NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI 2008: Analisa Eskalasi Single Dan Multiple Index Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI 2008: Analisa Eskalasi Single Dan Multiple Index Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu"

Transkripsi

1 114 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI Analisa Eskalasi Single Dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu Sri Wiwoho Mudjanarko, ST., MT. ABSTRAK Dalam rangka memperlancar arus lalu lintas orang dan barang antara Surabaya dan Pulau Madura, serta meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya Madura dan Surabaya serta Propinsi Jawa Timur pada umumnya, perlu dibangun jembatan permanen yang menghubungkan Surabaya dengan Madura melalui selat Madura. Selain wilayah Surabaya dan Pulau Madura pada khususnya, dengan adanya jembatan Suramadu ini nantinya akan berdampak langsung pada wilayah GEMAKERTOSUSILA GKS/Gresik, Madura, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan. Dalam hal ini akan dibahas tentang bagian struktur bawah. Untuk tinjauan yang lain seperti struktur atas, perkerasan dan sebagainya tidak dikupas. Akan tetapi hanya dibahas tentang Bored Pile saja. Mengingat betapa penting arti dan fungsi bangunan bawah terhadap keseluruhan fungsi suatu jembatan. Adapun menurut hasil perhitungan yang telah dilakukan penulis, di dapatkan hasil bahwa nilai eskalasi antara perhitungan menggunakan single inde dan multiple inde terdapat perbedaan yang signifikan. Pada perhitungan menggunakan single indeks adalah sebesar Rp ,85 USD. 3.1,82 dan perhitungan menggunakan multiple indeks adalah sebesar Rp ,32 USD. 55,38. Kata kunci Bored Pile, Main Bridge, Eskalasi, Indeks, Suramadu PENDAHULUAN Latar Belakang Pesatnya pembangunan dan arus perkembangan teknologi dalam era informasi dan globalisasi dewasa ini menimbulkan banyak konsekwensi antara lain tuntutan pemerataan hasil pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi, pembangunan, industri, pertanian maupun bidangbidang yang lainnya. GKS merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Timur yang mempunyai peran penting dalam mendukung perkembangan sektor industri, perdagangan, pertanian dan pariwisata. Namun demikian, tingkat pertumbuhan antar wilayah di GKS yang diukur dari pendapatan per kapita mempunyai perbedaan yang cukup mencolok. Wilayah yang terletak di Pulau Madura masih tertinggal dibandingkan kota Surabaya dan sekitarnya. Untuk mengimbangi perbedaan serta perkembangan tersebut perlu diadakan penambahan dan perbaikan fasilitasfasilitas pendukung, salah satu diantaranya seperti penyediaan sarana jembatan sebagai pendukung kelancaran transportasi dan informasi. Jembatan Suramadu akan memiliki kontribusi besar sebagai subsistem transportasi, maka jembatan tersebut harus menjadi bagian dari sistem jaringan jalan antar wilayah dalam menghubungkan simpulsimpul transportasi Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara Juanda, Stasiun Gubeng dan Terminal Purabaya. Dengan selesainya Jembatan Suramadu akan meningkatkan nilai lahan pulau Madura, untuk itu harus dilakukan perencanaan dan pengendalian terpacu seiring Pembangunan Jembatan Suramadu. Salah satu faktor utama dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah kontrak kerja, didalamnya berisikan syaratsyarat yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh kedua belah pihak. Salah satu contoh dari syarat kontrak tersebut ialah dasar eskalasi/penyesuaian harga syaratsyarat kontrak, baik yang umum maupun yang

2 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu 115 khusus, terutama di Pasal 7, dimana syarat tersebut terdapat pada pelaksanaan pekerjaan yang lebih dari 365 hari atau paket pekerjaan yang pelaksanaannya lebih dari setahun multi years seperti halnya Pembangunan Jembatan Suramadu Bentang Tengah. Syaratsyarat kontrak merupakan bagian dari dokumen pelelangan, yang merupakan dasar penyusunan penawaran oleh rekanan. Apabila suatu syaratsyarat kontrak tidak menyebutkan adanya eskalasi harga, maka rekanan kan melakukan perkiraan/penaksiran harga satuan dasar yang berlaku pada saat pelaksanaan nanti, sehingga harga satuan pekerjaan yang ditawarkan pada dasarnya adalah harga perkiraan pada pelaksanaan pekerjaan nantinya. Apabila dalam syarat kontrak disebutkan adanya ketentuan eskalasi harga, maka pada dasarnya rekanan akan melakukan perkiraan harga satuan dasar pada saat melakukan perhitungan penawaran. Selama ini untuk perhitungan eskalasi pada Bina Marga mengacu pada Keppres Nomor 8 Tahun 23, tetapi untuk Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah eskalasinya mengacu pada Clausul Contract Fidic dimana kontrak tersebut adalah kontrak internasional yang peraturannya ditetapkan oleh Federasi Internasional Perumusan Masalah Bagaimana perhitungan eskalasi menggunakan single indek berdasarkan COPA FIDIC Conditions of Particular Application Federation Internationale Des IngenieursConseils dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan standar Bina Marga dan berapa perbedaan harga eskalasi untuk pekerjaan pondasi bored pile antara metode perhitungan single indeks dengan metode perhitungan multiple indeks yang digunakan pada Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah? TINJAUAN PUSTAKA Suatu teori penunjang diperlukan sebagai pembahasan keseluruhan masalah yang akan timbul dalam penelitian ini. Dasar teori ini nantinya berisikan dasardasar teori penunjang yang telah ditemukan oleh para ahli di bidangnya masingmasing yang mana hasilnya telah terbukti melalui pengkajian dan penelitian serta sudah baku keberadaannya. Ruang Lingkup Eskalasi Beberapa Ruang Lingkup Eskalasi adalah sebagai berikut 1. Kegiatan yang dapat dieskalasi adalah a. Pekerjaan yang belum dilaksanakan dan telah dikontrakkan /didasarkan atas penawaran terhitung sebelum 1 Oktober 25; b. Pekerjaan yang sedang berjalan atau yang sudah diselesaikan tetapi dikontrakkan sebelum 1 Oktober 25 c. Pekerjaan yang sedang berjalan atau yang sudah diselesaikan tetapi dikontrakkan setelah 1 Oktober tetapi Surat Penawaran / Surat Perintah Mulai Kerja SPMK sebelum 1 Oktober Permohonan eskalasi diajukan dengan menyampaikan dokumen a. Surat penawaran b. Kontrak c. Berita acara status pekerjaan /mutualcheck per 1 Oktober 25 yang dibuat oleh pengawas lapangan untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b dan c, sebagai dasar penentuan batas pembayaran eskalasi;

