PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA SATUAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN. Suhariyanto 1 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI ESKALASI PROYEK TERHADAP KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Dokumen Pengadaan Lelang Ulang

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (R.A.B)

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM

NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI 2008: Analisa Eskalasi Single Dan Multiple Index Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. No. Mata Uraian Satuan Perkiraan Harga Jumlah Pembayaran Kuantitas Satuan Harga-Harga. a b c d e f = (d x e)

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY ( BOQ )

P E R U B A H A N / A D D E N D U M

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 08 PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Desa Kunir. Desa Karanggayam. Lokasi 4 Desa Kaliwungu. Lokasi 3 Desa Purwokerto. Jalan Nasional III. Desa Ngunut Lokasi 2. Lokasi 1.

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

STANDAR LATIHAN KERJA

BAB II DATA PROYEK. Nama Kegiatan : Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2. : Kelapa Gading, Jakarta Utara Konsultan Perencana : PT.

LAMPIRAN 1 GAMBAR KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR LAMPIRAN - LAMPIRAN PENAWARAN

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 11/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

MODUL STEBC 06 : KEBUTUHAN SUMBER DAYA

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan penelitian yang digunakan

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

BAB IV Analisis Data

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

DAFTAR HARGA SATUAN UPAH

ADDENDUM-02. Maksud dan Tujuan

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: ANDOAN SILABAN NIM.

PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Jln. Pattimura 20 Jakarta Selatan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)

PENINGKATAN MUTU PEMBANGUNAN JALAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB IV PENYAJIAN DATA

Penerapan Repetitive Scheduling Method Pada Penjadwalan Proyek Jalan Tubaan- Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur

VARIASI AGREGAT PIPIH TERHADAP KARAKTERISTIK ASPAL BETON (AC-BC) Sumiati Arfan Hasan ABSTRAK

BILL OF QUANTITY (BQ)

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.4 April 2015 ( ) ISSN:

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIT LAYANAN PENGADAAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

SISTEM PENGENDALIAN WAKTU PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan diuraikan pembahasan khusus mengenai penyesuaian harga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS HARGA

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) Permen PU No. 11/2013 BIDANG BINA MARGA. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Balitbang Pekerjaan Umum

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar

DAFTAR BINA MARGA NO. JENIS PEKERJAAN SAT. KODE ANALISA

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

ADDENDUM KE I DOKUMEN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI Nomor : 04/ADD-DP/POKJAII/ULP-KB/IV/2015 Tanggal : 22 April 2015

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.062.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2016 Tanggal : 07 April 2016

PENERAPAN MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK PELEBARAN JALAN JAMIN GINTING MEDAN TUGAS AKHIR

D O K U M E N P E N G A D A A N

Problem : 1. Apa itu Kontrak Konstruksi. Solusi :

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Transkripsi:

