BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
|
|
- Verawati Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keakuratan antara metode CAPM dan APT. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam JII periode pengamatan selama lima tahun, yaitu dari tahun 2010 sampai tahun Sampel dalam penelitian ini adalah 12 dari 30 saham perusahaan berdasarkan kriteria saham syariah yang secara konsisten terdaftar dalam JII periode Deskripsi penelitian ini meliputi rata-rata return saham perusahaan periode , rata-rata return market periode , aset bebas risiko (risk free), dan risiko sistematis saham perusahaan periode Adapun faktor makro ekonomi yang digunakan dalam penelitian adalah surprise inflasi, surprise kurs rupiah terhadap dolar, dan surprise suku bunga SBI periode B. Analisis Data Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Independent Samples T-Test untuk menguji adanya perbedaan signifikansi antara dua sampel, yaitu MAD CAPM dan MAD APT. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 didapat hasil sebagai berikut: 70
2 71 1. Return Saham Perusahaan JII Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata return saham per bulan masing-masing perusahaan periode dapat dilihat bahwa ratarata return saham JII secara keseluruhan adalah Rata-rata return saham per bulan tertinggi adalah saham Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yaitu sebesar per bulan, sedangkan rata-rata return saham per bulan terendah adalah saham Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yaitu sebesar Saham ITMG bernilai negatif yang menunjukkan adanya risiko. Tabel 4.1. Rata-rata Return Saham Perusahaan JII Periode No. Nama Perusahaan Kode Rata-rata Perusahaan Return 1. Astra Agro Lestari Tbk. AALI Astra International Tbk. ASII Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG Kalbe Farma Tbk. KLBF Lippo Karawaci Tbk. LPKR PP London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM United Tractors Tbk. UNTR Unilever Indonesia Tbk. UNVR Rata-rata Sumber: Yahoo Finance (Data diolah)
3 72 2. Return Market Return market (Rm) diperoleh dari perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan. Rata-rata return market dari tahun 2010 sampai tahun 2014 disajikan dalam tabel 4.2. Dari tahun 2010 sampai tahun 2014 return market sangat fluktuatif. Return market per bulan tertinggi terjadi pada bulan September 2010 sebesar , sedangkan return market paling rendah terjadi pada bulan Agustus 2013 yaitu sebesar Tabel 4.2. Return Market Periode Periode Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Return per Tahun Rata-rata Sumber: Yahoo Finance (Data diolah) Rata-rata return market per tahun yang tertinggi adalah pada tahun 2010 sebesar , sedangkan rata-rata return market per tahun terendah adalah tahun 2013 sebesar Rata-rata total return market sebesar
4 73 3. Risiko Sistematis CAPM Beta (β) merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas terhadap return pasar. Beta saham JII periode dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3. Risiko Sistematis Model CAPM No. Nama Perusahaan Kode Beta Perusahaan (β) 1. Astra Agro Lestari Tbk. AALI Astra International Tbk. ASII Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG Kalbe Farma Tbk. KLBF Lippo Karawaci Tbk. LPKR PP London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM United Tractors Tbk. UNTR Unilever Indonesia Tbk. UNVR Berdasarkan tabel di atas, seluruh saham memiliki beta positif, hal ini menunjukkan kenaikan return pasar akan mengakibatkan kenaikan return saham-saham tersebut. Beta yang bernilai lebih dari satu (β > 1) menunjukkan kondisi saham menjadi lebih berisiko, dalam artian jika pada saat terjadinya perubahan pasar sebesar 1%, maka saham akan mengalami perubahan lebih besar 1%. Saham dengan nilai β > 1 tergolong saham yang agresif, yaitu akan menguntungkan untuk diperdagangkan. Pada keadaan tersebut