3 116 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI Eskalasi diberlakukan pada kontrak pengadaan barang dan pelaksanaan jasa pemborongan dalam mata uang rupiah baik untuk tahun jamak multiyears maupun untuk tahun tunggal single year yang sedang berjalan termasuk yang dibiayai dari pinjaman /hibah luar negeri. 4. Kontrak tahun jamak yang telah mencantumkan ketentuan eskalasi, tetap dapat melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam kontrak tersebut. 5. Untuk kontrak yang belum mencantumkan ketentuan mengenai perhitungan eskalasi dapat menggunakan ketentuan yang tercantum dalam peraturan ini. 6. Perubahan nilai kontrak akibat eskalasi harus dituangkan dalam addendum kontrak.. Kaitan Analisa Biaya Dengan Rumus Dasar Eskalasi dan Rumus Eskalasi Yang Disederhanakan Rumusrumus eskalasi pada dasarnya diturunkan dari analisa harga satuan dari tiap jenis pekerjaan, rumus eskalasi mengandung unsur 1. Faktor eskalasi K, yakni perbandingan antara harga/harga satuan pada saat pembayaran dengan harga/harga satuan pada saat perhitungan penawaran. 2. Koefisien, yakni besaranbesaran yang tidak berubah dalam suatu rumus eskalasi yang jumlahnya selalu sama dengan Indeks harga satuan dasar untuk tiap unsur dalam komponen biaya, upah, bahan dan alat, baik saat penawaran indeks maupun saat pembayaran indeks t. Penyesuaian harga, sebagaimana ditentukan di dalam Data Kontrak, untuk sertifikat pembayaran yang menyangkut perubahan di dalam biaya dan legislasi akan ditentukan dari rumusan faktor penyesuaian harga. Metode 1 Pada dasarnya setiap mata pembayaran yang dihitung melalui analisa harga satuan, mempunyai satu rumus eskalasi. Penyesuaian harga/harga satuan sebanding dengan kenaikan masingmasing harga satuan dasar sesuai dengan presentase bobot peran masingmasing. Apabila biaya umum dan keuntungan tidak diberikan penyesuaian, maka rumus umum penyesuaian harga adalah 6.58C B 42.7F 9.62K P N L 4 t t t t t t K t 1P 1P 1F 1K 1N 1L 1 1C Atau dengan pembulatan Ct Bt Ft Kt Nt L t K.13 C P K N L F Dimana K Faktor Penyesuaian perbandingan harga yang disesuaikan dengan harga awal. Ct Indeks Harga Semen pada saat penyesuaian. C Indeks Harga Semen pada saat penawaran. Bt Indeks Harga Batu pada saat penyesuaian. B Indeks Harga Batu pada saat penawaran. Ft Indeks Harga Besi Beton pada saat penyesuaian. F Indeks Harga Besi beton pada saat penawaran.

4 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu 117 Kt Indeks Harga Kayu pada saat penyesuaian. K Indeks Harga Kayu pada saat penawaran. Nt Indeks Harga Paku pada saat penyesuaian. N Indeks Harga Paku pada saat penawaran. Lt Indeks Harga Kerja pada saat penyesuaian. L Indeks Harga Kerja pada saat penawaran. Angka.7;.1;.43;.1;.25 dan.13 adalah Nilai Koefisien untuk tiap komponen harga satuan dasar yang terkait dan jumlahnya selalu sama dengan 1.. Untuk menyederhanakan perhitungan penyesuaian harga, tidak jarang rumus lebih disederhanakan lagi. Yang semula untuk setiap jenis pekerjaan yang mempunyai analisa harga satuan mempunyai rumus eskalasi, disederhanakan lagi dan yang semula dijadikan beberapa jenis pekerjaan, digabungkan dan diperhitungkan bobot peran masingmasing komponen harga satuan dasarnya pada penggabungan tersebut, untuk mendapatkan nilai koefisiennya. Maka dari puluhan rumus penyesuaian harga, akan menjadi empat 4 atau lima 5 saja kelompok rumus penyesuaian harga, misalnya 1. Rumus Penyesuaian Harga untuk Pekerjaan Tanah. 2. Rumus Penyesuaian Harga untuk Pekerjaan Pasangan Batu. 3. Rumus Penyesuaian Harga untuk Pekerjaan Beton Bertulang. 4. Rumus Penyesuaian Harga untuk Pekerjaan Baja. 5. Rumus Penyesuaian Harga untuk Pekerjaan Pengaspalan. Metode 2 Metode lain yang umum digunakan dalam menghitung eskalasi adalah dengan menggunakan persamaan berikut L M1n M2n n Fn P n A l n m1 m2 m3 e f L M1 M2 E F Dimana Pn adalah suatu faktor penyesuaian harga untuk diberlakukan bagi mata pembayaran utama dalam rupiah. Penyesuaian ini akan dapat digunakan untuk pembayaran pekerjaan yang dilaksanakan pada bulan bersangkutan. A adalah suatu konstanta dengan nilai.15 kecuali jika ditetapkan lain di dalam Data Pemilihan Langsung, mewakili bagian yang tidak bisa disesuaikan di dalam pembayaran kontraktual. L, m 1,2,3, e dan f adalah konstanta atau pembobotan, yang ditetapkan dalam pada lampiran syaratsyarat Kontrak yang berjudul Komponen Faktor Biaya untuk Item Pembayaran mewakili proporsi yang diperkirakan dari tiap unsur biaya tenaga kerja, metarial, pemakaian peralatan dan bahan bakar dalam pekerjaanpekerjaan atau bagian dari padanya seperti berikut ini l m1 m2 m3 e f A 1 Lo, M 1,2,3o, Eo dan Fo adalah Indeks harga dasar atau harga pada 28 hari sebelum pembukaan penawaran Indeks Nol., Ml,2,3n, dan Fn, adalah Indeks Harga yang berlaku pada saat dipertimbangkan atau indeks harga tenaga kerja, material, pemakaian peralatan dan bahan bakar untuk bulan "n". dan Lo adalah Indeks Umum untuk Ibukota Propinsi yang bersangkutan yang diterbitkan bulanan dalam "Indikator Ekonomi", Tabel Inde Umum. M l,2,3 n dan M l,2,3 n adalah Indeks Harga untuk bahan.

5 118 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI Sumber yang dapat diterapkan untuk masingmasing Item Pembayaran ditetapkan oleh Tabel "Komponen Faktor Biaya untuk Item Pembayaran" dan Tabel "Sumber Indeks Harga". Indeks diterbitkan tahunan dalam "Inde Harga Perdagangan Besar Indonesia untuk Material Konstruksi/Bangunan". Bilamana indeks pada saat dipertimbangkan belura tersedia maka Indeks Nasional dapat diperoleh secara langsung dari Badan Pusat Statistik. dan Eo adalah Indeks Harga untuk peralatan. Indeks diterbitkan tahunan dalam " Inde Harga Perdagangan Besar Indonesia untuk Material Konstruksi/Bangunan", Item 23, Mesin dan Perlengkapannya". Bilamana indeks pada saat dipertimbangkan belum tersedia maka Indeks Nasional dapat diperoleh secara langsung dari Badan Pusat Statistik. Fn dan Fo adalah Indeks Harga untuk bahan bakar dengan dasar harga patokan Pertamina yng berlaku untuk sektor Industri. Dalam kasuskasus tertentu, dengan pertimbangan bahwa harga bahan bakar yang dikeluarkan oleh pertamina adalah berbedabeda / tidak seragam karena adanya subsidi pemerintah, angka indeks harga bahan bakar dapat didasarkan kepada data BPS. Tabel 1 Ringkasan SumberSumber Indeks TABEL KELOMPOK KOMOD1TI APLiKASI UTAMA 3 Barang dari Sumber Quarry dan Galian Borrow Segala Jenis Lapis Pondasi Agregat, Timbunan, dsb. 7 Bahan Bangunan Dari Kayu/Bambu Acuan kayu, perancah kayu. 9 Cat, dan sejenisnya Marka Jalan, dsb. 1 Aspal Semua Produk Aspal 12 Barang Lainnya Dari Karet Perletakan Etastomerik, dsb. 16 Semen Portland Semua Produk Beton IS Barangbarang dari Besi dan Baja Perletakan Logam, Rel Pengaman, acuan baja, perancah baja, produk logam lainnya 21 Bahan Bangunan dari Logam Baja Straktur, Kabel uniuk Diafragma Beton Prategang & Unit Pracetak Prategang 26 Perlengkapan Listrtk Lzinnya. Lampu penerangan jalan termasuk kabelnya, fitting, panel, dan tiang serta aksesorisnya TABEL SEKTOR INDUSTRI APLIKAS1 UTAMA 3,37.1 KonBlok Perkerasan Blok Beton Besi Beton Semua Jenis Baja Tulangan Badan Pusat Statistik, Jakarta

