BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

Transkripsi:

79 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan berbagai temuan selama melakukan penelitian yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Pembahasan ini sebagai jawaban atas permasalahan permasalahan yang telah dihipotesiskan pada bab I. A. Karakteristik Responden Profil responden adalah para guru yang mengajar pada sekolah terpilih sebagai populasi, yang dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 4. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambaran tersebut menunjukkan bahwa, komposisi responden didonimasi oleh perempuan dengan menempati 63% atau hampir 200% dari laki laki yang hanya 37% 79

80 2. Profil Responden Berdasarkan Usia Gambar 5. Profil Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan kelompok usia, responden pada penelitian ini hampir memiliki jumlah yang sama, artinya bahwa responden untuk profesi guru merata dalam berbagai kelompok usia. 3. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar 6. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

81 Penggolongan responden berdarakan tingkat pendidikan, ternyata didominasi pada tingkat pendidikan sarjana, sekalipun ada sebagian kecil memiliki tingkat pendidikan pasca sarjana. 4. Profil Responden Berdasarkan Lama Mengajar Gambar 7. Profil Responden Berdasarkan Lama Mengajar Berdasarkan lama atau jangka waktu bekerja sebagai guru, secara umum sudah memiliki pengalaman bekerja selama lebih dari 5 tahun, sedangkan jangka yanag berpengalaman kurang dari satu tahun hanya 18 responden (17%) dibandingkan 80 responden (83%) yang memiliki pengalaman di atas 5 tahun

82 5. Profil Responden Berdasarkan Keterkaitan Cita cita Profesi Gambar 8. Profil Responden Berdasarkan Kesesuaian Cita cita Tinjauan dari cita cita dengan pilihan profesi yang sekarang dijalani, 80 responden atau 83% sudah memiliki kesesuaian, sehingga 18 responden atau 17% yang tidak sesuai dengan cita citanya. 6. Profil Responden Berdasarkan Kesesuaian Harapan Tempat Kerja Gambar 9. Profil Responden Berdasarkan Kesesuaian Harapan Tempat Kerja

83 Berdasarkan kesesuaian pilihan tempat kerja, ternyata hanya 41,5% yang belum sesuai keinginan, sehingga selebihnya sudah merupakan pilihan tempat kerja yang sesuai dengan yang diharapkan. B. Hasil Analisis Deskriptif Data yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian ini adalah Organization Citizenship Behavior (Y), Kecerdasan Emosi (X1), Kompetensi Komunikasi (X2) dan Person Organization Fit (X3). Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang selanjutnya diolah menggunakan statistik deskriptif, yang terdiri dari mean, median, modus, standar deviasi, skor minimum dan sekor maksimum. 1. Organization Citizenship Behavior (OCB) Untuk variabel organization citizenship behavior, nilai mean, median, modus, satandar deviasi, skor maksimum dan skor minimum dapat disajikan pada tabel 12 berikut ini : Tabel 17. Deskripsi Data Variabel Organization Citizenship Behavior (Y) N 80 Mean 92,725 Median 91,000 Modus 80 Standar Deviasi 10,775 Skor Minimum 46,000 Skor Maksimum 110,000

84 Pada tabel 12 tersebut dapat diketahui bahwa untuk variabel organization citizenship behavior dengan responden 80 memiliki mean sebesar 92,725 sementara itu, mediannya sebesar 91, modus 80, standar deviasi 10,775 dengan skor minimum 46 dan skor maksimum sebesar 110. Sebagai pedoman untuk mengetahui variabel organization citizenship behavior secara keseluruhan digunakan pedoman interpretasi dengan merujuk pada 5 interval seperti tertera pada tabel 13. Pedoman disusun berdasarkan skor pernyataan terendah sampai skor pernyataan tertinggi. Skor terendah = 22 (22 x 1) menunjukkan bahwa semua jawaban atas 22 item pernyataan OCB adalah 1 atau sangat tidak setuju, sedangkan skor tertinggi = 110 (22 x 5) mengindikasikan bahwa semua jawaban atas 22 item pernyataan OCB adalah 5 atau sangat setuju. Tabel 18. Pedoman Interpretasi dan Distribusi Frekuensi Variabel Organization Citizenship Behavior No. Interval Interpretasi Interval Distribusi Frekuensi F % Kategori 1 22 43 46-58 1 1.25 Sangat Tidak Setuju 2 44 65 59-71 0 0.00 Tidak Setuju 3 66 87 72-84 15 18.75 Netral 4 80 109 85-97 34 42.50 Setuju 5 110-131 98-111 30 37.50 Sangat Setuju

