswa. Dari situlah dapat diketahui betapa pentingnya minat mencapai sukses dalam segala hal. Minat belajar siswa dapat diukur dalam sikap siswa dengan indikator minat perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan keterlibatan siswa. Siswa dalam pembelajaran IPA bisa diamati minat belajarnya dengan menilai keempat indikator minat tersebut terhadap pembelajaran IPA dengan model Kooperatif tipe TPS dengan pemanfaatan media gambar, merespon terhadap pembelajaran IPA dengan model Kooperatif tipe TPS dengan pemanfaatan media gambar dan sikap terhadap pembelajaran IPA secara keseluruhan. Hasil belajar kognitif adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa dari tes yang dilakukan setelah pembelajaran perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit. Secara teknis wujud keefektifan pembelajaran dapat diukur dari minat belajar dan hasil belajar kognitif yang baik dalam pembelajaran dengan model Kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan media gambar. 3.3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri kaliwungu 02 yang beralamat di Dusun Panggang, Desa Panggang, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang dan SD Negeri Rogomulyo 01 yang beralamat Dusun Rogomulyo, Desa Rogomulyo,

29 Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang pada kelas IV semester 2 tahun pelajaran 2015/206. 3.4. Waktu Penelitian Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan dan Waktu Penelitian Waktu No Kegiatan Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Analisis Data 4. Penyusunan Laporan 3.5. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Gugus Abiyoso Kecamatan Kaliwungu, dimana dalam satu gugus terdapat 7 SD. Berikut ini adalah daftar SD yang terdapat di Gugus Abiyoso: Tabel 3.2 Daftar Populasi Penelitian No Nama SD Jumlah Siswa Keterangan 1. SD Negeri Kaliwungu 01 13 Imbas 2. SD Negeri Kaliwungu 02 24 Inti 3. SD Negeri Kaliwungu 03 30 Imbas 4. SD Negeri Kaliwungu 04 17 Imbas 5. SD Negeri Kaliwungu 05 9 Imbas 6. SD Negeri Rogomulyo 01 22 Imbas 7. SD Negeri Rogomulyo 02 38 Imbas Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah nonprobability sampling dengan jenis sampling purposive, dimana teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Berdasarkan tabel 3.2 sampel sekolah yang akan diteliti adalah SD Negeri Kaliwungu 02 dan SD Negeri Rogomulyo 01 karena sekolah tersebut dalam satu wilayah kecamatan, jaraknya tidak terlalu jauh (±1km),

30 memiliki jumlah siswa yang hampir sama atau seimbang, belum pernah ada yang melakukan penelitian di kedua SD tersebut, hasil belajar siswa kedua SD masih rendah, dan partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran juga masih kurang. Siswa kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 02 dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan diberi perlakuan pembelajaran untuk mempelajari kenampakan permukaan bumi dan benda langit dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan media gambar, sedangkan siswa kelas 4 SD Negeri Rogomulyo 01 yang diberi perlakuan pembelajaran untuk mempelajari kenampakan permukaan bumi dan benda langit dengan menggunakan pembelajaran konvensional. 3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1. Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif dan kognitif IPA. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan observasi, angket, dan tes. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi adalah dengan cara memberikan lembar observasi yang nantinya akan diisi oleh observer mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Selanjutnya, memberikan angket kepada siswa untuk penilaian minat belajar siswa yang akan diisi oleh siswa setelah selesai pembelajran. Kemudian, tes memberikan perlakuan dengan menggunakan model Kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran IPA, dan memberi penilaian terhadap kinerja siswa proses pembelajaran yaitu dengan memberikan posttest. 3.6.2. Instrument Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan lembar observasi yang akan memantau kegiatan pembelajaran guru dan siswa dalam kelas dan akan diisi oleh observer, angket keaktifan siswa untuk mengetahui hasil belajar afektif dan soal tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa dalam penerapan pembelajaran Kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan media gambar di SD Negeri Kaliwungu 02 kelas IV Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016.