6 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu 119 Tabel 2 Contoh Faktor Komponen Harga untuk Item Pembayaran MATA PEMBAYA Divisi Divisi i Divisi Divisi 5 5KD Divisi ,37 Divisi 7 7.1I8 7.2{I SAT. KOMPONEN FAKTOR HARGA 1 f ml m2 e Galian Untuk Drainage dan Pasangan Batu dengan Mortar Goronggorong Pipa Beton Goronggorong Pipa Baja Ml Ton ,, Galian Biasa Galian Batu Galian Struktur Galian Perkerasan Beraspal Timbunan Biasa Timbunan Pilihan URAIAN Lapis Pondasi Ageregat Kelas A Lapis Pondasi Semen Tanah Semen untuk Lapis Pondasi Ton.85 Lapis Pondasi Ageregat Kelas A Lapis Pondasi Kelas C Semen untuk Lapis Pondasi Lapis Pondasi Semen Tanah Ton Lapis Resap Pengikat / Lapis Liter Ageregat Penutup BURTU dan M Baton Aspal Untuk Pekerjaan Liter.85 LatasirSSKeIasA/B M2, Lataston Lapis Aus HRSWC M Lataston Lapis Pondasi HRS Laston Lapis Aus ACWQ M Laston Lapis Pengikat AC.6.1.2S Laston Lapis Pondasi AC Beton Unit Pracetak Gelagar Buah Baja Prategang Kg.12.6 O.S2.1 Hollow Slab Pracetak Buah Diafragma K35 Termasuk Pra Baja Tulangan Kg Baja Struktur Kg.56.13,76.21 Pemasangan Jembatan Baja Kg Penyediaan Tiang Pancang Kayu , Penyediaan Tiang Pancang Baja Kg Penyediaan Tiang Pancang Pemancangan Tiang Pancang Ml Pemancangan Tiang Pancang Ml Pemancangan Tiang Pancang Ml Tiang Bor Beton, Cor di Tempat Ml Penyediaan Dinding Sumuran Ml Penurunan Dinding Sumuran Ml ,.356 Pasangan Batu.89.71, Pasangan Batu Kosong Diisi.79,76, Pasangan Batu Kosong Bronjong Volume Pekerjaan Yang Mengalami Eskalasi Untuk memberikan ilustrasi tentang bagaimana menghitung volume pekerjaan yang mengalami eskalasi serta bulan n yaitu bulan dimana indeks untuk eskalasi diambil, kita tinjau dari kasus di bawah ini Nomor Item Pembayaran

7 12 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI Satuan Pengukuran Nama Item Pembayaran BULAN Rencana Realisasi Volume M³ Persentase Kumulatif Volume M³ Persentase Kumulatif M³ Beton Mei Juni Juli Agsts. Sept. Okt % 6% 85% 1% % 55% 8% 1% Dasar perhitungan eskalasi terhadap realisasi pekerjaan a. Untuk pekerjaan yang direalisasikan pada bulan Juli Dari total 3 pekerjaan beton yang direalisasikan pada bulan Juli, maka Perhitungan eskalasi 3 Beton didasarkan atas Indeks pada Bulan Mei b. Untuk pekerjaan yang direalisasikan pada bulan Agustus Dari total 25 pekerjaan beton yang direalisasikan pada bulan Agustus, maka Perhitungan skalasi 1 Beton didasarkan atas Indeks pada Bulan Mei, sedangkan 15 Beton didasarkan atas Indeks pada Bulan Juni. c. Untuk pekerjaan yang direalisasikan pada bulan September Dari total 25 pekerjaan beton yang direalisasikan pada bulan September, maka, Perhitungan skalasi 5 Beton didasarkan atas Indeks pada Bulan Juni, sedangkan 2 Beton didasarkan atas Indeks pada Bulan Juli. d. Untuk pekerjaan yang direalisasikan pada bulan Oktober Dari total 25 pekerjaan beton yang direalisasikan pada bulan Oktober, maka Perhitungan skalasi 5 Beton didasarkan atas Indeks pada Bulan Juli, sedangkan 2 Beton didasarkan atas Indeks pada Bulan Agustus. Contoh Perhitungan Faktor Eskalasi Harga Contoh Perhitungan Faktor Eskalasi Untuk Item Pekerjaan 7.1.l8 Beton Di Propinsi ABC Dari Tabel diatas diketahui besarnya konstanta o ℓ untuk tenaga kerja.36 o f untuk bahan bakar.13 o m1 untuk material galian.196 o m2 untuk material semen.568 o e untuk peralatan.19 Misalkan Berdasarkan data dari BPS Indeks yang berlaku pada 28 hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran adalah sebagai berikut o L untuk tenaga kerja yang diperoleh dari "Indikator Ekonomi" Tabel Indeks Umum adalah 19.5 o F untuk harga bahan bakar solar untuk industri adalah Rp. 1.61,o M1 untuk material galian yang diperoleh dari Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia, Kelompok Komodi 3. Barang Galian segala jenis Rp. 317,61 o M2 untuk material semen yang diperoleh dari Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia, Kelompok Komodi 16. Semen Rp. 287,51

8 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu 121 o E untuk peralatan yang diperoleh dari Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia. Kelompok Komodi 23. Mesin dan Perelngkapannya Rp. 31,41 Misalkan Berdasarkan data dari BPS Indeks yang berlaku pada bulan "n" yaitu saat dilakukan pertimbangan eskalasi adalah sebagai berikut o untuk tenaga kerja yang diperoleh dari "Indikator Ekonomi" Indeks Umum adalah Rp. 117,16 o Fn untuk harga bahan bakar solar untuk industri adalah Rp. 1.61,o M1n untuk material galian yang diperoleh dari Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia, Kelompok Komodi 3. Barang Galian segala jenis Rp. 338,56 o M2n untuk material semen yang diperoleh dari Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia, Kelompok Komodi 16. Semen Rp. 299,8 o untuk peralatan yang diperoleh dari Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia. Kelompok Komodi 23. Mesin dan Perelngkapannya Rp. 311,13 Jika dimasukkan kepada persamaan faktor eskalasi L M1n M2n n Fn Pn A l n m1 m2 m3 e f L M1 M2 E F Akan didapat P n P n P n Sertifikat dan Pembayaran Klause 6. Sertifikat dan Pembayaran. Klause 6.1 dan 6.3 sampai 6.1 pada kondisi umum dihapus dan mengikuti Sub Clause 6.1 dan 6.3 sampai 6.14 sebagai penggantinya. Pertanyaan Sub Klause 6.1 adalah sebagai berikut Harga kontrak berdasarkan pada harga satuan dan mempertunjukan jumlah dimana kontraktor mempertimbangkan bahwa kontraktor berhak hingga akhir bulan dengan mengacu pada hal berikut a. Nilai dari pekerjaanpekerjaan tetap yang telah dilaksanakan. b. Materi lain didalam Harga Satuan termasuk untuk peralatan kontraktor, pekerjaan temporer, hari kerja dan yang seperti itu. c. Persentase dari harga faktur dari daftardaftar material, seluruhnya dinyatakan di dalam catatan tambahan ke penawaran dan peralatan dikirim oleh kontraktor ke lokasi kerja untuk digabungkan di dalam pekerjaan tetap tapi tidak menyatukan dalam pekerjaan yang lain not permanent works. d. Penyesuaianpenyesuaian tersebut terdapat pada Clause 7 dan