PENGARUH KENAIKAN HARGA BB TERHADAP HARGA SATUAN PEKERJAAN JALAN DAN JEBATAN Suhariyanto 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri alang, Jl. Soekarno Hatta No. 9 alang Email: suhariyanto.polinema@gmail.com ABSTRAK Kenaikan Indonesian Crude Price (ICP) disinyalir menyebabkan kenaikan harga BB yang berdampak pada kenaikah harga berbagai komoditas perdagangan termasuk material, peralatan dan upah konstruksi yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga satuan pekerjaan dan nilai kontrak (eskalasi harga). eskipun penyesuaian harga telah diatur pada pada lampiran Keppres No 18 tahun 2000 dan pasal 92 Perpres No. 54 tahun 2010, tetapi batasan kenaikan harga satuan pekerjaan yang perlu mendapatkan eskalasi belum diatur. Artinya tidak setiap terjadi kenaikan BB perlu direspons dengan eskalasi. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka dilakukan kajian untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga ICP terhadap harga satuan pekerjaan. Kajian dilakukan pada harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan karena relatif padat alat dibanding pekerjaan lainnya. Perhitungan eskalasi dilakukan dengan mengacu lampiran Keppres No. 18 tahun 2000. Hasil kajian menunjukkan bahwa bahwa kenaikan ICP yang tidak diikuti oleh kebijakan Pemerintah untuk menaikan harga BB tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap IHPB dan IHK. eskipun ICP mengalami kenaikan signifikan (sebesar 5% per bulan), besarnya faktor penyesuaian harga satuan pekerjaan (Pn) untuk pekerjaan jalan dan jembatan sebesar 1.01 sampai dengan 1.03. Kenaikan sebesar 1% sampai dengan 3% tersebut tidak perlu direspons dengan eskalasi, karena relatif kecil dan seharusnya sudah diantisipasi oleh penyedia jasa ketika menyusun penawaran. Kata kunci: ICP, BB, IHPB, IHK, eskalasi 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan disahkannya APBNP 2012 dimana ditambahkan ayat 6a pada pasal 7 maka kita harus bersiap-siap jika harga minyak mentah Indonesia/Indonesian Crude Price (ICP) merangkak naik dari asumsi saat ini sebesar $ 105 per Barrel. Batasnya adalah 15% terhadap asumsi ICP saat ini. BB dipastikan naik jika rata2 ICP dalam 6 bulan terakhir menyentuh harga $120,75 per barrel (Budi Suanda : April 2012). Kenaikan harga BB tersebut disinyalir akan berdampak pada kenaikan harga berbagai komoditas perdagangan termasuk material, peralatan dan upah konstruksi yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga satuan pekerjaan dan nilai kontrak (eskalasi harga). Standar kontrak konstruksi internasional FIDIC, mengatur klausul berkaitan dengan dengan eskalasi pada klausul 70.1 Increase or Decrease of Cost, sebagai berikut There shall be added to or deducted from the Contract Price such sums in respect of rise or fall in the cost of labour and/or materials or any other matters affecting the cost of the execution of the Works... Sedangkan Perpres No. 54 tahun 2010, tentang Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah, penyesuaian harga diatur pada pasal 92. eskipun penyesuaian harga telah diatur pada pada pasal 92 Perpres No. 54 tahun 2010, tetapi batasan kenaikan harga satuan pekerjaan yang perlu mendapatkan eskalasi belum diatur. Artinya tidak setiap terjadi kenaikan BB perlu direspons dengan eskalasi. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka dilakukan kajian untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga ICP terhadap harga satuan pekerjaan. Kajian dilakukan pada harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan karena relatif padat alat dibanding pekerjaan lainnya. 1.2 Rumusan asalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh kenaikan ICP terhadap harga satuan pekerjan jalan dan jembatan? KoNTekS 6 T-9

1.3 Batasan asalah Kajian dilakukan terhadap beberapa harga satuan pekerjaan pada pekerjaan jalan dan jembatan untuk beberapa item pembayaran. 2. ETODE KAJIAN Kajian pengaruh kenaikan harga BB terhadap harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan dilakukan sesuai diagram alir sebagai berikut: Gambar 1. Diagram Alir Kajian 3. HASIL DAN PEBAHASAN 3.1 Eskalasi Eskalasi adalah penyesuaian harga satuan pekerjaan (price adjustment) yang disebabkan kenaikan harga-harga dasar bahan, upah dan peralatan. Rumusan penyesuaian harga telah diatur dalam lampiran Keppres No. 18 tahun 2000. Persyaratan penggunaan rumusan penyesuaian harga: a) Penyesuaian harga diberlakukan bagi kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas bulan) bulan. b) Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan kecuali komponen keuntungan dan biaya overhead. c) Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak. Bagian kontrak atau pekerjaan yang terlambat dilaksanakan karena kesalahan rekanan, penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada kontrak awal. d) Penyesuaian harga satuan bagi pekerjaan yang berasal dari luar negeri dan dibayar dengan valuta asing menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara dimana barang tersebut berasal. e) Penyesuaian harga satuan tidak diberlakukan pada bagian kontrak atau pekerjaan senilai uang muka, sepanjang uang muka diterima rekanan kurang dari tiga bulan setelah pemasukan penawaran. T-10 KoNTekS 6

