LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

dokumen-dokumen yang mirip
LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

Rincian Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Jumlah Target Kinerja Uraian

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN KONDISI UMUM

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

Pemerintah Kota Tangerang

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Program / Kegiatan. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga (dari Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor)

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

7. HASIL EVALUASI RENCANA AKSI KINERJA (MONITORING RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN PETERNAKAN KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

II. PENGUKURAN KINERJA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016

WALIKOTA TASIKMALAYA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

LAPORAN KINERJA (LKJ)

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA. Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Tenaga

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

11. HASIL EVALUASI (MONITORING) RENCANA AKSI KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB II RENCANA STRATEJIK

Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

Transkripsi:

4.2 URUSAN PILIHAN 4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN 4.2.1.1 KONDISI UMUM Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani yang diwujudkan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang ada. Peranan penting sektor pertanian lainnya antara lain : penyedia input bagi industri terutama yang berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi pelestarian lingkungan. Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan, keserasian, dan keberlanjutan (sustainable). Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 2031, kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu: 1) Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan berada di Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu; 2) Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan. Pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk memberdayakan potensi yang ada dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin berdaya guna untuk pengembangan kreativitas dan ketrampilan. Upaya untuk meningkatkan pelayanan di sektor pertanian, antara lain dalam fasilitasi penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan sampai dengan pemasaran hasil produksi dan sebagainya sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan perekonomian daerah dari sektor pertanian. 4.2.1.2 KEBIJAKAN PROGRAM Strategi dan arah kebijakan pembangunan Urusan Pilihan Pertanian diarahkan pada terwujudnya pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui (1) peningkatan kualitas SDM Pertanian; (2) pengelolaan potensi lahan secara optimal; dan (3) pengembangan sumber daya pertanian, yang dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut : 1. Pengembangan kapasitas, kemampuan dan ketrampilan teknis sumber daya manusia pertanian. hal 457

2. Pemberdayaan kelembagaan petani yang difasilitasi media pemasaran yang tepat, untuk membangun kemitraan dan pembinaan sumber daya manusia pertanian. 3. Pengembangan pemahaman tentang kebijakan, norma, standar teknis, pedoman, kriteria dan pembinaan teknis di lokasi kawasan intensif pembudidayaan buahbuahan, biofarmaka dan tanaman hias unggulan. 4. Pengembangan kawasan buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias, dengan mempertimbangkan kesesuaian lahan, letak strategis lahan, agroklimat, lokasi pasar dan keseimbangan demand. 5. Pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian melalui promosi, sebagai wadah tukar-menukar informasi dan kemitraan antara petani dan pelaku usaha agribisnis. Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai berikut : A. Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini diarahkan terpenuhinya sarana dan prasarana kantor. 3. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini diarahkan meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD. B. Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan kualitas sumber daya petani dan peningkatan kemampuan lembaga tani dengan upaya pelatihan, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku-pelaku agribisnis. 2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui distribusi beras miskin (RASKIN) kepada rumah tanagga sasaran secara efektif. 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan hal 458

Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap pasar terhadap hasil produksi pertanian / perkebunan, melalui peningkatan pemasaran produk pertanian dan fasilitasi kerjasama regional, nasional dan internasional. 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, hasil produksi dan mutu produk pertanian / perkebunan melalui peningkatan penyediaan sarana produksi pertanian / perkebunan dan pengembangan bibit unggul. 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program ini bertujuan untuk: (a) mencegah terjadinya wabah penyakit menular ternak terutama yang bersifat zoonosis dengan fokus utama pada pencegahan flu burung karena Kota Semarang termasuk dalam daerah yang resiko tinggi wabah flu burung; (b) menjamin keamanan bahan pangan asal hewan yang beredar di Kota Semarang. 6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program ini bertujuan meningkatkan produksi hasil peternakan melalui peningkatan populasi ternak untuk mendukung swasembada daging nasional 2014. 4.2.1.3 PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN 4.2.1.3.1 PENDANAAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 sebesar Rp. 7.977.877.346,- (Tujuh Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) dengan perincian Rp. 2.350.161.100,- (Dua Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Seratus Rupiah) untuk program penunjang dan Rp. 5.627.716.246,- (Lima Milyar Enam Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Enam Belas Ribu Dua Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Pilihan Pertanian. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pilihan Pertanian adalah sebagai berikut : Anggaran Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: hal 459

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 132.460.000 128.146.473 96,74 2. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 29.770.000 29.720.000 99,83 3. Penyediaan Alat Tulis Kantor 18.623.875 18.604.905 99,90 4. Penyediaan Barang Cetakan dan 20.690.000 20.689.200 100 Penggandaan 5. Penyediaan Komponen Instalasi 15.971.500 9.293.800 58,19 Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 6. Penyediaan peralatan dan perlengkapan 136.150.000 120.983.758 88,86 kantor 7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 5.000.000 5.000.000 100 8. Penyediaan Makanan dan Minuman 39.100.000 39.100.000 100 9. Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke 224.710.000 224.706.557 100 Luar Daerah 10. Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke 14.000.000 14.000.000 100 Dalam Daerah 11. Belanja Jasa Penunjang Administrasi 143.630.000 143.623.000 100 Perkantoran JUMLAH PROGRAM 780.105.375 753.867.693 96,64 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: 1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 264.700.000 262.551.000 99,19 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung 785.020.000 774.451.645 98,65 Kantor 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan 41.200.000 40.035.603 97,17 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan 215.430.000 198.773.602 92,27 Dinas/Operasional 5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan 77.700.000 17.700.000 22,78 Gedung Kantor JUMLAH PROGRAM 1.384.050.000 1.293.511.850 93,46 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut: 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan 119.785.000 117.305.000 97,93 Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2. Penyusunan Laporan Keuangan 2.000.000 2.000.000 100 Semesteran 3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi 1.000.000 1.000.000 100 Anggaran 4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir 1.000.000 1.000.000 100 Tahun 5. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara 62.220.725 58.645.725 94,25 dan Pembantu JUMLAH PROGRAM 186.005.725 179.950.725 96,74 hal 460

Anggaran Program Pelaksana Urusan Urusan Pilihan Pertanian 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut : 1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan 470.265.400 459.899.200 97,80 Pelaku Agrobisnis JUMLAH PROGRAM 470.265.400 459.899.200 97,80 2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut : SKPD : SETDA (BAG. PEREKOMIAN) 1. Koordinasi perumusan kebijakan 559.611.346 552.107.000 98,66 pertanahan dan infrastruktur pertanian dan perdesaan JUMLAH PROGRAM 559.611.346 552.107.000 98,66 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: 1. Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/ 468.351.000 462.509.400 98,75 Perkebunan Unggulan Daerah JUMLAH PROGRAM 468.351.000 462.509.400 98,75 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: 1. Penyediaan Sarana Produksi 660.395.100 580.831.200 87,95 Pertanian/Perkebunan unggulan daerah; 2. Pembangunan sarana dan prasarana 861.238.000 840.650.000 97,61 pertanian JUMLAH PROGRAM 1.521.633.100 1.421.481.200 93,42 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: 1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan 342.872.000 342.243.000 99,82 Penyakit Menular Ternak JUMLAH PROGRAM 342.872.000 342.243.000 99,82 hal 461

6. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: 1. Pengembangan Agribisnis Peternakan 2.264.983.400 2.153.666.240 95,09 JUMLAH PROGRAM 2.264.983.400 2.153.666.240 95,09 4.2.1.3.2 HASIL YANG DICAPAI Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2014 yang terealisasikan dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian yang dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP lebih dari 100. Dibandingkan tahun 2013, NTP tahun 2014 menurun dari 311,55 menjadi 304,26. Hal ini antara lain disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang menyebabkan kenaikan harga barang-barang termasuk sarana produksi pertanian dan disisi lain tidak diimbangi dengan kenaikan harga hasil produksi pertanian. b. Jumlah kelompok tani yang naik kelas pada tahun 2014 sebanyak 24 kelompok tani, meningkat 16 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 8 kelompok tani. c. Jumlah kelembagaan tani yang terbina pada tahun 2014 sebanyak 334 kelompok, meningkat 11 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 323 kelompok. 2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan Jumlah penerima subsidi beras bagi Rumah Tangga Sasaran pada tahun 2014 sama dengan tahun 2013 sebanyak 42.477 RTS. 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Tahun 2014 promosi produk pertanian unggulan yaitu pameran yang diikuti pada tahun 2014 sebanyak 10 kegiatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, mulai tahun 2014 tidak dilaksanakan tersendiri tetapi diakomodir pada pameran-pameran yang berskala lokal Kota Semarang. hal 462

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan a. Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2014 mengalami penurunan 60,1 Ha dibandingkan tahun 2013 dimana pada tahun 2014 seluas 3.158,5 Ha dan tahun 2013 seluas 3.218,6 Ha. b. Produksi pertanian dan perkebunan di Kota Semarang sebagai berikut : Tahun Produksi 2013 2014 1 Padi (1%) (ton) 38.426,89 38.503,50 2 Palawija (1%) (ton) 12.958,81 11.195,00 3 Durian (1%) (kw) 11.989 13.736 4 Anggrek (1%) (tangkai) 304.905 352.095 5 Temulawak (1%) (ton) 1.030,31 1.151,00 6 Kelapa dalam (1%) (ton) 412,16 223,39 Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2014 c. Produksi palawija menurun 1.763,81 ton, pada tahun 2014 sebanyak 11.195 ton dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 12.988,81 ton pada tahun 2013. d. Pada sub sektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan obat), pada tahun 2014 mengalami peningkatan. Produksi durian meningkat 14,57% pada tahun 2014 produksi durian sebanyak 13.736 kuintal sedangkan pada tahun 2013 produksi durian sebanyak 11.989 kuintal. e. Anggrek meningkat 15,48 %, pada tahun 2013 sebanyak 304.905 tangkai dan pada tahun 2014 menjadi 352.095 tangkai. f. Temulawak meningkat 11,7 % pada tahun 2014 sebanyak 1.151 ton dari produksi tahun 2013 sebanyak 1.030,31 ton. g. Kelapa dalam mengalami penurunan produksi 45,8 %, pada tahun 2013 produksi kelapa sebanyak 412,16 ton dan pada tahun 2014 produksi kelapa sebanyak 223,39 ton. h. Prosentase area terserang organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan meningkat pada tahun 2014 sebesar 95 % berkat dilaksanakannya Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Meningkat 5,6 % dibandingkan tahun 2013 sebesar 90%. 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak a. Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular pada tahun 2014 sebanyak 2.700 ekor, meningkat 105 ekor dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 2.595 ekor. b. Sepanjang tahun 2014 penyebaran penyakit menular ternak di Kota Semarang dapat dikendalikan sehingga meskipun terdapat kematian pada hal 463

beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu burung, scabies & brucelosis) tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi perekonomian Kota Semarang. c. Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-asuh-annya melalui pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun 2014. 6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan a. Produksi hasil peternakan selama tahun 2014 sebagai berikut ; Komoditas peternakan Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 1. Populasi sapi potong 2. Daging unggas (1,5%) 3. Daging non unggas (1%) 4. Susu (%) 5. Telur (1%) ekor kg kg ltr kg 4.642 7.505.153 5.848.891 3.009.036 8.316.301 4.595 7.467.627 5.793.326 2.787.000 8.320.719 Tahun 2014 produksi hasil peternakan mengalami penurunan baik pada komoditas daging dan susu, sedangkan komoditas telur mengalami sedikit kenaikan produksi. Berkurangnya populasi sapi potong dan tingginya harga daging menyebabkan berkurangnya pemotongan sapi serta konsumen beralih ke produk hewani lainnya yang harganya relatif lebih rendah. Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk memenuhi kebutuhan protein. Kelangkaan sapi potong juga mengakibatkan berkurangnya populasi sapi perah karena sapi perah dipotong untuk mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang. b. Populasi ternak bantuan pemerintah berkurang 19,53% pada tahun 2014, pada tahun 2013 sebanyak 466 ekor dan pada tahun 2014 menjadi 375 ekor. 4.2.1.4 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 adalah: 1. Tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah menjadi kendala dalam alih teknologi pertanian yang berkembang cepat. 2. Kelembagaan petani masih lemah dimana sistem organisasi dan manajemen kelompok belum berjalan optimal. hal 464

3. Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan pembinaan kelompok tani belum bisa menjangkau semua anggota kelompok tani dan hanya terbatas pada pengurus kelompok. 4. Terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan, serta penanganan produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum dilakukan dengan baik mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.. 5. Berkurangnya lahan sawah karena alih fungsi lahan ke penggunaan non pertanian seperti pemukiman dan kawasan bisnis 6. Infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan belum optimal. 7. Produktivitas pertanian masih dibawah produktivitas potensial karena belum semua petani mempraktekkan sistem budidaya tanaman sebagaimana dianjurkan. 8. Berkurangnya lahan peternakan baik untuk kandang maupun hijauan makanan ternak akibat alih fungsi lahan. 9. Kurang berkembangnya populasi ternak besar terutama sapi karena berkurangya minat peternak untuk memelihara sapi bibit karena mahalnya harga bibit bakalan sapi. Dengan keterbatasan modal peternak lebih memilik untuk budidaya kambing atau sapi kereman yang turn-overnya lebih cepat daripada sapi bibit. 10. Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti H5N1 (flu burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan populasi), perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan pariwisata diidentifikasi sebagai pemicu zoonosis baru. Sementara perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan menyebabkan zoonosis-zoonosis yang lama sulit untuk diberantas sepenuhnya. 4.2.1.5 RENCANA TINDAK LANJUT Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada Urusan Pilihan Pertanian di tahun 2014 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun mendatang adalah: 1. Meningkatkan kegiatan pembinaan,penyuluhan, dan pelatihan-pelatihan bagi petani untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta introduksi teknologi-teknologi pertanian tepat guna. 2. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan manajerial kelompok tani. 3. Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian lapangan serta memberdayakan penyuluh-penyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian di lapangan. hal 465

4. Meningkatkan nilai tambah komoditas melalui kegiatan-kegiatan pascapanen seperti pengemasan dan pengolahan hasil pertanian. 5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi lahanlahan untuk pertanian dan peternakan. 6. Meningkatkan insfrastruktur pertanian. 7. Mendorong petani untuk menerapkan teknologi anjuran dalam budidaya tanaman. 8. Memberikan insentif dan stimulan kepada para peternak sapi bibit. 9. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak, pengawasan keluar-masuk hewandari dan ke Kota Semarang. 10. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya zoonosis melalui penyuluhan serta penyebarluasan informasi mengenai zoonosis dan pola beternak yang benar dan sehat. hal 466