BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 digilibunsacid BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang (Bawen Solo Seksi II) 411 Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang Ruas Bawen-Solo Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali Pembangunanan jalan tol sepanjang 1,3 km ini berlangsung selama 300 hari yang dimulai pada tanggal 20 Januari 2016 dan direncanakan selesai pada tanggal 15 November 2016 Namun, pihak owner menginginkan agar pembangunan jalan tol ini selesai dengan waktu relatif cepat agar bisa segera difungsikan Data umum Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang Ruas Bawen-Solo Seksi II Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali sebagai berikut: a Nama Proyek : Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang Ruas Bawen Seksi II b Lokasi : Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, kabupaten Boyolali c Jenis Kontrak : Harga Satuan d Pihak Owner : Kementrian Pekerjaan Umum dan Direktorat Jendral Bina Marga e Pihak Konsultan : PT Perentjana Djaja Bekerja dan PT Mega Truslink f Pihak Kontraktor : PT Wijaya Karya (Persero), Tbk g Panjang Paket : 1,3 km h Durasi Proyek : 300 hari kalender i Tanggal Mulai : 20 Januari 2016 j Tanggal Selesai : 15 November

2 digilibunsacid Tahapan Pekerjaan Tahapan pelaksanaan pekerjaan untuk Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo- Semarang Ruas Bawen-Solo Seksi II pada item pekerjaan Main Road yaitu : Tahapan Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja a Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja Tahapan Pekerjaan Pembongkaran a Pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu/Pasangan Batu Bata b Pekerjaan Pembongkaran Perkerasan Aspal atau Beton Semen Tahapan Pekerjaan Tanah a Pekerjaan Galian Biasa untuk Timbunan b Pekerjaan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) c Pekerjaan Urugan Material Berbutir (Granular Backfill) d Pekerjaan Urugan Rembesan (Permeable Backfill) Tahapan Pekerjaan Galian Struktur a Galian Struktur Kedalaman 0-2 m b Galian Struktur Kedalaman 2-4 m c Galian Struktur Kedalaman 4-6 m d Tambahan biaya galian diatas 501(1) sampai 501(3) untuk galian struktur yang mengandung air tanah e Pasangan Batu Kosong (Blinding Stone) Tahapan Pekerjaan Drainase a Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 40 cm Tipe A b Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 60 cm Tipe B c Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang 2 Ø 100 cm Tipe D d Saluran U, Tipe DS-8 e Catchbasin, Tipe DC-1 f Catchbasin, Tipe DC-5 g Inlet Drain, Tipe DI-1 h Inlet Drain, Tipe DI-3 i Outlet Drain, Tipe DO-1 j Outlet Drain, Tipe DO-3

3 digilibunsacid 36 k DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) l DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) m DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) Tahapan Pekerjaan Subgrade a Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar Tahapan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat a Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A b Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B Tahapan Pekerjaan Perkerasan a Bitumen Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) b Bitumen Lapis Pengikat (Tack Coat) c Asphalt Concrete Binder Course d Asphalt Concrete Wearing Course e Aspal Keras f Perkerasan Beton g Lean Concrete 413 Schedule Proyek Schedule proyek diperlukan untuk mengetahui durasi yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu tahapan pekerjaan dan juga untuk mengetahui kegiatan pendahulu maupun kegiatan sesudahnya dari masing-masing pekerjaan Schedule proyek ini nantinya akan dijadikan acuan sebagai normal duration dari tiap-tiap aktivitas pekerjaan Schedule proyek yang diperoleh adalah schedule perencanaan awal yang berupa diagram balok (bar chart) yang berisi uraian pekerjaan, bobot tiap pekerjaan (dalam %), jumlah rencana pekerjaan per minggu, jumlah rencana komulatif pekerjaan per minggu dan diagram balok yang mendiskripsikan durasi pekerjaan Dari diagram balok ini kemudian diolah menjadi network diagram dengan bantuan program Microsoft Office Project 2007 Schedule proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II, Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada lampiran schedule proyek

4 digilibunsacid RAB Proyek Menurut Ibrahim (2001) rencana anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut Pada dasarnya anggaran biaya ini merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan bangunan itu Membuat anggaran biaya berarti menaksir atau memperkirakan harga dari suatu barang, bangunan atau benda Biaya proyek yang digunakan dalam proses konstruksi tercantum dalam RAB Untuk membuat RAB, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh kontraktor selaku pelaksana proyek, yaitu: 1 Mengumpulkan data tentang harga dan jenis material 2 Mengumpulkan data upah pekerja yang berlaku pada daerah dimana proyek tersebut dilaksanakan Rincian daftar upah pekerja pada proyek pembangunan Jalan tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II dapat dilihat pada lampiran daftar upah pekerja 3 Melakukan analisis bahan dan upah pekerja untuk proyek tersebut 4 Melakukan hitungan harga satuan pekerja dengan memanfaatkan hasil analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan 5 Membuat rekapitulasi rencana anggaran biaya proyek yang digunakan Berikut ini Rekapitulasi RAB Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 41