9 122 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI e. Beberapa hal yang kontraktor berhak berdasarkan kontrak atau jika tidak termasuk di dalam perhitungan sementara. Cara Pembayaran Pada SubClause 6.3 dijelaskan bahwa pembayaran ke kontraktor dari pemilik proyek akan dimasukkan di dalam mata uang dimana menurut harga kontrak adalah dapat dibayarkan ke suatu rekening bank atau rekening yang telah ditunjuk oleh kontraktor. Uang Retensi Pada SubClause 6.4 dijelaskan bahwa jumlah persentase uang penangguhan/retensi ditetapkan di dalam Appendi to Bid catatan tambahan penawaran untuk setiap mata uang sebesar 5% dari total penagihan fisik, yang ditentukan menurut acuan SubClause 6.1 akan dibuatkan oleh engineer yang pertama dan setelah Interim Payment Certificate/IPC Pembayaran Sementara. Pembayaran Uang Retensi Pada SubClause 6.5 dijelaskan bahwa pengembalian pembayaran uang penangguhan akan mengikuti standar FIDIC Federation Internationale Des IngenieursConseils dan terdapat pada Clause 6.3 yaitu 5% ketika terselesainya pekerjaan dan 5% dibayarkan setelah periode pemeliharaan. Pembayaran Uang Muka Pada SubClause 6.6 dijelaskan bahwa pemilik proyek akan melakukan pembayaran uang muka tanpa bunga kepada kontraktor pilihan untuk biayabiaya mobilisasi menyangkut pekerjaanpekerjaan tersebut kurang lebih senilai 2% dari harga kontrak pada perhitungan sementara, dapat dibayarkan dalam proporsi mata uang asing dan lokal berdasarkan harga kontrak. Tetapi dalam hal tersebut tidak melebihi jumlah yang telah disepakati dalam Appendi to Bid catatan tambahan. Pembayaran uang muka tersebut akan berhubungan pada sertifikasi terpisah dengan engineer setelah a. Pelaksanaan tentang format persetujuan oleh para peserta. b. Ketetapanketetapan oleh kontraktor tentang kemampuannya di dalam keamanan menurut SubClause 1.1 c. Ketetapanketetapan dari kontraktor tentang kondisikondisi dari suatu bank tanpa syarat menjamin dalam suatu format dan oleh suatu bank milik pemerintah China yang bisa diterima kepada pemilik proyek pada mata uang dan jumlah yang sepadan dengan pembayaran uang muka. Bank seperti itu menjamin akan sisa efektif sampai pembayaran uang muka telah dibayar kembali menurut paragraf di bawah ini, tapi jumlah tersebut akan menjadi semakin dikurangi dari jumlah yang telah dibayar kembali oleh kontraktor sebagai tanda di dalam Interim Payment Certificate/IPC pembayaran sementara yang dikeluarkan berdasarkan dengan Clause ini. Uang muka akan dibayarkan kembali dengan cara dipotong 25% dari jumlah pekerjaanpekerjaan tetap yang telah dilaksanakan di setiap bulannya dari awal mulainya Interim Payment Certificate/IPC pembayaran sementara dengan dikeluarkannya IPC yang pertama untuk perkembangan sampai seperti waktu nilai seluruhnya dari pembayaran uang muka telah di kembalikan, apabila uang muka tersebut di atas dikeluarkan TakingOver Certificate serah terima sertifikat untuk kelengkapan pekerjaanpekerjaan atau peristiwa apapun ditetapkan pada SubClause 63.1 atau pada uraian Clause 65, 66 atau 69 dilengkapi semuanya, sisanya yang belum diselesaikan akan dengan segera akan dijatuhkan tempo dan harus dibayar oleh kontraktor ke pemilik proyek.

10 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi 123 Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu Waktu Pembayaran dan Bunga Pada SubClause 6.7 dijelaskan bahwa standar isinya yang mengacu pada Clause 6.1 akan disesuaikan. Koreksi Sertifikat Pada SubClause 6.8 dijelaskan bahwa engineer boleh mengoreksi beberapa Interim Payment Certificate/IPC pembayaran sementara atau memperbaharui IPC sebelumnya, hal itu telah dikeluarkan oleh engineer dan akan mendapat wewenang, jika pekerjaan manapun tidak jadi dilaksanakan atas kepuasan engineer untuk menghilangkan atau mengurangi nilai dari pekerjaan pada IPCIPC tersebut. Pernyataan Penyelesaian Pada SubClause 6.9 dijelaskan bahwa tidak lebih dari 84 hari setelah dikeluarkannya serah terima sertifkat menyangkut pekerjaan keseluruhan, kontraktor akan mengajukan kepada engineer tentang pernyataan penyelesaian di dalam nomor copyan penetapan di lampiran penawaran dengan menunjukan dokumen pendukung secara detail, pada format tersebut yang disetujui oleh engineer. a. nilai akhir pada semua pekerjaan diselesaikan sesuai dengan kontrak terbaru dinyatakan dalam serah terima sertifikat. b. Penjumlahan lebih lanjut dimana pertimbanganpertimbangan kontraktor jatuh tempo, dan c. Perkiraan jumlah tersebut, pertimbanganpertimbangan kontraktor akan disesuaikan haknya berdasarkan kontrak. Perkiraan tersebut akan dimunculkan secara terpisah di dalam pernyataan penyelesaian. gineer akan mengesahkan pembayaran tersebut sesuai dengan SubClause 6.2 Pernyataan Terakhir Pada SubClause 6.9 dijelaskan bahwa tidak lebih dari 56 hari setelah dikeluarkannya pertanggungjawaban menurut kekurangan pada SubClause Kontraktor akan mengajukan ke engineer untuk mempertimbangkan susunan akhir dari pernyataan di dalam copyan nomor yang ditetapkan di lampiran penawaran dengan menunjukan dokumen pendukung secara detail, di dalam format tersebut telah disetujui oleh engineer. a. Nilai keseluruhan pekerjaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kontrak dan. b. Penjumlahan lebih lanjut tentang pertimbanganpertimbangan kontraktor yang jatuh tempo untuk kontraktor berdasarkan kontrak atau dengan cara lain. Jika engineer tidak menyetujuinya atau tidak mendapatkan hasil kebenerannya dari sebagian susunan final statement pernyataan terakhir tersebut, kontraktor akan mengajukan informasi lebih lanjut seperti yang engineer wajibkan dan akan membuat perubahanperubahan yang demikian di dalam susunan seperti yang telah disetujui oleh mereka. Kontraktor selanjutnya akan mempersiapkan dan mengajukan ke engineer tentang pernyataan terakhir ketika disetujui. pada kondisikondisi seperti ini disebut final statement/penyelesaian terkahir. Jika mengikuti diskusidiskusi antara engineer dengan kontraktor dan dari beberapa perubahan untuk susunan akhir penyelesaian tersebut dapat disetujui oleh kedua belah pihak. Hal tersebut menjadi jelas apabila ada bantahanbantahan, engineer akan mengirim IPC ke pemilik proyek untuk komponenkomponen tersebut pada susunan pernyataan terakhir, jika hal itu tidak ada di dalam bantahan. Perselisihan

11 124 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI tersebut kemudian akan diselesaikan di dalam Clause 67. Pernyataan terakhir akan disetujui apabila perselisihan tersebut diselesaikan. Pelunasan. Pengajuan tersebut di atas tentang Final Statement pernyataan terakhir, kontraktor akan memberikan ke pemilik proyek dengan tembusan kepada engineer. Pelunasan tertulis dikonfirmasikan yang menetapkan bahwa total dari penggambaran penuh pernyataan terakhir dan akhir pelunasan hutang terhadap semua yang jatuh tempo kepada kontraktor sebagai akibat dari hasil kontrak. Dengan ketentuan bahwa pelunasan seperti itu akan menjadi efektif seandainya setelah jatuh tempo pembayaran berdasarkan sertifikat pembayaran terakhir yang dikeluarkan berdasarkan Sub_clause 6.13 telah dibuat dan jaminan tercapai yang sesuai dengan SubClause 1.1 telah dikembalikan ke kontraktor. Akhir Pembayaran Tidak lebih dari 28 hari setelah diterimanya final statement pernyataan terakhir dan rekap hasil pelunasan, engineer akan mengirim ke pemilik proyek dengan lampiran untuk kontraktor sertifikat pembayaran terakhir menyatakan a. Jumlah tersebut menurut pendapat engineer selesai dilunasi/dibayar apabila berdasarkan kontrak atau dengan cara lain dan b. Kemudian pemberian kredit kepada pemilik proyek untuk semua jumlah yang sebelumnya dibayarkan oleh pemilik proyek dan untuk semua total dimana pemilik proyek diberi hak, selain berdasarkan pada Clause 47 seimbang. Bila ada yang sesuai dengan susunan dari pemilik proyek kepada kontraktor atau sebaliknya dilihat masalahnya. DATA DAN METODOLOGI Umum Dalam bab ini akan dijabarkan uraian kegiatan dan bagan alir yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini. Uraian Kegiatan Uraian kegiatan penyelesaian masalah terbagi beberapa tahap dalam pengerjaannya seperti yang dijabarkan sebagai berikut 1. Pengumpulan Data Datadata yang dikumpulkan mengenai eskalasi/penyesuaian harga meliputi o Data dari Biro Pusat Statistik BPS, berupa indeks harga satuan. o Interim Payment Certificate sertifikat pembayaran sementara o Data hasil pekerjaan bored pile di Pier 46 dan Pier 47 Main Bridge o Schedule pekerjaan untuk pelaksanaan pekerjaan bored pile. o Document Contract. 2. Analisa Dari datadata yang ada maka akan dilakukan perhitungan eskalasi untuk mengetahui perbandingan perbedaan dari hasil akhir harga satuan dasar untuk kontrak baru, meliputi o Metode perhitungan yang digunakan. o Perbandingan perhitungan menggunakan Single Indeks dengan Multiple Indeks. o Selisih jumlah pembayaran sebelum eskalasi dengan setelah adanya eskalasi.