etode yang umum digunakan dalam menghitung eskalasi adalah dengan menggunakan persamaan berikut. Ln 1n 2n 3n E n Fn Pn = A + l + m1 + m2 + m3 + e + f L0 10 20 30 E0 F0 dengan: Pn adalah suatu faktor penyesuaian harga untuk diberlakukan bagi mata pembayaran utama dalam Rupiah. Penyesuaian ini akan dapat digunakan untuk pembayaran pekerjaan yang dilaksanakan pada bulan bersangkutan. A adalah suatu konstanta dengan nilai 0.15 kecuali jika ditetapkan lain, mewakili bagian yang tidak bisa disesuaikan di dalam pembayaran kontraktual, l, m ( 1,2,3), e dan f adalah konstanta atau pembobotan, yang ditetapkan dalam lampiran Syarat-syarat Kontrak yang berjudul "Komponen Faktor Harga Satuan Pekerjaan mewakili proporsi yang diperkirakan dari tiap unsur biaya (tenaga kerja, material, pemakaian peralatan dan bahan bakar) dalam pekerjaan-pekerjaan. Jumlah l + m1 + m2 + m3 + e + f + A = 1 Lo, (1,2,3)o, Eo dan Fo, adalah indeks harga dasar atau harga pada 28 hari sebelum pembukaan penawaran (Indeks Nol). Ln,(1,2,3)n, En dan Fn, adalah indeks harga yang berlaku pada saat dipertimbangkan atau indeks harga (tenaga kerja, material, pemakaian peralatan dan bahan bakar) untuk bulan "n". Lo dan Ln adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) Kelompok Pengeluaran Umum. (1,2,3)o dan (1,2,3)n adalah Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Kelompok 2 Barang Galian Segala Jenis. Eo dan En adalah Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia (IHPB) Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Kelompok 22 Alat-alat berat dan perlengkapannya. Fo dan Fn adalah Indeks Harga untuk bahan bakar dengan dasar harga patokan Pertamina yng berlaku untuk sektor Industri. Dalam kasus-kasus tertentu, dengan pertimbangan bahwa harga bahan bakar yang dikeluarkan oleh Pertamina adalah berbeda-beda/tidak seragam karena adanya subsidi pemerintah, angka indeks harga bahan bakar dapat didasarkan kepada data BPS. KoNTekS 6 T-11

3.2 Komponen Faktor Harga Satuan Pekerjaan Jalan dan Jembatan Besarnya komponen faktor harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan untuk beberapa item pembayaran adalah sebagai berikut: Tabel 2 Komponen faktor Harga Satuan Pekerjaan Jalan dan Jembatan No Item Pembayaran Satuan Komponen Faktor Harga l f m1 m2 e Total Divisi 2 Drainase 2.1 Galian untuk drainase dan saluran air m3 0.032 0.327 0.000 0.000 0.491 0.850 2.2 Pasangan batu dengan mortar m3 0.038 0.010 0.329 0.458 0.015 0.850 2.3 (1) - (3) Gorong-gorong pipa beton bertulang m 0.004 0.013 0.022 0.791 0.020 0.850 2.3 (4) Gorong-gorong pipa baja bergelombang ton 0.004 0.013 0.000 0.813 0.020 0.850 Divisi 3 Pekerjaan Tanah 3.1 (1) Galian biasa m3 0.032 0.327 0.000 0.000 0.491 0.850 3.1 (2) Galian batu m3 0.057 0.317 0.000 0.000 0.476 0.850 3.1 (3) - (5) Galian struktur m3 0.012 0.139 0.409 0.000 0.290 0.850 3.1 (6) - (7) Galian perkerasan beraspal m3 0.064 0.314 0.000 0.000 0.472 0.850 3.2 (1) Timbunan biasa m3 0.008 0.220 0.291 0.000 0.331 0.850 3.2 (2) - (3) Timbunan pilihan m3 0.006 0.117 0.552 0.000 0.175 0.850 Divisi 4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 4.2 (1) - (2) Lapis pondasi agregat kelas A/B m3 0.042 0.117 0.515 0.000 0.176 0.850 4.2 (3) Lapis pondasi semen tanah m3 0.041 0.117 0.516 0.000 0.176 0.850 4.2 (4) Semen untuk lapis pondasi semen tanah t 0.000 0.000 0.000 0.850 0.000 0.850 Divisi 5 Pekerasan Non Aspal 5.1 (1) - (2) Lapis pondasi agregat kelas A/B m3 0.042 0.117 0.515 0.000 0.176 0.850 5.2 Lapis pondasi kelas C m3 0.039 0.117 0.519 0.000 0.175 0.850 5.4 (1) Semen untuk lapis pondasi semen tanah ton 0.000 0.000 0.000 0.850 0.000 0.850 5.4 (2) Lapis pondasi semen tanah m3 0.041 0.116 0.517 0.000 0.176 0.850 Divisi 6 Perkerasan Aspal 6.1 (1) - (2) Lapis resap pengikat/lapis perekat liter 0.033 0.132 0.000 0.487 0.198 0.850 6.2 (1) - (2) Agregat penutup BURTU dan BURDA m2 0.019 0.109 0.559 0.000 0.163 0.850 6.2 (3) Bahan aspal untuk pekerjaan laburan liter 0.000 0.000 0.000 0.850 0.000 0.850 6.3 (1) - (2) Latasir (SS) kelas A/B m2 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 6.3 (3) Lataston-Lapis aus (HRS-WC) m2 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 6.3 (4) Lataston-Lapis pondasi (HRS-base) m3 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 6.3 (5) Laston - Lapis aus (AC-WC) m2 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 6. 3 (6) Laston - Lapis pengikat (AC-BC) m3 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 6. 3 (7) Laston - Lapis pondasi (AC-Base) m3 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 Divisi 7 Struktur 7.1 (1) - (8) Beton m3 0.036 0.013 0.196 0.586 0.019 0.850 7.2 (1) - (8) Unit pracetak gelagar bh 0.049 0.060 0.016 0.629 0.096 0.850 7.2 (9) Baja prategang kg 0.012 0.006 0.000 0.822 0.010 0.850 7.2 (10) Hollow slab pracetak bh 0.002 0.023 0.006 0.785 0.034 0.850 7.2 (11) Diafragma K350 termasuk pra penegangan m3 0.049 0.060 0.016 0.629 0.096 0.850 7.3 (1) - (5) Baja tulangan kg 0.056 0.013 0.000 0.760 0.021 0.850 7.4 (1) - (3) Baja struktur kg 0.056 0.013 0.000 0.760 0.021 0.850 7.5 (1) Pemasangan jembatan baja kg 0.255 0.085 0.000 0.000 0.510 0.850 7.6 (6) - (7) Penyediaan tiang pancang kayu m3 0.035 0.000 0.000 0.815 0.000 0.850 7.6 (8) Penyediaan tiang pancang baja kg 0.035 0.000 0.000 0.815 0.000 0.850 7.6 (9) - (10) Penyediaan tiang pancang pracetak beton m3 0.049 0.013 0.069 0.699 0.020 0.850 7.6 (11) Pemancangan tiang pancang kayu m 0.128 0.043 0.000 0.000 0.679 0.850 7.6 (11) - (14) Pemancangan tiang pancang pipa baja m 0.128 0.043 0.000 0.000 0.679 0.850 7.6 (15) - (17) Pemancangan tiang pancang beton m 0.128 0.043 0.000 0.000 0.679 0.850 7.6 (18) - (22) Tiang bor beton, cor di tempat m 0.043 0.199 0.024 0.267 0.317 0.850 7.7 (1) - (4) Penyediaan dinding sumuran silinder m 0.085 0.042 0.196 0.442 0.085 0.850 7.7 (5) - (8) Penurunan dinding sumuran silinder m 0.328 0.166 0.000 0.000 0.356 0.850 7.9 Pasangan batu m3 0.089 0.071 0.233 0.375 0.082 0.850 7.10 (1) Pasangan batu kosong diisi adukan m3 0.079 0.076 0.231 0.376 0.088 0.850 7.10 (2) Pasangan batu kosong m3 0.155 0.000 0.594 0.000 0.101 0.850 7.10 (3) Bronjong m3 0.147 0.026 0.243 0.396 0.038 0.850 3.3 Tren Harga Indonesian Crude Oil Tren Indonesian Crude Price (ICP) periode Desember 2011 sampai dengan Juni 2012 adalah sebagai berikut: Gambar 2 Tren Harga ICP (Sumber : Diolah berdasarkan data http://www.esdm.go.id/publikasi/harga-energi/harga-minyak-mentah-indonesiaicp.html) T-12 KoNTekS 6

Pada periode bulan Desember 2011 sampai dengan aret 2012 harga ICP cenderung mengalami kenaikan, selanjutnya setelah bulan aret 2012 harga ICP mengalami penurunan. Rata-rata kenaikan ICP pada periode Desember 2011 sampai dengan aret 2012 sekitar 5% per bulan. 3.4 Tren Indeks Harga Konsumen Tren Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Desember 2011 sampai dengan Juni 2012 adalah sebagai berikut: Gambar 3 Tren Indeks Harga Konsumen (IHK) (Sumber : Diolah berdasarkan data Perkembangan Indeks Harga Konsument/Inflasi, Berita Resmi Statistik, BPS Bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012) Pada periode Desember 2011 sampai dengan Juni 2012, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Umum (L) dan Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar (F) cenderung mengalami kenaikan. Ratarata kenaikan IHK pada periode Desember 2011 sampai dengan aret 2012 sekitar 0.29% per bulan. 3.5 Tren Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan dan Konstruksi Tren Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan dan Konstruksi (IHPB) untuk Barang Galian Segala Jenis (1), Semen (2), Alat-alat Berat dan Perlengkapannya (E) pada periode Desember 2011 sampai dengan Juni 2012 adalah sebagai berikut: Gambar 4 Tren IHPB (Sumber : Diolah berdasarkan data Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar, Berita Resmi Statistik, Badan Pusat Statistik Bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012) Pada periode Desember 2011 sampai dengan Juni 2012, Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan dan Konstruksi (IHPB) untuk Barang Galian Segala Jenis (1), Semen (2), Alat-alat Berat dan Perlengkapannya (E) cenderung mengalami kenaikan. Rata-rata kenaikan IHPB pada periode Desember 2011 sampai dengan aret 2012 sekitar 0.56% per bulan. 3.6 Pengaruh Kenaikan BB terhadap Harga Satuan Pekerjaan Jalan dan Jembatan Pada awal April 2012 Pemerintah sempat akan menaikkan harga BB subsidi karena naiknya harga ICP di pasaran dunia namun berdasarkan rapat paripurna DPR diputuskan bahwa pemerintah hanya KoNTekS 6 T-13

boleh mengubah harga BB jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15% dalam waktu 6 bulan. Berdasarkan tren kenaikan ICP, tren kenaikan IHK dan tren IHPB terlihat bahwa kenaikan ICP yang tidak diikuti oleh kebijakan Pemerintah untuk menaikan harga BB tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan IHPB dan IHK. Pada periode Desember 2011 sampai Juni IHK dan IHPB cenderung mengalami kenaikan secara konstan (sebesar 0.29% per bulan untuk IHK dan sebesar 0.56% untuk IHPB), meskipun ICP pada periode tersebut mengalami kenaikan signifikan (sebesar 5% per bulan). Berdasarkan simulasi yang dilakukan menggunakan rumusan eskalasi dengan menggunakan asumsi indeks harga dasar pada Desember 2011 dan indeks harga yang berlaku pada saat dipertimbangkan pada April 2012, maka besarnya faktor penyesuaian harga (Pn) adalah sebagai berikut: Tabel 3 Faktor Penyesuaian Harga Satuan Pekerjaan (Pn) Jalan dan Jembatan Indeks pada 28 hari sebelum batas akhir Indeks yang berlaku pada bulan n, yaitu Komponen Faktor Harga No Item Pembayaran Satuan pemasukan penawaran (Desember 2011) pada saat dilakukan pertimbangan eskalasi P n l f m 1 m 2 e Total L 0 F 0 10 20 E 0 L n F n 1n 2n E n Divisi 2 Drainase 2.1 Galian untuk drainase dan saluran air m3 0.032 0.327 0.000 0.000 0.491 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 2.2 Pasangan batu dengan mortar m3 0.038 0.010 0.329 0.458 0.015 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 2.3 (1) - (3) Gorong-gorong pipa beton bertulang m 0.004 0.013 0.022 0.791 0.020 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 2.3 (4) Gorong-gorong pipa baja bergelombang ton 0.004 0.013 0.000 0.813 0.020 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 Divisi 3 Pekerjaan Tanah 3.1 (1) Galian biasa m3 0.032 0.327 0.000 0.000 0.491 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 3.1 (2) Galian batu m3 0.057 0.317 0.000 0.000 0.476 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 3.1 (3) - (5) Galian struktur m3 0.012 0.139 0.409 0.000 0.290 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 3.1 (6) - (7) Galian perkerasan beraspal m3 0.064 0.314 0.000 0.000 0.472 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 3.2 (1) Timbunan biasa m3 0.008 0.220 0.291 0.000 0.331 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 3.2 (2) - (3) Timbunan pilihan m3 0.006 0.117 0.552 0.000 0.175 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 Divisi 4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 4.2 (1) - (2) Lapis pondasi agregat kelas A/B m3 0.042 0.117 0.515 0.000 0.176 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 4.2 (3) Lapis pondasi semen tanah m3 0.041 0.117 0.516 0.000 0.176 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 4.2 (4) Semen untuk lapis pondasi semen tanah t 0.000 0.000 0.000 0.850 0.000 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 Divisi 5 Pekerasan Non Aspal 5.1 (1) - (2) Lapis pondasi agregat kelas A/B m3 0.042 0.117 0.515 0.000 0.176 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 5.2 Lapis pondasi kelas C m3 0.039 0.117 0.519 0.000 0.175 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 5.4 (1) Semen untuk lapis pondasi semen tanah ton 0.000 0.000 0.000 0.850 0.000 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 5.4 (2) Lapis pondasi semen tanah m3 0.041 0.116 0.517 0.000 0.176 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 Divisi 6 Perkerasan Aspal 6.1 (1) - (2) Lapis resap pengikat/lapis perekat liter 0.033 0.132 0.000 0.487 0.198 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 6.2 (1) - (2) Agregat penutup BURTU dan BURDA m2 0.019 0.109 0.559 0.000 0.163 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 6.2 (3) Bahan aspal untuk pekerjaan laburan liter 0.000 0.000 0.000 0.850 0.000 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 6.3 (1) - (2) Latasir (SS) kelas A/B m2 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 6.3 (3) Lataston-Lapis aus (HRS-WC) m2 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 6.3 (4) Lataston-Lapis pondasi (HRS-base) m3 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 6.3 (5) Laston - Lapis aus (AC-WC) m2 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 6. 3 (6) Laston - Lapis pengikat (AC-BC) m3 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 6. 