5 74 keputusan yang diambil adalah mengambil keuntungan dengan menjual saham. Terdapat lima saham yang merupakan saham agresif, yaitu saham ASII (1.0190), LPKR (1.5458), SMGR (1.3763), TLKM (1.1532),dan UNTR (1.0446). Sedangkan beta yang bernilai kurang dari satu (β < 1) menunjukkan saham akan berubah lebih kecil 1% jika perubahan pasar mengalami perubahan 1%. Saham dengan nilai β < 1 tergolong saham yang defensif. Dalam keadaan tersebut sebaiknya ditahan untuk menghindari kerugian atau melakukan pembelian jika diprediksi saham itu undervalued. Terdapat tujuh saham yang termasuk saham defensif, yaitu saham AALI (0.4170), INTP (0.9485), ITMG (0.6383), KLBF (0.6866), LSIP (0.7246), PTBA (0.8262), dan UNVR (0.3393). 4. Expected Value dan Surprise Faktor Makro Ekonomi Faktor makro ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah surprise inflasi, surprise kurs rupiah terhadap dollar, dan surprise suku bunga SBI yang diperoleh dari selisih antara actual value faktor makro dengan expected value faktor makro. Expected value diperoleh dengan menggunakan metode Exponential Smoothing yang dihitung menggunakan software SPSS Dalam SPSS terdapat empat metode Exponential Smoothing, yaitu Simple, Holt's Linear Trend, Brown's Linear Trend, dan Damped Trend. Untuk menentukan metode mana yang paling baik dalam menghitung expected value faktor makro dilihat dari nilai MAPE dan MAE yang terkecil. Output SPSS nilai MAPE dan MAE dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
6 75 Tabel 4.4. Nilai MAPE dan MAE Expected Value Faktor Metode Exponential Inflasi Kurs SBI Smoothing MAPE MAE MAPE MAE MAPE MAE Simple Holt Brown Damped Trend Tabel di atas menunjukkan nilai MAPE dan MAE yang terkecil untuk inflasi adalah metode Holt's Linear Trend, untuk kurs nilai MAPE dan MAE terkecil adalah metode Simple, dan untuk suku bunga SBI nilai MAPE dan MAE terkecil adalah metode Damped Trend. a. Inflasi Nilai inflasi aktual, nilai inflasi yang diharapkan, dan nilai surprise inflasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5. Inflasi Aktual, Inflasi yang Diharapkan, dan Surprise Inflasi Periode Periode Inflasi Inflasi yang Surprise Inflasi Aktual Diharapkan (F Inflasi ) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
7 Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April
8 77 Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata Rata-rata nilai inflasi aktual tahun adalah sebesar , sedangkan rata-rata nilai inflasi yang diharapkan tahun adalah sebesar , hal ini menunjukkan bahwa nilai inflasi aktual lebih besar daripada nilai inflasi yang diharapkan sehingga nilai surprise inflasi bernilai positif yaitu sebesar b. Kurs Nilai kurs aktual, nilai kurs yang diharapkan, dan nilai surprise kurs dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6. Kurs Aktual, Kurs yang Diharapkan, dan Surprise Kurs Periode Periode Kurs Kurs yang Surprise Kurs Aktual Diharapkan (F Kurs ) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
9 November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret
10 79 April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata Rata-rata nilai kurs aktual tahun adalah sebesar , sedangkan rata-rata nilai kurs yang diharapkan tahun adalah sebesar , hal ini menunjukkan bahwa nilai kurs aktual lebih besar daripada nilai kurs yang diharapkan sehingga nilai surprise kurs bernilai positif yaitu sebesar c. Suku Bunga SBI Nilai suku bunga SBI aktual, nilai suku bunga SBI yang diharapkan, dan nilai surprise SBI dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7. SBI Aktual, SBI yang Diharapkan, dan Surprise SBI Periode Periode SBI SBI yang Surprise SBI Aktual Diharapkan (F SBI ) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
11 September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
12 81 Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata Rata-rata nilai suku bunga SBI aktual tahun adalah sebesar , sedangkan rata-rata nilai suku bunga SBI yang diharapkan tahun adalah sebesar , hal ini menunjukkan bahwa nilai suku bunga SBI aktual lebih besar daripada nilai suku bunga SBI yang diharapkan sehingga nilai surprise SBI bernilai positif yaitu sebesar Risiko Sistematis APT Metode APT memiliki risiko sistematis yang berbeda dengan metode CAPM. Pada metode APT, risiko sistematis diperoleh dari sensitivitas return saham terhadap beberapa faktor makro ekonomi. Sensitivitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8. Risiko Sistematis Model APT No. Kode Perusahaan β Inflasi β Kurs β SBI 1. AALI ASII INTP ITMG