31 3.6.2.1. Lembar Observasi Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamaran sebagai instrument (Suharsimi Arikunto, 2010:272). Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru pada saat mengajar dengan menerapkan Think Pair and Share di dalam kelas. Analisis penerapan Think Pair and Share menggunakan observasi langsung yang dilakukan oleh guru kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 02. Hal ini perlu dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol agar sesuai dengan ketentuan model yang digunakan. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru dan Siswa Pembelajaran Kooperatif TPS No Komponen Indikator Guru Indikator Siswa No Item Guru 1. Menyimak materi pelajaran a. Guru menyiapkan untuk kegiatan belajar mengajar a. Siswa bersiap-siap untuk menerima kegiatan belajar mengajar No Item Siswa 1 dan 3 1 b. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang akan dicapai b. Siswa menyimak inti materi pelajaran yang disampaikan oleh guru 2 2 2. Thinking (Berpikir) a. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan oleh siswa b. Guru memberikan tugas kepada siswa a. Siswa mendengarkan penjelasan tugas yang disampaikan oleh guru b. Siswa menerima pertanyaan atau tugas atau permasalahan yang diberikan oleh guru 4 3 5 4 c. Guru meminta siswa c. Siswa secara 6 5

32 3. Pairs (Berpasangan) secara individu berpikir untuk menjawab pertanyaan (tugas) yang diberikan guru a. Guru mengarahkan siswa untuk duduk bersama pasangannya individu berpikir (think) untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru a. Siswa duduk secara berpasangan (2 orang) 7 6 4. Sharing (Berbagi) 5. Menanggapi hasil presentasi 6. Penegasan materi atau kesimpulan b. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi secara berpasangan tentang tugas yang telah diberikan a. Guru memimpin pleno kecil diskusi, setiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok lain untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok yang sedang presentasi a. Guru melengkapi materi yang masih belum dipahami siswa dan menegaskan kembali pokok permasalahan yang harus dipahami b. Secara berpasangan (pairs) siswa berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan pertanyaan atau permasalahan yang tadi telah dipikirkan secara individu. a. Siswa (pasangan) berbagi (share) atau mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas. a. Siswa (pasangan) lain memberikan tanggapan kepada hasil presentasi temannya. a. Siswa melakukan penegasan terhadap materi yang telah dipelajari dengan bimbingan dari guru. 8 7 9 8 10 9 11 dan 13 10

33 b. Guru memberikan kesimpulan c. Guru menutup pelajaran dan memberikan tindak lanjut b. Siswa bersama guru memberikan kesimpulan materi pelajaran hari ini c. Siswa bersiap untuk mengakhiri pelajaran 14 11 15 12 3.6.2.2. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya kepada responden), yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Sudjana (2011:84). Siswa hanya memberikan tanda ceklis ( ) sesuai yang siswa alami. Angket digunakan untuk mengukur minat belajar siswa. Kisi-kisi angket berikut memuat empat indikator yang akan mengukur keaktifan siswa. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Validitas No Indikator Minat Deskripsi Indikator No Item 1. Perasaan senang a. Perasaan siswa terhadap pelajaran IPA 1, 2 b. Suasana belajar yang baik 6 c. Mengerjakan tugas dengan senang hati 7 d. Belajar kelompok yang menyenangkan 8, 16 2. Ketertarikan siswa a. Respon terhadap guru 11, 10 b. Respon terhadap pelajaran IPA 9, 19, 20 c. Rasa ingin tahu terhadap pelajaran IPA 13 d. Perhatian siswa terhadap pelajaran IPA 4 3. Perhatian siswa a. Konsentrasi belajar 15 b. Perhatian siswa terhadap guru 17 c. Berusaha memahami pelajaran IPA yang 5 disampaikan 4. Keterlibatan siswa a. Kemauan belajar 12 b. Kekompakan dalam belajar kelompok 18 c. Kesadaran untuk mempelajari pelajaran 14 IPA d. Memiliki keinginan bersaing 3

34 3.6.2.3. Soal Tes Menurut Sudjana (2011:35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari ssiwa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Kaliwungu 02 dan SD Negeri Rogomulyo 01 yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pengajaran. Berikut tabel kisi-kisi tes sebelum validitas. Standar Kompetensi 9.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Pos-test Sebelum Uji Validitas Kompetensi Dasar Indikator No. Soal 9.1. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi 9.2. Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bulan dari hari ke hari 9.1.1. Mengidentifikasi perubahan daratan, yang disebabkan oleh air dan udara, misalnya: perubahan akibat pasang surut air laut, badai, erosi, dan kebakaran 9.1.2. Menjelaskan pengaruh air laut pasang dan surut bagi nelayan dan dermaga yang dangkal, pengaruh erosi dan kebakaran hutan bagi makhluk hidup dan lingkungannya 9.2.1. Mengidentifikasi kedudukan benda langit, misalnya mengamati kenampakan benda-benda langit, waktu dan posisi matahari terbit dan terbenam, kenampakan bulan dari hari ke hari 9.2.2. Mencari informasi tentang kedudukan benda langit 1, 2, 3, 4, 5, 21, 29 10, 11, 15, 18, 19, 28, 22, 26 6, 7, 8, 9, 16, 23, 27 12, 13, 14, 17, 20, 25, 30, 24

35 3.7. Uji Coba Instrumen Penilaian 3.7.1. Uji Validitas Arikunto (dalam Riduwan 2011:97) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat keandalan atau keahlian suatu alat ukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation) (Sugiyono, 2010:351). Mengukur validitas digunakan program computer SPSS 16 for windows dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtotal. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai rhitung>0,3 (Sugiyono, 2008:178). Uji validitas dalam penelitian ini meliputi uji validitas tes dan angket. 3.7.1.1. Uji Validitas Angket Hasil dari uji validitas angket digunakan untuk mendapatkan hasil angket yang valid untuk mengukur penilaian afektif siswa. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Minat Belajar Siswa No Soal Corrected Item- Total Correlation Keterangan Soal 1.452 Valid Soal 2.666 Valid Soal 3.446 Valid Soal 4.754 Valid Soal 5.351 Valid Soal 6.451 Valid Soal 7.765 Valid Soal 8.506 Valid Soal 9.810 Valid

36 Soal 10.258 Tidak valid Soal 11.411 Valid Soal 12.594 Valid Soal 13.723 Valid Soal 14.453 Valid Soal 15.552 Valid Soal 16.150 Tidak valid Soal 17.640 Valid Soal 18.352 Valid Soal 19.401 Valid Soal 20.231 Tidak valid Hasil uji validitas angket dalam SPSS 16 menunjukkan bahwa 20 soal dalam instrument angket tidak semuanya valid. Ada 3 butir item yang tidak valid yaitu nomor 10, 16, 20. Jumlah item soal pada angket setelah validitas menjadi 16 item soal. Sehingga dapat dibuat kisi-kisi angket sebagai berikut: Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa sesudah Uji Validitas No Indikator Minat Deskripsi Indikator No Item 1. Perasaan senang a. Perasaan siswa terhadap pelajaran IPA 1, 2 b. Suasana belajar yang baik 6 c. Mengerjakan tugas dengan senang hati 7 d. Belajar kelompok yang menyenangkan 8 2. Ketertarikan siswa a. Respon terhadap guru 11 b. Respon terhadap pelajaran IPA 9, 19 c. Rasa ingin tahu terhadap pelajaran IPA 13 d. Perhatian siswa terhadap pelajaran IPA 4 3. Perhatian siswa a. Konsentrasi belajar 15 b. Perhatian siswa terhadap guru 17 c. Berusaha memahami pelajaran IPA yang 5 disampaikan 4. Keterlibatan siswa a. Kemauan belajar 12 b. Kekompakan dalam belajar kelompok 18 c. Kesadaran untuk mempelajari pelajaran 14 IPA d. Memiliki keinginan bersaing 3 3.7.1.2.Uji Validitas Tes

37 Hasil dari uji validitas tes digunakan untuk mendapatkan hasil tes yang valid untuk menyusun pre-tes dan post-tes yang benar-benar valid. Tabel berikut merupakan hasil dari validitas tes yang menentukan kisi-kisi soal tes pre-tes dan posttes. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Prestes dan Postest Item Soal Corrected Item-Total Keterangan Correlation Soal 1.841 Valid Soal 2.328 Valid Soal 3.841 Valid Soal 4.205 Tidak valid Soal 5.308 Valid Soal 6.841 Valid Soal 7.333 Valid Soal 8.841 Valid Soal 9.841 Valid Soal 10.398 Valid Soal 11.379 Valid Soal 12.841 Valid Soal 13.841 Valid Soal 14.841 Valid Soal 15.438 Valid Soal 16.841 Valid Soal 17.841 Valid Soal 18.489 Valid Soal 19.841 Valid Soal 20.841 Valid Soal 21.568 Valid Soal 22.260 Tidak Valid Soal 23.516 Valid Soal 24.267 Tidak Valid Soal 25.088 Tidak Valid Soal 26.508 Valid Soal 27.088 Valid Soal 28.438 Valid Soal 29.212 Tidak Valid Soal 30.339 Valid Setelah diadakan uji validitas didapat hasil yaitu terdapat 5 butir soal yang tidak valid. Nomor yang tidak valid antara lain: 4, 22, 24, 25, 29. Pada soal yang

38 diujikan berjumlah 30 butir soal setelah diadakan uji validitas soal pretest dan posttest menjadi 25 butir soal. Standar Kompetensi 9.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit Tabel 3.9 Kisi-Kisi Soal Pres-test dan Post-test Sesudah Uji Validitas Kompetensi Dasar Indikator No. Soal 9.1. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi 9.2. Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bulan dari hari ke hari 9.1.1. Mengidentifikasi perubahan daratan, yang disebabkan oleh air dan udara, misalnya: perubahan akibat pasang surut air laut, badai, erosi, dan kebakaran 9.1.2. Menjelaskan pengaruh air laut pasang dan surut bagi nelayan dan dermaga yang dangkal, pengaruh erosi dan kebakaran hutan bagi makhluk hidup dan lingkungannya 9.2.1. Mengidentifikasi kedudukan benda langit, misalnya mengamati kenampakan benda-benda langit, waktu dan posisi matahari terbit dan terbenam, kenampakan bulan dari hari ke hari 9.2.2. Mencari informasi tentang kedudukan benda langit 1, 2, 3, 5, 21 10, 11, 15, 18, 19, 28, 26 6, 7, 8, 9, 16, 23, 27 12, 13, 14, 17, 20, 30 3.8. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini soal dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Instrumen yang reliabilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010). Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16. Tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:155) sebagai berikut: Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Soal

39 Besarnya nilai r Antara 0,800-1,00 Antara 0,600-0,800 Antara 0,400-0,600 Antara 0,200-0,400 Antara 0,000-0,200 Interpretasi Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat Rendah (tidak berkolerasi) Kriteria reliabilitas yang telah disebutkan tabel 3.10 menentukan hasil Reliabilitas Instrumen tes dan angket termasuk dalam kategori yang layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa Cronbach's Alpha N of Items.834 20 Berdasarkan tabel 3.11 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument minat belajar sebesar 0,834 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrument angket layak digunakan untuk mengukur variable penelitian. Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Cronbach's Alpha N of Items.925 30 Berdasarkan tabel 3.12 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument tes sebesar 0,925 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrument tes layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. 3.8.1. Uji Taraf Kesukaran Soal Hasil analisa taraf kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan pada soal pre-test dan posttest. Hal ini dilakukan setelah mengetahui hasil tes yang telah

40 dilakukan siswa. Menurut Arikunto (2006:201-207), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa tidak semangat. Rumus mencari taraf kesukaran adalah: P= Keterangan: P= Taraf kesukaran B= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00-1,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat tabel berikut: Tabel 3.13 Rentan Nilai Tingkat Kesukaran Rentan Nilai Tingkat Kesukaran 0,00-0,25 Sukar 0,26-0,75 Sedang 0,76-1,00 Mudah Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel: Tabel 3.14 Hasil Tingkat Kesukaran Soal Prestest dan Postest No Indeks Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran Mudah Sedang Sukar 1. 0,83 2. 0,5 3. 0,83 4. 0,8 5. 0,83 6. 0,8

41 7. 0,83 8. 0,83 9. 0,93 10. 0,63 11. 0,83 12. 0,83 13. 0,83 14. 0,53 15. 0,83 16. 0,83 17. 0,43 18. 0,83 19. 0,83 20. 0,7 21. 0,6 22. 0,8 23. 0,83 24. 0,53 25. 0,73 Sumber: dari data yang telah dioalah. 3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1. Analisi Data untuk Minat Belajar 3.9.1.1. Mann-Whitney U-Test Mann-Whitney U-test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka test ini dapat digunakan (Sugiyono, 153) Analisis data u-test dapat menggunakan software SPSS yaitu dengan cara analyze non parametric test 2 independent samples. 3.9.2. Analisis Data untuk Hasil Belajar Kognitif 3.9.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang akan dianalisa. Uji normalitas digunakan untuk menguji hasil pretest dan posttest dari subjek penelitian. Uji normalitias data menggunakan Kolmogorov- Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar

42 dari >0,05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program computer SPSS 16 for windows. Dalam uji normalitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara analyze nonparametrik one sampel KS masukan variabel pada jendela variabel klik normal pada test distribution kemudian klik ok. 3.9.2.2. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansivariansi dan buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogeny adalah jika nilai probabilitas atau signifikansi >0,05. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa datadata yang kita uji mempunyai varian yang sama. Jika hasil angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya, maka akan semakin besar pula nilai homogenitasnya. Analisia uji homogenitasnya varian ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara analyze compare means one way anova atau dengan cara analyze descriptive statistic explore. 3.9.2.3. One Way Anova Analisis of variance atau anova merupakan salah satu teknik analisis multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam kategori statistic parametrik, maka untuk dapat menggunakan rumus anova harus terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, homogenitas. Selanjutnya dilihat berdasarkan fhitung dan dilihat dengan signifikansi. Jika diperoleh signifikansi >0,05 (α) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pre-test dan post-test. Akan tetapi, jika signifikasinya <0,05 (α) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada perbedaan pre-test dan post-test model pembelajaran Kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran IPA.

43 Analisa uji beda rata-rata ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16 for windows yaitu dengan cara analyze compare means one way anova. 3.9.3. Tahap Pengujian Hipotesis Tahap pengujian hipotesis dalam penelitian ini, minat belajar yang mengukur aspek afektif menggunakan uji Mann-Whitney U-Test. Jika signifikansi <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sementara untuk hasil belajar atau aspek kognitif menggunakan one way anova. One Way Anova merupakan salah satu teknik analisis multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Pengujian hipotesis untuk aspek kognitif menggunakan one way anova yang outputnya meliputi test of homogeneity of variances dan anova. Output anova dinyatakan bahwa ftabel fhitung ftabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian, berdasar signifikasi <0,05 (α) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti ada perbedaan pre-test dan post-test. Jika ketiga output tersebut menyatakan demikian maka penerapan model Kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan media gambar efektif terhadap hasil belajar kognitif siswa.