12 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu 125 ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN Perhitungan Eskalasi Single Inde 1. Pekerjaan Pondasi Bored Pile pada Pier 46 Pile #28 Harga Satuan Harga Satuan Dasar Dasar USD Rupiah Steel Casing 35,9469 ton 14 Januari , ,89 Setelah didapat data tersebut, maka akan diketahui nilai indeks sebagai beikut C B Sumber Indeks Pekerjaan Indeks saat Indeks ini Kontrak o Biro Pusat Pekerjaan Umum untuk Statistik Indonesia Jalan, Jembatan dan 21,6 147,56 Lokal Pelabuhan o Biro Pusat Upah 15,8 126,2 Statistik China Peralatan 15,6 12,8 Asing Pengencangan Baja 126,9 122,4 Pelat Baja 114,9 125,8 Kemudian dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Rumus Eskalasi Porsi Lokal Nilai Eskalasi C B Item Pekerjaan Waktu Pelaksanaan Volume B 8 % V N Dimana C B V N 8% Current Indeks Indeks pada saat pekerjaan dilaksanakan Base Indeks Indeks pada saat pelaksanaan tender Nilai Bored Pile Harga Satuan Volume Pekerjaan yang tidak Mendapatkan Eskalasi seperti Mobilization, Demobilization, Temporary Work, Provisional Sums, Daywork dan gineer and Other Forms of Technical Studies Bobot Faktor Eskalasi Berdasarkan Kontrak Sehingga Nilai Eskalasi Rp Rumus Eskalasi Porsi Asing C B Nilai Eskalasi B 8% 22,612, ,84, % 66,162, a 8 % V N

13 126 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI Akan tetapi pada kontrak volume I disebutkan bahwa Kontraktor China menginginkan eskalasi tersebut dipecah menjadi empat jenis item pekerjaan seperti tersebut di bawah ini 1. Nilai Eskalasi Upah C B B 2 % 2. Nilai Eskalasi Peralatan C B B V N V N 2 % 3. Nilai Eskalasi Besi Tulangan C B B 3 % 4. Nilai Eskalasi Pelat Baja C B B % N V N.292 2% , % USD 2, Nilai Eskalasi Peralatan V Sehingga didapat 1. Nilai Eskalasi Upah 2% 2% , USD 3. Nilai Eskalasi Besi Tulangan % 4. Nilai Eskalasi Pelat Baja USD 3% 1% % , , USD Jadi, total nilai eskalasi yang digunakan Kontraktor China Asing adalah Nilai Eskalasi Upah Peralatan Pengencangan Baja Pelat Baja Nilai Eskalasi USD 2, USD USD USD Nilai Eskalasi USD 3,1.82 b Total Keseluruhan Nilai Eskalasi adalah a b Rp. 22,612,64.85 USD. 3,1.82

14 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu 127 Jadi, untuk Pile #28 pada Pier 46 mendapatkan eskalasi sebesar Rp. 22,612,64.85 USD. 3,1.82. Multiple Indeks Setelah hasil perhitungan dengan menggunakan Single Indeks didapat, maka hasil perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan cara Multiple Inde seperti di bawah ini. Dari data untuk item pekerjaan Bored Pile diketahui besarnya konstanta sebagai berikut a. STEEL CASING PELAT BAJA Steel Casing Lokal I untuk Tenaga Kerja.762 m untuk Material e untuk Peralatan.38 Steel Casing Asing I untuk Tenaga Kerja.28 m untuk Material.759 e untuk Peralatan.12 Berdasarkan data dari BPS Indeks yang berlaku pada 28 hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran adalah sebagai berikut L Untuk Tenaga Kerja berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar 19.5 M Untuk Material berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar E Untuk Peralatan berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Dan data dari BPS Indeks yang berlaku pada saat pekerjaan dilaksanakan adalah sebagai berikut Untuk Tenaga Kerja berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Untuk Material berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Untuk Peralatan berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Maka akan didapatkan perhitungan sebagai berikut o Lokal Pn A l.762 L m M e.38 E.424 Lalu koefisien tersebut dikalikan dengan nilai kontrak steel casing lokal adalah sebagai berikut Nilai Eskalasi 1.61 Rp ,2 Rp ,69 Sehingga Eskalasi yang didapatkan adalah

15 128 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI Hasil Nilai Eskalasi Nilai Kontrak Lokal Rp ,69 Rp ,2 Rp ,67 Lokal o Asing Pn A.2.2 l L m M e E Lalu koefisien tersebut dikalikan dengan nilai kontrak steel casing asing adalah sebagai berikut Nilai Eskalasi USD. 2.65,59 USD ,11 Sehingga Eskalasi yang didapatkan adalah Hasil Nilai Eskalasi Nilai Kontrak Lokal USD ,11 USD. 2.65,59 USD. 38,52 Total Eskalasi Steel Casing Rp ,67 USD. 38,52 b. BORING PENGEBORAN Boring Lokal I untuk Tenaga Kerja.762 m untuk Material e untuk Peralatan.38 Boring Asing I untuk Tenaga Kerja.28 m untuk Material.759 e untuk Peralatan.12 Berdasarkan data dari BPS Indeks yang berlaku pada 28 hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran adalah sebagai berikut L Untuk Tenaga Kerja berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar 19.5 M Untuk Material berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar E Untuk Peralatan berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Dan data dari BPS Indeks yang berlaku pada saat pekerjaan dilaksanakan adalah sebagai berikut Untuk Tenaga Kerja berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Untuk Material berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Untuk Peralatan berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Maka akan didapatkan perhitungan sebagai berikut o Lokal Pn A l L m M e E

16 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu Lalu koefisien tersebut dikalikan dengan nilai kontrak boring lokal adalah sebagai berikut Nilai Eskalasi 1.61 Rp ,41 Rp ,48 Sehingga Eskalasi yang didapatkan adalah Hasil Nilai Eskalasi Nilai Kontrak Lokal Rp ,48 Rp ,41 Rp ,7 Lokal o Asing Pn A l L M m e.12 E.134 Lalu koefisien tersebut dikalikan dengan nilai kontrak boring adalah sebagai berikut Nilai Eskalasi USD. 278,48 USD. 314,19 Sehingga Eskalasi yang didapatkan adalah Hasil Nilai Eskalasi Nilai Kontrak Lokal USD. 314,19 USD. 278,48 USD. 35,71 Total Eskalasi Boring Rp ,7 USD. 35,71 c. REINFORCING PENULANGAN Reinforcing Lokal I untuk Tenaga Kerja.762 m untuk Material e untuk Peralatan.38 Reinforcing Asing I untuk Tenaga Kerja.28 m untuk Material.759 e untuk Peralatan.12 Berdasarkan data dari BPS Indeks yang berlaku pada 28 hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran adalah sebagai berikut L Untuk Tenaga Kerja berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar 19.5 M Untuk Material berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar E Untuk Peralatan berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar

17 13 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI Dan data dari BPS Indeks yang berlaku pada saat pekerjaan dilaksanakan adalah sebagai berikut Untuk Tenaga Kerja berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Untuk Material berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Untuk Peralatan berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Maka akan didapatkan perhitungan sebagai berikut o Lokal Pn A l.762 L m M e.38 E.424 Lalu koefisien tersebut dikalikan dengan nilai kontrak reinforcing lokal adalah sebagai berikut Nilai Eskalasi 1.61 Rp ,28 Rp ,23 Sehingga Eskalasi yang didapatkan adalah Hasil Nilai Eskalasi Nilai Kontrak Lokal Rp ,23 Rp ,28 Rp ,95 Lokal o Asing Pn A l L m M e.12 E.134 Lalu koefisien tersebut dikalikan dengan nilai kontrak boring adalah sebagai berikut Nilai Eskalasi USD. 672,74 USD. 782,26 Sehingga Eskalasi yang didapatkan adalah Hasil Nilai Eskalasi Nilai Kontrak Lokal USD. 782,26 USD. 672,74 USD. 19,52 Total Eskalasi Reinforcing Rp ,95 USD. 19,52 d. CONCRETING PENGENCORAN Concreting Lokal I untuk Tenaga Kerja.762 m untuk Material e untuk Peralatan.38

18 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu 131 Concreting Asing I untuk Tenaga Kerja.28 m untuk Material.759 e untuk Peralatan.12 Berdasarkan data dari BPS Indeks yang berlaku pada 28 hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran adalah sebagai berikut L Untuk Tenaga Kerja berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar 19.5 M Untuk Material berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar E Untuk Peralatan berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Dan data dari BPS Indeks yang berlaku pada saat pekerjaan dilaksanakan adalah sebagai berikut Untuk Tenaga Kerja berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Untuk Material berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Untuk Peralatan berdasarkan data dari BPS diperoleh indeks sebesar Maka akan didapatkan perhitungan sebagai berikut o Lokal Pn A l.762 L m M e.38 E.424 Lalu koefisien tersebut dikalikan dengan nilai kontrak concreting lokal adalah sebagai berikut Nilai Eskalasi 1.61 Rp ,84 Rp ,47 Sehingga Eskalasi yang didapatkan adalah Hasil Nilai Eskalasi Nilai Kontrak Lokal Rp ,47 Rp ,84 Rp ,63 Lokal o Asing Pn A l L m M e.12 E.134 Lalu koefisien tersebut dikalikan dengan nilai kontrak boring adalah sebagai berikut Nilai Eskalasi USD. 151,55

19 132 NEUTRON, VOL.8, NO.1, FEBRUARI USD. 23,18 Sehingga Eskalasi yang didapatkan adalah Hasil Nilai Eskalasi Nilai Kontrak Lokal USD. 171,54 USD. 151,55 USD. 51,63 Total Eskalasi Concreting Rp ,63 USD. 51,63 Total Nilai Eskalasi untuk PEKERJAAN PONDASI BORED PILE MAIN BRIDGE pada Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah untuk Pile 28 adalah Steel Casing Boring Reinforcing Concreting Rp ,67 USD. 38,52 Rp ,7 USD. 35,71 Rp ,95 USD. 19,52 Rp ,63 USD. 51,63 Rp ,32 USD. 55,38 Apabila jumlah uang tersebut dijadikan dalam satu mata uang, maka akan didapatkan selisih sebagai berikut Kurs Kontrak 1 USD Rp ,Nilai Eskalasi Single Indeks Rp ,85 USD. 3.1,82 Nilai Eskalasi Multiple Indeks Rp ,32 USD. 55,38 Kedua porsi tersebut akan dijadikan dalam satu porsi mata uang, yaitu dalam mata uang rupiah Nilai Eskalasi Single Inde Rp ,85 USD. 3.1,82 Rp , Rp ,85 Rp ,3 Rp ,15 Nilai Eskalasi Multiple Inde Rp ,32 USD. 55,38 Rp , Rp ,32 Rp ,7 Rp ,2 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Perhitungan eskalasi menggunakan single indeks berdasarkan COPA FIDIC Conditions of Particular Application Federation Internationale Des IngenieursConseils dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan standar Bina Marga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang lebih menguntungkan pihak owner adalah dengan menggunakan Rumus Multiple Inde Perhitungan berdasarkan Standar Bina Marga PU. 2. Rumus Single Inde digunakan oleh kedua belah pihak dikarenakan Harga Satuan dari Standar Pusat Statistik yang berbeda dari kedua Negara. 3. Terdapat selisih harga eskalasi yang sangat signifikan antara Rumus Single Inde dengan Multiple Inde yaitu Single Inde sebesar Rp ,85 USD. 3.1,82 sedangkan Multiple Inde sebesar Rp ,32 USD. 55,38 Saran Saran untuk perhitungan eskalasi selanjutnya, agar mempertimbangkan rumus yang akan digunakan. Mempertimbangkan agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan.

20 Analisa Eskalasi Single dan Multiple Inde Pekerjaan Pondasi Bored Pile Main Bridge Jembatan Suramadu 133 DAFTAR PUSTAKA Kepmen. Permukiman dan Prasarana Wilayah 23, Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konsultasi Jasa Perencanaan dan Pengawasan dan Jasa Pemborongan Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang disempurnakan. No. 318/KPTS/M/23, Jakarta. Keppres. RI 23, Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di dalam Pemerintahan No. 8. Jakarta. Permen. Keuangan 25, Penyesuaian Harga Satuan dan Nilai Kontrak Kegiatan Pemerintah Tahun Anggaran 25. Jakarta. FIDIC Federation Internationale des IngenieursConseils. Switzerland. HS, Sardjono, 1996, Pondasi Tiang Pancang 1, Sinar Wijaya, Surabaya Wahyudi, Herman, 1999, Daya Dukung Pondasi Dalam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Das, Braja M., 198, Principal of Foundation gineering, Prentice Hall, New Jersey Coduto, Donald P., 1977, Foundation Design Principal and Practicles, Prentice Hall, New Jersey

PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA SATUAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN. Suhariyanto 1 ABSTRAK

PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA SATUAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN. Suhariyanto 1 ABSTRAK PENGARUH KENAIKAN HARGA BB TERHADAP HARGA SATUAN PEKERJAAN JALAN DAN JEBATAN Suhariyanto 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri alang, Jl. Soekarno Hatta No. 9 alang Email: suhariyanto.polinema@gmail.com

Lebih terperinci

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan ADDENDUM-03 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan diterbitkannya Addendum ini adalah untuk memberikan informasi dan ketentuan-ketentuan tambahan Instruksi Kepada Peserta mengenai hal-hal yang belum ada atau

Lebih terperinci

Dokumen Pengadaan Lelang Ulang

Dokumen Pengadaan Lelang Ulang Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH A D E N D U M Tanggal: 28 Mei 2012 Dokumen Pengadaan Lelang Ulang Pengadaan Pekerjaan Konstruksi PENINGKATAN JALAN SUKARNO-HATTA - Metoda

Lebih terperinci

STUDI ESKALASI PROYEK TERHADAP KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

STUDI ESKALASI PROYEK TERHADAP KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG STUDI ESKALASI PROYEK TERHADAP KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK Kade Oka Suwardana NRP : 0121003 Pembimbing Utama : V. Hartanto, Ir., Msc Pembimbing Pendamping : Ir. Iksan FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 105/PMK.06/2005 TENTANG PENYESUAIAN HARGA SATUAN DAN NILAI KONTRAK KEGIATAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2005