13 82 5. KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR Berdasarkan penghitungan yang disajikan pada tabel di atas, beta yang bernilai positif menunjukkan bahwa kenaikan suatu faktor akan mengakibatkan kenaikan return saham. Sedangkan beta yang bernilai negatif menunjukkan bahwa return saham bergerak berlawanan arah dengan kenaikan suatu faktor, yang berarti kenaikan suatu faktor akan mengakibatkan penurunan return saham tersebut. 6. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen yang dalam hal ini adalah return saham JII dan variabel independen CAPM (return market) dan APT (F Inflasi, F Kurs, dan F SBI ) mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Hasil uji normalitas kedua model tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9. Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov-Smirnov No. Nama Perusahaan CAPM APT 1. Astra Agro Lestari Tbk Astra International Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Kalbe Farma Tbk
14 83 6. Lippo Karawaci Tbk PP London Sumatra Indonesia Tbk Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Semen Indonesia (Persero) Tbk Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat secara keseluruhan nilai signifikansi pada penelitian ini bernilai > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel independen. Uji ini hanya dapat digunakan jika terdapat lebih dari satu variabel independen, maka pada model APT harus memenuhi uji multikolinearitas. Berdasarkan lampiran uji asumsi klasik multikolinearitas model APT, dari semua variabel dapat dilihat bahwa nilai Tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen pada model APT tidak terjadi multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian asumsi klasik heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah variance dari residual data dari satu observasi ke observasi lain berbeda atau tetap. Dapat dilihat pada lampiran uji asumsi klasik heteroskedastisitas, baik model CAPM maupun APT menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak.
15 84 d. Uji Autokorelasi Uji asumsi klasik autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada data observasi satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika terjadi korelasi, maka ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya problem autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson dengan membandingkan hasil DW statistik dan DW tabel. Jika DW statistik > DW tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem autokorelasi. 1) Uji Autokorelasi pada Model CAPM Pada model CAPM, jumlah variabel yang digunakan ada dua (k=1) dengan sampel n = 60 diperoleh nilai DW tabel sebesar Berdasarkan tabel secara keseluruhan didapatkan nilai DW statistik > DW tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem autokorelasi. Tabel Uji Durbin-Watson pada Model CAPM No. Kode Perusahaan DW statistik DW tabel 1. AALI ASII INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM
16 UNTR UNVR ) Uji Autokorelasi pada Model APT Pada model APT, jumlah variabel yang digunakan ada empat (k=3) dengan sampel n = 60 diperoleh nilai DW tabel sebesar Berdasarkan tabel secara keseluruhan didapatkan nilai DW statistik > DW tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem autokorelasi. Tabel Uji Durbin-Watson pada Model APT No. Kode Perusahaan DW statistik DW tabel 1. AALI ASII INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR Expected Return Hasil penghitungan expected return menggunakan metode CAPM dan APT dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