85 Nilai mean untuk variabel OCB sebesar 92,725, hasil ini bila merujuk pada pedoman interpretasi secara umum variabel OCB dipersepsikan guru sebagai kategori setuju karena nilai mean tersebut berada pada interval 80-109., selanjutnya berdasarkan distribusi frekuensi ada 42,5 % guru memberikan persepsi setuju atas OCB, dan hanya 1,24 % guru memberikan persepsi sangat tidak setuju terhadap variabel OCB 2. Kecerdasan Emosi Variabel kecerdasan emosi (X1), nilai mean, median, modus, satandar deviasi, skor maksimum dan skor minimum dapat disajikan pada tabel 14 berikut ini : Tabel 19. Deskripsi Data Variabel Kecerdasan Emosi (X1) N 80 Mean 139,050 Median 138,500 Modus 130 Standar Deviasi 13,506 Skor Minimum 104,000 Skor Maksimum 163,000 Pada tabel 14 tersebut dapat diketahui bahwa untuk variabel kecerdasa emosi dengan responden 80 memiliki mean sebesar 139,050 sementara itu, mediannya sebesar 138,5 modus 130, standar deviasi 13,506 dengan skor minimum 104 dan skor maksimum sebesar 163. Sebagai pedoman untuk mengetahui variabel kecerdasan emosi secara keseluruhan digunakan pedoman interpretasi dengan merujuk

86 pada 5 interval seperti tertera pada tabel 15. Pedoman disusun berdasarkan skor pernyataan terendah sampai skor pernyataan tertinggi. Skor terendah = 33 (33 x 1) menunjukkan bahwa semua jawaban atas 33 item pernyataan kecerdasan emosi adalah 1 atau sangat tidak setuju, sedangkan skor tertinggi = 165 (33 x 5) mengindikasikan bahwa semua jawaban atas 33 item pernyataan kecerdasan emosi adalah 5 atau sangat setuju. Tabel 20. Pedoman Interpretasi dan Distribusi Frekuensi Variabel Kecerdasan Emosi No. Interval Interpretasi Interval Distribusi Frekuensi F % Kategori 1 33-65 104 115 2 6.67 Sangat Tidak Setuju 2 66-98 116 127 10 13.33 Tidak Setuju 3 99-131 128 139 33 20.00 Netral 4 132-164 140 151 16 26.67 Setuju 5 165-197 152 163 19 33.33 Sangat Setuju Nilai mean untuk variabel kecerdasan emosi sebesar 139,50 dibulatkan menjadi 140, hasil ini bila merujuk pada pedoman interpretasi secara umum variabel kecerdasan emosi dipersepsikan guru sebagai kategori setuju karena nilai mean tersebut berada pada interval 140-151, selanjutnya berdasarkan distribusi frekuensi ada 26,67 % guru memberikan persepsi setuju atas kecerdasan emosi, dan hanya 6,67 % guru memberikan persepsi sangat tidak setuju terhadap variabel kecerdasan emosi

87 3. Kompetensi Komunikasi Variabel kompetensi komunikasi (X2), nilai mean, median, modus, satandar deviasi, skor maksimum dan skor minimum dapat disajikan pada tabel 16 berikut ini : Tabel 21. Deskripsi Data Variabel Kompetensi Komunikasi (X2) N 80 Mean 80,275 Median 80,000 Modus 80 Standar Deviasi 8,585 Skor Minimum 60,000 Skor Maksimum 97,000 Pada tabel 16 tersebut dapat diketahui bahwa untuk variabel kompetensi komunikasi dengan responden 80 memiliki mean sebesar 80,275 sementara itu, mediannya sebesar 80 modus 80, standar deviasi 8,585 dengan skor minimum 60 dan skor maksimum sebesar 97. Sebagai pedoman untuk mengetahui variabel kompetensi komunikasi secara keseluruhan digunakan pedoman interpretasi dengan merujuk pada 5 interval seperti tertera pada tabel 17. Pedoman disusun berdasarkan skor pernyataan terendah sampai skor pernyataan tertinggi. Skor terendah = 20 (20 x 1) menunjukkan bahwa semua jawaban 20 item pernyataan kompetensi komunikasi adalah 1 atau sangat tidak setuju, sedangkan skor tertinggi = 100 (20 x 5) mengindikasikan bahwa semua jawaban atas 20 item pernyataan kompetensi komunikasi adalah 5 atau sangat setuju.

88 Tabel 22. Pedoman Interpretasi dan Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Komunikasi No Interval Interpretasi Interval Distribusi Frekuensi F % Kategori 1 20-39 60-67 4 5.00 Sangat Tidak Setuju 2 40-59 68-75 18 22.50 Tidak Setuju 3 60-79 76-83 32 40.00 Netral 4 80-99 84-91 17 21.25 Setuju 5 100-119 92-99 9 11.25 Sangat Setuju Nilai mean untuk variabel kompetensi komunikasi sebesar 80,275 hasil ini bila merujuk pada pedoman interpretasi secara umum variabel kompetensi komunikasi dipersepsikan guru sebagai kategori netral karena nilai mean tersebut berada pada interval 76-83, selanjutnya berdasarkan distribusi frekuensi ada 40% guru memberikan persepsi netral dan 21,25% memberikan persepsi setuju atas kompetensi komunikasi, dan hanya 5% guru memberikan persepsi sangat tidak setuju terhadap variabel kompetensi komunikasi. 4. Person Organization Fit Variabel Person Organization Fit (X3), nilai mean, median, modus, satandar deviasi, skor maksimum dan skor minimum dapat disajikan pada tabel 18 berikut ini :

89 Tabel 23. Deskripsi Data Variabel Person Organization Fit (X3) N 80 Mean 46,06 Median 46,00 Modus 42 Standar Deviasi 5,593 Skor Minimum 34 Skor Maksimum 61 Pada tabel 18 tersebut dapat diketahui bahwa untuk variabel person organization fit dengan responden 80 memiliki mean sebesar 46,06 sementara itu, mediannya sebesar 46 modus 42, standar deviasi 5,593 dengan skor minimum 34 dan skor maksimum sebesar 61. Sebagai pedoman untuk mengetahui variabel kompetensi komunikasi secara keseluruhan digunakan pedoman interpretasi dengan merujuk pada 5 interval seperti tertera pada tabel 19 Pedoman disusun berdasarkan skor pernyataan terendah sampai skor pernyataan tertinggi. Skor terendah = 13 (13 x 1) menunjukkan bahwa semua jawaban atas 13 item pernyataan person organization fit adalah 1 atau sangat tidak setuju, sedangkan skor tertinggi = 65 (13 x 5) mengindikasikan bahwa semua jawaban atas 13 item pernyataan person organization fit adalah 5 atau sangat setuju. Tabel 24. Pedoman Interpretasi dan Distribusi Frekuensi Variabel Person Organization Fit Interval Interval Distribusi F % Kategori Interpretasi Frekuensi 13-25 34 40 15 18.75 Sangat Tidak Setuju 26-38 41 46 29 36.25 Tidak Setuju 39-51 47 52 25 31.25 Netral

90 52-64 53 58 9 11.25 Setuju 65-77 59 64 2 2.50 Sangat Setuju Nilai mean untuk variabel kompetensi komunikasi sebesar 46,06 (dibulatkan menjadi 47) hasil ini bila merujuk pada pedoman interpretasi secara umum variabel person organization fit dipersepsikan guru sebagai kategori netral karena nilai mean tersebut berada pada interval 47-52, selanjutnya berdasarkan distribusi frekuensi ada 31,25% guru memberikan persepsi netral dan 11,25% memberikan persepsi setuju atas person organization fit, dan 18,75 % guru memberikan persepsi sangat tidak setuju terhadap variabel person organization fit. 5. Perolehan Nilai Mean Masing masing variabel Dari hasil analisis deskriptif masing masing variabel dapat dipaparkan nilai mean masing masing variabel pada tabel 20 berikut : Tabel 25: Rekapitulasi Skor Minimal, Maksimal, Mean, Modus, Median dan Standar Deviasi Pada Masing Masing Variabel No Variabel Min Max Mean Mo dus Me dian 1 Organization 46 110 92,73 80 91 10,78 Citizenship Behavior (Y) 2 Kecerdasan Emosi 104 163 139,05 130 138,5 13,51 (X1) 3 Kompetensi 60 97 80,28 80 80 8,59 Komunikasi (X2) 4 Person Organization Fit (X3) 34 61 46,06 42 46 5,59 Std

91 C. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji itas itas menunjukkan sejauh mana pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Metode yang digunakan pada pengujian validitas instrumen menggunakan pendekatan korelasi product moment dengan ketentuan kevalidan instrumen apabila nilai r > nilai r tabel pada N = 80. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai hasil perhitungan validitas dan reliabilitasnya sebagai berikut : Tabel 26. Hasil Uji itas Kecerdasan Emosi (X1) Dimensi Item Nilai pada Self Awareness Social Awareness Self Manage-ment Keputusan : Apabila maka dikatakan valid 1 0,598 2 0,630 3 0,538 4 0,708 0,220 5 0,619 6 0,792 7 0,716 8 0,638 9 0,780 10 Tidak valid 11 Tidak valid 12 0,435 13 0,573 0,220 14 0,786 15 0,723 16 0,735 17 0,738 18 0,819 19 0,515 0,220 20 0,545 21 0,634 22 0,558

92 23 0,765 24 0,752 25 0,775 26 0,813 27 0,743 28 0,656 Social Skill 29 0,669 0,220 30 0,770 31 0,739 32 0,721 33 0,654 Pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa semua nilai, kecuali hasil dari butir pertanyaan ke 10 dan 11 dari indikator Social Awarness, variabel Kecerdasan Emosi. Kesimpulannya, butir-butir pertanyaan pada variabel Kecerdasan Emosi (X1) valid, kecuali pada butir pertanyaan ke 10 dan butir pertanyaan ke 11. Tabel 27. Hasil Uji itas Kompetensi Komunikasi (X2) Keputusan : Apabila Nilai Dimensi Item pada Motivasi Komunikasi Pengetahuan Komunikasi maka dikatakan valid 1 0,557 2 0,556 3 0,637 4 0,606 0,220 5 0537 6 0,470 7 0,579 8 0,425 9 0,464 10 0,382 0,220 11 0,676 12 0,550 13 0,570

93 14 0,722 15 0,689 16 0,518 17 0,389 Ketrampilan 18 0,548 0,220 Komunikasi 19 0,607 20 0,335 Pada Tabel 22. menunjukkan bahwa dari 20 pernyataan untuk variabel Kompetensi Komunikasi (X2), yang disebarkan kepada responden tidak terdapat pernyataan soal yang tidak valid. Tabel 28. Hasil Uji itas Person Organization Fit (X3) Keputusan : Apabila Nilai Dimensi Item pada maka dikatakan valid Kesesuaian nilai 1 0,598 (value 2 0,630 0,220 congruence) 3 0, 4 0,722 Kesesuaian tujuan (goal congruence) 5 0,275 0,220 6 0,407 Pemenuhan kebutuhan karyawan (employee need fulfillment) 7 0,698 8 0,610 0,220 9 0,616 10 0,141 Tidak valid Kesesuaian karakteristik kultur-kepribadian (culture personality congruence) 11 0,671 12 0,679 0,220 13 0,752

94 Pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa semua nilai, kecuali hasil dari butir pertanyaan 10, dimana. Kesimpulannya, butir-butir pertanyaan pada variabel Person Organization Fit (X3) valid, kecuali pada butir pertanyaan ke 10. Tabel 29. Hasil Uji itas Organization Citizenship Behavior (Y) Keputusan : Apabila Nilai Dimensi Item pada maka dikatakan valid 1 0,646 Altruism 2 0,654 0,220 3 0,669 4 0,772 5 0,728 Courtesy 6 0,714 0,220 7 0,719 8 0,743 9 0,802 10 0,262 Civic Virtue 11 0,606 0,220 12 0,552 13 0,810 14 0,832 15 0,838 16 0,699 Conscientiousness 17 0,686 0,220 18 0,689 19 0,809 20 0,721 Sportsmanship 21 0,767 0,220 22 0,795

95 Pada Tabel 24 menunjukkan bahwa dari 22 pernyataan untuk variabel Organization Citizenship Behavior (Y), yang disebarkan kepada responden seluruhnya adalah valid. 2. Hasil Uji Reliabilitas Suatu instrumen kuisioner dikatakan reliabel bila memberikan hasil score yang konsisten pada setiap pengukuran. Metode pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus korelasi Alpha Cronbach, dengan ketentuan nilai Alpha Cronbach > 0,7. Hasil pengujian instrumen dirangkum dalam Tabel 25 berikut ini Tabel 30. Reliability Analysis-Scale (Alpha) Variabel Alpha Cronbach Alpha Ktiris Keterangan Kecerdasan Emosi (X1) 0,940 0,70 Reliabel Kompetensi Komunikasi (X2) Person Organizational Fit (X3) Organization Citizenship Behavior (Y) 0,749 0,70 0,750 0,70 0,950 0,70 Reliabel Reliabel Reliabel Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat bahwa variabel (X1, X2 X3, dan Y) masing-masing memiliki nilai Alpha Cronbach = (0,954; 0,893;

96 0,793; dan 0,952) dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,70. Jadi kesimpulannya seluruh variabel adalah reliabel. D. Hasil Uji Hipotesis Hasil uji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda, sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. E. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik setelah disederhanakan ada 4, yaitu multikolinieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan normalitas. 1. Multikolinieritas menggunakan VIF dan Tolerance. 2. Heteroskedastisitas menggunakan Scatter Plot ZPRED dan ZRESID. 3. Normalitas menggunakan Normal PP-Plot. Berikut adalah hasil untuk uji asumsi klasik dengan menggunakan SPSS 22 : 1. Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel Coefficients a dua kolom terakhir.

97 Tabel 31. Hasil Uji Multikolinieritas Model 1 (Constant) Collinearity Statistics Tolerance VIF Kecerdasan Emosi Komitmen Komunikasi,502 1,991,528 1,895 PO Fit,789 1,267 Sumber: Data Primer (2015) Nilai VIF berturut-turut untuk variabel Kecerdasan Emosi, Komitmen Komunikasi dan PO Fit adalah (1,991; 1,895; 1,267), sedangkan Tolerance-nya (0,502; 0,528; 0,789). Karena nilai VIF dari kedua variabel tidak ada yang lebih besar dari 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada ketiga variabel bebas tersebut. 2. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membuat Scatterplot (alur sebaran) antara residual dan nilai prediksi dari variabel

98 terikat yang telah distandarisasi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar Scatterplot, seperti pada gambar di bawah ini : Sctterplot Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior Gambar 10. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari gambar di atas terlihat bahwa sebaran titik tidak membentuk suatu pola/alur tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homoskedastisitas.

99 Asumsi klasik tentang heteroskedastisitas dalam model ini terpenuhi, yaitu terbebas dari heteroskedastisitas. 3. Uji Normalitas Hasil uji normalitas dapat dilihat dari gambar Normal P-P Plot di bawah ini. Asumsi normalitas yang dimaksud dalam asumsi klasik pendekatan OLS adalah (data) residual yang dibentuk model regresi linier terdistribusi normal, bukan variabel bebas ataupun variabel terikatnya. Kriteria sebuah (data) residual terdistribusi normal atau tidak dengan pendekatan Normal P-P Plot dapat dilakukan dengan melihat sebaran titik-titik yang ada pada gambar. Apabila sebaran titik-titik tersebut mendekati atau rapat pada garis lurus (diagonal) maka dikatakan bahwa (data) residual terdistribusi normal, namun apabila sebaran titiktitik tersebut menjauhi garis maka tidak terdistribusi normal. Sebaran titik-titik dari gambar Normal P-P Plot di atas relatif mendekati garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa (data) residual terdistribusi normal. Hasil ini sejalan dengan asumsi klasik dari regresi linier dengan pendekatan OLS.

100 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior Gambar 11. Hasil Uji Normalitas Sumber: Data Primer (2015) F. Hasil Pengujian Regresi 1. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana a. Uji Koefisien Regresi (Uji t) Uji t dalam regresi linier berganda dimaksudkan untuk menguji apakah parameter (koefisien regresi dan konstanta) yang diduga untuk mengestimasi persamaan/model regres linier berganda sudah merupakan parameter yang tepat atau belum. Maksud tepat disini adalah parameter tersebut mampu menjelaskan perilaku variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikatnya. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel Coefficients a seperti pada gambar 10.

101 Tabel 32. Hasil Uji Koefisien Regresi Sumber: Data Primer (2015) 1) Untuk a) Menentukan Hipotesis : Variabel independen ( ) tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ). : Variabel independen ( ) berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ). b) Tingkat signifikansi c) Statistik Uji dengan Univariate t-test Dengan (banyaknya responden) Pada tabel coefficients dari hasil output SPSS 22 di atas, didapatkan

102 d) Wilayah kritik ditolak jika. Dari Tabel Distribusi t dapat dilihat bahwa nilai, sehingga e) Kesimpulan Karena nilai diterima sehingga variabel, maka, yaitu kecerdasan emosi berpengaruh positif terhadap variabel OCB. 2) Untuk a) Menentukan Hipotesis : Variabel independen ( ) tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ). : Variabel independen ( ) berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ). b) Tingkat signifikansi c) Statistik Uji dengan Univariate t-test

103 Dengan (banyaknya responden) Pada tabel coefficients dari hasil output SPSS 22 di atas, didapatkan d) Wilayah kritik ditolak jika. Dari Tabel Distribusi t dapat dilihat bahwa nilai, sehingga e) Kesimpulan Karena nilai, maka diterima sehingga variabel, yaitu komitmen komunikasi berpengaruh positif terhadap variabel OCB. 3) Untuk a) Menentukan Hipotesis : Variabel independen ( ) tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ). : Variabel independen ( ) berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ). b) Tingkat signifikansi c) Statistik Uji dengan Univariate t-test

104 Dengan (banyaknya responden) Pada tabel coefficients dari hasil output SPSS 22 di atas, didapatkan d) Wilayah kritik ditolak jika. Dari Tabel Distribusi t dapat dilihat bahwa nilai, sehingga e) Kesimpulan Karena nilai, maka H1 diterima sehingga variabel, yaitu PO Fit berpengaruh positif terhadap variabel OCB 2. Model Regresi Linier Berganda Untuk menguji data yang ada, terlebih dahulu merumuskan definisi variabel-variabel sebagai berikut : a. Variabel Terikat (Variabel Respon) : OCB b. Variabel Bebas (Variabel Prediktor) : Kecerdasan Emosi : Kompetensi Komunikasi : PO Fit

105 Model regresi berdasarkan variabel-variabel tersebut dapat ditulis sebagai berikut : Uji F yang juga dikenal dengan Uji Anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersamasama terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Hal tersebut dapat terlihat pada Tabel 28. Tabel 33. Hasil Uji Anova Dengan, maka nilai Uji Statistik 1) Menentukan Hipotesis

106 : Variabel independen tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ). : Minimal ada satu variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ). 2) Tingkat signifikansi 3) Statistik Uji dengan Uji F Pada tabel ANOVA dari hasil output SPSS 22 di atas, didapatkan dan 4) Wilayah kritik H1 diterima jika dan Dari Tabel Distribusi t dapat dilihat bahwa nilai, sehingga dan 5) Kesimpulan Karena nilai dan, maka H1 diterima sehingga paling sedikit ada satu variabel independen ( ) berpengaruh positif terhadap variabel dependen ( ) OCB G. Pembahasan Berdasarkan hasil uji analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda, dapat diketahui bahwa :

107 1. Pengarug kecerdasan emosi terhadap OCB. Kecerdasan emosi yang diungkapkan oleh Goleman (2009), menjelaskan bahwa kecerdasan emosi adalah : a. Kemampuan seseorang untuk mengenali emosi pribadinya sehingga tahu kelebihan dan kekurangnnya; b. Kemampuan sesorang untuk mengelola emosi tersebut; c. Kemampuan seseorang untuk memotivasi dan memberikan dorongan untuk maju kepada diri sendiri; d. Kemampuan seseorang untuk mengenal emosi dan kepribadian orang lain; e. Kemampuan seseorang untuk membina hubungan dengan pihak lain secara baik. Dari ungkapan Goleman tersebut, maka dapat dikatakan bahwa orang yang kecerdasan emosinya tinggi akan lebih mudah untuk mengenali emosi sendiri dan emosi orang lain serta membina hubungan yang baik, dengan demikian akan lebih mudah untuk membantu pekerjaan orang lain di luar pekerjaannya Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang siginifikan dan positif antara variabel Kecerdasan Emosi terhadap variabel organization citizenship behavior, artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi akan semakin pula berkontribusi terhadap OCB, begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat kecerdasan emosi maka akan semakin rendah dalam berkontribusi terhadap pembentukan OCB. Hasil