5 digilibunsacid 38 Tabel 41 Rekapitulasi RAB Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang Ruas Bawen-Solo Seksi II Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali No Uraian Pekerjaan Jumlah Biaya (Rp) A PEKERJAAN PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA I Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja ,00 B PEKERJAAN PEMBONGKARAN I Pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu / Pasangan ,00 Batu Bata II Pekerjaan Pembongkaran Perkerasan Aspal atau ,00 Beton Semen C PEKERJAAN TANAH I Pekerjaan Galian Biasa untuk Timbunan ,00 II Pekerjaan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) ,00 III Pekerjaan Urugan Material Berbutir (Granular ,00 Backfill) IV Pekerjaan Urugan Rembesan (Permeable Backfill) ,00 D PEKERJAAN GALIAN STRUKTUR I Galian Struktur Kedalaman 0-2 m ,00 II Galian Struktur Kedalaman 2-4 m ,00 III Galian Struktur Kedalaman 4-6 m ,00 IV Tambahan Biaya Galian diatas 501(1) sampai 501(3) ,00 untuk Galian Struktur yang Mengandung Air Tanah V Pasangan Batu Kosong (Blinding Stone) ,00 E PEKERJAAN DRAINASE I Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 40 cm Tipe ,00 A II Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 60 cm Tipe ,00 B III Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang 2 Ø 100 cm ,00 Tipe D IV Saluran U, Tipe DS ,00 V Catchbasin, Tipe DC ,00 VI Catchbasin, Tipe DC ,00 VII Inlet Drain, Tipe DI ,00 VIII Inlet Drain, Tipe DI ,00 IX Outlet Drain, Tipe DO ,00 X Outlet Drain, Tipe DO ,00 XI DV-10 (Pasangan Batu dengan commit Mortar) to user ,00

6 digilibunsacid 39 Lanjutan Tabel 41 XII DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) ,00 XIII DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) ,00 F PEKERJAAN SUBGRADE III Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar ,00 G PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT I Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A ,00 II Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B ,00 H PEKERJAAN PERKERASAN I Bitumen Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) ,00 II Bitumen Lapis Pengikat (Tack Coat) ,00 III Asphalt Concrete Binder Course ,00 IV Asphalt Concrete Wearing Course ,00 V Aspal Keras ,00 VI Perkerasan Beton ,20 VII Lean Concrete ,00 Jumlah ,20 Pajak 10% ,82 Jumlah ,02 Dibulatkan ,00 Terbilang: Tiga Puluh Delapan Milyar Enam Ratus Empat Puluh Enam Juta Empat Ratus Ribu Rupiah (Sumber: Data Perusahaan) 42 Penetapan Perencanaan Biaya Proyek 421 Biaya Langsung Biaya langsung merupakan biaya yang secara fisik langsung berhubungan dengan jalannya proses konstruksi di lapangan Biaya langsung ini didapat dari RAB yang diperhitungkan berdasarkan volume dikalikan harga satuan pekerjaan tersebut Dalam skripsi ini biaya langsung juga dijadikan acuan sebagai normal cost Besarnya total biaya langsung yang digunakan adalah Rp ,20 Nilai tersebut sama dengan nilai RAB sebelum ditambahkan PPN 10% dari total biaya proyek Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 41

7 digilibunsacid Biaya Tidak Langsung Meskipun tidak ada kaitannya dengan proses konstruksi dilapangan, tetapi biaya tidak langsung ini harus tetap ada karena memang dibutuhkan Biaya tidak langsung bergantung pada lamanya durasi proyek Apabila durasi proyek semakin lama, maka biaya tidak langsung yang dibutuhkan juga bertambah, sebaliknya jika durasi proyek lebih singkat maka biaya tidak langsung proyek yang diperlukan juga lebih sedikit Berdasarkan wawancara yang dilakukan, biaya tidak langsung pada proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II, Kabupaten Boyolali sebesar 2% dari total biaya proyek Biaya tidak langsung tersebut meliputi biaya overhead (gaji staf proyek), biaya fasilitas, dan biaya tak terduga Biaya tidak langsung = 2% x total biaya proyek = 2% x ,20 = Rp ,40 Dari nilai biaya tidak langsung tersebut dapat diketahui besarnya biaya tidak langsung/hari Dimana besarnya nilai tersebut akan berkurang jika durasi proyek juga berkurang BTL/hari = Rp ,40 : 245 = Rp ,99 /hari Menurut surat perjanjian kontrak, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo ini adalah 10% dari total biaya proyek Biaya tersebut ditanggung oleh pihak kontraktor PPN = 10% x total biaya proyek = 10% x ,20 = Rp ,82 Sehingga biaya tidak langsung total adalah: Total BTL = ((BTL /hari x durasi total proyek) + PPN 10% dari total biaya proyek) = ((Rp ,99 x 245) ,82) = Rp ,18

8 digilibunsacid Menentukan Normal Duration dan Menyusun Network Diagram Normal duration merupakan waktu normal yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing pekerjaan yang diperoleh dari identifikasi pada jadwal rencana awal proyek yang berupa bar chart Adapun rinciannya dapat dilihat pada Tabel 42 Tabel 42 Normal Duration untuk Tiap Pekerjaan No Uraian Pekerjaan Normal Duration (Hari) A PEKERJAAN PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA I Pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja 42 B PEKERJAAN PEMBONGKARAN I Pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu / Pasangan 56 Batu Bata II Pekerjaan Pembongkaran Perkerasan Aspal atau 56 Beton Semen C PEKERJAAN TANAH I Pekerjaan Galian Biasa untuk Timbunan 112 II Pekerjaan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) 112 III Pekerjaan Urugan Material Berbutir (Granular 84 Backfill) IV Pekerjaan Urugan Rembesan (Permeable Backfill) 84 D PEKERJAAN GALIAN STRUKTUR I Galian Struktur Kedalaman 0-2 m 56 II Galian Struktur Kedalaman 2-4 m 56 III Galian Struktur Kedalaman 4-6 m 56 IV Tambahan Biaya Galian diatas 501(1) sampai 501(3) 56 untuk Galian Struktur yang Mengandung Air Tanah V Pasangan Batu Kosong (Blinding Stone) 28 E PEKERJAAN DRAINASE I Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 40 cm Tipe 133 A II Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang, Ø 60 cm Tipe 133 B III Pipa Gorong-Gorong Beton Bertulang 2 Ø 100 cm 133 Tipe D IV Saluran U, Tipe DS-8 56 V Catchbasin, Tipe DC-1 56