3 (7) Laston - Lapis pondasi (AC-Base) m3 0.006 0.100 0.208 0.386 0.150 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 Divisi 7 Struktur 7.1 (1) - (8) Beton m3 0.036 0.013 0.196 0.586 0.019 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 7.2 (1) - (8) Unit pracetak gelagar bh 0.049 0.060 0.016 0.629 0.096 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 7.2 (9) Baja prategang kg 0.012 0.006 0.000 0.822 0.010 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 7.2 (10) Hollow slab pracetak bh 0.002 0.023 0.006 0.785 0.034 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 7.2 (11) Diafragma K350 termasuk pra penegangan m3 0.049 0.060 0.016 0.629 0.096 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 7.3 (1) - (5) Baja tulangan kg 0.056 0.013 0.000 0.760 0.021 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 7.4 (1) - (3) Baja struktur kg 0.056 0.013 0.000 0.760 0.021 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 7.5 (1) Pemasangan jembatan baja kg 0.255 0.085 0.000 0.000 0.510 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 7.6 (6) - (7) Penyediaan tiang pancang kayu m3 0.035 0.000 0.000 0.815 0.000 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 7.6 (8) Penyediaan tiang pancang baja kg 0.035 0.000 0.000 0.815 0.000 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 7.6 (9) - (10) Penyediaan tiang pancang pracetak beton m3 0.049 0.013 0.069 0.699 0.020 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.03 7.6 (11) Pemancangan tiang pancang kayu m 0.128 0.043 0.000 0.000 0.679 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.00 7.6 (11) - (14) Pemancangan tiang pancang pipa baja m 0.128 0.043 0.000 0.000 0.679 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.00 7.6 (15) - (17) Pemancangan tiang pancang beton m 0.128 0.043 0.000 0.000 0.679 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.00 7.6 (18) - (22) Tiang bor beton, cor di tempat m 0.043 0.199 0.024 0.267 0.317 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 7.7 (1) - (4) Penyediaan dinding sumuran silinder m 0.085 0.042 0.196 0.442 0.085 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 7.7 (5) - (8) Penurunan dinding sumuran silinder m 0.328 0.166 0.000 0.000 0.356 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.01 7.9 Pasangan batu m3 0.089 0.071 0.233 0.375 0.082 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 7.10 (1) Pasangan batu kosong diisi adukan m3 0.079 0.076 0.231 0.376 0.088 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 7.10 (2) Pasangan batu kosong m3 0.155 0.000 0.594 0.000 0.101 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 7.10 (3) Bronjong m3 0.147 0.026 0.243 0.396 0.038 0.850 129.91 123.95 240.2 181.09 150.6 131.32 125.51 246.96 187.34 151.12 1.02 Besarnya faktor penyesuaian harga satuan pekerjaan (Pn) sebesar 1.01 sampai 1.03 dipengaruhi oleh inflasi, bukan karena kenaikan ICP. Kenaikan sebesar 1% sampai dengan 3% tersebut tidak perlu direspons dengan eskalasi, karena relatif kecil dan seharusnya sudah diantisipasi oleh penyedia jasa ketika menyusun penawaran. 4. SIPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan kajian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kenaikan ICP yang tidak diikuti oleh kebijakan Pemerintah untuk menaikan harga BB tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap IHPB dan IHK. eskipun ICP mengalami kenaikan signifikan (sebesar 5% per bulan), besarnya faktor penyesuaian harga satuan pekerjaan (Pn) untuk pekerjaan jalan dan jembatan sebesar 1.01 sampai dengan 1.03. Kenaikan sebesar 1% sampai dengan 3% tersebut tidak perlu direspons dengan eskalasi, karena relatif kecil dan seharusnya sudah diantisipasi oleh penyedia jasa ketika menyusun penawaran. T-14 KoNTekS 6

4.2 Saran Perlu dilakukan kajian lebih lanjut pada kondisi kenaikan ICP yang diikuti oleh kebijakan Pemerintah yang menaikkan BB untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan. DAFTAR PUSTAKA Budi Suanda, 2012,Pengaruh Pasal 7 Ayat 6a Pada Risiko Kenaikan Harga Proyek, 1 April 201, www.manajemenproyekindonesia.com Budi Suanda, 2012, Langkah-Langkah Antisipasi Ketok Palu Kenaikan Harga BB, 1 April 2012, www.manajemenproyekindonesia.com Panduan Analisis Harga Satuan No 008/B/2008, Direktora Bina arga, Departemen Pekerjaan Umum Http://www.esdm.go.id/publikasi/harga-energi/harga-minyak-mentah-indonesia-icp.html Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar, Berita Resmi Statistik, Badan Pusat Statistik Bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012 Perkembangan Indeks Harga Konsument/Inflasi, Berita Resmi Statistik, BPS Bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 20 Perpres No. 54 tahun 2010, Tentang Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah FIDIC, Condition of Contract for work of Civil Engineering Construction, 1987 Lausanne, Swiss KoNTekS 6 T-15

T-16 KoNTekS 6