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 105/PMK.06/2005 TENTANG PENYESUAIAN HARGA SATUAN DAN NILAI KONTRAK KEGIATAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2005 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 105/PMK.06/2005 TENTANG PENYESUAIAN HARGA SATUAN DAN NILAI KONTRAK KEGIATAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2005 MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa kenaikan harga Bahan Bakar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Addendum dokumen pengadaan diterbitkan Panitia Pengadaan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kepada peserta lelang tentang adanya perubahan ketentuan dalam dokumen pengadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini yang terdiri dari Kerangka Berpikir dan

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Provinsi Kabupaten Nama Kegiatan Pekerjaan Ruas/ Lokasi Volume : Sulawesi Tengah : Donggala : Peningkatan Jaringan Irigasi : Peningkatan D.I Wombo Ruas BSW 1 - BWM Kr : D.I Wombo Kec. Tanantovea : 1 Paket

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (R.A.B)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (R.A.B) Kegiatan Pekerjaan Lokasi TahunAnggaran : xxxxx : xxxxx : xxxxx : xxxxx REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (R.A.B) Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum 143,285,000 2 Drainase 51,487,427

Lebih terperinci

BAB VII ANALISA BIAYA

BAB VII ANALISA BIAYA BAB VII ANALISA BIAYA 7.1 ANALISA BIAYA STRUKTUR DERMAGA 7.1.1 HARGA MATERIAL DAN UPAH Harga material dan upah diambil dari Harga Satuan Pokok Kegiatan Pemerintah Kota Surabaya Th 2005 dan Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan diuraikan pembahasan khusus mengenai penyesuaian harga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan diuraikan pembahasan khusus mengenai penyesuaian harga BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada Bab ini akan diuraikan pembahasan khusus mengenai penyesuaian harga proyek yang dilakukan oleh kontraktor. Secara garis besar Bab ini akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pondasi Dalam Pondasi dalam adalah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini umumnya dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar, salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya mobilitas penduduk

Lebih terperinci

SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM

SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM Halaman SEKSI 1.1 RINGKASAN PEKERJAAN Pasal 1.1.1 Cakupan Pekerjaan... 1-1 1.1.2 Klasifikasi Pekerjaan Konstruksi... 1-2 1.1.3 Ketentuan Rekayasa (Engineering)...

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA 32+375 STA 35+400 Oleh : 1. PRAHARINTA CHOIRONY ZULVAN W 3111030030 2. AGUS RENANTO ROSIDY 3111030006 Dosen Pembimbing : Ir. SULCHAN

Lebih terperinci

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PROGRAM : PROGRAM REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JEMBATAN No. PAKET : V ( LIMA ) PEKERJAAN : REHABILITASI JEMBATAN

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1 TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Pada tahap ini disusun hal-hal penting yang harus

Lebih terperinci

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I Lantai III Kantor Bupati Jl. Geser Masohi 97511 Tlp./Fax. (0914) 21685 E-mail : ulp.malukutengah@gmail.com BERITA ACARA ADENDUM DOKUMEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N POKJA JASA KONSTRUKSI BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PELELANGAN (AANWIJZING) Nomor: 005.a/POKJA-PSDA/DPUTR/IV/2013

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut. BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek konstruksi dimulai dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan gambar sangat berpengaruh terhadap perubahan biaya. Selain itu diperparah lagi dengan adanya

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah. PONDASI Pondasi bangunan merupakan bagian yang penting dari konstruksi bangunan. Pondasi adalah bagian dari suatu konstruksi bangunan yang mempunyai kontak langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya.

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP) DOKUMEN PEMILIHAN Nomor : 09/ PJN-WIL.IV/PPK.22/MBB(MYC)/APBN/2016

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP) DOKUMEN PEMILIHAN Nomor : 09/ PJN-WIL.IV/PPK.22/MBB(MYC)/APBN/2016 UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PAPUA KELOMPOK KERJA SATKER PJN WIL. IV PROV. PAPUA (JAYAWIJAYA)A Alamat : Jalan Hom - hom PO. No. 91 Telp. / Fax ( 0969 ) 31018 Wamena 99511 E-mail pokjajwj2017@gmail.com

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya manusia Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi DAFTAR MODUL

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. Nama Kegiatan : Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2. : Kelapa Gading, Jakarta Utara Konsultan Perencana : PT.

BAB II DATA PROYEK. Nama Kegiatan : Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2. : Kelapa Gading, Jakarta Utara Konsultan Perencana : PT. BAB II DATA PROYEK 2. Jenis dan Nama Proyek Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara adalah pembangunan Fly Over atau jalan akses menuju komplek perumahan PT. Citra Abadi Mandiri dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N POKJA JASA KONSTRUKSI BERITA ACARA Addendum Dokumen Pengadaan Nomor: 02.D/ADD.DOC/POKJA-GEDUNG SEKOLAH/DISDIK/VI/2013

Lebih terperinci

MODUL STEBC 06 : KEBUTUHAN SUMBER DAYA

MODUL STEBC 06 : KEBUTUHAN SUMBER DAYA PELATIHAN STRUCTURE ENGINEER OF BRIDGE CONSTRUCTION PEKERJAAN (AHLI STRUKTUR PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL STEBC 06 : KEBUTUHAN SUMBER DAYA 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG I-1 1.1. LATAR BELAKANG Arus lalu lintas yang melalui Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo dari hari ke hari semakin ramai dan padat. Dalam rangka mendukung pembangunan serta perekonomian daerah khususnya,

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan : Pengawasan Jembatan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridges) Kode SKKNI : INA.5212. 322.04 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Lalu Lintas Ukuran dasar yang sering digunakan untuk definisi arus lalu lintas adalah konsentrasi aliran dan kecepatan. Aliran dan volume sering dianggap sama, meskipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pembangunan sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam perkembangan sumber daya manusia saat ini sebab disadari makin meningkatnya jumlah pemakai

Lebih terperinci

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1 Konstruksi- Kab. Bantul 1 1. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Untuk menyamakan konsep dasar dalam pembuatan perkiraan biaya proyek / rencanan anggran dan biaya (RAB) Menyiapkan perkiraan biaya proyek yang

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Data

BAB IV Analisis Data BAB IV Analisis Data IV.1. Studi Kasus Studi kasus penelitian ini dilakukan pada proyek pengembangan perumahan kelas menengah di wilayah Bandung. Pemilihan perumahan kelas menengah didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 GAMBAR KERJA

LAMPIRAN 1 GAMBAR KERJA LAMPIRAN 1 GAMBAR KERJA Lampiran 1 : Gambar kerja Proyek : Pembangunan Jembatan Tebat Gheban Kota Pagar Alam Lampiran 1 : Gambar kerja (lanjutan) Proyek : Pembangunan Jembatan Tebat Gheban Kota Pagar Alam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 76/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR OKTOBER HARGA GROSIR TURUN 0,07 PERSEN Pada bulan Oktober Indeks harga grosir/agen

Lebih terperinci

KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG

KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG Novie Winarny, ST, MM Ir. Kamal Abdul Nasser, MM, MT Background Perhitungan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK 3.1 LATAR BELAKANG Sarana transportasi merupakan infrastruktur vital yang berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan demikian pembangunan dan pemeliharaan

Lebih terperinci

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: ANDOAN SILABAN NIM.

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: ANDOAN SILABAN NIM. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN ABUTMENT DAN PLAT LANTAI JEMBATAN (DUPLIKASI) SEI PARE-PARE KECIL KECAMATAN AIR PUTIH KABUPATEN BATU BARA PROVINSI SUMATERA UTARA LAPORAN

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA Pada bab IV ini ditampilkan data-data yang diperlukan untuk pengerjaaan pengolahan data dan analisis. Data-data yang didapatkan merupakan data sekunder yang diantaranya bersumber

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN LAMPIRAN 1 Lampiran Penawaran 2012 NAMA PAKET KEGIATAN No Divisi PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN : : : Urai an Nilai Pekerjaan ( % ) Bulan 1 Minggu 1 2 3 4 2 >>> >>> 1 Umum 2 3 4 5 6 7 Drainase.