9 digilibunsacid 42 Lanjutan Tabel 42 VI Catchbasin, Tipe DC-5 56 VII Inlet Drain, Tipe DI-1 56 VIII Inlet Drain, Tipe DI-3 56 IX Outlet Drain, Tipe DO-1 56 X Outlet Drain, Tipe DO-3 56 XI DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) 56 XII DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) 56 XIII DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) 56 F PEKERJAAN SUBGRADE III Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar 112 G PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT I Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A 112 II Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B 112 H PEKERJAAN PERKERASAN I Bitumen Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) 56 II Bitumen Lapis Pengikat (Tack Coat) 56 III Asphalt Concrete Binder Course 56 IV Asphalt Concrete Wearing Course 56 V Aspal Keras 56 VI Perkerasan Beton 112 VII Lean Concrete 112 Dalam hitungan durasi proyek diperhitungkan sebagai berikut: 1 Jam kerja normal adalah 7 jam/hari 2 Dalam 1 minggu dipakai 7 hari kerja Setelah mengetahui normal duration untuk masing-masing aktivitas pekerjaan, maka selanjutnya adalah menentukan hubungan antar aktivitas pekerjaan tersebut Kemudian membuat network diagram dengan bantuan program Microsoft Office Project 2007 Hubungan antar aktivitas dan network diagram pada tahap normal dapat dilihat pada lampiran Dari network diagram yang telah dibuat dapat diketahui durasi total pekerjaan adalah 245 hari kerja dengan lintasan kritis: 1 Pekerjaan galian untuk timbunan

10 digilibunsacid 43 2 Pekerjaan galian untuk dibuang (waste) 3 Pekerjaan perkerasan beton 4 Pekerjaan lean concrete 44 Menentukan Normal Cost Normal cost merupakan biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam kondisi normal Normal cost diambil dari RAB yang digunakan pada pelaksanaan proyek Dalam skripsi ini, normal cost adalah sama dengan biaya langsung yang digunakan dalam pekerjaan proyek Rinciannya dapat dilihat pada Tabel Alternatif Percepatan 451 Penambahan Jam Kerja Lembur Alternatif percepatan yang pertama dalam penelitian skripsi ini adalah penambahan jam kerja (lembur) optimum Hal ini didasarkan pada kondisi lapangan dan wawancara yang telah dilakukan Percepatan yang dilakukan adalah pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis sehingga dapat mengurangi durasi total proyek Asumsi-asumsi yang digunakan dalam proses percepatan proyek ini adalah sebagai berikut: 1 Jam kerja normal adalah pukul kemudian istirahat 1 jam dan dilanjutkan pada pukul , sehingga jam kerja efektifnya adalah 7 jam 2 Jam kerja lembur optimum yang diperhitungkan adalah 3 jam, sesuai dengan peraturan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP102/MEN/VI/2004 bahwa jam kerja lembur maksimum dalam 1 hari adalah 3 jam 3 Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP102/MEN/VI/2004 harga upah lembur diperhitungkan 1,5 kali upah

11 digilibunsacid 44 normal untuk sejam pertama dan untuk jam kerja berikutnya sebesar 2 kali upah normal 4 Produktivitas pekerja akibat penambahan jam lembur diperhitungkan sebesar 75% dari produktivitas normal 452 Penambahan kapasitas Alat Alternatif percepatan yang kedua dalam penelitian skripsi ini adalah penambahan kapasitas optimum Hal ini didasarkan pada kondisi lapangan dan data terkait alat berat yang digunakan dalam proyek Percepatan yang dilakukan adalah pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis sehingga dapat mengurangi durasi total proyek Khusus untuk harga satuan pekerjaan, tiap item pekerjaan mempunyai perkiraan koefisien dan harga satuan yang berbeda-beda 46 Crash Duration Crash duration merupakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan setelah dilakukan penambahan jam kerja (lembur) dan kapasitas alat Sebelum menghitung crash duration perlu dicari produktivitas harian, produktivitas tiap jam, dan produktivitas harian sesudah crash (percepatan) Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan Produktivitas harian sesudah crash merupakan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan volume tertentu tiap harinya setelah adanya percepatan Hal ini diperhitungkan berdasarkan alternatif percepatan yang digunakan, yaitu menambah jam kerja lembur dan kapasitas alat optimum Dengan adanya penambahan jam kerja lembur dan kapasitas alat ini mengakibatkan peningkatan produktivitas kerja sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut menjadi cepat dibandingkan sebelumnya Hitungan crash duration menggunakan Persamaan (21) sampai (24) Contoh hitungannya adalah sebagai berikut:

12 digilibunsacid 45 a Contoh hitungan crash duration dengan alternatif penambahan jam kerja lembur pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan crash duration): Produktivitas harian = 4813, = 42,9732 m 3 /hari Produktivitas per jam = 42,9732 = 6,1390 m 3 /hari Produktivitas harian sesudah crash 7 = 42, (3x6,1390x75%) = 56,7860 m 3 /hari Crash duration = 4813 = 84,7567 hari 85 hari 56,7860 b Contoh hitungan crash duration dengan alternatif penambahan kapasitas alat Dump Truk pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan crash duration): Produktivitas harian = 4813, = 42,9732 m 3 /hari Produktivitas per jam = 42,9732 = 6,1390 m 3 /hari Produktivitas 1 Dump Truk Produktivitas harian sesudah crash 7 = 7,66 m 3 /jam = Prod tiap jam + Prod Dump Truk = 6, ,66 = 13,79 m 3 /jam = 96,5583 m 3 /hari Crash duration = 4813 = 49,85 hari 50 hari 96,5583 Hitungan produktivitas alat dan crash duration pada pekerjaan lain dapat dilihat pada lampiran hitungan crash duration 47 Crash Cost Crash cost dikeluarkan setelah dilakukan percepatan yang merupakan total biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat Biaya dengan penambahan jam kerja lembur diperhitungkan dari penjumlahan biaya langsung normal dan biaya upah lembur total pekerja, sedangkan untuk penambahan kapasitas alat diperhitungkan dari penjumlahan biaya langsung

13 digilibunsacid 46 normal dan biaya produktivitas alat Secara otomatis dengan adanya percepatan ini maka nilai crash cost untuk tiap pekerjaan akan lebih besar dibandingkan dengan biaya langsung normal sebelumnya Untuk menentukan crash cost digunakan rumus pada Persamaan (25) dan (26) a Contoh hitungan crash cost dengan alternatif penambahan jam kerja lembur pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan crash cost): Biaya lembur: Pengawas = 1 x (3 x 27) x ((Rp 10286,00 x 15) + (Rp 10286,00 x 2 x 2)) = Rp ,00 Pekerja = 4 x (3 x 27) x ((Rp 7818,00 x 15) + (Rp 7818,00 x 2 x 2)) = Rp ,00 Alat = (3 x 27 x Rp ,68) = Rp ,09 Total biaya = Rp ,00 + Rp ,00 + Rp ,09 = Rp ,09 Crash cost = Rp ,00 + Rp ,09 = Rp ,09 b Contoh hitungan crash cost dengan alternatif penambahan kapasitas alat Dump Truk pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan crash cost): Penambahan kapasitas alat :: Dump Truk = Harga satuan alat x produktivitas alat x durasi crash = Rp Rp ,31 x 7,66 x 7 x 50 = Rp ,95 Crash cost = Rp ,00 + Rp ,95 = Rp ,95 Hitungan crash cost pada pekerjaan lain dapat dilihat pada lampiran hitungan crash cost

14 digilibunsacid 47 Tabel 43 Crash Duration dan Cost Slope tiap pekerjaan dengan dengan penambahan jam kerja lembur No Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Timbunan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) Pembongkaran Pasangan Batu Bata Pembongkaran Perkerasan Aspal atau Beton Semen Lapis Pondasi Agregat Kelas A Persiapan Tanah Dasar Lapis Pondasi Agregat Kelas B Simbol Normal Duration Crash Duration Normal Cost Crash Cost C C B B G F G Perkerasan Beton H Lean Concrete H Saluran U, Tipe DS-8 Catchbasin, Tipe DC-1 Catchbasin, Tipe DC-5 Inlet Drain, Tipe DI-1 Inlet Drain, Tipe DI-3 Outlet Drain, Tipe DO-1 Outlet Drain, Tipe DO-3 DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) Bitumen Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) Bitumen lapis Pengikat (Tack Coat) E E E E E E E E E E H H

15 digilibunsacid 48 Lanjutan Tabel Asphalt Concrete Binder Course 23 Asphalt Concrete Wearing Course Tabel 44 Crash Duration dan Crash Cost tiap pekerjaan dengan penambahan alat berat No Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Timbunan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) Pembongkaran Pasangan Batu Bata Pembongkaran Perkerasan Aspal atau Beton Semen Lapis Pondasi Agregat Kelas A Persiapan Tanah Dasar Lapis Pondasi Agregat Kelas B H H Aspal Keras H Pembersihan Tempat Kerja Galian Struktur 0-2 m Galian Struktur 2-4 m Galian Struktur 4-6 m A D D D Simbol Normal Duration Crash Duration Normal Cost Crash Cost C C B B G F G Cost Slope Cost slope merupakan pertambahan biaya langsung untuk mempercepat suatu aktivitas per satuan waktu Pertambahan biaya tersebut berbanding lurus dengan nilai crash cost Semakin besar crash cost-nya maka semakin besar nilai cost slope-nya dan sebaliknya Durasi yang direncanakan juga mempengaruhi besarnya nilai biaya percepatan ini Hitungannya menggunakan Persamaan (27)

16 digilibunsacid 49 a Contoh hitungan cost slope dengan alternatif penambahan jam kerja lembur pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan cost slope): Cost slope = Rp ,09 Rp , = Rp ,00 /hari a Contoh hitungan cost slope dengan alternatif penambahan kapasitas alat pada pekerjaan galian untuk dibuang (waste) (lihat lampiran hitungan cost slope): Cost slope = Rp ,95 Rp = Rp ,31 /hari Hitungan cost slope pada pekerjaan lain dapat dilihat pada lampiran hitungan cost slope Tabel 45 Cost Slope tiap pekerjaan dengan penambahan jam kerja lembur No Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Timbunan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) Pembongkaran Pasangan Batu Bata Pembongkaran Perkerasan Aspal atau Beton Semen Lapis Pondasi Agregat Kelas A Persiapan Tanah Dasar Lapis Pondasi Agregat Kelas B Perkerasan Beton Simbol Normal Cost Crash Cost Total Crash Cost Slope C /hari C /hari B /hari B /hari G /hari F /hari G /hari H /hari 9 Lean Concrete H ,50 /hari Saluran U, Tipe DS-8 Catchbasin, Tipe DC-1 E ,00 /hari E ,68 /hari

17 digilibunsacid 50 Lanjutan Tabel Catchbasin, Tipe DC-5 Inlet Drain, Tipe DI-1 Inlet Drain, Tipe DI-3 Outlet Drain, Tipe DO-1 Outlet Drain, Tipe DO-3 DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) Bitumen Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) Bitumen lapis Pengikat (Tack Coat) Asphalt Concrete Binder Course Asphalt Concrete Wearing Course E /hari E /hari E /hari E /hari E /hari E /hari E /hari E /hari H /hari H /hari H /hari H /hari 24 Aspal Keras H /hari Pembersihan Tempat Kerja Galian Struktur 0-2 m Galian Struktur 2-4 m Galian Struktur 4-6 m A /hari D /hari D /hari D /hari

18 digilibunsacid 51 Tabel 46 Cost Slope tiap pekerjaan dengan penambahan alat berat No Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Timbunan Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) Pembongkar an Pasangan Batu Bata Pembongkar an Perkerasan Aspal atau Beton Semen Lapis Pondasi Agregat Kelas A Persiapan Tanah Dasar Lapis Pondasi Agregat Kelas B Simbol Normal Cost Crash Cost Total Crash Cost Slope C /hari C /hari B /hari B /hari G /hari F /hari G /hari 49 Analisis TCTO Setelah didapatkan nilai cost slope dari masing-masing aktivitas pekerjaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis pertukaran biaya dan waktu dengan metode TCTO Analisis ini dilakukan dengan cara melakukan kompresi (penekanan) pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis yang dapat dilihat pada network diagram Microsoft Office Project 2007 yang dibuat dalam kondisi normal Penekanan (kompresi) durasi proyek dimulai dari aktivitas yang mempunyai cost slope terendah Dari tahap-tahap pengkompresian tersebut akan dicari waktu optimal dari biaya total yang paling minimal Dalam skripsi ini penekanan kondisi jenuh dicapai pada tahap kompresi ke-28 untuk penambahan jam kerja lembur, sedangkan penekanan kondisi jenuh dicapai pada tahap

19 digilibunsacid 52 kompresi ke-7 untuk penambahan kapasitas alat Berikut akan diuraikan proses hitungan tahap kompresi dengan alternatif penambahan jam kerja (lembur) dan kapasitas alat optimum: Tahap normal Durasi normal Biaya tidak langsung = 245 hari = 2% dari biaya total proyek + PPN 10% dari biaya total proyek = Rp ,4 + Rp ,82 = Rp ,18 Biaya langsung = Rp ,20 Total Cost = biaya tidak langsung + biaya langsung = Rp ,18 + Rp ,20 = Rp ,38 Tahap kompresi 1 penambahan jam kerja (lembur) Crashing pekerjaan Lean Concrete : Cost slope /hari = Rp ,50 /hari Normal duration = 112 hari Crash duration = 85 hari Total crash = 27 hari Total durasi proyek = 245 hari Tambahan biaya = Rp ,50/hari x 27 hari = Rp ,40 Biaya langsung = Rp ,20 + Rp ,40 = Rp ,40 Biaya tidak langsung = (Rp ,99 x 245) + Rp ,82 = Rp ,18 Total cost = Rp ,40 + Rp ,18 = Rp ,56 Demikian seterusnya sampai kompresi ke-28 Skenario crashing dan hitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran commit to hitungan user analisis TCTO

20 digilibunsacid 53 Tahap kompresi 1 penambahan kapasitas alat Crashing pekerjaan galian biasa untuk dibuang (waste): Cost slope/hari = Rp ,31 /hari Normal duration = 112 hari Crash duration Total crash Total durasi proyek Tambahan biaya = 50 hari = 62 hari = 245 hari = Rp ,31 /hari x 50 hari = Rp ,95 Biaya langsung = Rp ,20 + Rp ,95 = Rp ,15 Biaya tidak langsung = (Rp ,99 x 245) + Rp ,82 = Rp ,18 Total cost = Rp ,15 + Rp ,18 = Rp ,34 Demikian seterusnya sampai kompresi ke-7 Skenario crashing dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hitungan analisis TCTO Hasil pengompresian (penekanan) terhadap waktu dan biaya dapat dilihat pada Tabel 43 dan Tabel 44 Tabel 47 Rekapitulasi Perhitungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, dan Total Cost alternatif penambahan jam kerja (lembur) No 1 Tahap Kompresi Tahap Normal 2 Tahap 1 3 Tahap 2 Kegiatan Yang Dipercepat Lean Concrete (H7) Galian Biasa Untuk Dibuang (Waste) (C2) Durasi Total (Hari) Biaya langsung (Rp) Proyek Biaya Tidak langsung (Rp) Total Cost (Rp)

21 digilibunsacid 54 Lanjutan Tabel 47 4 Tahap 3 5 Tahap 4 6 Tahap 5 7 Tahap 6 8 Tahap 7 9 Tahap Tahap 9 Tahap 10 Tahap 11 Tahap 12 Tahap 13 Tahap 14 Galian Biasa Untuk Timbunan (C1) Aspal Keras (H5) Persiapan Tanah dasar (F) Perkerasan Beton (H6) Bitumen Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) (H1) Bitumen Lapis Pengikat (Tack Coat) (H2) Pembongkar an Perkerasan Aspal atau Beton Semen (B2) DV-10 (Pasangan Batu dengan Mortar) (E11) DS-4A (Pasangan Batu dengan Mortar) (E12) DS-4B (Pasangan Batu dengan Mortar) (E13) Saluran U, Tipe DS-8 (E4) Inlet Drain, Tipe DI-1 (E7)

22 digilibunsacid 55 Lanjutan Tabel Tahap 15 Tahap 16 Tahap 17 Tahap 18 Tahap 19 Tahap 20 Tahap 21 Tahap 22 Tahap 23 Tahap 24 Tahap 25 Tahap 26 Tahap 27 Tahap 28 Inlet Drain Tipe DI-3 (E8) Outlet Drain, Tipe DO-1 (E9) Outlet Drain, Tipe DO-3 (E10) Asphalt Concrete Binder Course (H3) Asphalt Concrete Wearing Course (H4) Pembongkar an Pasangan Batu bata (B1) Galian Struktur 0-2m (D1) Lapis Pondasi Agregat B (G2) Pembersihan Tempat Kerja (A) Galian Struktur 2-4m (D2) Galian Struktur 4-6m (D3) Lapis Pondasi Agregat Kelas A (G1) Catchbasin, Tipe DC- 1(E5) Catchbasin, Tipe DC-5 (E6)

23 digilibunsacid 56 Tabel 48 Rekapitulasi Perhitungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, dan Total Cost alternatif penambahan kapasitas alat No 1 Tahap Kompresi Tahap Normal 2 Tahap 1 3 Tahap 2 4 Tahap 3 5 Tahap 4 6 Tahap 5 7 Tahap 6 8 Tahap 7 Kegiatan Yang Dipercepat Galian Biasa untuk Dibuang (Waste) (C2) Galian Biasa Untuk Timbunan (C1) Pembongka ran Perkerasan Aspal atau Beton Semen (B2) Pembongka ran Pasangan Batu Bata (B1) Persiapan Tanah dasar (F) Lapis Pondasi Agregat Kelas A (G1) Lapis Pondasi Agregat Kelas B (G2) Durasi Total (Hari) Biaya langsung (Rp) Proyek Biaya Tidak langsung (Rp) Total Cost (Rp) Setelah biaya langsung, biaya tidak langsung, dan total cost diketahui maka selanjutnya dibuat grafik hubungan antar ketiga biaya tersebut Grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 41 dan commit Gambar to 42 user

24 BIAYA Millions BIAYA (Rp) Millions perpustakaanunsacid digilibunsacid , , , , , , , , ,00 0,00 PERCEPATAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG-SOLO RUAS BAWEN-SOLO SEKSI IIA DENGAN PENAMBAHAN JAM LEMBUR DURASI PROYEK Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya Gambar 41 Grafik Hubungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, dan Total Cost terhadap Waktu Setelah Dilakukan Kompresi PERCEPATAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG-SOLO RUAS BAWEN-SOLO SEKSI IIA DENGAN PENAMBAHAN KAPASITAS ALAT BERAT Biaya Langsung Biaya Tidak langsung Total Biaya Proyek DURASI Gambar 42 Grafik Hubungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, dan Total Cost terhadap Waktu Setelah Dilakukan Kompresi

25 digilibunsacid 58 Pada Gambar 41 dan Gambar 42 kurva biaya langsung dan total cost berdekatan karena penurunan atau penambahan biaya langsung ikut mempengaruhi besarnya nilai total cost proyek Waktu optimum proyek menggambarkan posisi biaya optimum dan waktu optimum proyek setelah dilakukan percepatan Waktu optimum tersebut menurut Soeharto (1997) merupakan kurun waktu penyelesaian proyek dengan biaya terendah Waktu optimum digambarkan dengan titik point terendah dari total cost yang merupakan gabungan dari penjumlahan biaya langsung dan biaya tidak langsung 410 Analisis Biaya dan Waktu Optimum Proyek Dari Tabel 47 dengan penambahan jam kerja lembur dapat diketahui bahwa biaya optimum proyek sebesar Rp ,12 dengan waktu optimumnya 191 hari Hal ini berarti mengakibatkan pengurangan total cost sebesar Rp ,04 dari total cost normal Rp ,38 dengan penambahan biaya langsung sebesar Rp ,82 dan berkurangnya biaya tidak langsung sebesar Rp ,86 serta terjadi pengurangan durasi proyek selama 54 hari dari durasi normal 245 hari menjadi 191 hari Dan pada Tabel 48 dengan penambahan kapasitas alat dapat diketahui bahwa biaya optimum proyek sebesar Rp ,11 dengan waktu optimumnya 212 hari Hal ini berarti mengakibatkan pengurangan total cost sebesar Rp ,27 dari total cost normal Rp ,38 dengan penambahan biaya langsung sebesar Rp dan berkurangnya biaya tidak langsung sebesar Rp serta terjadi pengurangan durasi proyek selama 33 hari dari durasi normal 245 hari menjadi 212 hari 411 Analisis Efisiensi Biaya dan Waktu Proyek Efisiensi biaya dan waktu proyek merupakan perbandingan antara biaya dan waktu proyek rencana dengan biaya dan waktu proyek setelah dilakukan percepatan dengan alternatif penambahan jam kerja (lembur) optimum selama 3 jam dan penambahan kapasitas alat Berdasarkan hitungan Time Cost Trade Off diperoleh waktu dan biaya proyek commit optimum to user adalah 191 hari dan Rp Rp

26 digilibunsacid ,12 untuk penambahan jam kerja lembur dan waktu optimum 212 hari dengan biaya optimum Rp ,11 untuk penambahan kapasitas alat Sehingga dapat dihitung presentase efisiensi biaya dan waktu proyek sebagai berikut: Penambahan Jam Kerja Lembur 1 Efisiensi biaya proyek = Rp ,38 Rp ,12 = Rp ,04 atau = Rp ,38 Rp ,12 Rp ,38 = 0,29% 100% 2 Efisiensi waktu proyek = = 54 hari atau = = 22,0408% 100% Penambahan Kapasitas Alat 1 Efisiensi biaya proyek = Rp ,38 Rp ,11 = Rp ,27 atau = Rp ,38 Rp ,11 Rp ,38 = 0,015% 100% 2 Efisiensi waktu proyek = = 33 hari atau

27 digilibunsacid 60 = = 13,4694% 100% Dengan demikian alternatif percepatan yang lebih efisien untuk diterapkan dalam upaya mempersingkat durasi proyek adalah dengan melakukan penambahan jam kerja lembur Adanya efisiensi dari segi biaya dan waktu ini menunjukkan indikasi prestasi kerja kontraktor

ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR DAN JUMLAH ALAT

ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR DAN JUMLAH ALAT ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR DAN JUMLAH ALAT Rizky Widyo Kisworo 1), Fajar Sri Handayani 2), Sunarmasto 3) 1) Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Permasalahan konstruksi yang sering terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan proyek. Sebagai objek dari penelitian ini adalah Pembangunan Gedung Puskesmas I Abiansemal yang dalam pelaksanaan dilapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Dalam bab pembahasan akan dijelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang meliputi perhitungan konsep nilai

Lebih terperinci

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Intisari... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF waktu penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang dikeluarkan akibat keterlambatan tersebut dapat ditekan seminimum mungkin. Aktivitas-aktivitas sisa yang ada kemudian diidentifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp PENERAPAN TIME COST TRADE OFF DALAM OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN PENAMBAHAN SHIFT KERJA DAN KAPASITAS ALAT (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO SEMARANG, RUAS BAWEN SOLO SEKSI II) Fajar

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV Hasil dan analisis BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi proyek Nama proyek : Rukan Palladium blok A. Project Island Golf Island Lokasi Developer Konsultan Kontraktor No.SPK Sifat SPK. : Pantai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan suatu proyek konstruksi erat kaitannya dengan sistem manajemen proyek. Manajemen proyek sangat berperan penting dalam upaya meminimalisir tingkat

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Proyek Bangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta beralamat di Jalan Kolonel Sutarto 132 Surakarta. Secara rinci letak pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG HARDIAN BUDI SANTOSO NRP. 3108.040.611 Dosen Pembimbing Ir. IMAM PRAYOGO PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi A. LATAR

Lebih terperinci

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 DI MOJOKERTO Hendi Yudhatama, Yusronia Eka Putri,ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut :

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut : 1. LATAR BELAKANG Proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Dan Akademi Kebidanan Siti Khodijah Muhammadiyah ini adalah dengan menggunakan perhitungan normal dan pelaksanaannya menggunakan HCS ( HOLLOW

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk 9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo ini adalah sebagai berikut: Pemilik Proyek :

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik 1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off. ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil

Lebih terperinci

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang) Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO 20120110338 PENDAHULUAN LANDASAN TEORI HASIL DAN PEMBAHASAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN KESIMPULAN DAN SARAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BIAYA

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 5.1 Jenis Pekerjaan Berikut adalah jenis pekerjaan yang dilakukan untuk perbaikan di ruas Jalan Kudus - Colo KM 0+000 3+000 : 1. Pekerjaan Perbaikan : a. Pekerjaan Galian Perkerasan

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (Studi Kasus : Pembangunan Penyebrangan Orang KM 30+000 dan KM 36+000 pada Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng)

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG TUGAS AKHIR Oleh : Ni Putu Listya Dewi 0904105005 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan triple constrain

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS Disusun Oleh: I MADE JULI ADI ARTA NRP. 3106 100 701 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR

Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Peningkatan Ruas Jalan Yogyakarta Barongan (Imogiri) Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR 20130110149

Lebih terperinci

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) ( STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN ISHANA VILLA & SPA ) TUGAS AKHIR Oleh: I KETUT OKA TRISNA 1219151039 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Ariany Frederika (2010) melakukan penelitian dengan analisis time cost trade off pada proyek pembangunan Super Villa,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iv INTISARI... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek 1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999) kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit) PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit) TUGAS AKHIR Oleh : A.A.Wira Adi Kusuma NIM: 1104105096 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF)PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi

Lebih terperinci

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati

Lebih terperinci

OLEH : ADITYA FEBRIATMOKO PEMBIMBING Ir.Achmad Faiz HP, MS

OLEH : ADITYA FEBRIATMOKO PEMBIMBING Ir.Achmad Faiz HP, MS TUGAS AKHIR ANALISA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYADENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA (RUSUNAWA)- SURABAYA OLEH : ADITYA FEBRIATMOKO 3108.040.011

Lebih terperinci

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi 27 BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data atau informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. (disebut sebagai proyek jalan) Metode yang digunakan sebagai pembanding ialah metode AON. Proyek yang digunakan sebagai

ABSTRAK. (disebut sebagai proyek jalan) Metode yang digunakan sebagai pembanding ialah metode AON. Proyek yang digunakan sebagai ABSTRAK PT Hutama Karya (Persero) adalah salah satu perusahaan Negara yang bergerak di bidang konstruksi. Masalah yang lazim dihadapi saat mengerjakan proyek konstruksi ialah keterlambatan penyelesaian

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN ii SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING. iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi MOTTO...... vii KATA

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari Proyek Peningkatan Ruas Jalan Siluk-Kretek STA 0+000 sampai STA 6+773,5 Kab.Bantul ini adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING

TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Yogyakarta) Disusun Oleh : SUGI SURYANTO NIM: 20130110121

Lebih terperinci

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Mako Polsek Jetis Type 305 & Fasum Gedung Mako Polsek Jetis - Yogyakarta Danny Setiawan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA 32+375 STA 35+400 Oleh : 1. PRAHARINTA CHOIRONY ZULVAN W 3111030030 2. AGUS RENANTO ROSIDY 3111030006 Dosen Pembimbing : Ir. SULCHAN

Lebih terperinci

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Gede Dedy Aryawan (2011) melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Penambahan Waktu Kerja (Jam Lembur) dan Penambahan

Lebih terperinci

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO TUGAS AKHIR OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii PERSEMBAHAN iv MOTTO v ABSTRAK vi ABSTRACT vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA

ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA 602+336.851-602+424.751 Oleh : FEBRIYANTO NRP 3109 030 108 MUHAMMAD RIFAN FANANI NRP 3109 030

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi kasus: Pembangunan Gedung Radioterap Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariyadi, Jl. Dr. Soetomo,

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Naskah Publikasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi Kasus

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov. PROYEK AKHIR PU Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA 0+000 - STA 1+500 Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan Pembimbing : Ir. Sulchan Arifin, M.Eng. Dipresentasikan Oleh

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) TUGAS AKHIR Oleh : Made Angga Sadhyani Surya 1204105098

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kinerja Proyek Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR PRESENTASI TUGAS AKHIR ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM 186+940- KM 191+940 PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Junaidi Abdillah NRP : 31120404505 Dosen

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B SMPN BARU SIWALANKERTO

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B SMPN BARU SIWALANKERTO STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B SMPN BARU SIWALANKERTO Moch. Chusairi Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 64 BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 5.1 Jenis Pekerjaan Berikut adalah jenis pekerjaan yang dilakukan untuk perbaikan di ruas Jalan Gemolong Sragen KM 0+000 2+100 : 1. Pekerjaan Perbaikan : a. Pekerjaan Galian

Lebih terperinci

Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung

Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung Ika Kustiani 1) Amril Ma'ruf 2) Anastasia Florensia Mela 3) Abstract During the execution of construction

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Kerzner dalam Soeharto (1999), manajemen proyek didefinisikan sebagai : Project management is the planning, organizing, directing, and controlling of

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates, Kabupaten Kulon Progo) Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini akses yang menghubungkan selatan dan timur Surabaya banyak menumpuk melalui Jalan Ahmad Yani Surabaya. Selain itu, Jalan Ahmad Yani menjadi jalan akses utama

Lebih terperinci

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

ARDYCHA PRAYUDHA NRP TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN WAKTU - BIAYA PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO - KERTOSONO STA 32+550 STA 35+550 Kab. JOMBANG Jawa Timur

HUBUNGAN WAKTU - BIAYA PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO - KERTOSONO STA 32+550 STA 35+550 Kab. JOMBANG Jawa Timur HUBUNGAN WAKTU - BIAYA PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO - KERTOSONO STA 32+550 STA 35+550 Kab. JOMBANG Jawa Timur Oleh : M. Nur Afrur Romadani (3109030050) M. Annas Thayeb (3109030111) LATAR BELAKANG Pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Sebuah proyek merupakan suatu upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Optimalisasi Optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi maksud dari optimalisasi pada penelitian ini adalah proses pencapaian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013), manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE DURATION COST TRADE OFF

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE DURATION COST TRADE OFF TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE DURATION COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Proyek Peningkatan Jalan Poros Selatan Lunci - Jelai (Dak- Reguler) Kabupaten Sukamara,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Untuk ini telah telah diupayakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas)

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas) TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC PRESENTASI TUGAS AKHIR RC - 91380 ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA DI MOJOKERTO STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 Hendi Yudhatama 3110 106 0155 Dosen Konsultasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Motto... iii Halaman Persembahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Gambar... xi Daftar Tabel... xiii Daftar Lampiran... xv Abstraksi...

Lebih terperinci

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN RAYA BROMO PROBOLINGGO STA 94+250 97+550 KOTA PROBOLINGGO,PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : MOH WILDAN MAHMUD TS (3108.030.120 ) ARIF ILMAWAN HARYA S (3108.030.150) Pembimbing

Lebih terperinci

A.A. Gde Agung Yana 1

A.A. Gde Agung Yana 1 Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang Pertemuan Dinas

Lebih terperinci

JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA DISUSUN OLEH : TOMY ANDRIANTO NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani.

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia

Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia 30 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 18 No. 1, 30-43, Mei 2015 Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia (Application of Time Cost Trade

Lebih terperinci