1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Untuk dapat tetap bertahan dalam dunia industri maka setiap perusahaan harus mencari strategi yang tepat. Sejalan dengan hal itu, perusahaan-perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang tekstil sudah selayaknya menemukan cara untuk menghemat biaya produksi sehingga perusahaan dapat menambah keuntungan sesuai dengan yang diinginkan. PT. Pelangi Elasindo yang bergerak dibidang tekstil dan memproduksi produk shoelace dan webbing. Hasil produksi tersebut sering mengalami keterlambatan pengiriman selama hampir ± 1 bulan ke tangan konsumen dan juga biaya yang membengkak sebesar Rp 200.000.000,00 (dalam kurun waktu satu bulan) akibat keterlambatan pengiriman tersebut. Keterlambatan tersebut dikarenakan produksi di salah satu bagiannya memiliki kualitas yang kurang baik dan hal ini menyebabkan biaya meningkat. Kenaikan biaya tersebut juga disebabkan oleh pembagian beban yang kurang merata yang mengakibatkan penumpukan.
2 Untuk itu, perusahaan ini memerlukan tindakan perbaikan dalam meningkatkan kualitas dari hasil produksinya dan juga perencanaan pengalokasian beban yang baik agar biaya produksi tidak meningkat serta tidak terjadi penumpukan beban. Pengalokasian beban yang baik harus didukung dengan peningkatan kualitas hasil produksi yang baik pula. Oleh karena kedua hal tersebut, maka akan membantu perusahaan dalam meminimasi biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan yang lebih baik dari sebelumnya serta efisiensi dan efektifitas kerja di dalam perusahaan. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Masalah pada PT. Pelangi Elasindo ada di departemen pencelupan yang memiliki 5 departemen. Masalah yang ada di departemen pencelupan antara lain adalah kualitas dari hasil pencelupan yang kurang baik atau sering mengalami topping atau di reject karena warna yang benang yang menjadi bahan baku tidak sesuai dengan order yang diinginkan customer serta pembagian beban yang tidak merata di setiap tempat pencelupan sehingga menimbulkan penumpukan bahan baku yang harus dicelup pada salah satu tempat pencelupan. Kedua hal ini menyebabkan membengkaknya biaya dari bagian pencelupan. Biaya yang membengkak ini menjadi kerugian bagi pihak perusahaan.
3 Untuk itu, perlunya dilakukan pembenahan agar mengurangi kemungkinan terjadinya topping atau di reject serta tidak terjadi penumpukan beban ini. Pembenahan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut : Mencari tempat pencelupan yang memiliki kualitas hasil pencelupan paling baik berdasarkan kriteria yang diinginkan perusahaan. Selanjutnya mencari penyebab mengapa tempat pencelupan yang terbaik tersebut dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan tempat pencelupan lainnya. Kemudian dilakukan perencanaan pengalokasian beban yang disesuaikan dengan kapasitas dari tempat pencelupan tersebut. Karena jika dibebankan pada salah satu tempat pencelupan terbaik dapat menyebabkan timbulnya penumpukan beban serta dapat menambah biaya pencelupan sehingga diperlukan perencanaan pengalokasian beban. Dengan demikian perumusan masalah disini adalah Tempat pencelupan mana yang memiliki kualitas hasil pencelupan paling baik berdasarkan kriteria yang diinginkan perusahaan? Apa saja yang menjadi penyebab tempat pencelupan terbaik tersebut dapat memperoleh kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan tempat pencelupan lainnya?
4 Bagaimana mengalokasikan beban di setiap tempat pencelupan yang ada agar dapat memperkecil kemungkinan penumpukan beban serta untuk meminimasi biaya pencelupan? 1.3 Ruang Lingkup Agar pengerjaan skripsi dapat lebih terarah dan terfokus dalam pembahasan maka ruang lingkup masalah dibatasi dengan : Penelitian hanya dilakukan pada departemen pencelupan. Untuk perhitungan AHP, kuisioner diisi oleh para pakar yang terdiri dari 7 orang yang mewakili. Penentuan kriteria untuk mencari tempat pencelupan yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Disini dibatasi bahwa kriteria yang diinginkan perusahaan adalah jarak, kualitas, kapasitas, dan pengiriman. Berikut penjelasan setiap kriterianya : Kriteria Jarak Yang dimaksud dengan jarak adalah jarak yang menunjukan dekat atau jauhnya suatu departemen pencelupan. Semakin dekat jaraknya maka semakin besar nilai yang dipilih pada tingkat kepentingannya.
5 Kriteria Kapasitas Yang dimaksud dengan kapasitas adalah kapasitas pencelupan pada setiap tempat pencelupan. Semakin besar kapasitasnya maka semakin besar nilai yang dipilih pada tingkat kepentingannya. Kriteria Kualitas Yang dimaksud dengan kualitas adalah kualitas dari bahan baku setelah dicelup apakah memiliki warna yang sesuai dengan permintaan konsumen. Semakin bagus kualitasnya maka semakin besar nilai yang dipilih pada tingkat kepentingannya. Kriteria Pengiriman Yang dimaksud dengan pengiriman adalah berhubungan dengan ketepatan waktu setiap tempat pencelupan untuk mengirimkan hasil pencelupan. Semakin tepat waktu maka semakin besar nilai yang dipilih pada tingkat kepentingannya. Pada pengalokasian beban dengan menggunakan metode transportasi maka ruang lingkupnya dibatasi dengan demand yang diperoleh berasal dari data customer order untuk satu periode yaitu agustus 2008. Beban disetiap tempat pencelupan dibagi berdasarkan 3 jenis variasi warna yaitu untuk warna gelap, terang
6 dan putih. Data kapasitas yang digunakan untuk pengolahan data adalah kapasitas maksimal dari masing-masing tempat pencelupan. Serta data biaya per kg untuk setiap tempat pencelupan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan penulisan: Mengetahui tempat pencelupan yang memiliki kualitas hasil pencelupan paling baik berdasarkan kriteria yang diinginkan perusahaan. Mengetahui tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil pencelupan dari masing-masing tempat pencelupan. Mengusulkan perencanaan pengalokasian beban yang tepat agar tidak terjadi penumpukan, meminimasi biaya, dan penggunaan kapasitas setiap tempat pencelupan dapat digunakan secara optimal. Manfaat penulisan: Perusahaan dapat mengetahui tempat pencelupan yang memiliki kualitas hasil pencelupan paling baik berdasarkan kriteria yang diinginkan perusahaan. Perusahaan dapat mempelajari kelebihan dan memperbaiki kekurangan tempat pencelupan yang paling baik. Perusahaan dapat membuat perencanaan alokasi beban untuk produksi pencelupan yang efektif dan efisien.
7 Bagi keilmuan digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan berpikir serta diterapkan dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya dengan dasar teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Pelangi Elasindo didirikan pada tahun 1983 oleh Bapak Tosan. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Warung Gantung No. 3, Daan Mogot Km. 18, Kalideres, Jakarta Barat, dengan luas tanah 24,500 m². Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur webbing. Perusahaan ini memiliki prinsip atau misi untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik (ketepatan waktu pengiriman), produk yang berkualitas bagus, dan harga yang kompetitif kepada customernya. Hal tersebut membuat permintaan semakin meningkat. Dan untuk memenuhi prinsip atau misi serta peningkatan permintaan tersebut, maka perusahaan melatih dengan baik ± 450 orang karyawannya untuk mendukung proses produksi sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada customer. Setelah ± 15 tahun pengalaman di bidang manufaktur webbing, PT. Pelangi Elasindo berhasil menjadi yang terdepan dalam manufaktur webbing di Indonesia dengan produk yang bermutu tinggi.
8 1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Memberikan solusi dalam hal pengadaan material pendukung untuk industri pakaian, sepatu, dan tas. Misi Perusahaan selalu memprioritaskan kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman dengan harga yang kompetitif serta melakukan inovasi baru dengan produk yang dapat mengikuti perkembangan zaman. 1.5.3 Perkembangan Perusahaan Tahun 2004 : Mendapat penghargaan OSE AWARD, diberikan untuk The Best Delivery On Time dari Adidas. Tahun 2006 : Mendapat peringkat pertama untuk kategori Perusahaan Kecil dan Menengah. Mendapat penghargaan Best Performance Local Supplier dari Adidas. Tahun 2007 : Mendapat penghargaan Kualitas dan Produktivitas dari Menteri Tenaga Kerja.
9 1.5.4 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan, juga menunjukkan hirarki dan struktur wewenang organisasi. Berikut ini merupakan struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Pelangi Elasindo yang dapat dilihat pada Gambar 1.2.
10 Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Pelangi Elasindo Sumber Gambar : PT. Pelangi Elasindo
11 1.5.5 Job Description 1. President Director President Director mengawasi langsung Director. Tugas dan tanggungjawab : Menjaga kontinuitas hidup dan perkembangan perusahaan dengan mempertahankan dan mengusahakan peningkatan kegiatan usaha. Penanggung jawab tertinggi kebijakan perusahaan. Memelihara dan membina hubungan baik dengan instansi pemerintah, perbankan, rekanan dan pihak-pihak penting lainnya dalam dunia perdagangan, perindustrian, dan sosial. 2. Director Director mengawasi langsung Personel Manager, Finance & Account Manager, Marketing Manager, dan Factory Manager. Tugas dan tanggungjawab : Merumuskan dan menetapkan rencana dan tujuan umum perusahaan, anggaran, kebijakan umum dan wewenang untuk divisi-divisi yang dibawahinya, yang diperlukan sebagai pedoman di dalam menjalankan operasi perusahaan dengan persetujuan dari President Director.
12 Memeriksa, menganalisis dan mengevaluasi laporan-laporan berkala yang diterima baik dari unit organisasi PT. Pelangi Elasindo maupun dari unit-unit perusahaan yang lainnya dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan jika timbul masalah-masalah. Mengembangkan perusahaan dengan persetujuan President Director. 3. Personel Manager Personel Manager mengawasi langsung bagian Security dan Personel. Tugas dan tanggungjawab : Mengkoordinasikan kegiatan bagian Keamanan dan Personalia. Bertanggung jawab atas kebijakan pengembangan personil, pelatihan, dan penerimaan karyawan baru. 4. Finance & Account Manager Finance & Account Manager mengawasi langsung bagian Billing dan Cashier. Tugas dan tanggungjawab : Mengelola kegiatan administrasi keuangan PT. Pelangi Elasindo.
13 Bertanggung jawab atas pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan serta pengembangan investasi. Menetapkan sistem penyimpanan, pengeluaran, audit keuangan, serta pelaporan secara berkala sesuai dengan prosedur atau instruksi kerja yang telah ditetapkan. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada President Director melalui persetujuan Director. 5. Marketing Manager Marketing Manager mengawasi langsung Sales Order. Tugas dan tanggungjawab : Menyusun rencana kerja pemasaran dan pembelian baik jangka panjang maupun jangka pendek. Bertugas dan bertanggungjawab dalam bidang pemasaran setiap hasil produksi perusahaan di pasarkan baik ke dalam negeri maupun ke luar negeri (ekspor). Memberikan kebijaksanaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran. Bertugas dan bertanggungjawab dalam bidang pembelian, yaitu menangani masalah pembelian peralatan produksi, mesin
14 produksi, bahan baku, dan kebutuhan-kebutuhan lain yang berhubungan dengan produksi. 6. Factory Manager Factory Manager mengawasi langsung R & D / Sample, Production, Quality Control, dan Maintanance. Tugas dan tanggungjawab : Melakukan perencanaan pengembangan produk, produksi, pengendalian mutu dan perawatan. Penyelesaian teknik instruksi kerja bidang pengembangan produk, produksi, pengendalian mutu dan perawatan. Pengendalian proses produksi, peralatan produksi, sampling produksi, dan identifikasi selama proses. Membuat laporan produksi secara berkala kepada Director.