Lebih terperinci

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Laurensia Nadia 1, Cindy Aristia 2, Indriani Santoso 3, and Budiman Proboyo

Lebih terperinci

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai. Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari Surabaya Rininta Fastaria dan Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung pondasi dangkal Minggu 6 : Settlement Minggu 7 : Model

Lebih terperinci

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih,

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih, Malili, 15 Agustus 2013 No : 021 / ART-Justek/ LT / VIII/ 2013 Lampiran : 1 (Satu) Berkas Kepada Yth. Pejabat Pembuat Komitmen Lanjutan Pembangunan Jalan Beton Pongkeru - Malili Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N

D O K U M E N P E N G A D A A N Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR PRESENTASI TUGAS AKHIR ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM 186+940- KM 191+940 PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Junaidi Abdillah NRP : 31120404505 Dosen

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN KODE PAKET : 15.2028 LOKASI KABUPATEN : BOGOR PROPINSI No. URAIAN TANDA PERIKSA 1 Rekaman Surat Perjanjian Kemitraan KSO (Bila diperlukan) 2 Surat Kuasa (Bila diperlukan) 3 Jaminan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO)

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 2014 DAFTAR SIMAK KEGIATAN SERAH TERIMA AKHIR HASIL PEKERJAAN (FHO) NO DAFTAR SURAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari alokasi belanja modal sebesar 216,1 triliun rupiah, sebesar 203,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. Dari alokasi belanja modal sebesar 216,1 triliun rupiah, sebesar 203,7 triliun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan belanja infrastruktur yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, pemerintah melakukan penambahan alokasi anggaran infrastruktur dalam Anggaran

Lebih terperinci

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant 3. Hasil Pengujian Lapangan Pengujian sondir merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan serta

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) K/L/D/I Barat SKPD Nama PA : Pemerintah Kabupaten Kotawaringin : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat : Ir. Agus Yuwono, M.Si Nama KPA/PPK Kegiatan : Juni Gultom,

Lebih terperinci

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2 I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN 1 BAB I JEMBATAN PERKEMBANGAN JEMBATAN Pada saat ini jumlah jembatan yang telah terbangun di Indonesia

Lebih terperinci

ADDENDUM-02. Maksud dan Tujuan

ADDENDUM-02. Maksud dan Tujuan ADDENDUM-02 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan diterbitkannya Addendum ini adalah untuk memberikan informasi dan ketentuan-ketentuan tambahan Instruksi Kepada Peserta mengenai hal-hal yang belum ada atau

Lebih terperinci

Kata kunci : Jembatan Pagotan Pacitan, pondasi tiang pancang, pondasi sumuran.

Kata kunci : Jembatan Pagotan Pacitan, pondasi tiang pancang, pondasi sumuran. Judul : Analisis Perbandingan Pondasi Tiang Pancang Dengan Pondasi Sumuran Pada Jembatan Pagotan Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan Ditinjau Dari Segi Biaya, Kekuatan, Dan Metode Pelaksanaannya Nama

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-41 Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari

Lebih terperinci

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jembatan sebagai salah satu prasarana perhubungan pada hakekatnya merupakan unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa. Keberadaan Jembatan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan yang Digunakan oleh PT. TBP Tbk PT. Total Bangun Persada Tbk ( PT.TBP Tbk ) menerapkan metode persentase penyelesaian untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN Suandriski Eka Putra 1, Bakhtiar A Wahab 2, Munardy 3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan

Lebih terperinci

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN PEMAKAIAN TANAH Dl LINGKUNGAN

Lebih terperinci

ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT PEKERJAAN BORED PILES PADA PELAKSANAAN PROYEK APPROACH BRIDGE SISI SURABAYA JEMBATAN SURAMADU

ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT PEKERJAAN BORED PILES PADA PELAKSANAAN PROYEK APPROACH BRIDGE SISI SURABAYA JEMBATAN SURAMADU ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT PEKERJAAN BORED PILES PADA PELAKSANAAN PROYEK APPROACH BRIDGE SISI SURABAYA JEMBATAN SURAMADU Fitri Kusumawati Adinegari, Rianto B. Adihardjo Jurusan Manajemen Proyek

Lebih terperinci

Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah

Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pekerjaan jembatan rangka baja terdiri dari pemasangan struktur jembatan rangka baja hasil rancangan patent, seperti jembatan rangka

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013 42 KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI Virgo Erlando Purba, Novdin M Sianturi Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 143 TAHUN 2000 (143/2000) TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS

Lebih terperinci

: Daftar Hadir Terlampir

: Daftar Hadir Terlampir BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP) Nomor : 02 / PJN-WIL.IV /PPK.21/PREPW/APBN/2017 1. Pada hari ini Jum at tanggal Dua puluh bulan Januari tahun Dua ribu Tujuh belas bertempat di Kantor Satuan Kerja

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Arus lalu lintas yang melalui jalan Yogyakarta Wonosari Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dari hari ke hari semakin ramai dan padat. Dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai, teluk, atau kondisikondisi lain berupa rintangan yang berada lebih rendah, sehingga memungkinkan kendaraan, kereta

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN Tabel 8.1 Perhitungan volume pekerjaan No Uraian Volume Satuan I Pekerjaan Persiapan 1 Direksi Keet 4.00 6.00 Luas = 6 x 4 = 24 m 2 24.00

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Pondasi Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan,

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN FLY OVER RUAS PORONG-GEMPOL PAKET 3A 41 + 571.5 s.d STA 41+968.5 KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT Disusun oleh: Prahasta

Lebih terperinci

LAPORAN ANTARA PENGADAAN GEDUNG WORKSHOP MEKATRONIK KELAUTAN

LAPORAN ANTARA PENGADAAN GEDUNG WORKSHOP MEKATRONIK KELAUTAN LAPORAN ANTARA PENGADAAN GEDUNG WORKSHOP MEKATRONIK KELAUTAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIT ORGANISASI : LOKA PEREKAYASAAN TEKNOLOGI KELAUTAN KEGIATAN : PENGADAAN GEDUNG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN BAB III METODOLOGI 3.1. PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) BILL OF QUANTITTY Kegiatan : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN Pekerjaan : PEMELIHARAAN JALAN Nama Paket : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN NGATABARU - TOMPU Kabupaten : SIGI Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran :

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/01/Th. XIII, 4 Januari 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR NOVEMBER HARGA GROSIR NAIK 0,73 PERSEN Pada bulan November Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

P E R U B A H A N / A D D E N D U M

P E R U B A H A N / A D D E N D U M P E R U B A H A N / A D D E N D U M Nomor : Ad-1/01.c/ULP/10.1/26/V/2016 Tanggal : 06 Juni 2016 untuk Pekerjaan PENINGKATAN JALAN HOTMIX PAKET I POKJA ULP KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM Tahun

Lebih terperinci

MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK)

MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK) MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK) 1 KHUSUS KONTRAK (SSKK) A. B. C. D. E. F. G. H. I. Korespondensi Wakil Sah Para Pihak Jenis Kontrak Tanggal Berlaku Kontrak Masa Pelaksanaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR DESEMBER HARGA GROSIR NAIK 0,68 PERSEN Pada bulan Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR 6. BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR RAB memuat analisa harga satuan pekerjaa struktur yang dihitung secara konvesional. Data harga satuan upah dan bahan diambil dari harga satuan pekerjaan Bahan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Manajemen Konstruksi Dalam sebuah proyek konstruksi, terdapat sangat banyak perilaku dan fenomena kegiatan proyek yang mungkin dapat terjadi. Untuk mengantisipasi perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci