BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. ini data di ambil melalui data sekunder melalui alamat web

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 3 Juli Jakarta Islamic Index merupakan hasil

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB 4. ANALISIS dan BAHASAN. statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Analisis Perbandingan Return Reksadana dengan Return Pasar, serta Peringkat berdasarkan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen Pada tahun

ANALISIS PERBANDINGAN EVALUASI PORTOFOLIO REKSADANA TERPROTEKSI (KONVENSIONAL DAN SYARIAH) MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, JENSEN

REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Perkembangan Reksadana Syariah. Reksa Dana Syariah (Rp. Miliar) (%) NAB. Pasar Uang 901,38 0,38% Saham

REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

Perkembangan Reksadana Syariah Sept REKSA DANA SYARIAH. Per September 2015

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

REVIEW REKSADANA CAMPURAN TAHUN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reksadana itu sendiri, karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

Perkembangan Reksadana Syariah. Reksa Dana Total. Reksa Dana Syariah. Reksa Dana Konvensional. Prosentase

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB IV METODE RISET. penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

Perkembangan Reksadana Syariah. jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Reksadana Syariah NAB Reksadana Syariah

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 28 September 2012

Perkembangan Reksadana Syariah Jan feb. Jumlah Reksadana Syariah REKSA DANA SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan di masa depan. Menurut Undang Undang No. 8 tentang Pasar Modal,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perkembangan Reksadana Syariah. Jan Feb Mar Apr Reksadana Syariah NAB Reksadana Syariah. Reksa Dana Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perkembangan Reksadana Syariah. Jan Feb Mar Apr Mei Reksa Dana Syariah

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.(ojk.co.id) Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Perkembangan bursa efek yang pesat, menarik pemerintahan Hindia belanda untuk mendirikan bursa di semarang dan Surabaya pada tahun 1925. Perang dunia II yang terjadi sekitar tahun 1939, menyebabkan perkembangan 64

65 pasar modal terhenti. Bursa efek di Indonesia resmi di tutup pada tanggal 10 mei 1940. Tetapi kemudian pada tanggal 23 desember 1940 bursa efek di Jakarta ( Batavia) sempat di buka kembali, selanjutnya pasar modal mulai digiatkan dengan di bukanya kembali Bursa Efek Jakarta ( BEJ ) pada 3 juni 1952.(Tandelilin, 2001:27) 4.1.2 Pehitungan Reksadana Terproteksi dengan Metode Indeks sharpe, Treynor dan Jensen. Seperti yang dipaparkan dalam uraian sebelumnya, penelitian ini dilakukan dua tahap analisis, yang pertama yaitu analisis dengan menggunakan model sharpe, Treynor dan Jensen. Selanjutnya kedua menguji hipotesis, yaitu untuk mengetahui perbedaan kinerja reksadana terproteksi konvesnsional dan reksadana terproteksi syariah dengan menggunakan independent sample t-test. Paparan data selengkapnya sebagai berikut: 4.1.2.1 Perhitungan Sharpe index Dalam penggunaan Sharpe Index, kinerja reksadana dihitung tanpa menyertakan return market dan hanya di dasarkan pada penyimpangan dari portofolio reksadana tersebut. Secara keseluruhan perhitungan model sharpe melibatkan dua ukuran utama, yaitu excess return dan deviasi standart. Excess return adalah selisih antar return reksadana dikurangi risk free rate, berikut disajikan langkah- langkah perhitungan model sharpe.selnjutnya untuk setiap reksadana di hitung dengan cara yang sama.

66 Langkah-langkah perhitungan indeks sharpe adalah sebagai berikut : a. Menghitung atau mencari nilai return dari tiap-tiap reksadana. Secara teoritis, cara untuk menghitung return reksadana adalah menggunakan rumus (3.2). data return seluruh reksadana dapat dilihat pada lampiran 1. b. Langkah berikutnya mencari nilai deviasi standart ( ) masing- masing reksadana terproteksi konvensional dan syariah dengan menggunakan program excel berdasarkan rumus (3.3) c. Data yang diperlukan berikutnya adalah risk free Indonesia di peroleh dari tingkat suku bunga (SBI). d. Langkah terakhir adalah memasukkan data-data tersebut ke dalam sharpe index sebagai contoh reksadana Mega Dana Terproteksi VIII: Sharpe index (2013) = (0.0001668-0.06079855)/ 0.0098203 = -6.174111434 Tabel 4.1 Perhitungan Sharpe Index Reksadana Terproteksi Konvensional 2012-2014 No Nama Reksadana 2012 2013 2014 1 Mega Dana Terproteksi VIII -34.3534-6.1741-8.9802 2 Bahana A Optima Protected fund 22-18.6240-27.1890-47.4898 3 AAA Reksa Premium proteksi V -18.9690-1.7665-1.6391 4 Batavia Proteksi Maxima -7.3861-1.9391-16.5860 5 BNI-AM Proteksi Spektra VI -8.0600-3.2062-3.7464 6 BNP PARIBAS Kapital V -2.2471-2.5594-8.6622 7 Maybank GMT Dana Proteksi 1-26.2571-5.2503-6.6639 8 Lautandhana Proteksi VI -2.9797-4.7122-5.8071 9 AAA Reksa Premium Proteksi VIII -19.6889-4.5772-6.6587 10 Bahana Reksa Panin Terproteksi XIV -1.5163-2.3222-2.0838 11 Bahana D Protected Fund 55-7.2272-9.3575-11.1516 12 Bahana F Optima Protected fund 53-10.6386-5.0603-8.4028 13 Bahana Reksa Panin Terproteksi AXVIII -1.4442-2.3937-5.1330 14 Bahana Reksa Panin Terproteksi XV -1.4275-2.4056 0.2326 15 Bahana Protected fund G 63-38.4043-2.4395-3.8740 16 Bahana A Optima Protected fund 25-109.0124-139.4152-105.2463 17 Insight Terproteksi 1-6.7558-22.6095-236.4648

67 18 BNI-AM proteksi sriwijaya seri II -15.9226-5.6294-7.9811 19 BNI-AM Proteksi Mega Pundi II -28.1654-5.0202-7.2647 20 BNI-AM proteksi Mega Pundi IV -15.7227-5.3784-8.9466 21 BNI-AM Proteksi Sriwijaya 1-9.9797-6.1840-7.2847 22 Batavia Proteksi Optimal 12-5.7405-7.3901-4.0085 23 Batavia proteksi optimal 17-2.7841-2.4185-5.7179 24 Batavia Proteksi Optimal 2-13.7360-3.0074-1.5914 25 BNP selaras II -9.8097-12.3688-10.5294 26 BNP Paribas Selaras -22.3207-21.5108-13.2706 27 BNP PARIBAS kapital VI -2.2587-2.1666 0.2301 28 Mandiri Danma Protected Berkala Seri 5-4.3785-6.1082-6.8617 29 Mandiri Protected Dynamic seri 8-127.8010-4.7608-4.5691 30 Mandiri Protected Dynamic Seri 09-49.1561-4.1094-11.9975 31 Mandiri Protected Dynamic Seri 4-18.7612-2.6253-4.7328 32 syailendra capital protected fund 3-3.1411-3.4634-6.4060 33 Danareksa Proteksi Dinamis fleksibel -11.6917-30.1074-29.5721 34 Emco Terproteksi -195.2188-38.7948-14.5064 35 Bahana Protected fund G 64-6.7618-1.8495-3.6433 36 BNI-AM Proteksi xxxii -13.9381-7.8422-3.7752 37 Danareksa proteksi pendapatan maxima IV -37.2660-7.7951-56.3574 38 Lutandhana Equity Agresif -0.0445-1.7285 0.2374 39 Lauthandana Terproteksi IV -2.5715-3.1565-29.1318 40 Danareksa Global Prospektif III -49.7208-3.4140-5.4524 41 Lautandhana Proteksi X -1.9869-13.4484-2.8791 Sumber: diolah oleh peneliti Pada Tabel hasil perhitungan sharpe index reksadana terproteksi konvensional di atas, terdapat 3 reksadana dengan sharpe index tertinggi. Pada tahun 2012 yaitu pada reksadana Lauthandana Equity Agresif (-0.0445), Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (-1.4275), dan Bahana Reksa Panin Terproteksi AXVIII sebesar (-1.4442) Pada tahun 2013 Sharpe Index tertinggi yaitu pada reksadana Lutandhana Equity Agresif dengan perolehan perhitungan sharpe index yaitu (-1.7285), reksadana AAA Reksa Premium proteksi V sebesar (-1.7665) dan reksadana terproteksi konvensional Bahana Protected fund G 64 (-1.8494). Pada Tahun 2014 nilai Perhitungan sharpe tertinggi yaitu pada reksadana BNP PARIBAS kapital VI sebesar (0.2301), Bahana Reksa Panin Terproteksi XV yaitu (0.2326),dan Lutandhana Equity Agresif (0.23742813).

68 Tabel 4.2 Perhitungan Sharpe Index Reksadana Terproteksi Syariah 2012-2014 No Nama Reksadana 2012 2013 2014 1 Bahana Syariah Protected fund 2-527.4347-5.8562-177.8355 2 Bahana syariah protected fund 1-36.7608-15.7301-71.0808 3 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada Seri 1-19.6433-22.6540-208.3159 4 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada Seri 4-78.6352-35.7797-173.6874 5 BNI-AM syariah Grenada Seri 2 0.1253-10.5317-104.8810 6 Mandiri Protected dynamic Syariah Seri 3. -23.7576-29.0654-161.3490 7 Mandiri Protected Dynamic Syariah Seri 4-7.9357-21.8489-59.8870 8 Mandiri Prtected Dynamic Syariah seri 1-8.4296-8.7210-14.3660 9 Lauthandana Proteksi Syariah 1-0.6180-3.9883-32.2517 10 Danareksa Proteksi Syariah 1 0.4046-18.6493-170.5367 11 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada 3-64.9000-36.1508-172.2329 12 Danareksa Proteksi Syariah 2-639.5106-284.4887-160.9988 13 mandiri Syariah Protected Dynamic Seri 2-142.7034-35.2051-420.8519 14 Emco terproteksi syariah -1095.7490-1360.1286-179.7114 Sumber: diolah oleh peneliti Pada Tabel hasil perhitungan sharpe index reksadana terproteksi syariah di atas. Pada tahun 2012 nilai perhitungan sharpe indeks tertinggi adalah pada BNI- AM syariah Grenada Seri 2 yaitu sebesar (0.1253), Danareksa Proteksi Syariah sebesar (0.4046) dan reksadana Lauthandana Proteksi Syariah 1 yaitu (-0.6180). Pada tahun 2013 yaitu reksadana terproteksi syariah yaitu lauthandana proteksi syariah 1 sebesar (-3.9883). Sedangkan pada tahun 2014 yaitu pada reksadana terproteksi syariah Mandiri Protected Dynamic Syariah seri 1 yaitu (-14.3660). 4.1.2.2 Perhitungan Treynor Index Dalam mengevaluasi kinerja Reksadana Terproteksi konvensional dan Reksadana Terproteksi Syariah berdasarkan Treynor Index di lakukan dengan average return dan menggunakan beta ( sebagai tolak ukur risiko. Beta menunjukkan besar kecilnya perubahan return suatu reksadana terhadap return market yaitu Rm. Berikut ini adalah langkah- langkah perhitungan treynor index.

69 Selanjutnya untuk setiap reksadana di hitung dengan cara yang sama. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Langkah- Langkah Perhitungan Treynor Index sebagai berikut: a. Menghitung atau mencari nilai return dari tiap-tiap reksadana. Secara teoritis, cara untuk menghitung return reksadana adalah menggunakan rumus (3.2). Data return seluruh reksadana dapat dilihat pada lampiran 1. b. Langkah berikutnya mencari nilai beta ( masing- masing reksadana terproteksi konvensional dan syariah dengan menggunakan program excel. c. Data yang diperlukan berikutnya adalah risk free Indonesia di peroleh dari tingkat suku bunga (SBI).Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. Dengan menggunakan program excel 2007, peneliti dapat memperoleh nilai Treynor Index dari masing-masing reksadana. Tabel 4.3 Perhitungan Treynor Index Reksadana Terproteksi Konvensional 2012-2014 No Nama Reksadana 2012 2013 2014 1 Mega Dana Terproteksi VIII 304.0396 3077.7538-910.7621 2 Bahana A Optima Protected fund 22-201.1213-6573.3314 20763.3750 3 AAA Reksa Premium proteksi V 76.6526-6.1880-2.8613 4 Batavia Proteksi Maxima -136.1466-27.3943-1797.8581 5 BNI-AM Proteksi Spektra VI 1512.7894 1521.4818 15.2840 6 BNP PARIBAS Kapital V -6.6854 18.6676-72.3004 7 Maybank GMT Dana Proteksi 1-1114.4252 267.8710 54.5635 8 AAA Reksa Premium Proteksi IV -7.9823 551.5849-103.8881 9 AAA Reksa Premium Proteksi VIII -438.4519-81.4425-52.5323 10 Bahana Reksa Panin Terproteksi XIV -12.1624 5576.7402-38.1646 11 Bahana D Protected Fund 55 48.3785 45.4529 627.5782 12 Bahana F Optima Protected fund 53 55.3663-99.3874-77.5388 13 Bahana Reksa Panin Terproteksi AXVIII -14.8951-153.4122 53.8982 14 Bahana Reksa Panin Terproteksi XV -13.1850 7196.8924-0.9056 15 Bahana Protected fund G 63-2841.3602 28.3804 1635.5332 16 Bahana A Optima Protected fund 25 354.7088 3502.4075 16668.1607 17 Insight Terproteksi 1-102.6724 7616.8418-1217.0982

70 18 BNI-AM proteksi sriwijaya seri II 75.8209-128.1688 42.9384 19 BNI-AM Proteksi Mega Pundi II -1175.9374-42.8501-69.6055 20 BNI-AM proteksi Mega Pundi IV -501.0556 4475.1525 91.4921 21 BNI-AM Proteksi Sriwijaya 1 289.0861 83.6176 54.4431 22 Batavia Proteksi Optimal 12 106.4622 263.8051 79.5769 23 Batavia proteksi optimal 17-24.0222-1723.8504-39.3432 24 Batavia Proteksi Optimal 2 192.2128-11.0811-84.0594 25 BNP selaras II -44.3899 222.2211-112.4792 26 BNP Paribas Selaras 57.8284-29055.1667 288.0642 27 BNP PARIBAS kapital VI 16.4790 17.5171 2.5340 28 Mandiri Danma Protected Berkala Seri 5 67.6891-134.5447-25.1763 29 Mandiri Protected Dynamic seri 8 3689.1903 12451.6633 38.0423 30 Mandiri Protected Dynamic Seri 09 1388.4745 12.0849 54.9982 31 Mandiri Protected Dynamic Seri 4 1324.4753-47.7638 9.2315 32 syailendra capital protected fund 3-20.5209 8449.0347 448.3523 33 Danareksa Proteksi Dinamis fleksibel 62.7285-85.4670-619.4019 34 Emco Terproteksi -8752.6603 294.9252 45.3574 35 Bahana Protected fund G 64-131.2535 3863.6916 11.2684 36 BNI-AM Proteksi xxxii -2653.2049 116.9266 45.2508 Danareksa proteksi pendapatan maxima IV -1775.1660-111.2203-865.1627 37 38 Lutandhana Equity Agresif -17.4208 491.8564 1.2998 39 Lauthandana Terproteksi IV -6.2583 103.1153-50.7108 40 Danareksa Global Prospektif III 1140.6842-1562.5142-22.8364 41 Lautandhana Proteksi X 37.4336-2369.1787-1.0839 Sumber: diolah oleh peneliti Pada tabel hasil perhitungan treynor index reksadana terproteksi konvensional di atas, terdapat 3 reksadana dengan nilai Treynor index tertinggi.pada tahun 2012 perhitungan treynor index tertinggi yaitu pada reksadana terproteksi Mandiri Protected Dynamic seri 8 dengan perhitungan nilai sebesar (3689.1903), Mandiri Protected Dynamic Seri 09 (1388.4745), dan Danareksa Global Prospektif III (1140.6842). Pada tahun 2013 terdapat perhitungan dengan menggunakan treynor index tertinggi yaitu pada reksadana Mandiri Protected Dynamic seri 8 (12451.6633), Bahana Reksa Panin Terproteksi X (7196.8924), dan Bahana Reksa Panin Terproteksi XIV (5576.7402).

71 Pada tahun 2014 perhitungan treynor index terdapat 3 reksadana yaitu pada reksadana Bahana A Optima Protected fund 22 sebesar (20763.375), Bahana A Optima Protected fund 25 (16668.1607), dan Bahana Protected fund G 63 (1635.5332). Tabel 4.4 Perhitungan Treynor Index Reksadana Terproteksi Syariah 2013-2014 No Nama Reksadana 2012 2013 2014 1 Bahana Syariah Protected fund 2 2596.8402-385.9414-7643.0625 2 Bahana syariah protected fund 1-188.9830 9617.0410 363.7534 3 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada Seri 1-549.8125-343.0903 0.0000 4 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada Seri 4 277.6666-366.0694-17148.4573 5 BNI-AM syariah Grenada Seri 2 8.4290-211.7525 1326.2505 6 Mandiri Protected dynamic Syariah Seri 3. 4453.0901-317.6870 4132.4338 7 Protected Dynamic Syariah Seri 4-89.9053-7531.4295 202.8099 8 Mandiri Prtected Dynamic Syariah seri 1-208.1550 1283.3686 245.1126 9 Lauthandana Proteksi Syariah 1 31.5776 154.5602 1877.7090 10 Danareksa Proteksi Syariah 1-0.0352-273.3654-569.3025 11 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada 3 1844.5118-380.9896-63929.7045 12 Danareksa Proteksi Syariah 2-110475.4583 2379.6647 39015.3750 13 mandiri Syariah Protected Dynamic Seri 2-4007.3712-624.6555-416.1148 14 Emco terproteksi syariah -31541.9167-607977.5000 13183.3538 Sumber: diolah oleh peneliti Pada Tabel hasil perhitungan treynor index reksadana terproteksi Syariah nilai Treynor index tertinggi Pada tahun 2012 yaitu Mandiri Protected dynamic Syariah Seri 3 (4453.0901), Bahana Syariah Protected fund 2 (2596.8402) dan, BNI-AM Proteksi Syariah Grenada Seri 4 (277.6666). Pada tahun 2013 perhitungan nilai treynor index tertinggi yaitu pada reksadana Bahana syariah protected fund 1 yaitu (9617.0410). Sedangkan pada tahun 2014 nilai Treynor index tertinggi yaitu pada reksadana Emco Terproteksi syariah sebesar (13183.3538).

72 4.1.2.3 Perhitungan Jensen Index Berbeda dengan perhitungan sharpe index dan treynor index. Jensen Index merupakan index yang menunjukkan perbedaan antara tingkat return actual yang diperoleh portofolio dengan tingkat return yang di harapkan jika portofolio tersebut pada garis pasar modal. a. Menghitung atau mencari nilai return dari tiap-tiap reksadana. Secara teoritis, cara untuk menghitung return reksadana adalah menggunakan rumus (3.2). Data return seluruh reksadana dapat dilihat pada lampiran 1. b. Langkah berikutnya mencari nilai beta ( masing- masing reksadana terproteksi konvensional dan syariah dengan menggunakan program excel. c. Data yang diperlukan berikutnya adalah risk free Indonesia di peroleh dari sertifikat tingkat suku bunga (SBI). Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. d. Menghitung (Rp-Rf) yaitu mengurangkan return reksadana dengan risk free e. Selanjutnya menghitung βp (Rm-Rf) f. Dan yang terakhir menghitung dengan rumus Jensen yaitu ( [ ( ]. Perhitungan Jensen index dapat dilihat di lampiran 5.

73 Tabel 4.5 Perhitungan Jensen Index Reksadana Terproteksi Konvensional 2012-2014 No Nama Reksadana 2012 2013 2014 1 Mega Dana Terproteksi VIII -0.0471-0.0612-0.0679 2 Bahana A Optima Protected fund 22-0.0388-0.0563-0.0707 3 AAA Reksa Premium proteksi V -0.0552 0.1695 0.6142 4 Batavia Proteksi Maxima -0.0362-0.0005-0.0615 5 BNI-AM Proteksi Spektra VI -0.0432-0.0638-0.1724 6 BNP PARIBAS Kapital V 0.1210-0.1815-0.0462 7 Maybank GMT Dana Proteksi 1-0.0425-0.0678-0.1023 8 Lauthandana Proteksi VI 0.0919-0.0686-0.0498 9 AAA Reksa Premium Proteksi VIII -0.0406-0.0421-0.0373 10 Bahana Reksa Panin Terproteksi XIV 0.0394-0.0572-0.0223 11 Bahana D Protected Fund 55-0.0650-0.0962-0.0732 12 Bahana F Optima Protected fund 53-0.0595-0.0445-0.0468 13 Bahana Reksa Panin Terproteksi AXVIII 0.0252-0.0478-0.0895 14 Bahana Reksa Panin Terproteksi XV 0.0332-0.0571-16.0735 15 Bahana Protected fund G 63-0.0437-0.1297-0.0687 16 Bahana A Optima Protected fund 25-0.0469-0.0611-0.0701 17 Insight Terproteksi 1-0.0341-0.0604-0.0689 18 BNI-AM proteksi sriwijaya seri II -0.0550-0.0488-0.1095 19 BNI-AM Proteksi Mega Pundi II -0.0426-0.0225-0.0451 20 BNI-AM proteksi Mega Pundi IV -0.0410-0.0635-0.0878 21 BNI-AM Proteksi Sriwijaya 1-0.0488-0.0822-0.1023 22 Batavia Proteksi Optimal 12-0.0535-0.0707-0.0889 23 Batavia proteksi optimal 17 0.0010-0.0663-0.0257 24 Batavia Proteksi Optimal 2-0.0496 0.0943-0.0510 25 BNP selaras II -0.0197-0.0684-0.0549 26 BNP Paribas Selaras -0.0627-0.0610-0.0764 27 BNP PARIBAS kapital VI -0.1099-0.2026 6.6234 28 Mandiri Dana Protected Berkala Seri 5-0.0569-0.0468-0.0014 29 Mandiri Protected Dynamic seri 8-0.0446-0.0611-0.1153 30 Mandiri Protected Dynamic Seri 09-0.0452-0.2073-0.0978 31 Mandiri Protected Dynamic Seri 4-0.0445-0.0275-0.2551 32 syailendra capital protected fund 3 0.0080-0.0610-0.0734 33 Danareksa Proteksi Dinamis fleksibel -0.0580-0.0397-0.0635 34 Emco Terproteksi -0.0439-0.0657-0.1068 35 Bahana Protected fund G 64-0.0366-0.0599-0.2135 36 BNI-AM Proteksi xxxii -0.0447-0.0759-0.1041 Danareksa proteksi pendapatan maxima IV -0.0431-0.0462-0.0650 37 38 Lutandhana Equity Agresif 0.0023-0.0754 12.3889 39 Lauthandana Terproteksi IV 0.1276-0.0766-0.0358 40 Danareksa Global Prospektif III -0.0454-0.0596 0.0055 41 Lautandhana Proteksi X -0.0725-0.0583 0.1401 Sumber: diolah oleh peneliti

74 Pada tabel abel hasil perhitungan Jensen index reksadana terproteksi konvensional di atas, terdapat 3 reksadana dengan nilai Jensen index tertinggi pada tahun 2012 yaitu Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (0.0332), Bahana Reksa Panin Terproteksi AXVIII (0.0252), dan Lauthandana Terproteksi IV (0.0023). Pada tahun 2013 perhitungan Jensen index nilai tertinggi terdapat pada reksadana Batavia Proteksi Optimal 2 (0.0943), AAA Reksa Premium proteksi V (0.1695). Sedangkan pada tahun 2014 perhitungan Jensen index tertinggi terdapat pada reksadana Lutandhana Equity Agresif (12.3889) dan Lautandhana Proteksi X (0.1401). Tabel 4.6 Perhitungan Jensen Index Reksadana Terproteksi Syariah 2012-2014 No Nama Reksadana 2012 2013 2014 1 Bahana Syariah Protected fund 2-0.0446-0.0547-0.0701 2 Bahana syariah protected fund 1-0.0381-0.0588-0.0749 3 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada Seri 1-0.0412-0.0555-0.0703 4 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada Seri 4-0.0482-0.0558-0.0702 5 BNI-AM syariah Grenada Seri 2-0.1728-0.0517-0.0716 6 Mandiri Protected dynamic Syariah Seri 3. -0.0439-0.0537-0.0707 7 Protected Dynamic Syariah Seri 4-0.0320-0.0585-0.0787 8 Mandiri Prtected Dynamic Syariah seri 1-0.0374-0.0663-0.0755 9 Lauthandana Proteksi Syariah 1-0.0703-0.0753-0.0708 10 Danareksa Proteksi Syariah 1-0.0442-0.0529-0.0673 11 BNI-AM Proteksi Syariah Grenada 3-0.0449-0.0560-0.0703 12 Danareksa Proteksi Syariah 2-0.0442-0.0614-0.0703 13 Mandiri Syariah Protected Dynamic Seri 2-0.0438-0.0561-0.0661 14 Emco Terproteksi Syariah -0.0441-0.0608-0.0700 Sumber: diolah oleh peneliti Pada Tabel hasil perhitungan Jensen Index reksadana terproteksi Syariah nilai Jensen Index tertinggi Pada tahun 2012 yaitu Protected Dynamic Syariah Seri 4 (-0.0320), Mandiri Prtected Dynamic Syariah seri 1 (-0.0374), BNI-AM syariah Grenada Seri 2 (-0.0517) dan Mandiri Protected dynamic Syariah Seri 3 (- 0.0537). Sedangkan pada tahun 2014 nilai jensen index tertinggi yaitu pada Emco

75 Terproteksi Syariah sebesar (-0.0700) dan Bahana Syariah Protected fund 2 (- 0.0701) 4.1.3 Deskripsi Hasil Statistik 4.1.3.1 Uji Normalitas Untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji kolmogorovsmirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji kolmogorov- smirnov >0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. Pengujian normalitas menggunakan spss 16.0. Tabel 4.7 Uji Normalitas Data pada Reksadana Terproteksi konvensional One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sharpe index Treynor index Jensen Index Normal Mean Parameters a Std. -1.4551 5.351-2.6311 Deviation 0.01587 2.22594 2.5469 Most Absolute 0.247 0.121 0.181 Extreme Positive Differences 0.247 0.121 0.181 Negative -0.195-0.073-0.101 Kolmogorov-Smirnov Z 0.428 0.964 0.723 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.993 0.31 0.672 a. Test distribution is Normal. Dari hasil pengujian statistik diatas, diperoleh nilai signifikansi dari tiap- tiap index pada reksadana terproteksi konvensional adalah lebih besar dari 0.05 yaitu untuk nilai signifikansi pada sharpe index 0.0993 > 0.05, sedangkan untuk nilai signifikansi pada treynor index sebesar 0.31 > 0,05 dan pada Jensen index sebesar 0.672 > 0.05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

76 Tabel 4.8 Uji Normalitas Data pada Reksadana Terproteksi syariah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sharpe index Treynor index Jensen Index Normal Mean -1.4910 Parameters a 7.1664-0.05794 Std. Deviation 0.82886 1.82849 0.012753 Most Absolute 0.260 0.162 0.161 Extreme Positive Differences 0.260 0.072 0.161 Negative -0.260-0.162-0.133 Kolmogorov-Smirnov Z 0.368 0.685 1.045 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.999 0.735 0.225 a. Test distribution is Normal. Dari hasil pengujian statistik diatas, diperoleh nilai signifikansi dari tiap- tiap index pada reksadana terproteksi syariah adalah lebih besar dari 0.05 yaitu untuk nilai signifikansi pada sharpe index 0.999 > 0.05, sedangkan untuk nilai signifikansi pada treynor index sebesar 0.867 > 0,05 dan pada Jensen index sebesar 0.225 > 0.05, maka asumsi normalitas terpenuhi. 4.1.3.2 Analisis Komparasi Dalam menguji perbandingan reksadana terproteksi konvensional dan reksadana terproteksi syariah menggunakan uji-t yaitu Independent sample T-test. Tujuan uji-t ini yaitu untuk menguji hipotesis yang telah di ajukan.

77 Tabel 4.9 Uji independent Sample T-test pada reksadana terproteksi konvensional dan syariah Metode Reksadana Terproteksi Group statistic Mean Std deviation Std error mean Sharpe index konvensional 10.8209 22.25266 3.47528 syariah -134.9141 359.7598 96.14985 Treynor index konvensional 439.9201 5739.79973 896.40612 syariah -43212.7033 162587.6361 43453.37355 Jensen Index konvensional -0.0605 0.06098 0.00952 syariah -0.0584 0.0062 0.00166 Pada tabel group statistic pengujian perbedaan reksadana terproteksi konvensional dan syariah dengan 3 metode sharpe index, treynor index dan Jensen index di atas terlihat bahwa rata- rata (mean) reksadana terproteksi konvensional adalah sebesar (10.8209), (439.9201), dan (-0.0605). dan reksadana terproteksi syariah mempunyai rata- rata (134.9141), (-43212,70) dan (-0.058) ini menunjukkan bahwa rata- rata kinerja reksadana terproteksi konvensional lebih tinggi daripada kinerja reksadana terproteksi syariah Tabel 4.10 Independent sample T-Test Sharpe Index Treynor index Jensen index Levene's Test for Equality of Variances signifikansi 0.0000 0.0010 0.0630 Equal variances not assumed T 1.2900 1.0040-0.2140 Sig. (2-tailed) 0.2200 0.3340 0.8310 Mean Difference 124.0933 43652.6234-0.0021 Lower 83.7064-50234.5382-0.0216 Upper 331.8930 137540.0000 0.0174

78 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi (Levene's Test for Equality of Variances) adalah lebih kecil dari 0.05 yaitu untuk sharpe index dan Treynor index sebesar 0,0010 dan Jensen index 0.0630 maka di simpulkan bahwa kedua varian tidak sama. Dengan ini penggunaan uji t menggunakan aqual variance not assumed ( di asumsikan kedua varian tidak sama. Dari hasil pengujian dengan menggunakan spss 16.0 for windows di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (equal variance not assumed) dari perbandingan sharpe index reksadana terproteksi konvensional dan syariah dapat diketahui dari tabel diatas bahwa nilai signifikan (0.2200) > α (0.05). Ini menunjukkan bahwa sharpe index tidak signifikan sehingga H01 diterima dan Ha di tolak artinya dari dua perbandingan tersebut tidak ada perbedaan antara kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan menggunakan metode sharpe. Selanjutnya pada metode treynor index dapat diketahui bahwa nilai signifikan (0.3340) > α (0.05) ). Ini menunjukkan bahwa sharpe index tidak signifikan sehingga H02 diterima dan Ha2 di tolak artinya dari dua perbandingan tersebut tidak ada perbedaan antara kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan menggunakan metode treynor. Pada metode Jensen index dapat diketahui bahwa signifikan (0.8310) > α (0.05). Ini menunjukkan bahwa Ini menunjukkan bahwa tidak signifikan sehingga H03 diterima dan Ha3 di tolak artinya dari dua perbandingan tersebut tidak ada perbedaan antara kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan menggunakan metode jensen.

79 4.2 Pembahasan Hasil 4.2.1 Analisis Kinerja Reksadana Terproteksi konvensional dan Reksadana Terproteksi syariah 4.2.1.1 Model Sharpe Reksadana Terproteksi Konvensional Model sharpe merupakan pengukuran imbal hasil per unit dari total risiko. Semakin tinggi nilai sharpe mengindikasikan kinerja reksadana yang semakin baik. Selain itu nilai sharpe juga memberikan indikasi seberapa baik manajer investasi mendervisikan risiko unsystematic ( wulandari, 2009:7). Pada tabel 4.1 hasil perhitungan sharpe index reksadana terproteksi konvensional, terdapat 3 reksadana dengan sharpe index tertinggi. Pada tahun 2012 yaitu pada reksadana Lauthandana Equity Agresif sebesar(-0.0445), Bahana Reksa Panin Terproteksi XV sebesar (-1.4275), dan Bahana Reksa Panin Terproteksi AXVIII sebesar (-1.4442). Hasil perhitungan sharpe index pada tahun 2012 bernilai negatife, hal ini dikarenakan standart deviasi bernilai negatif. Pada tahun 2013 Sharpe Index tertinggi yaitu pada reksadana Lutandhana Equity Agresif dengan perolehan perhitungan sharpe index yaitu sebesar (-1.7285), Metode sharpe index ini menggunakan alat ukur standart deviasi maka standart deviasi mempengaruhi kinerja suatu reksadana, selanjutnya reksadana terproteksi konvensional perhitungan sharpe tertinggi yaitu reksadana AAA Reksa Premium proteksi V sebesar sebesar (-1.7665) dan reksadana terproteksi konvensional Bahana Protected fund G 64 sebesar (-1.8494). Pada Tahun 2014 nilai Perhitungan Sharpe Tertinggi yaitu pada reksadana BNP PARIBAS kapital VI sebesar (0.2301), Bahana Reksa Panin Terproteksi XV yaitu sebesar (0.2326), dan Lutandhana Equity Agresif sebesar (0.2374).

80 4.2.1.2 Model Treynor Reksadana Terproteksi Konvensional Model treynor merupakan model pengukuran imbal hasil per unit dari risiko pasar yang diperoleh dari suatu investasi. Semakin besar nilai indeks treynor maka akan semakin baik kinerja reksadana. Dilihat pada tabel 4.3 hasil perhitungan treynor index reksadana terproteksi konvensional di atas, terdapat 3 reksadana dengan nilai treynor index tertinggi pada Tabel hasil perhitungan treynor index reksadana terproteksi konvensional di atas, terdapat 3 reksadana dengan nilai treynor index tertinggi. Pada tahun 2012 perhitungan treynor index tertinggi yaitu pada reksadana terproteksi Mandiri Protected Dynamic seri 8 dengan perhitungan nilai sebesar (3689.1903), Mandiri Protected Dynamic Seri 09 sebesar (1388.4745), dan Danareksa Global Prospektif III sebesar (1140.6842). Pada tahun 2013 terdapat perhitungan dengan menggunakan treynor index tertinggi yaitu pada reksadana Mandiri Protected Dynamic seri 8 sebesar sebesar (12451.6633), Bahana Reksa Panin Terproteksi X sebesar (7196.8924), dan Bahana Reksa Panin Terproteksi XIV sebesar (5576.7402). Pada tahun 2014 perhitungan treynor index terdapat 3 reksadana yaitu pada reksadana Bahana A Optima Protected fund 22 sebesar sebesar (20763.375), Bahana A Optima Protected fund 25 sebesar (16668.1607), dan Bahana Protected fund G 63 sebesar (1635.5332). Perhitungan treynor terendah adalah Bahana A Optima Protected fund 22 yaitu sebesar sebesar (-6573.3313). Rendahnya nilai tersebut mengidentifikasikan bahwa rendahnya risiko β yang di miliki oleh reksadana tersebut membuat

81 perolehan imbal hasil semakin rendah. Hal ini sesuai konsep high risk high return. 4.2.1.3 Model Jensen Reksadana Terproteksi Konvensional Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan Jensen index reksadana terproteksi konvensional, terdapat reksadana dengan nilai Jensen index tertinggi pada tahun 2012 terdapat reksadana dengan nilai Jensen index tertinggi yaitu Bahana Reksa Panin Terproteksi XV sebesar (0.0332), Bahana Reksa Panin Terproteksi AXVIII sebesar (0.0252), dan Lauthandana Terproteksi IV sebesar (0.0023). Pada tahun 2013 perhitungan Jensen index nilai tertinggi terdapat pada reksadana Batavia Proteksi Optimal 2 sebesar (0.0943), AAA Reksa Premium proteksi V sebesar (0.1695). Sedangkan pada tahun 2014 perhitungan Jensen index tertinggi terdapat pada reksadana Lutandhana Equity Agresif sebesar (12.3889) dan Lautandhana Proteksi X sebesar (0.1401).Model perhitungan Jensen terendah di wakili oleh reksadana Bahana Reksa Panin Terproteksi XV sebesar ( -16.0735). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi melambat pada tahun 2014 turun menjadi 5.02 persen.( suryowati, 2015) Gambar 4.1 Rata-Rata Kinerja Reksadana Terproteksi Konvensional Tahun 2012-2014 1000.0000 800.0000 600.0000 400.0000 200.0000 0.0000-200.0000-400.0000 2012 2013 2014 Sharpe Treynor Jensen

82 Dari gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa kinerja reksadana terproteksi konvensional dengan menggunakan metode sharpe index dan Jensen index memiliki nilai rata- rata negatif. Jika di bandingkan dengan treynor index kinerja reksadana terproteksi konvensional memiliki rata- rata positif dan rata- rata tertinggi pada tahun 2014, hal ini menunjukkan metode treynor index mempunyai kinerja yang lebih baik daripada metode sharpe index dan Jensen index. 4.2.1.4 Model Sharpe Terproteksi syariah Pada tabel 4.2 ada sebagian reksadana terproteksi syariah yang memberikan nilai rata-rata pengembalian positif bila dihitung dengan menggunakan indeks sharpe ada juga sebagian hasil perhitungan sharpe index mempunyai nilai negatife yaitu Pada tahun 2012 nilai perhitungan sharpe indeks tertinggi adalah pada BNI-AM syariah Grenada Seri 2 yaitu sebesar (0.1253), Danareksa Proteksi Syariah sebesar (0.4046) dan reksadana lauthandana proteksi syariah 1 yaitu sebesar (-0.6180). Hal ini di dukung oleh pernyataan (kamil, 2013 ) yang menjelaskan pada tahun 2012 pertumbuhan reksadana syariah berkembang pesat. 12 Reksadana syariah di terbitkan pada tahun ini. Sehingga banyak investor tertarik berinvestasi di reksadana syariah. Pada Tahun 2013 yaitu perhitungan sharpe tertinggi yaitu lauthandana proteksi syariah 1 sebesar (-3.9883).Sedangkan pada tahun 2014 yaitu pada reksadana terproteksi syariah mandiri protected dynamic syariah seri 1 yaitu (-14.3660).

83 Mandiri Prtected Dynamic Syariah seri 1 sebesar (-0.0041) pada reksadana Lauthandana Proteksi Syariah 1 memiliki nilai tingkat pengembalian yaitu sebesar (-0.0032), meskipun reksadana tersebut bernilai negatife jika di bandingkan dengan reksadana terproteksi konvensional yaitu Lutandhana Equity Agresif dengan perolehan perhitungan sharpe index yaitu sebesar (-1.7285) kinerjanya lebih bagus. Hal ini di dukung oleh pernyataan direktur Grace Handayani PT. Lauthandana investment management reksadana ini mendapatkan predikat terbaik kategori reksadana terproteksi terbaik award 2009. 4.2.1.5 Model Treynor Terproteksi syariah Dapat diketahui bahwa Pada Tabel 4.4 hasil perhitungan Treynor index reksadana terproteksi Syariah nilai Treynor index tertinggi Pada tahun 2012 yaitu Mandiri Protected dynamic Syariah Seri 3 sebesar (4453.0901), Bahana Syariah Protected fund 2 sebesar (2596.8402) dan, BNI-AM Proteksi Syariah Grenada Seri 4 sebesar (277.6666). Pada tahun 2013 perhitungan nilai treynor index tertinggi yaitu pada reksadana Bahana syariah protected fund 1 yaitu sebesar (9617.0410). Sedangkan pada tahun 2014 nilai treynor index tertinggi yaitu pada reksadana Emco Terproteksi syariah sebesar sebesar (13183.3538). Hal ini dikarenakan Nilai Aktiva Bersih (NAB), total NAB Reksa Dana Syariah pada 26 Desember 2012 mencapai Rp 7,95 triliun. (kamil, 2013) 4.2.1.6 Model Jensen Terproteksi Syariah Pada Tabel 4.6 hasil perhitungan Jensen Index reksadana terproteksi Syariah nilai Jensen Index tertinggi Pada tahun 2012 yaitu Mandiri Protected Dynamic Syariah Seri 4 sebesar (-0.0320), Mandiri Prtected Dynamic Syariah seri

84 1 (-0.0374), BNI-AM syariah Grenada Seri 2 sebesar (-0.0517). Hasil tersebut didukung oleh tingginya hasil perhitungan sharpe index BNI-AM syariah Grenada Seri 2 pada tahun 2012. Selanjutnya hasil perhitungan Jensen tertinggi yaitu Mandiri Protected dynamic Syariah Seri 3 sebesar (-0.0537). Sedangkan pada tahun 2014 nilai Jensen index tertinggi yaitu pada Emco Terproteksi Syariah sebesar (-0.0700) dan Bahana Syariah Protected fund 2 (-0.0701). Sedangkan nilai terendah pada tahun perhitungan Jensen index yaitu pada reksadana Mandiri protected syariah 4 yaitu sebesar (-0.0787). Hal ini dapat di artikan bahwa manajer investasi mandiri protected syariah 4 tidak mampu memperoleh imbal hasil di atas pasar. Gambar 4.2 Rata- Rata Kinerja Reksadana Terproteksi Syariah Tahun 2012-2014 0-5000 -10000-15000 -20000-25000 -30000-35000 -40000-45000 -50000 2012 2013 2014 Sharpe Treynor jensen Sumber:data diolah Dari gambar 4.2 diatas dapat diketahui bahwa kinerja reksadana terproteksi syariah dengan menggunakan metode sharpe index, treynor index, Jensen index memiliki nilai rata- rata negatif. Akan tetapi kinerja reksadana

85 Jensen index memiliki kinerja yang lebih baik jika dibandingkan kinerja reksadana dengan menggunakan metode sharpe index, dan treynor index. 4.2.2 Hasil Uji Hipotesis kinerja Reksadana Terproteksi konvensional dan syariah dengan menggunakan independent sample t- test Dari hasil pengujian dengan menggunakan spss 16.0 for windows di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (equal variance not assumed) dari perbandingan sharpe index reksadana terproteksi konvensional dan syariah dapat diketahui dari tabel diatas bahwa nilai signifikan (0.2200) > α (0.05). Ini menunjukkan bahwa sharpe index tidak signifikan sehingga H01 diterima dan Ha di tolak artinya dari dua perbandingan tersebut tidak ada perbedaan antara kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan menggunakan metode sharpe. Selanjutnya pada metode treynor index dapat diketahui bahwa nilai signifikan (0.3340) > α (0.05) ). Ini menunjukkan bahwa treynor index tidak signifikan sehingga H02 diterima dan Ha2 di tolak artinya dari dua perbandingan tersebut tidak ada perbedaan antara kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan menggunakan metode treynor. Pada metode Jensen index dapat diketahui bahwa signifikan (0.8310) > α (0.05). Ini menunjukkan bahwa Ini menunjukkan bahwa tidak signifikan sehingga H03 diterima dan Ha3 di tolak artinya dari dua perbandingan tersebut tidak ada perbedaan antara kinerja reksadana konvensional dan syariah dengan menggunakan metode jensen. Hal ini di dukung oleh penelitian iin Qorina pasaribu (2011) yang menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan antara reksadana syariah dan

86 konvensional menggunakan metode sharpe, treynor, jensen. Ini menunjukkan bahwa meskipun reksadana syariah baru muncul dapat mensejajarkan kedudukannya dengan reksadana konvensional. Ini merupakan salah satu bukti kemajuan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Selanjutnya pada penelitian Ali Ridho (2008) yang meneliti tentang Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional dan Syariah dengan indeks Sharpe, Jensen, dan Treynor (2003-2007) yang menjelaskan hasil secara keseluruhan menunujukkan tidak terjadi perbedaan secara signifikan pada tingkat α=0.05. Dari ketiga metode di atas menunjukkan bahwa antara reksadana syariah dan konvensional memiliki tingkat risiko yang sama dalam melakukan investasi di reksadana. Hal ini berbanding terbalik dengan dengan hasil penelitian Yudanik (2007) yang meneliti tentang Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Saham Konvensional dan Reksadana Saham Syariah dengan menggunakan metode sharpe,treynor dan jensen. Dalam penelitian tersebut reksadana saham memiliki kinerja yang lebih baik di bandingkan kinerja reksadamna saham syariah. Setelah diketahui kinerja masing- masing reksadana syariah dan konvensional dengan menggunakan metode sharpe index, treynor index, jensen index dapat diketahui bahwa reksadana memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu Negara. Suatu Negara akan dapat melaksanakan pembangunan jika dana masyarakatnya sebagian besar dimanfaatkan untuk investasi Berkaitan dengan kegiatan investasi, ajaran agama islam sangat mendukung kegiatan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dala surat QS Al Hasyr 18 :

87 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Pada ayat tersebut Allah memerintahkan hamba- hambanya agar memperhatikan segala sesuatu yang dikerjakan hari ini untuk masa depannya. Makna ayat di atas sangat sesuai dengan pengertian investasi menurut Webster s New collegiate Dictionary yaitu make use for future benefits yang artinya memanfaatkan untuk masa depan. Dimana sesuatu yang dimiliki saat ini, dikorbankan ( disimpan) untuk dinikmati manfaatnya di waktu yang akan datang. Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya sehari- hari juga menerapkan perintah untuk berinvestasi. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh muslm dalam kitab shahihnya (Nomor hadits 2770). Aku melihat apa yang ada di bumi, kemudian sepertiganya aku sedekahkan, sepertiganya untukku dan keluargaku, dan sepertiganya aku kembalikan. (HR.Muslim). Sebagaimana yang di contohkan rosulullah SAW, sebagai seorang muslim kita dianjurkan agar melakukan investasi.