15 1.5.6 Proses Bisnis Berikut ini merupakan proses bisnis yang ada pada PT. Pelangi Elasindo dapat dilihat pada Gambar 1.3 adalah sebagai berikut : Gambar 1.2 Proses Bisnis PT. Pelangi Elasindo Sumber Gambar : PT. Pelangi Elasindo
16 1.5.7 Bidang Usaha Perusahaan PT. Pelangi Elasindo bergerak di bidang produksi yang menghasilkan produk-produk antara lain : Shoelace (tali sepatu) Webbing (aksesoris sepatu) Dalam kemajuan industri tekstil di Indonesia dan kondisi persaingan yang ketat dalam memproduksi jenis produk tersebut, maka seluruh upaya dilakukan untuk dapat menghadapi kondisi yang demikian itu. Hal ini diwujudkan dengan pengadaan kebutuhan di dalam negeri dan di luar negeri. Saat ini, PT. Pelangi Elasindo merupakan pabrik shoelace dan webbing yang cukup besar di Indonesia. Kedua jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Pelangi Elasindo atas dasar pesanan atau permintaan dari customer dalam negeri maupun dari customer luar negeri. Untuk mendukung kelancaran proses produksi PT. Pelangi Elasindo menggunakan ± 1300 unit mesin dengan jumlah karyawan ± 450 orang. Efisiensi produksi yang dimiliki perusahaan sebesar 90%. Sedangkan kapasitas produksi yang dimiliki oleh PT. Pelangi Elasindo berbeda-beda tergantung dari produknya. Adapun kapasitas produksinya, sebagai berikut : Shoelace : 5,000,000 meter/bulan Webbing : 1,700,000 meter/bulan
17 1.5.8 Sistem Kerja Jam kerja karyawan dibedakan berdasarkan karyawan kantor, karyawan produksi, dan karyawan engineering, yaitu : Karyawan Kantor Hari kerja : Senin Jumat Waktu kerja : pkl. 08.00 pkl. 17.00 Waktu istirahat : pkl. 12.00 pkl. 13.00 Karyawan Produksi Hari kerja : Senin Jumat Waktu kerja terbagi menjadi 3 shift : Shift 1 : pkl. 07.00 pkl. 15.00 Shift 2 : pkl. 15.00 pkl. 23.00 Shift 3 : pkl. 23.00 pkl. 07.00 Waktu istirahat pun terbagi berdasarkan shift : Shift 1 : pkl. 12.00 pkl. 13.00 Shift 2 : pkl. 20.00 pkl. 21.00 Shift 3 : pkl. 04.00 pkl. 05.00 Setiap karyawan produksi bekerja hanya 5 hari dalam 1 minggu, karena produksi di PT. Pelangi Elasindo dilakukan selama 24 jam/hari, maka setiap karyawan produksi memiliki hari libur yang berbeda-beda (1 hari dalam
18 1 minggu). Waktu libur karyawan telah diatur agar tidak mengganggu sehingga produksi dapat terus berjalan setiap hari. Karyawan Maintanance Hari kerja : Senin Sabtu Waktu kerja terbagi menjadi 2 shift : Shift 1 : pkl. 07.00 pkl. 15.00 Shift 2 : pkl. 15.00 pkl. 23.00 Waktu istirahat pun terbagi berdasarkan shift : Shift 1 : pkl. 12.00 pkl. 13.00 Shift 2 : pkl. 20.00 pkl. 21.00 Setiap karyawan maintanance hanya bekerja 6 hari dalam 1 minggu, karena produksi di PT. Pelangi Elasindo dilakukan selama 24 jam/hari, maka setiap karyawan maintanance memiliki hari libur yang berbeda-beda (1 hari dalam 1 minggu). Waktu libur karyawan telah diatur agar tidak mengganggu sehingga produksi dapat terus berjalan setiap hari.