108 tersebut dapat sejalan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumiyarsih (2012). Dari hasil Uji T dapat diketahui bahwa ada pengaruh Kecerdasan Emosi terhadap organization citizenship behavior yaitu: nilai, maka ditolak sehingga variabel, yaitu kecerdasan emosi berpengaruh positif terhadap variabel, yaitu Organization Citizenship Behavior 2. Pengaruh kompetensi komunikasi terhadap OCB. Kompetensi komunikasi dalam organisasi melibatkan pengetahuan atas organisasi dan komunikasi, kemampuan untuk menjalankan perilaku terampil, dan motivasi seseorang untuk berkinerja secara kompeten. Dalam konteks kontribusinya terhadap organisasi tentunya semakin tinggi kompetensi komunikasi akan semakin memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan organisasi, Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel Kompetensi Komunikasi terhadap variabel organization citizenship behavior, artinya Kompetensi komunikasi semakin tinggi maka akan membentuk OCB juga semakin tinggi, begitu juga sebaliknya tingkat kompetensi komunikasi yang rendah akan berkontribusi rendah terhadap terbentuknya OCB. Dari hasil uji T diketahui ada pengaruh Kompetensi Komunikasi terhadap organization citizenship behavior (OCB) yaitu: nilai

109, maka ditolak sehingga variabel, yaitu kompetensi komunikasi berpengaruh positif terhadap variabel, yaitu Oranization Citizenship Behavior. 3. Pengaruh PO-Fit terhadap OCB. Kristof (1996) dalam Darmi (2010:43) menjelaskan bahwa Person organization Fit secara umum didefinisikan sebagai kesesuaian antara nilai-nilai organisasi dengan nilai-nilai individu. Lebih rinci dijelaskan oleh Donald dan Sanjay (2007:43) bahwa person organization fit adalah adanya kesesuaian/kecocokan antara individu dengan organisasi, setidaknya ada kesungguhan untuk memenuhi kebutuhan pihak lain, atau mereka memiliki karakteristik dasar yang serupa. Dalam melakukan perekrutan karyawan, perusahaan sering menggunakan pendekatan kesesuaian antara individu dengan pekerjaan yang ditawarkan (person-job fit). Beberapa peneliti berpendapat bahwa individu dan organisasi saling tertarik manakala terdapat kesesuaian antara satu dengan yang lain, hal ini sangat berpengaruh terhadap organisasi dalam merekrut karyawan dan juga sikap karyawan untuk memilih pekerjaan tersebut. Dari uraian tersebut, semestinya semakin erat kesesuaian antara individu terhadap organisasi akan semakin memberikan pengaruh positif terhadap jalannya organisasi. Dalam konteks penelitian ini memberikan hasil terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel person organization fit terhadap

110 variabel organization citizenship behavior, Artinya semakin tinggi person organization fit maka akan semakin besar berkontribusi untuk membentuk OCB, begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat person organization fit maka akan semakin kecil tingkat kontribusinya dalam pembentukan OCB. Dari hasil Uji T diketahui ada pengaruh variabel Person Organization Fit terhadap Organization Citizenship Behavior yaitu : nilai, maka ditolak sehingga variabel, yaitu Person Organization Fit berpengaruh positif terhadap variabel, yaitu Organization Citizenship Behavior 4. Pengaruh kecerdasan emosi, kompetensi komunikasi, Po-Fit terhadap OCB. Dalam uraian di atas telah dibuktikan secara empirik bahwa kecerdasan emosi, kompetensi komunikasi maupun person organization fit ketiganya memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pembentukan organization citizenship behavior. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketiganya akan memberikan pengaruh, terhadap pembentukan organization citizenship behavior. Hasil penelitian ini telah menjelaskan secara empiric bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel Kecerdasan Emosi, variabel Kompetensi Komunikasi dan variabel person organization fit terhadap variabel organization citizenship behavior,

111 minimal salah satu atau lebih akan mempengaruhi tingkat pembentukan OCB. Ada pengaruh Kecerdasan Emosi, Kompetensi Komunikasi dan Person Organization Fit terhadap Organization Citizenship Behavior, dari hipotesis tersebut menghasilkan jawaban Dari hasil perhitungan persamaan garis regresi yang positif mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara variabel kecerdasan emosi (X1), Komitmen Komunikasi (X2), dan PO Fit (X3) terhadap variabel OCB (Y). Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 22 versi 22, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Persamaan garis regresi yang positif ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara variabel kecerdasan emosi (X1), Komitmen Komunikasi (X2), dan PO Fit (X3) terhadap variabel OCB (Y).