17 86 a. Expected Return dengan Metode CAPM Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa semakin besar nilai beta, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang diharapkan. Saham UNVR memiliki beta paling rendah yaitu sebesar , dan expected return-nya juga paling rendah yaitu sebesar Sedangkan saham LPKR memiliki beta tertinggi yaitu sebesar dan memili expected return tertinggi pula yaitu sebesar Tabel Expected Return CAPM No. Kode R i Rf Rm β E(R i ) 1. AALI ASII INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR Selain itu dapat pula dilihat saham mana yang undervalued dan overvalued. Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa saham INTP, KLBF, LPKR, dan UNVR merupakan saham yang undervalued karena return yang diharapkan lebih kecil dari return realisasinya (E(R i ) < R i ), sehingga saham-saham tersebut layak untuk dibeli. Sedangkan saham AALI, ASII, ITMG, LSIP, PTBA, SMGR, TLKM, dan UNTR merupakan saham yang overvalued karena return yang diharapkan
18 87 lebih besar dari return realisasinya (E(R i ) > R i ), sehingga saham-saham tersebut layak untuk dijual. b. Expected Return dengan Metode APT Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa saham yang memiliki nilai expected return lebih kecil dari return realisasinya (E(R i ) < R i ) yaitu saham AALI, ASII, INTP, KLBF, LPKR, PTBA, SMGR, UNTR, dan UNVR. Sedangkan saham yang memiliki nilai expected return yang lebih besar dari return realisasinya (E(R i ) > R i ) yaitu saham ITMG, LSIP, dan TLKM. Tabel Expected Return APT Kode Perusahaan AALI ASII INTP ITMG R i Rf β Inflasi E(F Inflasi ) β Kurs E(F Kurs ) β SBI E(F SBI ) E(R i ) Kode Perusahaan KLBF LPKR LSIP PTBA R i Rf β Inflasi E(F Inflasi ) β Kurs E(F Kurs ) β SBI E(F SBI ) E(R i )
19 88 Kode Perusahaan SMGR TLKM UNTR UNVR R i Rf β Inflasi E(F Inflasi ) β Kurs E(F Kurs ) β SBI E(F SBI ) E(R i ) Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa saham yang memiliki nilai expected return paling tinggi adalah saham TLKM yaitu sebesar , sedangkan saham yang memiliki nilai expected return paling rendah adalah saham LPKR yaitu sebesar Perbandingan Akurasi Metode CAPM dan APT Untuk melihat metode mana yang lebih baik dalam memprediksi tingkat return saham JII, maka dihitung nilai MAD dari kedua model tersebut. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.14, yaitu nilai MAD CAPM (0.0671) lebih kecil dari nilai MAD APT (0.1463). Hal ini menunjukkan bahwa metode CAPM lebih baik dibandingkan dengan metode APT dalam memprediksi tingkat return saham JII. Tabel MAD CAPM dan APT No. Nama Perusahaan Kode MAD MAD APT CAPM 1. Astra Agro Lestari Tbk. AALI Astra International Tbk. ASII Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG Kalbe Farma Tbk. KLBF
20 89 6. Lippo Karawaci Tbk. LPKR PP London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM United Tractors Tbk. UNTR Unilever Indonesia Tbk. UNVR Rata-rata Pengujian Hipotesis Setelah mendapatkan nilai MAD dari kedua metode tersebut, langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai MAD CAPM dan MAD APT menggunakan Independent Samples T-Test, dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Tidak terdapat perbedaan akurasi (nilai MAD) yang signifikan antara CAPM dan APT dalam memprediksi return saham JII. H a : Terdapat perbedaan akurasi (nilai MAD) yang signifikan antara CAPM dan APT dalam memprediksi return saham JII. Sebelum diuji dengan Independent Samples T-Test, perlu dilakukan uji normalitas data MAD CAPM dan MAD APT menggunakan Kolmogorov- Smirnov dengan software SPSS Uji normalitas data MAD CAPM dan MAD APT dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
21 90 Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test MAD APT MAD CAPM N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel terlihat bahwa data berdistribusi normal, baik nilai MAD CAPM (0.918 > 0.05) maupun MAD APT (0.477 > 0.05) sehingga dapat dilakukan Independent Samples T-Test. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Group Statistics Model N Mean Std. Deviation Std. Error Mean MAD APT CAPM
22 91 Tabel Independent Samples T-Test Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df Sig. (2-tailed) t-test for Equality of Means Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference MAD Equal variances assumed Equal variances not assumed Lower Upper Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 16.0 yang ditunjukkan oleh tabel 4.17, hasil Levene's Test diperoleh nilai Sig. = yang lebih kecil dari nilai α (0.05), artinya bahwa equal variances assumed tidak terpenuhi, maka uji Independent Samples T-Test menggunakan equal variances not assumed. Pada tabel di atas terlihat bahwa hasil uji Independent Samples T- Test diperoleh nilai t hitung sebesar Taraf signifikan α = 0.05 karena uji dua sisi, maka nilai α/2 = dan degree of freedom (df) = 22, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 2.074, maka H 0 ditolak karena nilai t hitung = > t tabel dengan nilai Sig < 0.025, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan akurasi yang signifikan antara metode CAPM dan APT dalam memprediksi return saham JII. C. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keakuratan metode CAPM dan APT dalam memprediksi return saham syariah yang terdaftar di
23 92 JII periode Untuk mengukur keakuratan sebuah model yaitu dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation). Semakin kecil nilai MAD sebuah model, maka semakin akurat model tersebut. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa metode CAPM lebih akurat dibandingkan dengan metode APT dalam memprediksi tingkat return saham JII. Hasil ini ditunjukkan pada nilai rata-rata MAD CAPM (0.0671) lebih kecil dari rata-rata MAD APT (0.1463), karena semakin kecil MAD, maka semakin tinggi keandalan metode peramalan yang bersangkutan. Hasil tersebut juga menunjukkan adanya perbedaan akurasi yang signifikan antara metode CAPM dan APT dalam memprediksi return saham JII, yang didukung dengan nilai statistik yang signifikan karena hasil penghitungan statistik yang menunjukkan t hitung (3.620) lebih besar dari t tabel (2.074) dengan nilai signifikansi yang nilainya lebih kecil dari taraf signifikan Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Musdalifah Azis (2010), Hielmiyani Maftuhah (2014), Lemiyana (2015) di mana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode CAPM lebih akurat dibandingkan metode APT dalam memprediksi return saham. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristin Laia dan Ivonne Saerang (2015) yang menyatakan bahwa model APT dengan tiga faktor makroekonomi lebih akurat dalam memprediksi return saham.
24 93 Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode CAPM lebih akurat daripada metode APT, hal ini disebabkan oleh: 1 1. Ketidaksesuaian variabel-variabel pembentuk metode APT itu sendiri karena adanya kesulitan dalam menentukan faktor-faktor risiko yang relevan. Untuk mengimplementasikan APT, perlu menemukan faktorfaktor risiko yang relevan bagi tingkat return sekuritas, yang dalam kenyataannya belum ada kesepakatan mengenai faktor-faktor risiko apa saja yang relevan dan berapa jumlahnya. Oleh karena itu, dalam penerapan metode APT, berbagai faktor risiko bisa saja dimasukkan sebagai faktor risiko. 2. Ketidakmampuan metode APT dalam menjelaskan variabel return saham yang disebabkan oleh faktor non-ekonomi dan faktor internal perusahaan. CAPM dan APT merupakan dua model yang berusaha menjelaskan return atau tingkat keuntungan. Keduanya bersaing menjadi model terbaik yang dapat menjelaskan return. CAPM lebih tua, dan saat ini lebih banyak diaplikasikan. CAPM juga banyak mempengaruhi model akademis. Sedangkan model APT masih relatif baru, pengujian empiris dan pengembangannya masih dalam tahap awal, karena itu APT belum bisa menggantika posisi CAPM. 2 1 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Kanisius, 2010), hlm Mamduh M. Hanafi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA), hlm
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan) adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data yang berada diperusahaan yang terdaftar dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).
Lebih terperinciReturn On Investment (ROI)
121 Lampiran 1. Hasil perhitungan rasio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010 Return On Investment (ROI) No Kode Nama Emiten Tahun Ratarata 2008 2009 2010 1 ADRO Adaro Energy
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan penulis menggunakan pendekatan kuantitatif adalah dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penilitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav 52-5.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif yaitu metode penelitian yang menekankan pada
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisa dan Evaluasi EVA Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil kinerja menejemen dalam mengelola modal yang di berikan pada perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index untuk periode 2011-2013 berjumlah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) 1. Musyarakah Data mentah dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan bulanan publikasi Bank Syariah Mandiri. Laporan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation research) dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan
Lebih terperinciLAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)
LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA.AALI 2007 28,000 2008 2,322,65 5,503,624 5.96% 3.24%,443,635 5,435,000 6,986,53 8,448,847 9,800-65.00% 2009,805,596 6,632,423 4.67% 30.83%,495,758 35,83,250 9,80,622 26,650,628
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dihilangkan dari suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Unit observasi dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2009 2013 yang memiliki karakteristik tertentu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan dividen perusahaan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Objek Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dari IDX dan IICG, diketahui bahwa perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlokasi di Universitas Islam Negeri Malang, Jalan Gajayana 50 malang. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. tinggi. Di tengah pelemahan perekonomian Indonesia, rasap isubirtnok
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Hasil Penelitian Pasar saham syariah dinilai masih punya ruang tumbuh cukup tinggi. Di tengah pelemahan perekonomian Indonesia, rasap isubirtnok nagnubag mahas agrah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added)
LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test EVA N 15 Normal Parameters a Mean 1.12E12 Std. Deviation
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun 2009-2011. Data-data variabel independen (DER, leverage, ROI, growth) dapat diambil
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif karena sesuai dengan tujua penelitian. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Pendekatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Sebelum melihat hasil penelitian dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN Sejarah singkat BEI (Bursa Efek Indonesia)
BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1.1 Sejarah singkat BEI (Bursa Efek Indonesia) Secara historis, pasar modal
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa data angka numerik untuk diuji hipotesis atau menjawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Reksa Dana Syariah Di Indonesia Reksa Dana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2011-2013
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan
Lebih terperinciDaftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501
Lebih terperinciDaftar Perusahaan-perusahaan Sampel
Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan
56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Good Corporate Governance (GCG) dengan pengukuran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji
BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji prasyarat awal terhadap suatu perangkat atau instrumen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perusahaan yang terdaftar dalam peringkat LQ 45 di Bursa Efek Indonesia dan secara konsisten berada dalam peringkat
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan
BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini termasuk desain penelitian sebab akibat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam index saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RISIKO TERHADAP RETURN YANG DIHARAPKAN UNTUK MENENTUKAN PILIHAN BERINVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
ANALISIS PENGARUH RISIKO TERHADAP RETURN YANG DIHARAPKAN UNTUK MENENTUKAN PILIHAN BERINVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Ervita Safitri dan Fitantina Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif verifikatif bersifat kausalitas explanatory survey yang mengukur kekuatan hubungan
Lebih terperincimempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan
47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Uji Statistik Deskriptif Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui
Lebih terperinciTotal Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata
Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang, dengan memanfaatkan harga-harga saham JII
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel
57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality
32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan tidak untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality relationship),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keuangan dengan menganalisis pengaruh likuiditas yang diukur dengan Current
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah kinerja keuangan dengan menganalisis pengaruh likuiditas yang diukur dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :
45 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistik Dekriptif Dalam analisa data menggunakan teknik regresi sederhana, data sampel yang digunakan harus melalui uji asumsi klasik (normalitas data) terlebih
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRACT... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciAnalisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh
Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang
BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah EPS (Earning Per Share), DPS (Deviden Per Share), dan DPR (Deviden Payout Ratio).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Tabulasi Data
LAMPIRAN 1 Tabulasi Data Hrg_Minyak _Dunia Nilai_Tukar Inflasi Suku_Bunga IHSG 0,111 0,012 (0,005) 0,000 0,060 (0,032) (0,022) 0,052 (0,001) (0,001) 0,022 (0,008) (0,122) (0,001) 0,075 0,122 (0,024) (0,022)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan
Lebih terperinci